Disusun Oleh :
Diajukan oleh :
1. Yanis Hilda Aulia Pratama (P07120520025)
2. Febyan Trialoka Margaraisa (P07120520026)
Mengetahui,
Pembimbi Pembimbi
ng ng Klinik,
Akademik,
A. Definisi Kanker Laring
Laring adalah organ suara yang terletak dibawah dan depan pharynx, serta ujung procsimal
trachea. Kanker laring adalah adanya pertumbuhan ganas dijaringan epitel yang menggangu
jaringan suara yang terletak diantara larynx atau di ujung prixsimal trachea.Kanker laring
banyak dijumpai pada usia lanjut diatas 40 tahun. Kebanyakan pada orang laki-laki. Hal ini
mungkin berkaitan dengan kebiasaan merokok, bekerja dengan debu serbuk kayu, kimia toksik
atau serbuk, logam berat.
Kanker laring dapat menyebabkan kematian. Kematian dapat terjadi tergantung stadium
dan lokasinya. Pengangkatan kanker laring stadium IV membuat pasien bisa bertahan sampai
10 tahun, tetapi kalau sudah menyebar ke organ tubuh lain bisa menyebabkan kematian
sebelum 10 tahun.
B. Etiologi
Belum diketahui pasti. Faktor predisposisi merokok, alcohol, dan paparan sinar radio aktif.
Seseorang yang mengalami kanker dikepala dan dileher sering kali adalah seseorang yang
menggunakan alcohol dan tembakau sebelum pembedahan.
C. Patofisiologi
Kanker laring menyebabkan 5,5% dari semua penyakit keganasan.Terutama neoplasma
laringeal 95 adalah karsinoma sel skuamosa. Bila kanker terbatas pada pita suara (intrinsik)
menyebar dengan lambat.Pita suara miskin akan pembuluh limfe sehingga tidak terjadi
metastase kearah kelenjar limfe.Bila kanker melibatkan epiglotis (ekstrinsik) metastase lebih
umum terjadi. Tumor supraglotis dan subglotis harus cukup besar, sebelum mengenai pita
suara sehingga mengakibatkan suara serak.Tumor pita suara yang sejati terjadi lebih dini
biasanya pada waktu pita suara masih dapat digerakan.
D. Pathway
Faktor predisposisi
Ca. Laring
c. Keluhan Utama
Keluhan utama pada klien ca. Laring meliputi nyeri tenggorok. sulit menelan,sulit
bernapas,suara serak,hemoptisis dan batuk ,penurunan berat badan, nyeri tenggorok, lemah.
d. Riwayat Penyakit Sekarang
Biasanya suara serak adalah hal yang akan Nampak pada pasien dengan kanker
pada daerah glottis, pasien mungkin mengeluhkan nyeri dan rasa terbakar pada
tenggorokan, suatu gumpalan mungkin teraba di belakang leher. Gejala lanjut meiputi
disfagia, dispnoe, penurunan berat badan.
e. Riwayat Penyakit Dahulu
Tanyakan apakah klien pernah mengalami infeksi kronis
Tanyakan pola hidup klien (merokok, minum alkohol)
Riwayat Penyakit Keluarga
Tanyakan pada klien apakah ada keluarga yang pernah mengalami penyakit yang
sama. Atau adakah
Keluarga yang meninggal akibat penyakit ini.
f. Pemeriksaan Fisik
1. System pencernaan
Adanya Kesulitan menelan.
Tanda : Kesulitan menelan, mudah tersedak, sakit menelan, sakit tenggorok yang menetap.
Bengkak, luka. Inflamasi atau drainase oral, kebersihan gigi buruk. Pembengkakan lidah
dan gangguan reflek.
2. Neurosensori
Gejala : Diplopia (penglihatan ganda), ketulian.
Tanda : Hemiparesis wajah (keterlibatan parotid dan submandibular). Parau menetap atau
kehilangan suara (gejala dominan dan dini kanker laring intrinsik). Kesulitan menelan.
