Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI :


KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA Tn. S

OLEH

DEWA AYU KOMANG DIAN SUMISEPTIARI


2314901004

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2023
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 27 April 2023 pukul 19.00 di
Klinik Bali Nusa Medika dengan metode observasi, wawancara, pemeriksaan
fisik dan dokumentasi (rekam medis)

1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas Pasien

Pasien Penanggung
(istri)
Nama : Tn. S Ny. A
Umur : 51 Tahun 48 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Status Perkawinan : Menikah Menikah
Suku /Bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta Pegawai Swasta
Alamat :
Alamat Terdekat :
Nomor Telepon : 08961465xxx 08133833xxx
Nomor Register : 3978 -
Tanggal MRS : 27 April 2023 -

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama masuk klinik
Pasien mengeluh batuk berdahak kurang lebih 2 bulan, tidak enak
badan, dan terkadang merasa sesak
2) Keluhan utama saat pengkajian
Pasien mengatakan batuk berdahak dan susah mengeluarkan dahak,
terkadang juga pasien mengalami sesak
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Istri pasien membawa pasien ke Klinik Bali Nusa Medika karena
mengalami batuk berdahak dan mengalami sesak. Pasien
mendapatkan pemeriksaan oleh dokter umum, dari hasil
pemeriksaan TD: 166/85 mmHg, S: 36,5 oC, N: 90 x/menit, RR:
22x/menit, Ronchi +/+, dengan diagnosa medis yaitu Susp. PPOK.
4) Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan didalam keluarga tidak ada yang mempunyai
riwaya penyakit PPOK
5) Genogram

6)

Keterangan :

7) = laki-laki

8) = perempuan

9) = laki-laki meninggal

= Perempuan meninggal

= pasien

c. Pola Kebiasaan
1) Bernafas
Sebelum Pengkajian : Pasien mengatakan sebelum pengkajian
sudah mengalami batuk berdahak
Saat Pengkajian : Saat pengkajian pasien mengatakan
mengalami batuk berdahak dan merasa sesak

2) Makan dan minum


Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan frekuensi makan 3x
sehari, jenis makanan nasi, lauk, makanan
pantangan tidak ada, alergi makanan tidak
ada, porsi makanan sehari 1 piring,
minuman yang biasa diminum air putih,
jumlah minum sehari 5-8gelas/hari.
Saat pengkajian : Pasien mengatakan frekuensi makan 3x
sehari, jenis makanan nasi, lauk, makanan
pantangan tidak ada, alergi makanan tidak
ada, porsi makanan sehari 1 piring,
minuman yang biasa diminum air putih,
jumlah minum sehari 5-8gelas/hari.

3) Eliminasi
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan BAB 1x sehari,
teratur, konsistensi lembek, warna kuning
kecoklatan, bau khas feses, BAK 5x
sehari warna jernih kekuningan, bau khas
urin, lancar.
Saat pengkajian : Pasien mengatakan BAB 1x sehari,
teratur, konsistensi lembek, warna kuning
kecoklatan, bau khas feses, BAK 5x
sehari warna jernih kekuningan, bau khas
urin, lancar.

4) Gerak dan aktivitas


Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan sebelum batuk biasa
beraktivitas seperti biasa dan lebih banyak
bekerja
Saat pengkajian : Pasien mengatakan jenis kegiatan utama
yang bisa ia lakukan sekarang yaitu
bekerja dirumah dan tidak terlalu lama,
serta berolahraga kecil
5) Istirahat dan tidur
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan biasa tidur 7-8 jam
Saat pengkajian : Pasien mengatakan jumlah jam tidurnya
tetap 7-8 jam

6) Kebersihan diri
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan frekuensi mandi
2xsehari, dikamar mandi, cuci rambut
2x/hari, memakai shampoo, sikat gigi 3x
sehari, sebelum makan memakai pasta
gigi, mengganti pakaian 2xsehari,
kebersihan kuku bersih dan pendek,
kemampuan membersihkan diri mandiri.
Saat pengkajian : Pasien mengatakan frekuensi mandi
2xsehari, dikamar mandi, cuci rambut
2x/hari, memakai shampoo, sikat gigi 3x
sehari, sebelum makan memakai pasta
gigi, mengganti pakaian 2xsehari,
kebersihan kuku bersih dan pendek,
kemampuan membersihkan diri mandiri.

