A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 November 2015 pukul 12.00 wita di
Ruang mawar RSUP Sanglah Denpasar dengan teknik wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik dan catatan medis pasien.
1. Identitas
Pasien
Nama : “MJ”
Umur : 64 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Status perkawinan : menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Alamat : Jalan Pidada
Pembayaran : BPJS-Umum
No. RM : 15054275
Tanggal MRS : 4 November 2015
Diagnosa Medis : DM Tipe II
Penanggung
Nama : “IS”
Umur : 36 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan pasien : anak kandung
2. Alasan Masuk Rumah sakit
1) Keluhan Utama saat MRS
Pusing dan lemas
2) Keluhan saat pengkajian
Badan terasa lemas dan BAB encer
3) Kronologis Keluhan
Pasien mengeluh sesak nafas sejak 3 bulan yang lalu, sesak nafas datang
hilang timbul. Sesak nafas tidak disertai batuk dan tidak adanya suara
tambahan. Nafsu makan menurun sejak 2 hari yang lalu. Pasien
mengeluhkan sulit BAB sejak 1 bulan yang lalu. Pasien langsung
dibawa kerumah sakit karena nafsu makan menurun dan pasien merasa
lemas.
Terapi yang didapatkan:
a. Novorapid 3x 4 unit.
b. Lantus 1x6 unit
c. Simvastatin 1x 20 mg
d. Paracetamol 3x 500 mg
e. Laxadyn 3x CI
f. Allupurinol 1x 100 mg
3. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan ataupun obat.
2) Riwayat Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan ini pertama kalinya masuk rumah sakit. Sebelumnya
ketika lemas pasien hanya ke dokter saja.
3) Riwayat penyakit
Pasien mengatakan mengetahui penyakit Diabetes Melitus sejak 3 tahun
yang lalu.
4. Data Bio-psiko-sosio-spiritual
a. Bernafas
Sebelum sakit : pasien bernafas dengan normal
Saat sakit : pasien mengatakan sempat mengalami sesak nafas
Saat pengkajian: pasien tidak mengalami sesak nafas. Tidak adanya suata
tambahan saat bernafas. Respirasi 20 kali per menit
b. Makan dan minum
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi kecil.
pasien mengatakan tidak ada kesulitan untuk makan. Pasien
mengatakan minum kira-kira1-2 botol aqua (1300ml) sehari
Saat sakit : Pasien mengatakan nafsu makan berkurang dan sempat
mengalami mual muntah. Pasien tidak bisa menghabiskan ½
porsi makanan yang disajikan. Pasien menghabiskan kira-
kira 3 botol air mineral selama 1 hari (1300 ml)
Saat pengkajian: pasien mengatakan mampu menghabiskan ¾ porsi
makanan yang disajikan rumah sakit. Pasien sudah minum
air sebanyak 3 gelas.
c. Eliminasi
BAB
Sebelum sakit : pasien mengatakan BAB dalam seminggu kira-kira 3-4 kali
dengan konsistensi padat berwarna kecoklatan dan berbau khas
Saat sakit : pasien mengatakan BAB encer berampas sejak 3 hari yang
lalu. . BAB encer karena sebelumnya menggunakan obat laksatif yaitu
laxadine.
Saat pengkajian: pasien mengatakan BAB encer seperti air , ada ampasnya.
Pasien mengatakan perutnya terasa nyeri ketika BAB
BAK
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat BAK tidak disertai nyeri atau
perdarahan. Dengan konsistensi pekat dan sedikit berbau. Kira-kira 5 kali
sehari pasien BAK.
Saat sakit : pasien mengatakan sempat mengalami kesulitan dalam
berkemih. Ada rasanyeri saat berkemih.
