Anda di halaman 1dari 8

ANALISA JURNAL DENGAN METODE PICO

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Paliatif


Dosen Pengampu Dr. Catur Budi Susilo,S.Pd., S.Kp, M.Kes

Disusun Oleh:
Andini Dwi Fenisah P07120520021
Putri Eka Muzdhalifah P07120520022
Eka Setya Pratama Ripsonedie P07120520023
Muhammad Jauhar Ridho P07120520024
Yanis Hilda Aulia Pratama P07120520025

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian
secara global. Lebih dari duapertiga (70%) dari populasi global diperkirakan akan
meninggal akibat penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, stroke
dan diabetes melitus (World Health Organization [WHO], 2011).
Diabetes merupakan salah satu penyakit progresif yang memerlukan
penanganan lama dan biaya yang besar. Pasien dengan penyakit progresif tidak
hanya mengalami berbagai masalah fisik seperti nyeri, sesak nafas, penurunan
berat badan, gangguan aktivitas, tetapi juga mengalami gangguan psikososial dan
spiritual yang memengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya. Kebutuhan
pasien yang memiliki penyakit pada stadium lanjut tidak hanya pada pemenuhan
atau pengobatan gejala fisik, tetapi juga membutuhkan dukungan terhadap
kebutuhan psikologis, sosial, dan spiritual yang dikenal sebagai perawatan paliatif
(Doyle & Mac Donald, 2003). Hal ini sejalan dengan Keputusan Kemenkes RI
(2007) yang menjelaskan bahwa penyakit kardiovaskuler, kanker, penyakit
pencernaan, diabetes, dan PTM lainnya tidak hanya membutuhkan perawatan
kuratif dan rehabilitatif tetapi juga membutuhkan perawatan paliatif dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien.
Beberapa kendala dapat menghambat pasien dalam mendapatkan
pelayanan kesehatan. Keterbatasan fasilitas pada instansi yang menyediakan
pelayanan perawatan paliatif tentu saja menjadi salah satu kendala untuk
masyarakat dalam mendapatkan perawatan paliatif secara optimal dan akan
memengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang didapatkan. Hasil
studi Elfira (2012) menunjukkan bahwa pasien dan keluarga kurang puas dengan
nilai rerata 2,98 terhadap pelayanan perawatan paliatif yang diberikan di
Puskesmas Balongsari Surabaya.
Ketidaksesuaian antara harapan masyarakat terhadap perawatan paliatif
dengan ketersediaan pelayanan kesehatan dapat memengaruhi tingkat kepuasan.
Di sisi lain, keterlibatan konsumen diakui sebagai peran yang diperlukan untuk
mengukur dimensi kualitas suatu pelayanan yang nantinya akan menjadi tolok
ukur pengembangan institusi penyedia perawatan paliatif (Geron, Smith,
Tennstedt, Jette, & Chassler, 2000). Berdasarkan fenomena dan uraian tersebut,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Kepuasan Pasien Diabetes
Melitus Terhadap Perawatan Paliatif: Tingkat Terendah pada Dimensi Tampilan
Fisik”.

BAB II

JURNAL

(Terlampir)

BAB III

RESUME JURNAL

A. Nama peneliti
Iin Nur Indah Sari dan Tuti Nuraini
B. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Balai Asuhan Keperawatan atau Rumah Perawatan di
wilayah Jabodetabek.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran tingkat kepuasan pasien
DM yang mendapatkan perawatan paliatif perlu dilakukan
D. Metode Penelitian
1. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
2. Populasi
43 pasien DM di Balai Asuhan Keperawatan atau Rumah Perawatan di wilayah
Jabodetabek. Responden ini dipilih melalui teknik consecutive sampling
mengingat keterbatasan jumlah kunjungan pasien DM di tiap Balai.
3. Uji statistik yang digunakan adalah uji reliabilitas
E. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden berada pada rentang
merasa puas (60,5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65,1% responden
merasa puas pada dimensi tangibleness (tampilan fisik), 67,4% responden merasa
puas pada dimensi reliability (keandalan), 60,5% responden merasa puas pada
dimensi responsiveness (daya tanggap), 67,4% responden merasa puas pada
dimensi empathy (empati), dan 62,8% responden merasa puas pada dimensi
assurance (jaminan).