7) Pengaturan suhu tubuh


Sebelum pengakjian : Pasien mengatakan tidak ada keluhan
yang dirasakan
Saat pengkajian : Pasien mengatakan tidak ada demam dan
suhu tubuh 36,50C

8) Rasa nyaman
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan tidak ada keluhan
yang dirasakan
Saat pengkajian : Pasien mengatakan tidak ada rasa gatal
maupun nyeri yang dirasakan.
9) Rasa aman
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan tidak ada keluhan
yang dirasakan
Saat pengkajian : Pasien mengatakan tidak ada rasa cemas
maupun takut yang dirasakan.

10) Data sosial


Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan sering berinteraksi
dengan orang-orang dilingkungan sekitar.
Saat pengkajian : Pasien mengatakan sering berinteraksi
dengan orang-orang dilingkungan sekitar.

11) Prestasi dan produktivitas


Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan hanya tamatan SMA
Saat pengkajian : Pasien mengatakan setelah tamat SMA

12) Rekreasi
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan sering berekreasi
seperti kepantai dan kerumah saudara
Saat pengkajian : Pasien mengatakan sering berekreasi
seperti kepantai dan kerumah saudara

13) Belajar
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan belum mengetahui
tentang penyakitnya
Saat pengkajian : Pasien baru mengetahui tentang
penyakitnya

14) Ibadah
Sebelum pengkajian : Pasien mengatakan biasa beribadah
Saat pengkajian : Pasien mengatakan dia beragama Islam
dan tetap melukan ibadah

d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Kesadaran : Composmentis
b) Bangun Tubuh : Sedang
c) Postur Tubuh : Tegak
d) Cara Berjalan : Lancar terkoordinir
e) Gerak Motorik : Normal
f) Keadaan Kulit
Warna : Normal
Turgor : Elastis
Kebersihan : Bersih
Luka : Tidak ada
g) Gejala Kardinal
TD: 166/85 mmhg
N: 90 x/mnt
S: 36,5 oC
RR: 22 x/mnt
h) Ukuran lain :
BB: 65 kg
TB: 168 cm
LL: - cm

2) Kepala
a) Kulit kepala : Bersih
b) Rambut : Bersih
c) Nyeri tekan : Tidak ada
d) Luka : Tidak ada

3) Mata
a) Konjungtiva : Merah muda
b) Sklera : Putih
c) Kelopak mata : Normal
d) Pupil : Reflek pupil baik

4) Hidung
a) Keadaan : Bersih
b) Penciuman : Baik
c) Nyeri : Tidak ada
d) Luka : Tidak ada

5) Telinga
a) Keadaan : Bersih
b) Nyeri : Tidak nyeri
c) Pendengaran : Baik/normal

6) Mulut
a) Mukosa bibir : Mukosa lembab
b) Gusi : Tidak berdarah
c) Gigi : Gigi lengkap
d) Lidah : Bersih
e) Tonsil : Normal

