Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DENGAN DIABETES MELITUS


DI RUANG BAKUNG TIMUR
PADA TANGGAL 21-23 DESEMBER 2021

OLEH :
LUH KADEK RYA RATNA NOVITA
2114901159

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2021/2022
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 21 Desember 2021 pukul 16.00 wita di
Ruang Bakung Timur dengan metode observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan
dokumentasi (rekam medis)

1. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien
Pasien Penanggung

Nama : Ny. S Ny.S


Umur : 47 Tahun -
Jenis Kelamin : Perempuan Perempuan
Status Perkawinan : Menikah Menikah
Suku /Bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : SMA -
Pekerjaan : Pegawai Swasta Swasta
Alamat : Link.Ketapang, Jembrana Link.Ketapang, Jembrana
Nomor Telepon : 087860xxxxxx 081237xxxxxxx
No.RM : 21063677
Tanggal MRS : 16 Desember 2021

b. Alasan Dirawat
1) Keluhan utama masuk rumah sakit
Pasien mengeluh sesak nafas
2) Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengeluhkan sesak nafas dan badan terasa lemas.
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan sesak nafas dirasakan sejak 3 bulan yg lalu, sesak
memberat setelah pasien balik melakukan aktivitas. Sesak memberat sejak tadi
sore disertai batuk darah, batuk hilang timbul. Batuk darah kurang lebih ½
gelas/hari dengan warna merah segar, batuk berdarah berkurang pada saat
minum obat. Pasien mengeluh nyeri dada pada saat batuk. Pasien mengatakan
sesaknya sedikit hilang ketika dalam posisi setengah duduk. Pada pemeriksaan
fisik TTV didapatkan TD : 110/80 mmg, N : 90x/menit, RR : 28x/menit, S :
36oC, hasil lab GDS yaitu 360 mg/dl.
4) Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien mengatakan sebelumnya sudah pernah dirawat dirumah sakit yang
sama dengan penyakit DM tipe II. Pasien mengatakan sakit DM sejak 3 tahun
yang lalu.
5) Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan bahwa ibunya juga menderita penyakit yang sama dengan
dirinya yaitu DM
6) Genogram

Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Hubungan

: Meninggal

: Tinggal dalam satu rumah

: Klien / Pasien
c. Pola Kebiasaan
1) Bernafas
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan memiliki keluhan pada
pernafasannya sejak 3 bulan yg lalu.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan saat ini memiliki keluhan pada
pernafasananya yaitu sesak nafas
2) Makan dan minum
Sebelum Pengkajian : Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan biasa
makan 3x/hari dengan menu nasi, lauk, sayur. tidak
memiliki alergi terhadap makanan. Pasien mengatakan
habis 1 porsi setiap makan. Minuman yang diminum
biasanya air putih sebanyak 8-10 gelas/hari dan pasien.
Saat Pengkajian : Saat pengkajian frekuensi makan pasien 1x/hari, jenis
makanan yang di makan pasien yaitu makanan yang
disediakan dari rumah sakit, yaitu bubur dengan sayur
tahu dan daging ayam. Minuman yang diminum yaitu air
putih. pasien mengatakan lebih sering minum karena
merasa haus. Nafsu makan pasien menurun.
3) Eliminasi
Sebelum Pengkajian: Sebelum sakit pasien biasa BAB 1 kali sehari dengan
teratur, konsistensi lembek, warna kuning, bau khas
feses tidak ada darah/lender. Buang air kecil 6-7x/ hari
dengan warna kuning jernih bau khas urine.
Saat Pengkajian : Saat sakit pasien mengatakan BAB tidak teratur,
konsistensi lembek, warna kuning, bau khas feses. BAK
6x/hari, warna kuning jernih khas urine.
4) Gerak dan aktivitas
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan tidak mengalami masalah gerak dan
aktivitas, pasien mengatakan biasa melakukan aktivitas
secara mandiri dan biasa mengerjakan pekerjaan rumah
tangga secara mandiri.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan gerak terbatas karena terpasang
infus.
5) Istirahat dan tidur
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam tidur,
pasien rutin tidur siang kurang lebih 2 jam , dan tidur
malam 8 jam
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan susah tidur, tidur tidak nyenyak, sulit
melanjutkan tidur jika sudah terbangun, sering
mengantuk pada siang hari, pasien tampak lemas dan
konjungtiva pasien pucat, pasien terdapat lingkar hitam
disekitar mata.

