Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN RESPONSIVENESS PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN

PASIEN RUANG INFEKSI MANGGIS DI RSUD CENGKARENG TAHUN 2022

ESTI RAHAYU1, SANCKA STELLA2


1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Maju
Jakarta
2)
Dosen Pembimbing Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Maju Jakarta

ABSTRAK
Kepuasan pasien merupakan suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari
kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan
apa yang diharapkannya. Pasien baru akan merasa puas apabila kinerja pelayanan kesehatan
yang diperolehnya sama atau melebihi dari yang menjadi harapannya dan sebaliknya, apabila
kinerja seperti responsiveness khususnya pada perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungsn responsiveness perawat dengan tingkat kepuasan pasien ruang infeksi
manggis di RSUD Cengkareng. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan deskriptif korelatif dan teknik sampel menggunakan purposive sampling
dengan menggunakan metode cross sectional. Penelitian menggunakan uji chi square dengan
populasi 235 orang dan sampel sebanyak 148 responden. Terdapat hubungan yang signifikan
antara responsiveness perawat dengan tingkat kepuasan pasien dengan nilai p value = 0,006 <
0,05.
Kesimpulan : Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien selain
dinilai dari pelayanan yang diberikan, namun dinilai dari responsiveness
perawat.

Kata Kunci : Responsiveness, Tingkat Kepuasan


Kepustakaan : 9 Buku (2012–2022) 10 tahun terakhir
ABSTRACT
Patient satisfaction is a level of patient feeling that arises as a result of the performance of
health services obtained after the patient compares it with what he expects. New patients will
feel satisfied if the performance of the health services they get is the same or exceeds what
they expect and vice versa, if the performance is like responsiveness, especially for nurses.
The purpose of this study was to determine the relationship between nurse irresponsiveness
and patient satisfaction in the mangosteen infection room at Cengkareng Hospital. This
research is a quantitative research using correlative descriptive and sampling technique
using purposive sampling using cross sectional method. The study used the chi square test
with a population of 235 people and a sample of 148 respondents. There is a significant
relationship between nurse responsiveness and patient satisfaction level with p value = 0.006
<0.05.
Conclusion : The results of this study can be concluded that the level of patient satisfaction
is not only assessed from the services provided, but is also assessed from the
responsiveness of nurses.

