S DENGAN
ABDOMINAL PAIN SUSP APENDIKSITIS DI RUANG TUNJUNG
B1 TANGGAL 06-07 DESEMBER TAHUN 2021
OLEH :
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 06/12/2021 pukul 10.00 WITA di Ruang
interna Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karangasem dengan metode observasi,
wawancara, pemeriksaan fisik dan dokumentasi (rekam medis)
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien
Pasien Penanggung
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Pasien datang diantar keluarga dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak
tadi pagi disertai mual dan demam
c. Pola Kebiasaan
1) Bernafas
Sebelum Pengkajian: pasien mengatakan tidak ada kesulitan saat bernafas.
Saat Pengkajian : t.a.k (tidak ada keluhan)
3) Eliminasi
Sebelum Pengkajian: Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan eliminasi
seperti BAB dan BAK
Saat Pengkajian : BAB frekuensi (1x/hari), teratur, konsistensi
lembek,Warna kuning, bau khas feses, tidak ada
darah/lendir , tempat di WC, BAK frekuensi
(4-5x/hari), warna (kuning), bau khas
urine,jumlah/volume (200cc/kencing), lancar, nyeri
saat kencing,
13) Belajar
Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan sering belajar mengenai agama
hindu
Saat Pengkajian : pasien mengatakan hal-hal yang perlu dipelajari
berhubungan tentang penyakitnya: bagaimana agar
cepat sembuh dan bisa segera pulang beraktivitas
seperti biasanya
14) Ibadah
Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan beragama Hindu dan pasien
mengatakan sering sembahyang sesuai waktunya
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran : composmentis/sadar penuh,
b) Bangun Tubuh : sedang
c) Postur Tubuh : tegak
d) Cara Berjalan : terganggu, pasien tampak berjalan berhati-hati dan
membungkuk sambal memegangi perut kanan bawah,
gerak motoric pasien normal
2) Kepala
Kulit kepala bersih, rambut hitam, lurus dan bersih, nyeri tekan, luka tidak ada
3) Mata
Konjungtiva merah muda, sklera putih, reflex pupil baik
4) Hidung
Bentuk hidung simetris, secret tidak ada, deviasi septum tidak ada, penciuman
normal
5) Telinga
Kedua telingasimetris, secret tidak ada, nyeri tekan padatelinga tidak ada,
pendengaran normal
6) Mulut
Mukosa bibir lembab, gusi tidak berdarah, gigi lengkap, stomatitis tidak ada,
lidah bersih, tonsil normal
7) Leher
a) Inspeksi
Keadaan : baik/normal
b) Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, pembesaran kelenjar
parotis tidak ada, pembengkakan kelenjar tiroid, deviasi
trakea,
serta massaau tumor tidak ada.
8) Thorax
a) Inspeksi : Bentuk simetris, Gerakan dada bebas, payudara simetris,
bengkak, lukaserta nyeri tekan tidak ada
9) Abdomen
a) Inspeksi : distensi abdomen tidak ada, ascites tidak ada, luka tidak ada
b) Auskultasi : Peristaltik usus 8x/mnt
c) Palpasi :Hepatomegali tidak ada, nyeri tekan pada perut kanan bawah
(+) , distensi abdomen tidak ada
d) Perkusi : tympani
12) Ekstremitas
a) Ektremitas Atas
Pergerakan bebas, deformitas tidak ada, oedema tidak ada, cyanosis serta
clabing finger tpada ujung kuku tidak ada
b) Ektremitas Bawah
Pergerakan bebas, deformitas tidak ada, oedema tidak ada, cyanosis serta
clabing finger tpada ujung kuku tidak ada
Kekuatan Otot
55555 55555
55555 55555
e. Pemeriksaan Penunjang
1) USG dengan hasil apendikcitis
2) Laboratorium
No Hari/ Jenis Hasil Satuan Nilai Normal
. Tanggal/Jam Pemeriksaan Pemeriksaan
Lab
Hematokrit 40 % 35-45
a. Analisa data
d. Analisa Masalah
1. Nyeri akut
P : Nyeri
E : Agen pencedera fisiologis (inflamasi apendiksitis)
S : Pasien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah yang dirasakan
seperti tertusuk-tusuk, tidak mampu berjalan dengan tegak karena
nyeri yang dirasakannya,Pasien mengatakan skala nyeri 4 dari 0-10
skala nyeri yang diberikan, Pasien tampak memegangi perut kanan
bawah, Pasien tampak membungkuk saat berjalan sambil