6) Kebersihan diri
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan biasa mandi 2 kali sehari memakai
sabun, keramas 2x seminggu, menggosok gigi dan
berpakaian bersih selesai mandi. Kebersihan kuku
terawat.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan selama di rawat di rumah sakit
pasien biasa mengelap dirinya menggunakan handuk
basah.
7) Pengaturan suhu tubuh
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan tidak ada peningkatan suhu tubuh
Saat Pengkajian : Saat pengkajian badan pasien tidak teraba panas dan
suhu tubuh pasien 36oC
8) Rasa nyaman
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan nyaman
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan saat ini merasakan sesak nafas dan
terkadang badan terasa lemas pada saat melakukan
aktivitas.
9) Rasa aman
Sebelum Pengkajian: Sebelum pengkajian dirumah pasien tidak memiliki
keluhan dalam pemenuhan rasa amannya
Saat Pengkajian : Saat pengkajian pasien tidak memiliki masalah dengan
rasa amannya. Pasien merasa terkadang nyaman
ditemani oleh saudara perempuannya.
10) Data sosial
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan hubungan dengan keluaraga dan
tetangga baik
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan keluarganya harmonis, hubungan
pasien dengan keluarga, tetangga dan perawat baik
11) Prestasi dan produktivitas
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan belum pernah mendapatkan prestasi
apapun dan pasien mengatakan biasanya mengerjakan
pekerjaan sendiri
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan tidak paham dengan penyakitnya,
perawatannya.
12) Rekreasi
Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan jika ada waktu luang pasien dapat
jalan-jalan dengan keluarganya, terkadang pasien
pergi ke pantai dengan anak dan suaminya.
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan tidak bisa rekreasi karena
penyakitnya yang sekarang
13) Belajar
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan biasanya di rumah suka membaca
koran
Saat Pengkajian : Pasien mengatakan hanya diam saja pada saat di
rumah sakit.
14) Ibadah
Sebelum Pengkajian: Pasien menganut agama hindu dan sering sembahyang
pada malam dan pagi hari. Saat ada acara piodalan
pasien dan keluarganya juga biasa pergi ke pura untuk
beribadah
Saat Pengkajian : Pasien mengatakakan menganut agama hindu dan
pasien saat di Rumah sakit hanya berdoa ditempat tidur
dengan memejamkan mata saja.
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran : √ composmentis/sadar penuh GCS (E4V5M6)
b) Bangun Tubuh : √ kurus, □ sedang, □gemuk
c) Postur Tubuh : √ tegak, □ lordosis, □ kifosis, □ skoliosis,
d) Cara Berjalan : □ lancar terkoordinir, √ terganggu,
e) Gerak Motorik : √ normal, □ tergangu,
f) Keadaan Kulit
Warna : √ normal, □ ikterus, □ sianosis, □ pucat/anemis
Turgor : √ elastis, □ kurang elastis, □ jelek
Kebersihan : √ bersih, □ kurang bersih, □ kotor
Luka : -
Lokasi :-
Luas luka :-
Warna :-
Pus : tidak ada
Gambar :
Depan Belakang

g) Gejala Kardinal: TD : 110/80mmhg


N : 90 x/mnt
S :36,5oC
RR : 28 x/mnt
h) Ukuran lain: BB : 40 kg
TB : 155 cm
IMT: 16,6
LL : 16 cm
2) Kepala
a) Kulit kepala : √ bersih, □ kotor : □ ketombe, □ kutu
b) Rambut : □ rontok, □ jagung, □ merah
c) Nyeri tekan : tidak ada
d) Luka : tidak ada
Gambar

3) Mata
a) Konjungtiva : □ merah muda, √anemis/pucat, □ ikterus/kuning
b) Sklera : √ putih, □ ikterus
c) Kelopak mata : □ oedema, □ benjolan, □ lingkaran hitam
d) Pupil : √ reflek pupil baik, □ pupil isokor, □ pupil midriasis
4) Hidung
a) Keadaan : √ Bersih, □ Secret, □ Darah, □ Polip
b) Penciuman : √ Baik, □ Terganggu
c) Nyeri : Tidak ada
d) Luka : Tidak ada
5) Telinga
a) Keadaan : √ Bersih, □ Secret, □ Darah
b) Nyeri : √ tidak nyeri, □ nyeri tekan
c) Pendengaran : √ baik/normal, □ terganggu
6) Mulut
a) Mukosa bibir : □ mukosa lembab, □ bibir sianosis, □ pucat, √ kering
b) Gusi : √ tidak berdarah, □ berdarah
c) Gigi : √ gigi lengkap, √ gigi bersih, □ caries/karang gigi,
□ berlubang
d) Lidah : √ bersih, □ kotor,
e) Tonsil : √ normal, □ hyperemia pada tonsil, □ tonsil membesar,
□ faring rada
7) Leher
a) Inspeksi : √ baik/normal, □ Pembengkakan kelenjar tiroid, □ distensi vena
jugularis, □ kaku kuduk
b) Palpasi : □ kelenjar limfe membesar, □ kelenjar parotis membesar, □
Pembengkakan kelenjar tiroid, □ deviasi trakea, □ teraba massa/tumor
8) Thorax
a) Inspeksi
Bentuk : √ simetris, □ asimetris
Gerakan dada : □bebas, □√ terbatas, □ retraksi dada, □ palpitasi
Payudara : √ simetris, □ asimetris
b) Palpasi
Pengembangan dada : √ simetris, □ asimetris
Vibrasi tactile premitus: √ simetris, □ asimetris
Nyeri tekan : Tidak ada
c) Perkusi
Suara paru : √ Sonor/resonan, □ dullnes, □ hypersonor
d) Auskultasi
Suara paru : □ vesikuler/normal, □ ronchi, □√ wheezing □ rales
Suara jantung: √ Regular, □ S1-S2 tunggal, □ Murmur, □ Gallop
9) Abdomen
a) Inspeksi
Pemeriksaan : □ distensi abdomen, □ ascites
Luka : √ tidak ada, □ ada
b) Auskultasi
Peristaltic usus: 16 x/mnt
c) Palpasi : □ hepatomegali, □ apendiksitis, □ distensi abdomen, □ ascites,
□ massa, □ nyeri tekan, lokasi
d) Perkusi : √ tympani, □ dullnes, □ hipertympani
10) Genetalia
a) Keadaan : √ Bersih, □ Keputihan, □ Darah
b) Letak Uretra : □ Normal, □ Epispadia, □ Hipospadia
c) Prosedur invasife : √ Tidak □ Ya, Terpasang dower catheter
11) Anus
Keadaan : √ Bersih, □ Hemoroid
12) Ekstremitas
a) Ektremitas Atas
√pergerakan bebas, □ deformitas, □ Oedema, □ Sianosis pada ujung kuku,
□ Clubbing finger, √ CRT <2 detik
□ Luka : Tidak ada luka
√ Terpasang infuse NaCl 0,9% 20tpm di tangan kanan

