Anda di halaman 1dari 50

Riawati, Leni Wijaya 61

ANALISIS PERSEPSI PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN


RUMAH SAKIT DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEPUASAN PASIEN
RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT AR-ROYYAN INDRALAYA
TAHUN 2021

Riawati1, Leni Wijaya2


1
Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya Ogan Ilir, 2 Program Studi S1 Keperawatan STIKES Mitra Adiguna Palembang
Komplek Kenten Permai Blok J No 9-12 Bukit Sangkal Palembang 30114
Email: riawatinazarudin63079@gmail.com1, leniwijaya1408@gmail.com2

Abstrak
Keberhasilan suatu rumah sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai dengan adanya
peningkatan mutu pelayanan dalam suatu rumah sakit. Kepuasan pasien merupakan hasil evaluasi
setelah membandingkan apa yang dirasakan dengan harapannya. Tujuan penelitian ini untuk
menganalisis hubungan persepsi pasien terhadap mutu pelayanan rumah sakit dengan kepuasan pasien
rawat jalan di Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah peneltian
kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18-
22 Maret 2021. Sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara non probability sampling
menggunakan metode purposive samplingpada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya
dengan 57 responden. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Analisis data
dilakukan uji univariat dan bivariat, kemudian dilakukan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian uji
statistik diperoleh nilai p value = 0,00 < α (0,05) hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara Persepsi Pasien Dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Ar-Royyan
Indralaya Tahun 2021. Saran bagi Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya perlu secara rutin mengamati
pelayanannya dan selalu meningkatkan mutu pelayanan yang menurut pasien belum sesuai dengan yang
diharapkan oleh pasien. Hal ini bisa dilakukan dengan lebih memperhatikan akan kebutuhan dan
keinginan pasien, peningkatan fasilitas, sarana dan prasarana, jaminan rasa aman, nyaman, dan
kepercayaan serta pelayanan yang dijanjikan secara cepat, akurat, dan pasti sehingga akan
meningkatkan kepuasan pasien.

Kata kunci: Kepuasan Pasien, Mutu PelayananRumah Sakit, Persepsi

Abstract
The success of a hospital in carrying out its functions is marked by an increase in the quality of
service in a hospital. Patient satisfaction is the result of evaluation after comparing what is felt with
expectations. The purpose of this study was to analyze the relationship between patient perceptions of the
quality of hospital services and outpatient satisfaction at Ar-Royyan Indralaya Hospital in 2021. This
type of research is a quantitative research using a cross sectional approach. This research was conducted
on March 18-22 2021. The sample in this study was conducted by non-probability sampling using
purposive sampling method on outpatients at Ar-Royyan Hospital Indralaya with 57 respondents. This
study uses a questionnaire as an instrument. Data analysis was carried out by univariate and bivariate
tests, then Chi Square statistical tests were performed. The results of statistical tests obtained p value =
0.00 < (0.05) this indicates that there is a significant relationship between Patient Perception and
Outpatient Satisfaction at Ar-Royyan Hospital Indralaya in 2021. Suggestions for Ar-Royyan Hospital -
Royyan Indralaya needs to routinely observe his services and always improve the quality of services that
according to the patient are not in accordance with what the patient expects. This can be done by paying
more attention to the needs and desires of patients, improving facilities, facilities and infrastructure,
guaranteeing a sense of security, comfort, and trust as well as the promised services quickly, accurately,
and surely so that it will increase patient satisfaction.

Keywords:Patient Satisfaction, Quality of Hospital Service, Perception

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Riawati, Leni Wijaya 62

PENDAHULUAN sakit tertentu (Ismainar dalam Tambuwun,


Pelayanan yang bermutu merupakan 2020).
hak setiap orang, dan dapat memberi peluang Mutu pelayanan kesehatan di rumah
untuk memenangkan persaingan dengan sakit menjadi satu hal yang ditekankan
pemberi layanan kesehatan lainnya. Persepsi bahkan diwajibkan untuk menjadi satu tolak
memiliki peran yang sangat penting dalam ukur hasil pencapaian kerja, oleh karena itu
menilai suatu mutu pelayanan kesehatan, diperlukan adanya mutu yang baik untuk
karena berdasarkan persepsi yang baik dari dapat menciptakan kepuasan pasien (Alfajri
pasien terhadap mutu pelayanan akan dapat dalam Tambuwun, 2020). Dalam mutu
mempengaruhi kepuasan pasien dan pelayanan terdapat beberapa faktor yang
menimbulkan image yang positif kepada mempengaruhi tingkat kepuasan antara lain
pelayanan kesehatan tersebut (Kotler dalam yaitu tangibility atau aspek yang terlihat
Wati, 2020). secara fisik misalnya peralatan dan personel,
Rumah sakit baik pemerintah maupun reability atau kemampuan untuk memiliki
swasta menyelenggarakan pelayanan performa yang bisa diandalkan dan akurat,
kesehatan perorangan secara paripurna responsiveness atau kemauan untuk
meliputi pelayanan rawat darurat, rawat jalan merespon keinginan atau kebutuhan akan
dan rawat inap. Hakikat dasar rumah sakit bantuan dari pelanggan, sertan pelayanan
adalah pemenuhan kebutuhan dan tuntutan yang cepat, assurance atau kemauan para
pasien yang mengharapkan penyelesaian personel untuk menimbulkan rasa percaya
masalah kesehatannya pada rumah sakit. dan aman kepada pelanggan, empaty atau
Pasien memandang bahwa hanya rumah sakit kemauan personel untuk peduli dan
yang mampu memberikan pelayanan medis memperhatikan setiap pelanggan (Etilidawati
sebagai upaya penyembuhan dan pemulihan & Handayani dalam Astutik, 2020).
atas rasa sakit yang dideritanya. Pasien Persepsi pasien terhadap mutu
mengharapkan pelayanan yang siap, cepat, pelayanan diawali dari kebutuhan pasien,
tanggap, dan nyaman terhadap keluhan maka dari itu pelayanan yang baik tidak saja
penyakit pasien. Seseorang yang datang dilihat dari penyedia jasa layanan, tetapi juga
berobat ke rumah sakit mempunyai harapan dilihat dari kesan pasiennya. Persepsi pasien
tinggi akan pelayanan kesehatan yang berperan penting dalam menilai suatu mutu
diberikan. Karena masyarakat beranggapan pelayanan kesehatan karena berdasarkan
kualitas pelayanan rumah sakit pasti persepsi yang baik dari pasien terhadap mutu
berkualitas dengan didukung fasilitas, pelayanan kesehatan yang diterimanya maka
sumber daya manusia di rumah sakit lebih akan dapat mempengaruhi tingkat kepuasan
bisa menanggulangi masalah kesehatan pasien serta menumbuhkan citra yang baik
mereka (Listiyono dalam Wati, 2020). pada pelayanan kesehatan tersebut (Kotler
Keberhasilan suatu rumah sakit dalam dalam Taekab, 2019).
menjalankan fungsinya ditandai dengan Kepuasan merupakan perasaan senang
adanya peningkatan mutu pelayanan dalam yang dirasakan seseorang setelah
suatu rumah sakit (Calundu dalam membandingkan antara hasil suatu produk
Tambuwun, 2020). Persaingan antar rumah dengan harapannya (Maulina dalam Astutik,
sakit memerlukan pelayanan yang bermutu 2020). Kepuasan merupakan salah satu
agar mampu untuk dapat bertahan. Pada saat indikator keberhasilan pelayanan kesehatan,
ini, pasien semakin kritis akan hak serta salah satunya yaitu kepuasan pasien. Jumlah
menginginkan pelayanan yang aman dan perawat yang semakin bertambah dengan
memuaskan, memiliki hak memilih sehingga tuntutan kerja yang tinggi dengan
oleh karena mutu pelayanan yang baik berhadapan langsung dengan pasien tertentu
menjadi salah satu sebab dipilihnya rumah menjadi sebuah tantangan sendiri dalam

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Riawati, Leni Wijaya 63

melayani dengan baik. Menurut Supriyanto setelah dilakukan analisa dan menggunakan
dan Hufron dalam Astutik (2020), Uji Koefisien Korelasi Spearman’s Rank
menyebutkan secara garis besar indeks diperoleh P Value 0,000 atau P Value < 0.01.
kepuasan pasien dibagi menjadi 5 antara lain Menurut hasil penelitian Izati (2020),
product quality, service quality, emotional dengan menggunakan metode kuantitatif
factor, price dan cost of aquaring. dengan pendekatan Cross Sectional.
Kepuasan pasien merupakan hasil Pengambilan sampel menggunakan teknik
evaluasi setelah membandingkan apa yang Probability sampling. Analisis univariat dan
dirasakan dengan harapannya (Firmansyah regresi logistik dalam judul penelitian
dalam Tambuwun, 2020). Kepuasan pasien pengaruh persepsi mutu pelayanan
akan timbul jika kebutuhan dan keinginan kesehatan terhadap tingkat kepuasan pasien
pasien dapat terpenuhi oleh pelayanan yang rawat jalan di UPTD Puskesmas Binuang
bermutu. Puas atau tidaknya pasien terhadap tahun 2020, didapatkan hasil analisis
suatu pelayanan yang diberikan ditentukan menunjukkan bahwa variabel yang
oleh perilaku yang tampak sesudah berpengaruh terhadap kepuasan pasien
menggunakan produk tersebut. Pasien yang adalah kehandalan (reability) dan bukti fisik
puas akan memberikan keuntungan kepada (tangible) dengan nilai p-value <0,05 yaitu
organisasi penyedia jasa kesehatan, variabel persepsi kehandalan memiliki Sig =
diantaranya mereka akan menggunakan 0,025 dan variabel persepsi bukti fisik
kembali pelayanan yang diberikan apabila memiliki Sig = 0.008. Sedangkan variabel
dikemudian hari mereka membutuhkannya daya tanggap, jaminan dan kepedulian tidak
kembali dan dapat menganjurkan orang lain berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
untuk dapat menggunakan pelayanan Sedangkan menurut hasil penelitian
tersebut. Sebaliknya, ketidakpuasan Tambuwun (2020), dengan menggunakan
pelanggan akan menyebabkan rumah sakit metode penelitian analitik observasional
sulit untuk bertahan dalam menghadapi dengan pendekatan Cross Sectional dalam
persaingan. Sehingga melalui pelayanan judul penelitian hubungan antara mutu jasa
kesehatan yang baik maka pasien akan pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien
datang menggunakannya kembali bahkan rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah
menganjurkan orang lain untuk dapat Amurang tahun 2020, didapatkan hasil
menggunakannya (Budhiarta dan Muttaqin penelitian menunjukkan terdapat hubungan
dalam Tambuwun, 2020). Semakin antara nilai p-value dimensi bukti fisik
meningkatnya tuntutan masyarakat akan (0,000), kehandalan (0.000), daya tanggap
mutu pelayanan kesehatan, maka fungsi (0.000), jaminan (0.012) dan empati (0.023)
pelayanan secara perlu ditingkatkan untuk dengan kepuasan pasien.
dapat memberikan kepuasan bagi pasien Untuk menghadapi persaingan yang
(Ismainar dalam Tambuwun, 2020). terjadi saat ini dalam bidang kesehatan setiap
Menurut hasil penelitian Astutik penyedia layanan kesehatan dituntut untuk
(2020), dengan menggunakan metode survey dapat memberikan pelayanan yang berbeda
analitik dengan pendekatan Cross Sectional. dari yang lain. Salah satu rumah sakit yang
Pengambilan sampel menggunakan teknik sedang berkembang dan menghadapi
Accidental Sampling dalam judul penelitian persaingan saat ini harus lebih
hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan memperhatikan dan meningkatkan value
kepuasan pasien peserta BPJS rawat jalan yang diberikan pada konsumennya adalah
tahun 2020, didapatkan hasil 43% responden Rumah Sakit Ar-Royyan.
mengatakan mutu pelayanan kesehatan baik Rumah Sakit Ar-Royyan merupakan
dan 56,5% responden mengatakan mutu salah satu rumah sakit swasta yang awalnya
pelayanan sangat baik. Pada penelitian ini diberi nama Klinik Sehat Sejahtera (KSS),