7) Leher
a) Inspeksi
Keadaan : Baik/normal
b) Palpasi : Baik
8) Thorax
a) Inspeksi
 Bentuk : Simetris
 Gerakan dada : Terbatas, ada penggunaan otot bantu nafas
 Payudara : Simetris, tidak terdapat nyeri, tidak
terdapat bengkak, dan tidak terdapat luka.
b) Palpasi
 Pengembangan dada : Simetris
 Nyeri tekan : Tidak ada
c) Perkusi
 Suara paru : Sonor/resonan
d) Auskultasi
 Suara paru : Ronchi
 Suara jantung : Regular
9) Abdomen
a) Inspeksi
 Pemeriksaan : Normal
 Luka : Tidak ada
b) Auskultasi
 Peristaltik usus : 20 x/mnt
c) Palpasi: □ hepatomegali, □ apendiksitis, □ distensi abdomen, □
ascites, □massa, □ nyeri tekan,
lokasi……………………………………………….
d) Perkusi : Tympani

10) Genetalia
a) Keadaan : Tidak terobservasi
b) Letak Uretra: Tidak terobservasi

11) Anus
Keadaan : Tidak terobservasi

12) Ekstremitas
a) Ektremitas Atas : Pergerakan bebas
b) Ektremitas Bawah : Pergerakan bebas
c) Kekuatan Otot
5555 5555

5555 5555

e. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
No. Hari/ Jenis Hasil Nilai
Tanggal/Jam Pemeriksaan Lab Pemeriksaan Normal

……………… ………………… …………… ……………


……………. …………. ………….. ……………
………………… …………… ….
………… …………. ……………
……………
….
ASUHAN KEPERAWATAN
Pasien Tn. S dengan Gangguan Oksigenasi: Ketidakefetifan Bersihan Jalan
Nafas di Klinik Bali Nusa Medika Tanggal 27 April 2023

DEWA AYU KOMANG DIAN SUMISEPTIARI


NIM : 2314901004

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2023
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data (disesuaikan dengan format pengumpulan
data keperawatan)
b. Analisa data

Analisa Data Pasien Tn. S dengan Gangguan Oksigenasi:


Ketidakefetifan Bersihan Jalan Nafas di Klinik Bali
Nusa Medika Tanggal 27 April 2023

Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan


1. Pasien mengatakan 1. Pasien tampak Ketidakefektifan
batuk berdahak batuk produktif Bersihan Jalan
kurang lebih 2 2. Pasien tampak Nafas
bulan sesak
2. Pasien mengatakan 3. Terdapat suara
susah untuk tambahan ronchi
mengeluarkan 4. Hasil TTV
dahak TD: 166/85
3. Pasien mengatakan mmHg
susah RR: 22x/menit
mengeluarkan Nadi: 90x/menit
dahak, terkadang Suhu: 36,5 0C
juga pasien
mengalami sesak

c. Rumusan Masalah Keperawatan


Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
d. Analisa Masalah
P : Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas
E : Paparan infeksi bakteri
S : Pasien mengatakan susah mengeluarkan dahaknya
sehingga harus batuk lebih keras

Proses Terjadinya: Bakteri masuk kedalam paru-paru lalu


menyeran jalan nafas, masuk kedalam alveoli sehinggan
menyebabkan infeksi atau radang pada paru. Infeksi tersebut
mengakibatkan produksi secret meningkat sehingga secret
tersebut susah dikeluarkan

Akibat jika tidak ditanggulangi: Jika bersihan jalan nafas tidak


ditangani maka akan terjadinya jalan nafas tidak efektif dan
terjadinya penyempitan jalan nafas

2. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas

3. Perencanaan
a. Prioritas masalah
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas

b. Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan Pasien Tn. S dengan Gangguan Oksigenasi: Ketidakefetifan Bersihan Jalan Nafas di Klinik
Bali Nusa Medika Tanggal 27 April 2023