Saat pengakajian: pasien mengatakan sejak pagi belum BAK namun
kemarin sore pasien mengatakan sudah BAK.
d. Gerak dan Aktifitas
5. Pengkajian Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesan umum : baik
2) Keadaan umum : lemah
3) Kesadaran : Compos Mentis
4) GCS : E4 V5 M6
b. Gejala Kardinal
1) Tekanan Darah : 110/70 mmHg
2) Suhu : 36,8oC
3) Nadi : 88x/menit
4) Respirasi : 22x/menit
c. Keadaan lain
1) BB : 35 kg
2) TB : 153 cm
3) IMT : 23,3 (Baik)
d. Keadaan Fisik
a) Kepala
1) Inspeksi :
a. bentuk simetris
b. kulit kepala tampak bersih
c. rambut beruban
b) Mata
1) Inspeksi :
a. Mata nampak sembab
b. bentuk mata bulat dengan bulu mata lentik
c. refleks mata baik
d. pupil ishokor
e. lapang pandang baik
f. konjungtiva merah muda.
c) Hidung
1) Inspeksi :
a. bentuk simetris
b. tidak ada sekret
c. tidak ada nafas cuping hidung
d) Telinga
1) Inspeksi :
a. bentuk simetris
b. kulit sekitar telinga tampak kering
c. tidak ada sekret
d. pendengaran baik
e) Mulut&gigi
1) Inspeksi :
a. mukosa bibir lembab
b. keadaan gigi tidak bersih namun lengkap
c. lidah simetris
d. warna lidah keputihan
2) Palpasi :
a. Tidak ada nyeri tekan
b. Tidak ada massa
c. Tidak ada pembengkakan
f) Wajah
1) Inspeksi :
a. Wajah lonjong
b. Wajah tampak adanya keriput.
g) Leher
1) Inspeksi :
a. bentuk simetris
b. tidak ada pembesaran kelejar tiroid
c. tidak ada pembesaran vena jugularis.
h) Thorax :
1) Inspeksi :
a. bentuk simetris
b. pergerakan dada simetris
i) Abdomen : bentuk normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi.
j) Ekstremitas
1) atas : bentuk normal. Jari-jari lengkap, infuse dipasang
pada tangan sebelah kiri pasien. Tangan kanan dan kiri tidak tampak
adanya lesi. Tangan kanan pasien sudah mulai dapat digerakkan.
Tonus otot tangan kanan dengan skala 5, tonus otot tangan kiri 5
2) bawah : bentuk normal, jari kaki lengkap. Tidak tampak ada
lesi pada kulit kaki. Kaki kanan pasien sudah dapat digerakkan.
Tonus otot kaki kanan dengan skala 5, tonus otot tangan kiri 5
k) Genetalia
Tidak terobservasi
6. Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan diagnostic dengan hasil:
a. Tanggal 4 November 2015
PARAMETER HASIL NORMAL KET
Natrium 132 136-145 Rendah
Kalium 4.4 3.50-5.10
Analisa Gas Darah (AGD)
PH 7.43 7.35-1.45
PCO2 40 35.0-45.0
PO2 128 80-100 Tinggi
HCO3- 27.8 22-26 Tinggi
SO2 99 95%-100%
TCO2 29 24-30
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
No Hari / tgl / Data Fokus Standar Normal Masalah
jam Keperawatan
1 Selasa, 10 DS: -Skala nyeri 0 (0-10) Nyeri akut
November Pasien mengatakan nyeri -Wajah tampak
2015 pada bagian perut tenang
pukul bawahnya. Skala nyeri 2.
12.00 nyeri seperti tertipa
Wita benda berat dan hilang
timbul. Pasien
mengatakan nyeri tiba
sebelum dan sesudah
BAB.
DO:
Pasien tampak meringis
dan memegang daerah
perutnya. Pasien tampak
lemas.
2. Analisa Masalah
Masalah 1
P: Nyeri akut
E: agen cedera biologis
S: Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut bawahnya. Skala nyeri 2.
nyeri seperti tertipa benda berat dan hilang timbul. Pasien mengatakan nyeri
tiba sebelum dan sesudah BAB. Pasien tampak meringis dan lemas.
Proses terjadinya:
Peristaltic usus meningkat dan menyebabkan terjadinya nyeri saat
akan BAB.
Masalah 2
P: Intoleransi Aktivitas
E: Kelemahan umum.
S: Pasien mengatakan merasa lemas. Pasien mengatakan tidak dapat
melakukan aktifitasnya. Aktifitas dibantu oleh keluarga. Pasien
mengatakan berdiri pasien merasa pusing. Skore ADL =6.
