Anda di halaman 1dari 27

0

PERBEDAAN PENYULUHAN KESEHATAN DENGAN METODE JIGSAW


DAN SIMULASI TERHADAP PENGETAHUAN DAN MOTIVASI
SISWA TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh


Derajat Sarjana Keperawatan

Disusun Oleh :
Irfan Fajar Rizky
NIM : A11501132

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

STIKES Muhammadiyah Gombong


1

Naskah Publikasi oleh Irfan Fajar Rizky, NIM: A11501132, dengan judul
“Perbedaan penyuluhan kesehatan dengan metode jigsaw dan simulasi terhadap
pengetahuan dan motivasi siswa tentang pertolongan pertama pada kecelakaan di
SMK Wongsorejo Gombong” telah diperiksa dan disetujui.

Tanggal : 22 Juni 2019


Tempat : Stikes Muhammadiyah Gombong

Pembimbing

(Putra Agina WS, S.Kep, Ns. M.Kep)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, Juni 2019

STIKES Muhammadiyah Gombong


2

Irfan Fajar Rizky 1) Putra Agina Widyaswara Suwaryo2) Endah Setianingsih 3)


irfanfajar070596@gmail.com
PERBEDAAN PENYULUHAN KESEHATAN DENGAN METODE JIGSAW DAN
SIMULASI TERHADAP PENGETAAHUAN DAN MOTIVASI SISWA TENTANG
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI SMK WONGSOREJO
GOMBONG

ABSTRAK

Latar Belakang : Setiap tahunnya di seluruh dunia terdapat sekitar 1,2 juta orang meninggal
akibat kecelakaan lalu lintas dan 50 juta lainnya mengalami luka-luka (WHO, 2016). Kurangnya
pengetahuan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan menyebabkan berkurangnya motivasi
untuk menolong korban kecelakaan lalu lintas pada remaja.
Tujuan : Mengetahui perbedan penyuluhan kesehatan dengan metode jigsaw dan simulasi
terhadap pengetahuan dan motivasi siswa tentang pertolongan pertama pada kecelakaan
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain Quasy eksperimen design dengan
pendekatan pretest dan posttest control group design. Sampel berjumlah 100 siswa yang diambil
secara purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji normalitas kolmogrov-smirnov test ,
analisis deskriptif dan wilcoxon dan mann whitney
Hasil : Sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan dengan metode jigsaw dan simulasi
menunjukkan sebagian besar siswa memiliki pengetahuan kategori cukup (76,0%) dan motivasi
kategori cukup (76,0%). Sama halnya pada perlakuan simulasi sebagian besar siswa memiliki
pengetahuan kategori cukup (76,0%) dan motivasi kategori cukup (80,0%). Setelah dilakukan
penyuluhan kesehatan dengan metode jigsaw dan simulasi menunjukkan sebagian besar siswa
memiliki pengetahuan kategori baik (92,0%) dan motivasi kategori baik (90,0%). Sedangkan
pada perlakuan simulasi seluruh siswa memiliki pengetahuan kategori baik (100,0%) dan
motivasi kategori baik (94,0%).
Kesimpulan : Ada perbedaan penyuluhan kesehatan dengan metode jigsaw dan simulasi
terhadap pengetahuan dan motivasi siswa tentang pertolongan pertama pada kecelakaan
Rekomendasi: Penelitian selanjutnya diharapkan meneliti tentang penyuluhan kesehatan tentang
pertolongan pertama pada kecelakaan dengan metode yang lain.
Kata Kunci : jigsaw, kecelakaan lalu lintas, motivasi menolong, Pengetahuan, pertolongan
pertama pada kecelakaan, simulasi
1) Mahasiswa S1 keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
2) Pembimbing I Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
3) Pembimbing II Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

S1 PROGAM OF NURSING DEPT


MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Mini-Thesis, June 2019

Irfan Fajar Rizky 1) Putra Agina Widyaswara Suwaryo2) Endah Setianingsih 3)


irfanfajar070596@gmail.com

STIKES Muhammadiyah Gombong


3

ABSTRACT

THE DIFFERENCE IN HEALTH COUNSELING WITH THE JIGSAW METHOD AND


SIMULATION ON STUDENTS' KNOWLEDGE AND MOTIVATION ABOUT FIRST AID
IN ACCIDENTS AT WONGSOREJO VOCATIONAL SCHOOL GOMBONG

Background: Every year around the world there are around 1.2 million people dying from traffic
accidents and 50 million injured (WHO, 2016). Lack of knowledge about first aid in accidents
leads to reduced motivation to help victims of traffic accidents in adolescents.
Objective: To find out the difference in health counseling with the jigsaw and simulation
methods towards students' knowledge and motivation about first aid in accidents
Research Method: This study uses a design Quasy design with a pretest and posttest control
group design approach. The sample amounted to 100 students taken by purposive sampling. Data
were analyzed using the Kolmogrov-Smirnov normality test, descriptive analysis and Wilcoxon
and Mann Whitney.
Results: Before the health counseling with the jigsaw method and the simulation, the majority of
students had enough knowledge (76.0%) and sufficient motivation (76.0%). Similarly, in the
simulation treatment, most students had sufficient knowledge (76.0%) and sufficient motivation
(80.0%). After conducting health counseling using the jigsaw method and simulation, the
majority of students had good knowledge (92.0%) and motivation in the good category (90.0%).
Whereas in the simulation treatment all students have knowledge of good categories (100.0%)
and motivation in good categories (94.0%).
Conclusion: There is a difference in health counseling with the jigsaw and simulation methods
towards students' knowledge and motivation about first aid in accidents
Recommendations: Future studies are expected to examine health education about first aid in
accidents by other methods.
Keywords: Knowledge, first aid in accidents, helping motivation, traffic accidents, jigsaw,
simulation
1. Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
2. Lecture of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
3 Lecture of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