b) Ektremitas Bawah
√ pergerakan terbatas, □ deformitas, □ Oedema, □ Sianosis pada ujung
kuku, □ Clubbing finger, □ CRT < 2 detik
Luka : -
c) Kekuatan Otot

5555 5555

444 444

e. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
No. Hari/Tanggal/Jam Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Lab Pemeriksaan

1. 21 Desember 2021 WBC 14,94 3.8 – 10.6

NE # 10,39 47-80

LY # 2,59 13-40

HB 11 12.0 – 16.0

MCV 76.8 80 - 93

MCHC 34.30 32 - 36

HCT 33,6 6.80-10.00

PLT 369 ≤ 3.13

SGOT 41,1 150 - 440


SGPT 30,4 5 – 34

BUN 6,3 11.00 – 34.00

SC 16.21 8.00 – 23.00

e-LFG 103,18 >90

Na 7.33 136-145

pH 7,36 7.35-7.45

pCO2 44 35.00-45.00

pO2 46 80.00-100.00

HCO3 24,9 22.00-26.00

TCO2 26,3 24.00-30.00

2) Terapi
a) O2 Nasal Kanul 3lpm
b) Terapi IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
c) Asam traneksamat 500mg tiap 8 jam
d) Salbutamol 2 mg tiap 8 jam
e) Funosemid 20mg tiap 24 jam
f) Dexamethasone 5mg tiap 8 jam

2. Analisa Data
Analisa Data Pada Pasien Ny. S Dengan Diabetes Melitus
di Ruang Bakung Timur
Tanggal 21 Desember 2021

Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan

1. Pasien mengatakan sesak saat 1. Pasien tampak terpasang Pola Nafas Tidak
bernafas O2 nasal kanul 3 lpm Efektif
2. Pasien mengatakan sesak 2. Pasien tampak lemas
disertai batuk berdarah
3. Pasien mengatakan sulit
bernafas saat tidur terlentang
4. Pasien mengatakan harus duduk
untuk meringankan sesaknya
1. Pasien mengeluhkan badannya 1. Pasien tampak lemah Ketidakstabilan kadar
terasa lemas dan pusing 2. Mukosa bibir kering glukosa darah
2. Pasien mengatakan bahwa sudah 3.Hasil GDS: 360 mg/dL
mengidap diabetes melitus sejak
3 tahun yang lalu
3. Pasien hanya menghabiskan
setengah porsi makanan yang
disiapkan dari RS
4. Pasien mengatakan lebih sering
minum karena merasa haus
1. Pasien mengatakan pasien sudah 1. Pasien tampak kurus Gangguan nutrisi :
tidak makan dalam 3 hari 2. Turgor kulit tidak elastis Nutrisi kurang dari
2. Pasien mengatakan semenjak 3. Mukosa bibir pasien kering kebutuhan tubuh
dirawat pasien kehilangan berat 4. Ttv pasien :
badan (5kg) dalam 1 bulan TD : 110/80mmHg
terakhir N : 90x/menit
S : 36 C
RR : 28x/menit
1. Pasien mengatakan susah untuk 1. Pasien tampak lemas Gangguan Pola Tidur
tidur 2. Pasien tampak tidur dengan
2. Pasien mengatakan sulit untuk posisi duduk di depan meja
memulai tidur, sulit untuk 3. Tampak konjungtiva pasien
melanjutkan tidur jika sudah pucat
terbangun 4. Tampak ada lingkar hitam di
3. Pasien mengatakan sering bawah mata pasien
ngantuk pada siang hari
3. Rumusan Masalah Keperawatan
 Pola Nafas Tidak efektif
 Ketidakstabilan Kadar glukosa gula darah
 Gangguan Nutrisi : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
 Gangguan pola tidur

4. Analisa Masalah
a. Pola Nafas Tidak Efektif
P : Pola Nafas Tidak Efektif
E : Hambatan upaya bernafas
S : Pasien mengatakan sesak saat bernafas, sesak disertai batuk berdarah, pasien
mengatakan sulit bernafas saat tidur terlentang, pasien harus duduk untuk
meringankan sesaknya.
Proses terjadinya :
Sesak nafas terjadi karena tubuh membutuhkan oksigen lebih banyak dari
sebelumnya. Hal ini dapat menyebabkan pasien bernafas lebih cepat untuk
mencoba meningkatkan aliran udara yang kaya oksigen ke paru-paru. Dari
paru-paru oksigen masuk ke aliran darah dan oleh jantung dipompa keseluruh
tubuh.
Akibat jika tidak ditanggulangi : Bila sesak nafas tidak ditanggulangi dengan
baik sesak nafas dapat menimbulkan hipoksia, gagal nafas dan bisa juga
kerusakan otak.