Proses terjadinya:
Pasien mengalami diare dan pasien sudah berusia lanjut. Tonus otot
serta metabolism dalam mengubah energy berkurang. Sehingga
ketika beraktivitas mengalami hambatan
Masalah 3
P: Diare
E: Penyalahgunaan laksative.
S: pasien mengatakan BAB encer berampas sejak 3 hari yang lalu. . BAB
encer karena sebelumnya menggunakan obat laksatif..
Proses terjadinya:
Laxative adalah obat pencahar yang digunakan untuk
menghancurkan tinja serta menahan cairan dalam usus. Selain itu
cara kerja laxative juga dapat meningkatkan gerakan peristaltic pada
usus. Sehingga penggunaan laxative berlebihan dan tidak dengan
instruksi dokter dapat menyebabkan efeksamping diare.
Masalah 4
P: Risiko Ketidakseimbangan kadar gula darah.
E: Kurangnya pengetahuan tentang manajemen diabetes dan penurunan
berat badan
3. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai dengan
Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut bawahnya. Skala nyeri 2.
nyeri seperti tertipa benda berat dan hilang timbul. Pasien mengatakan
nyeri tiba sebelum dan sesudah BAB. Pasien tampak meringis dan lemas.
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum ditandai
dengan Pasien mengatakan merasa lemas. Pasien mengatakan tidak dapat
melakukan aktifitasnya. Aktifitas dibantu oleh keluarga. Pasien
mengatakan berdiri pasien merasa pusing. Skore ADL =6.
c. Diare berhubungan dengan penyalahgunaan laxative ditandai dengan
pasien mengatakan BAB encer berampas sejak 3 hari yang lalu. . BAB
encer karena sebelumnya menggunakan obat laksatif
d. Risiko ketidakseimbangan kadar gula darah.
C. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
pada bagian perut dengan kriteria hasil: Bantu pasien dan keluarga untuk Memberikan kenyamanan
bawahnya. Skala Mampu mengontrol nyeri (tahu mencari dan menemukan dukungan pada pasien
nyeri 2. nyeri penyebab nyeri, mampu Kontrol lingkungan yang dapat Memberi kenyamanan pada
seperti tertipa menggunakan tehnik mempengaruhi nyeri seperti suhu pasien
benda berat dan nonfarmakologi untuk ruangan, pencahayaan dan
hilang timbul. mengurangi nyeri, mencari kebisingan
Membantu pasien
Pasien bantuan) Kurangi faktor presipitasi nyeri
manajemen nyeri
mengatakan nyeri Melaporkan bahwa nyeri Ajarkan tentang teknik non
tiba sebelum dan berkurang dengan farmakologi: napas dala, relaksasi,
sesudah BAB. menggunakan manajemen distraksi, kompres hangat/ dingin
Pasien tampak nyeri Berikan analgetik untuk mengurangi Menurunkan skala nyeri
meringis dan nyeri
lemas Berikan informasi tentang nyeri Mengurangi kecemasan
merasa lemas. Berpartisipasi dalam kelelahan fisik dan emosi secara melakukan intervensi
encer berampas kriteria hasil: - Monitor kulit sekitar perianal Mengetahui adanya
sejak 3 hari yang Tidak ada diare terhadap adanya iritasi dan komplikasi
lalu. . BAB encer Feses tidak ada darah dan ulserasi
Menambah pemahaman
karena mukus - Ajarkan pada keluarga
pasien tentang diare
sebelumnya Nyeri perut tidak ada penggunaan obat anti diare
Mengetahui adanya
menggunakan Pola BAB normal - Instruksikan pada pasien dan
kekurangan cairan
obat laksatif Hidrasi baik (membran keluarga untuk mencatat warna,
mukosa lembab, vital sign volume, frekuensi dan
normal, hematokrit dan urin konsistensi feses
Mengetahui adanya infeksi
output dalam batas normal - Monitor hasil Lab (elektrolit dan
leukosit)
Mengetahui adanya
- Monitor turgor kulit, mukosa oral
dehidrasi
sebagai indikator dehidrasi
DS:
Pasien mengatakan sudah
dapat duduk di kursi tanpa
merasa pusing. Pasien
mengatakan lemasnya sudah
mulai berkurang. Pasien
mengatakan makanan yang
diberikan di rumah sakit habis
dikonsumsi
DO:
Pasien tampak dapat berdiri
tanpa keluhan pusing. Pasien
3,4 Kolaborasi Pemberian obat
tampak dapat berpindah duduk
Pukul - Insulin novorapid 6 unit.
pada kursi. Namuan tubuh
17.00 - Corosorb
masih tampak lemas.