STIKES Muhammadiyah Gombong


1

Pendahuluan luka-luka (South East Tenggara


Fenomena (WHO, 2016). Asia Region, (WHO, 2015).
kecelakaan Dalam 2 disingkat Angka
merupakan tahun terakhir, SEAR) pada kecelakaan lalu
suatu kejadian kecelakaan lalu tahun 2010, lintas di Jawa
yang lintas di dengan rata-rata Tengah
menyebabkan Indonesia oleh 18,5 korban memprihatinkan
fisik dan mental WHO dinilai tewas per , dalam sehari
seseorang sebagai 100.000 setidaknya 11
terganggu dan pembunuh populasi. Rata- nyawa
tidak jarang terbesar ketiga rata kematian melayang
pula setelah jantung karena lantaran terlibat
membahayakan koroner dan kecelakaan lalu kecelakaan
nyawa. Tuberkolosis. lintas lebih selama 2017-
Menurut data Berdasarkan tinggi pada 2018. Pada
Organisasi data dari asian negara periode itu pula,
Kesehatan development berpendapatan total tercatat
Dunia (World bank, menengah ke 4.126 orang
Health kecelakaan lalu bawah dengan meninggal
Organization lintas di 19,5 kematian karena
(WHO), 2016), Indonesia telah per 100.000 kecelakaan.
kecelakaan lalu memakan populasi dari Berdasarkan
lintas korban pada di negara data Polres
merupakan sebanyak miskin dengan Kebumen,
pembunuh 37.000 jiwa 12,7 kematian kecelakaan lalu
utama kaum pada tahun karena lintas di
muda berusia 2005 dan kecelakaan lalu Kebumen tahun
10-24 tahun. 48.400 pada lintas per 2017 adalah
Organisasi tahun 2010. 100.000 307 kali
kesehatan dunia Data WHO populasi. sementara di
dalam Report tahun 2011 Pengguna jalan tahun 2018
on Road Traffic menyebutkan yang rentan kecelakaan lalu
Injury sebanyak 67% (pengguna lintas terjadi
Prevention, korban kendaraan sebanyak 217
menjelaskan kecelakaan lalu bermotor roda kali.
bahwa setiap lintas berada dua dan tiga, Penangan
tahunnya di pada usia pejalan kaki dan an korban
seluruh dunia produktif, yaitu pesepeda) gawat darurat
terdapat sekitar 22-50 tahun menyumbangka baik di rumah
1,2 juta orang (WHO, 2015). n hampir sakit maupun di
meninggal Kecelakaa setengah (50%) luar rumah sakit
akibat n lalu lintas dari total pada prinsipnya
kecelakaan lalu mengakibatkan kematian karena adalah sama,
lintas dan 50 33.815 korban kecelakaan lalu yaitu
juta lainnya tewas di lintas di wilayah mempertahanka
mengalami kawasan Asia Regional Asia n hidup korban
Tenggara secara cepat

STIKES Muhammadiyah Gombong


2

dan tepat. an dapat terjadi dan tepat sebab tolong


Korban yang pada daerah penanganan menolong pun
ditemukan di yang sulit untuk yang salah tidak terlaksana
rumah sakit membantu dapat berakibat dengan
umumnya korban sebelum buruk, cacat seharusnya
langsung ditemukan oleh tubuh bahkan terutama pada
ditangani oleh petugas kematian. kasus
tim medis yang kesehatan Banyaknya kecelakaan lalu
memang menjadi sangat korban akibat lintas hal ini
mengerti cara penting kecelakaan dikarenakan
penanganannya, (Sudiharto & transportasi kurangnya
sedangkan Sartono, 2011). (lalu lintas) pengetahuan
korban Pertolong yang tentang
ditemukan di an pertama/ menimbulkan pertolongan
lapangan penanganan kondisi gawat pertama pada
seringkali luput pertama darurat, kecelakaan
dari merupakan membutuhkan sehingga
pertolongan tindakan pertolongan motivasi
(Jimmy, 2010). pertolongan secara cepat menolong pada
Hal tersebut yang diberikan pada lokasi kecelakaan lalu
dikarenakan terhadap korban kejadian untuk lintas kurang
minimnya dengan tujuan mencegah (Arif, 2010).
pengetahuan mencegah morbiditas dan Untuk
tentang keadaan mortalitas meningkatkan
bagaimana cara bertambah korban (Miguel, pemahaman
menolong buruk sebelum 2012). pelajar tentang
korban gawat si korban Perilaku pertolongan
darurat secara mendapatkan tolong pertama pada
cepat dan tepat. perawatan dari menolong selalu kecelakaan
Kondisi tenaga medis diajarkan dalam membutuhkan
kegawatdarurat resmi. suatu keluarga pembelajaran
an dapat terjadi Pertolongan sejak masa kecil kooperatif.
dimana saja, Pertama seseorang. Pembelajaran
kapan saja dan biasanya Dalam kooperatif
sudah menjadi diberikan oleh keluargapun, memiliki
tugas dari orang-orang di seorang anak bermacam-
petugas sekitar korban diajarkan untuk macam model
kesehatan untuk yang mau menolong pembelajaran
menangani diantaranya orang lain tanpa salah satunya
masalah akan mengharapkan adalah model
tersebut. menghubungi imbalan ataupun Jigsaw.
Walaupun petugas balasan. Namun Pembelajaran
begitu, tidak kesehatan di dalam cooperatif tipe
menutup terdekat. praktiknya, jigsaw
kemungkinan Pertolongan ini seringkali ajaran merupakan tipe
kondisi harus diberikan orang tua pembelajaran
kegawatdarurat secara cepat mengenai sikap kooperatif yang

STIKES Muhammadiyah Gombong


3

sederhana dan kemampuan dapat Kebumen,


dapat dalam berpikir meningkatkan jumlah siswa
diterapkan serta dalam self confidence keseluruhan
untuk pemula proses peserta didik, yaitu 1.561
(Lie, 2015). kelompok sedangkan siswa, dengan
Cooperat (Slavin, 2016) penelitian oleh perincian 1.465
ive Learning Metode Mahardika berjenis kelamin
tipe jigsaw lain untuk (2017) metode laki-laki dan 96
merupakan meningkatkan simulasi dapat berjenis kelamin
salah satu tipe pemahaman meningkatkan perempuan.
pembelajaran pelajar tentang clinical SMK
kooperatif yang pertolongan perfomance Wongsorejo
menekankan pertama pada peserta didik, Gombong
pelajar untuk kecelakaan penelitian oleh belum pernah
belajar secara yaitu metode Larew & melakukan
berkelompok pembelajaran Lessans (2016) penyuluhan
dan simulasi. metode simulasi kesehatan
mengajarkan Metode dapat tentang
kepada pelajar pembelajaran meningkatkan pertolongan
untuk simulasi yaitu kemampuan pertama pada
berkomunikasi metode mahasiswa kecelakaan
yang baik di pembelajaran dapat menggunakan
dalam yang memecahkan metode jigsaw
kelompok. memberikan masalah dalam dan simulasi.
Manfaat dari pembelajaran pengambilan Hasil observasi
pembelajaran dengan keputusan dan terhadap 10
kooperative tipe menggunakan penelitian oleh siswa, 7 (70%)
jigsaw adalah keadaan atau Cordeau (2013) diantaranya
melatih pelajar situasi yang dengan metode tidak
untuk nyata, dengan simulasi sangat mengatahui
menghargai peserta didik diperlukan guna bagaimana cara
pendapat dari terlibat aktif meningkatkan melakukan
temannya dan dalam proses kognitif, afektif pertolongan
bekerja sama berinteraksi dan psikomotrik pertama pada
dengan teman dengan situasi peserta didik. kecelakaan dan
yang berlatar lingkungannya Berdasark 3 (30%) yang
belakang (Nursallam, an studi lainnya
berbeda 2013). pendahuluan mengetahui
(heterogen), Penelitian yang dilakukan obat dasar
membantu sebelumnya pada tanggal 25 dalam P3K.
memudahkan yang dilakukan Januari 2019 di Ketika ditanya
dalam oleh Sleeper & SMK apakah siswa
memahami Thompson Wongsorejo memiliki
materi (2015) Gombong yang motivasi untuk
pembelajaran, menguatkan terletak di Jl. menolong
dan pendapat bahwa Yosudarso No. korban
meningkatkan metode simulasi 16 Gombong, kecelakaan lalu