Keywords : Responsiveness, Satisfaction Level


Literature : 9 Books ( 2012 – 2022/ last 10 year

PENDAHULUAN diperlukan dalam peningkatan kualitas dan


Rumah sakit merupakan institusi kuantitas pelayanan kesehatan yang ada di
pelayanan kesehatan yang lembaga kesehatan, sehingga setiap orang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan mengharapkan pelayanan kesehatan yang
perorangan secara paripurna yang bermutu.2
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat Mutu pelayanan yang dinilai secara
jalan, dan gawat darurat. Setiap Rumah keseluruhan terdiri dari 6 atribut. Dari
sakit mempunyai kewajiban untuk semua atribut tersebut yang mempunyai
memberikan pelayanan kesehatan yang nilai bermakna dengan tingkat kepuasan
aman, bermutu, anti diskriminasi, dan pasien adalah fasilitas peralatan medis,
efektif dengan mengutamakan kepentingan kebersihan Rumah Sakit, keterampilan
Pasien sesuai dengan standar pelayanan petugas dalam pemakaian medis,
Rumah Sakit.1 Yang dimana mutu kecepatan pelayanan serta sikap dan
pelayanan merupakan konsep pengukuran perilaku petugas. Petugas kesehatan salah
kualitas pelayanan yang terdiri dari lima satunya adalah perawat yang memberikan
dimensi yaitu kehandalan (reliability), pelayanan di Rumah sakit. Menurut teori
ketanggapan (responsiveness), keyakinan yang dikemukan oleh Tjiptono bahwa
atau jaminan (assurance), perhatian mutu pelayanan perawat adalah pelayanan
(empathy) dan tampilan fisik atau keperawatan yang berkaitan dengan proses
berwujud (tangibles). Yang dimana kesembuhan penyakit yang diderita oleh
pelayanan kesehatan merupakan bagian pasien.
penting dalam pembangunan nasional, Upaya pelayanan haruslah memberi
dengan tujuan utama menciptakan pola kepuasan, tidak semata- mata sembuh
hidup masyarakat yang peduli, mengerti, belaka. Mutu pelayanan perawat juga
dan tanggap akan permasalahan kesehatan berhubungan dengan prioritas
yang ada di lingkungan. Hal ini sangat meningkatkan mutu dan dana yang
terbatas, pelayanan harus selektif, dan sebanyak 42,4% menyatakan kurang puas
sesuai dengan kebutuhan pasien. Yang terhadap kualitas pelayanan.8
dimana Mutu pelayanan perawat adalah Adapun RSUD Cengkareng
perbedaaan antara harapan dan keyakinan mempunyai tugas pokok untuk
yang diterima oleh pelanggan dari memberikan pelayanan kesehatan
pelayanan yang didapatkan dari pemberi perorangan secara paripurna meliputi
pelayanan.2 pelayanan pengobatan serta pemulihan
Berdasarkan data WHO di seluruh kesehatan sesuai dengan standar pelayanan
Amerika Serikat dan Eropa, kepuasan rumah sakit. Oleh karena itu, manajemen
konsumen memainkan peran yang semakin RSUD Cengkareng pun dituntut untuk
penting dalam kualitas reformasi terus mengikuti perubahan perkembangan
perawatan dan kesehatan. selama 10 tahun ilmu pengetahuan dan teknologi guna
terakhir, ke proliferasi dari survei yang mempertahankan pelanggan (RSUD
memfokuskan secara eksklusif pada Cengkareng, 2021) Berdasarkan data
pengalaman pasien, aspek yaitu dari Laporan Kinerja Hasil IKM TRIWULAN
pengalaman perawatan seperti waktu 1 Tahun 2021 sebesar 81,69 % dari target
tunggu, kualitas dasar fasilitas, dan yang ditetapkan sebesar 84,00% .
komunikasi dengan penyedia layanan Berdasarkan data Rekap Keluhan
kesehatan, yang semuanya membantu Tahun 2021 yang diperoleh dari bagian
mengidentifikasi prioritas nyata bagi Humas RSUD Cengkareng, dari bulan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Januari hingga bulan Desember 2021
Di antara tujuh belas negara, Italia berada terdapat kurang lebih 35 keluhan dari
di peringkat kedua oleh WHO, tapi hanya pasien terhadap RSUD Cengkareng.
20 % penduduknya mengatakan mereka Keluhan-keluhan tersebut mencakup
puas dengan sistem perawatan kesehatan petugas medis yang kurang handal dalam
mereka. memberikan pelayanan sebanyak 2,85%,
Pada umumnya rasa tidak puas atau petugas medis yang kurang ramah dan
keluhan terhadap pelayanan rumah sakit kurang tanggap terhadap keluhan pasien
sering terjadi pada pasien rawat inap kelas sebanyak 5,71%, penanganan yang lambat
