Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S DENGAN PENYAKIT
TUBERCULOSIS PARU
DIRUANG SERUNI RSU KABUPATEN TANGERANG
Tgl /jam MRS : 31 November 2020/12.10 WIB
Tanggal/jam Pengkajian : 05 November 2020/13.30 WIB
Metode Pengkajian : wawancara, Head To Toe
Diagnosa Medis : tuberculosis paru
No. registrasi : 267504

A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
a. Identitas Klien
Nama Klien : Tn. S
Jenis Kelamin : laki- laki
Alamat : Kp. Kadu Jaya 02/02 kel. Kadu Jaya kec.
Curug kab. Tangerang
Umur : 41 tahun
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh pabrik
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 37 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh pabrik
Alamat : Kp. Kadu Jaya 02/02 kel. Kadu Jaya kec.
Curug kab. Tangerang
Hubungan dengan klien : Istri
I. RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan batuk berdahak, badan terasa panas, dan mual
B. Riwayat Pengkajian Sekarang
Pasien datang ke IGD pada tanggal 31 Oktober 20 dengan keluhan
batuk semenjak kurang lebih 1bulan yang lalu, sering merasa
demam, demam yang dirasakan hilang timbul, dan badan semakin
kurus. setelah dilakukan pemeriksaan, pasien dianjurkan untuk
rawat inap. Karena keluhan yang dirasakan pasien dicurigai
mengarah ke sup. Covid-19, akhirnya pasien harus dirawat diruang
anggrek terlebih dahulu sampai keluar hasil swab. Setelah 2 hari
dirawat diruang isolasi dan hasil swab dinyatakan negatif covid-19,
pasien diperbolehkan masuk keruang rawat biasa pada tanggal 02
November 2020.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan penah dirawat di RS. Hermina sekitar satu
tahun yang lalu namun dengan keluhan yang berbeda dengan yang
saat ini rasakan, pasien mengatakan belum pernah dioperasi, dan
pasien merupakan perokok aktif namun sudah mengurangi rokok
secara perlahan sejak batuk 1 bulan yang lalu.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang sakit seperti
yang diderita oleh pasien.

Genogram :
X

X
Ket:
= laki-laki
= perempuan
= pasien
= menikah
X = meninggal

II. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON


1. Pola Persepsi Dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan, pasien menjaga kesehatannya terutama
semenjak dinyatakan positif HIV
2. Pola Aktifitas dan Latihan
Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit kegiatan sehari-hari bekerja
sebagai seorang buruh pabrik
Selama Sakit :
Pasien hanya berbaring dirumah sakit
3. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan selama dirumah biasanya tidur 7-8 jam perhari,
biasanya tidur padaa pukul 22.00 WIB dan bangun pada pukul
06.30 WIB
Selama Sakit:
Selama dirawat pasien mengatakan lebih sering tidur karena tidak
ada aktifitas yang dilakukan, dan sering terbangun dari tidur
1) Kualitas dan Kuantitas tidur
Pasien mengatakan selama di RS tidurnya kurang nyenyak
dan sering terbangun karena batuk dan terkadang demam.
2) Gangguan tidur
Sering merasa ingin batuk saat sedang tidur dan sering
muncul demam