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Riawati, Leni Wijaya 64

kemudian berganti nama menjadi Klinik dengan kepuasan pasien rawat jalan di
Utama Sehat Sejahtera. Namun seiring Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya tahun
berjalannya waktu Klinik Utama Sehat 2021.
Sejahtera terus berkembang dan mengalami
peningkatan fasilitas dan pelayanan Manfaat Penelitian
kesehatan baik dari ruangan medis maupun Manfaat Teoritis
non medis dan sedang dalam tahap Mengembangkan ilmu yang diperoleh
penyelesaian serta melengkapi peralatan- dalam perkuliahan khususnya dalam bidang
peralatan medis lainnya yang sesuai dengan metodelogi penelitian serta memberi bahan
standar rumah sakit pada umumnya. Rumah masukan dan perbandingan bagi peneliti
Sakit Ar-Royyan terletak di Kabupaten Ogan lanjut yang serupa. Penelitian diharapkan
Ilir yang berlokasi di Jl. Lintas Timur KM. dapat memberikan tambahan baru yang
33 Samping RM. Sederhana Kelurahan relevan tentang hubungan persepsi pasien
Timbangan. terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit
Menurut data Rumah Sakit Ar-Royyan dengan kepuasan pasien rawat jalan
Indralaya jumlah kunjungan pasien rawat khususnya mahasiswa STIKES Mitra
jalan pada tahun 2018 sebanyak 8.927 Adiguna Palembang.
pasien, jumlah kunjungan pasien rawat jalan
pada tahun 2019 sebanyak 13.440 pasien dan Manfaat Praktis
jumlah kunjungan pasien rawat jalan pada Dengan hasil penelitian ini dapat
tahun 2020 sebanyak 14.325 pasien (Data menjadi masukan dan pertimbangan untuk
Rekam Medik, 2020). mengadakan evaluasi bagi pelayanan di
Berdasarkan survei awal yang Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya tahun
dilakukan di Poliklinik Rawat Jalan Rumah 2021 dalam meningkatkan pelayanan
Sakit Ar-Royyan pada tanggal 15 Desember kesehatan sehingga menimbulkan kepuasan
2020 terhadap 15 orang pasien Poliklinik bagi pasien yang berobat di rumah sakit.
Rumah Sakit Ar-Royyan dilakukan
wawancara di dapat 10 orang yang tidak puas METODE PENELITIAN
terhadap pelayanan kesehatan sedangkan 5 Desain dan Format Penelitian
orang merasa puas terhadap pelayanan Pada penelitian ini peneliti
kesehatan Rumah Sakit. Ketidakpuasan menggunakan penelitian kuantitatif.
disebabkan karena dokter pemeriksa dokter Penelitian kuantitatif merupakan jenis
umum dikarenakan pasien yang terlalu penelitian yang analisisnya secara umum
banyak yang butuh pelayanan dan dokter memakai analisis statistik. Karenanya, dalam
spesiali di bantu dengan dokter jaga/dokter penelitian kuantitatif pengukuran terhadap
umum dan fasilitas seperti toilet pasien gejala yang diamati menjadi penting,
terlalu jauh dari ruang tunggu pasien. sehingga pengumpulan data dilakukan
Berdasarkan uraian diatas, maka dengan menggunakan daftar pertanyaan
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berstruktur (angket) yang disusun
dengan judul “Analisis Persepsi Pasien berdasarkan pengukuran terhadap variabel
tentang Mutu Pelayanan Rumah Sakit dan yang diteliti yang kemudian menghasilkan
Hubungannya dengan Kepuasan Pasien data kuantitatif (Maulida, 2016).
Rawat Jalan di Rumah Sakit Ar-Royyan Rencana penelitian menggunakan
Indralaya Tahun 2021”. metode Cross Sectoinal. Dimana Cross
Sectoinal adalah jenis penelitian yang
Tujuan Penelitian menekankan waktu pengukuran/observasi
Diketahuinya hubungan persepsi data variabel independen dan dependen
pasien terhadap mutu pelayanan rumah sakit

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Riawati, Leni Wijaya 65

hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2021. Sedangkan data sekunder diperoleh
2017). pada penelitian ini berasal dari arsip dan
dokumen lain yang berasal dari Rumah Sakit
Waktu dan Tempat Penelitian Ar-Royyan Indralaya 2021.
Penelitian ini telah dilakukan pada Teknik pengumpulan data pada
tanggal 18 - 22 Maret 2021di ruang rawat penelitian ini menggunakan keusioner
jalan Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya sebagai alat bantu dalam pengambilan data
Tahun 2021. mutu pelayanan dan kepuasan pasien.
Teknik pengolahan data pada
Populasi dan Sampel penelitian ini mengggunakan tahap-tahap
Populasi pada penelitian ini adalah berikut ini:
semua pasien rawat jalan satu bulan terakhir 1. Editing (pengeditan data)
di ruang rawat jalan Rumah Sakit Ar-Royyan 2. Coding (pengkodean)
Indralaya yang berjumlah 1.090 orang.Dalam 3. Proccessing
penelitian ini peneliti mengambil sampel 4. Cleaning data (pembersihan data)
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
sebanyak 57 responden. Teknik Analisis Data
Pengambilan sampel pada penelitian Analisis Univariat
ini dilakukan dengan cara non probability Analisis univariat dilakukan terhadap
sampling menggunakan metode purposive tiap variabel dari hasil penelitian yaitu
sampling. Pengambilan sampel secara variabel independen (mutu pelayanan) dan
porposive didasarkan pada suatu variabel dependen (kepuasan pasien) yang
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh dianalisis dengan menggunakan tabel
peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat- distribusi frekuensi.
sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya (Notoatmodjo, 2012). Analisis Bivariat
Kriteria Inklusi: Analisis bivariat adalah analisis untuk
1. Pasien rawat jalan Rumah Sakit Ar- mengetahui hubungan antara variabel
Royyan Indralaya. independen dengan variabel dependen yang
2. Pasien kunjungan ulangan. dianalisis dengan uji Chi Square(x₂) dengan
3. Dapat membaca dan menulis. taraf signifikan (α) = 0,05.
4. Bersedia menjadi responden dan mengisi 1. Jika p value ≤ nilai α adalah (0.05). Maka
kuesioner. ada hubungan antara variabel independen
5. Kelompok usia pemuda: 18 – 65 tahun dengan variabel dependen.
Kriteria Eksklusi: 2. Jika p value> nilai α adalah (0.05). Maka
1. Pasien rawat inapRumah Sakit Ar-Royyan tidak ada hubungan antara variabel
Indralaya. independen dengan variabel dependen.
2. Pasien yang menolak menjadi responden.
3. Pasien baru pertama kali berobat.

Data, Instrumen, Teknik Pengumpulan


Data dan Teknik Pengolahan Data
Sumber data dalam penelitian ini
meliputi data primer dan data sekunder.
Pada penelitian ini data primer
diperoleh dari kuesioner yang dibagikan
secara langsung kepada pasien rawat jalan di
Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya Tahun

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Riawati, Leni Wijaya 66

HASIL PENELITIAN DAN 4 D3 6 10,5


PEMBAHASAN 5 S1 3 5,3
Hasil Penelitian Total 57 100
Karakteristik Responden Sumber: Data Primer 2021

Tabel 1 Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan


Distribusi Frekuensi Responden persentase yang paling tertinggiyaitu
Berdasarkan Jenis Kelamin pendidikan SMA sebanyak 20 orang (35,1%)
Jenis Persentase dan persentase yang paling terendah
No Jumlah yaitupendidikanS1 sebanyak 3 orang (5,3%).
Kelamin (%)
1 Laki-laki 26 45,6
2 Perempuan 31 54,4 Tabel 4
Total 57 100 Distribusi Frekuensi Responden
Sumber: Data Primer 2021 Berdasarkan Pekerjaan.
Persentase
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan No Pekerjaan Jumlah
(%)
bahwa dalam penelitian ini responden laki- 1 PNS 3 5,3
laki berjumlah 26 orang (45,6%) dan 2 Swasta 22 38,6
responden perempuan berjumlah 31 orang 3 Buruh 4 7
(54,4%), sebagian besar responden dalam 4 Petani 21 36,8
penelitian ini adalah perempuan. 5 Pedagang 7 12,3
6 Lain-lain 0 0%
Total: 57 100%
Tabel 2
Sumber: Data Primer 2021
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Umur Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan
N Persentase
Umur Jumlah persentase yang paling tertinggi yaitu
o (%)
1 18-29 tahun 13 22,8
pekerjaan Swasta sebanyak 22 orang
2 30-41 tahun 18 31,6 (38,6%)dan persentase yang paling terendah
3 42-53 tahun 11 19,3 yaitu pekerjaan PNS sebanyak 3 orang
4 54-65 tahun 15 26,3 (5,3%)
Total 57 100
Sumber: Data Primer 2021 Analisa Univariat
Tabel 5
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien
persentase yang paling tertinggi yaitu Rawat Jalan Rumah Sakit Ar-Royyan
responden berumur antara 30-41 tahun Indralaya Tahun 2021
sebanyak 18 orang (31,6%) dan persentase Kepuasan Persentasi
No Jumlah
yang paling terendah yaitu responden yang Pasien (%)
berumur antara 42-53 tahun sebanyak 11 1 Puas 51 89,5
orang (19,3%) 2 Tidak Puas 6 10,5
Tabel 3 Total 57 100
Sumber: Data Primer 2021
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pendidikan Terakhir Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat
Pendidikan Persentase
No Jumlah diketahui responden yang menilai puas
Terakhir (%)
1 SD 17 29,8 terhadap kepuasan pasien sebanyak 51 orang
2 SMP 11 19,3 (89,5%). Sedangkan responden yang menilai
3 SMA 20 35,1 tidak puas terhadap kepuasan pasien
sebanyak 6 orang (10,5%).