STIKES Muhammadiyah Gombong


4

lintas, 4 (40%) beberapa lingkungan mengikuti


diantaranya kecelakaan di sekolah lainnya Palang Merah
mengungkapka jalan depan yaitu saat Remaja.
n langsung sekolah, namun praktek kerja Kurangny
menolong korbannya dari lapangan yang a pengetahuan
ketika melihat warga yang menggunakan siswa tentang
kecelakaan melintas bukan listrik dan saat P3K dan belum
lalulintas dan 6 dari siswa. memasang diberikannya
(60%) lainnya Menurut perangkat pengetahuan
takut menolong keterangan komputer tidak tentang P3K
jika terjadi kepala sekolah menggunakan pada seluruh
kecelakaan lalu mengenai data alat pelindung siswa
lintas dengan kecelakaan dua diri dengan mendorong
alasan yang tahun terakhir benar dan pada peneliti untuk
beragam kurang lebih 5 saat kegiatan di melakukan
diantaranya kasus lapangan bisa penyuluhan
takut dengan sedangkan data beresiko tentang P3K
darah korban, kecelakaan dari mengalami menggunakan
takut dijadikan siswa setahun kecelakaan metode inovatif
saksi di kantor terakhir di luar salah satunya jigsaw dan
polisi, tidak lingkungan saat kegiatan simulasi untuk
tahu cara sekolah pramuka. meningkatkan
menolong dan berjumlah 6 Penanganan pengetahuan
takut salah orang yang biasanya dan motivasi
dalam memberi diantaranya satu dilakukan oleh siswa tentang
pertolongan meninggal dan guru dan pertolongan
yang bisa 5 orang lainnya anggota PMR pertama pada
membahayakan mengalami jika terjadi kecelakaan di
nyawa korban. cedera. Ada 16 kecelakaan SMK
Hasil kasus kasus kerja di Wongsorejo
wawancara kecelakaan lingkungan Gombong.
terhadap salah kerja di sekolah yaitu
satu guru lingkungan dibawa ke Tujuan
mengungkapka sekolah selama puskesmas Penelitian
n bahwa kondisi satu tahun sedangkan Tujuan
jalan di depan terakhir seperti untuk kasus umum dari
sekolah terkena las pingsan hanya penelitian ini
sangatlah ramai ditangan 6 diberikan untuk
mengingat jalan kasus dan siswa minyak kayu mengetahui
tersebut tidak sadarkan putih di ruangan perbedaan
merupakan jalur diri saat UKS. penyuluhan
utama mengikuti Pengetahuan kesehatan
penghubung upacara bendera tentang P3K dengan metode
kota Kebumen karena pingsan sudah diberikan Jigsaw dan
dan Banyumas 10 kasus. namun hanya simulasi
sehingga Adapun resiko sebatas pada terhadap
menyebabkan kecelakaan di siswa yang pengetahuan

STIKES Muhammadiyah Gombong


5

dan motivasi Pengalaman besar Kelas 10


21
siswa tentang PMR responden
11
pertolongan a. Karakteris pada 29
pertama pada tik kelompok Jurusan Teknik
21
kecelakaan di Responde jigsaw Otomotif
SMK n berjenis Teknik
29
Wongsorejo Berdasark kelamin Listrik
Pengala Pernah
Gombong. an Jenis laki-laki man 9
Kelamin, (52.0%), PMR
Metode Umur, umur 16 Tidak
41
Penelitian Kelas, tahun Pernah
Penelitia Jurusan, (44,0%),
n ini Pengalam kelas 10 Berd
menggunakan an PMR (70,0%), asarkan
desain Quasy Pada Jurusan tabel
eksperimen Kelompo Teknik diatas
design dengan k Jigsaw Otomotif diketahui
pendekatan (70,0%), bahwa
pretest dan tidak sebagian
posttest control Ket Kategori pernah besar
group design. Jenis Laki-Laki memiliki responden
Kelamin pada
Sampel Perempuan
pengalam
berjumlah 100 an PMR kelompok
siswa yang Umur 16 Tahun (70%). simulasi
diambil secara b. Karakteris berjenis
purposive 17 Tahun tik kelamin
sampling. Data Responde laki-laki
18 Tahun
dianalisis n (56.0%),
menggunakan Kelas Berdasark umur 17
uji normalitas an Jenis tahun
kolmogrov- Kelamin, (56,0%),
smirnov test , Umur, kelas 11
Jurusan
analisis Otomotif Kelas, (58,0%),
deskriptif dan Jurusan, Jurusan
wilcoxon dan Pengalam Teknik
mann whitney Pengala an PMR Listrik
man (58,0%),
PMR Pada
Hasil Kelompo tidak
Penelitian k Simulasi pernah
1. Karakteristik Ket Kategori memiliki
Responden Berd Jenis Laki-Laki pengalam
Kelamin an PMR
Berdasarkan asarkan Perempuan
Jenis tabel (82%).
Kelamin, diatas Umur 2. Pengetahuan
16 Tahun
Umur, Kelas, diketahui dan motivasi
Jurusan, bahwa 17 Tahunsiswa
sebagian tentang
18 Tahun

STIKES Muhammadiyah Gombong


6

pertolongan diketahui jo dengan


pertama bahwa Gombong metode
pada sebelum sebelum Jigsaw
kecelakaan dilakukan dan sebagian
di SMK penyuluha sesudah besar
Wongsorejo n dilakukan siswa
Gombong kesehatan penyuluha dengan
sebelum dan dengan n motivasi
sesudah metode kesehatan kategori
dilakukan Jigsaw dengan baik
penyuluhan sebagian metode (90.0%).
kesehatan besar Jigsaw c. Efektifitas
dengan siswa Kategori penyuluha
metode dengan f n
Baik 10
Jigsaw pengetahu kesehatan
a. Pengetah an Cukup 38 dengan
uan siswa kategori metode
tentang cukup Kurang 2 Jigsaw
pertolong (76.0%) terhadap
an sedangka Berd pengetahu
pertama n setelah asarkan an siswa
pada dilakukan tabel tentang
kecelakaa penyuluha diatas pertolong
n di SMK n diketahui an
Wongsore kesehatan bahwa pertama
jo dengan sebelum pada
Gombong metode dilakukan kecelakaa
sebelum Jigsaw penyuluha n
dan sebagian n Pengukuran Evaluas Mea
besar kesehatan i n
sesudah Pengetahua Pre 10,72
siswa dengan
dilakukan n Post 13,90
dengan metode
penyuluh Jigsaw
pengetahu Beda Z p
an an sebagian Mean
kesehatan kategori besar 3,18 -6,054 0,000
dengan baik siswa
metode (92.0%). dengan
Jigsaw b. Motivasi motivasi Pada
Kategori siswa kategori analisa
f tentang cukup pengetahu
Baik 9 (76.0%) an pre
Cukup 38
pertolong
Kurang 3 an sedangka menunjuk
pertama n setelah an mean=
Berd pada dilakukan 10,72
asarkan kecelakaa penyuluha (cukup)
tabel n di SMK n sedangka
diatas Wongsore kesehatan n post test