b. Ketidakstabilan kadar glukosa darah


P: Ketidakstabilan kadar glukosa darah
E: Resistensi insulin
S: Pasien mengeluhkan badannya terasa lemas dan pusing, pasien mengatakan
bahwa sudah mengidap diabetes melitus sejak 3 tahun yang lalu, pasien hanya
menghabiskan setengah porsi makanan yang disiapkan dari RS, pasien
mengatakan lebih sering minum karena merasa haus, pasien tampak lemah,
mukosa bibir kering, dan hasil GDS: 360 mg/dL
Proses terjadinya :
Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel.
Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut terjadi suatu
rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa didalam sel. Namun pada pasien
DM tipe II karena adanya faktor genetik atau defek primer sel target, obesitas
yang mendasari mekanisme resistensi inuslin menyebabkan penggunaan
glukosa yang dimediasi oleh insulin di jaringan perifer menjadi berkurang.
Kekurangan insulin atau resistensi insulin menyebabkan kegagalan fosforilasi
kompleks Insulin Reseptor Substrat (IRS), penurunan translokasi glucose
transporter–4 (GLUT-4) dan penurunan oksidasi glukosa sehingga glukosa tidak
dapat masuk kedalam sel dan terjadi kondisi hiperglikemia yang mengakibatkan
terjadinya ketidaksatbilan kadar glukosa darah
Akibat jika tidak ditanggulangi : Kadar glukosa darah menjadi tidak terkendali
sehingga memiliki risiko besar untuk mengalami komplikasi vaskular
(makroangiopati dan mikroangiopati).
c. Gangguan Nutrisi : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
P: Gangguan nutrisi : nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang di tandai dengan
penurunan berat badan dan IMT di bawah rentang normal
E : Penurunan berat badan dan IMT dibawah rentang normal
S: pasien mengatakan sudah tidak makan sejak 3 hari, pasien mengatakan
semenjak dirawat pasien kehilangan berat badan (5kg) dalam 1 bulan terakhir
Proses terjadinya : Helycobacter pylori, zat-zat korosif, serta stress menyebabkan
terjadinya peningkatan pada asam lambung, kemudian asam labung tersebut akan
mengiritasi mukosa lambung dan menyebabkan terjadinya peradangan pada
mukosa lambung atau yang disebut dengan gastritis. Terjadinya peradangan pada
mukosa lambung tersebut menimbulkan rangsangan ke bagian hipotalamus,
sehingga terjadi peningkatan aktivitas lambung yang menyebabkan kontraksi
pada otot lambung. Akibatnya terjadi anoreksia, mual serta muntah sehingga
masukan nutrient inadekuat yang akan menimbulkan masalah ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh.
Akibat jika tidak ditanggulangi : pasien kekurangan intake nutrisi dan
menyebabkan perlukaan pada dinding usus sehingga dapat menyebabkan melena
dan infeksi saluran cerna.
d. Gangguan Pola Tidur
P : Gangguan Pola Tidur
E : Kurang kontrol tidur
S : pasien mengatakan susah tidur, tidur tidak nyenyak, sulit melanjutkan tidur
jika sudah terbangun, sering mengantuk pada siang hari, pasien tampak tidur
dengan posisi duduk di depan meja pasien tampak lemas, konjungtiva pasien
pucat, pasien terdapat lingkar hitam disekitar mata. Selain itu dilakukann
pemeriksaan TTV didapatkan hasil : TD : 140/100 mmHg , S : 36,5 0C , N : 90
x/mnt dan RR : 20 x/mnt
Proses terjadinya karena pasien terjadi peningkatan tekanan darah dan
mengalami kurang kontrol tidur sehingga pasien mengalami gangguan pola
tidur.
Akibat jika tidak ditanggulangi yaitu dapat menyebabkan sistem imun akan
menurun, mudah terserang penyakit, kurang konsentrasi, dan aktivitas pasien
dapat terganggu.