4. Pola Nutrisi Metabolik


a. Pengkajian Nutrisi (ABCD)
1) (antropometri) :
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 165 cm
IMT = 47 kg = 17,3
1,65 x 1,65
2) (Biomechanical)
Hematologi
Hemoglobin : 13.1 g/dl
Leukosit : 5.60 x10^3/ul
Hematokrit : 38 %
Trombosit : 440 x10^3/ul
3) (clinical Sign)
Keadaan umum pasien sedang dengan kesadaran compos
mentis, TD : 120/90 mmHg, Nadi : 85x/menit, suhu 38.30C
RR 20x/ menit.
4) (Diet)
Pasien mengatakan mual setelah minum obat OAT,
makanan yang dikonsumsi selama di RS makanan lunak
sebanyak 3x/hari diberikan diet makan lunak.
b. Pola Nutrisi
Sebelum sakit
1) Frekuensi : Pasien mengatakan saat dirumah makan seperti
biasa yaitu 3x/hari.
2) Jenis : Makanan terdiri dari nasi, ikan dan sayur
3) Porsi :1 porsi
4) Keluhan : tidak ada
Selama sakit
1) Frekuensi : 3x/hari
2) Jenis : pasien mengatakan hanya makan makanan yang
disediakan oleh RS seperti bubur
3) Porsi : ½ porsi
4) Keluhan : mual dan mulut terasa pahit
5. Pola Eliminasi
a. BAB
Sebelum sakit
1) Frekuensi BAB : 1x/hari
2) Konsistensi : lunak
3) Warna : kekuningan
4) Keluhan dan kesulitan BAB : tidak ada
5) Penggunaan Obat Pencahar : tidak ada
Selama sakit
1) Frekuensi BAB : 2 hari sekali
2) Konsistensi : agak keras
3) Warna : kuning
4) Keluhan dan kesulitan BAB : tidak ada rangsang untuk
BAB
5) Penggunaan Obat Pencahar: diberikan dulcolac supp pada
tgl 2 november 2020
b. BAK
Sebelum Sakit
1) Frekuensi BAK : 4-5x/hari
2) Jumlah Urine : sekitar 800cc
3) Warna : kuning jernih
4) Keluhan/kesulitan BAK: tidak ada
Selama Sakit
1) Frekuensi BAK : 3-4 kali/hari
2) Jumlah Urine : 350cc
3) Warna : kemerahan
4) Keluhan/kesulitan BAK: tidak ada
ANALISIS KESEIMBANGAN CAIRAN SELAMA PERAWATAN

Intake Output Analisis


a. Minuman : 600cc a. Urine: 550cc a. Intake: 700cc
b. Makanan : 100cc b. Feses : - b. Output : 529cc
c. IWL :
10xBBkg/24jam
10x50kg/24jam
=20,8 cc/jam =
21cc/jam
Total: 700cc Total : 529cc Balance : 171 cc

6. Pola Kognitif dan Perceptual


a. Nyeri (kualitas, intensitas, durasi, skala, cara mengurangi nyeri)
-
b. Fungsi Panca Indra (penglihatan, pendengaran, pengecapan,
penghidu, perasa )
Fungsi penglihatan baik, tidak ada minus, fungsi penghidu dan
pendengaran baik tidak menggunakan alat bantu
c. Kemampuan membaca
Baik
7. Pola konsep diri
a. Harga diri
Pasien mengatakan ingin bisa bekerja kembali untuk menafkahi
keluarga. Karena selama di rawat yang bekerja istrinya yang
merupakan buruh pabrik juga
b. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin sekali cepat sembuh sehingga dapat
melakukan aktivitas dan fungsinya sebagai kepala keluarga
c. Identitas diri
Pasien merupakan seorang buruh pabrik, dan merupakan seorah
ayah dari 2 orang anak
d. Gambaran diri
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada bentuk tubuhnya,
pasien merupakan orang yang jarang mengeluh dan tidak ingin
membuat orang lain khawatir terrhadap dirinya.

