S1 keperawatan 2B
Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan penyakit, mulai dari flu biasa
hingga penyakit yang lebih parah, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Sebagian besar coronavirus adalah virus yang tidak berbahaya.
Virus corona pada manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1960 dalam hidung pasien yang terkena
flu biasa (common cold). Virus ini diberi nama berdasarkan struktur mirip mahkota di permukaannya.
“Corona” dalam bahasa Latin berarti “halo” atau “mahkota”.
Dua coronavirus pada manusia, yaitu OC43 dan 229E, adalah yang bertanggung jawab atas terjadinya
sebagian flu biasa. Penyakit SARS, MERS, dan COVID-19 yang menjadi pandemi saat ini disebabkan oleh
tipe coronavirus lain. Coronavirus merupakan virus zoonosis, artinya virus ini menyebar dari hewan ke
manusia. Investigasi menunjukkan bahwa virus corona penyebab SARS (SARS-CoV) ditularkan dari
musang ke manusia.
Pada wabah MERS, hewan yang menyebarkan coronavirus MERS-CoV ke manusia adalah unta
dromedaris. Sementara itu, coronavirus yang menyebabkan COVID-19 (SARS-CoV-2) diduga kuat berasal
dari trenggiling. Penyebaran coronavirus sama seperti virus yang penyebab flu lainnya, yakni dari batuk
dan bersin, atau dari sentuhan orang yang terinfeksi. Virus ini juga dapat menular apabila Anda
menyentuh barang yang terkontaminasi, lalu menyentuh hidung, mata, dan mulut tanpa mencuci
tangan.
Hampir semua orang pernah terinfeksi virus corona setidaknya sekali seumur hidupnya, biasanya terjadi
pada anak-anak. Meskipun umumnya muncul pada musim gugur dan dingin, coronavirus juga bisa
muncul di Indonesia yang beriklim tropis.
Jenis-jenis coronavirus
Coronavirus adalah virus yang memiliki banyak jenis. Namanya biasanya dibedakan berdasarkan tingkat
keparahan penyakit yang disebabkan dan seberapa jauh penyebarannya.
Sejauh ini ada enam jenis virus corona yang diketahui menginfeksi manusia. Empat di antaranya adalah:
229E
NL63
0C43
HKU1
Dua jenis sisanya adalah coronavirus yang lebih langka, yakni MERS-CoV penyebab penyakit MERS dan
SARS-CoV penyebab SARS.
Pada awal Januari 2020, pemerintah Tiongkok melaporkan kasus infeksi coronavirus jenis baru yang
menyebabkan gejala mirip pneumonia. Virus tersebut tidak memiliki kesamaan dengan tipe coronavirus
mana pun.
Hidung berair
Sakit kepala
Batuk
Sakit tenggorokan
Demam
Tidak enak badan secara keseluruhan
Jenis virus corona lain bisa menyebabkan gejala yang lebih serius. Infeksi ini dapat mengarah ke
bronkitis dan pneumonia, terutama pada orang-orang dari kelompok berisiko. Beberapa infeksi yang
lebih parah akibat coronavirus adalah yang umumnya lebih sering terjadi pada pengidap gangguan hati
dan jantung, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, bayi, dan orang tua.
Menurut World Health Organization (WHO), cara virus corona COVID-19 menyebar melalui tetesan kecil
yang keluar dari hidung atau mulut ketika mereka yang terinfeksi virus bersin atau batuk.
Tetesan itu kemudian mendarat di benda atau permukaan yang disentuh dan orang sehat. Lalu orang
sehat ini menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Virus corona juga bisa menyebar ketika tetesan
kecil itu dihirup oleh orang sehat ketika berdekatan dengan yang terinfeksi corona.