Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN DIAGNOSA HIV AIDS

DI RUANG NAKULA RSUDSANJIWANI

TANGGAL 02-04 NOVEMBER 2018

I.PENGKAJIAN

1. Identitas
a. Identitas pasien

Nama : Tn.S

Umur : 36 tahun
Agama : Hindu
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Kawin
Pendidikan : SMP
Pekerjan : Kuli Bangunan
Suku bangsa : Indonesia
Alamat : Br.Lokaserana Siangan, gianyar
Tanggal masuk : 1 November 2018
Tanggal pengkajian : 2 November 2018
No. register : 029289
Diagnosa : HIV AIDS

b. Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. I
Umur : 35 tahun
Hub.dengan pasien : Istri
Pekerjaan : IRT
Alamat : Br. Lokaserana, Siangan, Gianyar
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
a) Keluhan utama saat MRS : Pasien mengeluh Diare
b) Keluhan utama saat pengkajian : Pasien mengeluh Diare, setiap hari selama
sebulan biasa diare lebih dari 7x, walaupun sudah di periksa kedokter
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pada hari Kamis, 1 November 2018, sekitar pkl. 09.00 WITA, pasien datang dalam
keadaan sadar dengan keluhan sudah sebulan Diare lebih dari 7x, walau sudah
diperiksa ke dokter. Melihat kondisi pasien yang semakin memburuk, istri pasien
memutuskan untuk membawa pasien ke Rumah RSUD Sanjiwani dan langsung
diterima di IGD. Diagnosa medis: HIV AIDS Kemudian pasien dipindahkan ke
ruang Nakula. Pada saat pengkajian dilakukan, pasien mengatakan mengalami diare,
BB turun 8 kg dalam sebulan, pasien mengatakan lemas dan sulit beraktivitas, pasien
mengatakan terkadang mual dan muntah, pasien hanya makan 3-4 suap sendok
setiap kali makan dan hanya makan bubur saja dikarenakan banyak sariawan di
mulut pasien. Pasien mengeluh sering batuk dan nyeri dada di malam hari. Hasil foto
thorax ditemukan Efusi pleural kiri dengan hasil lab: hb: 10gr/dL, Leukosit
25.000/uL, Trombosit: 160.000/uL, LED 40mm. Frekuensi nafas pasien 26x/mnt,
terdapat ronchi di lapang paru kiri, TD: 110/70 mmHg, konjungtiva anemis.
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Sebelumnya pasien sempat diajak berobat ke dokter, namun karena diare tidak
kunjung sembuh selama sebulan diare lebih dari 7x. keluarga langsung membawa
pasien ke RSUD Sanjiwani
b. Satus Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan bahwa sebelumnya pernah mengalami diare tapi tidak separah
ini.
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan dirinya pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. Namun tidak
dengan penyakit yang tergolong parah.
3) Alergi
Pasien mengatakan bahwa tidak mempunyai alergi terhadap makanan maupun obat-
obatan.
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien mengatakan mempunyai kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol.
Dan terbiasa mengkonsumi kopi 4x sehari.

c. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan ia maupun keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga atau
penyakit keturunan seperti DM, asma, penyakit jantung maupun hipertensi.

d. Diagnosa Medis dan therapy


Diagnosa medis : AIDS
Therapy :
Jenis Nama Obat Dosis Rute
Infus Nacl 0,9% 20 tetes per menit Intravena
Tablet Nacetilsistein 3x 200 g Oral
Tablet Lansoprazol 1 x 30 mg Oral
Tablet New diatab 3 x 1 tab Oral
Tablet Dexametasone 3 x amp intravena