STIKES Muhammadiyah Gombong


7

menunjuk terhadap penyuluha pada


an motivasi n kecelakaa
mean=13, siswa kesehatan n di SMK
90 (baik) tentang dengan Wongsore
sehingga pertolong metode jo
mengalam Jigsaw Gombong
an
i kenaikan efektif sebelum
skor pertama meningkat dan
pengetahu pada kan sesudah
an 3,18 kecelakaa motivasi dilakukan
dengan n siswa penyuluha
nilai Z= Pengukura tentang n
n
-6,054 pertolong kesehatan
Motivasi
dan p- an dengan
value pertama metode
(0,000 < Beda pada Simulasi
0,05) Mean kecelakaa
artinya 7,84 n di SMK
penyuluha Wongsore
n jo
kesehatan Pada Gombong Pre Post
dengan analisa . Kategori f % f
metode motivasi 3. Pengetahuan Baik 4 8,0 50 1
Jigsaw pre dan motivasi Cukup 38 76,0 0 0
efektif menunjuk siswa Kurang 8 16,0 0 0
meningkat an mean= tentang
kan 59,50 pertolongan Berd
pengetahu (cukup) pertama asarkan
an siswa sedangka pada tabel
tentang n post test kecelakaan diatas
pertolong menunjuk di SMK diketahui
an an mean= Wongsorejo bahwa
pertama 67,34 Gombong sebelum
pada (baik) sebelum dan dilakukan
kecelakaa sehingga sesudah penyuluha
n di SMK mengalam dilakukan n
Wongsore i kenaikan penyuluhan kesehatan
jo skor kesehatan dengan
Gombong motivasi dengan metode
. 7,84 metode Simulasi
d. Efektifitas dengan Simulasi sebagian
penyuluh nilai Z= a. Pengetah besar
-5,168 uan siswa siswa
an
dan p- tentang dengan
kesehatan value
dengan pertolong pengetahu
(0,000 < an an
metode 0,05) pertama kategori
Jigsaw artinya

STIKES Muhammadiyah Gombong


8

cukup Berd terhadap n


(76.0%) asarkan pengetahu kesehatan
sedangka tabel an siswa dengan
n setelah diatas tentang metode
dilakukan diketahui pertolong Simulasi
penyuluha bahwa an efektif
n sebelum pertama meningkat
kesehatan dilakukan pada kan
dengan penyuluha kecelakaa pengetahu
metode n n an siswa
Simulasi kesehatan Pengukuran tentang
seluruh dengan pertolong
Pengetahuan
siswa metode an
dengan simulasi pertama
pengetahu sebagian Beda Mean pada
an besar 4,12 kecelakaa
kategori siswa n di SMK
baik dengan Wongsore
(100.0%). motivasi Pada jo
b. Motivasi kategori analisa Gombong
siswa cukup pengetahu .
tentang (80.0%) an pre d. Efektifitas
pertolong sedangka menunjuk penyuluh
an n setelah an mean= an
pertama dilakukan 10,18 kesehatan
pada penyuluha (cukup) dengan
kecelakaa n sedangka
metode
n di SMK kesehatan n post test
Wongsore dengan Simulasi
menunjuk
jo metode an terhadap
Gombong simulasi mean=14, motivasi
sebelum sebagian 30 (baik) siswa
dan besar sehingga tentang
sesudah siswa mengalam pertolong
dilakukan dengan i kenaikan an
penyuluha motivasi skor pertama
n kategori pengetahu pada
kesehatan baik an 4,12 kecelakaa
dengan (94.0%). dengan n
metode nilai Z= Pengukura Evaluas Mea
Simulasi c. Efektifitas -6,077 n i
Kategori penyuluha dan p- Motivasi Pre 59,3
f n value Post 67,7
Baik 10
kesehatan (0,000 <
dengan 0,05) Beda Z p
Cukup 40
metode Mean
Kurang 0 artinya
8,36 -5,013 0,00
Simulasi penyuluha

STIKES Muhammadiyah Gombong


9

Wongsore b. Perbedaan
Pada jo Pada penyuluha
analisa Gombong analisa n
motivasi . peningkat kesehatan
pre 4. Perbedaan an skor dengan
menunjuk penyuluhan pengetahu metode
an mean= kesehatan an metode Jigsaw
59,38 dengan jigsaw dan
(cukup) metode menunjuk simulasi
sedangka Jigsaw dan an mean= terhadap
n post test simulasi 3,18 motivasi
menunjuk terhadap sedangka siswa
an mean= pengetahuan n metode tentang
67,74 dan motivasi simulasi pertolong
(baik) siswa menunjuk an
sehingga tentang an mean= pertama
mengalam pertolongan 4,12 pada
i kenaikan pertama sehingga kecelakaa
skor pada ada n
motivasi kecelakaan perbedaan
8,36 a. Perbedaan skor 0,94 Pengukuran Metode M
dengan penyuluha dengan
Peningkatan Jigsaw 7,
nilai Z= n nilai Z= Skor Motivasi Simulas 8,
-5,013 kesehatan -2,770 i
dan p- dengan dan p-
value metode value Beda Mean Z p
(0,000 < Jigsaw (0,006 < 0,52 -0,449 0,6
0,05) dan 0,05)
artinya simulasi artinya Pada
penyuluha terhadap metode analisa
n pengetahu simulasi peningkat
kesehatan an siswa lebih an skor
dengan tentang efektif motivasi
metode pertolong meningkat metode
Simulasi an kan jigsaw
efektif pertama pengetahu menunjuk
meningkat pada an siswa an mean=
kan kecelakaa tentang 7,84
motivasi n pertolong sedangka
siswa an n metode
tentang Pengukuran pertama simulasi
pertolong Peningkatan pada menunjuk
Skor an mean=
an Pengetahuan
kecelakaa
pertama n di SMK 8,36
pada Wongsore sehingga
Beda Mean
kecelakaa 0,94 jo ada
n di SMK Gombong perbedaan

