Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN “MJ”

DENGAN DIAGNOSA DM TIPE II


DI RUANG ANGSOKA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH
TANGGAL 10-12 NOVEMBER 2015

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 November 2015 pukul 12.00 wita di
Ruang mawar RSUP Sanglah Denpasar dengan teknik wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik dan catatan medis pasien.
1. Identitas
Pasien
Nama : “MJ”
Umur : 64 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Status perkawinan : menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Alamat : Jalan Pidada
Pembayaran : BPJS-Umum
No. RM : 15054275
Tanggal MRS : 4 November 2015
Diagnosa Medis : DM Tipe II
Penanggung
Nama : “IS”
Umur : 36 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan pasien : anak kandung
2. Alasan Masuk Rumah sakit
1) Keluhan Utama saat MRS
Pusing dan lemas
2) Keluhan saat pengkajian
Badan terasa lemas dan BAB encer
3) Kronologis Keluhan
Pasien mengeluh sesak nafas sejak 3 bulan yang lalu, sesak nafas datang
hilang timbul. Sesak nafas tidak disertai batuk dan tidak adanya suara
tambahan. Nafsu makan menurun sejak 2 hari yang lalu. Pasien
mengeluhkan sulit BAB sejak 1 bulan yang lalu. Pasien langsung
dibawa kerumah sakit karena nafsu makan menurun dan pasien merasa
lemas.
Terapi yang didapatkan:
a. Novorapid 3x 4 unit.
b. Lantus 1x6 unit
c. Simvastatin 1x 20 mg
d. Paracetamol 3x 500 mg
e. Laxadyn 3x CI
f. Allupurinol 1x 100 mg
3. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan ataupun obat.
2) Riwayat Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan ini pertama kalinya masuk rumah sakit. Sebelumnya
ketika lemas pasien hanya ke dokter saja.
3) Riwayat penyakit
Pasien mengatakan mengetahui penyakit Diabetes Melitus sejak 3 tahun
yang lalu.
4. Data Bio-psiko-sosio-spiritual
a. Bernafas
Sebelum sakit : pasien bernafas dengan normal
Saat sakit : pasien mengatakan sempat mengalami sesak nafas
Saat pengkajian: pasien tidak mengalami sesak nafas. Tidak adanya suata
tambahan saat bernafas. Respirasi 20 kali per menit
b. Makan dan minum
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi kecil.
pasien mengatakan tidak ada kesulitan untuk makan. Pasien
mengatakan minum kira-kira1-2 botol aqua (1300ml) sehari
Saat sakit : Pasien mengatakan nafsu makan berkurang dan sempat
mengalami mual muntah. Pasien tidak bisa menghabiskan ½
porsi makanan yang disajikan. Pasien menghabiskan kira-
kira 3 botol air mineral selama 1 hari (1300 ml)
Saat pengkajian: pasien mengatakan mampu menghabiskan ¾ porsi
makanan yang disajikan rumah sakit. Pasien sudah minum
air sebanyak 3 gelas.
c. Eliminasi
BAB
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB dalam seminggu kira-kira 3-4 kali
dengan konsistensi padat berwarna kecoklatan dan berbau khas
Saat sakit : pasien mengatakan BAB encer berampas sejak 3 hari yang
lalu. . BAB encer karena sebelumnya menggunakan obat laksatif yaitu
laxadine.
Saat pengkajian: pasien mengatakan BAB encer seperti air , ada ampasnya.
Pasien mengatakan perutnya terasa nyeri ketika BAB
BAK
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat BAK tidak disertai nyeri atau
perdarahan. Dengan konsistensi pekat dan sedikit berbau. Kira-kira 5 kali
sehari pasien BAK.
Saat sakit : pasien mengatakan sempat mengalami kesulitan dalam
berkemih. Ada rasanyeri saat berkemih.
Saat pengakajian: pasien mengatakan sejak pagi belum BAK namun
kemarin sore pasien mengatakan sudah BAK.
d. Gerak dan Aktifitas

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4 Keterangan

Makan / minum * 0 : mandiri


1 : dibantu alat
Mandi *
Toileting * 2: dibantu orang lain
Berpakaian * 3 : dibantu orang lain
Mobilitas di tempat tidur * dan alat
Berpindah * 4 : tergantung total

Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit

Sebelum sakit: pasien makan dan mandi secara mandiri.