3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan dirinya tidak biasa menjaga kesehatan dan kebersihan diri tetapi
tidak biasa berolah raga.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan asupan nutrisi didapat dari makanan seperti nasi, daging
ayam, sayur. Pasien mengatakan nafsu makan sehari-harinya tinggi dengan porsi
1 piring 3x/hari. Berat badan pasien 68 kg. Pasien biasa minum air putih 6
gelas/hari dan tidak ada ketergantungan dengan minuman beralkohol.
 Saat sakit:
Pasien mengatakan nafsu makan menurun 3-4 suap setiap kali makam tidak habis
1 porsi. Asupan nutrisi didapat dari makanan seperti bubur. Berat badan pasien
menurun 8 kg. Kebiasaan minum pasien menurun menjadi 3 gelas/hari.
c. Pola Eliminasi
1) BAB
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasanya BAB ± 2x/hari, dengan konsistensi feces padat.
Warna feces kuning kecoklatan dan tidak bercampur darah.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan sering BAB 7x/hari, nyeri saat defekasi, dengan karakter feces
encer. Warna feces kuning dan tidak bercampur darah.
2) BAK
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasa BAK ± 3x/hari, dengan karakteristik urine encer dengan
warna putih bening, bau khas urine, dan tidak bercampur darah.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan BAK ± 2x/hari, dengan karakteristik urine kuning pekat,
berbau obat dan tidak menggunakan alat bantu kateter.
d. Polaaktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Berpindah 

0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
2) Latihan
 Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa biasa melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa,
dapat bergerak secara bebas dan berjalan mandiri.
 Saat sakit
Pasien mengatakan bahwa tidak mampu beraktivitas seperti biasa karena dalam
keadaan lemas.
e. Pola kognitif dan Persepsi
Pasien mengatakan tidak mengetahui dan masih hawam tentang penyakit yang di
deritanya. Kelima pancaindera pasien masih berfungsi dengan baik.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
Pasien mengatakan dirinya tidak nyaman karena takut diare yang dihalami tak kunjung
hilang.
g. Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum sakit :
Pasien mengatakan dirinya biasa tidur 7 jam yaitu pkl. 22.00 WITA sampai pukul
05.00 WITA. Pasien biasa tidur menggunakan bantal dan guling dengan lampu
yang dimatikan.
 Saat sakit :
Pasien mengatakan tidur malam tidak menentu dan sering terbangun tengah malam
karena nyeri pada dada. Pasien biasa tidur menggunakan bantal dan guling dengan
lampu yang hidup.

h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga maupun lingkungan baik, komunikasi
baik, dan dukungan keluarga berpengaruh terhadap proses penyembuhannya.
i. Pola Seksual-Reproduksi
 Sebelum sakit : dalam batas normal, tidak ada gangguan dan hubungan
harmonis dengan istri.
 Saat sakit : tidak dalam batas normal, ada gangguan dan hubungan
harmonis dengan suami.
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Pasien mengatakan bahwa dirinya agak cemas, dan untuk mengatasinya pasien
mengalihkan dengan mengobrol bersama keluarga (yang sedang menjaga pasien).
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan biasa bersembahyang di rumah maupun di pura, namun saat sakit
pasien tetap bersembahyang tetapi di atas tempat tidur. Pasien percaya bahwa dengan
bersembahyang dapat memberikan ketenangan pada dirinya