STIKES Muhammadiyah Gombong


10

skor 0,52 kecelakaa (6,0%), dari


dengan n di SMK kategori berbagai
nilai Z= Wongsore baik macam
-0,449 jo (18,0%). sumber
dan p- Gombong Sama antara lain
value sebelum halnya media
(0,654> dilakukan dengan masa,
0,05) penyuluha perlakuan buku,
artinya n simulasi petugas
tidak ada kesehatan sebagian kesehatan
perbedaan dengan besar , kerabat,
peningkat metode siswa maupun
an skor Jigsaw memiliki teman.
motivasi dan pengetahu Pengetah
antara simulasi. an uan dapat
metode Ber kategori membentu
jigsaw dasarkan cukup k
dengan hasil (76,6%), keyakinan
simulasi. penelitian kategori tertentu
sebelum kurang sehingga
Pembahasan dilakukan (16,0%), seseorang
1. Pengetahuan penyuluha kategori berperilak
dan Motivasi n baik u sesuai
siswa kesehatan (8,0%). keyakinan
tentang dengan Pengetah . Belum
pertolongan metode uan siswa baiknya
pertama jigsaw menunjuk pengetahu
pada menunjuk an an siswa
kecelakaan an pengetahu tentang
di SMK sebagian an pertolong
Wongsorejo besar kategori an
Gombong siswa cukup pertama
sebelum sebelum lebih pada
dilakukan diberikan mendomi kecelakaa
penyuluhan penyuluha nasi, n
kesehatan n dengan kategori mengingat
dengan perlakuan kurang siswa
metode jigsaw jumlahnya yang
Jigsaw dan didapatka tidak menjadi
simulasi. n hasil sebanyak responden
a. Pengetah pengetahu kategori dalam
uan siswa an cukup. penelitian
tentang kategori Pengetah ini belum
pertolong cukup uan pernah
an (76,0%), seseorang mendapat
pertama kategori biasanya kan
pada kurang diperoleh pelatihan

STIKES Muhammadiyah Gombong


11

tentang sebelum simulasi n sesuatu


pertolong dilakukan tidak jauh tindakan,
an penyuluha berbeda biasanya
pertama n dengan diperoleh
pada kesehatan motivasi dari
kecelakaa dengan perlakuan dorongan
n. Adapun metode jigsaw hati
siswa Jigsaw hasilnya nurani
dengan dan menunjuk sehingga
kategori simulasi. kan siswa jika
baik dengan seseorang
merupaka Hasil kategori memiliki
n siswa penelitian cukup nurani
yang sebelumn (80,0%), yang baik
mempuny ya tentang kategori maka
ai latar motivasi kurang akan
belakang siswa (0,0%), mendoron
dari sebelum kategori g
anggota dilakukan baik seseorang
PMR. penyuluha (20,0%). untuk
Sedangka n Hal ini berbuat
n siswa kesehatan menunjuk sesuatu.
yang dengan kan Belum
masuk metode bahwa baiknya
kategori jigsaw motivasi motivasi
cukup menunjuk siswa mengingat
dan an dengan responden
kurang sebagian kategori belum
belum besar cukup pernah
memiliki siswa masih mendapat
pengalam dengan mendomi kan
an perlakuan nasi dan pelatihan
mengikuti jigsaw kategori tentang
organisasi memiliki kurang pertolong
PMR. motivasi ada an
b. Motivasi kategori beberapa pertama
siswa cukup tapi tidak pada
tentang (76,0%), sebanyak kecelakaa
pertolong kategori kategori n. Adapun
an kurang cukup. dengan
pertama (4,0%), kategori
pada kategori Motivasi baik
kecelakaa baik merupaka merupaka
n di SMK (20,0%). n n siswa
Wongsore Hasil dari dorongan yang
jo pada untuk mempuny
Gombong perlakuan melakuka ai latar

STIKES Muhammadiyah Gombong


12

belakang satunya seseorang sebagian


anggota dengan dan besar
PMR mengguna memotiva responden
sedangka kan si untuk yang
n siswa metode melakuka pengetahu
yang jigsaw. n sesuai anya
masuk dengan belum
kategori Menurut apa yang baik
cukup dan Azwar diketahuin karena
kurang (2009), ya. belum
belum pengetahu pernah
memiliki an dan Hasil mmendap
pengalam motivasi penelitian atkan
anan seseorang Rizky dan informasi
mengikuti antara lain Edy penangan
organisasi dipengaru (2015), an
PMR. hi oleh pendidika kegawatd
faktor n yang aruratan
Dari hasil informasi, baik secara
keduanya dengan adalah lengkap
antara adanya pendidika dari
pengetahu informasi n yang sumber
an dan baru kelak informasi
motivasi mengenai dapat formal.
bisa suau hal berguna
ditarik memberik diluar Pemaham
kesimpula an sekolah an pelajar
n bahwa landasan dan untuk tentang
siswa kognitif kecakapa pertolong
masih baru bagi n diri an
rendah terbentuk sendiri pertama
tentang nya sikap terutama pada
pengetahu terhadap dalam kecelakaa
an dan hal baru membantu n dapat
motivasi tersebut. siswa ditingkatk
tentang Informasi untuk an melalui
pertolong yang mencapai pembelaja
an cukup kemandiri ran
pertama dari annya. koorperat
pada berbagai Hal ini if.
kecelakaa media sejalan Pembelaja
n maka hal dengan ran
sehingga itu dapat penelitian koorperat
perlu meningkat Hendri if
adanya kan dan Putra memiliki
penyuluha pengetahu (2015), bermacam
n salah an bahwa -macam

STIKES Muhammadiyah Gombong


13

model pok dan berfikir aktif


pembelaja mengajark serta dalam
ran salah an kepada dalam proses
satunya pelajar proses berinterak
adalah untuk kelompok si dengan
pembelaja berkomun (Slavin, situasi
ran ikasi yang 2016). lingkunga
koorperat baik nya
if tipe dalam Metode (Nursalla
jigsaw. kelompok lain untuk m, 2013).
Pembelaja . Manfaat meningkat
ran dari kan Berdasark
koorperat pembelaja pemaham an
if tipe ran tipe an pelajar beberapa
jigsaw ini adalah tentang penjelasan
merupaka melatih pertolong diatas,
n tipe pelajar an dapat
pembelaja untuuk pertama disimpulk
ran mengharg pada an bahwa
koorperat ai kecelakaa pendidika
if yang pendapat n yaitu n yang
sederhana dari metode baik
dan dapat temannya pembelaja adalah
diterapka dan ran pendidika
n oleh bekerja simulasi. n yang
pemula sama Metode kelak
(Lie, dengan pembelaja dapat
2015). teman ran berguna
yang simulasi diluar
Coorpera berlatar yaitu sekolah
tive belakang metode salah
Learning yang pembelaja satunya
tipe berbeda ran yang pendidika
jigsaw (heteroge memberik n tentang
merupaka n), an pertolong
n salah membantu pembelaja aan
satu tipe dan ran pertama
pembelaja memudah dengan pada
ran kan dalam mengguna kecelakaa
koorperat memaham kan n yang
if yang i materi keadaan berguna
menekank pembelaja yang lebih menolong
an pelajar ran, dan nyata, korban
untuk meningkat dengan dari
belajar kan peserta kondisi
secara kemampu didik gawatdar
berkelom an dalam terlibat urat.