Saat sakit : pasien mengatakan lemas dan tenaga untuk beraktivitas
berkurang.
Saat pengkajian: Pasien mengatakan masih lemas. Mandi, makan dan
minum masih di bantu oleh keluarga. Pasien hanya dapat duduk di tempat
tidur. Bila ke kemar mandi di bantu oleh keluarga. Pasien mengatakan
berdiri pasien merasa pusing.
e. Istirahat tidur
Sebelum sakit : pasien tidak mengalami kesulitan tidur. Pasien tidur kurang
lebih 7 jam per hari. Pasien tidak biasa tidur siang
Saat sakit : pasien mengatakan masih beradaptasi saat awal masuk
rumah sakit.
Saat pengkajian: pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur.
f. Pengaturan suhu
Sebelum sakit : pasien mengatakan suhu tubuh selalu normal
Saat sakit : suhu tubuh meningkat menjadi 38oC
Saat pengkajian : suhu tubuh pasien normal 36,8oC
g. Kebersihan Diri
Sebelum sakit : pasien mengatakan mandi 2x sehari atau sesuai dengan
aktivitasnya
Saat sakit : pasien mengatakan mandi dibantu oleh keluarga.
Saat pengkajian: pasien mengatakan sudah mandi dan di bantu oleh
keluarga. Pasien tampak bersih menggunakan baju cream dan kain motif
batik
h. Rasa Nyaman
Sebelum sakit : Pasien tidak mengalami nyeri pada salah satu bagian
tubuhnya
Saat sakit : Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut.
Saat pengkajian : Pasien mengatakan nyeri pada perut region bawah
dengan skala 2, nyeri seperti tertipa benda berat dan hilang timbul. Pasien
mengatakan nyeri tiba sebelum dan sesudah BAB.
i. Rasa Aman
Saat sakit dan pengkajian : pasien mengatakan gelisah dan ingin segera
sembuh. Pasien mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini.
j. Komunikasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik di
lingkungan sekitarnya. Pasien menggunakan bahasa jawa.
Saat sakit : keluarga mengatakan pasien berkomunikasi dengan bahasa
jawa. Pasien tidak fasih berbahasa Indonesia.
Saat pengkajian: pasien berbahasa jawa dan tidak begitu memahami bahasa
Indonesia. Selama pengkajian dibantu oleh anaknya dalam berkomunikasi.
k. Rekreasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan rekreasi ke pantai bersama keluarga
Saat pengkajian: pasien mengatakan suka bercengkrama dengan keluarga
yang menunggu di ruamh sakit
l. Produktivitas
Sebelum sakit : pasien mengatakan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.
Saat sakit dan saat pengkajian: pasien mengatakan tidak bekerja selama
dirawat dirumah sakit.
m. Pengetahuan
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit
Diabetes melitus
Saat sakit : pasien mengatakan sudah mengetahui tentang Diabetes
Melitus yang dideritanya.
Saat pengkajian: pasien mengatakan kesulitan mengatur pola makan.
n. Spiritual
Sebelum dan sesudah sakit pasien mengatakan rajin sembahyang dan
berdoa.

5. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesan umum : baik
2) Keadaan umum : lemah
3) Kesadaran : Compos Mentis
4) GCS : E4 V5 M6
b. Gejala Kardinal
1) Tekanan Darah : 110/70 mmHg
2) Suhu : 36,8oC
3) Nadi : 88x/menit
4) Respirasi : 22x/menit
c. Keadaan lain
1) BB : 35 kg
2) TB : 153 cm
3) IMT : 23,3 (Baik)

d. Keadaan Fisik
a) Kepala
1) Inspeksi :
a. bentuk simetris
b. kulit kepala tampak bersih
c. rambut beruban
b) Mata
1) Inspeksi :
a. Mata nampak sembab
b. bentuk mata bulat dengan bulu mata lentik
c. refleks mata baik
d. pupil ishokor
e. lapang pandang baik
f. konjungtiva merah muda.
c) Hidung
1) Inspeksi :
a. bentuk simetris
b. tidak ada sekret
c. tidak ada nafas cuping hidung
d) Telinga
1) Inspeksi :
a. bentuk simetris
b. kulit sekitar telinga tampak kering
c. tidak ada sekret
d. pendengaran baik
e) Mulut&gigi
1) Inspeksi :
a. mukosa bibir lembab
b. keadaan gigi tidak bersih namun lengkap
c. lidah simetris
d. warna lidah keputihan
2) Palpasi :
a. Tidak ada nyeri tekan
b. Tidak ada massa
c. Tidak ada pembengkakan
f) Wajah
1) Inspeksi :
a. Wajah lonjong
b. Wajah tampak adanya keriput.
g) Leher
1) Inspeksi :
a. bentuk simetris
b. tidak ada pembesaran kelejar tiroid
c. tidak ada pembesaran vena jugularis.
h) Thorax :
1) Inspeksi :
a. bentuk simetris
b. pergerakan dada simetris
i) Abdomen : bentuk normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi.
j) Ekstremitas
1) atas : bentuk normal. Jari-jari lengkap, infuse dipasang
pada tangan sebelah kiri pasien. Tangan kanan dan kiri tidak tampak
adanya lesi. Tangan kanan pasien sudah mulai dapat digerakkan.
Tonus otot tangan kanan dengan skala 5, tonus otot tangan kiri 5
2) bawah : bentuk normal, jari kaki lengkap. Tidak tampak ada
lesi pada kulit kaki. Kaki kanan pasien sudah dapat digerakkan.
Tonus otot kaki kanan dengan skala 5, tonus otot tangan kiri 5
k) Genetalia
Tidak terobservasi

6. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan diagnostic dengan hasil:
a. Tanggal 4 November 2015
PARAMETER HASIL NORMAL KET
Natrium 132 136-145 Rendah
Kalium 4.4 3.50-5.10
Analisa Gas Darah (AGD)
PH 7.43 7.35-1.45
PCO2 40 35.0-45.0
PO2 128 80-100 Tinggi
HCO3- 27.8 22-26 Tinggi
SO2 99 95%-100%
TCO2 29 24-30

b. Tanggal 4 November 2015


PARAMETER HASIL NORMAL KET
SGOT 18.1 11.0-27.0
SGPT 11 11.0-34.0
Albumin 3.9 3.40-4.80
BS Acak 148 70.0-140.0 Tinggi
HbA 1C 13.1 <6.5 Tinggi
BUN 19 8.0-23.0
Creatinin 0.64 0.50-0.90
Uric acid 6.8 2.00-5.70 Tinggi
Kalsium 8.9 8.40-9.70
LDH 402 240-480

c. Kadar gula darah. (acak)


Kadar gula darah sebelum masuk rumah sakit 560 mg/dl. Saat dirawat di
rumah sakit kadar gula darah 148 mg/dl. Saat pengkajian kadar gula
darah 206 mg/dl.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
No Hari / tgl / Data Fokus Standar Normal Masalah
jam Keperawatan
1 Selasa, 10 DS: -Skala nyeri 0 (0-10) Nyeri akut
November Pasien mengatakan nyeri -Wajah tampak
2015 pada bagian perut tenang
pukul bawahnya. Skala nyeri 2.
12.00 nyeri seperti tertipa
Wita benda berat dan hilang
timbul. Pasien
mengatakan nyeri tiba
sebelum dan sesudah
BAB.
DO:
Pasien tampak meringis
dan memegang daerah
perutnya. Pasien tampak
lemas.