No Hari/Tgl/ Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional


Jam Keperawatan
1. Kamis/27 Ketidakefetifan Bersihan Setelah dilakukan asuhan Mandiri 1. Untuk mengetahui
April Jalan Nafas berhubungan keperawatan selama 1 x 1. Observasi KU dan keadaan umum
2021/ dengan faktor lingkungan 1 jam, diharapkan TTV pasien dan apabila
19.00 yang menyebabkan masalah ketidakefektifan 2. Auskultasi bunyi terjadi ketidak
Wita terjadinya penumpukan bersihan jalan nafas nafas, catat adanya normalan dapat
sekret di jalan nafas. Yang pasien dapat teratasi bunyi nafas tambahan segera ditindak
ditandai dengan pasien dengan kriteria hasil: 3. Tempatkan posisi yang lanjuti.
batuk berdahak. nyaman pada pasien, 2. Tachipnea biasanya
Hasil TTV: contoh : meninggikan ada pada beberapa
TD: 166/85 mmHg kepala tempat tidur, derajat dan dapat
RR: 22x/menit duduk pada sandara ditemukan pada
Nadi: 90x/menit tempat tidur penerimaan atau
Suhu: 36,5 0C 4. Bantu pasien untuk selama stress/ adanya
melatih nafas dalam proses infeksi akut
dan batuk efektif 3. Disfungsi pernafasan
5. Anjurkan minum air adalah variable yang
hangat tergantung pada tahap
6. Kolaborasi pemberian proses akut yang
obat Salbutamol 2 mg, menimbulkan
Grantusif, perawatan di rumah
Methylprednisolone 4 sakit
mg, Amoxicilin 500 4. Beberapa derajat
mg spasme bronkus terjadi
dengan obstruksi jalan
nafas dan dapat / tidak
dimanifestasikan
adanya nafas
advertisius
5. Peninggian kepala
tempat tidur
memudahkan fungsi
pernafasan dengan
menggunakan gravitasi
6. Nafas dalam
memudahkan ekspansi
maksimum paru-paru/
jalan nafas lebih kecil
dan batuk efektif dapat
memudahkan pasien
untuk mengeluarkan
dahaknya.
7. Pencetus tipe alergi
pernafasan dapat
mentriger episode akut
8. Hidrasi membranous
menurunkan
kekentalan sekret,
penggunaan cairan
hangat dapat
menurunkan
kekentalan sekret,
penggunaan cairan
hangat dapat
menurunkan spasme
bronkus.
9. Untuk mencegah
pasien mengalami
serangan asma yang
berulang - ulang
10. Merelaksasikan
otot halus dan
menurunkan spasme
jalan nafas, mengi, dan
produksi mukosa
11. untuk
mengidentifikasi
organisme penyebab
dan kerentanan
terhadap berbagai anti
microbial
3. Pelaksanaan

Implementasi Keperawatan Pasien Ny. S dengan Gangguan Oksigenasi : Ketidakefetifan Bersihan Jalan Nafas di
Link. Muding Kelod Tanggal 15-17 September 2021

No Hari/Tgl/Jam No. Tindakan Keperawatan Evaluasi Respon Paraf


Diagnosa
Keperawatan
1. Rabu/15 I 1. Mengobservasi TTV - DS : Pasien mengatakan
September pasien bersedia di obervasi
2021/ 10.00 tanda-tanda vital nya
Wita - DO : Hasil TTV
TD : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit
Nadi : 89x/menit
Suhu : 36.5 0C
10.35 2. Mengkaji frekuensi - DS : Pasien mengatakan
pernafasan, catat rasio batuk
inspirasi / ekspirasi - DO : Frekuensi
pernafasan pasien
20x/menit
- Waktu inspirasi : 1 detik
- Waktu ekspirasi : 2 detik
10.57 3. Auskultasi bunyi nafas, - DS : Pasien mengatakan
catat adanya bunyi bersedia saat diperiksa
nafas, ex: mengi bunyi nafasnya
- DO : Bunyi nafas pasien
ronchi basah
11.23 4. Tempatkan posisi yang - DS : Pasien mengatakan
nyaman pada pasien, lebih nyaman saat posisi
contoh : meninggikan semi fowler
kepala tempat tidur, - DO : Pasien tampak
duduk pada sandara lebih rileks dan nyaman
tempat tidur