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Riawati, Leni Wijaya 67

responden (50,0%) dan pasien yang


Tabel 6 berpendapat tidak baik tentang mutu
Distribusi Frekuensi Persepsi Mutu pelayanan dan merasa puas sebesar 1
Pelayanan Pasien Rawat Jalan responden. Dengan demikian dapat dikatakan
Rumah Sakit Ar-Royyan “semakin baik mutu pelayanan di rumah
Indralaya Tahun 2021 sakit maka akan semakin besar persepsi
Persepsi Mutu Persentasi pasien merasa puas akan pelayanan
No Jumlah
Pelayanan (%) tersebut”.
1 Baik 47 82,5
Dari hasil uji Chi-Square di dapatkan
2 Cukup Baik 8 14,0
3 Tidak Baik 2 3,5 nilai p value = 0,00 <α (0,05) hal ini
Total 57 100 menunjukkan bahwa ada hubungan yang
Sumber: Data Primer 2021 bermakna antara persepsi mutu pelayanan
dengan kepuasan pasien rawat jalan di
Berdasarkan Tabel 6menunjukkan Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya tahun
persentase yang paling tertinggiyaitu 2021.
responden yang menilai baik terhadap
persepsi mutu pelayanan sebanyak 47 orang Pembahasan
(82,5%) dan persentase yang paling terendah kepuasan pasien adalah hasil dari
yaitu responden yang menilai tidak baik layanan kesehatan yang digunakan sebagai
terhadap mutu pelayanan sebanyak 2 orang
dasar untuk mendukung perubahan sistem
(3,5%).
layanan kesehatan dan merupakan salah satu
Analisis Bivariat tujuan dari peningkatan mutu pelayanan
Tabel 7 kesehatan. Pasian atau masyarakat yang
Hubungan Persepsi Mutu Pelayanan mengalami kepuasan terhadap layanan
Dengan Kepuasan Pasien Rawat kesehatan yang diselenggarakan cenderung
Jalan di Rumah Sakit Ar-Royyan
mematuhi nasihat atau taat terhadap rencana
Indralaya Tahun 2021.
Kepuasan pengobatan yang telah disepakati. Sebaliknya
Mutu Pasien pasien atau masyarakat yang tidak merasakan
N Puas Tidak
Pelayan N % p value
o puas kepuasan atau kekecewaan sewaktu
an
n % n %
menggunakan layanan kesehatan cenderung
1 Baik 46 97,9 1 2, 47 100
1 tidak mematuhi nasihat, tidak mematuhi
2 Cukup 4 50,0 4 50 8 100
baik ,0 rencana pengobatan, berganti dokter atau
3 Tidak 1 50,0 1 50 2 100
baik ,0
0,00 pindah ke fasilitas layanan kesehatan lain.
Total 51 89,5 6 10 57 100 persepsi pasien terhadap mutu
,5
pelayanan dapat mempengaruhi kualitas
Berdasarkan tabel 7 diatas yang mutu jasa pelayanan kesehatan yang
dianalisa menggunakan uji Chi Square diberikan dan persepsi pasien terhadap mutu
dengan aplikasi SPSS versi 22 for windows jasa pelayanan kesehatan tidak lepas dari
dapat diketahui responden rawat jalan indikatornya yaitu dimensi mutu pelayanan.
Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya Tahun
Dari hasil uji chi-square di dapatkan
2021 yang berpendapat baik tentang mutu
pelayanan dan merasa puas sebesar 46 nilai p value = 0,00 <α (0,05) hal ini
responden (97,9%). Untuk pasien yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang
berpendapat cukup baik tentang mutu bermakna antara Persepsi Pasien Dengan
pelayanan dan merasa puas sebesar 4 Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Rumah

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Riawati, Leni Wijaya 68

Sakit Ar-Royyan Indralaya Tahun 2021. KESIMPULAN DAN SARAN


Dengan demikian hipotesis awal yang Kesimpulan
menyatakan Hubungan Persepsi Mutu Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan tanggal 18 - 22 Maret 2021 di
Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Rawat
Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya mengenai
Jalan di Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya persepsi mutu pelayanan terhadap kepuasan
Tahun 2021 terbukti secara statistik. pasien rawat jalan dengan 57 responden
Dari hasil penelitian didapat bahwa dapat disimpulkan bahwa:
umur pasien didapat sebagian besar 30-41 1. Distribusi frekuensi responden
tahun sebesar (31,6%). Hasil penelitian ini berdasarkan kepuasan pasien
didukung oleh teori bahwa semakin tua umur menunjukkan bahwa responden yang
menilai puas terhadap kepuasan pasien
responden kecenderungan untuk lebih sering
sebanyak 51 orang (89,5%).
memanfaatkan pelayanan kesehatan akan 2. Distribusi frekuensi responden
lebih tinggi (Wirth et al dalam Wati, 2020). berdasarkan mutu pelayanan
Pendidikan pasien didapat sebagian menunjukkan bahwa persentase paling
besar tingkat pendidikan menengah (SMA) tertinggi yaitu responden yang menilai
sebesar 20 responden (35,1%). Tingkat baik terhadap persepsi mutu pelayanan
pendidikan dapat mempengaruhi pola pikir sebanyak 47 orang (82,5%).
3. Dari hasil uji chi-square di dapatkan
rasional dan irasional seseorang dalam
nilai p value = 0,00 <α (0,05) hal ini
mengambil sebuah keputusan, menggunakan menunjukkan bahwa ada hubungan yang
atau memanfaatkan suatu pelayanan bermakna antara Persepsi Mutu
kesehatan. Seseorang yang memiliki tingkat Pelayanan dengan Kepuasan Pasien
pendidikan rendah, maka akan cenderung Rawat Jalan Di Rumah Sakit Ar-Royyan
inkonsistensi persepsi (tidak tetap pada Indralaya Tahun 2021.
pendirian). Selain itu, seseorang dengan Saran
tingkat pendidikan rendah akan mudah Bagi Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya
dipengaruhi dibandingkan dengan seseorang 1. Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya
dengan latar belakang pendidikan tinggi. perlu secara rutin mengamati
Pengetahuan dan harapan seseorang terhadap pelayanannya dan selalu meningkatkan
suatu layanan akan meningkat seiring dengan mutu pelayanan yang menurut pasien
belum sesuai dengan yang diharapkan
tingkat pendidikan, sehingga kepuasan
oleh pasien. Hal ini bisa dilakukan
seseorang dengan pendidikan tinggi akan dengan lebih memperhatikan akan
menurun ketika harapan tidak terpenuhi kebutuhan dan keinginan pasien,
(Yurumezoglu dalam Wati, 2020). peningkatan fasilitas, sarana dan
Pekerjaan pasien didapatkan rata-rata prasarana, jaminan rasa aman, nyaman,
semua pasien bekerja (100%). Seseorang dan kepercayaan serta pelayanan yang
yang bekerja cenderung memiliki tuntutan dijanjikan secara cepat, akurat, dan
pasti sehingga akan meningkatkan
lebih terhadap suatu layanan. Hal tersebut
kepuasan pasien.
disebabkan karena pada seseorang yang 2. Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya
bekerja memungkinkan mendapatkan diharapkan dapat menjadikan hasil
informasi lebih banyak dibandingkan penelitian ini sebagai alternatif maupun
seseorang yang tidak bekerja (Hanifa dalam dasar pertimbangan untuk
Wati, 2020). meningkatkan mutu pelayanan dan

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Riawati, Leni Wijaya 69

kepuasan pasien rawat jalan di Rumah Kepuasan Pasien Rawat Jalan Pada
Sakit Ar-Royyan Indralaya Puskesmas Pembantu Desa Menamang
Bagi Institusi Pendidikan Kanan Kecamatan Muara Kaman
Hasil penelitian ini dapat meperkaya Kabupaten Kutai Kartanegara”.
referensi atau wacana ilmiah yang dapat Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan:
dipergunakan untuk melakukan penelitian- Aplikasi dan Praktek Keperawatan
penelitian selanjutkan yang berkaitan dengan Profesional (Edisi 5). Jakarta: Salemba
kepuasa pasien dan mutu pelayanan di rumah Medika.
sakit. Respati, Shinta Ayu. 2015. Hubungan Mutu
Pelayanan Kesehatan dengan Tingkat
Bagi Peneliti Yang Akan Datang Kepuasan Pasien Rawat Inap di
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat Puskesmas Halmahera Kota Semarang.
mengembangkan variabel yang ada dengan Universitas Semarang.
sampel yang lebih banyak lagi. Dan Taekab, Aprina Hetikus dan Criswardani
diharapkan peneliti selanjutnya dapat Suryawati. Wulan Kusumastuti. 2018.
melakukan penelitian kepuasan pasien “Analisis Persepsi Pasien terhadap
dengan menggunakan metode yang berbeda. Mutu Pelayanan Puskesmas dan
Seperti penelitian dengan menggunakan Hubungannya dengan Kepuasan Pasien
wawancara yang mendalam atau penelitian Rawat Jalan di Puskesmas Leyangan
dengan menggunakan metode kualitatif. Kabupaten Semarang Tahun 2018”.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, volume 7,
DAFTAR PUSTAKA nomor 1, januari 2019 (ISSN: 2356-
Astutik. Emi Elliya. Achmad Efrizal A. Dan 3346).
Said Madijanto. 2020. “Hubungan Mutu Tambuwun, Prisilia Zefanya. Ribka E. W
Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Grace E. C. Korompis. 2020.
Pasien Peserta BPJS Rawat “Hubungan antara Mutu Jasa
Jalan.Jurnal Kesehatan dr. Soebandi, Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan
volume 8, nomor 2”. Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit
Hamzani, Dewi Gustiana. Nur Fitriyah dan Umum Daerah Amurang”. Jurnal
Anwar Alaydrus. 2018. “Pengaruh Kesehatan Masyarakat, volume 9,
Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat nomor 5, halaman 49-55.
Kepuasan Paien Rawat Inap Pengguna Tias, Yayi Ayuningsih. 2016. “Pengaruh
Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Pelayanan terhadap Kepuasan
Sosial (BPJS) Di Rumah Sakit Umum Pengguna BPJS Kesehatan Pada RSU
Daerah Inche Abdul Moeis Siti Hajar Medan”. Jurnal Bisnis
Samarinda”,Jurnal eJournal Ilmu Administrasi, volume 5, nomor 2,
Pemerintahan, volume 6, nomor 4, halaman 33-41.Diakses pada tanggal 7
halaman 1593-1606. November 2020
Iman, Arief Tarmansyah dan Dewi Lena. Wati, Dwi Citra., Yeni Riza & Achmad
2017. “Manajemen Mutu Informasi Rizal. 2020. “Hubungan Persepsi
Kesehatan I: Quality Assurance”. Pasien pada Mutu Pelayanan Kesehatan
Izati, Anugrah. Ahmad Zacky A. dan Deni S. terhadap Kepuasan Pasien di Instalasi
2020. “Pengaruh Persepsi Mutu Rawat Inap RSD Idaman Banjarbaru
Pelayanan Kesehatan terhadap Tingkat Tahun 2020”.Diakses pada tanggal 8
Kepuasan Pasien Rawat Jalan di UPTD November 2020.
Puskesmas Binuang Tahun 2020”.
Maulida, Nur. Theresia Militina dan Eka Y.
2016. “Pengaruh Pelayanan Terhadap

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 196

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KUALITAS PELAYANAN ASUHAN


KEPERAWATAN DI KAMAR OPERASI RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN
BUN

Sholikin¹, Luluk Sulistiyono², Ni Wayan Rahayu Ningtyas³


1,2,3
Stikes Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun
Email : Sholikin23@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang: Kualitas pelayanan asuhan keperawatan merupakan hal yang sangat penting
untuk meningkatkan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan sehingga membuat
kepercayaan pasien semakin meningkat kepada rumah sakit. Salah satu penyebab peningkatan
kualitas asuhan keperawatan yaitu perlunya motivasi yang diperlukan oleh perawat yang
menjalani pelayanan tersebut. Sehingga hal ini perlu ada perhatian khusus dari pihak rumah sakit
untuk memperhatikan hal ini agar meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi dengan kualitas pelayanan asuhan
keperawatan di kamar operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Metode: Penelitian ini
yaitu menggunakan metode deskriftif korelasi dengan cross sectional. Adapun sampel penelitian
yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak
20 responden. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat
menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil: Sebagian besar responden memiliki motivasi
kuat (35%) dan sebagian besar responden kualitas pelayanan asuhan keperawatan pada kategori
baik (85%). Hasil dari uji kerolasi rank spearman didapatkan hasil p value = 0,010 (p < 0,05).
Kesimpulan: Ada hubungan motivasi dengan kualitas pelayanan asuhan keperawatan di kamar
operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun

Kata Kunci: Motivasi, Perawat, Kamar Operasi, Kualitas Asuhan Keperawatan

Abstract
Background: The quality of nursing care service is very important to incrase satisfaction with
the service provided so as to increase patient confidence in the hospital, one of which is by
improving the quality of nursing care, namely the need for motivation needed by nurse who
undergo these services so that this need attention. Spescifically from the hospital to pay attention
to this matter in order to improve health services to the community. This study aims to determine
the relationship between motivation and quality of nursing care in the operating room of Sultan
Imanuddin Pangkalan Bun Hospital. Methode: The method used in this study is descriptive
correlation with cross sectional. The research sample used in this study is total sampling with a
sample size of 20 respondents. Univariate analysis using frequency distribution and bivariate
analysis using the rank spearmen correlation test. The results: Most of the respondents have
strong motivation (65%) and most of the respondents the quality of nursing care services good
category (85%). The results of the correlation rank spearman test showed p value = 0,010 (α <
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 197

0,05). Conclusion: There is a relationship between motivation and the quality of nursing care in
the operating room of the Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Hospital.