2 Selasa, 10 DS: Intoleransi


November Pasien mengatakan aktifitas
2015 merasa lemas. Pasien
pukul mengatakan tidak dapat
12.00 melakukan aktifitasnya.
Wita Aktifitas dibantu oleh
keluarga. Pasien
mengatakan berdiri
pasien merasa pusing.
DO:
Pasien tampak hanya
dapat duduk di tempat
tidur. Bila berdiri pasien
tampak tidak nyaman.
Skore ADL = 6

3 Selasa, 10 DS: -Tidak adanya nyeri Diare


November pasien mengatakan BAB
2015 encer berampas sejak 3 perut berlebih.
pukul hari yang lalu. . BAB -Feses tidak encer
12.00 encer karena sebelumnya
Wita menggunakan obat
laksatif.
DO:
Bising usus hiperaktif.
Pasien tampak merasa
nyeri pada perutnya.

4 Selasa, 10 DS:- -kadar gula darah Risiko


November DO: 70-120 mg/dl ketidakseimba
2015 Kadar gula darah -pasien tidak ngan kadar
pukul sebelum masuk rumah mengalami gula darah
12.00 sakit 560 mg/dl. Saat penurunan berat
Wita dirawat di rumah sakit badan.
kadar gula darah 390
mg/dl. Saat pengkajian
kadar gula darah 206
mg/dl. Pasien
mengatakan sejak
menderita diabetes
mengalami penurunan
berat badan. Awalnya
berat badan pasien 60 kg
selama 3 tahun turun
menjadi 35 kg.

2. Analisa Masalah
Masalah 1
P: Nyeri akut
E: agen cedera biologis
S: Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut bawahnya. Skala nyeri 2.
nyeri seperti tertipa benda berat dan hilang timbul. Pasien mengatakan nyeri
tiba sebelum dan sesudah BAB. Pasien tampak meringis dan lemas.
 Proses terjadinya:
Peristaltic usus meningkat dan menyebabkan terjadinya nyeri saat
akan BAB.

Masalah 2
P: Intoleransi Aktivitas
E: Kelemahan umum.
S: Pasien mengatakan merasa lemas. Pasien mengatakan tidak dapat
melakukan aktifitasnya. Aktifitas dibantu oleh keluarga. Pasien
mengatakan berdiri pasien merasa pusing. Skore ADL =6.
 Proses terjadinya:
Pasien mengalami diare dan pasien sudah berusia lanjut. Tonus otot
serta metabolism dalam mengubah energy berkurang. Sehingga
ketika beraktivitas mengalami hambatan

Masalah 3
P: Diare
E: Penyalahgunaan laksative.
S: pasien mengatakan BAB encer berampas sejak 3 hari yang lalu. . BAB
encer karena sebelumnya menggunakan obat laksatif..
 Proses terjadinya:
Laxative adalah obat pencahar yang digunakan untuk
menghancurkan tinja serta menahan cairan dalam usus. Selain itu
cara kerja laxative juga dapat meningkatkan gerakan peristaltic pada
usus. Sehingga penggunaan laxative berlebihan dan tidak dengan
instruksi dokter dapat menyebabkan efeksamping diare.
Masalah 4
P: Risiko Ketidakseimbangan kadar gula darah.
E: Kurangnya pengetahuan tentang manajemen diabetes dan penurunan
berat badan

3. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai dengan
Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut bawahnya. Skala nyeri 2.
nyeri seperti tertipa benda berat dan hilang timbul. Pasien mengatakan
nyeri tiba sebelum dan sesudah BAB. Pasien tampak meringis dan lemas.
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum ditandai
dengan Pasien mengatakan merasa lemas. Pasien mengatakan tidak dapat
melakukan aktifitasnya. Aktifitas dibantu oleh keluarga. Pasien
mengatakan berdiri pasien merasa pusing. Skore ADL =6.
c. Diare berhubungan dengan penyalahgunaan laxative ditandai dengan
pasien mengatakan BAB encer berampas sejak 3 hari yang lalu. . BAB
encer karena sebelumnya menggunakan obat laksatif
d. Risiko ketidakseimbangan kadar gula darah.
C. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

no Hari/ Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Tgl/Jam Keperawatan
1 2 3 4 5 6
1 Selasa, Nyeri akut NOC : NIC :
10 berhubungan  Pain Level,  Lakukan pengkajian nyeri secara Memudahkan dalam
Novemb dengan agen  pain control, komprehensif termasuk lokasi, menentukan tindakan
er 2015 cedera biologis  comfort level karakteristik, durasi, frekuensi, selanjutnya
pukul ditandai dengan Setelah dilakukan tinfakan kualitas dan faktor presipitasi
12.00 Pasien keperawatan selama 2x 24  Observasi reaksi nonverbal dari Membantu mengkaji skala
Wita mengatakan nyeri Pasien tidak mengalami nyeri, ketidaknyamanan nyeri

pada bagian perut dengan kriteria hasil:  Bantu pasien dan keluarga untuk Memberikan kenyamanan
bawahnya. Skala  Mampu mengontrol nyeri (tahu mencari dan menemukan dukungan pada pasien

nyeri 2. nyeri penyebab nyeri, mampu  Kontrol lingkungan yang dapat Memberi kenyamanan pada
seperti tertipa menggunakan tehnik mempengaruhi nyeri seperti suhu pasien
benda berat dan nonfarmakologi untuk ruangan, pencahayaan dan
hilang timbul. mengurangi nyeri, mencari kebisingan
Membantu pasien
Pasien bantuan)  Kurangi faktor presipitasi nyeri
manajemen nyeri
mengatakan nyeri  Melaporkan bahwa nyeri  Ajarkan tentang teknik non
tiba sebelum dan berkurang dengan farmakologi: napas dala, relaksasi,
sesudah BAB. menggunakan manajemen distraksi, kompres hangat/ dingin
Pasien tampak nyeri  Berikan analgetik untuk mengurangi Menurunkan skala nyeri
meringis dan nyeri
lemas  Berikan informasi tentang nyeri Mengurangi kecemasan

seperti penyebab nyeri, berapa lama pasien


nyeri akan berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur
Membantu dalam
 Monitor vital sign sebelum dan
pelaksanaan intervensi
sesudah pemberian analgesik pertama
selanjutnya
kali

2 Selasa, Intoleransi NOC : NIC :


10 aktivitas  Self Care : ADLs  Observasi adanya pembatasan klien Membantu melakukan
Novemb berhubungan  Toleransi aktivitas dalam melakukan aktivitas intervensi selanjutnya.
er 2015 dengan Setelah dilakukan tindakan  Kaji adanya faktor yang Mengetahui kondisi pasien
pukul kelemahan umum keperawatan selama 3 x24 jam menyebabkan kelelahan
12.00 ditandai dengan Pasien bertoleransi terhadap  Monitor nutrisi dan sumber energi Mengetahui kebutuhan

Wita Pasien aktivitas dengan Kriteria yang adekuat energy pasien

mengatakan Hasil :  Monitor pasien akan adanya Memudahkan dalam

merasa lemas.  Berpartisipasi dalam kelelahan fisik dan emosi secara melakukan intervensi