meringis, Pasien tampak berusaha melokalisir nyeri dengan cara
membungkuk saat berjalan
2. Ansietas
P : Ansietas
E : Kurang terpapar informasi
S : pasien mengatakan cemas dengan keadaannya, nyeri yang dirasakan
terus menerus, Pasien mengatakan takut kalau sampai menjalani
operasi, Ekspresi wajah pasien tampak cemas, Pasien bertanya-tanya
tentang penyakitnya
3. Hipertermi
P : Hipertermi
E : inflamasi usus
S : Pasien mengatakan badannya terasa panas, kulit tampak kemerahan,
teraba hangat, S : 38,50C, N : 95x/mnt, R : 25x/mnt, TD : 130/80 mmHg
2. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (inflamasi apendiksitis )
ditandai dengan Pasien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah yang
dirasakan seperti tertusuk-tusuk, tidak mampu berjalan dengan tegak
karena nyeri yang dirasakannya,Pasien mengatakan skala nyeri 4 dari 0-
10 skala nyeri yang diberikan, Pasien tampak memegangi perut kanan
bawah, Pasien tampak membungkuk saat berjalan sambil meringis, Pasien
tampak berusaha melokalisir nyeri dengan cara membungkuk saat berjalan
Perencanaan
a. Prioritas masalah
1. Nyeri akut
2. Hipertermi
3. Ansietas
4. Implementasi
DS :-
1,2 2. Monitor tanda-
10.20 wita tanda vital DO :
S : 38,5ºC, N :
95x/mnt/ R :
25x/mnt, TD :
130/80 mmHg
7. Mengidentifikasi
factor-faktor yang
1,2 dapat memperberat DS :
11.30 wita dan memperingan - Pasien
nyeri mengatakan nyeri
bertambah bila
pasien mengubah
posisi dan
berkurang bila
melokalisasi nyeri
dengan istirahat
dan
membungkukkan
badan
DO :
- Pasien tampak
berusaha
mempertahankan
posisinya untuk
mengurangi nyeri
8.Menciptakan
lingkukngan pasien
yang dingin
1,2 DS:
12.00 wita pasien
mengatakan lebih
nyaman
9.Menyarankan pasien DO :
untuk menggunakan Pasien tampak
pakaian yang longgar lebih tenang
1,2 DS:
12.30 wita - Pasien
mengatakan
akan mengganti
pakaiannya
dengan yang
longgar
- Pasien
mengatakan
lebih nyaman
DO :
- Pasien tampak
mengganti
pakainnya
dengan yang
longgar
- Pasien tampak
lebih nyaman
10 Menyarankan pasien
untuk melakukan
tehnik nonfarmakologi
untuk mengurangi
1,2 DS :
13.00 wita nyeri
Pasien
mengatakan akan
mengikuti saran
petugas
DO:
Pasien bertanya
tentang tehnik
farmakologi yang
dapat digunakan
11. Mengajarkan untuk mengurangi
pasien tehnik nyeri
nonfarmakologi
relaksasi nafas
1 DS:
dalam - pasien
13.15wita
mengatakan akan
mengikuti tehnik
nonfarmakologi
yang diajarkan
oleh petugas
- Pasien
mengatakan lebih
rileks setelah
melakukan tehnik
non farmakologi
- Pasien
mengatakan akan
melakukan tehnik
nonfarmakologi
bila nyeri masih
terasa
DO :
- Pasien tampak
antusias
mengikuti
tehnik
farmakologi
yang diberikan
- Pasien tampak
mengulang
setiap gerakan
12. Melakukan
dengan benar
kolaborasi dalam
pemberian - Pasien tampak
analgetic dan lebih rileks
13.30 wita 1,2 antipiretik
DS :
- Pasien
mengatakan
sudah minum
obat yang
diberikan
petugas
- Pasien
mengatakan
tidak memiliki
Riwayat alergi
obat
DO :
13 Memonitor tanda- - Obat sudah
tanda vital diminum, reaksi
alergi tidak ada
DS:-
DO :
14 Memotivasi pasien -S : 37,5 ®C, N :
untuk lebih sering 80x/mnt/ R :
minum 20x/mnt/ TD :
120/80 MmHg
2
14.15
DS :
- Pasien
mengatakan
sudah minum
lebih sering
-
DO :
- Pasien tampak
menunjukkan
jumlah minuman
yang sudah
diminumnya saat
itu
1 Memonitor respon
nyeri pasien :
1
Selasa,
DS :
07Desember
-Pasien mengatakan
2021, pukul
masih nyeri
10.00 wita
-Pasien mengatakan
nyeri hanya
berkurang bila
pasien
melokalisasi nyeri
dengan posisi
membungkuk dan
melakukan tehnik
nonfarmakologi
-Pasien mengatakan
skala nyeri 3 dari
0-10 skala nyeri
diberikan
DO :
-Pasien tampak
meringis
-Pasien tamopak
berulang-ulang
2 Memonitor tanda- melakukan tehnik
tanda vital nonfarmakologi
1,2, DS :
10.15 wita
-Pasien mengatakan
panas sudah
berkurang
DO :
-S : 37,3 ®C, N :
80x/mnt, R :
20x/mnt, TD :
120/80 mmHg
-Kulit tidak
kemerahan dan
saat diraba panas
tidak ada
DS :
5. Evaluasi