Keywords: Motivation, Nurse, Operating Room, Quality Of Nursing Care

LATAR BELAKANG mempunyai berbagai kebutuhan yang ingin


dipenuhi diantaranya adalah adanya
Dewasa ini masalah kesehatan telah motivasi agar tenaga perawat melaksanakan
menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. kerja sesuai target yang dibebankan dengan
Dengan meningkatnya taraf hidup kualitas pelayanan yang optimal.
masyarakat, maka semakin meningkat pula Beberapa hasil penelitian
tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan menunjukan data tentang tingkat kepuasan
kesehatan. Hal ini menuntut penyedia jasa pasien di berbagai Negara. Tingkat kepuasan
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit pasien menurut Ndambuki tahun 2013 di
untuk meningkatkan kualitas pelayanan Kenya menyatakan 40,4%, kepuasan pasien
yang lebih baik, tidak hanya pelayanan yang di Bakhtapur India 34,4%. Sedangkan di
bersifat penyembuhan penyakit tetapi juga indonesia menunjukkan angka kepuasaan
mencakup pelayanan yang bersifat pasien 42,8% di Maluku Tengah dan 44,4%
pencegahan (preventif) untuk meningkatkan di Sumatra Barat (Latupono, dkk. 2014).
kualitas hidup serta memberikan kepuasan Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
bagi konsumen selaku pengguna jasa bahwa angka kepuasaan pasien masih
kesehatan (Anonim, 2010). Pelayanan tergolong rendah, sehingga kepuasaan
kesehatan akan berjalan dengan baik sesuai pasien menjadi permasalahan rumah sakit
dengan standar yang telah ditetapkan, tidak baik di Indonesia maupun di luar negeri.
lepas dari sumber daya yang tersedia. Rendahnya angka kepuasan pasien akan
Sumber daya yang dimaksud salah satu yang berdampak terhadap perkembangan rumah
sangat penting adalah sumber daya manusia. sakit. Pada pasien yang merasa tidak puas
Pada dasarnya sumber daya dalam hal ini terhadap layanan kesehatan yang diterima,
adalah tenaga kesehatan, menjadi sangat maka pasien memutuskan akan pindah ke
penting bagi suatu perusahaan atau lembaga rumah sakit lain yang dapat memberikan
dalam mengelola, mengatur, menjalankan pelayanan yang lebih baik (Kotler, 2007).
kegiatan suatu organisasi termasuk Penelitian oleh Irmawati dan Kurniawati
dipengelolaan sebuah pelayanan di ruang tahun 2014, menunjukkan bahwa keputusan
operasi rumah sakit. pasien untuk menggunakan layanan
Perawat menjadi penggerak dan kesehatan dipengaruhi oleh kualitas layanan
penentu jalannya pelayanan di ruang operasi rumah sakit. Dengan demikian kurangnya
sebuah rumah sakit, dimana mereka kepuasan pasien dapat menimbulkan
mengetahui informasi-informasi yang hilangnya kepercayaan pasien terhadap
memanfaatkan teknologi kekinian. Berhasil rumah sakit tersebut.
atau tidaknya fungsi pelayanan keperawatan Memberikan pelayanan dengan
tergantung pada kualitas sumber daya kualitas terbaik, bukan sesuatu yang mudah
termasuk tenaga keperawatan. Tenaga bagi pengelola rumah sakit karena
perawat yang berkualitas akan menghasilkan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit
suatu hasil kerja yang optimal sesuai menyangkut kualitas hidup para pasiennya
targetnya. Disisi lain tenaga kesehatan juga sehingga bila terjadi kesalahan dalam
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 198

tindakan medis dapat berdampak buruk bagi Berdasarkan latar belakang masalah
pasien. Dampak tersebut dapat berupa sakit sebagaimana diuraikan sebelumnya, maka
pasien bertambah parah, kecacatan bahkan perlu dilakukan pengkajian secara
kematian (Jacobalis, S. Rahardi, dalam mendalam tentang bagaimana hubungan
Ardiansyah F. 2015). Kualitas pelayanan motivasi dengan kualitas pelayanan asuhan
kesehatan yang terkait erat dengan petugas keperawatan di kamar operasi RSUD Sultan
kesehatan yaitu mengenai pelayanan staff, Imanuddin Pangkalan Bun Kalimantan
dalam hubungannya menjalankan Tengah?
administrasi perawatan dan medik. Sikap
pegawai staff yang pilih kasih terhadap METODE PENELITIAN
pasien dalam menjalankan administrasi Desain dalam penelitian ini
perawatan dan medik merupakan hal menggunakan desain analisis kuantitatif
kontradiktif bagi kualitas pelayanan dengan pendekatan Cross sectional. Sample
kesehatan. pada penelitian ini yaitu 20 perawat kamar
Dalam meningkatkan kualitas operasi dan 20 pasien di kamar operasi
pelayanan yang diberikan pegawai pihak dengan teknik total sampling. Analisis
manajemen harus senantiasa memperhatikan bivariat dianalisis dengan distribus frekuensi
faktor-faktor yang mendorong pegawai sedangkan analisis bivariat dengan uji rank
bekerja dengan produktif, salah satunya spearman.
yaitu memperhatikan motivasi kerja
pegawai. Dengan memperhatikan faktor HASIL
motivasi kerja pegawai maka pegawai dalam 1. Data Umum responden perawat kamar
bekerja akan senantiasa disertai dengan operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
perasaan senang dan tidak terpaksa serta Bun
mempunyai semangat kerja yang tinggi Usia (thn) Frekuensi (n) Persentase (%)
(Ambo Telle, 2). Frederickson & Hart 26-35 5 25
(1985) dalam Jeondan Robertson (2013) 36-45 8 40
menyatakan bahwa motivasi afektif 46-55 6 30
56-65 1 5
menyebabkan individu bekerja di sektor
Total 20 100
publik ketika mereka secara emosional
yakin akan pentingnya pelayanan publik.
Motivasi yang dibangun secara intrinsik Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)
dengan memenuhi kebutuhan tenaga medis, SPK 2 35
pendekatan persuasive dari para pemangku D III 18 65
S1 0 0
kepentingan di rumah sakit serta
Total 20 100
memberikan rambu-rambu kerja yang jelas,
akan membangun kuat dorongan para medis
Jenis Frekuensi (n) Persentase (%)
untuk memberikan pelayanan kesehatan Kelamin
yang optimal. Melihat pendapat tersebut, Pria 13 65
maka motivasi memiliki hubungan sebab Wanita 7 35
akibat dengan kualitas pelayanan. Hal ini Total 20 100
memberi arti sehingga dapat dikatakan
bahwa untuk meningkatkan kualitas
pelayanan, dibutuhkan motivasi dari
pemberi layanan.
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 199

Lama Frekuensi (n) Persentase


2. Karakteristik pasien kamar operasi di
bekerja (%)
kamar operasi RSUD Sultan Imanuddin
(thn)
Pangkalan Bun
0-10 3 15
10-20 8 40
Jenis Frekuensi (n) Persentase 20-30 8 40
Kelamin
Pendidikan Frekuensi (n) (%)
Persentase > 30 1 5
Pria 7 (%)35 Total 20 100
Wanita
SD 131 565
Total 203 100 Usia Frekuensi (n) Persentase
SMP 15
(thn) (%)
SMA 12 60
15-20 2 10
PT 4 20
21-40 7 35
Total 20 100
41-65 11 55
Total 20 100
Motivasi Frekuensi (n) Persentase (%) kategori kuat pada hasil penelitian ini
Lemah 0 0 didukung oleh 2 (dua) indikator yakni
Sedang 7 35
motivasi terdesak dengan motivasi intrinsik.
Kuat 13 65
Motivasi kuat pada perawat untuk
Total 20 100
melakukan asuhan keperawatan didukung
oleh motivasi terdesak dengan skor
3. Data Khusus mencapai 3,33 (39,50%). Secara prinsip para
perawat di ruang operasi bekerja dengan
baik karena berkeinginan untuk meniti karir
Kualitas Frekuensi (n) Persentase yang leih baik lagi, kekhawatiran untuk
(%) dikenakan sanksi mutasi di tempat kerja
Kurang 0 0 lainnya dan ada rasa kekhawatiran terkena
Cukup 3 15 sanksi dan berpengaruh pada pendapatan
Baik 17 85 mereka. Dengan demikian jika ada sanksi
Total 20 100 yang diberlakukan oleh rumah sakit maka
ada kecenderungan para perawat akan
Kualitas Pelayanan Asuhan Keperawatan Total
melakukan kerja dengan penuh dedikasi.
Motivasi Kurang Cukup Baik Menurut Melayu (dalam A. Masruroh, 2013)
N % N % N % N %
0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
motivasi adalah pemberian daya penggerak
Lemah
0 0,0 5 25,0 2 10,0 7 45,0
yang menciptakan kegairahan kerja
Sedang
seseorang, agar mereka mau bekerja sama,
Kuat 0 0,0 2 10,0 11 55,0 13 65,0 bekerja efektif, dan terintegrasi dengan
Total 0 0,0 7 35,0 13 65,0 20 100
segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan oleh karena itu, melalui reward
Analisis Spearman’s rho : 0,010**
dan punishment sangat penting dalam
memotivasi kinerja karyawan.
PEMBAHASAN
Kuatnya motivasi perawat untuk
melakukan pekerjaan selain dipengaruhi
Berdasarkan tabel 5.8. diperoleh data
oleh punishment sehingga condong untuk
yang menunjukan bahwa sebagian besar
melakukan pekerjaan dibawah tekanan yang
responden memiliki motivasi kuat sebanyak
disebut dengan motivasi terdesak, motivasi
sebanyak 13 responden (65%). Motivasi
juga dipengaruhi dari motivasi intrinsik.
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 200

