A. Pengkajian
1. Data Umum
a. IdentitasKlien
Nama : Tn. W
Umur : 56 th
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku : Bali
Alamat : Br. Mukti Tempekan Seraya Singapadu, Gianyar
Tanggal MRS : 1 November 2021 (pkl. 10.00 WITA)
Tanggal Pengkajian : 1 November 2021 (pkl 12.00 WITA)
No. Reg : 11 .95.31
Diagnosa Medis : Meningitis dd Meningoencephalitis
45
1. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pada saat pasien lemas, pasien langsung di ajak ke IGD RSU Ganesha untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keterangan Gambar:
: laki-laki
: perempuan
....... : tinggal serumah
: pasien
: meninggal
47
d. Riwayat sosio kultural
Keluarga Klien mengatakan khawatir dengan keadaan klien saat ini yaitu
lemah dan gelisah sehingga membatasi aktivitas pasien dan gerakannya.
b) Harapan setelah menjalani perawatan
48
aktivitas agama yang dilakukan selama klien dirawat yaitu selalu
dilakukan dikamar dengan berdoa dan keluarganya sembahyang di
padmasana RS untuk memohon kesembuhan klien.
1) Sebelum sakit
Keluarga Klien mengatakan sebelum sakit biasa makan 3 kali sehari dengan
menu lauk, daging, sayuran, kacang-kacangan dan lain-lain. Klien juga
mengatakan biasa minum 5-7gelas sehari (1000cc-1400cc).
2) Saat sakit
c. Pola eliminasi
1) BAB
a) Sebelum sakit
2) BAK
a) Sebelum sakit
Keluarga Klien mengatakan sebelum sakit BAK kurang lebih 5-6 kali
perhari dengan warna urine kuning jernih, bau khas urine. Jumlah urine ±
1400cc/24jam.
b) Saat sakit
Keluarga Klien mengatakan tidak ada masalah saat BAK, warna urine
kuning jernih dan bau khas urine. Jumlah urine ±1200cc/24jam.
d. Pola aktifitas dan latihan
Keterangan:
0: Mandiri
1: Dibantu sebagian
2: Dibantu orang lain
3: Dibantu orang lain dan alat
4: Tergantung total
Kesimpulan:
Keluarga mengatakan pasien lemas spO2 menurun 97%, kekuatan otot
menurun sehingga untuk melakukan aktivitas kebutuhan ADL pasien dibantu
oleh keluarganya.
50
e. Pola kognitif dan persepsi
a) Sebelum sakit
b) Setelah sakit
1) Citra tubuh
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang paling disukai dan bagian
tubuh yang tidak disukai pasien mengatakan biasa-biasa saja.
2) Identitas diri
Keluarga Klien mengatakan saat pasien dirawat di rumah sakit, klien tidak
dapat bekerja. Untuk masalah kebutuhan klien sehari-harinya didapatkan dari
hasil nafkah pasien sebagai karyawan swasta.
3) Peran diri
Keluarga Klien berharap supaya bisa cepat sembuh dan ingin cepat pulang.
5) Harga diri
Keluarga Klien mengatakan tidak ada perasaan negative tentang dirinya dan
keluarga klien selalu mendukung klien.
1) Sebelum sakit
51
Saat sakit keluarga mengatakan tidurnya terganggu oleh karena pasien
terkadang gelisah lagi. Namun pada saat pasien sudah diberi obat pasien
bisa tidur dengan tenang, 4-5 jam.
52
h. Pola peran -hubungan
Sebelum maupun saat sakit hubungan klien dengan keluarganya berjalan seperti
biasanya. Keluarga sering menjenguk ke rumah sakit, selama di RS didampingi
oleh anak dan keponakan serta peran hubungan tidak ada masalah. Dalam
penyelesaian konflik keluarga klien selalu membicarakannya terlebih dahulu.
i. Pola seksual dan reproduksi
Keluarga Klien mengatakan bila ada masalah selalu menceritakan dengan istri
maupun keluarganya.