4. Pengkajian fisik
a. Keadaan umum: Lemah
Tingkat kesadaran: Komposmetis
GCS: Verbal: 5 psikomotor 4 Mata 6
b. Tanda-tanda Vital: Nadi=90x/mnt, suhu=37, td=110/70mmHG, RR=26x/mnt
c. Keadaan Fisik
1) Kepala dan Leher
a) Kepala: bentuk kepala normal, kulit kepala bersih, tidak ada bekas luka, rambut
tidak rontok.
b) Mata: mata simetris kiri dan kanan, sclera tidak ikterik, reflek cahaya positif
kiri dan kanan, konjungtiva anemis.
c) Telinga: telinga simetris, tidak terdapat pembengkakan di area telinga, terdapat
serumen di kedua telinga terdapat serumen di kedua telinga.
d) Hidung: simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak ada
pembekakan, tidak terdapat nyeri tekan.
e) Mulut: bibir tampak kering dan pecah-pecah, terdapat sariawan, tidak terdapat
gigi yang berlubang.
f) Leher: leher simetris, tidak ada pembekakan kelenjar getah bening, dan tidak
terdapat bendungan vena jugularis.
2) Dada
a) Paru-paru
Inspeksi: bentuk hemithorax yang sakit mencembung, iga mendatar ruang antar
iga melebar, pergerakan pernafasan menurun, pernafasan dypsnea
Palpasi: fremitus total menurun, pergerakan dada yang tertinggal pada dada
yang sakit
Perkusi: redup dan pekak
Auskultasi: suara nafas ronchidi lapang paru kiri
b) Jantung
Inspeksi: ictus cordis, tidak terdapat hiperpigmentasi maupun bekas luka, tidak
ada nyeri tekan terdengar suara redup suara 1 suara 2 tunggal, simetris
Palpasi: Ictus cordis tidak teraba masa
c) Payudara dan Ketiak
Tidak terdapat lesi dan tidak ada nyeri tekan
d) Abdomen
Tidak terlihat hiperpigmentasi maupun bekas luka, bising usus 22x/I
terobservasi, terdengar suara pekak tidak ada nyeri tekan
e) Genetalia
Tidak terobservasi
f) Kulit
Tidak terlihat hiperpigmentasi, warna kulit sawo matang, turgor kulit kurang
elastis tidak ada bekas luka
g) Ektremitas
 Atas
Tidak ada edema CRT kembali pada 2 detik
 Bawah
Tidak terdapat edema CRT kembali pada 2 detik
h) Neurologis
 Status Mental dan emosi
Cemas dan takut apabila penyakit yang di derita nya tidak sembuh
 Pengkajian saraf kranial
Mata dapat membuka secara spontan
 Pemeriksaan Reflek
Respon terhadap stimulus yang diberikan normal
i. Pemeriksaan Penunjang
Hasil 9 November 2018
Jenis Pemeriksaan hasil Nilai Normal

Hematologi Hemoglobin 10gr/dl P = 12-14 g/dl


L = 14-16 g/dl

Leukosit 25000/UL 5000 – 10.000/ul

Trombosit 160.000/UL 150.000 – 400.000/ul

LED 40mm 0-10 mm

j. Pemeriksaan Radiologi
Tidak terobservasi
k. Hasil Konsultasi
Tidak terobservasi
l. Pemeriksaan penunjang Diagnostic lain
Tidak terobservasi

5. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Masalah
keperawatan

1. Ds : HIV masuk dalam Diare


- Pasien mengatakan diare tubuh

sudah lebih dari 7x selama


Penurunan kekebalan
1 bulan dengan konsistensi tubuh
cair
Bakteri di usus
- Pasien mengatakan berat
berkembang dan
badannya turun 8 kg menyebar dengan
dalam sebulan baik
- Pasien mengatakan lemah
dan mual muntah Infeksi pada usus

DO:

- Pasien Nampak pucat dan Diare

lemas
- Leukosit meningkat
(250.000 Ul)
- Dengan hasil tanda tanda
vital :
TD: 110/70 mmhg
RR:26x/menit
ND: 90x/menit
Suhu: 37oC

2. Ds: sekresi yang kental atau Bersihan jalan


- Pasien mengatakan batuk berlebihan nafas
berkepanjangan ↓

- Pasien mengatakan tidak akibat penyakit infeksi,

bisa mengeluarkan secret imobilisasi.

saat batuk
Statis sekresi batuk
DO :
yang tidak efektif

- Pada saat batuk pasien


susah mengeluarkan secret Adanya kelainan

- Terdapat kelainan suara suara nafas

nafas ronchi dengan RR


pasien 26x/ menit
3. DS: Resiko infeksi
-
4. DS: Tekanan osmotik Ketidakseimbangan
dalam usus
- Pasien mengatakan berat ↓ nutrisi kurang dari
badan nya turun 8kg ↑ peristaltic usus kebutuhan

dalam sebulan
↑ asm basa/ HCL
- Pasien mengatakan mual lambung
muntah ↓
Gangguan metabolic
- Pasien mengatakan lemas