Pasien aktivitas fisik tanpa disertai berlebihan


mengatakan tidak peningkatan tekanan darah,  Monitor respon kardivaskuler Memudahkan dalam
dapat melakukan nadi dan RR terhadap aktivitas (takikardi, melakukan intervensi
aktifitasnya.  Mampu melakukan aktivitas disritmia, sesak nafas, diaporesis, selanjutnya
Aktifitas dibantu sehari hari (ADLs) secara pucat, perubahan hemodinamik)
oleh keluarga. mandiri  Monitor pola tidur dan lamanya Mengetahui tingkan
Pasien  Keseimbangan aktivitas dan tidur/istirahat pasien kelemahan pasien
mengatakan istirahat  Kolaborasikan dengan Tenaga Membantu kelemahan
berdiri pasien Rehabilitasi Medik dalam pasien
merasa pusing. merencanakan progran terapi yang
Skore ADL =6 tepat.
 Bantu klien untuk mengidentifikasi Membantu memenuhi ADL

aktivitas yang mampu dilakukan pasien

 Bantu untuk memilih aktivitas Membantu pasien memilih

konsisten yang sesuai dengan aktivitasnya

kemampuan fisik, psikologi dan


sosial
 Bantu untuk mendpatkan alat
Membantu pasien dalam
bantuan aktivitas seperti kursi roda,
beraktivitas
krek

3 Selasa, Diare NOC: NIC :


10 berhubungan  Bowl Elimination Diare Management
Novemb dengan  Fluid Balance - Kelola pemeriksaan kultur Mengetahui adanya infeksi
er 2015 penyalahgunaan  Hidration sensitivitas feses
pukul laxative ditandai Setelah dilakukan tindakan - Evaluasi pengobatan yang Mengetahui penyebab diare
12.00 dengan pasien keperawatan selama 3x 24 jam berefek samping gastrointestinal
Wita mengatakan BAB diare pasien teratasi dengan - Evaluasi jenis intake makanan Mengetahui penyebab diare

encer berampas kriteria hasil: - Monitor kulit sekitar perianal Mengetahui adanya

sejak 3 hari yang  Tidak ada diare terhadap adanya iritasi dan komplikasi
lalu. . BAB encer  Feses tidak ada darah dan ulserasi
Menambah pemahaman
karena mukus - Ajarkan pada keluarga
pasien tentang diare
sebelumnya  Nyeri perut tidak ada penggunaan obat anti diare
Mengetahui adanya
menggunakan  Pola BAB normal - Instruksikan pada pasien dan
kekurangan cairan
obat laksatif  Hidrasi baik (membran keluarga untuk mencatat warna,
mukosa lembab, vital sign volume, frekuensi dan
normal, hematokrit dan urin konsistensi feses
Mengetahui adanya infeksi
output dalam batas normal - Monitor hasil Lab (elektrolit dan
leukosit)
Mengetahui adanya
- Monitor turgor kulit, mukosa oral
dehidrasi
sebagai indikator dehidrasi

4 Selasa, Risiko NOC NIC:


10 Ketidakseimbang  Blood glucose, risk for Hiperglikemia Manajement
Novemb an kadar gula unstable  Pantau kadar glukosa darah Mengetahui adanya
er 2015 darah  Diabetes selft management hiperglikemi
pukul Setelah diberikan asuhan  Pantau tanda-tanda gejala Memudahkan dalam
12.00 keperawatan selama 2x 24 jam hiperglikemi dan kelemahan mengelakukan intervensi
Wita diharapkan pasien memahami  Memantau keton urin Mengetahui adanya
tentang manajement diabetes ketoasidosis
dengan kriteria hasil:  Kelola insulin Memberikan dosis insulin
 Penerimaan kondisi yang tepat
kesehatannya  Dorong asupan cairan oral Menghindari dehidrasi
 Kepatuhan prilaku :diet sehat  Tinjau catatan gula darah dengan Menngajarkan keluarga
 Dapat mengontrol kadar gula pasien atau keluarga untuk memantau kadar gula
darah darah
 Kolaborasi dengan dokter dalam Memberikan insulin dalam
 Dapat mengontrol stress
pemberian insulin. dosis yang tepat
 Dapat memanajemen dan
mencegah penyakit semakin
parah
 Pemahaman manajemen
Diabetes.
D. IMPLEMENTASI