Diagnosa Keperawatan

1. Pola Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan hambatan upaya bernafas ditandai
dengan pasien mengeluh mengatakan sesak saat bernafas, sesak disertai batuk
berdarah, pasien mengatakan sulit bernafas saat tidur terlentang, pasien harus duduk
untuk meringankan sesaknya.
2. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi insulin ditandai
dengan pasien mengeluhkan badannya terasa lemas dan pusing, pasien mengatakan
bahwa sudah mengidap diabetes melitus sejak 3 tahun yang lalu, pasien hanya
menghabiskan setengah porsi makanan yang disiapkan dari RS, pasien mengatakan
lebih sering minum karena merasa haus, pasien tampak lemah, mukosa bibir kering,
dan hasil GDS: 360 mg/dL
3. Gangguan nutrisi : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan berat badan dan IMT di bawah rentang normal yg ditandai dengan pasien
mengatakan sudah tidak makan sejak 3 hari, pasien mengatakan semenjak dirawat
pasien kehilangan berat badan (5kg) dalam 1 bulan terakhir
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur ditandai dengan
pasien mengatakan susah tidur, tidur tidak nyenyak, sulit melanjutkan tidur jika
sudah terbangun, sering mengantuk pada siang hari, pasien tampak tidur dengan
posisi duduk di depan meja, pasien tampak lemas, konjungtiva pasien pucat, pasien
terdapat lingkar hitam disekitar mata.
RENCANA KEPERAWATAN
Rencana Keperawatan Pada Pasien Ny. S Dengan Diabetes melitus
di Ruang Bakung Timur RSUP Sanglah
Tanggal 21 – 23 Desember 2021
No Hari/ Tgl/ Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Jam
1. Selasa, 21 Pola Nafas Tidak Efektif Setelah dilakukan tindakan 1. Evaluasi fungsi 1. Distress pernafasan dan
Desember berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 pernafasan, catat perubahan pada tanda vital
2021 hambatan upaya bernafas jam dapat mempertahankan kecepatan pernafasan, dapatterjadi sebagai akibat
16.00 wita ditandai dengan pasien pola nafas efektif dengan dispnea dan perubahan setress fisiologi dan nyeri atau
mengeluh mengatakan kriteria hasil : tanda tanda vital dapat menunjukkan terjdinya
sesak saat bernafas, sesak 2. Auskultasi bunyi nafas syok sehubungan dengan
1. Menunjukkan pernafasan
disertai batuk berdarah, dan catat bunyi nafas pendarahan.
yg efektif dan
pasien mengatakan sulit tambahan
mengalami pertukaran 2. Bunyi nafas menurun/tak ada
bernafas saat tidur 3. Tinggikan kepala
gas pada paru-paru bila jalan nafas abstuksi
terlentang, pasien harus tempat tidur, letakkan
2. Menyatakan gejala sekunder terhadap pendarahan,
duduk untuk meringankan pada posisi semi
berkurang bekuan atau kolaps jalan napas
sesaknya. fowler
3. Menyatakan faktor- kecil
4. Bantu klien
faktor penyebab dan
melakukan batuk 3. Merangsang fungsi pernapasan/
menyatakan cara-cara
efektif dan napas ekspansi paru
adaptif untuk mengatasi
dalam
faktor-faktor tersebut. 5. Berkolaborasi dalam 4. Meningkatkan gerakan secret ke
pemberian analgetik jalan napas sehingga mudah
6. Berikan fisioterapi untuk dikeluarkan
dada
5. Membantu meringankan sesak
7. Berikan tambahan
yg dialami oleh pasien
oksigen masker atau
oksigen nasal sesuai 6. Memberikan kelembapan pada
indikasi. membran mukosa untuk
membantu pengenceran secret
untuk memudahkan pembersihan

7. Meningkatkan pengiriman
oksigen ke paru untuk kebutuhan
sirkulasi, khususnya pada adanya
penurunan/gangguan ventilasi.

2. Selasa, 21 Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi penyebab 1. Sebagai acuan untuk
Desember glukosa darah keperawatan 3x24 jam hiperglikemia menurunkan kadar gula dalam
2021 berhubungan dengan diharapkan kadar glukosa darah (Kristinia, 2019.
2. Monitor penurunan
16.00 wita resistensi insulin ditandai darah stabil dengan kriteria 2. Penurunan berat badan
berat badan dan kadar
dengan pasien hasil: menunjukkan adanya gangguan
glukosa darah
mengeluhkan badannya 1. Kadar glukosa darah metabolisme (Widyaningrum,
terasa lemas dan pusing, pasien terkontrol
pasien mengatakan bahwa 2. Kadar glukosa darah 3. Mendorong pasien 2018)
sudah mengidap diabetes dalam rentang normal untuk mengurangi 3. Konsumsi gula berlebih
melitus sejak 3 tahun yang - kadar glukosa darah asupan gula menyebabka peningkatan kadar
lalu, pasien hanya sewaktu (<200 glukosa darah
4. Anjurkan kepatuhan
menghabiskan setengah mg/dL)
terhadap diet dan
porsi makanan yang 3. Keluhan lemas dan 4. Untuk menghindari terjadinya
olahraga
disiapkan dari RS, pasien pusing menurun komplikasi pada peningkatan
mengatakan lebih sering ataupun penurunan kadar gula
minum karena merasa dalam darah (Kristinia, 2019)
5. Menilai perubahan gaya
haus, pasien tampak 5. Mengontrol penyebab
hidup dan pola makan
lemah, mukosa bibir ketidakstabilan kadar glukosa
kering, dan hasil GDS: 360 6. Kolaborasi dalam

mg/dL pemberian insulin 6. Untuk memenuhi kebutuhan


7. Berikan edukasi pasien pasokan insulin yang dibutuhkan
cara memeriksa kadar oleh penderita diabetes
gula darah secara (Marianti, 2018)
mandiri.
7. Pemantauan glukosa darah
secara mandiri meruapakan cara
yg efektif untuk memanajemen
kadar glukosa pada pasien yg
menggunkan terapi insulin.

3. Selasa, 21 Gangguan nutrisi : Nutrisi Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji adanya 1. Mengetahui ada tidaknya alergi
Desember kurang dari kebutuhan keperawatan selama 3x 24 alergi makanan pada pasien
2021 tubuh berhubungan dengan jam diharapkan masalah 2. Kolaborasi dengan 2. Agar dapat menentukan intake
16.00 wita penurunan berat badan dan gangguan nutrisi pada ahli gizi untuk dan outtake nutrisi yang tepat
IMT di bawah rentang pasien dapat teratasi dengan menentukan jumlah 3. Untuk mengetahui apakah
normal yg ditandai dengan kriteria hasil : kalori dan nutrisi yang jumlah nutrisi dan kalori pasien
pasien mengatakan sudah 1. Intake nutrisi dalam dibutuhkan pasien sudah masuk
tidak makan sejak 3 hari, rentang normal 3. Monitor jumlah 4. Untuk menghindari dan
pasien mengatakan 2. Adanya peningkatan nutrisi dan kandungan mengurangi rasa mual pasien.
semenjak dirawat pasien Rasio BB/TB dari 45 kg kalori 5. Untuk menhindari terjadinya
kehilangan berat badan menjadi 55 kg rasa mual terus menerus.
4. Identifikasi faktor-
(5kg) dalam 1 bulan 3. Adanya peningkatan 6. Untuk satu indikator tidak
faktor yang
terakhir. IMT terjadinya dehidrasi
menyebabkan mual