- Pasien mengatakan tidak Mual muntah
nafsu makan ↓
Penurunan nafsu
DO:
makan
- Terdapat sariawan pada ↓
mulut pasien Sariawan yang sulit
- Pasien hanya makan 3-4 untuk sembuh
suap sendok setiap kali ↓
makan dan hanya makan Sulit untuk makan
bubur dan minum
- Pasien pucat
- Mukosa bibir pasien
nampak kering

5. DS: Nyeri akut


- Pasien mengatakan nyeri
dada saat malam hari
- Psien mengatakan
nyerinya seperti tertusuk-
tusuk

DO:
- Pasien Nampak
memegang dadanya saat
batuk
- P: Batuk
Q: Tertusuk-tusuk
R: Dada
S: Skala 4
T: Saat malam hari
6. DS: Intoleransi aktivitas
- Pasien mengatakan sulit
beraktifitas
- Pasien mengatakan lemas
- Pasien mengatakan
beraktifitas dengan di
bantu keluarga nya

DO:

- Pasien Nampak lemas


- Pasien Nampak berbaring
di tempat tidur
- ADL( aktifitas dalam
lingkungan ) pasien
Nampak di bantu
7. DS: Kekurangan
- Pasien mengatakan sudah volume cairan
7x BAB dengan
konsistensi cair
- Pasien mengatakan lemas
DO:

- Pasien Nampak lemas


- Pasien Nampak pucat

6. Diagnose keperawatan
1. Diare berhubungan dengan infeksi pada usus yang ditandai dengan BAB yang
sering
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan kelebihan volume cairan
pada fleura ditandai dengan batuk dan terdengar suara rongki
3. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya system kekebalan tubuh ditandai
dengan peningkatan leoukosit,diare dan penumpukan cairan pada fleura
4. Deficit nutrisi berhubungan dengan adanya sariawan pada mulut,mual,muntah
ditandai dengan berat badan pasien turun 8 kg sejak sebulan terakhir

7. Rencana Tindakan Keperawatan

Rencana Keperawatan Ttd

Hari/Tgl N
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
/Jm o

D
X

Jumat/ 1 Setelah diberikan asuhan Manajemen saluran cerna


2-11- keperawatan selama 3 x 24
2018/ jam diharapkan eliminasi 1. Monitor buang air besar
termasuk frekuensi
9.00 usus tidak terganggu konsistensi, bentuk,
dengan kriteria hasil: volume, dan warna,
dengan cara yang tepat
1. Pola eliminasi tidak 2. Monitor bising usus
terganggu.
2. Suara bising usus Manajemen diare
tidak terganggu.
3. Diare tidak ada 1. Tentukan riwayat diare
2. Ambil tinja untuk
pemeriksaan kultur dan
sensitifitas bila diare
berlanjut
3. Istruksikan pasien atau
anggota keluarga untuk
mecatat warna, volume,
frekuensi, dan kosistensi
tinja
4. Identifikasi factor yang
bisa menyebabkan diare
( misalnya edukasi,
bakteri, dan pemberian
makanan lewat selang)
5. Amati tugur kulit secara
berkala
Monitor eletrorit

1. Monitorserum
elektrolit
2. Monitorserum
albumin dan kadar
proteintotal, sesuai
dengan indikasi
3. Monitorketidak
seimbangan asambasa
4. Identifikasi
ketidak
seimbangan
elektrolit
5. Monitor ketidak
seimbangan
asam basa
6. Identifikasi
kemungkinan
penyebab
ketidak
seimbangan
elektrolit
7. monitoradanya mual,
muntah dan diare

TerapiIntravena (IV)
1. Berikan pengobatan
IV, sesuaiyang
diresepkan, dan
monitoruntuk hasilnya
2. Monitorkecepatan
aliranintravenadan
areaintravenaselama
pemberianinfus
3. Monitor tanda-tanda
vital