Pada motivasi intrinsik didapatkan hasil 2,95 kamar operasi dapat terpenuh. Hal ini sesuai
(34,99%) tertera dalam lampiran 7. Motivasi dengan misi kamar operasi di RSUD Sultan
intrinsik yang ditujukan oleh perawat dalam Imanuddin Pangkalan Bun yang menyatakan
melakukan pekerjaan ditandai dengan rasa bahwa menyelenggarakan pelayanan bedah
tanggung jawab yang tinggi salah satu yang komprehensif, professional, aman dan
contohnya dibuktikan dengan selalu mengisi sesuai ilmu pengetahuan untuk melayani
dokumentasi asuhan keperawatan pada seluruh lapisan masyarakat. Hal ini sejalan
tindakan yang sudah dilakukan. selain itu pendapat Zeithaml dan Berry dalam
perawat di kamar operasi berusaha sebaik Tjiptono dan Chandra (2016) yang
mungkin untuk memberikan pelayanan yang menyatakan bahwa perilaku para karyawan
terbaik dengan merawat sepeuh hati. Hal ini mampu menumbuhkan kepercayaan
sesuai dengan visi misi RSUD Sultan pelanggan terhadap perusahaan dan
Imanuddin Pangkalan bun yaitu perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi
meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan para pelanggannya.
dan mewujudkan pengelolaan rumah sakit Penilaian pasien juga baik pada
yang profesional. Menurut Steers & Porter emphaty sebesar 3,92 dengan nilai dukungan
(dalam Miftahun & Sugiyanto 2010), terhadap kualitas pelayanan mencapai
menyatakan bahwa motivasi kerja adalah 20,24%. Pada dasarnya pasien dalam
suatu usaha yang dapat menimbulkan suatu menerima pelayanan sangat menginginkan
perilaku, mengarahkan perilaku, dan pelayanan yang akurat, lengkap. Dalam hal
memelihara atau mempertahankan perilaku ini diperlukan sikap seorang perawat yang
yang sesuai dengan lingkungan kerja dalam bersimpatik kepada pasien serta meyakinkan
organisasi. Karyawan yang mempunyai bahwa perawat mampu menyelesaikan
motivasi kerja tinggi akan berusaha agar masalah yang dihadapinya saat mendapatkan
pekerjaannya dapat terselesaikan dengan pelayanan di kamar operasi. Sebagaimana
sebaik‐baiknya. sesuai dengan tujuan dari misi kamar operasi
Kualitas pelayanan asuhan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
keperawatan yang dinilai tinggi dan baik di yaitu terlaksananya pelayanan medis dan
kamar operasi RSUD Sultan Imanuddin keperawatan yang menyeluruh, professional,
Pangkalan Bun yaitu assurance 3,98 dengan aman dan sesuai perkembangan ilmu
tingkat dukungan 20,54%. Pasien pengetahuan. Dengan misi ini Hal ini sejalan
mendapatkan jaminan pelayanan yang baik dengan pendapat Zeithaml dan Berry dalam
sebelum dilakukan operasi, salah satunya Tjiptono dan Chandra (2016), yang
yaitu mendapat ruang rawat inap baik menyatakan berarti bahwa perusahaan
sebelum pasien dilakukan operasi dan memahami masalah para pelanggannya dan
setelah dilakukan operasi. hal ini merupakan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta
salah satu bentuk perhatian khusus kepada memberikan perhatian personal kepada para
pasien agar kualitas asuhan pelayanan pelanggan dan memiliki jam operasi yang
keperawatan di kamar operasi dapat nyaman.
dilaksanakan dengan baik. Saat melakukan Penilaian pasien pada Tangiable
pelayanan, perawat juga harus sebesar 3,86 dengan nilai dukungan terhadap
memperhatikan setiap keluhan yang kualitas pelayanan mencapai 19,93%. Pada
dirasakan oleh pasien saat pasien dasarnya kamar operasi merupakan kamar
membutuhkan pelayanan dari perawat. yang memerlukan peralatan yang lengkap
Sehingga harapan pasien semua dan canggih untuk menunjang pelayanan
kebutuhannya saat dilakukan tindakan di operasi kepada pasien. Sehingga dengan
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 201

adanya peralatan yang lengkap dan canggih operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
ini diharapakan dapat menunjang seluruh Bun ini didapatkan nilai p value = 0,010 (α
pelayanan di kamar operasi dapat berjalan < 0,05) yang diartikan bahwa ada hubungan
dengan lancar, jelas dan mudah dipahami. motivasi dengan kualitas asuhan
Sebagaimana sesuai dengan falsafah kamar keperawatan di kamar operasi RSUD Sultan
operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Imanuddin Pangkalan Bun. Hal ini
Bun yaitu yang berisi menyelamatkan pasien menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
dengan aman adalah kewajiban kami. asuhan keperawatan tidak lepas dari
Penilaian pasien pada Realibility pengaruh motivasi.
sebesar 3,86 dengan nilai dukungan terhadap Frederickson & Hart (1985) dalam
kualitas pelayanan mencapai 19,93%. Pada Jeondan Robertson (2013) menyatakan
dasarnya, perawat sangat berperan dalam bahwa motivasi afektif menyebabkan
membantu pelayanan asuhan keperawatan individu bekerja di sektor publik ketika
yang dibutuhkan pasien saat mengalami mereka secara emosional yakin akan
masalah Kesehatan. Dalam hal ini, perawat pentingnya pelayanan publik. Motivasi yang
memliki sikap yang dapat meyakinkan dibangun secara intrinsik dengan memenuhi
pasien sehingga pasien merasa masalahnya kebutuhan tenaga medis, pendekatan
yang sedang dihadapi yakin akan persuasive dari para pemangku kepentingan
terselesaikan. Salah satu cara meyakinkan di rumah sakit serta memberikan rambu-
pasien yaitu perawat harus mampu rambu kerja yang jelas, akan membangun
menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan kuat dorongan para medis untuk
oleh pasien dengan sikap yang sopan memberikan pelayanan kesehatan yang
sehingga pasien merasa nyaman saat optimal. Melihat pendapat tersebut, maka
menerima pelayanan dari perawat. Hal ini motivasi memiliki hubungan sebab akibat
sesuai dengan moto dari kamar operasi dengan kualitas pelayanan. Hal ini memberi
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun arti sehingga dapat dikatakan bahwa untuk
yaitu pelayanan yang memuaskan adalah meningkatkan kualitas pelayanan,
tekad kami. dibutuhkan motivasi dari pemberi layanan.
Penilaian pasien pada Responsivenes
sebesar 3,75 dengan nilai dukungan terhadap KESIMPULAN
kualitas pelayanan mencapai 19,36%. Pada Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat
dasarnya, pasien mengharapkan pelayanan menyimpulkan:
yang cepat dan tepat dalam pelayanan yang 1. Motivasi perawat di kamar operasi
mereka perlukan. Dalam hal ini, perawat RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
diharapkan dapat memberikan asuhan Bun.sebagian besar responden memiliki
keperawatan yang cepat dan tepat agar motivasi kuat
masalah yang dihadapi pasien dapat 2. Kualitas pelayanan asuhan keperawatan
terpenuhi dan pasien merasakan puas dalam di kamar operasi RSUD Sultan
pelayanannya. Hal ini sesuai dengan tujuan Imanuddin Pangkalan Bun.sebagian
dari kamar operasi RSUD Sultan Imanuddin besar kualitas pelayanan asuhan
Pangkalan Bun yaitu terlaksananya keperawatan dalam kategori baik.
pelayanan bedah bagi seluruh lapisan 3. Ada hubungan motivasi dengan kualitas
masyarakat yang paripurna. asuhan keperawatan di kamar operasi
Berdasarkan tabel uji silang di atas RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
menunjukkan bahwa hubungan motivasi dan Bun.
kualitas pelayanan keperawatan di kamar
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 202

SARAN
1) Bagi Rumah Sakit Dan Manejemen DAFTAR PUSTAKA
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan masukkan bagi
manajemen rumah sakit dan pihak Anonim., (2010). Pendekatan
terkait kamar operasi untuk Komprehensif Untuk Penyakit
meningkatkan motivasi perawat Ginjal Dan Hipertensi.
khususnya perawat kamar operasi pihak http://www.jurnalmedika.com/edisi
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan -tahun-2010/edisi-no-12-vol-xxxvi-
Bun membuat program kerja yang 2010/267-kegiatan/485-
berorientasi pada upaya peningkatan pendekatan-komprehensif-untuk-
motivasi ekstrinsik. Demikian juga penyakit-ginjal-dan-hipertensi.
halnya pada kualitas pelayanan, agar Ardiansyah, F. (2015). Analisis Faktor-
berfokus pada peningkatan faktor yang berhubungan dengan
responsiveness, realibility dan Kepuasan Pasien Peserta JKN
tangiable. tentang Pelayanan di Instansi
Rawat Inap RSUD dr. M. Yunus
Bengkulu. Fakultas Keperawatan
2) Bagi Institusi Pendidikan Universitas Andalas. Tesis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sumber referensi atau informasi bagi Fandy Tjiptono dan Gregorius chandra.
institusi pendidikan kesehatan (2016). Service, Quality &
khususnya dalam rangka satisfaction. Yogyakarta. Andi
memperkenalkan pelayanan kesehatan Irmawati., Kurniawati. (2014). Pengaruh
lebih spesifik terkait dengan motivasi kualitas layanan kesehatan terhadap
dan kualitas pelayanan asuhan keputusan pasien berobat di RSUD
keperawatan di kamar operasi. Moewardi Jebres . Benefit Jurnal
menambah pengetahuan, wawasan serta Manajemen dan Bisnis Vol : 15.
informasi tentang motivasi untuk
meningkatkan kualitas pada Latupono, A., M. M. Alimin ., dan Andi Z.
pelaksanaan pelayanan asuhan (2014). Hubungan Mutu Pelayanan
keperawatan di kamar operasi. terhadap Kepuasan Pasien Rawat
3) Bagi perawat Inap di RSUD Masohi. JST
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Kesehatan 2015.
menjadi bahan masukan untuk menilai
Kotler, Philip dan Keller, (2007),
dan meningkatkan motivasi diri. Pada
Manajemen Pemasaran, Jilid I,
kualitas pelayanan asuhan keperawatan
Edisi Kedua belas, PT. Indeks,
yang harus ditingkatkan Kembali pada
Jakarta
responsiveness, realibility dan tangiable
4) Bagi peneliti Selanjutnya Miftahun dan Sugiyanto. (2010). Pengaruh
Diharapkan agar peneliti selanjutnya dukungan social dan kepemimpinan
lebih mendalami dan mengkaji terkait transformasional terhadap
lemahnya motivasi ekstrinsik dan komitmen organisasi dengan
kualitas pelayanan asuhan keperawatan mediator motivasi kerja. Jurnal
pada responsiveness, realibility dan psikologi volume 37, No. 1, 94 –
tangiable 109
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 203

Masruroh, dkk (2013).Pengaruh


Kemanfaaatan NPWP, Pemahaman
Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan,
Sanksi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak (Studi
Empiris Pada WPOP Di Kabupaten
Tegal). Diponegoro Journal Of
Accounting Volume 2, Nomor 4.
Robertson, G.L. (2013). “Food Packaging:
Principles and Practice” 3rd ed.
CRC Press, Boca Raton
Jurnal Jurmakemas P-ISSN XXXX XXX
Volum 1, Nomor 1, Agustus 2021 E-ISSN XXXX XXX

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN DENGAN MUTU PELAYANAN RAWAT JALAN


PUSKESMAS JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT

1Maulizaton Syifa, 2Arfah Husna, 3Marniati, 4Fitrah Reynaldi, 5Safrizal SA

1 Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Teuku Umar, Aceh, Indonesia


² ³Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Teuku Umar, Aceh, Indonesia

Abstrak

Mutu pelayanan kesehatan menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan dalam


menimbulkan rasa puas pada setiap pasien, semakin sempurna kepuasaan tersebut dan semakin
baik pula mutu pelayanan. Pelayanan rawat jalan yang bermutu merupakan hal terpenting
karena persepsi pasien tentang mutu pelayanan rawat jalan suatu institusi kesehatan terbentuk
saat masyarakat kunjungan ke puskesmas, Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
hubungan persepsi pasien Dengan mutu pelayanan rawat jalan puskesmas johan pahlawan
Aceh barat. Metode penelitian analitik dengan desain cross sectional, Populasi dalam penelitian
ini pasien rawat jalan ada 39.880 pasien, dengan sampel metode simplerandom samplingyaitu 99
pasien rawat jalan. mengunakan analisis univariat, bivariat dengan Uji Chi - Square. Hasil
penelitian ini variabel kehandalan nilai Pvalue 0,151, daya tanggap nilai Pvalue 0,000 jaminan
nilai Pvalue 0,005, empati, nilai Pvalue 0,000, bukti langsung nilai Pvalue 0,000. Kesimpulan
berdasarkan penelitian ini adalah tidak ada hubungan kehandalan Dengan mutu pelayanan
rawat jalan, terdapat hubungan persepsi pasien Dengan mutu pelayanan rawat jalan daya
tanggap, jaminan, empati dan bukti langsung. Saran mempertahankan tingkat mutu pelayanan
rawat jalan, memperbaiki peningkatkan mutu pelayanan rawat jalan tanpa memandang status,
dapat memberikan perhatian, pengertian terhadap keluhan-keluhan, dan mengevaluasi setiap
staf agar tidak ada pesan pasien yang mengeluh terkait ketepatan waktu dan terjalinnya
komunikasi yang baik pada saat alur pelayanan.