No Hari/tgl/ No Implementasi Evaluasi Formatif Paraf


jam .dx
1 Selasa, 1 Melakukan pengkajian nyeri DS:
10 secara komprehensif termasuk Pasien mengatakan nyeri pada
Novemb lokasi, karakteristik, durasi, bagian perut bawah.Nyeri
er 2015 frekuensi, kualitas dan faktor seperti tertimpa benda berat.
pukul presipitasi Nyeri datang hilang timbul
12.00 dengan skala 2. Nyeri
Wita dirasakan sebelum dan sesudah
BAB.
DO:
Pasien tampak meringis
memegang perutnya
2
pukul Mengkaji adanya faktor yang
DS:
12.30 menyebabkan kelelahan
Pasien mengatakan merasa
Wita
lemas semenjak gula darah 590
mg/dl. Pasien mengatakan
mulai diare sejak 3 hari yang
lalu
DO:
Pasien tampak lemas dan sulit
beraktivitas.
3
pukul Mengkaji pengobatan yang

13.00 berefek samping gastrointestina DS:


Wita Pasien mengatakan
menggunakan obat (laxadine)
4 berlebihan saat mengalami
Memantaukadar gula darah
pukul konstipasi. Pasien BAB 3 x
13.30 sehari.
Wita DS:
Pasien mengatakan
gularadahnya menurun dari
sebelumnya
DO:
Gula darah pasien 89 mg/dl
dari sebelumnya 340 mg/dl
pukul 1,3 Kolaborasi pemberian Obat:

16.30 a. Insulin 6 unit


DS:
Wita b. Corosorb
Pasien mengatakan tidak ada
keluhan 15 menit setelah obat
diberikan.
DO:
Tidak tampak tanda-tanda
alergi.
2 Rabu, 11 1 Membantu pasien dalam DS:
Novemb mengontrol rasa nyeri (teknik pasien mengatakan nyeri
er 2015 relaksasi) berkurang ketika menarik nafas
pukul dalam
10.00 DO:
Wita Pasien tampak kooperatif.
Pasien tampak dapat
mengontrol nyerinya.

4,2 Memantau adanya hiperglikemia


Pukul DS:
12.00 dan adanya tanda kelemahan
Pasien mengatakan tidak
Wita mengalami pusing kepala,
mual dan muntah. Pasien
mengatakan masih merasa
pusing dan gemetar jika berdiri
menuju kamar mandi.
DO:
Kadar gula darah 258 mg/dl
setelah makan. Pasien tampak
dibantu dalam beraktivitas.
Pukul 3 Mengajarkan pada keluarga
13.00 penggunaan obat anti diare
DS:
wita
Pasien mengatakan telah
mendapat obat antidiare berupa
tablet. Di minum 3x sehari
DO:
Pasien mendapat penjelasan
mengenai penggunaan obat
Pukul 3 Monitor adanya dehidrasi yang tepat oleh dokter.
15.00
Wita DS:
Pasien mengatakan minum 2
botol sedang (1200 ml) dan
tidak ada keluhan selama
BAK. Pasien BAB sebanyak 3
kali sehari
DO:
2 Memonitor aktivitas pasien.
Pukul Wajah pasien tampak tenang,
16.300 Membantu ADL pasien saat
mukosa bibir lembab.
Wita diperlukan

DS:
Pasien mengatakan sudah
dapat duduk di kursi tanpa
merasa pusing. Pasien
mengatakan lemasnya sudah
mulai berkurang. Pasien
mengatakan makanan yang
diberikan di rumah sakit habis
dikonsumsi
DO:
Pasien tampak dapat berdiri
tanpa keluhan pusing. Pasien
3,4 Kolaborasi Pemberian obat
tampak dapat berpindah duduk
Pukul - Insulin novorapid 6 unit.
pada kursi. Namuan tubuh
17.00 - Corosorb
masih tampak lemas.
Wita

DS:
Pasien mengatakan tidak ada
keluhan 15 menit setelah obat
1 Mengontrol lingkungan yang diberikan.
Pukul dapat mempengaruhi nyeri DO:
20.00 seperti suhu ruangan, Tidak tampak tanda-tanda

pencahayaan dan kebisingan alergi.

