Anda di halaman 1dari 8

Nama : Yulia Ningsih

Prodi : S1 Keperawatan 3B
Tugas resume KMB 2

1. sebutkan dan jelaskan secara singkat sistem endokrin


Jawab :
Sistem Endokrin adalah control kelenjar tanpa saluran ( ductiess) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah unruk mempengaruhi organ –
organ lain. Hormon bertindak sebagai “ pembawa pesan “ dan dibawa oleh aliran darah
ke berbagai sel dalam tubuh yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut
menjadi suatu tindakan. ( Evi. L. D, 2014). Beberapa sistem yang termasuk sistem
endokrin :
a. hipotalamus
merupakan master dari hipofisis pada tubuh manusia. Slain berfungsi sebagai
pengatur penting dalam sistem saraf. Mensekresikan berbagai jenis hormon yang
kerjanya mempengaruhi hipofisis. Sel-sel pembebas hormon di hipotalamus adaalah
dua kelompok sel-sel neurosekresi beberapa jenis hormon yang disekresikan oleh
hipofisis, dihasilakan oleh sel-sel hipotalamus, yaitu ADH, TSH, dan Oksitosin.
b. kelenjar Pituitari ( hipofisis )
 Hipofisis bagian depan ( hipofisis Anterior atau Andenohipofisis )
Berfungsi untuk menghasilkan hormon yang dapat mempengaruhi
pengeluaran hormon-hormon lain, somatotropin, titrotropin, ACTH, FSH, LH,
dan prolaktin.
 Hipofisis bagian tengah ( hipofisis Lobus Intermediet )
Berfungsi untuk mengsekresikan hormon melanocyt simulating hormone
( MSH ) atau melanotrin. Mensekresikan MSH.
 Hipofisis bagian belakang ( hipofisis Lobus Posterior atau Neurohipofisis)
Banyak mengandung serabut-serabut saraf yang menghubungkan lobus
posterior dengan hipotalamus. Memproduksi hormon ADH dan oksitosin.
c. kelenjar tiroid ( kelenjar gondok )
terdiri dari dua lobus lateral yang dihubungkan oleh isthmus. Kelenjar tiroi
menghasilkan kelenjar tiroksin yang tersusun atas amino dan iodium.
d. kelenjar paratiroid
menghasilakan hormon parathormon ( PTH ) untuk mengatur dan mengontrol
kadar kalsium dan fosfat dalam darah. Kekurangan PTH mengakibatkan kejang-
kejang.
e. kelenjar adrenal ( kelenjar anak )
terdiri atas bagian luar ( korteks) dan bagian dalam ( medula ) pada korteks
adrenal dihasilkan mineralokortikoid, glukokortikoid, dan gonadokortikoid.
f. kelenjar pankreas
didalam pangkreas terdapat bagian disebut pulau-pulau Langerhans yang
terdiri dari dua jenis sel yaitu, sel alfa dan sel beta. Sel alfa menghasilkan hormon
glukagon sehingga kadar glukosa darah naik. Sel beta memproduksi hormon
insulin yang berfungsi mengubah glukosa menjadi glukogen sehingga dapat
menurunkan kadar gula dalam darah.
g. kelenjar kelamin.
 Kelenjar kelamin pria
Sel – sel intertistial atau sel Leydig pada kelenjar kelamin laki-laki
( testis) mensekresikan hormon testoteron. Hormon ini berfungsi
merangsang pematangan sperma dan pembenukan tanda –tanda
kelamin sekunder laki-laki.
 Kelenjar kelamin wanita
Hromon estrogen dan progesteron. Estrogen berfungsi untuk oogenesis
( pembentukan sel telur ), pemeliharaan fungsi organ kelamin,
merangsang perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder wanita.
h. kelenjar pineal (serebri epifis )
mensekresikan melatonin. Untuk penghambatan fungsi reproduksi, seperti
spermatogensis , oogenesis, dan pematangan seksual, sebagai antidioksidan di otak.
i. plasenta
pada waktu plasenta berkembang, hormon estrogen dan progesteron
dihasilkan. Plasenta juga menyekresikan human chorionik gonadotropen ( HCG )
yang berfungsi sama dengan FSH dn LH.
j. kelenjar timus
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar timus disebut timosin. Timosin ini
berfungsi merangsang proliferasi dan pematangan limfosit.