Kata Kunci: Persepsi, Pasien, Mutu pelayanan, Rawat Jalan

PENDAHULUAN (Puskesmas) yang menjalankan tugas dan


fungsinya dalam penyelenggaraan
Dalam Upaya Pembangunan
fasilitas pelayanan /pembinaan
nasional dibidang kesehatan pemerintah
kesehatan secara menyeluruh, terpadu
mengupayakan penyediaan pelayanan
dan berkesinambungan dengan lebih
Unit kesehatan bagi masyarakat
mengutamakan upaya promotif dan
diwilayah kerja Kecamatan yang berada
preventif, juga menjadi unit kesehatan
dibawah Dinas kesehatan Kabupaten
tingkat pertama pada Wilayah kerja
Kota. Untuk menjamin hal tersebut maka
kecamatan. Puskesmas merupakan salah
diperlukan Pusat Kesehatan Masyarakat
Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|39
satu fasilitas kesehatan yang banyak Pahlawan Meulaboh dan sekitarnya.
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam Terdapat berbagai macam pelayanan
upaya mencapai derajad kesehatan diantaranya poli umum, IGD, gigi, Kb,
setinggi-tingginya diwilayah kerjanya. imunisasi, laboratorium, usia/lansia, TB
Puskesmas sebagai unit pelaksana paru/kusa, anak, konseling gizi, apotik
teknis Dinas (UPTD) kesehatan adalah dan rujukan ke rumah sakit bagi pasien
ujung tombak dari pelayanan kesehatan yang tidak mampu dihandle oleh pihak
di indonesia, pemerataan pelayanan ini puskesmas. Untuk pelayanan dan
menjadi hal mendasar dan menjadi fasilitas skala kecamatan sudah memadai,
perhatian penuh pemerintah terhadap walau hal ini sudah ditambah dengan
keberadaannya, pembangunan unit penambahan hari sabtu, jadi saat ini
puskesmas terus digalakkan demi puskesmas dibukak dari hari senin
menjangkau pelosok-pelosok daerah hingga sabtu, untuk keberhasilan dan
tertinggal yang tersebar seluruh larangan merokok sudah ditetapkan,
Indonesia, pembagunan kesehatan sangat sehingga meningkatkan kenyamanan.
penting bagi masyarakat untuk itu Untuk itu bagi pasien yang tidak ingin
pembagunan kesehatan tersebut sangat mengantri dari tidak memiliki waktu
berpengaruhi kesehatan masyarakat yang lama untuk menunggu, boleh jadi untuk,
bermutu dan perlu diperhatikan menggantir wilayah tempat pelayanan
pelayanan kesehatan dalam satu BPJS kesehatannya ke klinik sekitar yang
organisasi untuk meningkatkan memiliki pelayanan 24 jam. Namun
kesehatan perseorangan, keluarga, dan semua kembali kepada anda sebagai
kelompok masyarakat. pengguna pelayanan kesehatan, memiliki
Provinsi Aceh memiliki 341 dan cerdas menggunakan fasilitas yang
puskesmas terdiri dari puskesmas rawat ada. (Profil. Puskesmas Johan Pahlawan,
inap adalah 143 unit dan puskesmas non 2020).
rawat inap adalah 198 unit. Sebagai ibu Dalam pemberian pelayanan
kota provinsi, Banda Aceh memiliki 11 kesehatan bagi masyarakat, kualitas
puskesmas dengan 11 puskesmas non pelayanan merupkan salah satu faktor
rawat inap (Menteri kesehatan, 2017). penting dalam pelayanan kesehatan,
Kabupaten Aceh Barat memiliki 13 unit penilaian terhadap kualitas pelayanan
puskesmas, yaitu ada 6 puskesmas rawat baik bukan hanya mengacu pada
inap dan 7 puskesmas non rawat inap kesembuhan penyakit, tetapi juga
puskesmas Johan Pahlawah Aceh Barat terhadap Pengetahuan sikap dan
merupakan salah satu puskesmas dengan keterampilan petugas dalam memberikan
wilayah kerja di Kecamatan Johan pelayanan kesehatan serta memiliki
Pahlawan Aceh Barat. Kecamatan Johan kecakapan komunikasi, informasi, sopan
Pahlawan itu sendiri memiliki 21 Desa. santun, tepat waktu, tanggapan
jumlah penduduk, sebanyak 63.975 orang penanganan dan tersedianya sarana
(BPJS Aceh Barat, 2020) hal ini prasarana lingkungan fisik memadai.
merupakan tantagan tersendiri bagi Puskesmas salah satu pelayanan
puskesmas Johan Pahlawan untuk kesehatan tingkat pertama dan menjadi
memberikan pelayanan kesehatan bagi tolak ukur pembangunan kesehatan,
masyarakat. (BPJS Aceh Barat, 2020) dimana adanya fasilitas lengkap
Puskesmas Johan/Pahlawan disamping sumber daya manusia yang
merupakan tempat pelayanan kesehatan mumpuni menjadi mutu penilaian pasien
diwilayah kerja puskesmas Johan terhadap puskesmas. Dalam memberikan
Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|40
pelayanan kesehatan, apa bila pelayanan memadai juga menjadi pertimbangan
yang didapatkan tidak sesuai dengan terhadap mutu disamping pelayanan
harapan yang diinginkan pasien makan yang baik. Rawat jalan yaitu pelayanan
akan mengakibatkan pasien medis kepada seseorang pasien untuk
berpandangan buruk terhadap tujuan pengamatan, diagnosis,
puskesmas. Dalam pelayanannya pengobatan, rehabilitasi, dan pelayanan
puskesmas wajib menyelenggarakan kesehatan lainnya, tanpa mengharuskan
pelayanan kesehatan secara bermutu, pasien tersebut dirawat inap. rawat jalan
sehingga pasien mendapatkan pelayanan adalah pelayanan kedokteran disediakan
kesehatan yang baik dan memiliki untuk paisen tidak dalam bentuk rawat
kepercayaan penuh terhadap puskemas. inap, pasien katagori ini perlu perhatian
Mutu pelayanan kesehatan ketat petugas puskesmas karena persepsi
menunjukkan menimbulkan rasa puas tentang mutu pelayanan suatu institusi
pada diri setiap pasien makin sempurna kesehatan terbentuk saat kunjugan pasien
kepuasan tersebut, makin baik pula mutu dalam menerima pelayanan kesehatan.
pelayanan kesehatan dari produk jasa Persepsi merupakan pola pikir
dengan mematuhi standar yang telah positif maupun negatif yang kemudian
ditetapkan, mutu pelayanan bisa timbul terhadap tindakan yang muncul,
digunakan dalam penilaian suatu persepsi biasanya digunakan untuk
kualitas pelayanan kesehatan mengacu mengungkapkan tentang pengalaman
pada lima dimensi mutu yaitu Mutu terhadap sesuatu kejadian dialami dalam
suatu jasa pelayanan yang diberikan lingkungan yang menjadi anggapan kita
dengan kepuasan pasien yaitu reliability setelah pemikiran yang kita memiliki
(kehandalan) meliputi kemampuan suatu pandangan terkait sesuatu kasus
memberikan pelayanan yang dijanjikan kejadian yang tengah terjadi. Persepsi
dengan seger, akurat, dan memuaskan. yang muncul pada pasien puskesmas
responsiveness (Daya Tanggap) juga timbul akibat adanya anggapan
respon atau kesinggapan karyawan negatif yang timbul setelah pasien
dalam membantu pelanggan dan mendapatkan penanganan kesehatan
memberikan pelayanan yang cepat dan yang diberikan kepadanya. Anggapan
tanggap, Assurance (jaminan) meliputi baik dan buruknya muncul tergantung
kemampuan karyawan atas pengetahuan pada petugas pelayanan kesehatan dinilai
jasa secara tepat kualitas keramah dari Kehandalan, daya tanggap, Jaminan
tamahan, perhatian dan kesopanan Pelayanan, Empati dan bukti langsung.
dalam memberikan pelayanan, Empaty Dimana pasien mengharapkan
(empati), kekampuan dalam melakukan suatu penyelesaian dari masalah
hubungan, komunikasi yang baik, kesehatannya. Pasien memandang bahwa
perhatian pribadi memahami kebutuhan penyedia jasa pelayanan kesehatan harus
para pelanggan Tangibles (Bukti mampu memberikan pelayanan medis
langsung) penilaian pasien tentang dalam upaya peyembuhan penyakit dan
kebersihan, perlengkapan, fasilitas sarana pemulihan kesehatan berkualitas, cepat
dan prasarana memadai. tanggap atas keluhan pasien, serta
Selain adanya fasilitas kesehatan penyedia fasilitas pelayanan kesehatan
memadai dalam kaitannya dengan mutu yang nyaman, untuk itu puskesmas harus
hal yang perlu diperhatikan dalam selalu berusaha fokus terhadap kepuasan
pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien dengan memberikan pelayanan
masyakat adanya unit rawat inap kesehatan didukung oleh tenaga petugas
Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|41
dengan profesi dibidang masing-masing responden ke 2 mengatakan kurang puas
agar pelayanan diberikan dapat karena lamanya antrian saat berobat
memenuhi harapan dari pasien. misalnya pasien tersebut datang
Strategi peningkatan pelayanan kepuskesmas pada jam 8 pagi baru
tersebut melakukan pengukuran persepsi mendapatkan pelayanan dari Dokter
pasien terhadap tinggat kualitas pada jam 10 pagi terkadang pasien
pelayanan puskesmas selama ini tersebut tidak mau berobat kepuskesmas,
dirasakan oleh pasien. Hal ini sangat mereka mengaggap hanya membuang-
penting agar di masa mendatang buang waktu saja untuk menunggu.
puskesmas dapat melakukan evaluasi
dan pembenahan salah satu penyumbang Metodelogi Penelitian
faktor terbesar terjadinya ketidak puasan Jenis penelitian yang digunakan
pasien dengan komunikasi yang dalam penelitian ini adalah cross-
dibangun sewaktu tenaga kesehatan sectional (potong lintang) dengan
menggali informasi dari pasien, dalam pendekatan kuantitatif. Desain penelitian
praktik medis. Yang sering terjadi cross-sectional adalah jenis penelitian
masalah pada masyarakat sikap tenaga yang menekankan waktu pengukuran/
kesehatan yang kurang memberikan observasi data variable bebas dan
pelayanan pada saat waktu pelayanan, tergantung hanya satu kali pada satu
tidak cepat dalam ketanggapan saat saat. Penelitian ini dilakukan untuk
pasien berkomunikasi dengan dokter mengetahui hubungan antara variable
dalam melayanani pasien, kurangnya yang satu dengan variabel yang lainnya
empati dan tidak memahami pasien saat (Notoadmojo, 2018).
apa yang dipertanyakan dalam Penelitian ini dilaksanakan di
memberikan keluhan-keluhan pasien Wilayah Kerja Puskesmas Johan
disaat berkonsultasi. Pahlawan Kabupaten Aceh Barat
Puskesmas Johan Pahlawan pemilihan lokasi ini berdasarkan hasil
merupakan salah satu puskesmas terletak survei pendahuluan yang dilakukan di
di kabupaten Aceh Barat Meulaboh. Puskesmas Johan Pahlawan, tempat yang
Setelah dilakukannya kunjugan akan dilakukan penelitian oleh peneliti
kepuskesmas Johan Pahlawan di dalam melaksanakan kegiatan penelitian
dapatkan data awal, pasien rawat jalan (Notoatmodjo, 2018). Penelitian ini
pada tahun 2017 yaitu sebanyak 55.602 dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
orang sedangkan pasien rawat jalan pada Johan Pahlawan yang beralamat di Jalan
tahun 2018 terdapat 54.507 orang pada Nasional Desa Rundeng Kecamatan
tahun 2019 terdapat 39.880 orang hal ini Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
menunjukkan bahwa terdapat penurunan Penelitian ini dilaksanakan pada
antara tahun 2017, 2018, dan 2019 jumlah hari senin tanggal 13 sampai hari jum’at
kunjugan pasien di puskesmas johan tanggal 24 juli tahun 2020.
pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah
Kemudian menurut wawancara pasien rawat jalan yang pernah datang
peneliti lakukan pada 3 orang pasien kepuskesmas sebanyak 39.880 orang
Rawat jalan di Puskesmas Johan pada tahun 2019 yang pernah berobat. Di
Pahlawan 1 diantaranya mengatakan puskesmas Johan Pahlawan (Data
tidak puas dengan pelayanan didapatkan puskesmas Johan Pahlawan Aceh Barat,
karena Dokter yang menangani pasien 2019)
tersebut tidak cepat, Kemudian pendapat
Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|42
Sampel dalam penelitian ini sebesar c. Yang mengalami gangguan jiwa
99 orang, maka untuk menentukan besar d. Tidak bersedia menjadi sebagai
sampel yang diambil digunakan rumus responden
Slovin : Definisi Operasional
n= Variabel Definisi Alat
Ukur
Cara Ukur Hasil
Ukur
Skala
Ukur
Keterangan : Mutu Keseluruhan Kuesioner wawancara 1=kurang Ordinal
n = Besar sampel pelayanan
rawat jalan
Karakteristik
atau jasa
produk
yang
puas