pasien sebelumnya
5. Kolaborasi
memberikan terapi anti
emetik yang diberikan
untuk menghindari
terjadinya mual
6. Monitoring turgor
kulit

4. Selasa, 21 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan asuhan 1. Beri pasien ruangan 1.Dengan memberikan pasien
Desember berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam, yang nyaman untuk ruangan yg nyaman diharapkan
2021 kurang kontrol tidur diharapkan jam tidur pasien tidur pasien merasa nyaman
16.00 wita ditandai dengan pasien terpenuhi dengan kriteria 2. Kaji pola tidur yang
2.Agar dapat mengetahui pola tidur
mengatakan susah tidur, hasil : biasa dilakukan pasien
yang biasa dilakukan oleh pasien
tidur tidak nyenyak, sulit 1. Jumlah jam tidur dan keluarga
dan keluarga
melanjutkan tidur jika dalam batas normal 3. Memonitor tanda-tanda
sudah terbangun, sering 6-8 jam/hari vital (TTV) pasien 3.Untuk mengetahui (TTV) pada

mengantuk pada siang 2. Pola tidur, kualitas 4. Hindari keributan yang pasien.
hari, pasien tampak tidur dalam batas normal dapat menggangu tidur 4.Dengan menghindari keributan
dengan posisi duduk di 3. Mampu 5. Usahakan setiap hari diharapkan pasien dapat beristirahat
depan meja, pasien tampak mengidentifikasi tempat tidur pasien dengan nyaman dan tidur teratur.
lemas, konjungtiva pasien hal-hal yang bersih dan rapi.
5.Dengan merapikan tempat tidur
pucat, pasien terdapat meningkatkan tidur 6. Menganjurkan menepati
pasien setiap hari diharapkan dapat
lingkar hitam disekitar kebiasaan waktu tidur
meningkatkan kenyamanan pasien
mata.
setiap hari.
6. Agar pasien bisa kebiasaan tidur
dengan normal

IMPLEMENTASI
Tindakan Keperawatan Pada Pasien Ny. S Dengan Diabetes Melitus
di Ruang Bakung Timur RSUP Sanglah
Tanggal 21-23 Desember2021
Hari/ Tgl/ Jam Diagnosa Tindakan Keperawatan Evaluasi Paraf
Keprawatan

Selasa, 21 Dx 1 1. Mengkaji kebutuhan intersi jalan Ds: Pasien mengatakan lemas Rya
Desember 2021 napas Do: Pasien terlihat lesu dan terpasang nasal kanul
14.00 wita 3 lpm

14.00 wita Dx 3 2. Menganjurkan pasien untuk Ds: Rya


meningkatkan asupan cairan oral - Pasien mengatakan dirinya sering minum air
Dx 2 3. Menganjurkan pasien untuk putih dan jarang minum teh ataupun kopi
kepatuhan terhadap diet dan - Pasien mengatakan akan menerapkan diet
olahraga yang dianjurkan dan akan olahraga jika kadar
gulanya sudah normal
Do:
- Pasien tampak kooperatif
- Terdapat air putih dalam botol didekat pasien
14.30 wita Dx 2 4. Monitor tanda-tanda vital Ds: Rya
5. Menganjurkan pengelolaan - Pasien mengatakan siap untuk diberikan obat
diabetes (penggunaan insulin) melalu suntikan
Do:
- TTV :
TD : 140/80 mmHg
N : 90x/menit
S : 36 C
RR : 28x/menit
- Pasien terlihat lesu

15.00 wita Dx 3 1. Kaji adanya alergi makanan Ds: Rya


-Pasien mengatakan bahwwa pasien tidak
memiliki alergi makanan.
Do: Pasien tampak kooperatif

Dx 3 2. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam Ds:


menentukan jumlah kalori dan - pemberian susu sebanyak 200 ml
nutrisi Do:
-pasien tampak meminum susunya
16.00 wita Dx 4 1.Melakukan pengkajian masalah Ds: Rya
gangguan tidur klien, karakteristik, - Pasien mengatakan tidur hanya bisa 1-2 jam
dan penyebab kurang tidur. saja
2.Menganjurakan klien untuk tidur - Pasien mengatakan terganggu tidurnya karena
dengan posisi yg nyaman sesaknya
Do:
- Pasien tampak pucat dan lemas

17.00 wita Dx 1 1. Memantau kecepatan , irama dan Ds: pasien mengatakan lemas dan susah Rya
frekuensi pernapasan melakukan aktivitas nya
Do: tampak pasien terpasang nasal kanul ,
respirasi pasien 28x/menit

17.00 wita Dx 2 1. Memonitor kadar glukosa darah Ds: Pasien mengatakan siap untuk dilakukan Rya
pemeriksaan
Do: GDS: 360 mg/dL
17.30 wita Dx 3 1. Monitor tanda-tanda vital Ds: Rya
2. Memonitor adanya mual - Pasien mengatakan merasakan eneg/mual
muntah. sehingga tidak nafsu makan.
- Pasien mengatakan tidak ada muntah.