k. Pola nilai kepercayaan
3. Pemeriksaan Fisik
53
b. Vital Sign
TD : 120/70 mmHg
Suhu : 36.5oC
Nadi : 100 x/menit
RR : 20 x/menit
SpO2 : 97%
1) Kepala
Inspeksi : bentuk kepala nomocepali, kulit kepala tampak bersih, tidak ada lesi
warna rambut hitam
Palpasi: tidak ada nyeri tekan atau massa pada daerah kepala
2) Mata
3) Hidung
Inspeksi : lubang hidung simetris, tidak ada sumbatan, perdarahan, secretr atau
cairan inflamasi, nyeri, lesi atau massa
Palpasi: tidak ada nyeri tekan dan massa pada daerah hidung
4) Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada serumen, tidak menggunakan alat bantu
dengar,
Palpasi : Tidak adanya benjolan dan tidak ada nyeri tekan
5) Mulut
Inspeksi : bibir terlihat kering, tidak ada lesi, tidak ada bibir sumbing, gusi
tidak ada peradangan, lidah tampak bersih dan berwarna merah
pucat, mukosa mult pucat, tonsil tidak ada pembesaran, tidak ada
54
stomatitis.
Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada daerah mulut.
6) Leher
Inspeksi : bentuk simetri kanan dan kiri, tidak tampak hiperpigmentasi, tidak
ada lesi, serta pergerakan bebas ke semua arah.
Palpasi : tiiidak ada pemebesaran tiroid, tidak ada pelebaran vena jungularis
serta tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
7) Dada
a) Paru
b) Jantung
10) Anus
Tidak ada gatal-gatal di area anus, tidak ada benjolan atau perdarahan.
55
11) Ekstremitas
Atas
Inspeksi: bentuk simetris pada tangan kanan dan kiri, tidak ada lesi dan
pasien terpasang infus pada vena brachialis pada tanggal
1November 2021 dengan cairan infuse IVFDRL (2) 20tpm.
Palpasi : Akral teraba hangat, tidak ada nyeri tekan, terjadi
kelemahan otot, CRT< 3 detik.
Bawah
Inspeksi: bentuk simetris pada kaki kanan dan kiri, tidak ada lesi.
444 444
444 444
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan pada kedua kakinya.
Kekuatan otot
56
a. Pemeriksaan Penunjang
i. Data laboratorium
57
Pemeriksaan Laboratorium biolis 24 premium
(Tanggal 01/11/2021 pkl 08.43 wita)
No Parameter Hasil Rujukan Satuan Speciemen Keteranga
1 SGOT 67 < 40 U/L H
2 SGPT 110 < 40 U/L H
3 BUN 12.9 < 20 mg/dL
4 Creatinin 0.9 0.8 – 1.3 mg/dL
5 Gula Darah 148 < 140 mg/dL H
Sewaktu
6 Natrium 139 136 – 146 mmol/L
7 Kalium 3.9 3.5 – 5 mmol/L
8 Cholrida 100 98 – 106 mmol/L
9 Calcium 8.0 8.6 – 10.2 mmol/L L
Pemeriksaan Rapid Antigen (Tanggal1/11/2021)
Nilai
No Parameter Hasil Metod
Rujukan e
Rapid Antigen
1 SARS-CoV-2 Negatif Negatif Imunokromatografi
58
10. AnalisaData
- GCS :
11(E:4,M:2,V:5) Peningkatan volume cairan interstitial
- TD :120/70 mmhg
- RR: 20 x/menit Edema serebral
- N : 100x/menit
Peningkatan TIK
- S: 36,5 c
- Spo2 : 97%
Penurunan perfusi jaringan
serebral
59
2 DS: - Vasodilatasi pembuluh darah
Resiko infeksi
DO :
- WBC 21.2 109/l Peningkatan aliran darah
- HGB 14.5 %
Bakteri masuk ke meningen
- HCT 41.8 %
- TD :120/70 mmhg
Metabolisme bakteri
- RR: 20 x/menit
- N : 100x/menit Akumulasi sekret
- S: 36,5 c
- Spo2 : 97% Penumpukan komponen
darah di serebral
Resiko Infeksi
60
3 DS: Nyeri akut
Metabolisme bakteri
Keluarga Klien mengatakan selama klien
sakit terjadi perubahan yaitu klien Peningkatan komponen darah disvaskular
serebral
mengatakan nyeri pada seluruh tubuh.
