S DENGAN Ca LARING DI
BANGSAL DAHLIA 5 RSUP DR SARDJITO
Disusun oleh:
1. Enggar Susanti NIM. P07120111011
2. Rosy Azizah Rizki NIM. P07120111032
Disahkan:
Hari/Tanggal :................
Disusun oleh :
1. Enggar Susanti NIM. P07120111011
2. Rosy Azizah Rizki NIM. P07120111032
Mengetahui,
A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : Senin,18 November 2013
Jam : 11.00 WIB
Oleh : Enggar dan Rosy
Metode : Observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan studi dokumen
Sumber : Klien, keluarga klien, buku status klien dan tim kesehatan
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama : Tn. S
2) Tanggal lahir : 1 Juli 1953 (60 tahun)
3) Jenis kelamin : Laki-laki
4) Agama : Islam
5) Status perkawinan : Kawin
6) Pendidikan : SD
7) Pekerjaan : Buruh
8) Suku : Jawa
9) Alamat : Mojosari Playen Gunung Kidul
10) Dx Medis : Ca Laring
11) No. CM : 1640886
12) Tanggal masuk : 17 November 2013
b. Kesehatan keluarga
1. Genogram
: Garis Pernikahan
0: mandiri
1: alat bantu
2: dibantu orang lain
3: dibantu orang lain dan alat
4:tergantung total
b) Keadaan pernapasan
Keluarga klien mengatakan klien mudah mengalami sesak nafas.Selama
sakit ini, klien hanya berbaring dengan posisi setengah duduk. Keluarga
mengatakan klien mudah lelah saat digunakan untuk duduk. Keluarga
menyatakan klien sering batuk dan dahak kental sulit keluar.
c) Keadaan kardiovaskuler
Keluarga klien mengatakan klien tidak memiliki masalah dengan keadaan
jantungnya. Klien tidak pernah merasakan berdebar debar.
d) Kebutuhan tidur
Klien mengatakan dulu sebelum masuk rumah sakit klien memiliki gangguan
dalam tidurnya. Keluarga klien mengatakan klien sering terbangun karena
sesak nafas. Tetapi semenjak semalam keluarga klien mengatakan klien
tidur pulas dan tidak terbangun di malam hari. Di siang hari klien lebih sering
tertidur.
4) Kebersihan diri
a) Kebersihan diri
Keluarga klien mengatakan klien mandi dibantu keluarga dengan dilap waslap.
b) Rambut
Selama dirawat klien belum mencuci rambut.
c) Telinga
Selama dirawat klien belum pernah dibersihkan telinganya.
d) Mata
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan penglihatan dan tidak
menggunakan alat bantu penglihatan.
e) Mulut
Selama dirawat klien membersihkan mulut hanya dengan berkumur kumur
dengan air putih.
f) Kuku/kaki
Selama dirawat klien tidak pernah dipotong kukunya, klien menyatakan sering
memotong kuku jika merasa tidak nyaman dan sudah panjang.
c. Aspek mental-intelektual-sosial-spiritual
1) Konsep diri
a) Gambaran diri : tidak terkaji ( klien sulit berbicara ).
b) Identitas diri : tidak terkaji ( klien sulit berbicara )
c) Harga diri : tidak terkaji ( klien sulit berbicara)
d) Peran diri : tidak terkaji ( klien sulit berbicara )
e) Ideal diri : tidak terkaji ( klien sulit berbicara )
2) Intelektual
Keluarga klien mengatakan hanya mengetahui penyakit klien sebatas ada benjolan
di leher klien dan mengetahui alat trakheostomy sebagai alat untuk membantu klien
agar tidak sesak nafas.
3) Hubungan interpersonal
(a) Sebelum sakit
Keluarga mengatakan hubungan interpersonal klien dengan lingkungannya baik.
Klien sering berkumpul dengan teman maupun tetangganya.
(b) Selama sakit
Keluarga mengatakan hubungan klien dengan anggota keluarga baik. Hubungan
klien dengan tim kesehatan juga baik. Klien kooperatif dan taat akan instruksi
dokter.
4) Mekanisme koping
Keluarga mengatakan klien mengatasi masalah kesehatan dengan memeriksakan
diri ke puskesmas terdekat. Kadang kadang ke dokter.
5) Support sistem
Keluarga mengatakan selalu memberikan support penuh kepada klien agar cepat
sembuh dan semangat dalam menjalani pengobatan ini. Selama dirawat klien
ditunggui secara bergantian oleh keluarganya. Klien berobat menggunakan
jamkesmas.
6) Aspek mental- emosional
Keluarga klien mengatakan tidak cemas dalam menjalani oprasi yang akan dilakukan
terhadap klien. Keluarga pasrah dan berharap agar klien cepat sembuh dari
penyakitnya.