11.30-12.00 5. Mengajarkan pasien - DS : Pasien mengatakan


untuk melatih nafas jalan nafasnya lebih lega
dalam dan batuk - DO : Pasien tampak
efektif. kooperatif, dan secret
pasien tampak keluar

2. Kamis/16 I 1. Mengobservasi TTV - DS : Pasien mengatakan


September pasien bersedia di obervasi
2021/ 10.00 tanda-tanda vital nya
Wita - DO : Hasil TTV
TD : 120/70 mmHg
RR : 20x/menit
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36.20C
10.29 2. Auskultasi bunyi nafas, - DS : Pasien mengatakan
catat adanya bunyi bersedia saat diperiksa
nafas, ex: mengi bunyi nafasnya
DO : Suara nafas
normal, tidak terdapat
suara mengi dan ronchi
10.47 3. Tempatkan posisi yang - DS : Pasien mengatakan
nyaman pada pasien, lebih nyaman saat posisi
contoh : meninggikan semi fowler
kepala tempat tidur, DO : Pasien tampak
duduk pada sandara nyaman dan sudah
tempat tidur terbiasa dengan posisi
semi fowler
11.10 4. Mengajarkan pasien - DS : Pasien mengatakan
untuk melatih nafas sudah mengerti dan jalan
dalam dan batuk nafasnya lebih lega
efektif. DO : Pasien tampak
kooperatif serta mampu
mengulang teknik nafas
dalam dan batuk efektif.
Terdapat sedikit secret
saat melakukan teknik
batuk efektif
12.00 5. Pertahankan polusi - DS : Pasien mengatakan
lingkungan minimum, sering membersihkan
contoh: debu, asap dll rumah dari debu dan
menggunakan masker
- DO : Lingkungan pasien
tampak bersih, jauh dari
jalanan besar, dan tidak
terdapat asap
3. Jumat/17 1. Mengobservasi TTV - DS : Pasien mengatakan
September pasien bersedia di obervasi
2021/ 10.00 tanda-tanda vital nya
Wita - DO : Hasil TTV
TD : 120/70 mmHg
RR : 18x/menit
Nadi : 91x/menit
Suhu : 36.3 0C
10.47 2. Tempatkan posisi yang - DS : Pasien mengatakan
nyaman pada pasien, lebih nyaman saat posisi
contoh : meninggikan semi fowler
kepala tempat tidur, - DO : Pasien tampak
duduk pada sandara kooperatif dan lebih
tempat tidur rileks

11.15 3. Mengajarkan pasien - DS : Pasien mengatakan


untuk melatih nafas sudah mengerti, dan
dalam dan batuk batuk berdahaknya
efektif. sudah berkurang
- DO : Pasien tampak
kooperatif serta mampu
melakukan sendiri dan
mengulang teknik nafas
dalam dan batuk efektif
12.00 4. Tingkatkan masukan - DS : Pasien bersedia
cairan sampai dengan untuk rutin minum air
3000 ml/ hari sesuai hangat
toleransi jantung - DO : Pasien tampak
memberikan air hangat. minum air hangat
4. Evaluasi

Evaluasi Keperawatan Pasien Ny. S dengan Gangguan Oksigenasi : Ketidakefetifan Bersihan Jalan Nafas di Link.
Muding Kelod Tanggal 15-17 September 2021

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi


1 Jumat/17 Ketidakefektifan Bersihan - S: Pasien mengatakan pernafasannya
September Jalan Nafas sudah lega dan bisa mengeluarkan
2021/12.00 secret, pasien mengatakan tidak ada
kesulitan bernafas dan berbicara
- O : Pasien terlihat bisa melakukan
teknik nafas dalam dan batuk efektif
secara mandiri, frekuensi dan irama
nafas pasien teratur dan tidak terdapat
suara ronchi
- A : Masalah teratasi
- P : Pertahankan kondisi
Catatan Perkembangan Pasien Ny. S dengan Gangguan Oksigenasi : Ketidakefetifan Bersihan Jalan Nafas di Link.
Muding Kelod Tanggal 15-17 September 2021

