Anda di halaman 1dari 9

Tugas Proposal Penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENAGA


KESEHATAN DENGAN MUTU PELAYANAN PADA PASIEN
RAWAT INAP DI RSUD ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH

Di susun oleh:
dr. Teuku Dede Andika
NIM 2007601080007
Prodi Anestesiologi Dan Terapi Intensif

Pembimbing :
Dr. dr. Imran, Sp.S, M. Kes

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mutu pelayanan kesehatan akhir- akhir ini makin mendapat

sorotan tajam dari masyarakat. Keluhan-keluhan masyarakat meliputi

dari sikap petugas atau cara mereka melayani, mutu perawatan dan

pelayanan yang rendah, jam kerja yang singkat, biaya yang cukup tinggi

dan berbeda pada tiap sarana pelayanan. Persepsi masyarakat tentang

rendahnya mutu berakibat adanya keluhan-keluhan pasien tentang

pelayanan kesehatan. Keluhan-keluhan tersebut merupakan ungkapan

rasa tidak puas akan mutu pelayanan yang telah ditetapkan.(1)

Akhir-akhir ini tuntutan pasien atau keluarganya kepada rumah

sakit atau dokternya semakin sering terjadi. Tuntutan itu dalam bentuk

tuntutan pidana maupun perdata. Dalam bahasa sehari-hari perilaku

yang dituntut disebut mal praktek, ini merupakan sebutan dari

kelompok profesional medis yang menyimpang dan mengakibatkan

cedera, kematian atau kerugian pada pasiennya.(2)

Pelanggan sekarang jauh lebih kritis dan menuntut dalam

menghendaki pelayanan yang berkualitas. Upaya yang harus ditempuh

oleh sarana pelayanan kesehatan untuk memenuhi tuntutan tersebut

adalah dengan penyediaan sumber daya manusia yang terampil dan

profesional. Dalam menerapkan tindakan profesional yang berorientasi

pada pasien ini faktor pengetahuan sangat mendukung.(3)


Karyawan medik, paramedik dan karyawan-karyawan lain

merupakan aset penting sarana pelayanan kesehatan yang harus

diberdayakan. Mutu proses pelayanan kesehatan hanya akan dapat

meningkat kalau karyawan mempunyai komitmen dan terlatih dalam

pekerjaannya. Efisiensi dapat dicapai dari upaya proses medis klinis dan

keperawatan.(4)

Perlu diingat bahwa mutu rumah sakit sangat ditentukan oleh

faktor manusia oleh karena itu faktor pendidikan dan pelatihan amat

penting. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Menurut Bloom

disebutkan bahwa pengetahuan adalah hasil tahu atau hasil

penginderaan manusia terhadap suatu obyek melalui indera yang

dimiliki. Intensitas atau tingkat yang diterima hasilnya berbeda-beda

pada tiap-tiap orang tergantung pada intensitas perhatian dan persepsi

masing-masing terhadap obyek. Bagaimana hasil akhir pengetahuan

seseorang, ini melalui enam tahapan yaitu tahu, memahami, aplikasi,

analisis, sintesis dan evaluasi. Tahapan ini harus dilalui secara

berurutan, artinya tidak mungkin seseorang bisa melakukan evaluasi

sebelum dia tahu kemudian bisa memahami sesuatu itu, kemudian

mengaplikasikan atau menerapkan, kemudian menjabarkan dan

mencari hubungan antar komponen kemudian merangkum hubungan

yang logis dari komponen tersebut.(3)

B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap tenaga
kesehatan dengan mutu pelayanan pada pasien rawat inap RSUD
Zainoel Abidin.

C. Hipotesis

1. Ho : tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap


tenaga kesehatan dengan mutu pelayanan pada pasien rawat
inap RSUD Zainoel Abidin.

2. H1 : terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap tenaga


kesehatan dengan mutu pelayanan pada pasien rawat inap
RSUD Zainoel Abidin.

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisis hubungan antara mutu pelayanan dengan

tingkat pengetahuan dan sikap tenaga kesehatan serta faktor

tingkat pendidikan, pendapatan, metode pembiayaan pasien pada

pasien rawat inap di rumah sakit.

2. Tujuan Khusus.

a. Menganalisis hubungan antara pengetahuan tenaga

kesehatan dengan penilaian pasien tentang mutu pelayanan

pada pasien rawat inap di rumah sakit RSUD Zainoel Abidin.

b. Menganalisis hubungan antara sikap tenaga kesehatan

dengan penilaian pasien tentang mutu pelayanan pada pasien

rawat inap di rumah sakit RSUD Zainoel Abidin.