Do:
-TD: 140/80 mmHg, N: 90 x.menit, RR: 28
x/menit, S: 36,3 oC
K/U : Lemah

17.40 wita Dx 4 1. Melakukan pemeriksaan TTV Ds: pasien mengatakan hanya bisa tidur dengan Rya
2. Menganjurkan klien untuk posisi duduk
mengatur cahaya yg redup saat Do: TD: 140/80 mmHg, N: 90 x.menit, RR: 28
tidur dan mengatur pola tidur x/menit, S: 36,3 oC
nya K/U : Lemah

Rabu, 22 Dx 2 3. Memonitor penurunan BB dan Ds: Pasien mengatakan siap untuk dilakukan Rya
Desember 2021 kadar glukosa darah pemeriksaan
08.00 wita Do: GDS: 240 mg/dL
BB: 40 kg

09.00 wita Dx 1 1. Memperhatikan pergerakan Ds: - Rya


dada , mengamati kesimetrisan Do : tampak gerakan dada simetris kiri dan kanan
dada

10. 00 wita Dx 3 1. Menganjurkan untuk Ds: Rya


meningkatkan asupan cairan 1. Pasien mengatakan minum dengan teratur
Dx 2 oral dan lumanyan banyak ± 500 ml
2. Memonitor asupan makanan. 2. Pasien mengatakan sudah makan sebanyak 2
kali, namun hanya mampu menghabiskan ½
porsi setiap kali makan
Do: -

11.00 wita Dx 4 1. Menganjurkan klien tidur Ds: Rya


dengan nyaman. - Pasien mengatakan lebih nyaman dan dapat
mengalihkan sesaknya saat tidur dengan
setengah duduk
Do: Pasien terlihat lemah

11.30 wita Dx 1 1. Monitor tanda-tanda vital Ds: Rya


Dx 3 2. Mengevaluasi respon pasien -pasien mengatakan masih merasa sesak
terhadap terapi oksigen -Pasien mengatakan minum secara teratur
3. Menganjurkan meningkatkan Do:
asupan cairan -Pasien terlihat tenang
-Pasien terlihat minum air putih ± 150 ml
-TD: 130/90 mmHg, N: 88 x.menit, RR: 26
x/menit, S: 37 oC
12.00 wita 1. Menganjurkan kepatuhan Ds: Rya
Dx 2 terhadap diet dan olahraga - Pasien mengatakan ingin mencoba
2. Menganjurkan pengelolaan melakukan olahraga ringan setelah sehat agar
diabetes (penggunaan insulin) kesehatannya tetap terjaga
- Pasien mengatakan sudah mengerti cara
menyuntikan insulin dengan bantuan
Do: Pasien tampak mengerti dengan apa yang
dianjurkan oleh perawat

12.30 wita Dx 1 1. Mengauskultasi suara napas Ds: - Rya


pasien Do:
-Pasien terlihat tenang
-tidak ada suara tambahan

12.35 wita Dx 4 1. Menjelaskan pentingnya tidur Ds: Pasien mengatakan paham apa yg dijelaskan Rya
yg adekuat (6-8 jam perhari) perawat
Do: pasien tampak mendengarkan apa yg
dijelaskan

Kamis, 23 Dx 2 1. Memonitor penurunan BB dan Ds: Pasien mengatakan siap untuk dilakukan Rya
Desember 2021 kadar glukosa darah pemeriksaan
08.00 wita Do:
GDS: 235 mg/dL
BB: 40 kg

09.00 wita DX 1 1.Menginformasikan kepada pasien Ds: pasien mengatakan paham Rya
tentang teknik relaksasi napas Do: pasien tampak kooperatif dan mengikuti
dalam untuk memperbaiki pola arahan dari perawat
napas

10.00 wita Dx 3 1. Menganjurkan untuk Ds: Pasien mengatakan minum dengan teratur dan Rya
meningkatkan asupan cairan oral lumanyan ± 400 ml dan masih merasa haus
Do: Pasien tampak tenang

11.00 wita Dx 4 1. Memberikan edukasi yg tepat Ds: pasien mengatakan akan mulai mengatur pola Rya
kepada klien mengenai pola tidur tidurnya
yg sehat Do: Pasien terlihat tenang

11.00 wita Dx 1 1. Monitor tanda-tanda vital Ds: pasien mengatakan paham akan yg dijelaskan Rya
2. Menjelaskan kepada pasien perawat
tentang tujuan pemberian Do : pasien tampak mendengarkannya
oksigen

11.30 wita Dx 3 1. Menganjurkan kepada pasien Ds: Rya


untuk memilih makanan yang
- Pasien mengatakan akan mengikuti anjuran yang
lunak dan disajikan selagi
diberikan.
hangat.
- Pasien mengatakan akan mengikuti anjuran yang
2. Menganjurkan pasien
diberikan dengan tidak mengonsumdi makanan
menghindari makanan pedas,
yang pedas, asam dan juga mengurangi
asam, dan mengurangi
konsumsi kopi.
konsumsi kopi.
Do : pasien tampak mendengarkan penjelasan
perawat