DO:
Pasien tampak beristirahat.
Jendela dan Tirai pada pasien
telah ditutup
3 Kamis, 2 Memonitor aktivitas pasien. DS:
12 Membantu ADL pasien saat Pasien mengatakan sudah
Novemb diperlukan dapat pergi ke kamar mandi
er 2015 tanpa merasa pusing. Pasien
pukul mengatakan lemasnya sudah
10.00 mulai berkurang. Pasien
Wita mengatakan makanan yang
diberikan di rumah sakit habis
dikonsumsi. Pasien
mengatakan mampu makan
secara mandiri
DO:
Wajah pasien tampak lebih
segar. Pasien tampak
melakukan beberapa aktivitas
secara mandiri.
Pukul 3 Memonitor, mukosa oral sebagai
12.00 indikator dehidrasi
DS:
wita
Pasien mengatakan BAK
seperti biasa urine tidak pekat.
Pasien mengatakan telah
menghabiskan 1 botol air
mineral ukuran sedang (600
ml). pasien mengatakan Feses
tidak secair kemarin. BAB
mulai memadat.
DO:
Pasien tidak tampak dehidrasi,
mukosa bibir lembab

E. EVALUASI
No Hari/tgl/jam No.dx Evaluasi Formatif Paraf
1 Rabu, 11 1 S:
November Pasien mengatakan dapat mengontrol rasa
2015 pukul nyeri ketika BAB. Pasien mengatakan
20.00 Wita memgetahui tentang cara mengontrol nyeri
tanpa obat penghilang nyeri
O:
Pasien tampak tenang dan tidak gelisah.
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan kondisi pasien menjadi lebih
baik
2 Rabu, 11 4 S:
November pasien mengatakan memahami megenai diet
2015 pukul sehat pada pasien diabetes. Pasien
20.00 Wita mengatakan kadar gula darah terakhir 86
mg/dl. Selama dirawat di rumah sakit kadar
gula darah tidak melebihi 500 mg/dl
O:
Kadar gula darah perlahan-lahan menurun
berkat diberikannya insulin pada pasien.
Pasien mendapat Novorapid 4 unit (3x1
hari) dan lantus 6 unit (1x1 hari).
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan kadar gula darah pasien.
Monitor selalu kadar gula darah tiap 3 kali
sehari.
3 Kamis, 12 2 S:
November pasien mengatakan sudah dapat berdiri dan
2015 pukul ke kamar mandi tanpa keluhan pusing.
13.00 Wita Pasien mengatakan sudah dapat makan
secara mandiri tanpa bantuan dari keluarga.
O:
Pasien tampak segar dan tampak berjalan
dibantu oleh anaknya.
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi. Bantu dalam
pemenuhan ADL.
4 Kamis, 12 3 S:
November pasien mengatakan BAB sudah mulai
2015 pukul memadat. Feses kental dan berampas.
13.00 Wita Frekuensi BAB mulai berkurang. Pasien
mengatakan BAB 1 kali dari pagi tadi. Nyeri
saat BAB berkurang
O:
Pasien tidak tampak mengalami dehidrasi.
A:
masalah teratasi
P:
Pertahankan kondisi pasien.

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN “MJ”


DENGAN DIAGNOSA DM TIPE II
DI RUANG ANGSOKA RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH
TANGGAL 10-12 NOVEMBER 2015

Oleh :
Ni Putu Nitasari
P07120013003
3.1 Reguler

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN
DENPASAR
2015

Anda mungkin juga menyukai