Disusun Oleh:
LIDYA TRESIAH
NIM: 190113034
S1 KEPERAWATAN A1 TINGKAT 2
Intoleransi aktivitas adalah suatu keadan dimana seseorang mengalami ketidakcukupan energi secara
fisik atau psikologis dalam melakukan aktivitas sehari-hari atau kegiatan yang diinginkan.
B. ETIOLOGI
Obesitas
Malnutrisi
Ketidakadekuatan diet
Depresi
Kurang motivasi
Gaya hidup monoto
C. FAKTOR PREDEPOSISI
1. Penyakit kronik
5. Obat-obatan
D. PATOFISIOLOGI
Intoleransi aktivitas merupakan suatu diagnosa yang lebih menitikberatkan respon tubuh yang tidak
mampu bergerak terlalu banyak karena tubuh tidak mampu memproduksi energi yang cukup. terhadap
nutrisi dan oksigen karena kerusakan sifat kontraktil dari jantung dan curah jantung kurang dari
normal. Hal ini disebabkan karena beban otot jantung, sehingga dapat mengurangi kekuatan otot
jantung dan produksi energi berkurang
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG; mengetahui hipertrofi atrial atau ventrikuler, penyimpanan aksis, iskemia dan kerusakan
pola.
2. EKG; mengetahui adanya sinus takikardi, iskemi, infark/fibrilasi atrium, ventrikel hipertrofi,
disfungsi pentyakit katub jantung.
3. Rontgen dada; menunjukkan jantung. Bayangan Mencerminkan dilatasi atau hipertrofi bilik atau
perubahan dalam pembuluh darah atau peningkatan tekanan pulnonal
4. Elektrolit; mungkin berubah karena perpindahan cairan atau penurunan fungsi ginjal, terapi
diuretik.Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa, untuk bergerak, kita membutuhkan sejumlah
energi. energi dilakukan di sel, tepatnya di mitokondria melalui beberapa proses tertantu. Untuk
membentuk energi, tubuh memerlukan nutrisi dan CO2. Pada kondisi tertentu, dimana suplai nutrisi
dan 02 tidak sampai ke sel, tubuh akhirnya tidak dapat memproduksi energi yang banyak. Jadi,
penyakit apapun yang membuat terhambatnya suplai nutrisi dan 02 ke sel, dapat mengakibatkan
respon tubuh berupa intoleransi aktifitas. Intoleransi aktivitas pada klien dengan CHF karena jantung
tidak mampu untuk memantau darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan.
DAFTAR PUSTAKA
Gordon, Marjory dkk. 2001. Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2001-2002.
Philadelphia: AS Johnson, Marlon, M.Maas, S. Moorhead. 2000. Nusing Outcomes Classification
(NOC) Edisi Kedua. Mosby: Amerika Serikat. Kozier, Barbara, G. Erb, K. Blais. 1995. Konsep,
Proses dan Praktik Keperawatan Dasar. Addison-Wesley: California
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN DASAR II
NIM : 190113034
Umur : 22 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
No. RM : 046904
Pasien mengatakan nyeri kepala memberat sejak 12 jam seperti berdenyut, keluhan sudah dirasakan
hilang timbul
b. Therapi / Obat-obatan
Ivfd asering 900 CC
Ondancetrone 4mg iv
Tramadol 1amp
Ranitine 1 amp
b. Keterangan
b. Sosial
Kepribadian : Terbuka
Komunikasi : Relavan
c. Spiritual
Sistem nilai kepercayaan islam
7. Pola Kebiasaan
a. Pola Nutrisi
1. Frekuensi makan : 2x/hari
2. Nafsu makan : Tidak baik , alasan : Mual
3. Porsi makan yang dihabiskan : Tidak habis
4. Makanan yang tidak disukai : Tidak ada
5. Makanan yang membuat alergi : Tidak ada
6. Makanan pantangan : Tidak ada
7. Makanan diet : ML
8. Penggunaan obat-obatan sebelum makan : Tidak ada
9. Penggunaan alat bantu : Tidak ada
b. Pola Eliminasi
1. BAK
frekuensi : 8x /mnt
Keluhan : Tidak ada
2. BAB
frekusnsi : 1x /mnt
warna : Kuning
konsistensi : Lunak
keluhan : Tidak ada
8. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Sedang
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda Vital
1. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
2. Nadi : 70 x/menit
3. Pernafasan : 20 x/menit
4. Suhu tubuh : 36 0 C
d. Tinggi dan Berat Badan
1. Berat badan dirumah : 58 Kg
2. Berat badan di Rumah Sakit : 58 Kg
3. Berat Badan Ideal : 60 Kg
4. Tinggi Badan : 160 cm
e. Inspeksi
1. Rambut : Rambut berwarna hitam, tidak ada ketombe
2. Muka : tampak lemas
3. Mata : konjungtiva berwarna merah muda, sclera berwarna putih
4. Hidung : Tidak ada polip penciuman baik
5. Telinga : Simetris, normal
6. Mulut : bersih, tdak ada stomatitis
7. Gigi : Bersih tidak ada karang gigi
8. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9. Dada : Simetris, tidak ada bekas luka
10.Perut : tidak kembung
11.Genitalia : Bersih, tidak ada luka
12.Ekstrimitas atas : Pasien dapat menggerakan tangan
13 Ekstrimitas bawah : Pasin dapat menggerakan kaki
14 Kulit : turgor kulit elastis
15 Kuku : Bersih, CTR <3 detik
f. Palpasi
1. Leher : Simetris, tidak ada benjolan tidak ada pembesaran kelenjer pada
tiroid
2. Dada : Simertis, tidak ada nyeri tekan
3. Abdomen : Tidak ada nyeri
4. Tungkai : refleks normal
g. Perkusi
1. Perut : Thympahni
2. Muskuloskeletal : refleks normal
h. Auskultasi
1. Jantung : Teratur
2. Paru-paru : Vesikuler
3. Abdomen : bising usus normal
KIMIA KLINIK
glukosa Puasa Stik : H 153
kolesterol Total : 130
Kolesterol HDL (direk) : L. 43
alesterol LDL (direk) : 70
Trigliserida : 61
Paket Elektrolit
Natrium : 141
Kalium : 3.7
Klorida (C1) : 104
Pasien datang ke IGD menjalani perawatan setelah itu terpasang ivfd asering 500 cc/8 jam,
ondasentron 4mg iv, dengan keluhan sakit kepala memberat sejak 12 jam SMRS dirasakan seperti
berdenyut dibagian kepala terus menerus diperberat oleh cahaya dan suara bisik, pandangannya
buram(+) kejang(-) hilang kesadaran(-) mual(+) muntah(+) keluhan sudah dirasakan hilang timbul
sejak 7 tahun (setelah menikah) namun sangat memperberat sejak 12 jam SMRS. Pasien
dipindahkan diruang tulip tanggal 16/08/2021 terpasang ivfd nacl 0,9%, inj ranitidin 30mg, inj
tramadol 100mg, inj cefrixone 2gr.