STIKES Muhammadiyah Gombong


14

Untuk jigsaw dann pengetahu namun hal


mningkat simulasi. an itu
kan a. Pengetah kategori menunjuk
pemaham uan siswa baik an bahwa
an pelajar tentang (92,0%), metode
tentang pertolong kategori penyuluha
pertolong an cukup n tipe
an pertama (8,0%), jigsaw
pertama pada kategori efektif
pada kecelakaa kurang untuk
kecelakaa n di SMK (0,0%). menyamp
n Wongsore Sedangka aikan
membutu jo n pada informasi
hkan Gombong perlakuan tentang
pembelaja sesudah simulasi pertolong
raan yang dilakukan seluruh an
menarik penyuluha siswa pertama
dan tidak n memiliki pada
membosa kesehatan pengetahu kecelakaa
nkan dengan an n.
diantarany metode kategori b. Motivasi
a model Jigsaw baik siswa
pembelaja dan (100,0%), tentang
ran simulasi. kategori pertolong
koorperat cukup an
if tipe Berdasark (0,0%), pertama
jigsaw an hasil kategori pada
dan penelitian kurang kecelakaa
simulasi. setelah (0,0%). n di SMK
2. Pengetahuan dilakukan Perlakuan Wongsore
dan motivasi penyuluha keduanya jo
siswa n menunjuk Gombong
tentang kesehatan an sesudah
pertolongan dengan peningkat dilakukan
pertama metode an secara penyuluha
pada jigsaw signifikan n
kecelakaan dan meskipun kesehatan
di SMK simulasi dalam dengan
Wongsorejo menunjuk perlakuan metode
Gombong an metode Jigsaw
sesudah sebagian jigsaw dan
dilakukan besar masih ada simulasi.
penyuluhan siswa beberapa
kesehatan dengan yang Untuk
dengan perlakuan memiliki hasil
metode jigsaw pengetahu penelitian
memiliki an rendah perlakuan

STIKES Muhammadiyah Gombong


15

jigsaw karegori ditentuka pesan


dan kurang n oleh yang
simulasi (0,0%). beberapa disampaik
terhadap Hal ini faktor an.
motivasi sama antara lain Hal
siswa juga dengan faktor ini
menunjuk perlakuan penyuluh, menunjuk
an adanya jigsaw faktor kan
peningkat dalam sasaran, menunjuk
an. hasil dan faktor an bahwa
Motivasi perlakuan proses ada
perlakuan simulasi penyuluha perubahan
jigsaw masih ada n. Karena tingkat
kategori beberapa penyuluh pengetahu
baik siswa dan an dan
(90,0%), yang proses mootivasi
kategori memiliki dalam setelah
cukup motivasi penyuluha diberikan
(10,0%), rendah n pendidika
kategori namun responden n
kurang jumlahnya sama, keehatan
(0,0%). tidak maka metode
Meskipun banyak. faktor jigsaw
masih ada Hal ini yang dan
siswa menunjuk menentuk ssimulasi.
yang an bahwa an dalam Hal ini
memiliki metode penelitian juga
motivasi simulasi ini adalah didukung
rendah juga faktor oleh
namun efektif sasaran Notoadm
jumlahnya untuk intelegens ojo, S.
sedikit. menyamp ia siswa. (2010)
Sedangka aikan Siswa yaitu
n untuk informasi dengan bahwa
perlakuan tentang tingkat pendidika
simulasi pertolong intelegens n secara
motivasi an ia rendah umum
siswa juga pertama cenderung adalah
megalami pada kurang segala
peningkat kecelakaa memaham upaya
an dengan n. i dan yang
kategori kurang direncana
baik Efektifitas fokus kan untuk
(94,0%), metode dalam mempeng
karegori penyuluha memperha aruhi
cukup n tikan orang
(6,0%), kesehatan pesan- lain, baik

STIKES Muhammadiyah Gombong


16

individu, adanya diatas, dan


kelompok pengetahu dapat motivasi
, ataupun an, tetapi disimpulk seseorang
masyrakat penelitian an bahwa agar
, sehingga tersebut pendidika menjadi
mereka juga n lebih baik
dapat mengatak kesehatan dan
melakuka an bahwa dengan menjadi
n apa jika mengguna lebih tahu.
yang pengetahu kan Semakin
diharapka an metode seseorang
n oleh ditambah jigsaw tersebut
pelaku dengan dan tahu dan
pendidika latihan simulasi mempuny
n. dengan mempuny ai
melalui ai dampak informasi
Menurut praktek di dan lebih,
penelitian lapangan berpengar maka
Febriana maka uh semakin
dkk nantinya terhadap baik pula
(2017) tindakan perubahan sikap dan
seseorang petolonga pengetahu motivasi
yang n pertama an dan perilakun
memiliki yang motivasi ya.
pengetahu diberikan siswa 3. Perbedaan
an akan lebih tentang penyuluhan
mempuny baik lagi pertolong kesehatan
ai jika an dengan
kemampu dibanding pertama metode
an yang kan pada jigsaw dan
lebih baik seseorang kecelakaa simulasi
dalam yang n karena terhadap
pemberiaa memiliki hal pengetahuan
n pengetahu tersebut dan motivasi
pertologa an saja sesuai siswa
n pertama tanpa dengan tentang
dibanding diiringi tujuannya petolongan
kan dengan yaitu pertama
dengan latihan pendidika pada
seseorang melalui n keecelakaan.
yang praktek di kesehatan Hasil
memberik lapangan. bertujuan penelitian
an untuk perlakuan
pertolong Berdasark merubah keduanya
an an pengetahu menunjukkan
pertama beberapa an, sikap, ada
tanpa penjelasan perilaku, pengaruh