Jumat/ 2 Setelah diberikan asuhan Menajemen jalan nafas


2-11- keperawatan selama 3 x 24
1. Posisikan
2018/ jam diharapkan status
pasienuntuk
9.00 pernafasan tidak terganggu memaksimalkanve
dengan kriteria hasil: ntilasi
2. Buangsecretdenga
1. Deviasiringan dari
n
kisarannormal
frekuensipernafasan memotivasipasien
2. Deviasiringan dari untuk melakukan
kisarannormalIrama batukatau
pernafasan menyedot lender
3. Deviasiringan dari 3. Motifasipasien
kisarannormalsuara untukbernafas
auskultasinafas pelan, dalam,
4. Deviasiringan dari berputardan batuk
kisarannormalkepaten 4. Instruksikan
anjalan nafas bagaimanaagar
5. Deviasiringan dari
bisamelakukan
kisarannormal
saturasioksigen batukefektif
6. Tidakadaretraksi 5. Auskultasisuarana
dindingdada fas,catat areayang
ventilasinya
menurun
atautidakdan
adanya suara nafas
tambahan
6. Monitorstatus
pernafasan dan
oksigenisasisebag
aimana mestinya

MonitorPernafasan

1. Monitorpola
nafas(misalnya,
bradipneu)
2. Palpasikesimetrisan
ekspansiparu
3. Auskultasisuaranafas
4. Kajiperlunya
penyedotan padajalan
nafas dengan
5. auskultasisuara nafas
roncidiparu
6. Auskultasisuaranafasset
elah tindakan,
untukdicatat
7. Monitorkemampuan
batuk efektif pasien

Jumat/ 3 Setelah diberikan asuhan Pengajaran Seksualitas 1. mencegah kontaminasi


2-11- keperawatan selama 3 x 24 silang menurun risiko
1. Bantu klien dalam
2018/ jam diharapkan control
memilih kontrasepsi infeksi
9.00 resiko : penyakit menular yang tepat, yang sesuai.
seksual (PMS) dengan 2. Ajarkan klien mengenai 2. untuk menurunkan
kriteria hasil : penyakit menular resiko infeksi
seksual dan AIDS
1. Mengidentifikasi 3. Berikan klien produk nasokomial dan untuk
factor resiko yang dapat digunakan mencegah pasien dari
penyakit menular terkait dengan
seksual perlindungan seksual infeksi baru
2. Dapat mengenali misalnya kondom dan 3. mencegah
factor resiko dental dams
penyakit menular bertambahnya infeksi
seksual 4. mencegah tranmisi
3. Dapat membatasi Control Infeksi
jumlah pasangan infeksi HIV ke orang
4. Mengenali 1. Ajarkan klien dan lain
kemampuan untuk anggota keluarga
merubah perilaku mengenai bagaimana 5. antibiotic di perlukan
menghindari infeksi untuk menangani
2. Berikan terapi antibiotic
yang sesuai infeksi

Jumat/ 4 Setelah diberikan asuhan Menajemen Nutrisi


2-11- keperawatan selama 3 x 24 1. Identifikasiadanya
2018/ jam diharapkan status alergiatau
9.00 nutrisi dapat ditingkatkan intolerasiakanan
yangdimiliki pasien
dengan kriteria hasil: Terapi nutrisi
1. Asupan Gizi tidak 1. Kajikebutahan
menyimpangdari nutrisi parenteral
rentangnormal 2. Berikan
2. Asupan makanan tidak nutrisienteral,sesua
menyimpang i kebutuhan
darirentangnormal 3. Berikan
nutrisienteral
4. Hentikan
pemberian
makanan
melaluiselangmak
an begitu
pasien
mampumentoleransi
asupan(makanan)melaluio
ral
5. Berikan nutrisiyang
dibutuhkan sesuaibatasdiet
yangdianjurkan

Jumat/ 5 Setelah diberikan asuhan Pemberiananalgesik : 1.