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi


1. Rabu/15 Ketidakefektifan Bersihan - S : Pasien mengatakan batuk berdahak dan dahak
September Jalan Nafas susah dikeluarkan
2021/ - O : Pasien tampak batuk dengan suara nafas ronchi
10.0012.00 dan mengeluarkan dahak
Hasil TTV
TD : 120/80 mmHg
RR : 20x/menit
Nadi : 89x/menit
Suhu : 36.5 0C
- A : Masalah belum teratasi
- P : Lanjutkan Inteversi

2. Kamis/16 Ketidakefektifan Bersihan - S : Pasien mengatakan batuk berdahak dan dahak


September Jalan Nafas susah dikeluarkan
2021/10.00- - O : Pasien tampak batuk, suara nafas normal dan
12.00 tidak terdapat ronchi
Hasil TTV
TD : 120/70 mmHg
RR : 20x/menit
Nadi : 86x/menit
Suhu : 36.30C
- A : Masalah belum teratasi
- P : Lanjutkan Inteversi

3. Jumat/17 Ketidakefektifan Bersihan - S : Pasien mengatakan pernafasannya sudah lega


September Jalan Nafas dan secret keluar dengan lancar
2021/ 10.00- - O : Pasien tampak mampu bernafas dengan lancar,
12.00 Wita tidak ada cuping hidung dan retraksi dinding dada
Hasil TTV
TD : 120/70 mmHg
RR : 18x/menit
Nadi : 91x/menit
Suhu : 36.3 0C
- A : Masalah teratasi
- P : Pertahankan Kondisi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI : KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA NY.S

OLEH

NI KADEK DIAN RASTIKA DEWI


NIM : 2114901057
PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.S DENGAN TEKNIK BATUK EFEKIF

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
a. Data Subjektif
- klien mengatakan sesak saat menarik nafas dan batuk berdahak
b. Data Objektif
- TTV :
TD : 120/70 mmHg
RR : 18x/menit
Nadi : 91x/menit
Suhu : 36.3 0C
- Sputum (+)
- Batuk produktif
2. Diagnosa
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan respon alergi
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x2 jam diharapkan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas pasien dapat
teratasi dengan kriteria hasil :
hasil :
(a) Pasien mengatakan tidak ada dahak di tenggorokannya
(b) Pasien terlihat bisa melakukan batuk efektif
(c) Frekuensi dan irama nafas pasien teratur
(d) Tidak terdengar suara nafas tambahan
4. Tindakan Keperawatan
Tindakan yang dilakukan adalah membantu atau mengajarkan pasien untuk melakukan teknik batuk efektif .
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP)
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi bapak perkenalkan saya Dian mahasiswa dari ITEKES Bali yang pada pagi hari ini bertugas untuk
mengecek kondisi Ibu
b. Evaluasi/Validasi
“Apakah benar dengan Ibu. S ?”
“Bagaimana keadaan Ibu hari ini ?”
c. Kontrak
1) Topik
“Tujuan saya datang kesini untuk membantu dan mengajarkan Ibu bagaimana cara batuk efektif untuk
melancarkan keluarnya dahak Ibu”
2) Tempat
“Untuk tempatnya kita lakukan disini saja ya Bu”
3) Waktu
“waktu yang akan diperlukan yakni selama kurang lebih 30 menit kedepan ya Bu, kita belajar sampai Ibu benar-
benar bisa melakukannya”
2. Kerja (Langkah-Langkah Tindakan Keperawatan Sesuai Ceklist) Terlampir
Persiapan alat :
- Tempat sputum (misalnya bengkok, gelas, dan yang lainnya)
- Perlak/alas
- Lap wajah (misalnya saputangan atau kertas tissue)
- Stestoskop
- Sarung tangan
- Masker
Langkah Kerja:
- Menjaga privasi klien
- Mempersiapkan klien
- Meletakkan kedua tangan di atas abdomen bagian atas (dibawah mamae) dan mempertemukan kedua ujung jari
tengah kanan dan kiri di atas processus xyphoideus.
- Menarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik, lalu hembuskan melalui bibir.
Lakukan berulang sebanyak 3-4 kali. Pada tarikan nafas dalam terkahir, nafas ditahan selama kurang lebih 2-3
detik, angkat bahu, dada dilonggarkan dan batukkan dengan kuat.
- Lakukanlah 4 kali setiap batuk efektif, frekuensi disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
3. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
1. Klien mengatakan sudah lega karena dahaknya sudah keluar
2. Klien mengatakan sudah sedikit merasa nyaman dibandingkan kondisinya tadi
b. Evaluasi Objektif
1. Pasien terlihat sedikit lebih nyaman daripada kondisi sebelumnya
2. Pasien terlihat tenang dan nyaman
c. Rencana tindak lanjut
“Baik Ibu, kegiatan hari ini sudah selesai. Besok saya akan datang lagi untuk melakukan kegiatan yang sama seperti
hari ini ya Bu”
d. Kontrak waktu
“Untuk waktunya besok akan dimulai pukul 10.00 Wita ya Bu”
e. Topik
“Untuk besok akan dimulai dengan pengecekan TTV, mengkaji bunyi nafas Ibu, dan latihan batuk efektif seperti tadi
ya Bu”
SOP