III. Hal ini terjadi karena kualitas terhadap pasien sebanyak 22,85%, fasilitas
pelayanan rawat inap pada kelas bangsal rumah sakit yang bermasalah sebanyak
(kelas III) berada pada tingkat yang paling 5,71%, proses administrasi yang berbelit-
rendah sehingga pasien pada kelas ini belit sebanyak 17,14%, kesalahpahaman
relatif merasa kurang puas. Hal ini terbukti dalam biaya pengobatan sebanyak 37,14%,
dari penelitian7 dimana diperoleh data serta kesalahpahaman dalam rencana
hasil penelitian berupa indeks kepuasan pengobatan dan perawatan selama di
yaitu 77,00 untuk kelas VIP dan Utama, rumah sakit sebanyak 8,57% (Humas
78,00 untuk kelas I, 75,00 untuk kelas II, RSUD Cengkareng).
dan yang paling rendah yaitu 74,00 untuk Kepuasan pasien merupakan suatu
kelas bangsal (kelas III). Hasil ini tingkat perasaan pasien yang timbul
didukung oleh5 yang melakukan penelitian sebagai akibat dari kinerja pelayanan
di ruang rawat inap kelas III pada salah kesehatan yang diperolehnya setelah
satu rumah sakit di Yogyakarta. pasien membandingkannya dengan apa
Berdasarkan penelitiannya diperoleh hasil yang diharapkannya. Pasien baru akan
bahwa mayoritas responden yaitu merasa puas apabila kinerja pelayanan
kesehatan yang diperolehnya sama atau
melebihi dari yang menjadi harapannya tidak puas menjadi puas atau bahkan
dan sebaliknya, apabila kinerja pelayanan meningkat menjadi pasien loyal. Sehingga
kesehatan yang diperolehnya itu tidak menjadi suatu keharusan bagi pihak
sesuai dengan harapannya. Dikarenakan manajemen rumah sakit untuk melakukan
kualitas pelayanan pasien sangat evaluasi guna mengetahui faktor penyebab
berpengaruh positif terhadap kepuasan sehingga selanjutnya dapat melakukan
pasien rawat inap pada rumah sakit yang upaya perbaikan. Selain itu, penanganan
berarti makin meningkatnya pelayanan, keluhan juga akan memberikan peluang
maka akan meningkat pula kepuasan untuk mengubah pasien yang tidak puas
pasien, begitu juga terjadi sebaliknya. menjadi puas atau bahkan meningkat
Kualitas pelayanan memiliki hubungan menjadi pasien loyal. Adapun berdasarkan
yang bermakna dengan tingkat kepuasan uraian diatas membuat peneliti tertarik
pasien rumah sakit untuk tetap mengambil judul “ Hubungan
mempertahankan dan terus meningkatkan responsiveness Perawat Dengan Tingkat
kualitas pelayanan kesehatan dengan Kepuasan Pasien Ruang Infeksi Manggis
melakukan penguatan kelembagaan, Di RSUD Cengkareng Tahun 2022”.
infrastruktur, dan pembiayaan yang
memadai sehingga dapat memberikan METODOLOGI PENELITIAN
kepuasan kepada pasien.4 Penelitian ini merupakan penelitian
Berdasarkan hasil survei pendahuluan merupakan penelitian kuantitatif dengan
dan hasil wawancara kepada salah satu menggunakan deskriptif korelatif. Dalam
pihak RSUD Cengkareng bahwa terdapat penelitian ini menggunakan metode cross
salah salah satu pasien merasa kurang sectional. Populasi dalam penelitian ini
efektif dalam pemberian pelayanan. adalah responden. Penelitian ini
Berdasarkan data Laporan bulanan Ruang dilakukan pada bulan bulan Agustus 2022.
manggis yang didapat dari RSUD di ruang apel RSUD Cengkareng.
Cengkareng Tahun 2022 pada bulan Maret
sebanyak 218 orang, pada bulan April ANALISA DATA DAN
sebanyak 252 orang, dan pada bulan Mei PEMBAHASAN
sebanyak 235 orang.Terdapat indikator ANALISA UNIVARIAT
yang belum dipenuhi oleh Ruang Manggis Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi
RSUD Cengkareng, salah satunya adalah Karakteristik Pasien Di RSUD
indikator kepuasan pasien berdasarkan Cengkareng
wawancara kepada 10 orang pasien dan
keluarga pasien 4 orang mengatakan
pelayanan sudah baik dan puas , 6 orang
mengatakan pelayanan cukup baik tetapi
kurang kurang puas terhadap pelayanan
yang diberikan.
Penanganan keluhan pasien terhadap
aspek responsiveness merupakan salah
satu bentuk kepedulian rumah sakit untuk
selalu berbenah dengan memberikan
pelayanan yang terbaik. Penanganan
keluhan yang baik akan memberikan
peluang untuk mengubah pasien yang
Usia dengan pasien lakilaki yaitu sebanyak 47
Dari hasil penelitian ini bahwa pasien (47,0%).18 Penelitian ini diperkuat
