PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 38 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Marital : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Denpasar
Tgl Masuk : 21 Juli 2020
Tgl Pengkajian : 25 Juli 2020
No. Register :-
Diagnosa Medis : Pneumonia
Genogram
71 70 70 68 67
40 38 41
Riwayat Sosiokultural
c. Pola Eleminasi
1) BAB
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan BAB 1x/hari di pagi hari dengan konsistensi berwarna
coklat, konsistensi lembek, tidak ada lender maupun darah dan bau khas feses.
Tidak ada masalah dalam BAB.
Saat Pengkajian
Pasien mengatakan selama di Rumah Sakit susah BAB, sudah 2 hari pasien tidak
merasa ingin BAB.
2) BAK
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan BAK 4-5 kali/hari, berwarna kuning jernih dan bau khas
urine
Saat Pengkajian
Pasien mengatakan BAK 5-6 kali/hari, berwarna kuning jernih dan bau khas
urine
d. Pola Aktivitas dan Latihan
1) Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergatung total
2) Latihan
Sebelum Sakit
Pasien mengatakan beraktivitas sehari-hari dan memenuhi kebutuhannya secara
mandiri tanpa ada gangguan.
Saat Pengkajian
Pasien mengatakan sesak nafas saat beraktivitas dan tidur terlentang.
e. Pola Kognitif dan Persepsi
Pasien mengatakan bahwa beliau mengetahui tentang riwayat penyakitnya baik
penyebab, tanda gejala atau pencegahannya. Pasien mengatakan penyakit yang
dideritanya merupakan penyakit medis.
f. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Pengetahuan tentang penyakit saat ini : pasien cukup mengetahui penyakitnya
1) Gambaran Diri : Pasien mengatakan saat ini sedang sakit dan
mempunyai keinginan untuk sembuh
2) Ideal Diri
Pasien mengatakan bisa menerima penyakitnya walaupun terkadang
merasa cemas
3) Peran
Keluarga bisa menerima keadaan pasien walaupun peran yang
dijalankan pasien selama sakit menjadi minimal.
4) Identitas
Pasien mengatakan sebagai ibu rumah tangga dengan 3orang anak
yang masih dalam usia sekolah. Persepsi diri baik walaupun
terkadang merasa cemas berlebih.
5) Harga Diri
Pasien merasa minder dan sedikit menarik diri dari masyarakat
karena penyakit yang dideritanya.
j. Punggung
r. Pemeriksaan refleks
Reflex pasien sangat baik tidak mengalami gangguan pada respons refleknya.
5. Data Penunjang
6. Data Tambahan
7. Therapy
Tanggal Awal
No Nama Obat Dosis Rute Indikasi
diberikan
B. ANALISA DATA
MASALAH
DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1. DS: Hipersekresi lendir + Bersihan jalan nafas tidak
- Klien mengeluh sesak inflamasi efektif
nafas disertai batuk
berdahak
- Dada terasa sesak jika Fungsi silia menurun
ingin mengeluarkan
dahak
- Tidur pasien tidak Produksi secret meningkat
nyenyak
- Sulit mengeluarkan
dahak Mukus kental
Batuk berdahak
DO:
- Px berkeringat dan
susah bernafas
Bersihan jalan nafas tidak
- Hasil auskultasi nafas
Efektif
terdengar wheezing
pada kedua lapang paru
- Terdengar ronkhi pada
lobus superior dextra
- Pasien belum gosok
gigi dan lidahnya
terlihat kotor
- Terlihat sesekali pasien
ingin mengeluarkan
dahak namun sulit
batuk
2.DS : Retraksi otot bantu nafas Pola napas tidak efektif
DO :
- Terdapat pernafasan
cuping hidung Pola napas tidak efektif
- Retraksi otot dada
- Foto X-ray toraks
terlihat hiperinflasi atau
penebalan dinding
bronkial
- Respirasi : 25x/menit,
D. PERENCANAAN
Hari/ No Tujuan dan Kriteria
Intervensi Rasional TTD
Tanggal Dx Hasil
Senin 1. Setelah dilakukan Latihan batuk 1. Teknik nafas dan
25 Juli asuhan keperawatan efektif: relaksasi membantu
pasien untuk
2020 selama 3x24 jam, 1. Monitor
menyesuaikan dengan
diharapkan bersihan kemampuan kondisinya bila sesak
jalan nafas meningkat batuk pasien kembali
sesuai kriteria hasil : 2. Beri posisi 2. Memudahkan untuk
bernafas
1. Batuk efektif nyaman semi
3. Pasien dapat mengerti
meningkat fowler atau tujuan dan cara
2. Produksi sputum fowler melakukan batuk
efektif
pasien menurun 3. Jelaskan tujuan
4. teknik ini untuk
3. Mengi pada pasien dan prosedur meningkatkan
menurun batuk efektif ventilasi alveoli,
memelihara
4. Wheezing pada 4. Anjurkan tarik
pertukaran gas,
pasien menurun napas dalam mencegah atelektasi
hingga 3 kali. paru, meningkatkan
5. Kolaborasi efesiensi batuk,
mengurangi stres baik
pemberian stres fisik maupun
mukolitik atau emosional
ekspektoran 5. Sputum mengganggu
proses pertukaran gas
Manajemen jalan serta penghisapan
dilakukan bila batuk
napas
tidak efektif.
6. penurunan bunyi
1. Monitor pola
napas indikasi
napas atelaksis, ronki
(frekuensi, indikasi akumulasi
sekret atau
kedalaman,
ketidakmampuan
usaha napas). membersihkan jalan
2. Berikan air napas sehingga otot
minum hangat aksesori digunakan
dan kerja pernapasan
dan lakukan
meningkat.
fisioterapi dada 7. Membantu
3. Lakukan mengencerkan mukus
dan mengeluarkan
fisioterapi dada
mucus
4. Ajarkan batuk 8. meminimalkan dan
efektif mencegah
sumbatan/obstruksi
5. Kolaborasi
saluran pernapasan.
pemberian 9. Ventilas maksimal
bronkodilator, membuka area
atelaksis dan
peningkatan gerakan
sekret agar mudah
dikeluarkan.
10. menurunkan
kekentalan sekret,
lingkaran ukuran
lumen trakeabronkial
berguna jika terjadi
hipoksia pada kavitas
yang luas.
E. IMPLEMENTASI
Hari/
No
Tgl / Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses TTD
Dx
Jam
F. EVALUASI
Hari/ Tgl/ No
No Evaluasi TTD
Jam Dx