DO :
- Klien tampak meringis Peningkatan TIK
- Klien tampak gelisah
- TD :120/70 mmhg Menekan saraf diservikal
- RR: 20 x/menit
- N : 100x/menit
Rangsangan otot disekitar servikal
- S: 36,5 c
61
- Spo2 : 97%
Otot berkontraksi
Sakit kepala
Nyeri Akut
(minum ,mandi,
62
toileting, mobilisasi)
oleh perawat dan
keluarga
- Kekuatan otot Gangguan hemostatis neuron
menurun
- Pasien tampak lemas
Hiperaktivitas neuron
Kelemahan fisik
Tirah baring
Keterbatasan gerak
Intoleransi aktivitas
63
11. DIAGNOSA KEPERAWATANPRIORITAS
64
12. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
NO TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
KEPERAWATAN INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL
1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen Nyeri 1. Untuk mengetahui tingkat
dengan agen pencedera selama 3 x 24 jam maka tingkat nyeri nyeri pasien
fisiologis dibuktikan menurun, dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
dengan klien mengatakan - Keluhan nyeri menurun durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri di seluruh tubuh, - Meringis menurun nyeri, dan skala nyeri 2. Untuk mengalihkan perhatian
nyeri dirasakan seperti - Gelisah menurun pasien dari rasa nyeri dan
diremas, skala nyeri 5 dari 2. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi tingkat
0-10 skala nyeri yang untuk mengurangi rasa nyeri (mis. nyeri yang dirasakan pasien.
diberikan, nyeri dirasakan TENS, hypnosis, akupresur, terapi
terus menerus dan nyeri music, biofeedback, terapi pijat,
dirasakan memberat aromaterapi, teknik imajinasi
ketika beraktivitas, klien terbimbing, kompres hangat/dingin) 3. Agar pasien bias melakukan
tampak meringis, klien teknik pencegahan nyeri
tampak gelisah, 3. Jelaskan strategi meredakan nyeri secara mandiri jika sewaktu-
TD :120/70 mmhg, RR: waktu nyeri timbul
20 x/menit, N :
64
100x/menit, S: 36,5 c, 4. Pemberian analgetik yg tepat
Spo2 : 97% dapat mengurangi nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetik, dengan cepat
jika perlu
2 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen Energi 1. Mengetahui tingkat
berhubungan dengan selama 3 x 24 jam maka toleransi aktivitas ketidaknyamanan saat
kelemahan dibuktikan meningkat, dengan kriteria hasil : 1. Monitor lokasi dan beraktivitas
dengan keluarga - Kemudahan dalam melakukan aktivitas ketidaknyamanan selama melakukan
mengatakan pasien tidak sehari-hari meningkat aktivitas 2. Latihan gerak pasif atau aktif
mampu dalam memenuhi - Keluhan lelah menurun yang teratur dapat
kebutuhan ADL (Mandi, 2. Lakukan latihan rentang gerak pasif memperlancarkan
Minum, Toileting, dan atau aktif metabolisme dan mencegah
mobilisasi) secara mandiri kekakuan sendi
dan mengeluh lemas,
Pasien dibantu dalam
pemenuhan kebutuhan 3. Sediakan lingkungan nyaman dan 3. Lingkungan yang nyaman
ADL (minum ,mandi, rendah stimulus (mis. cahaya, suara, dapat mengoptimalkan
toileting, mobilisasi) oleh kunjungan) istirahat
perawat dan keluarga,
Kekuatan otot menurun,
pasien tampak lemas 4. Anjurkan melakukan aktivitas secara 4. Aktivitas secara bertahap
bertahap untuk meringankan kerja
65
jantung
6. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang 6. Asupan gizi yang baik untuk
cara meningkatkan asupan makanan angka kebutuhan energi setiap
hari
3 Risiko Perfusi serebral Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajeman peningkatan intrakranial
tidak efektif dibuktikan selama 3x 24 jam, maka perfusi serebral
dengan infeksi otak meningkat dengan kriteriahasil: 1.Monitor tingkattekanandarah 1. Tekanan darah dalam batas
- Tingkat kesadaran meningkat normal
- Gelisah menurun
- Kecemasan menurun 2.Monitor tingkat kesadaran klien 2. Tidak efektifnya perfusi
- Tekanan intrakranial membaik serebral menyebabkan
penurunan kesadaran
66
bagian atas tubuh dan
menciptakan rasa nyaman
67
13. Implementasi Keperawatan
N Paraf
Tanggal / No.