2-11- keperawatan selama 3 x 24 1. Tentukan lokasi,
2018/ jam diharapkan control karakteristik, kualitasdan
9.00 nyeri dapat dipertahankan keparahan nyeri
dengan kriteria hasil: sebelummengobatipasien
2. Cekperintah pengobatan
1. Secara konsisten meliputiobat,
menunjukkan dosis,danfrekuensiobatan
menggunakan
tindakan pengurangan algesik yangdiresepkan
(nyeri) 3. Cekadanya
riwayatalergiobat
tanpaanalgesic 4. Pilih analgesik atau
kombinasi analgesik
2. Secara konsisten
menunjukkan yangsesuaiketika lebih
Menggunakan analgesik darisatu diberikan
yang direkomendasikan
3. Melaporkan nyeri
terkontrol Menajemen nyeri:

1. Lakukan pengkajian
nyeri
komprehensifyangmeli
puti lokasi,
karakteristik,
onset/durasi,frekuensi,
kualitas,intensitas atau
beratnya nyeridan
faktor pencetus
2. Observasiadanya
petunjuk
nonverbalmengenaiket
idaknyamanan
3. Gunakan
strategikomunikasi
terapeutikuntukmenget
ahuipengalaman
nyeridansampaikan
penerimaan pasien
terhadapnyeri
4. Kajibersama pasien
faktor-
faktoryangdapatmenur
unkan atau
memberatkan nyeri
5. Ajarkan
penggunaantekniknon
farmakologilan nyeri
6. Evaluasikeefektifan
daritindakan
pengontrolan
7. Mendukungistirahattid
ur
8. Memberikan
informasiterkait
dengan diagnosadan
keperawatan
9. Mendorong keluarga
menemani pasien
10. Kajitanda
verbaldannon
verbaldariketidaknyam
anan

Jumat/ 6 Setelah diberikan asuhan Terapi Aktivitas


2-11- keperawatan selama 3 x 24 1. Pertimbangkan kemampuan
2018/ jam diharapkan Toleransi klien dalam berpartisipasi
9.00 terhadap aktivitas dapat melalui aktivitas spesifik.
2. Berkolaborasi dengan ahli
teratasi dengan kriteria terapi fisik, okupasi dan
hasil: terapi rekreasional dalam
perencanaan dan pemantauan
1. Kemudahan dalam program aktivitas, jika
melakukan aktivitas memang di perlukan.
3. Membantu pasien untuk
hidup harian memilih aktivitas dan
2. Kekuatan tubuh pencapaian tujuan melalui
bagian atas normal aktivitas yang konsisten
3. Kekuatan tubuh dengan kemampuan fisik,
bagian bawah baik psikologi dan social.
4. Monitor respon emosi, fisik,
social dan spiritual terhadap
aktivitas.
5. Instruksikan klien dan
keluarga untuk
mempertahankan fungsi dan
kesehatan terkait peran dalam
beraktivitas secara fisik,
social, spiritual dan kognisi.
Jumat/ 7 Setelah diberikan Menajemen cairan:
2-11- asuhan keperawatan 1. Jagaintake/asupan
2018/ selama 3 x 24 jam yangakuratdan
9.00 diharapkan hidrasi catatouputpasien
2. Monitorstatus hidrasi
tidakterganggu dengan (misalnyamembran mukosa
kriteriahasil: lembab, denyutnadiadekuat,
dan tekanan darah
1. Turgorkulit tidak ortostatik)
terganggu 3. Monitorhasil
2. Membran laboratoriumyang
mukosalemba tidak relevan dengan retensi
terganggu cairan
3. Intakecairantida
k terganggu 4. Monitor tandatanda vital
4. Outputcairan 5. BeriterapiIV, seperti
tidak terganggu yangditentukan
5. Perfusijaringant 6. Distribusicairan
idakterganggu selama 24jam
6. Tidakadanadi
cepatdanlemah
7. Tidakada
kehilangan
beratbadan
Impelmentasi keperawatan

Hari/Tgl/jam No Tindakan keperawatan Evaluasi proses Ttd


Dx

Anda mungkin juga menyukai