Anda di halaman 1dari 11

ASKEP HIV AIDS

Dosen : Ns. Masmun Zuryati, MS

Disusun oleh :

Mizwa Pasha Adiwijoyo (20200910100049)

4C

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2022
KASUS

Wanita, 27 tahun, seorang ibu rumah tangga, datang dengan keluhan terdapat
sariawan diseluruh rongga mulut, sejak kurang lebih satu minggu sebelum masuk rumah
sakit. Pasien juga mengeluh badan terasa lemas, terutama memberat 3 hari SMRS,
disertai mual dan muntah, pusing (+). Selain itu, pasien juga mengeluh batuk berdahak 3
hari sebelum masuk rumah sakit, dahak berwarna putih, dan 1 hari sebelum masuk rumah
sakit pasien mengatakan keluar dahak berwarna merah. Pasien juga mengalami demam
sejak seminggu sebelum masuk rumah sakit, dan penurunan berat badan sekitar 13 kg
dalam satu minggu terakhir. Pasien juga mengatakan sering mengalami diare dan demam
hilang timbul sejak 2 bulan terakhir. Gejala ini sering dirasakan pasien kurang lebih sejak
tiga bulan lalu. Pasien mengaku mengidap HIV sejak 6th lalu, saat suami pasien
meninggal dunia dengan diagnosa HIV/AIDS.
Pasien dianjurkan untuk melakukan cek kesehatan, memastikan apakah tertular atau
tidak. Setelah terdiagnosis positif HIV/AIDS, pasien tidak pernah berobat ataupun
kontrol rutin karena ia tidak merasakan adanya gejala–gejala yang memberatkan. Pada
pemeriksaan fisik, didapatkan kesadaran komposmentis, tekanan darah 110/80 mmHg,
nadi 76 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit dan suhu 37,7 oC. Pada status generalis
didapatkan konjungtiva anemis +/+, candidiasis seluruh rongga mulut. leher, toraks dan
abdomen dalam batas normal, dan ekstremitas tidak ada kelainan.
Hasil pemeriksaan laboratorium: hemoglobin 10,7 g/dL, hematoktrit 32%, leukosit
9.130/uL, trombosit 169.000/uL, eritrosit 2,54 juta/ul, MCV 35,4 fl, MCHC 41,5 pg,
GDS 104 mg/dL, SGOT/SGPT 11/9 U/L, ureum 20 mg/dl, dan kreatinin 0,50 mg/dl.
Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan adalah pemeriksaan rontgen toraks,
hasilnya menunjukkan tidak tampak Tuberkulosis paru aktif dan terdapat suspek
pembesaran kelenjar getah bening perifer.

Pada kasus apa penyebab pasien terkena HIV?


Jawaban : karena sebelum meninggal suami pasien terdiagnosis HIV, kemungkinan pasien
tertular dari suaminya. Dikarenakan tidak ada gejala yang serius, pasien tidak pernah
berobat ataupun control, yang menyebabkan pasien terdiagnosis positif AIDS.
Bagaimana penanggulangan pada kasus tersebut?
Jawaban :
1. Yaitu dengan menjalani tes HIV/AIDS, Hal ini harus dilakukan agar dapat mendapat
informasi sejelas-jelasnya mengenai infeksi HIV/AIDS sehingga dapat mengambil
keputusan yang terbaik untuk dirinya serta lebih siap menerima apapun hasil tesnya nanti.

2. Edukasi tentang penyakit HIV yang diderita oleh pasien, baik itu secara perorangan
maupun keluarga setelah diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan lab, serum anti
HIV, dan konseling VCT.

3.Pemberian dukungan membantu pasien untuk meminimalisir isolasi, kesendirian, dan


ketakutan.

4. Memberikan dukungan dan pengawasan terhadap pasien dapat meningkatkan kepatuhan


pasien terhadap pengobatan yang diberikan

PENGKAJIAN

A. Biodata
1. Identitas Klien
Nama : Ny. A 
Umur : 27 tahun 
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 12 September 1995
Jenis Kelamin : Perempuan 
Agama : Islam 
Suku Bangsa : Indonesia 
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. Pinang Rt.01/RW.06 No.08
Tanggal masuk RS : 23 september 2021
No. Medrec : 10.46.01
Diagnosa Medis : HIV/AIDS
2. Identitas Tanggung jawab
Nama penanggung jawab: Ny. S 
Hubungan dengan Klien : Saudara
Alamat : Jl. Pinang Rt.03/RW.06 No.10