o Implementasi Evaluasi /
Waktu Dx
Nama
1 Senin, 01 1 - Memonitor TTV Ds : Keluarga pasien mengatakan pasien masih
November gelisah
- Memonitor tingkat kesadaran pasien
2021
Do :GCS (E:4, M:2, V:5) tingkat kesadaran Delirium,
Pk. 13.00
TD : 120/70 MmHg, N: 94 x/menit, RR:
wita
22x/menit, S:36,50C, SPO2: 97%
Pk. 14.00 1,2, - Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan Ds : -
wita pasien dan lingkungan pasien Do: Obat sudah masuk, alergi tidak ada.
- Memberikan terapi obat Diazepam 10mg (IV)
Pk. 03.00 1,2 - Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan Ds : -
wita pasien dan lingkungan pasien Do: Obat sudah masuk, alergi tidak ada.
- Memberikan terapi obat Diazepam 10mg (IV)
Pk. 06.00 1 - Memonitor TTV Ds : Keluarga pasien mengatakan pasien masih
wita gelisah
- Memonitor tingkat kesadaran pasien
Do :GCS (E:4, M:2, V:5) tingkat kesadaran Delirium,
TD : 120/70 MmHg, N: 94 x/menit, RR:
22x/menit, S:36,50C, SPO2: 97%
Pk. 06.30 4 - Membantu ADL pasien (memandikan) Ds : klien mengatakan masih lemas
wita
Do : Pasien tampak nyaman dengan posisi yang
diberikan.
Pk.07.30 3,4 - Menganjurkan makan posisi duduk Ds : pasien mengatakan bersedia makan posisi duduk
wita
- Membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan Do : klien tampak kooperatif, klien mampu duduk
Pk.07.40 3 - Mengajarkan strategi meredakan nyeri seperti teknik Ds: pasien mengatakan nyeri masih dirasakan.
wita relakasasi nafas dalam Do : klien tampak meringis
70
Pk. 08.00 2 - Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik Ds : -
wita
Do : Ku stabil, tanda-tanda infeksi tidak ada,
S:36,50C, WBC 21.2 109/l, HGB 14.5 %, HCT
41.8 %
Pk. 09.45 2 - Memberikan terapi antibiotic ceftriaxone 2x2gr Ds : -
wita
Do: Obat sudah masuk, alergi tidak ada.
71
x/menit
A : Masalah belumTeratasi
Dx : 2
Dx : 3
72
Dx: 4
S:-
73
nyaman.
Pk.17.30 3,4 - Menganjurkan makan posisi duduk Ds : pasien mengatakan bersedia makan posisi duduk
wita
- Membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan Do : klien tampak kooperatif, klien mampu duduk
Pk.17.40 3 - Mengidentifikasi karakteristik, durasi, frekuensi, Ds: Klien mengatakan nyeri di seluruh tubuh, nyeri
wita kualitas, intensitas nyeri, dan skala nyeri dirasakan seperti diremas, skala nyeri 4 dari 0-
10 skala nyeri yang diberikan, nyeri dirasakan
terus menerus dan nyeri dirasakan memberat
ketika beraktivitas
Pk. 08.00 2 - Memonitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik Ds : -
wita
Do : Ku stabil, tanda-tanda infeksi tidak ada,
S:36,50C, WBC 21.2 109/l, HGB 14.5 %, HCT
41.8 %
Pk. 09.45 2 - Memberikan terapi antibiotic ceftriaxone 2x2gr Ds : -
wita
Do: Obat sudah masuk, alergi tidak ada.