didapatkan hampir keseluruhan responden oleh teori Gunarsah (2012) dimana Jenis
yang berusia berkisar antara 46-55 tahun. kelamin memiliki pengaruh pada
Penelitian ini sejalan dengan penelitian pandangan terhadap jasa yang diberikan
yang dilakukan Mulyani (2014) dalam pelayanan. Perempuan lebih banyak
didapatkan hubungan umur dengan melihat penampilan secara detail,
kepuasan responden menunjukan sementara laki-laki tidak memperhatikan
hubungan yang sedang (r=0,273) dan hal tersebut. Cara mengelola hubungan
berpola positif artinya semakin tua untuk kaum laki-laki, mereka cenderung
umurnya semakin tinggi kepuasan lebih cuek dengan hal yang dikemukakan
responden. Hasil uji statistic didapatkan oleh perempuan, karena itu mereka
nilai p sebesar 0,007 berarti ada hubungan dianggap lebih fleksible dibandingkan
yang signifikan antara umur dan kepuasan. perempuan.
Dimana pada penelitian sebelumnya sama- Menurut asumsi peneliti bahwa dari
sama usia 46-55 tahun. penelitian didapatkan yang terbanyak
Hal ini dibenarkan oleh teori Kotler adalah perempuan dimana kebutuhan yang
(2013), kepuasan pasien adalah tingkat ingin diberikan dalam pelayanan sesuai
perasaan seseorang setelah dengan hasil penelitian dan berdasarkan
membandingkan kinerja (hasil) yang teori.
dirasakan dengan membandingkan
harapannya.17 Pendidikan terakhir
Menurut asumsi peneliti bahwa dari Dari hasil penelitian ini bahwa
penelitian didapatkan usia hampir berkisar didapatkan hampir keseluruhan responden
antara 46-55 tahun dimana usia tersebut berpendidikan SMA (55,4%). Penelitian
produktif merupakan kelompok umur yang ini sejalan dengan penelitian Mulyani
cenderung memanfaatkan fasilitas (2014) hasil penelitian bahwa Pendidikan
pelayanan kesehatan. Banyaknya responden pada distribusi frekuensi
responden yang dirawat pada kelompok kebanyakan berjenjang pendidikan SLTA
usia ini kemungkinan disebabkan turunnya (38,1%), responden yang berpendidikan
daya tahan tubuh atau munculnya penyakit SLTA ini menempati urutan tertinggi bila
pada kelompok yang mempunyai aktifitas dibandingkan responden yang
relatif tinggi dan masih produktif, berpendidikan dibawah SLTA. 18
sehingga memerlukan penangan khusus Penelitian ini diperkuat oleh teori Nova
guna memulihkan kesehatannya. (2012) dimana Kesadaran akan pentingnya
kesehatan dipahami oleh responden,
Jenis kelamin sehingga responden dengan pendidikan
Dari hasil penelitian ini bahwa SLTA/pendidikan tinggi menempati urutan
didapatkan hampir keseluruhan responden terbanyak dalam memanfaatkan pelayanan
berjenis kelamin perempuan (64,2%). kesehatan seperti rumah sakit.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Menurut asumsi peneliti bahwa dari
Oroh (2014) hasil penelitian yang telah penelitian didapatkan yang terbanyak
dilakukan pada 100 pasien rawat inap adalah pendidikan SMA dimana tingkat
menunjukkan paling banyak responden pendidikan dapat mempengaruhi pola pikir
dengan jenis kelamin perempuan yaitu rasional dan irasional seseorang
sebesar 53 pasien (53,0%) dibandingkan
mengambil keputusan menggunakan / yang tidak tanggap sebanyak 57 orang
memamfaatkan suatu pelayanan kesehatan. dimana pasien menilai dari beberapa aspek
yang terdiri dari ; kecepatan, ketertiban,
Pekerjaan empati, keaktifan, dan ketanggapan
Dari hasil penelitian ini bahwa perawat.
didapatkan hampir keseluruhan responden Menurut analisis peneliti bahwa daya
yang tidak bekerja (64,2%). Penelitian tanggap yang dimiliki perawat di ruang
sejalan dengan penelitian yang telah infeksi manggis RSUD Cengkareng sudah
dilakukan oleh Mulyani (2014) bahwa cukup baik. Namun perlu ditingkatkan lagi
hasil penelitian didapatkan sama-sama untuk memberikan pelayanan yang terbaik
yang tida bekerja. Dmana Pekerjaan pada saat melakukan asuhan keperawatan.
responden presentasi paling banyak adalah
tidak bekerja (IRT dan tidak kerja), dan Tingkat kepuasan pasien di ruang
responden yang bekerja sebagai PNS infeksi manggis RSUD Cengkareng
menempati urutan ketiga setelah Dari hasil penelitian ini bahwa pasien