E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris

terhadap teori bahwa pengetahuan dan sikap tenaga kesehatan

memiliki pengaruh terhadap mutu pelayanan pasien rawat inap.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan informasi kepada rumah sakit umum daerah

tentang tingkat mutu pelayanan rawat inap di rumah sakit

RSUD Zainoel Abidin.

b. Sebagai bahasan masukan bagi tenaga kesehatan di rumah

sakit RSUD Zainoel Abidin. untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap sehingga akan meningkatkan mutu

pelayanan pada pasien rawat inap.

c. Penelitian ini diharapkan memberi masukan bagi pemerintah

khususnya pemerintah Banda Aceh, dimana hasil penelitian dapat

dijadikan pertimbangan dalam memutuskan kebijakan

peningkatan pengetahuan, sikap tenaga kesehatan dalam rangka

meningkatkan mutu pelayanan pada pasien


BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian : analitik observasional dengan pendekatan cross
sectional.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling


 Populasi : semua tenaga kesehatan di rumah sakit dan pasien rawat
inap di rumah sakit.
 Sampel : Tenaga kesehatan dan pasien rawat inap di rumah sakit.
Dengan pendekatan multivariat dibutuhkan 15 – 20 subyek/ 1 variabel
independen. Karena terdapat 5 variabel independen, n = 5 (15 – 20)
subyek = 75 – 100 subyek.
 Tempat : RSUDZA Banda Aceh

 Teknik sampling : Dengan pendekatan multivariat dibutuhkan 15 –


20 subyek/ 1 variabel independen. Karena terdapat 5 variabel
independen, n = 5 (15 – 20) subyek = 75 – 100

C. Variabel, definisi operasional, alat ukur dan skala ukur


 Variabel penelitian terdiri atas :
1. Variabel bebas
a. Pengetahuan tentang mutu pelayanan
b. Sikap tentang mutu pelayanan
2. Variabel terikat
Persepsi tentang mutu pelayanan rawat inap
3. Variabel perancu
a. Tingkat pendidikan
b. Tingkat pendapatan
c. Metode pembiayaan

 Defenisi Operasional
1. Pengetahuan
Pengetahuan tenaga kesehatan tentang mutu pelayanan yang terdiri
dari 5 dimensi yaitu keandalan, ketanggapan, keyakinan, empati dan
berwujud.
Alat ukur : Kuesioner
Skala pengukuran: Kontinu

Tabel 3.1. Matrik pertanyaan kuesioner pengetahuan petugas kesehatan


tentang mutu pelayanan
No Domain Pertanyaan
1 Kesadaran 1, 2, 3, 4
2 Minat 5, 6, 7
3 Evaluasi 8, 9, 10, 11
4 Mencoba 12, 13, 14, 15
5 Adopsi 16, 17, 18, 19, 20

2. Sikap
Sikap adalah keinginan dan kecenderungan tenaga kesehatan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Karanggede.
Alat ukur : kuesioner
Skala pengukuran : kontinu

Tabel 3.2. Matrik pernyataan sikap petugas kesehatan tentang mutu


pelayanan
No Komponen Pernyataan
1 Kognitif 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
2 Konatif 8, 9, 10, 11, 12
3 Afektif 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

3. Mutu
Kemampuan untuk memberi kepuasan. Ada terdiri dari lima
dimensi mutu ditambah satu indikator yang dijadikan standar
penilaian yaitu keandalan, ketanggapan, keyakinan, empati,
berwujud dan ditambah 1 indikator yaitu akses
Alat ukur : kuesioner
Skala pengukuran : kontinu

Tabel 3.3. Matrik pertanyaan tentang mutu pelayanan


No Domain Pernyataan
1 Kehandalan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12
2 Berwujud 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 20
3 Daya Tanggap 21, 22, 23, 24, 25
4 Kepastian/Jaminan 26, 27, 28, 29, 30, 31
5 Empati 33, 34, 35, 36, 37, 38
6 Akses 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46,

4. Tenaga Kesehatan
Dokter, perawat, petugas apotik dan petugas lokat di rumah sakit

5. Tingkat Pendidikan
Jenjang pendidikan formal yang ditempuh pasien dan dinyatakan
lulus. Alat ukur: kuesioner
Skala pengukuran: kontinu

6. Tingkat Pendapatan

Besarnya penghasilan yang didapatkan pasien rata -rata tiap bulan.


Alat ukur: kuesioner
Skala pengukuran: kontinu

7. Metode Pembiayaan

Cara pasien membiayai pelayanan kesehatan yang didapatkan. Alat


ukur: kuesioner
Skala pengukuran: kontinu
DAFTAR PUSTAKA

1. Pohan S. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: EGC; 2007.

2. Azwar A. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan Aplikasi Prinsip Lingkaran


Pemecahan Masalah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan; 2007.

3. Sari D. Hubungan Kualitas Pelayanan dan Karakteristik Pasien dengan


Loyalitas Pasien Umum di Rumah Sakit Umum Daerah Solok Sumatera
Barat. Universitas Gajah Mada; 2012.

4. Nofianti. Manajemen Pelayanan Rumah Sakit Pelayanan Rawat Inap yang


Ideal. Jakarta: Universitas Esa Unggul; 2016.

Anda mungkin juga menyukai