N = Besar Populasi menunjukkan 2=puas


kemampuannya dalam
d = Tingkat kepercayaan atau memuaskan kebutuhan

ketepatan n =
yang diinginkan, yaitu 0.5 pasien.

(Notoadmojo, 2018)
Kehandalan Meliputi kemampuan
memberikan pelayanan Kuesioner
39.880 (reliability)
yang dijanjikan dengan
Wawancara 1= Kurang
puas
Ordinal
n=
1+39.880 segera,
memuaskan
akurat, dan
2 = Puas

n = 99
Daya Meliputi keinginan para Kuesioner Wawancara 1= kurang Ordinal
tanggap staf untuk membantu puas
Teknik pengambilan sampel yang (responsive para pelanggan dan 2= Puas
ness)
digunakan pada penelitian ini adalah
Simple random Sampling. Pengambilan
Data yang telah terkumpul diolah
sampel dengan cara acak sesuai dengan
dan dianalisis dengan program
kriteria inklusi yang ada dalam anggota
komputer. Langkah–langkah proses
populasi. Sampel diambil dari pasien
pengolahan data meliputi:
rawat jalan yang ada di wilayah kerja
a. Editing
Puskesmas Johan Pahlawa. Untuk
Yaitu kegiatan memeriksa validitas
menentukan besar sampel yang diambil
data yang masuk seperti memeriksa
dari pasien rawat Jalan Puskesmas Johan
kelengkapan pengisian kuesioner,
Pahlawan digunakan rumus umum
kejelasan jawaban, konsistensi antar
sebagai berikut :
jawaban, relevansi jawaban, dan
1) Kriteria inklusi adalah karakteristik
keseragaman suatu perhitungan.
umum subjek penelitian dari suatu
b. Coding
populasi target dan terjangkau yang
Yaitu kegiatan pemberian tanda dari
akan diteliti (nursalam, 2017). Kriteria
data dan jawaban menurut kategori
inklusi dalam penelitian ini adalah:
masing- masing sehingga memudahkan
a. Pasien dengan berusia 20 -60
mengelompokkan data.
tahun
c. Entry
b. Pasien yang berkunjung ke
Yaitu kegiatan memasukkan data yang
puskesmas Johan pahlawan
telah didapat ke dalam program
c. Bisa baca tulis, tidak bisu dan tuli
komputer yang telah ditetapkan.
d. Bersedia menjadi responden
d. Tabulating
2) Kriteria Ekslusi adalah subjek atau
Yaitu kegiatan pengelompokkan
sampel yang tidak memenuhi kriteria
jawaban dengan cara yang diteliti dan
inklusi atau tidak layak menjadi
teratur, kemudian dihitung dan dijumlah
sampel (Nursalam 2017).
beberapa banyak item yang termasuk
a. Pasien dibawah umur 7 – 11 tahun
dalam satu kategori.
b. Pasien yang tidak berkunjung ke
Setelah dilakukan pengolahan data,
puskesmas Johan pahlawan
selanjutnya analisis data, Data yang telah
Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|43
terkumpul dianalisis dengan analisis Adapun batas Kerja Puskesmas
Univariat dan analisis bivariate. Analisis Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat
data dilakukan dengan bantuan program adalah :
computer. 1) Sebelah Utara berbatasan dengan
a. Analisis Univariat Kecamatan Meurebo.
Analisis univariat bertujuan u ntuk 2) Sebelah Selatan berbatasan dengan
menjelaskan karakteristik setiap variabel wilayah Kerja Puskesmas Suak Ribee.
penelitian. Bentuk analisis univariat 3) Sebelah Barat berbatasan dengan
tergantung jenis datanya. Menurut Samudera india.
Notoadmojo (2018), adalah yang 4) Sebelah Timur berbatasan dengan
dilakukan untuk satu variabel ateu per Kecamatan Kaway XVI.
variabel. Tujuannya adalah untuk Secara administrasi pemerintah luas
melihat seberapa besar proporsi variabel Wilayah Kerja Puskesmas Johan
yang diteliti dan disajikan dalam bentuk Pahlawan 193,6 Km2 . Puskesmas Johan
tabel. Analisa univariat dilakukan untuk Pahlawan berdiri pada tahun 1992
mengambarkan atau menjelaskan dengan luas bangunan 520 M2 dan luas
masing–masing variabel yang diteliti tanah ± 1500 M2.
dalam bentuk distribusi frekuensi dari Status puskesmas Johan Pahlawan
setiap penelitian (Notoadmodjo, 2018) adalah rawat jalan berlokasi di jalan Tgk.
Analisi univariat dilakukan untuk Driundeng No. 36 Gampong Ujong Baroh
menggambarkan atau menjelaskan Kecamatan Johan Pahlawan dengan
masing-masing variabel yang diteliti Akses ke jalan nasional ± 200 M Jarak
dalam bentuk distribusi frekuensi dari tempuh masyarakat ke puskesmes
setiap variabel penelitian (Notoadmodjo, terdekat 0,5 Km, terjauh 6 Km. untuk
2018). menghitung dari puskesmas dengan jalan
b. Analisis Bivariat tanpa hambatan, sedangkan hubungan
antara Puskesmas dengan Gampong -
Analisis bivariat digunakan untuk
Gampong di Wilayah kerja Puskesmas
mengethui hipotensi dengan menentukan
Johan Pahlawan cukup besar.
hubungan antara vsriabel independen
Penduduk di Kecamatan Johan
(variabel bebas) dengan variabel
Pahlawan sangat bervariasi dalam hal
dependen (variabel terikat mengunakan
umur, pekerja dan pendidikan. Jumlah
uji statistik Chi-square (Sugiyono,2018)
penduduk adalah 32.770 jiwa dengan
perbandingan jumlah laki-laki 16,334 jiwa
Hasil Penelitian
dan jumlah penduduk perempuan adalah
Gambaran umum lokal Penelitian
16,236 jiwa yang tersebar dari Gampong -
Wilayah Kerja Puskesmas Johan Gampong yang terdapat penduduknya
Pahlawan Kecamatan Johan Pahlawan adalah gampong Drien Rampak dengan
Kabupaten Aceh Barat adalah Desa Blang jumlah 6.428 jiwa. Sedangkan jumlah
Beurandang, Gampong Darat, Gampa, penduduk terendah adalah Gampong
Leuhan, Padang Seurahet, Drien Rampak, Darat dengan jumlah penduduk 559 jiwa
Lapang, Rundeng, Panggong, Kampung (Profil Puskesmas Johan Pahlawan, 2019).
Belakang. Uong Baruh dengan jumlah
Kepala Keluarga 3.986 yang merupakan Uji Validitas Dan Reliabilitas
terletak di ibu Kota Kabupaten Aceh 1. Kehandalan (Reliability)
Barat.

Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|44


No Pernyataan Nilai r hitung Keterangan Tabel 4.5 Output Reliabilitas Statistik Daya Tanggap (Responsivenes)
Reliability Statistics

1. Apakah anda puas dengan valid


0,617 Cronbach's Alpha N of Items
pelayanan petugas registrasi? .878 6

2 Apakah anda puas jika diperiksa


perawat sedangkan dokter 0,656 Valid
Tabel 4.6 validitas Daya Tanggap (Responsivenes)
berada ditempat? No Pernyataan Nilai r hitung

3 Apakah anda puas dengan 1. apakah anda puas membutuhkan waktu tunggu yang lama untuk mendaftar? 0,000
.0,643 Valid
pemeriksaan dokter disini? 2 apakah anda puas perawat melaksanakan pekerjaan dengan cepat? 0,657
4 Apakah anda puas dengan Valid 3 apakah anda puas perawat berkomunikasi dengan dokter?
0,716 .0,860
pemeriksaan perawat disini?
4 apakah anda puas dengan respon dokter dalam mengajukan pertayaan sakit
5. Apakah anda puas dengan yang anda deritaka apakah dokter tersebut berusaha memberikan .0,872
kenyamanan kepada anda saat mengkonsultasikan sakit yang anda derita?
petugas kamar obat 0, 620 Valid
menyampaikan cara pakai obat 5 apakah anda puas dengan tanggapan dokter ketika anda menyampaikan
keluhan sakit yang anda derita? .0,872

Tabel 4.2 Output Reliabilitas Statistik 3. Jaminan (Assurance)


kehandalan No Pernyataan Nilai r hitung Keterangan
Reliability Statistics
1. Apakah anda puas pelayanan yang diberikan oleh Valid
Cronbach's Alpha N of Items perawat? 0,718

.824 5 2 menurut anda apakah perawat berhati-hati dalam


0,901 Valid
melakukan pekerjaan?

3 Apakah dokter melakukan pemeriksaan dengan Valid


Tabel 4.3 validitas kehandalan (Reliability) ramah? 0,852
No Pernyataan Nilai r hitung
4 Apakah perawat memberikan pelayanan dengan Valid
sopan? 0,852
1. Apakah anda puas dengan pelayanan
petugas registrasi? 0,517

2 Apakah anda puas jika diperiksa perawat Tabel 4.8 Output Reliabilitas Statistik Jaminan (Assurance)
sedangkan dokter berada ditempat? 0,656
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
3 Apakah anda puas dengan pemeriksaan
dokter disini? .0,643 .924 4

Tabel 4.9 validitas Jaminan (Assurance)


4 Apakah anda puas dengan pemeriksaan
perawat disini? 0,716
No Pernyataan Nilai r hitung

5. Apakah anda puas dengan petugas kamar 1. apakah anda puas membutuhkan waktu tunggu yang lama untuk mendaftar?
0, 620 0,000
obat menyampaikan cara pakai obat
2 apakah anda puas perawat melaksanakan pekerjaan dengan cepat? 0,657

3 apakah anda puas perawat berkomunikasi dengan dokter? .0,860

4 apakah anda puas dengan respon dokter dalam mengajukan pertayaan sakit
yang anda deritaka apakah dokter tersebut berusaha memberikan .0,872
kenyamanan kepada anda saat mengkonsultasikan sakit yang anda derita?