responden yang bekerja sebagai yang merasa puas sebanyak 75 responden,
wiraswata/swasta. Hal ini kemungkinan dimana responden menilai dari tampilan
disebabkan responden yang berkunjung ke yang dilihat pada saat melakukan
rumah sakit lebih banyak perempuan pelayanan, empati yang diberikan pada
dibandingkan laki-laki, hal ini dikarenakan saat memberikan pelayanan, kehandalan
ibu rumah tangga mempunyai peluang yang dimiliki pada saat melalukan
waktu lebih banyak dibandingkan laki- tindakan, ketanggapan yang diberikan
laki, yang harus tetap mencari nafkah.1 pada saat pasien membutuhkan bantuan,
Menurut asumsi peneliti bahwa dari dan kepastian yang diperahatikan misalnya
penelitian didapatkan yang terbanyak dalam memberikan tindakan selalu
adalah responden yang tidak bekerja mengidentifikasi sebelum melakukan
sehingga tingkat ketergantungan yan palin tindakan. Dan yang puas sebanyak 73
tinggi adalah perempuan yang berprofesi responden dimana ketidakpuasaan
sebagai ibu rumah tangga yang disebabkan oleh beberapa faktor salah
membutuhkan sosok yang lebih satunya adalah kenyamanan responden
memperhatikan ksehatannya selain yang diberikan pada saat pelayanan.
keluarga. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Astuti, dkk (2022) tidak sejalan
Responsiveness perawat pada pasien di dengan penelitian ini dikarenakan dimana
ruang infeksi manggis RSUD berdasarkan hasil penelitian perawat
Cengkareng mengikuti pelatihan sehingga akan akan
Dari hasil penelitian ini bahwa perawat meningkatkan keterampilan dalam
yang tanggap sebanyak 91 orang dimana melakukan pelayanan. efektifitas yang
perawat dinilai dari kecepatan dalam didapat pada pelatihan service excellent
merespon pasien, ketertiban dalam aturan terhadap kinerja perawat sangat
yang berlaku, empati yang diberikan pada memuaskan hasilnya. Pada kegiatan ini
saat memberikan asuhan keperawatan, Selain bisa melatih diri perawat dalam
keaktifan dalam menjawab sebuah melakukan pelayanan prima kepada
pertanyaan yang diberikan oleh pasien, pasien, sehingga jika keterampilan perawat
dan ketanggapan perawat dalam sudah cukup baik akan meningkatkan
memberikan asuhan keperawatan. Dan
kepuasan pasien terhadap pelayanan yang memperhatikan lingkungan sekitar yang
diberikan.19 dapat membahayakan pasien. Sedangkan
Menurut asumsi peneliti bahwa tingkat untuk kepuasan pasien hal ini sejalan
kepuasan pasien cukup baik. Namun perlu dengan teori Nursalam (2015) bahwa
adanya evaluasi kembali dalam kepuasan pasien juga dapat dinilai dari
memberikan pelayanan dikarenakan ketanggapan yang dimiliki oleh petugas
tingkat kepuasan pasien menjadi skala kesehatan khususnya pada perawat.
prioritas dalam membangun sebuah rumah Dimana pasien memilki kepentingan atau
sakit yang terkemuka dimasa depan. harapan sebelum diberikan pelayanan.20
Sehingga perlu adanya peningkatan dalam Penelitian ini sejalan dengan penelitian
memberikan pelayanan. yang telah dilakukan oleh Putri & Putra
(2018) Dimana peneliti sebelumnya sama-
ANALISA BIVARIAT sama menganalisa hubungan
UJI CHI SQUARE responsiveness terhadap tingkat kepuasan
Tabel 5.2 Hubungan Responsiveness pasien dan berdasarkan hasil analisa
Perawat Dengan Tingkat Kepuasan statistik dengan uji Chi- Square diperoleh
Pasien Ruang Infeksi Manggis Di RSUD sama-sama diperoleh nilai p value < 0,05
Cengkareng yaitu 0,015 dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang bermakna antara responsiveness
(daya tanggap) perawat dengan tingkat
kepuasan pasien. 21
Berdasarkan penelitian Novryance
(2021) didalam Putri & Putra (2018) yang
telah dilakukan oleh Responsiveness
merupakan kemampuan perawat dalam
memberikan keinginan pasien dan
keluarga dengan cepat dan mambantu
Berdasarkan hasil penelitian diatas
pelanggan dengan memberikan pelayanan
diperoleh p value 0,006 artinya bahwa
yang meliputi kesigapan dan melayani atau
terdapat hubungan antara responsiveness
penangaan keinginan pasien. Dimana hasil
dengan tingkat kepuasan pasien di ruang
penelitian menunjukkan terdapat pengaruh
infeksi manggis RSUD Cengkareng. Hal
signifikan variabel responsiveness