e. Peran
Pasien mengatakan selama dirawat tidak dapat menjalankan
fungsinya sebagai seorang kepala keluarga yang mencari
nafkah.
8. Pola Koping
a. Masalah utama selama masuk RS (keuangan, dll)
Tidak ada masalah
b. Kehilangan/perubahan yang terjadi sebelumnya
Pasien sedih karena tidak bisa bekerja selama sakit.
c. Pandangan terhadap masa depan
Pasien mengatakan yakin bisa membahagiakan keluarganya dan
anak-anaknya mendapatkan masa depan yang lebih baik.
d. Koping mekanisme yang digunakan saat terjadi masalah
Pasien mengatakan sebelum mengambil keputusan selalu
melibatkan anak dan istri untuk mendiskusikan masalah.
9. Pola peran hubungan
a. Pola pasien dalam keluarga dan masyarakat
Pasien mengatakan merupakan orang yang dekat dengan
keluarga, dan sering mengikuti kegiatan di masyarakat seperti
kerja bakti dalam pembangunan desa.
b. Apakah klien punya teman dekat
Pasien mengatakan tidak memiliki teman dekat selain istrinya
c. Siapa yang dipercaya untuk membantu klien jika ada kesulitan
Pasien mengatakan selalu melibatkan istrinya bila membutuhkan
bantuan
d. Apakah klien ikut dalam kegiatan masyarakat? Bagaimana
keterlibatan klien
Pasien mengatakan sering mengikuti kerja bakti bila pasien
sedang libur kerja
10. Pola nilai dan kepercayaan
a. Agama
Pasien beragama islam
b. Ibadah
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien sering melewati sholat
5 waktu karena bekerja sebagai buruh
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : sedang
a. Kesadaran : compos mentis
b. Tanda-tanda vital :
1) Tekanan darah : 120/90 mmHg
2) Nadi
- Frekuensi : 85x/menit
- Irama : teratur
- Kekuatan : kuat
3) Pernafasan
- Frekuensi : 20x/menit
- Irama : bradipnea
4) Suhu : 38.3 0C
2. Pemeriksaan Head To Toe
a. Kepala
1. Bentuk dan ukuran kepala : bentuk simetris, tidak ada
lesi, tidak ada benjolan
2. Pertumbuhan rambut : distribusi rambut merata,
rambut tampak kotor, warna rambut hitam
3. Kulit kepala : telihat kotor, tidak ada lesi,
tidak ada benjolan
b. Muka
1. Mata
a) Kebersihan : mata bersih
b) Fungsi penglihatan : normal
c) Palbebral : tidak ada edema
d) Konjungtiva : tidak anemis
e) Sklera : tidak ikterik
f) Pupil : isokor
g) Diamtere ki/ka : pupil (3 mm/3 mm)
h) Reflek terhadap cahaya: baik (+/+)
i) Penggunaan alat bantu penglihatan: tidak ada
2. Hidung
a) Fungsi penghidu : baik
b) Sekret : ada
c) Nyeri sinus : tidak ada
d) Polip : tidak ada
e) Nafas cuping hidung: tidak terdapat pernafasan cuping
hidung
3. Mulut
a) Kemampuan bicara : baik
b) Keadaan bibir : tampak kering, tidak ada kelainan
pada bibir
c) Selaput mukosa : tampak kering
d) Warna lidah : merah muda, terdapat leukoplakia
e) Keadaan gigi : normal/ lengkap, tidak ada caries
gigi
f) Bau nafas : tidak ada
g) Dahak : kental kehijauan
4. Gigi
a) Jumlah : gigi atas 16 buah, gigi bawah 16
buah
b) Kebersihan : tampak bersih
c) Masalah : tidak ada
5. Telinga
a) Fungsi pendengaran : baik
b) Bentuk : kedua telinga simetris
c) Kebersihan : cukup bersih
d) Serumen : tidak ada
e) Nyeri telinga : tidak ada
c. Leher
a) Bentuk : normal/simetris
b) Pembesaran tyroid : tidak ada
c) Kelenjar getah bening : tidak teraba ada pembesaran pada
kelenjar getah bening
d) Nyeri waktu menelan : tidak ada
e) JVP : tidak ada peningkatan tekanan vena
jugularis
d. Dada (thorax)
1) Paru- paru
- Inspeksi : bentuk dada normal, simetris, tidak
ada lesi, pergerakan dada simetris, RR:20x/menit
- Palpasi : ekspansi paru simetris
- Perkusi : terdengar suara paru sonor
- Auskultasi : terdapat bunyi ronchi
2) Jantung
- Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada edema,
tidak terdapat ictus cordis
- Palpasi : tidak terdapat kepitasi
- Perkusi : terdengar bunyi pekak
- Auskultasi : bunyi jantung S1-S2 regular, tidak
ada bunyi jantung tambahan
e. Abdomen
- Inspeksi : perut tampak datar, tidak ada lesi,
tidak ada edema
- Palpasi : tidak teraba masa
- Perkusi : terdengar bunyi tympani
- Auskultasi : terdengar suara bising usus
12x/menit
f. Genetalia : tidak ada kelainan
g. Anus dan rectum : normal, tidak terdapat hemoroid
h. Ekstermitas
1. Atas
- Kekuatan otot kanan dan kiri : kanan 5/5, kiri 5/5
- ROM kanan dan kiri : tidak ada kelainan
- Perubahan bentuk tulang : tidak ada
- Pergerakkan sendi bahu : normal (baik)
- Perubahan akral : teraba hangat
- Terpasang infus : terpasang vemplon pada
tangan sebelah kanan
2. Bawah
- Kekuatan otot kanan dan kiri: kanan 5/5, kiri 5/5
- ROM kanan dan kiri : tidak ada kelainan
- Perubahan bentuk tulang : tidak ada
- Varises : tidak ada
- Perabaan akral : teraba hangat
- Pitting edema : tidak ada
i. Integumen : kulit tampak lembab, warna kulit sawo
matang, CRT < 3 detik, permukaan kulit teraba hangat