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BATUK EFEKTIF

Pengertian Suatu tindakan melatih pasien yang tidak memiliki


kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan
laring, trakea, dan bronkiolus dari sekret atau benda asing
di
jalan napas
Tujuan 1. Membersihkan jalan nafas
2. Mencegah komplikasi infeksi saluran nafas
3. Mengurangi kelelahan saat batuk
Indikasi dan 1. Pasien dengan gangguan bersihan jalan napas akibat
ketentuan akumulasi sekret.
2. Pasien pre dan post operasi
3. Pasien imobilisasi
4. Pasien sadar dan mampu mengikuti perintah.
Kontraindikasi 1. klien yang mengalami peningkatan tekanan intra
kranial (TIK)
2. gangguan fungsi otak
3. gangguang kardiovaskular (hipertensi berat,
aneurisma, gagal jantung, infrak miocard), dan
emfisema karena dapat menyebabkan ruptur dinding
alveolar.
Peralatan 1. Tempat sputum (misalnya bengkok, gelas, dan yang
lainnya)
2. Perlak/alas
3. Lap wajah (misalnya saputangan atau kertas tissue)
4. Stestoskop
5. Sarung tangan
6. Masker

Prosedur Tahap prainteraksi


kegiatan 1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Tahap orientasi
4. Memberikan salam dan nama klien
5. Menjelaskan tujuan dan sapa nama klien
Tahap kerja
6. Menjaga privasi klien
7. Mempersiapkan klien
8. Meletakkan kedua tangan di atas abdomen bagian

atas (dibawah mamae) dan mempertemukan kedua

ujung jari tengah kanan dan kiri di atas processus

xyphoideus.

9. Menarik nafas dalam melalui hidung selama 4

detik, ditahan selama 2 detik, lalu hembuskan

melalui bibir mencucu (pursed lip breathing)

selama 8 detik. Lakukan berulang sebanyak 3-4

kali.

10. Pada tarikan nafas dalam terkahir, nafas ditahan

selama kurang lebih 2-3 detik.

11. Angkat bahu, dada dilonggarkan dan batukkan

dengan kuat.

12. Lakukanlah 4 kali setiap batuk efektif, frekuensi


disesuaikan dengan kebutuhan pasien.

Anda mungkin juga menyukai