ini sesuai dengan pendapat Supriyanti &
terhadap kepuasan pasien di RSUD Kota
Ernawati (2012) bahwa daya tanggap
Padang Panjang. Pengaruh simultan
seorang perawat dinilai dari beberapa
sebesar 46.2%, sedangkan kontribusi
aspek antara lain; kecepatan dimana
pengaruh parsial responsiveness sebesar
perawat mampu bertindak secara sigap
41.2%. Dengan demikian responsiveness
dalam memberikan pelayanan, ketertiban
terbukti sangat penting dalam
dalam pelayanan misalnya pada saat
meningkatkan kepuasan pasien di RSUD
pasien bertanya perawat memberikan
Kota Padang Panjang.22
kesempatan kepada pasien untuk menanyai
Berdasarkan asumsi peneliti bahwa
kondisi pasien, empati yaitu perawat
tingkat kepuasan dilihat berdasarkan daya
memperhatikan kebutuhan dan keluhan
tanggap tenaga kesehatan khususnya
pasien, keaktifan yaitu dimana perawat
perawat. Karena perawat memilki waktu
aktif bertanya mengenai keluhan pasien,
yang cukup lama dibandingkan dengan
dan ketanggapan yaitu dimana perawat
tenaga kesehatan lainnya. Sehingga, pelayanan yang terbaik sesuai SOP yang
perawat perlu meningkatkan daya tanggap ada.
dalam memberikan asuhan keperawatan.
Bagi Peneliti Selanjutnya
KESIMPULAN & SARAN Hasil penelitian ini dapat menjadi data
1. Didapatkan data karakteristik awal sebagai bahan penelitian selanjutnya.
responden dan data univariat dapat Dan diharapkan peneliti selanjutnya dapat
dilihat hampir setengah usia responden menggunakan variabel yang lainnya untuk
berkisar diantara 46-55 tahun (35,8%). mengetahui faktor-faktor terhadap tingkat
Berdasarkan jenis kelamin hampir kepuasan pasien.
seluruhnya responden berjenis kelamin
perempuan (64,2%). Berdasarkan DAFTAR PUSTAKA
tingkat pendidikan sebagian besar Astuti AW, Stella S, Sarwili I. Efektivitas
tingkat pendidikan terkahir responden Pelatihan Service Excellent Terhadap
SMA (55,4%). Berdasarkan pekerjaan Kinerja Perawat RS Bina Husada
sebagian besar responden yang tidak Cibinong Bogor Tahun 2022. 2022;
bekerja (64,2%). Berdasarkan (50):97–102.
responsiveness hampir seluruhnya
responden menyatakan perawat tanggap Hidayat A. Metode Penelitian
(79,1%). Berdasarkan tingkat kepuasan Keperawatan dan Tekhnik. Analisis
setengah responden puas (50,7%). Data. Jakarta: Salemba Medika; 2009.
2. Terdapat hubungan responsiveness
perawat terhadap tingkat kepuasaan Luan MG et al. Hubungan Kinerja Perawat
pasien di ruang infeksi manggis RSUD dengan Kepuasan Pasien di Ruang
Cengkareng . Rawat Inap RS Tk. III. J Ilm
Keperawatan [Internet]. 2018;
Bagi Pelayanan Kesehatan (RS) Available from:
Hasil penelitian ini dapat memberikan http://www.jurnal.umt.ac.id/index.php
masukan sebagai petugas kesehatan .jik.
khususnya perawat untuk meningkatkan
lagi daya tanggap pada saat memberikan Mulyani R. Hubungan Karakteritik Pasien
pelayanan dalam asuhan keperawatan. Dengan Kepuasan Pelayanan Gizi Di
Dimana efek dari daya tanggap petugas Ruang Rawat Inap Rumah Sakit. J
kesehatan yang baik dapat memberikan Keperawatan. 2014;X(2):231–40.
nilai positif bagi masyarakat menjadikan
rumah sakit pilihan masyarakat. Notoadmodjo S. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Edisi Revi. Jakarta:
Bagi Institusi Pendidikan Rineka Cipta; 2012.
Kesehatan/Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan
Nursalam. Manajemen keperawatan aplikasi
referensi dan pengembangan bagi institusi
dalam praktik keperawatan profesional (edisi
keperawatan khsusnya di mata kuliah
5). Jakarta: Salemba Medika; 2015.
manajemen ilmu keperawatan. Sehingga,
mahasiwa yang sedang melakukan praktik
di lapangan dapat meningkatkan rasa
empati terhadap pasien dan memberikan
Rosdiana Y, Purwanti S, Prastiw S.
Oini O, Komalasari R, Hasibuan SY. Hubungan Pelayanan Perawat dengan
Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di
Pelayanan Keperawatan di Unit Rawat Puskesmas Wisata Dau Malang. Nurs
Inap. Nurs Curr [Internet]. News (Meriden) [Internet].
2017;5(2):50–60. Available from: 2017;2(2):688–99. Available from:
https://ojs.uph.edu/index.php/NCJK/ar https://publikasi.unitri.ac.id/index.php
ticle/view/1707 /fikes/article/view/514/432