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 06 November 2020
Jenis pemeriksaan Nilai Satuan Hasil Keterangan
Normal Hasil
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.2-17.3 g/dl 13.1 Normal
Leukosit 3.80-10.60 x10^3/ul 5.60 Normal
Hematokrit 40-52 % 38 Normal
Trombosit 140-440 x10^3/ul 440 Normal
HITUNG JENIS
Basofil 0-1 % 0 Normal
Eosinofil 2-4 % 2 Normal
Batang 3-5 % 0 Abnomal
Segmen 50-70 % 70 Normal
Limfosit 25-40 % 16 Abnormal
Monosit 2-8 % 11 Abnormal

Tanggal pemeriksaan : 02 November 2020


Jenis pemeriksaan Nilai Satuan Hasil Keterangan
Normal Hasil
KIMIA
FUNGSI HATI
SGOT 0-50 U/L 18 Normal
SGPT 0-50 U/L 15 Normal

2. Pemeriksaan diagnostik
Tanggal pemeriksaan : 31 Oktober 2020
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Foto thorax AP TB paru duplex

v. TERAPI MEDIS
Hari/ Jenis Terapi Dosis Golongan & Fungsi
Tanggal kandungan
Obat oral :
Ambroxol 3x1 tab Mukolitik Mengencerkan
dahak

B12 3x1 Suplemen Mengatasi


kekurangan
vitamin
Dulcolac 1x1 tab Bisacodyl Melancarkan
BAB

B6 1x1 tab Suplemen Mengatasi


kekurangan
vitamin

Rimpaficin 1x450mg
Anti tuberculosis Mengobati
Isoniazid 1x300mg Tuberculosis
Pyrazinamid 1x1000mg
Etambuthol 1x1000mg
Obat
intravena :
Proton pump Mengurangi
Omeprazole 1x40mg
inhibitors kadar asam
lambung