STIKES Muhammadiyah Gombong


17

penyuluhan dengan nilai Kemud penyuluhan


kesehatan Z -6,054 dan ian hasil kesehatan
dengan p-value analisa metodde
metode (0,000 < motivasi jigsaw
jigsaw dan 0,05). perlakuan terhadap
simulasi Sedangkan jigsaw nilai pengetahuan
terhadap untuk pre test dan motivasi
pengetahuan pengetahuan menunjukan siswa
dan motivasi perlakuan angka mean tentang
siswa simulasi pada 59,50 pertolongan
tentang analisa (cukup), pertama
petolongan menunjukkan sedangkan pada
pertama nilai pre post test kecekakaan
pada mean 10,18 mean 67,34 di SMK
kecelakaan (cukup) (baik) Wongsorejo
di SMK sedangkan sehingga Gombong.
Wongsorejo post test mengalami Hasil
Gombong. menunjukkan kenaikan penelitian
Keduanya mean 14,30 skor 7,84 perlakuan
cukup efektif (baik) dengan nilai keduanya
meningkatka sehingga Z -5,168 menunjukkan
n mengalami daan p-value ada
pengetahuaa kenaikan (0,000 < perbedaan
n dan skor 4,12 0,05), untuk penyuluhan
motivasi dengan nillai hasil analisa kesehatan
siswa z -6,077 dan motivasi dengan
tentang p-value perlakuan metode
pertoloongan (0,000 < simulasi nilai jigsaw dan
pertama 0,05), menunjukkan simulasi
pada artinya ada angka pre terhadap
kecelakaan. pengaruh test dengan pengetahuan
Pada analisa penyuluhan mean 59,38 dan motivasi
pengetahuan kesehatan (cukup), siswa
perlakuan metode sedangkan tentang
jigsaw pre jigsaw post test petolongan
menunjukkan terhadap mean 67,74 pertama
mean 10,72 pengetahuan (baik) pada
(cukup), dan motivasi mengalami kecelakaan
sedangkan siswa kenaikan di SMK
post test tentang skor 8,36 Wongsorejo
menujukkan pertolongan dengan nilai Gombong.
mean 13,90 pertama Z -5,013 dan Metode
(baik) pada p-value simulasi lebih
sehingga kecekakaan (0,000 < efektif
mengalami di SMK 0,05), meningkatka
kenaikam Wongsorejo artinya ada n
skor 3,18 Gombong. pengaruh pengetahuan

STIKES Muhammadiyah Gombong


18

namun tidak sedangkkan dalam proses metode


ada simulasi 8,36 berinteraksi jigsaw dan
perbedaan sehingga dengan simulasi
yang perbedaan situasi hampir
signifikan skor 0,52 lingkunganya seluruh
antara model dengan nilai (Nursallam, siswa-siswi
jigsaw dan Z -0,449 dan 2013). mengerti
simulasi p-value Pening daan tahu
terhadap (0,654 < katan tentang
motivasi 0,05), pengetahuan pertolongan
siswa artinya tidak dan motivasi pertama
tentang ada pertolongan pada
pertolongan perbedaan pertama kecelakaan
pertama peningkatan pada (P3K) dan
pada skor kecelakaan motivasi
kecelakaan. motivasi (P3K) menolong
Perbedaan antara menjadi baik korban
pengetahuan metode terjadi kecelakaan
nilai mean jigsaw dan karena meningkat.
menunjukkan simulasi. dilakukan Peneliti
perlakuan Metod pendidikan an
jigsaw e lain untuk kesehatan sebelumnya
menunjukan meningkatka metode yang
angka 3,18 n jigsaw dan dilakukan
sedangkan pemahaman simulasi. oleh Sleeper
simulasi 4,12 pelajar Pendidikan & Thompson
sehingga ada tentang kesehatan (2015)
perbedaan pertolongan dengan menguatkan
mean 0,94 pertama metode hasil
dengan nilai pada jigsaw dan penelitian ini
Z -2,770 dan kecelakaan simulasi yang yaitu metode
p-value yaitu metode diberikan simulasi
(0,006 < pembelajaran dapat dapat
0,05) itu simulasi. membuat meningkatka
artinya Metode siswa n self
metode pembelajaran mengerti dan confididence
simulasi lebih simulasi memahami (kepercayaan
efektif yaitu apa yang diri) peserta
meningkatka pembelajaran telah didik,
n dengan diajarkan sedangkan
pengetahuan. menggunaka sesuai penelitian
Sedangkan n keadaan indikator. oleh
motivasi yang lebih Setelah Mahardika
jigsaw nyata, dilakukan (2017)
menunjukkan dengan pendidikan metode
nilai mean peserta didik kesehatan simulasi
7,84 terlibat aktif dengan dapat

STIKES Muhammadiyah Gombong


19

meningkatka keterampilan bahwa pengetahuan


n clinical sebelum Coorperativ dan motivasi
performance daan sesudah e Learning siswa dalam
peserta diberikan tipe jigsaw pertolongan
didik, pendidikan merupakan pertama
penelitian kesehatan salah satu pada
oleh Larew metode tipe kecelakaan.
& Lessans simulasi. pembelajaran
(2016) Pengaruh koorperatif Kesimpulan
metode Pendidikan yang 1. Sebelum
simulasi kesehatan menekankan dilakukan
dapat dan Simulasi pelajar untuk penyuluhan
meningkaatk Terhadap belajar kesehatan
an Pengetahuan secara dengan
kemampuan dan berkelompok metode
mahasiswa Keterampilan dan jigsaw dan
dapat Tentang mengajaarka simulasi
memecahkan Pertolongaan n kepada menunjukkan
masalah Pertama pelajar untuk sebagian
dalam pada siswa berkomunika besar siswa
pengambilan yang si yang baik dengan
keputusan mengalami didalam perilaku
dan sinkop Kelas kelompok jigsaw
penelitian X SMA sedangkan memiliki
oleh cordeau Negeri 7 metode pengetahuan
(2013) Manado. simulasi kategori
dengan Pendidikan memberikan cukup yaitu
metode kesehatan pembelajaran 38 siswa
simulasi merupakan dengan (76,0%) dan
sangat upaya untuk situasi yang motivasi
diperlukan meningkatka lebih nyata kategori
guna n sehingga cukup yaitu
meningkatka keterampilan siswa lebih 38 siswa
n kognitif, , maka perlu cepat dalam (76,0%).
afektif dan metode yang memahami Sama halnya
psikomotrik tepat dan permasalaha pada
peseerta menarik n perlakuan
didik. dalam pertolongan simulasi
Hasil menyampaik pertama sebagian
penelitian ini an informasi pada besar siswa
sejalan kesehatan. kecelakaan. memiliki
dengan Berdas Kedua pengetahuan
penelitian arkan metode kategori
Ramadhanti beberapa tersebut cukup yaitu
(2017) penjelasan efektif 38 siswa
terdapat diatas, dapat meningkatka (76,0%) dan
perbedaan disimpulkan n motivasi