Kerusakan membran mukosa
3. System Pernapasan
· Adanya benjolan di leher
· Asimetri leher
· Nyeri tekan pada leher
· Adanya pembesaran kelenjar limfe
· Dipsnoe
· Sakit tenggorokan
· Suara tidak ada
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Laringoskop
Untuk menilai lokasi tumor, penyebaran tumor.
b. Foto thoraks
Untuk menilai keadaan paru, ada atau tidaknya proses spesifik dan metastasis di paru.
c. CT-Scan
Memperlihatkan keadaan tumor/penjalaran tumor pada tulang rawan tiroid dan daerah pre-
epiglotis serta metastasis kelenjar getah bening leher.
d. Biopsi laring
Untuk pemeriksaan patologi anatomik dan dari hasil patologi anatomik yang terbanyak
adalah karsinoma sel skuamosa.
2. DIAGNOSA
a. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan pengangkatan sebagian atau
seluruh glotis, gangguan kemampuan untuk bernapas, batuk dan menelan, serta sekresi
banyak dan kental.
b. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan defisit anatomi (pengangkatan
batang suara).
c. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan penekanan serabut syaraf oleh sel-
sel tumor
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan saluran
pencernaan.(disfagia)
e. Gangguan citra diri berhubungan dengan kehilangan suara,perubahan anatomi wajah
dan leher.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta : EGC
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama Pasien : Tn. E
2) Tempat Tgl Lahir : Muntilan, 10 September 1953
3) Umur : 67 tahun 4 bulan
4) Jenis Kelamin : Laki - laki
5) Agama : Islam
6) Pendidikan : S1
7) Pekerjaan : Pensiunan
8) Suku / Bangsa : Jawa
9) Alamat : Jl. Bumijo RT.36 RW.08, Jetis, DIY
10) Diagnosa Medis : Carsinoma Laring (PA : Conventional SCC Well Diff)
Stadium III
11) No. RM : 019502XX
12) Tanggal Masuk RS : 21 Januari 2021
b. Penanggung Jawab / Keluarga
1) Nama : Ny. N
2) Umur : 65 tahun
3) Pendidikan : S2
4) Pekerjaan : Dosen Kebidanan
5) Alamat : Jl. Bumijo RT.36 RW.08, Jetis, DIY
6) Hubungan dengan pasien : Istri
7) Status perkawinan : Sudah Menikah
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan Utama saat Pengkajian
Keluarga mengatakan pasien masih merasa sakit dan kadang-kadang
nyeri pada stoma serta bekas luka post operasi, pasien nampak batuk dan
suara nafas dari lubang stoma
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Alasan masuk RS :
Riwayat suara serak sudah dialami pasien sejak 8 bulan yang lalu dan
memberat dalam 3 bulan terakhir. Riwayat suara serak diikuti
keluhan sesak nafas sejak 6 bulan yang lalu dan memberat dalam 2
bulan terakhir.
b) Riwayat Kesehatan Pasien :
Pasien telah melakukan trakeostomi pada bulan desember 2020.
Riwayat perokok (+) dengan jumlah ± 1 bungkus per hari.
Keterangan :
Laki-laki Tinggal serumah Pasien
Perempuan
Meninggal Pisah
b) Keadaan pernafasan
Tidak ada pernafasan cuping hidung,
c) Keadaan Kardiovaskuler
Keluarga klien mengatakan tidak memiliki penyakit jantung, dan
tidak pernah merasa berdebar- debar
b) Harga Diri
Tidak terkaji ( klien sulit berbicara)
c) Peran Diri
Tidak terkaji ( klien sulit berbicara)
d) Ideal Diri
Tidak terkaji ( klien sulit berbicara)
e) Identitas Diri
Tidak terkaji ( klien sulit berbicara)
2) Kepala
Bentuk kepala mesocephal, kulit kepala agak kotor, tidak ada lesi
3) Leher
Terdapat lubang stoma dengan diameter?