B. Riwayat Kesehatan Klien


1. Keluhan Utama : pasien mengatakan terdapat sariawan diseluruh rongga mulut, sejak
kurang lebih satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh badan
terasa lemas, terutama memberat 3 hari SMRS, disertai mual dan muntah, pusing (+).
Selain itu, pasien juga mengeluh batuk berdahak 3 hari sebelum masuk rumah sakit,
dahak berwarna putih, dan 1 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan
keluar dahak berwarna merah. Pasien juga mengalami demam sejak seminggu sebelum
masuk rumah sakit, dan penurunan berat badan sekitar 13 kg dalam satu minggu
terakhir. Pasien juga mengatakan sering mengalami diare dan demam hilang timbul
sejak 2 bulan terakhir. Gejala ini sering dirasakan pasien kurang lebih sejak tiga bulan
lalu. Pasien mengaku mengidap HIV sejak 6th lalu, saat suami pasien meninggal dunia
dengan diagnosa HIV/AIDS.
2. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan mengidap penyakit HIV/AIDS sejak 6th
yang lalu
3. Riwayat Kesehatan Keluarga : Pasien mengatakan suaminya mempunyai riwayat
HIV/AIDS

C. Pola Aktivitas Sehari-hari


Pola Makan dan Minum DI RUMAH DI RUMAH SAKIT

Makan 2x/hari -

Frekuensi ½ porsi -

Jumlah makanan Lembek -

Bentuk makanan Tidak ada

Makanan pantangan Tidak ada gangguan


Gangguan / keluhan

Minum 5x/hari -

Frekuensi 1500 cc -

Jumlah minuman Tidak ada gangguan -

Gangguan / keluhan

Pola Eliminasi

BAB

Frekeunsi, Konsistensi, Warna, 5x konsistensi cair -


dan Bau berwarna kuning

Gangguan / keluhan Tidak ada gangguan -

BAK

Frekeunsi, Konsistensi, Warna, 5-6 x/hari, warna -


dan Bau jernih,berbau khas

Gangguan / keluhan Tidak ada gangguan

Pola Istirahat / Tidur

Siang : (waktu, lama, 1 jam tidak ada -


kualitas/gangguan istirahat & gangguan
tidur)

Malam : (waktu, lama,


kualitas/gangguan istirahat & 5 jam tidak ada
gangguan -
tidur)

Personal Hygiene Mandi

Cuci rambut Gosok gigi Ganti 2x/hari tidak ada tidak -


Pakaian Gunting Kuku ada gangguan
Gangguan / Masalah
Pola Aktivitas/Latihan Fisik

Mobilisasi /Jenis Mandiri, belajar , dan -


aktifitasWaktu/lama/frekuensi beraktivitas
Gangguan/masalah

D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Tingkat Kesadaran : Compos Mentis (CM)
b. Tanda-tanda Vital
 TD : 110/80 mmHg
 Nadi : 76 x/mnt
 Pernapasan : 24 x/mnt
 Suhu : 37,7 ºC
2. Data Fisik (Head to Toe)
Metode : Inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi
a. Kepala dan Rambut 
Inspeksi : Bentuk bulat, warna rambut hitam 
Palpasi : Tidak ada benjolan dikepala 
b. Mata 
Inspeksi : Konjugtiva anemis +/+, bentuk kedua mata simetris 
c. Hidung 
Bentuk simetris, penciuman normal 
d. Telinga 
Bentuk simetris, fungsi pendengaran normal, tidak ada cerumen
e. Mulut 
Terdapat sariawan, candidiasis seluruh rongga mulut  
f. Leher 
terdapat pembesaran kelenjar getah bening
g. Dada dan Punggung
Bentuk simetris, pergerakan dinding normal 
h. Paru - Paru 
dalam batas normal
i. Jantung 
dalam batas normal
j. Abdomen 
dalam batas normal
k. Kulit
Turgor kulit tidak elastis
l. Genitalia 
Tidak ada lesi dan keadaan normal 
m. Anus 
Tidak ada lesi dan keadaan normal
n. Ekstermitas
Tidak ada kelainan

E. Data Penunjang
1. Laboratorium
Ukuran Hasil Nilai Rujukan

Eritrosit (sel darah merah) 2,54 juta/ul 4,0 – 5,0 (P)

Hemoglobin (Hb) 10,7 g/dL 12,0 – 14,0 (P)

Hematokrit 32 % 36 – 46 (P)

Leukosit 9.130 /uL 3.500 – 10.500 /uL

Trombosit 169.000 /uL 157.000 – 371.000 /uL (P)

MCV/VER 35,4 fl 80 – 100 fl

MCHC/HER 41,5 g/dL 32 - 36

SGOT/SGPT 11/9 u/l SGOT 3-45 µ /l SGPT 0-35


µ/l

Ureum 20 mg/dL 6 - 21 mg/dL


Creatinin 0,50 mg/dL 0,7 - 1,2 mg/dL

GDS 104 mg/dL < 200 mg/dL

2. Rontgen
Dilakukan pemeriksaan Toraks, hasilnya menunjukkan tidak tampak Tuberkulosis
Paru aktif dan terdapat suspek pembesaran kelenjar getah bening perifer.