STIKES Muhammadiyah Gombong


20

kategori penyuluhan Pertama Pendidika


cukup yaitu kesehatan Pada n
40 siswa dengan Kecelaka Geografi)
(80,0%). metode anhttp://a Volume 2,
2. Setelah jigsaw dan ndryawan No 3, Mei
dilakukan simulasi bisnis.files 2015.
penyuluhan terhadap .wordpres
kesehatan motivasi s.com/201 Azwar. (2009).
dengan siswa 3/04/p3k- Sikap
metode tentang lengkap.p Manusia
jigsaw dan pertolongan df. Teori dan
simulasi pertama Diakses Pengukur
menunjukkan pada pada 1 annya.
sebagian kecelakaan April Yogyakart
besar siswa di SMK 2019. a: Pustaka
dengan Wongsorejo Pelajar.
perlakuan Gombong. Arif, M. (2010).
jigsaw Metode Kapita Basri,A.H.
memiliki simulasi lebih Selekta (2015).
pengetahuan efektif Kedoktera Faktor-
kategori baik meningkatka n. Jakarta: faktor
yaitu 46 n Medica yang
siswa pengetahuan Aesculpal berkontri
(92,0%) dan siswa namun us. busi
motivasi tidak ada terhadap
kategori baik perbedaan Azizirrahman, motivasi
yaitu 45 signifikan M. polisi lalu
siswa antara (2015). lintas
(90,0%). metode Faktor dalam
Sedangkan jigsaw Penyebab menolong
pada dengan Terjadinya korban
perlakuan simulasi Kecelakaa kecelakaa
simulasi dalam n Lalu n lalu
seluruh siswa meningkatka Lintas lintas di
memiliki n motivasi pada Wilayah
pengetahuan siswa. Daerah Polres
kategori baik Rawan Banjarma
yaitu 50 Kecelakaa sin.
siswa DAFTAR n di
(100,0%) PUSTAK Kecamata Cordeau, M. A.
dan motivasi A n (2013).
kategori baik Banjarmas Teaching
yaitu 47 Andryawan, in Tengah holistic
siswa T.P. Kota nursing
(94,0%). (2013). Banjarmas using
3. Ada Pertolong in. JPG clinical
perbedaan an (Jurnal simulatio

STIKES Muhammadiyah Gombong


21

n. A diyah w.scribd.c interactiv


pedagogi Gombong. om/doc/9 e patients
cal essay. 3470580/ care
Journal of Hidayah, I. First-Aid- simulatio
Nursing (2017). Mountain- n. Nursing
Education Pengaruh Rescue- Education
and Pelatihan Revisi-Dr- Perspectiv
Practice. 3 Bantuan jimmy. es; 27: 16-
(4): 40- Hidup 21.
50. Dasar Kartika, M.
Terhadap (2009).An Lie, A. (2015).
Heinrich. Tingkat alisis Cooperati
(2008). Motivasi Faktor ve
Accident Menolong Penyebab Learning.
Preventio Korban Kecelaka Jakarta:
n. A Kecelaka an Lalu Gramedia
Worker’s an Lalu Lintas Widiasara
Education Lintas Pada na.
Manual. Pada Pengenda
Geneve:I Polisi ra Sepeda Mahardika, Z.
LO. Kota Motor Di P. (2017).
Yoyakarta. Wilayah The effect
Hendri Tamara Yogyakart Depok of
Yuda & a: (Menggun combined
Putra Program akan simulated
Agina Studi Data patient
WS, Pendidika Kecelaka and
(2015). n Dokter an Polres manikin
Pengetah Fakultas Metro for the
uan Kedoktera Depok.De achievem
Tentang n Dan pok : ent
Penangan Ilmu Skripsi intraveno
an Kesehatan FKM UI us
Kegawatd Universita cannulati
aruratan s Larew, C. & on skills.
Pada Muhamma Lessans, (Unpublis
Siswa diyah S. (2016). hed
Anggota Yogyakart Innovatio bachelor’
Hizbul a ns in s thesis).
Wathan di clinical Gadjah
SMA Jimmy. (2010). simulatio Mada
Muhamm First aid n: University
adiyah and Applicati ,
Gombong mountain on of Yogyakart
. Stikes rescue.Av Benner’s a.
Muhamma ailable at theory in Indonesia
http://ww an

STIKES Muhammadiyah Gombong


22

Margareta & Ilmu al dan Asuhan


Shinta. Perilaku. simulasi Jember.
(2012). Jakarta : terhadap Surabaya:
Buku Rineka. keterampi Universita
Cerdas Cipta. lan siswa s Negeri
P3K: 101 melakuka Surabaya.
Pertolong Notoatmodjo, n
an S. pertolong Sardiman, A.M.
Pertama (2010).. an (2011).Int
Pada Ilmu pertama eraksi
Kecelaka Kesehata pada dan
an.Yogya n korban Motivasi
karta : Masyarak pingsan. Belajar
Niaga at. Jakarta Skripsi Mengajar.
Swadaya. : Rineka thesis, Jakarta.
Miguel G.F. Cipta. Universita PT
(2012). s 'Aisyiyah Rajawali
Emergenc Pramana. Yogyakart Pers.
y Care In (2012). a.
The Mengolah Sastrohadiwiry
Autonom Data Rizky o.(2012).
ous Statistik Anggraeni Manajem
Region of Secara Subagio en Tenaga
Spain. Profesion & Edy Kerja
Improvem al. Rianto, Indonesia.
ent in Jakarta: (2015). Jakarta:
Pre Media Pengaruh Bumi
Hospitale Penerapa Aksara.
Emergenc Purwanto. n Metode Jakarta.
y Care (2012).M Simulasi
And otivasiBel Terhadap Slavin, R. E.
Welfare ajar. Kecakapa (2016).
Coordinati Bandung: n Cooperati
on Remadja Pertolong ve
SESPAS Rosdakary an Learning
Espana. a. Pertama Teori,
Madrid. Pada Riset, dan
Journal Ramadhanti Kedarurat Praktik.
of putri an (P3K) Bandung:
Emergenc (2017). Pada Nusa
y. Perbandi Siswa Media.
ngan Tunagrah
Notoatmodjo, pendidika ita Di Sleeper, J.A. &
S. (2010). n SLB/C Thompson
Promosi kesehatan Taman , C.
Kesehata metode Pendidika (2015).
n dan audiovisu n Dan The use of

STIKES Muhammadiyah Gombong


23

high untuk http://ww


fidelity Penelitia w.who.int/
simulatio n. mediacent
n to Bandung re/factshe
enhance : ets/fs359/
nursing Alfabeta. en/.
students’
therapeuti Suharni.(2011). WHO.(2015).
c Tips Cara Road
communic Membant Traffic
ation u/ Injuries.
skills. Menolong Geneva:
Inter- Orang WHO.
national Patah Available
Journal of Tulang – at
Nursing P3K.http:/ http://ww
Education /kadalsuha w.who.int/
Scholarshi rni.blog.c mediacent
p. 5(1): 42 om/2011/ re/factshe
05/22/tips ets/fs358/
Siregar, -cara- en/.
Syofian. membantu
(2013). menolong Widayatun, T.R
Metode -orang- (2012).
Penelitian patah- Ilmu
Kuantitati tulang- Perilaku.
f. Jakarta: p3k- Jakarta :
PT Fajar pertolong CV.Agung
Interprata an- Seto.
ma pertama-
Mandiri. pada-
kecelakaa
Sudiharto & n/.
Sartono. Diakses
(2011). pada 1
Basic April
Trauma 2017.
Cardiac
Life WHO. (2016).
Support. Report on
Jakarta: Road
CV.Sagun Traffic
g Seto. Injury
Preventio
Sugiyono. n.
(2011). Available
Statistik at

STIKES Muhammadiyah Gombong

Anda mungkin juga menyukai