Terdapat luka post operasi total laringektomi dengan panjang ± 10cm
4) Tengkuk
Tidak terdapat tanda- tanda peningkatan JVP
5) Dada
Paru
a. Inspeksi : Bentuk dada simetris, ekspansi dada simetris.
Diameter anteroposterior dalam proporsi terhadap diameter lateral
1:2. Respirasi 22 x/menit.. tidak tampak retraksi dada.. tampak
cekung pada prosesus xifoideus.
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa abnormal,
ekspansi dada simetris. Heart rate 84 x per menit.
c. Perkusi :
Suara resonan pada intercosta 1-3 dada kiri
Suara resonan pada intercosta 1-5 dada kanan
d. Auskultasi : Terdengar bunyi stridor pada inspirasi dan ekspirasi
Jantung
a. Inspeksi : Tidak ada jaringan parut, warna kulit merata
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung
d. Auskultasi : Terdengar suara jantung S1 dan S2 tunggal. Tidak
ada murmur
6) Payudara
7) Punggung
Tidak terdapat nyeri tekan pada punggung pasien
8) Abdomen
a) Inspeksi
Simetris, tidak ada asites, vena-vena tidak membesar, warna kulit
merata, tidak ada kelainan kulit.
b) Auskultasi
Peristaltik usus terdengar 10 x/menit
c) Perkusi
Terdengar suara tympani pada empat kuadran
d) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa dan hepatomegali
b) Bawah
Inspeksi : Anggota gerak lengkap,tidak ada lesi.
Palpasi : Tidak ada edema, anggota gerak lengkap dapat
digerakkan baik. Turgor kulit elastis, akral hangat
Pengkajian VIP score (Visual Infusion Phlebithis) Skor visual flebitis pada
luka tusukan infus :
- Observasi kanula
Salah satu dari berikut jelas: 1 Mungkin tanda dini flebitis
7. Terapi
Tabel 3.6 Pemberian Terapi Pasien Tn. E di Ruang Anggrek 1 RSUP Dr. Sardjito
Data objektif :
- Klien operasi laringektomi total pada
tanggal
- Suhu
- Tekanan darah
- RR
- Nadi
- Leher klien berbalut perban
Data subjektif : Ketidakmampuan Defisit Nutrisi
- Keluarga klien mengatakan selama di RS menelan makanan
klien makan melalui selang NGT
Data objektif :
- Terpasang NGT di hidung klien
- Membrane mukosa pucat
- Otot menelan tidak bisa
- Operasi laringektomi total
Data subjektif : Hambatan fisik Gangguan
- Keluarga mengatakan klien tidak dapat Komunikasi
berbicara Tindakan Verbal
Data objektif : pembedahan
- Klien tampak kesulitan untuk ↓
mengeluarkan suara. Klien hanya Klien bernafas
berkomunikasi dengan tulisan dan melalui melalui stoma
bahasa tubuh ↓
- Terdapat balutan perban di leher Plika vocal suara
- Operasi total laringektomi tidak berkontraksi
- Tidak mampu menggunakan ekspresi ↓
wajah Suara tidak keluar
- Sulit mengungkapkan kata- kata ↓
Klien tidak dapat
berkomunikasi secara
verbal
Data subjektif : Kelemahan Defisit Perawatan
- Keluarga klien mengatakan klien lemas Diri
Data objektif :
- Tidak mampu mandi
- Tidak mampu ke toilet
- Tidak mampu makan
C. Perencanaan keperawatan
Nama pasien/No. RM: Tn. E/01…… Ruang: Bougenvile 2
Hari/Tanggal Diagnosa Perencanaan
/Jam Keperawatan tujuan Rencana tindakan
Bersihan jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas
nafas asuhan keperawatan (I.01011)
selama 3x24 jam, Observasi
diharapkan bersihan 1. M
jalan nafas meningkat onitor pola napas
dengan kriteria hasil: (frekuensi, kedalaman,
- Produksi sputum usaha napas)
menurun 2. M
- Mengi menurun onitor bunyi napas
- Frekuensi nafas tambahan (mis.
membaik Gurgling, mengi,
weezing, ronkhi kering)
3. Monitor sputum
(jumlah, warna, aroma)
Terapeutik
4. Posisikan semi-Fowler
5. Lakukan penghisapan
lendir kurang dari 15
detik
Edukasi
6. Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu.
Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri (I. 08238)
asuhan keperawatan Observasi
selama 3x24 jam, 1. Lokasi, karakteristik,
diharapkan nyeri akut durasi, frekuensi,
menurun dengan kualitas, intensitas
kriteria hasil: nyeri
- Keluhan nyeri 2. Identifikasi skala nyeri
menurun 3. Identifikasi respon
- Meringis nyeri non verbal
menurun 4. Identifikasi faktor
yang memperberat dan
memperingan nyeri
5. Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
6. Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa
nyeri
Edukasi
7. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
8. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
9. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
E. Catatan perkembangan
Nama pasien/No. RM: Tn. E/01…. Ruang: Bougenvile 2
Hari/tangga Diagnose
l keperawata Jam pelaksanaan Evaluasi (SOAP)
/shift n
Selasa / 16 Bersihan 1.Monitor pola napas S: Klien mengatakan
Februari jalan nafas (frekuensi, kedalaman, dengan isyarat
2021, shift usaha napas) terdapat keluat lender
pagi 2.Monitor bunyi napas di leher
tambahan (mis.
Gurgling, mengi, O:
weezing, ronkhi kering) Terpasang tracheal
3.Monitor sputum tube
(jumlah, warna, aroma) - Produksi
4.Posisikan semi-Fowler sputum ….
5.Lakukan penghisapan - Mengi ……
lendir kurang dari 15 - Frekuensi
detik nafas
6.Ajarkan teknik batuk 20×/menit
efektif A: Masalah belum
7.Kolaborasi pemberian teratasi
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, P: Lanjutkan
jika perlu. intervensi
1.Monitor pola napas
(frekuensi,
kedalaman, usaha
napas)
2.Monitor bunyi
napas tambahan (mis.
Gurgling, mengi,
weezing, ronkhi
kering)
3.Monitor sputum
(jumlah, warna,
aroma)
4.Posisikan semi-
Fowler
5.Lakukan
penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
6.Ajarkan teknik
batuk efektif
7.Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.
Nyeri akut 1.Lokasi, karakteristik, S: pasien mengatakan
durasi, frekuensi, dengan tulisan nyeri
kualitas, intensitas nyeri di bagian leher
3.Identifikasi respon
nyeri non verbal
4.Monitor efek
samping penggunaan
analgetik
Terapeutik
5.Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Edukasi
6.Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
7. Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu
Februari Bersihan 1.Monitor pola napas S: Klien mengatakan
2021, shift jalan nafas (frekuensi, kedalaman, dengan tulisan dahak
pagi usaha napas) sering keluar
2.Monitor bunyi napas
tambahan (mis. O:
Gurgling, mengi, Terpasang tracheal
weezing, ronkhi kering) tube
3.Monitor sputum - Produksi
(jumlah, warna, aroma) sputum ….
4.Posisikan semi-Fowler - Mengi ……
5.Lakukan penghisapan - Frekuensi
lendir kurang dari 15 nafas
detik 20×/menit
6.Ajarkan teknik batuk
efektif A: Masalah belum
7.Kolaborasi pemberian teratasi
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, P: Lanjutkan
jika perlu. intervensi
Nyeri akut 1.Lokasi, karakteristik, S: pasien mengatakan
durasi, frekuensi, dengan tulisan nyeri
kualitas, intensitas nyeri di bagian leher