BAB IV
ANALISA JURNAL

A. Analisa Penelitian
1. Populasi
Jumlah anggota populasi sebanyak 43 pasien diambil seluruhnya menjadi sampel
dengan menggunakan consecutive sampling mengingan keterbatasan jumlah
kunjungan di setiap balai.
2. Intervention
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi dari Home Care
Client Satisfaction Instrument-Revised (HCCSI-R), Client Satisfaction Inventory
(CSI), dan Longform Patient Satisfaction Questionnaire (PSQIII). Kuesioner dalam
penelitian ini terdiri dari lima bagian yang disusun berdasarkan dimensi kepuasan
yaitu dimensi tangibleness (tampilan fisik), dimensi reliability (keandalan), dimensi
responsiveness (daya tanggap), dimensi empathy (empati) dan dimensi assurance
(jaminan) dengan total 35 butir pernyataan yang dapat diisi oleh pasien DM yang
mendapatkan perawatan paliatif. Tiap butir dinilai menggunakan skala Likert dari
“sangat puas” sampai “sangat tidak puas”.
3. Compare
Dalam jurnal penelitian ini, peneliti tidak menggunakan kelompok control akan
tetapi meningkatkan perawatan paliatif dan dianalisis secara deskriptif.
4. Output
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum semua pasien merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan. Semua pasien merasa puas terhadap semua
dimensi pelayanan yakni dimensi tangibleness (tampilan fisik), dimensi reliability
(keandalan), dimensi responsiveness (daya tanggap), dimensi empathy (empati)
dan dimensi assurance (jaminan). Dimensi tangibleness (tampilan fisik)
mendapatkan skor terendah karena lingkungan fisik yang diberikan masih terbatas
dan sempit.
B. Critical Apraisal For Quantitative Research
1. Judul dan Abstrak
judul jurnal sesuai dengan isi (Kepuasan pasien diabetes melitus terhadap
perawatan paliatif: tingkat terendah pada dimensi tampilan fisik)
a. Tujuan dalam jurnal disebutkan, yaitu untuk mengidentifikasi gambaran tingkat
kepuasan pasien DM yang mendapatkan perawatan paliatif perlu dilakukan.
b. Abstrak memberikan informasi yang lengkap yaitu latar belakang, tujuan,
metode penelitian, dan hasil penelitian.
2. Justifikasi, Metode dan desain
a. Di dalam jurnal pada latar belakang telah dijelaskan alasan melakukan
penelitian.
b. Tinjauan pustaka dalam jurnal cukup.
c. Jurnal menggunakan referensi 10 tahun terakhir tetapi ada beberapa referensi
yang lebih dari 10 tahun terakhir.
d. Hipotesis tidak dicantumkan dalam jurnal ini
e. Penelitian deskriptif cross sectional
3. Sampling
Pengambilan populasi dijelaskan dalam penelitian ini yaitu teknik consecutive
sampling. Teknik ini diambil dikarenakan terbatasnya jumlah pasien diabetes
mellitus yang berkunjung di tiap balai. Kriteria inklusi dan eksklusi tidak
disebutkan.
4. Pengumpulan data
Cara pengumpulan data dijelaskan dengan memberikan kuesioner pada pasien
diabetes mellitus dengan perawatan paliatif yang berisi 35 pertanyaan. Tiap butir
dinilai menggunakan skala Likert dari “sangat puas” sampai “sangat tidak puas”.
a. Instrumen pengumpulan data dijelaskan yaitu menggunakan kuesioner
modifikasi dari Home Care Client Satisfaction Instrument-Revised (HCCSI-R),
Client Satisfaction Inventory (CSI), dan Longform Patient Satisfaction
Questionnaire (PSQIII). Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari lima bagian
yang disusun berdasarkan dimensi kepuasan yaitu dimensi tangibleness
(tampilan fisik), dimensi reliability (keandalan), dimensi responsiveness (daya
tanggap), dimensi empathy (empati) dan dimensi assurance (jaminan) dengan
total 35 butir pernyataan yang dapat diisi oleh pasien DM yang mendapatkan
perawatan paliatif.
b. Tidak dijelaskan dalam jurnal tentang confounding factors.
c. Validitas instrumen dari seluruh 34 pernyataan memiliki r> 0,396. Hal ini
menunjukkan bahwa 34 pernyataan dinyatakan valid. Uji reliabilitas instrumen
menghasilkan nilai Cronbach alpha> 0,964 yang menunjukkan bahwa
instrumen dalam penelitian ini bersifat reliabel.
5. Pertimbangan Etik
a. Ethical approval dari komite etik di dalam jurnal tidak dijelaskan.
b. Tidak dijelaskan dalam jurnal tentang informed consent.
6. Analisa Data dan Hasil
a. Hasil penelitian disampaikan dengan jelas di dalam penelitian.
b. P-value dan convidence interval tidak dilaporkan dalam jurnal.
c. Hasil penelitian dalam jurnal signifikan,
d. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum semua
pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Semua pasien merasa
puas terhadap semua dimensi pelayanan yakni dimensi tangibleness (tampilan
fisik), dimensi reliability (keandalan), dimensi responsiveness (daya tanggap),