Oroh ME, Pondaag L. Faktor-Faktor Yang S S& E. Pemasaran Industri Jasa


Berhubungan Dengan Tingkat Kesehatan. Yogyakarta: Andi; 2010.
Kepuasan Pasien Rawat Inap
Terhadap Pelayanan Keperawatan Di Saprilla AN. Pengaruh Responsiveness
Ruang Interna Rsud Noongan. Progr Perawat Dalam Praktik Komunikasi
Stud Ilmu Keperawatan Fak Terapeutik Terhadap Kepuasan Pasien
KedokteranUniversitas Sam Ratulangi Instalasi Rawat Inap Rsu Haji
Manad. 2014;2. Surabaya. J Adm Kesehat Indones.
2018;6(2):173.
Pity Zipora Manurung, Asyiah
Simanjorang AJH. Pengaruh Kualitas Setiadi. Konsep dan Praktek Penulisan
Pelayanan Perawat Terhadap Riset Keperawatan. ED 2.
Kepuasan Pasien Di Ruang RAWAT Yogyakarta: Graha Ilmu; 2013.
Inap RSUD DR. Pirngadi Medan.
Citizen-Based Mar Debris Collect Silalahi JY, Fitriani AD, Megawati M.
Train Study case Pangandaran. Analisis Mutu Pelayanan Perawat
2021;2(1):56–61. Terhadap Kepuasan Pasien Rawat
Inap Kelas Iii Di Rumah Sakit Advent
Putri A, Putra HA, Pasien K, Inap R. Medan. J Kesehat PERINTIS
Pasien Dalam Pelayanan Keperawatan (Perintis’s Heal Journal).
Di Ruang Rawat Inap Interne Pria 2019;6(1):21–9.
Dan Wanita Rsud Dr . Achmad
Mochtar Bukittinggi Tahun 2014 Staf Sudigdo Sastroasmoro ; Sofyan Ismael.
Pengajar Program Studi S1 Dasar-dasar metodologi penelitian
Keperawatan STIKes Yarsi Sumbar klinis/ Prof. dr. Sudigdo
Bukittinggi Mahasiswa Program Studi Sastroasmoro, Prof. dr. Sofyan Ismael.
S1 Keperawatan STIKes Yarsi In: Edisi keli. Jakarta: CV. Sagung
Sumbar Bukittinggi. 2014; Seto; 2016.

Rembu MD, Meo MY, Dikson M. Pasien Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian.
Rawat Jalan Di Puskesmas Beru Bandung: Alfabeta; 2017.
Kecamatan Alok Timur.
2020;VII(1):12–20. Sulaiman S, Anggriani A. Hubungan Mutu
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien
di Poli Fisioterapi RSU Siti Hajar. J
Endur. 2019;4(2):252.
Sumijatun. Membudidayakan Etika dalam
Praktik. Jakarta: Salemba Medika;
2015.

Tjiptono. Manajemen Kepeeawatan.


Yogyakarta: EGC; 2017.

Anda mungkin juga menyukai