Ciprofloxacim 2x400mg Antibiotik Menghentikan


pertumbuhan
bakteri

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa data
No Data senjang Interpretasi Data Masalah
.
1. Data Subjektif : Droplet mengandung M. Ketidakefektifan
- Pasien mengatakan batuk tuberculosis bersihan jalan
berdahak nafas b.d
Terhirup lewat saluran
- Pasien mengatakan dahak hipersekresi
pernafasan
sulit dikeluarkan jalan nafas
Data Objektif :
Masuk ke dalam paru-
- Tampak sputum
paru
berlebih
- Terdengar suara ronchi
masuk ke alveoli
- RR : 20x/menit

terjadi proses peradangan

akumulasi sekret di jalan


nafas

hipersekresi jalan nafas

ketidakefektifan bersihan
jalan nafas
2. Data Subjektif : Droplet mengandung M. Hipertermi b.d
- Pasien mengatakan badan tuberculosis proses infeksi
panas tuberculosis
Terhirup lewat saluran
- Pasien mengatakan pernafasan
demam hilang timbul
Data Objektif :
Masuk ke dalam paru-
- Kulit teraba panas paru
- Suhu : 38.30C
Terjadi proses peradangan
- TD : 120/90
di alveoli
- Nadi :93x/menit
- RR : 20x/menit
proses infeksi kuman M.
tuberculosis
hipertermi

3. Data Subjektif : pasien terinfeksi TB paru Nausea b.d efek


- Pasien mengatakan agen
pasien mendapatkan
mual farmakologis
pengobatan Obat Anti
- Pasien mengatakan Tuberkulosis (OAT)
nafsu makan
berkurang
efek agen farmakologis
Data Objektif :
- Membran mukosa
Nausea
tampak kering
- Terdapat keputihan
pada lidah
- Makanan hanya
dihabiskan ½ porsi

2. Diagnosa keperawatan
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi
sputum ditandai dengan suara ronchi pada paru
2) Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi tuberculosis
ditandai dengan suhu tubuh tinggi (38,30C)
3) Nausea berhubungan dengan efek agen farmakologis ditandai
dengan membran mukosa bibir tampak kering