DATA FOKUS
ANALISA DATA
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
NO DIAGNOSIS
TGL LUARAN DAN KRITERIA HASIL
KEPERAWATAN
17 1. Nyeri akut berhubungan Tingkat Nyeri (L.08066)
Agustus dengan agen pencedera Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
2021 fisik 2x24 jam diharapan nyeri berkurang dengan
kriteria hasil :
Kh :
1. keluhan nyeri menurun
2. meringis menurunn
3. gelisa menurun
4. muntah menurun
5. mual menurun
NO DIAGNOSIS INTERVENSI
TGL INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN UTAMA
17 1. Nyeri akut INTERVENSI Manejemen Nyeri
Agu UTAMA: Manajemen Tindakan
stus Nyeri
2021 Observasi
1. Identifikasi faktor pencetus dan
pereda nyeri
2. Monitor kualitas nyeri (mis.
INTERVENSI Terasa tajam, tumpul, diremas-
PENDUKUNG: remas, ditimpa beban berat)
Pemantauan Nyeri 3. Monitor lokasi dan penyebaran
nyeri
4. Monitor intensitas nyeri dengan
menggunakan skala
5. Monitor durasi dan frekuensi
nyeri
Terapeutik
1. Atur interval waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
2. Dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
2. Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu
Terapeutik
1. Sediankan lingkungan nyaman
dan rendah stimulus (mis. Cahaya,
suara, kunjungan)
2. Lakukan latihan rentang gerak
pasif dan atau aktif
3. Berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
4. Fasilitas duduk di sisi tempat
tidur, jika dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
3. Anjurkan menghubungin perawat
jika tanda gejala kelelahan tidak
berkurang
4. Ajarkan stategi koping untuk
mengurangin kelelahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan
CATATAN EVALUASI
EVALUASI KEPERAWATAN
Paraf dan
NO.
TGL JAM EVALUASI KEPERAWATAN nama jelas
DX
17 1 13:00 S : Pasien mengatakan nyeri kepala Lidya
Agustus Tresiah
2021 O. : pasien tampak meringis
KU : sedang
kesadaran cm
akral hangat
alergi(-)
pembedahan(-)
risiko jatuh tinggi
TD : 100/80 mmhg
N : 70x/mnt
Rr : 20
S : 36 C
17 2 18.50
Agustus S : Pasien mengatakan gelisah
2021
O : pasien tampak lelah dan lemas
KU : sedang
Kesadaran cm
Akral hangat
Turgor kulit elastis
Alergi (-)
IVFD (+)
TD : 100/80 mmhg
N : 75x/mnt
Rr : 20
S : 36 C
P : Intervensi dilanjutkan
18
Agustus 1 06.00
2021 S : Pasien mengatakan nyeri kepala dan pusing
O : KU : sedang
Kesadaran cm
Akral hangat
Turgor kulit elastis
Alergi (-)
IVFD (+)
TD : 120/70 mmhg
N : 75x/mnt
Rr : 20x/mnt
S : 36 C
P : Intervensi dilanjutkan
18 2 13.00
Agustus S : Pasien mengatakan masih sedikit gelisah dan
2021 lelah
O : KU : sedang
Kesadaran cm
Akral hangat
Turgor kulit elastis
Alergi (-)
TD : 120/70 mmhg
N : 80x/mnt
Rr : 20x/mnt
S : 36 C
P : Lanjutkan Intervensi
19
Agustus 1 06.00 S : pasien mengantakan nyeri kepala sudah
2021 berkurang
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
RESUME KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Data Obyektif :
R : Bagian kepala
S : Skala 7
T : Terus menerus
Ttv
1. TD : 110/70mmhg
2. N : 82
3. S : 36,5°C
4. Rr : 20
5. Spo2 : 95%
B. Diagnosis Keperawatan :
Luaran :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapakan nyeri berkurang
Kriteria Hasil :
2. Meringis menurun
4. Gelisah menurun
C. Intervensi Keperawatan :
Manajemen Nyeri
Tindakan
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi
2. pemberian analgetik, jika perlu
D. Implementasi Keperawatan :
E. Evaluasi
R : Bagian frontal
S : Skala 7
T : Terus menerus
Ttv
1. TD : 110/70mmhg
2. N : 82
3. S : 36,5°C
4. Rr : 20
5. Spo2 : 95%
P : Intervensi dilanjutkan