dimensi empathy (empati) dan dimensi assurance (jaminan). Dimensi
tangibleness (tampilan fisik) mendapatkan skor terendah karena lingkungan
fisik yang diberikan masih terbatas dan sempit.
7. Hasil dan Keterbatasan Penelitian
a. Hasil pada penelitian dapat digeneralisasikan untuk meningkatkan kepuasan
pasien.
b. Keterbatasan dalam penelitian ini tidak disebutkan
c. Dalam jurnal tidak dijelaskan tentang saran untuk peneliti selanjutnya.
d. Implikasi dalam penelitian ini adalah perawatan paliatif meningkatkan
kepuasan pasien diabetes mellitus yang dapat diketahui berdasarkan dimensi
kepuasan yaitu dimensi tangibleness (tampilan fisik), dimensi reliability
(keandalan), dimensi responsiveness (daya tanggap), dimensi empathy
(empati) dan dimensi assurance (jaminan).
C. Hubungan hasil penelitian dengan kondisi riil di klinis atau di lapangan
Tingkat kepuasan masyarakat yang sudah cukup puas dengan perawatan paliatif
yang telah diberikan sudah sesuai dengan hasil penelitian yang mengatakan
responden puas dengan pemberian perawatan paliatif.
D. Kelebihan jurnal
1. Instrumen penelitian sudah jelas yaitu menggunakan kuesioner yang akan diisi
oleh responden.
2. Metode penelitian cukup jelas yaitu sampel, tempat penelitian, pengumpulan
data dan uji validitas instrument.
3. Tujuan penelitian diuraikan dengan jelas yaitu untuk mengetahui tingkat
kepuasan pasien diabetes mellitus terhadap perawatan paliatif.
E. Kekurangan jurnal
1. Manfaat jurnal tidak dicantumkan
2. Tidak menjelaskan kriteria inklusi dan eksklusi pada pengambilan sampel
3. Confounding factor tidak dijelaskan dalam jurnal
F. Perbandingan Isi Jurnal
Jurnal lain : “Gambaran Kualitas Hidup dan Kepuasan Pasien Kanker Terhadap
Peran Farmasis dan Perawatan Paliatif di Puskesmas Balongsari
Surabaya
Peneliti : Elfira S.S.B
Tujuan : Mengetahui gambaran kualitas hidup dan kepuasan pasien kanker
terhadap peran farmasis dan perawatan paliatif.
Metode : Menggunakan seluruh populasi sebagai subyek penelitian. Pengambilan
data dengan kuesioner dan wawancara.
Hasil : Hasil yang didapatkan kualitas hidup pasien yang menerima perawatan
paliatif di Puskesmas Balongsari baik cenderung sangat baik yaitu
dengan nilai rata-rata 1,17. Pasien puas dengan perawatan paliatif yang
mereka terima dengan nilai rata-rata 3,00. Keluarga pasien kurang puas
cenderung puas terhadap perawatan paliatif dengan nilai rata-rata 2,98.
Kepuasan terhadap peran farmasis dalam perawatan paliatif, pasien dan
keluarganya belum bisa menentukan tingkat kepuasan karena selama ini
belum pernah bertemu dengan farmasis dalam perawatan paliatif.
Awareness pasien terhadap perawatan paliatif 100% mengetahui tentang
perawatan paliatif dan 50,00% mendapatkan informasi tentang paliatif dari
petugas puskesmas, 58,33% setuju jika penyakit kanker harus mendapat
perawatan paliatif, paliatif memberikan dampak positif, akan
merekomendasikan ke pasien lainnya, 58,33% menyatakan perawatan ini
dimulai pertama kali pasien didiagnosis sedangkan untuk keluarga 75%
mengetahui tentang perawatan paliatif dari petugas puskesmas, 83,33%
sangat setuju jika penyakit kanker harus mendapatkan perawatan ini,
memberikan dampak positif bagi pasien dan keluarga, akan
merekomendasikan kepada pasien lain dan 50,00% menyatakan
perawatan ini didapat pada saat pertama kali pasien didiagnosis.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penelitian ini mengidentifkasi tingkat kepuasan masyarakat yang mendapatkan
perawatan paliatif. Jenis penyakit kronis yang membutuhkan perawatan paliatif
cukup beragam, termasuk diabetes melitus. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh gambaran tingkat kepuasan masyarakat terhadap perawatan paliatif
yang didapatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum semua
pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Semua pasien merasa
puas terhadap semua dimensi pelayanan yakni dimensi tangibleness (tampilan
fisik), dimensi reliability (keandalan), dimensi responsiveness (daya tanggap),
dimensi empathy (empati) dan dimensi assurance (jaminan). Dimensi
tangibleness (tampilan fisik) mendapatkan skor terendah karena lingkungan
fisik yang diberikan masih terbatas dan sempit.
B. Saran
Kepuasan pasien diukur berdasarkan tingkat harapan pasien terhadap
pelayanan yang diberikan dan perubahan kesehatan yang didapat kan. Pasien
akan merasa puas jika pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan harapan pasien. Sehingga, perawat sebaiknya perlu
memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pasien, antara lain
faktor lingkungan fisik (TN, INR, AM).

Anda mungkin juga menyukai