2. jelaskan definisi , etiologi serta tanda dan gejala dari Diabetes Mellitus
Jawab :
a. definisi
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
b. etiologi
Diabetes tipe I:
a.       Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu
predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I.
Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen
HLA.
b.      Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi
terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut
yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap
sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.
c.       Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan
destruksi selbeta.

Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik
memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
a.       Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
b.      Obesitas
c.       Riwayat keluarga

c. tanda dan gejala


Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM
umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan
akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM
lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran
klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang
luas. Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering
ditemukan adalah :
1.     Katarak
2.     Glaukoma
3.     Retinopati
4.     Gatal seluruh badan
5.     Pruritus Vulvae
6.     Infeksi bakteri kulit
7.     Infeksi jamur di kulit
8.     Dermatopati
9.     Neuropati perifer
10. Neuropati viseral
11. Amiotropi
12. Ulkus Neurotropik
13. Penyakit ginjal
14. Penyakit pembuluh darah perifer
15. Penyakit koroner
16. Penyakit pembuluh darah otak
17. Hipertensi
3. buatlah pathway dari penyakit Diabetes mellitus sampai menemukan masalah keperawatan
Jawab :

4. buat data mayor dan minor secara subjektif dan objektif


Jawab :
1. Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan
Data mayor :
 subjektif : ( tidak tersedia )
 objektif : - berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal
Data Minorr :
 subjektif : - cepat kenyang setelah makan
- Kram / nyeri abdomen
- Nafsu makan menurun
 Objektif :
- bising usus hiperaktif
- Otot pengunyah lemah
- Otot menelan lemah
- Membran mukosa pucat
- Sariawan
- Rambut rontok berlebihan
- Diare

2. Gangguan integritas kulit


Data mayor :
 Subjektif :
- ( tidak tersedia )
 Objektif :
- Kerusakan jaringan kulit / lapisan kulit
Data minor :
 Subjektif :
- ( tidak tersedia )
 Objektif :
- Nyeri
- Pedarahan
- Kemerahan
- Hematoma

3. Kekurangan volume cairan


Data mayor :
 Subjektif :
- ( tidak tersedia )
 Objektif :
- Frekuensi nadi meningkat
- Nadi teraba lemah
- Tekanan nadi menyempit
- Tugor kulit menurun
- Membran mukosa kering
- Volume urin menurun
- Hematrokit meningkat
Data Minor :
 Subjektif :
- ( tidak tersedia )
 Objektif :
- Merasa lemah
- Mengeluh haus
- Pengisian vena menurun
- Status mental berubah
- Suhu tubuh meningkat
- Konsentasi uin menurun
- Berat badan turun tiba-tiba

5. buat intervensi keperawatan ( dengan urutan observasi, teraupetik edukasi dan kolaborasi )
dari masalah keperawatan
Jawab :
1. Resiko tinggi gangguan nutrisi :
 Observasi
- tanda-tanda hipoglikemia seperti perubahan tingkat kesadaran, kulit
lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala
 Kolaborasi
- Kolaborasi melakukan pemeriksaan gula darah.
- Kolaborasi pemberian pengobatan insulin.
- Kolaborasi dengan ahli diet.
2. Gangguan integritas kulit
 Observasi
- Kaji luka, adanya epitelisasi, perubahan warna, edema, dan discharge,
frekuensi ganti balut.
- Kaji tanda vital
- Kaji adanya nyeri
- Lakukan perawatan luka
 Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian insulin dan medikasi.
- Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi.
3. Kekurangan volume cairan
 Observasi
- adanya kelelahan yang meningkat, edema, peningkatan BB, nadi tidak teratur
 Kolaborasi
- berikan terapi cairan normal salin dengan atau tanpa dextrosa, pantau
pemeriksaan laboratorium (Ht, BUN, Na, K)

Anda mungkin juga menyukai