7) Hubungan sosial
(a) Hubungan komunikasi
Klien sangat menyimak dan berespon baik saat diajak berkomunikasi dengan
bahasa isyarat. Keluarga menyatakan sejak 7 bulan yang lalu klien mulai
menunjukkan perubahan suara menjadi serak dan lama kelamaan suara tidak
terdengar.
(b) Tingkat ketergantungan
Klien tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri. Klien
memerlukan bantuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasarnya
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : composmentis
2) Status gizi
TB : 170 cm
BB : 50 kg
IMT : 17,3 (underweight)
3) Tanda-tanda vital
Tekanan darah :120/80 mmHg
Nadi : 84 kali per menit
Respirasi : 22 kali per menit
Suhu : 36,3 oC
b. Ro Thorax
Infiltrat di suprahiler, besar cor normal, tak tampak pulmonal atau bone metastase
c. Ro Cervical
Soft tisue mass di proyeksi laring setinggi VC 4-6 aspek dekstra yang
menyebabkan difiasi trakhea ke arah sinistra serta penyempitan air way.
Spondylosis cervical
3 Resiko infeksi berhubungan Setelah diberikan tindakan a. Awasi tanda vital. Perhatikan a. Dugaan adanya infeksi atau
dengan prosedur invasif keperawatan selama 3x24 demam, menggigil, berkeringat, terjadinya sepsis, abses,
DS: - jam klien tidak terjadi infeksi meningkatnya nyeri abdomen peritonitis.
DO: dengan kriteria: b. Observasi keadaan trakeostomi b. Memberikan deteksi dini terjadinya
a. Terpasang infus RL di a. Meningkatnya terhadap tanda infeksi proses infeksi.
tangan kiri 20 tpm penyembuhan luka c. Lakukan perawatan trakeostomi c. Perawatan luka tiap pagi
b. Klien sudah dipasang b. Bebas tanda-tanda teknik steril setiap pagi menurunkan resiko penyebaran
trakheostomy sejak 17 infeksi (rubor, kalor, bakteri.
November pukul 20.00. dolor, tumor) pada luka d. Anjurkan klien menjaga daerah d. Luka yang kering meminimalkan
c. AL : 9,39 operasi yang luka tetap kering dan tumbuhnya bakteri sehingga
d. Tekanan darah :120/80 c. Tanda vital dalam batas menjaga kebersihan mengurangi resiko infeksi
mmHg normal e. Kelola pemberian Ceftriaxone e. Antibiotik menurunkan jumlah
e. Nadi : 84 kali TD: 100-120/80-90 1gr /12 jam(IV) organisme untuk menurunkan
per menit mmHg penyebaran dan pertumbuhan
f. Respirasi : 22 kali N: 86-100x/menit pada rongga abdomen.
per menit R: 16-20x/menit
o
g. Suhu : 36,3 C S:36-37,5oC
d. AL:
4 Nutrisi kurang dari kebutuhan Setelah diberi asuhan a. Catat adanya anoreksia, mual a. Peningkatan aktivitas adrenergic
tubuh berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 dan muntah dapat menyebabkan gangguan
intake tidak adekuat, ditandai jam, nutrisi adekuat dengan sekresi insulin/terjadi resisten yang
dengan: kriteria: mengakibatkan hiperglikemia
DS: a. Nafsu makan baik. b. Pantau masukan makanan b. Penurunan berat badan terus
a. Keluarga klien mengatakan b. Klien menghabiskan setiap hari, dan evaluasi menerus dalam keadaan masukan
selama sakit ini klien porsi makanannya kenaikan berat badan dalam 3 kalori yang cukup merupakan
mengalami kesulitan dalam c. Tidak ada mual muntah hari indikasi kegagalan terhadap terapi
menelan makanan. Tapi d. BB meningkat 0,1 kg antitiroid
setelah dipasang jalan dalam 3 hari c. Kolaborasi untuk pemberian c. Mungkin memerlukan bantuan
nafas melalui tenggorokan e. Peristaltik usus 5- diet lunak tinggi kalori, protein, untuk menjamin pemasukan zat-zat
klien mulai membaik dan 15x/menit karbohidrat dan vitamin makanan yang adekuat dan
keluhan kesulitan menelan mengidentifikasi makanan
berkurang. Awalnya, klien pengganti yang sesuai.
hanya menghabiskan ± 5 d. Anjurkan klien untuk d. Diet yang telah ditetapkan telah
sendok makan nasi setiap meningkatkan asupan nutrisi disesuaikan dengan kemampuan
kali makan. Tetapi tadi pagi klien dalam mentoleransi makanan
klien habis 1 porsi nasi e. Kelola pemberian diet dan e. Dukungan keluarga dapat
bungkus. libatkan keluarga dalam meningkatkan semangat klien untuk
b. Klien menyatakan pemberian diet klien sembuh
mengalami penurunan berat f. Kelola pemberian f. Ranitidine injeksi diindikasikan
badan 2 kg selama 7 bulan. Inj. Ranitidin 50 mg / 8 jam untuk pasien rawat inap di rumah
DO: sakit dengan keadaan hipersekresi
a. HGB: 14,6 g/dl patologis atau ulkus 12 jari yang
b. Konjungtiva anemis sulit diatasi atau sebagai
c. TB : 170 cm pengobatan alternatif jangka
d. BB : 50 kg pendek pemberian oral pada pasien
e. IMT: 17,3 (underweight) yang tidak bisa diberi Ranitidine
oral.