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
Kode : D0149 Bersihan jalan Latihan batuk
Bersihan jalan nafas : L.01001 efektif : I.01006
Setelah dilakukan Observasi : Observasi :
nafas tidak efektif
tindakan 1. Identifikasi 1. Untuk mengkaji
berhubungan keperawatan kemampuan kemampuan
selama 3x5 jam batuk pasien
dengan
diharapkan mengeluarkan
hipersekresi bersihan jalan sputum
nafas pasien 2. Monitor 2. Sputum sulit
sputum ditandai
menjadi efektif adanya retensi untuk
dengan suara dengan kriteria sputum dikeluarkan
hasil: pada beberapa
ronchi pada paru
- Produksi ) pasien
sputum 5 Terapeutik : Terapeutik :
(menurun) 1. Atur posisi 1. Memaksimalka
- Mengi 5 semi fowler n ekspansi paru
(menurun) atau fowler
- Wheezing 5 2. Pasang perlak 2. Agar sputum
(menurun) dan bengkok yang akan
dipangkaun dikeluarkan
pasien tidak
berserakan
3. Buang sekret 3. Sekret dapat
pada tempat menularkan
sputum penyakit jika
dibuang pada
tempat terbuka
Edukasi : Edukasi :
1. Jelaskan tujuan 1. Agar pasien
dan posedur mengetahu cara
batuk efektif batuk efektif
2. Anjurkan tarik 2. Untuk
nafas dalam memaksimalka
melalui hidung n pemasukan
selama 4 detik, O2 dan
ditahan selama pengeluaran
2 detik, CO2 serta agar
kemudian mengatur nafas
keluarkan dari saat ekshalasi
mulut dengan
bibir mecucu
(dibulatkan)
selama 8 detik
3. Anjurkan 3. Membantu
mengulang dalam
tarik nafas meningkatkan
dalam hingga 3 kenyamanan
kali serta
memaksimalka
n pengeluaran
sekret
4. Anjurkan batuk 4. Memaksimalka
dengan kuat n pengeluaran
langsung sekret
setelah tarik
nafas dalam
yang ke 3
Kolaborasi : Kolaborasi :
1. Kolaborasi 1. Untuk
pemberian menurunkan
mukolitik atau kekentalan
ekspektoran, sekret
jika perlu
Kode : D0130 Termoregulasi : Manajemen
Hipertermi L14134 hipertermia :
Setelah dilakukan I.15506
berhubungan
tindakan Observasi : Observasi :
dengan proses keperawatan 1. Identifikasi 1. Mengetahui
selama 3x5 jam penyebab sumber
infeksi
diharapkan suhu hipertermia hipertermi
tuberculosis tubuh dalam 2. Monitor suhu 2. Mengetahui
rentang normal tubuh suhu tubuh
ditandai dengan
dengan kriteria pasien
suhu tinggi hasil : Terapeutik : Terapeutik :
- Suhu tubuh 1. Longgarkan 1. Proses
(38,30C)
membaik (5) atau lepaskan konveksi akan
- Suhu kulit pakaian terhalang oleh
membaik (5) pakaian ketat
- Tekanan darah dan tidak
dalam batas menyerap
normal keringat
2. Anjurkan 2. Mengurangi
pasien gunakan kedinginan
selimut yang
dirasakan
pasien
3. Lakukan 3. Perpindahan
kompres panas secara
hangat pada konduksi
dahi, leher,
dada,
abdomen,
aksila)
Edukasi : Edukasi :
1. Anjurkan tirah 1. Aktivitas
baring dapat
meningkatkan
metabolisme,
sehingga
meningkatkan
suhu tubuh
Kolaborasi : Kolaborasi :
1. Kolaborasi 1. Menurunkan
pemberian obat panas pada
antipiretik pusat
hipotalamus
dan sebagai
propilaksis
Kode : D.0076 Kontrol Manajemen mual
Nausea mual/muntah : : I.03117
L.10099 Observasi : Observasi :
berhubungan
Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Mencegah
dengan efek agen tindakan dampak mual terjadinya
keperawatan terhadap dampak yang
farmakologis
selama 3x5 jam kualitas hidup berlebih
ditandai dengan diharapkan (mis. Nafsu
mual/muntah makan,
membran mukosa
dapat berkurang aktifitas kerja,
bibir tampak dengan kriteria kinerja)
hasil: 2. Identifikasi 2. Mengenali
kering
1. Kemampuan faktor penyebab
mengenali penyebab mual mual
penyebab/pem (mis.
icu meningkat Pengobatan)
(5) Terapeutik : Terapeutik :
2. Kemampuan 1. Anjurkan 1. Air hangat
melakukan minum air dapat
tindakan untuk hangat mengurangi
mengontrol peningkatan
mual/muntah asam lambung
(5) 2. Anjurkan 2. Mecegah
3. Pengobatan makan sedikit timbulnya
antiemetik tapi sering mual
menurun (5) 3. Anjurkan
makan dalam 3. Makanan
keadaan hangat dapat
makanan masih meningkatkan
hangat nafsu makan
Edukasi : Edukasi :
1. Anjurkan 1. Agar merasa
sering lebih segar
membersihkan dan tidak
mulut, kecuali mual
jika
merangsang
mual
2. Anjurkan 2. Makanan
makanan tinggi berlemak
karbodhidrat tinggi dapat
dan rendah menimbulkan
lemak mual
Kolaborasi : Kolaborasi :
1. Kolaborasi 1. Menekan
pemberian senyawa yang
antiemetik, jika memicu mual
perlu

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari, Diagnosa Tindakan keperawatan Paraf
tanggal/
jam
Rabu, Bersihan 1. Mengidentifikasi kemampuan batuk
Hasil : pasien mampu batuk, namun dahak sulit
04-11- jalan nafas
dikeluarkan
20/ tidak efektif
2. Memonitor adanya retensi sputum
09.00 berhubungan
Hasil : terdapat sputum dengan karakteristik kental
WIB dengan kehijauan
hipersekresi
09. 10 sputum 3. Mengatur posisi semi fowler atau fowler
Hasil : pasien posisi semi fowler
WIB ditandai
4. Memasang perlak dan bengkok dipangkuan pasien
dengan suara Hasil : perlak terpasang
09. 20 ronchi pada
5. Membuang sekret pada tempat sputum
WIB paru Hasil: sputum tertampung pada wadah sedikit