12.15 wita Dx 1 1. Memberikan dan mengajarkan Ds: Rya


teknik relaksasi napas dalam. - Pasien mengatakan sesaknya sudah mulai
Dx 3 2. Memonitor adanya mual berkurang tidak seperti saat datang
muntah. - Pasien mengatakan mengerti dengan
arahan/instruksi yang diberikan.
- Pasien mengatakan tidak ada mual/muntah
Do : K/U Baik

EVALUASI
Evaluasi Keperawatan Pada Pasien Ny. S Dengan Diabetes Melitus
di Ruang Bakung Timur RSUP Sanglah
Tanggal 21 – 23 Desember 2021
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi (SOAP) Paraf

Kamis, 23 Pola Nafas Tidak Efektif S : Rya


Desember berhubungan dengan hambatan - Pasien mengatakan napasnya masih sesak namun sudah
2021 upaya bernafas ditandai dengan tidak seperti pertama saat datang
pasien mengeluh mengatakan sesak O :
11.30 wita
saat bernafas, sesak disertai batuk - Pasien tampak rileks
berdarah, pasien mengatakan sulit - Pasien masih terpasang O2 dengan nasal kanul 3 lpm
bernafas saat tidur terlentang, - RR : 24x/menit
pasien harus duduk untuk - Pasien tampak tidur dengan posisi semi fowler
meringankan sesaknya. A : Tujuan no 1,2 belum tercapai dan no 3,4 tercapai
P : Intervensi dilanjutkan
- Pemberian penyuluhan kesehatan mengenai cara batuk
efektif dan tarik napas dalam
Kamis, 23 Ketidakstabilan kadar glukosa S: Rya
Desember darah berhubungan dengan - Pasien mengatakan pusing dan lemas berkurang
2021 resistensi insulin ditandai dengan - Pasien masih merasa haus
pasien mengeluhkan badannya - Pasien mengatakan ingin melakukan olahraga ringan
11.30 wita
terasa lemas dan pusing, pasien
mengatakan bahwa sudah setelah sehat agar kesehatannya tetap terjaga
mengidap diabetes melitus sejak 3 - Pasien mengatakan sudah mengerti cara menyuntikan
tahun yang lalu, pasien hanya insulin
menghabiskan setengah porsi O:
makanan yang disiapkan dari RS, - Pasien terlihat tenang
pasien mengatakan lebih sering - Pasien dapat menghabiskan minum ± 300 ml
minum karena merasa haus, pasien - Pasien terlihat mamahami dan mampu melakukan
tampak lemah, mukosa bibir penyuntikan insulin dengan dibantu
kering, dan hasil GDS: 360 mg/dL - GDS: 235 mg/dL
A: Tujuan no 1, 2 belum tercapai dan no. 3 tercapai masalah
belum teratasi

P: Rencanakan kembali intervensi sampai tujuan tercapai.


Lanjutkan intervensi no:
1. Identifikasi penyebab hiperglikemia
2. Monitor penurunan berat badan dan kadar glukosa darah
3. Berikan asupan cairan oral
4. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
5. Anjurkan pengelolaan diabetes (penggunaan insulin,
penggunaan terapi herbal dengan rebusan air sirih merah)
6. Kolaborasi dalam pemberian insulin novorapid 3 x 12
unit/SC
Kamis, 23 Gangguan nutrisi : Nutrisi kurang S : Rya
Desember dari kebutuhan tubuh berhubungan - Pasien mengatakan sudah tidak merasakan eneg/mual.
2021 dengan penurunan berat badan dan - Pasien mengatakan tidak ada muntah.
11.30 wita IMT di bawah rentang normal yg - Pasien mengatakan sudah mampu makan sebanyak 3 kali dalam
ditandai dengan pasien mengatakan sehari dan mampu menghabiskan 1 porsi setiap kali makan dan
sudah tidak makan sejak 3 hari, nafsu makannya sudah membaik.
pasien mengatakan semenjak
dirawat pasien kehilangan berat O :
badan (5kg) dalam 1 bulan terakhir - KU : baik.

A:
- Tujuan no. 1,2,3 tercapai, masalah teratasi.
P
- Pertahankan kondisi pasien.
- Anjurkan pasien untuk menjaga pola makan (makan tepat
waktu serta menghindari makanan yang mampu menyebabkan
kekambuhan pada penyakitnya (makanan pedas, kopi).
- Membantu mengatur jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Kamis, 23 Gangguan pola tidur berhubungan S : Rya
Desember dengan kurang kontrol tidur - Pasien mengatakan tidurnya sudah mulai nyenyak dan tidur
2021 ditandai dengan pasien mengatakan dengan posisi yg nyaman
11.30 wita susah tidur, tidur tidak nyenyak, O :
sulit melanjutkan tidur jika sudah - Pasien tampak berbaring di tempat tidur
terbangun, sering mengantuk pada
siang hari, pasien tampak tidur A :
dengan posisi duduk di depan - Tujuan no. 1,2,3 tercapai, masalah teratasi.
meja, pasien tampak lemas, P :
konjungtiva pasien pucat, pasien - Pertahankan kondisi pasien.
terdapat lingkar hitam disekitar - Menganjurkan menepati pola aktivitas dan tidur
mata. - Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
- Menganjurkan menghindari makanan/minuman yg
mengganggu tidur.

Anda mungkin juga menyukai