Wita
DS:
Pasien mengatakan tidak ada
keluhan 15 menit setelah obat
1 Mengontrol lingkungan yang diberikan.
Pukul dapat mempengaruhi nyeri DO:
20.00 seperti suhu ruangan, Tidak tampak tanda-tanda
DO:
Pasien tampak beristirahat.
Jendela dan Tirai pada pasien
telah ditutup
3 Kamis, 2 Memonitor aktivitas pasien. DS:
12 Membantu ADL pasien saat Pasien mengatakan sudah
Novemb diperlukan dapat pergi ke kamar mandi
er 2015 tanpa merasa pusing. Pasien
pukul mengatakan lemasnya sudah
10.00 mulai berkurang. Pasien
Wita mengatakan makanan yang
diberikan di rumah sakit habis
dikonsumsi. Pasien
mengatakan mampu makan
secara mandiri
DO:
Wajah pasien tampak lebih
segar. Pasien tampak
melakukan beberapa aktivitas
secara mandiri.
Pukul 3 Memonitor, mukosa oral sebagai
12.00 indikator dehidrasi
DS:
wita
Pasien mengatakan BAK
seperti biasa urine tidak pekat.
Pasien mengatakan telah
menghabiskan 1 botol air
mineral ukuran sedang (600
ml). pasien mengatakan Feses
tidak secair kemarin. BAB
mulai memadat.
DO:
Pasien tidak tampak dehidrasi,
mukosa bibir lembab
E. EVALUASI
No Hari/tgl/jam No.dx Evaluasi Formatif Paraf
1 Rabu, 11 1 S:
November Pasien mengatakan dapat mengontrol rasa
2015 pukul nyeri ketika BAB. Pasien mengatakan
20.00 Wita memgetahui tentang cara mengontrol nyeri
tanpa obat penghilang nyeri
O:
Pasien tampak tenang dan tidak gelisah.
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan kondisi pasien menjadi lebih
baik
2 Rabu, 11 4 S:
November pasien mengatakan memahami megenai diet
2015 pukul sehat pada pasien diabetes. Pasien
20.00 Wita mengatakan kadar gula darah terakhir 86
mg/dl. Selama dirawat di rumah sakit kadar
gula darah tidak melebihi 500 mg/dl
O:
Kadar gula darah perlahan-lahan menurun
berkat diberikannya insulin pada pasien.
Pasien mendapat Novorapid 4 unit (3x1
hari) dan lantus 6 unit (1x1 hari).
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan kadar gula darah pasien.
Monitor selalu kadar gula darah tiap 3 kali
sehari.
3 Kamis, 12 2 S:
November pasien mengatakan sudah dapat berdiri dan
2015 pukul ke kamar mandi tanpa keluhan pusing.
13.00 Wita Pasien mengatakan sudah dapat makan
secara mandiri tanpa bantuan dari keluarga.
O:
Pasien tampak segar dan tampak berjalan
dibantu oleh anaknya.
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi. Bantu dalam
pemenuhan ADL.
4 Kamis, 12 3 S:
November pasien mengatakan BAB sudah mulai
2015 pukul memadat. Feses kental dan berampas.
13.00 Wita Frekuensi BAB mulai berkurang. Pasien
mengatakan BAB 1 kali dari pagi tadi. Nyeri
saat BAB berkurang
O:
Pasien tidak tampak mengalami dehidrasi.
A:
masalah teratasi
P:
Pertahankan kondisi pasien.
Oleh :
Ni Putu Nitasari
P07120013003
3.1 Reguler