Pk. 10.00 3 - Memberikan analgetik paracetamol flash 1 gram Ds : -
wita melalui intravena Do: Obat sudah masuk, alergi tidak ada.
Dx : 2
Dx : 3
77
P : Lanjutkan Renpra 1-5
Dx: 4
S:-
78
Pk 15.30 1 - Memberikan posisi semi fowler Ds : -
wita
Do : Gelisah pasien tampak berkurang, pasien tampak
nyaman.
Pk.17.30 3,4 - Menganjurkan makan posisi duduk Ds : pasien mengatakan bersedia makan posisi duduk
wita
- Membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan Do : klien tampak kooperatif, klien mampu duduk
Pk.17.40 3 - Mengidentifikasi karakteristik, durasi, frekuensi, Ds: Klien mengatakan nyeri di seluruh tubuh, nyeri
wita kualitas, intensitas nyeri, dan skala nyeri dirasakan seperti diremas, skala nyeri 3 dari 0-
10 skala nyeri yang diberikan, nyeri dirasakan
terus menerus dan nyeri dirasakan memberat
ketika beraktivitas
79
Do: Obat sudah masuk, alergi tidak ada.
Pk. 21.45 2 - Memberikan terapi antibiotic ceftriaxone 2x2gr Ds : -
wita
Do: Obat sudah masuk, alergi tidak ada.
Kamis, 04 3 - Memberikan analgetik paracetamol flash 1 gram Ds : -
November melalui intravena Do: Obat sudah masuk, alergi tidak ada.
2021
Pk. 02.00
wita
Pk. 06.00 1 - Memonitor TTV Ds : pasien mengatakan sudah tidak gelisah lagi
wita
- Memonitor tingkat kesadaran pasien Do :GCS (E:4, M:5, V:6) tingkat kesadaran compos
mentis, TD : 120/70 MmHg, N: 94 x/menit,
RR: 22x/menit, S:36,50C, SPO2: 97%
Pk. 06.30 4 - Membantu ADL pasien (memandikan) Ds : keluarga pasien mengatakan pasien sudah bisa
wita melakukan aktivas ADL walaupun masih
dibantu
80
Pk.07.40 3 - Mengidentifikasi karakteristik, durasi, frekuensi, Ds: Klien mengatakan nyeri di seluruh tubuh, nyeri
wita kualitas, intensitas nyeri, dan skala nyeri dirasakan seperti diremas, skala nyeri 2 dari 0-
- 10 skala nyeri yang diberikan, nyeri dirasakan
hilang timbul dan nyeri dirasakan memberat
ketika beraktivitas
81
Kamis, 04 1,2, - Evaluasi Formatif Dx : 1
November 3
S : Klien mengatakan nyeri di seluruh tubuh, nyeri
2021
dirasakan seperti diremas, skala nyeri 2 dari 0-10
Pk. 13.00
skala nyeri yang diberikan, nyeri dirasakan hilang
wita
timbul dan nyeri dirasakan memberat ketika
beraktivitas
A : Masalah belumTeratasi
Dx : 2
82
Dx : 3
A : Masalah Teratasi
Dx: 4
S:-
83
14. Evaluasi Keperawatan
No Hari/
No DX Evaluasi Sumatif Paraf
Tanggal
1 Kamis, 4 1 S : Klien mengatakan nyeri di seluruh tubuh, Devi
Novembe nyeri dirasakan seperti diremas, skala nyeri
r 2021 2 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan, nyeri
dirasakan kadang timbul saat aktivitas
P: pertahankan kondisi
84
4 Kamis, 4 4 S: - Devi
Novembe O: klien tampak kooperatif, TD : 120/70 mmHg,
r 2021 N: 94x/menit, RR: 22x/meit, S: 36.5oC, SPO2:
97% , WBC : 21,2 109/L, HGB :14.5%, HCT:
41.8%,
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan renpra 1-4
85
86