6. mengkolaborasi pemberian mukolitik atau


ekspektoran, jika perlu
hasil : pasien diberikan obat ambroxol
Rabu, Hipertermi 1. Mengidentifikasi penyebab hipertermia
Hasil : adanya infeksi kuman tuberkulosis
04-11- berhubungan
20/ dengan 2. Memonitor suhu tubuh
Hasil Suhu : 38,3 0 C
09.30 proses infeksi
WIB tuberculosis 3. Melonggarkan atau lepaskan pakaian
Hasil : pasien mengenakan kaos berbahan tipis
09.45 ditandai
WIB dengan suhu 4. Menganjurkan pasien gunakan selimut
Hasil : tubuh pasien ditutup selimut
tinggi
09.50 (38,30C) 5. Menganjurkan kompres hangat pada dahi, leher,
dada, abdomen, aksila)
WIB
Hasil : pasien sedang dikompres oleh keluarga

10.15 6. Melakukan kolaborasi pemberian obat antipiretik


Hasil : pasien diberikan obat paracetamol 1gr (extra)
WIB
Rabu, Nausea 1. mengidentifikasi dampak mual terhadap kualitas
hidup (mis. Nafsu makan, aktifitas kerja, kinerja)
04-11- berhubungan
hasil : pasien kurang nafsu makan
20/ dengan efek
2. mengidentifikasi faktor penyebab mual (mis.
10. 45 agen
Pengobatan)
WIB
farmakologis hasil : setelah minum OAT
ditandai
10.50 3. menganjurkan minum air hangat
dengan hasil : pasien minum air hangat sebelum makan
WIB
membran
11.00 4. menganjurkan makan sedikit tapi sering
mukosa bibir hasil : pasien makan sedikit demi sedikit
WIB
tampak
kering
10.45
WI

10.46

Kamis, Bersihan 1. menjelaskan tujuan dan posedur batuk efektif


Hasil : pasien mengetahui tentang batuk efektif
05-11- jalan nafas
20/ tidak efektif
08.30 berhubungan
WIB
dengan
2. menganjurkan tarik nafas dalam melalui hidung
hipersekresi selama 4 detik, ditahan selama 2 detik, kemudian
08.45
keluarkan dari mulut dengan bibir mecucu
WIB sputum
(dibulatkan) selama 8 detik
ditandai hasil : pasien mulai mempraktikan
08.50 3. meganjurkan mengulang tarik nafas dalam hingga 3
dengan suara
WIB kali
ronchi pada hasil : pasien mengikuti instruksi perawat
paru
09.00 4. menganjurkan batuk dengan kuat langsung setelah
WIB tarik nafas dalam yang ke 3
hasil : dahak keluar tetapi sedikit
09.25
5. mengkolaborasi pemberian mukolitik atau
WIB
ekspektoran, jika perlu
hasil : pasien diberikan obat ambroxol
Kamis, Hipertermi 1. Memonitor suhu tubuh
Hasil Suhu : 37,8 0 C
05-11- berhubungan
20/ dengan
09.35 proses infeksi
WIB
tuberculosis
2. Menganjurkan pasien gunakan selimut
09.45 ditandai
Hasil : tubuh pasien ditutup selimut
WIB
dengan suhu
3. Menganjurkan kompres hangat pada dahi, leher,
09.50 tinggi
dada, abdomen, aksila)
WIB
(38,30C) Hasil : pasien sedang dikompres oleh keluarga