5 Gangguan komunikasi verbal Setelah dilakukan asuhan a. Berikan a. Memenuhi
berhubungan dengan massa keperawatan 3x24 jam klien metode alternatif komunikasi, kebutuhan komunikasi sesuai
laring, ditandai dengan: dapat berkomunikasi dengan misal dengan bahasa isarat dengan kemampuan klien
DS: criteria hasil : b. Antisipasi b. Mencegah rasa
Keluarga menyatakan sejak 7 a. Klien ada perbaikan setiap kebutuhan klien saat putus asa dan ketergantungan
dalam komunikasi. berkomunikasi pada orang lain
bulan yang lalu klien mulai
b. Terciptanya suatu c. Bicaralah c. Mengurangi
menunjukkan perubahan suara
komunikasi dimana dengan klien secara pelan dan kecemasan dan kebingungan
menjadi serak dan lama
kebutuhan klien dapat gunakan pertanyaan yang pada saat komunikasi
kelamaan suara tidak terdengar.
dipenuhi jawabannya “ya” atau “tidak”
DO:
c. Klien mampu merespon d. Hargai d. Memberi
a. Klien tampak kesulitan setiap berkomunikasi kemampuan klien dalam semangat pada klien agar lebih
untuk mengeluarkan suara. secara verbal maupun berkomunikasi sering melakukan komunikasi
Klien hanya berkomunikasi isyarat
dengan gerakan bibir dan
bahasa isyarat
b. Inspeksi leher bentuk tidak
simetris, terpasang
tracheostomi, tampak
benjolan di leher kanan dan
tidak ada pembesaran tonsil
c. Palpasi leher teraba masa
sebesar ±5x3x3
6 Defisit self care berhubungan Setelah diberi asuhan a. Monitor kemampuan klien untuk a. Mengetahui dan melatih
dengan kelemahan, ditandai keperawatan selama 3x24 perawatan diri yang mandiri. kemampuan klien dalam melakukan
dengan: jam, defisit self care b. Dorong klien untuk melakukan aktivitas.
berkurang dengan kriteria: aktifitas secara bertahap dan b. Bantuan yang tepat perlu dilakukan
DS:
anjurkan kelluarga untuk agar klien tidak memaksakan diri
Klien mengeluh merasa lemas a. kemampuan klien
membantu klien dalam untuk beraktivitas sementara
Keluarga klien mengatakan memenuhi kebutuhan
memenuhi kebutuhan sehari- dirinya belum mampu sehingga
aktifitas klien selama sakit ini dasar meningkat
hari jika klien belum mampu kelelahan klien dapat dihindari.
b. keluarga dapat membantu
dibantu semua oleh sendiri.
klien memenuhi
keluarganya. c. Libatkan keluarga dalam c. Meningkatkan perawatan diri
kebutuhan dasar bila
pemenuhan ADL klien
Selama sakit ini, klien hanya memerlukan bantuan
d. Edukasi tentang pentingnya d. Keluarga dan klien lebih kooperatif
berbaring dengan posisi c. Kebersihan diri meningkat
perawatan diri.
setengah duduk.
Keluarga mengatakan klien
mudah lelah saat digunakan
untuk duduk
DO:
a. Selama dirawat klien belum
mencuci rambut.
b. Selama dirawat klien belum
pernah dibersihkan
telinganya
c. Selama dirawat klien
membersihkan mulut hanya
dengan berkumur kumur
dengan air putih.
d. kulit kepala agak kotor
e. rambut klien terlihat kotor
dan sedikit berminyak
f. bibir Tampak kering
BAB III
KESIMPULAN
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Tn.S selama 3x24 jam, diperoleh diagnosis
keperawatan sebagai berikut:
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret
2. Nyeri berhubungan dengan Agen injuri fisik
3. Resiko infeksi berhubungan dengan Prosedur invasif
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake tidak adekuat
5. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan Massa laring
6. Defisit self care berhubungan dengan Kelemahan
Faktor pendorong:
1. Keinginan klien untuk sembuh tinggi
2. Dukungan keluarga sangat tinggi
3. Keluarga mengikuti semua instruksi perawatan klien dari tim kesehatan
Faktor penghambat
Klien yang tidak dapat bicara banyak menyebabkan sulit mengkaji konsep diri klien.