F. Therapi
Tidak dilakukan therapy atau pengobatan

G. Analisa Data
No Tanggal Data Masalah Etiologi
1 23-09-2021 Ds:  Diare Proses infeksi
1. pasien mengatakan diare
sejak 2 bulan terakhir

DO : 
1. pasien tampak mengalami
penurunan berat badan
sekitar 13 kg

2 DS :  Defisit nutrisi kesulitan


1. pasien mengatakan menelan,
sariawan diseluruh rongga sariawan, diare
mulut

DO : 
1. pasien tampak sulit
menelan
2. pasien tampak mengalami
penurunan berat badan
sekitar 13 kg
3 DS :  Intoleransi aktivitas Kelemahan
1. pasien mengatakan badan
terasa lemas

DO : 
1. pasien tampak pucat

H. Diagnosa Keperawatan
1. Diare b.d proses infeksi
2. Defisit Nutrisi b.d kesulitan menelan, sariawan, diare
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan

I. Intervensi (Rencana Tindakan Keperawatan) & Implementasi

No Diagnosa Tujuan & Intervensi Rasional Implementasi


Keperawatan kriteria hasil

Setelah dilakukan Observasi Observasi


1 Diare b.d Proses tindakan 1. identifikasi 1. untuk 1. mengidentifikasi
Infeksi keperawatan 1 x penyebab diare mengetahui pasien-pasien yang
24 jam maka (mis proses penyebab diare mengalami
diharapkan infeksi) penyakit infeksi
2. untuk
tingkat infeksi menular
menurun, dengan Terapeutik mengurangi
kriteria hasil : 1. terapkan risiko Terapeutik
kewaspadaan penyeberan 1. menerapkan
1. kebersihan universal (mis penyakit kewaspadaan
tangan meningkat cuci tangan 3. untuk universal (mis cuci
2. nyeri menurun aseptic, gunakan tangan aseptic,
mengurangi
APD seperti gunakan APD
sarung tangan risiko seperti sarung
2. sterilisasi dan penyebaran tangan
desinfeksi alat- penyakit 2. mensterilisasi
alat dan desinfeksi alat-
3. berikan tanda alat
khusus untuk 3. memberikan
pasien-pasien tanda khusus untuk
dengan penyakit pasien-pasien
menular dengan penyakit
menular
Edukasi
1. ajarkan cara
mencuci tangan
dengan benar
Setelah dilakukan Observasi Observasi Observasi
Defisit Nutrisi b.d tindakan 1. identifikasi 1. untuk 1. mengidentifikasi
2 kesulitan menelan, keperawatan 1 x faktor yang menyeimbangkan faktor yang
sariawan, diare 24 jam maka mempengaruhi asupan gizi mempengaruhi
diharapkan status asupan gizi (mis 2. untuk asupan gizi (mis
nutrisi membaik, pengetahuan, mengontrol berat pengetahuan,
dengan kriteria gangguan badan gangguan menelan)
hasil : menelan) 3. untuk 2. mengidentifikasi
2. identifikasi memonitor perubahan berat
1. kekuatan otot perubahan berat kemampuan badan
menelan badan menelan 3. mengidentifikasi
meningkat 3. identifikasi kemampuan
2. diare menurun kemampuan Terapeutik menelan
3. berat badan menelan 1. mengetahui
membaik adanya Terapeutik
4. sariawan Terapeutik penurunan atau 1. menimbang berat
menurun 1. timbang berat kenaikan berat badan
badan badan

3 Intoleransi Setelah dilakukan 1. identifikasi 1. untuk 1. mengidentifikasi


Aktivitas b.d tindakan gangguan fungsi mengetahui strategi
Kelemahan keperawatan 1 x tubuh yang gangguan fungsi meningkatkan
24 jam maka mengakibatkan tubuh yang partisipasi dalam
diharapkan kelelahan dialami pasien aktivitas
toleransi aktivitas 2. anjurkan tirah akibat kelelahan 2. memfasilitasi
meningkat, baring 2. untuk fokus pada
dengan kriteria kenyamanan kemampuan bukan
hasil : pasien saat defisit
memberikan
1. perasaan lemah beristirahat
menurun
2. frekuensi napas
meningkat

J. Evaluasi Tindakan
Masalah Tanggal/Jam Catatan Perkembangan Klien
Keperawatan
Diare b.d 24-09-2021 S : pasien mengatakan masih diare
Proses Infeksi 09.00 WIB O : berat badan pasien belum meningkat
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
I  : implementasi dilanjutkan
E : pasien dapat bab dengan konsistensi
normal
Defisit Nutrisi 24-09-2021 S : Pasien mengatakan demam sedikit
b.d kesulitan 11.00 WIB berkurang tetapi nanti demam lagi
menelan, O:
sariawan, TTV : 110/80 mmHg
N : 76 x/menit
diare
S : 37,7°C 
RR : 24 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan  
I  : Implementasi dilanjutkan
E : pasien mendapatkan nutrisi yang
seimbang
Intoleransi 24-09-2021 S : Pasien mengatakan masih sangat
Aktivitas b.d 13.00 WIB lemas
Kelemahan O : Pasien tampak pucat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I  : Implementasi dilanjutkan
E : pasien dapat beraktivitas seperti biasa

Anda mungkin juga menyukai