10.20
4. Melakukan kolaborasi pemberian obat antipiretik
WIB
Hasil : pasien diberikan obat paracetamol tablet
(1x500mg)
Suhu : 37,3 0C
Kamis, Nausea 1. Menganjurkan minum air hangat
Hasil : pasien minum air hangat sebelum makan
05-11- berhubungan
20/ dengan efek
2. Menganjurkan makan sedikit tapi sering
agen
Hasil : pasien makan sedikit sedikit
farmakologis
3. Menganjurkan makan dalam keadaan makanan
ditandai
masih hangat
dengan Hasil : pasien makan saat makanan baru saja diantar
oleh petugas gizi
membran
4. Mengkolaborasi pemberian obat
mukosa bibir Hasil pasien diberikan obat OMZ 40mg
tampak
kering

Jum’at, Bersihan 1. Mengatur posisi semi fowler atau fowler


Hasil : pasien posisi semi fowler
06-11- jalan nafas
20/ tidak efektif
2. Menganjurkan pasien minum air hangat
08.30 berhubungan
Hasil : pasien minum air hangat terlebih dahulu
WIB
dengan
hipersekresi
08.40 3. Menganjurkan tarik nafas dalam melalui hidung
WIB sputum selama 4 detik, ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mecucu
ditandai
(dibulatkan) selama 8 detik
dengan suara Hasil : pasien sudah lancar mempraktikannya
ronchi pada
paru 4. Menganjurkan tarik nafas dalam melalui hidung
08.50 selama 4 detik, ditahan selama 2 detik, kemudian
WIB keluarkan dari mulut dengan bibir mecucu
(dibulatkan) selama 8 detik
Hasil : pasien sudah lancar mempraktikannya

09.00 5. Memasang perlak dan bengkok dipangkuan pasien


WIB Hasil : perlak terpasang

09.15 6. Menganjurkan batuk dengan kuat langsung setelah


WIB tarik nafas dalam yang ke 3
Hasil : dahak dapat dikeluarkan
09.30
7. Mengkolaborasi pemberian mukolitik atau
WIB
ekspektoran, jika perlu
Hasil : pasien diberikan obat ambroxol
Jum’at, Nausea 1. Menganjurkan minum air hangat sebelum makan
Hasil : pasien minum air hangat
06-11- berhubungan
20/ dengan efek 2. Menganjurkan makan sedikit tapi sering
Hasil : pasien makan sedikit sedikit
10.00 agen
WIB
farmakologis
10.10 ditandai
3. Menganjurkan minum OAT 1 jam setelah makan
WIB
dengan Hasil : OAT diminum 1 jam setelah makan
10.25 membran
4. Melakukan kolaborasi pemberian obat
WIB
mukosa bibir Hasil : obat omeprazole 40mg disuntikan kepada
pasien
tampak
kering

E. EVALUASI KEPERAWATAN
No. Tanggal Diagnosa Catatan perkembangan Paraf
1. 07 Bersihan jalan nafas S : pasien mengatakan dahak
November tidak efektif mudah untuk dikeluarkan
2020 berhubungan dengan O : - sputum tampak berkurang
hipersekresi sputum - Pasien mampu melakukan
ditandai dengan batuk efektif
suara ronchi pada - Suara ronchi masih
paru terdengar
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Anjurkan minum air hangat
- Latih batuk efektif
2. 07 Hipertermi S : pasien mengatakan demam
November berhubungan dengan berkurang
2020 proses infeksi O : - kulit teraba hangat
tuberculosis ditandai - Suhu tubuh 37, 30C
dengan suhu tinggi A : masalah teratasi sebagian
(38,30C) P : lanjutkan intervensi
- Anjurkan kompres hangat
bila demam muncul
3. 07 Nausea berhubungan S : pasien mengatakan mual
November dengan efek agen berkurang
2020 farmakologis 0 : - membran mukosa tampak
ditandai dengan lembab
membran mukosa - Pasien menghabiskan 1
bibir tampak kering porsi makan
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Anjurkan pasien minum air
hangat
- Anjurkan minum OAT 1
jam setelah makan

Anda mungkin juga menyukai