5 apakah anda puas dengan tanggapan dokter ketika anda menyampaikan keluhan
sakit yang anda derita? .0,872

6 apakah anda puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat pada bidang
obat? .0,667

2.Daya tanggap (Responsivenes)


Tabel 4.4 validitas Daya tanggap (Responsivenes)
No Pernyataan Nilai r hitung Keterangan

1. apakah anda puas membutuhkan


waktu tunggu yang lama untuk 0,656 valid

2
mendaftar?

apakah anda puas perawat


4. Empati (Empaty)
melaksanakan pekerjaan dengan 0,657 Valid
cepat?

3 apakah anda puas perawat Valid


berkomunikasi dengan dokter? .0,860

4 apakah anda puas dengan respon


dokter dalam mengajukan
pertayaan sakit yang anda
deritaka apakah dokter tersebut Valid
berusaha memberikan .0,872
kenyamanan kepada anda saat
mengkonsultasikan sakit yang
anda derita?

5 apakah anda puas dengan .0,872 Valid


tanggapan dokter ketika anda

Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|45


Tabel 4.10 validitas Empati (Empaty)
No Pernyataan Nilai r hitung Keterangan 1. Umur
1. apakah anda puas dengan
keramahan pelayanan yang
Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
0,619 Valid No Umur Frekuensi (n) Persentase(%)
diberikan oleh petugas bidang
loket?
1 20 Tahun 3 3.0
2 Apakah anda puas dengan
keramahan pelayanan yang 0,.675 Valid 2 30 Tahun 13 13.1
diberikan oleh perawat?
3 40 Tahun 27 27.3
3 apakah anda meresa nyaman Valid
berkonsultasi dengan dokter? 0,822
4 50 Tahun 39 39.4
4 apakah perawat melayani pasien Valid
dengan penuh perhatian? 0,812 5 60 Tahun 17 17.2

5 apakah dokter selalu terseyum Valid Total 99 100.0


kepada pasien? 0,784
Sumber: data primer
6 apakah dokter selalu membrikan
penjelasan yang lengkap 2020
0,812 Valid
mengenai penyakit yang anda
derita?

2. Jenis Kelamin
Tabel 4.11 Output Reliabilitas Statistik Empati (Empaty)
Reliability Statistics
Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Cronbach's Alpha N of Items No Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)
.904 6

1 Laki-laki 39 39.4
Tabel 4.12 validitas Empati (Empaty)
No Pernyataan Nilai r hitung 2 Perempuan 60 60.6
1. apakah anda puas membutuhkan waktu
tunggu yang lama untuk mendaftar? 0,519 Total 99 100.0
2 apakah anda puas perawat melaksanakan
pekerjaan dengan cepat? 0,.675 Sumber: data primer 2020
3 apakah anda puas perawat berkomunikasi
dengan dokter? 0,822

4 apakah anda puas dengan respon dokter


dalam mengajukan pertayaan sakit yang anda 0,812
deritaka apakah dokter tersebut berusaha

3. Pekerjaan
5. Bukti Langsung (Tangible)
Tabel 4.18 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat
No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

1 IRT 32 32.3
Tabel 4.14 Output Reliabilitas Statistik Bukti Langsung ( Tangible)

Reliability Statistics 2 Pedagang 9 9.1

Cronbach's Alpha N of Items 3 Pelaut 6 6.1


.408 2

Tabel 4.15 validitas Bukti Langsung ( Tangible)


4 Penjahit 12 12.1
No Pernyataan Nilai r hitung
5 Petani 6 6.1
1. apakah anda puas membutuhkan waktu
tunggu yang lama untuk mendaftar? 0,.693
6 PNS 19 19.2
2 apakah anda puas perawat melaksanakan
.0,664
pekerjaan dengan cepat? 7 Swasta 3 3.0

8 WRS 12 12.1
Tabel 4.13 validitas Bukti Langsung ( Tangible)
No Pernyataan Nilai r hitung Keterangan Total 99 100.0

1. apakah anda puas dengan Sumber Data Primer 2020


keramahan pelayanan yang Valid
diberikan oleh petugas bidang 0,.693
loket?

2 apakah anda puas dengan


4. Pendidikan
keramahan pelayanan yang .0,664 Valid
diberikan oleh perawat? Tabel 4.19 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat

No Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)

1 SD 17 17.2

2 SMP 22 22.2

3 SMA 39 39.4

4 S1 21 21.2

Total 99 100.0

Sumber: data primer 2020

Karakteristik Responden

Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|46


Analisis Univariat
5. Variabel Frekuensi Jaminan
1. Variabel Frekuensi Kehandalan Tabel 4.24 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jaminan Hubungan Persepsi Pasien Dengan Mutu Pelayanan Rawat Jalan
Di Puskesmas Johan Pahlawan
No Pertayaan KP P
Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kehandalan Hubungan Persepsi Pasien Dengan Mutu Pelayanan Rawat Jalan Di
Puskesmas Johan Pahlawan. 1 apakah anda puas pelayanan yang diberikan oleh 14 85
No Pertayaan KP P perawat?
(14,1%) (85,9%)
Apakah anda puas dengan 53 46
1 2 menurut anda apakah perawat berhati-hati dalam 9 90
pelayanan petugas registrasi?
(53,5%) (46,5%) melakukan pekerjaan?
(9,1%) (90,9%)
Apakah anda puas jika 47 52
2 diperiksa perawat sedangkan 3 apakah dokter melakukan pemeriksaan dengan ramah? 10 89
dokter berada ditempat? (45,7%) (52,5%)
(10,1%) (89,9%)
Apakah anda puas dengan 17 82
3 4 apakah perawat memberikan pelayanan dengan sopan? 10 89
pemeriksaan dokter disini?
(17,2%) (82,8%)
(10,1%) (89,9%)
Apakah anda puas dengan 28 71
4 pemeriksaan perawat disini?
(28,3%) (71,7%) Sumber : Data Primer (diolah ) Tahun 2020

Apakah anda puas dengan 13 86


5 kamar obat menyampaikan cara
pakai obat? (13,1 %) (86,9%)
6. Variabel Kategori Jaminan
Sumber : Data Primer (diolah ) Tahun 2020
Distribusi Tabel 4.25 Distribusi Frekuensi Kategori Responden Berdasarkan Jaminan Hubungan Persepsi Pasien
Pelayanan Rawat Jalan Di Puskesmas Johan Pahlawan
No Jaminan Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Kurang Puas 8 8,1

2. Variabel Kategori kehandalan 2 Puas 91 91,1

Total 99 100,0
Tabel 4.21Distribusi Frekuensi kategori Responden Berdasatkan Kehandalan Hubungan Persepsi Pasien Dengan Mutu Pelayanan
Rawat Jalan Di Puskesmas Johan Pahlawan.
No Kehandalan Frekuensi (n) Persentase (%) Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2020
1 Kurang Puas 28 28,3

7. Variabel Frekuensi Empati


2 Puas 71 71,7

Total 99 100.0

Tabel 4.26 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Empati Hubungan Persepsi Pasien Dengan Mutu Pelayanan Rawat Jalan
Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2020 Di Puskesmas Johan Pahlawan

No Pertayaan KP P

3. Variabel Frekuensi Daya 1 apakah anda puas dengan


keramahan pelayanan yang 7 92
diberikan oleh petugas bidang (7,1%) (92,9%)
Tanggap 2
loket?

apakah anda puas dengan 10 89


keramahan pelayanan yang
Tabel 4.22 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Daya Tanggap Hubungan Persepsi Pasien Dengan Mutu Pelayanan Rawat (10,1%) (89,9%)
Jalan Di Puskesmas Johan Pahlawan diberikan oleh perawat?

3 apakah anda meresa nyaman 12 87


berkonsultasi dengan dokter?
(12,1%) (87,9%)
No Pertayaan KP P
apakah perawat melayani pasien 13 86
1 Apakah anda puas membutuhkan 50 49 dengan penuh perhatian?
waktu tunggu yang lama untuk (13,1%) (86,9%)
mendaftar? (50,5%) (49,5%)
5 apakah dokter selalu terseyum 13 86
2 Apakah anda puas perawat 19 80 kepada pasien?
(13,1%) ( 86,9%)
melaksanakan pekerjaan dengan
cepat? (19,2%) (80,8%)

3 Apakah anda puas perawat 17 82


berkomunikasi dengan dokter?
(17,2%) (82,8%)

4 Apakah anda puas dengan respon


dokter dalam mengajukan pertayaan
sakit yang anda deritaka apakah 15 84
8. Variabel Kategori Empati
dokter tersebut berusaha
memberikan kenyamanan kepada (15,2%) (84,8%) Tabel 4.27 Distribusi Frekuensi Kategori Responden Berdasarkan Empati Hubungan Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan
anda saat mengkonsultasikan sakit Rawat Jalan Di Puskesmas Johan Pahlawan
yang anda derita? No Empati Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Kurang Puas 9 9,1

2 Puas 90 90,9

Total 99 100,0

4. Variabel Kategori Daya Tanggap Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2020

Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Kategori Responden Berdasarkan Responden Daya Tanggap Hubungan Persepsi Pasien Dengan
Mutu Pelayanan Rawat Jalan Di Puskesmas Johan Pahlawan

No Daya Tanggap Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Kurang Puas 15 15,2 9. Variabel Frekuensi Bukti Langsung


2 Puas 84 84,8

Total 99 100,0 Tabel 4.28 Distribusi Frekuensi Kategori


Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2020 Responden Berdasarkan Bukti
Langsung Hubungan Persepsi Pasien
Dengan Mutu Pelayanan Rawat Jalan Di
Puskesmas Johan Pahlawan
Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|47
No Pertayaan KP P Mutu Pelayanan
Jaminan Total OR
Kurang puas Puas PValue
1 Apakah anda puas dengan 25 74 (Assurance (95%Cl)
kebersihan puskesamas N % N % N %
(25,3%) (74,7%)
kurang puas 6 75,0 2 25,0 8 100
2 Apakah anda puas dengan 7 92 10,00
Puas 21 23,1 70 76,9 91 100 0,005
penambilan petugas yang rapi 1,87 –53,2
(7,1%) (92,9%) Jumlah 27 27,3 72 72,7 99 100

Sumber : Data Primer (diolah ) Tahun 2020


4. Hubungan Persepsi pasien
Empati (Empaty) Dengan Mutu
10. Variabel Kategori Bukti
pelayanan rawat jalan diPuskesmas
Langsung Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
Tabel 4.29 Distribusi Frekuensi Kategori Responden Berdasarkan Bukti Langsung Hubungan Persepsi Pasien Dengan Mutu
Pelayanan Rawat Jalan Di Puskesmas Johan Pahlawan
Mutu Pelayanan
Empati Total OR
No Bukti Langsung Frekuensi (n) Persentase (%)
Kurang puas Puas PValue
1 Kurang Puas 27 27.3 (Empaty) (95%Cl)
2 Puas 72 72.7
N % N % N %
Total 99 100,0 kurang puas 9 100,0 0 0,0 9 100
10,000
Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2020 Puas 18 20,0 72 80,0 90 100 0,000
3,3 –29,6
Jumlah 27 27,3 72 72,7 99 100
4.3 Analisis Bivariat.
4.3.1 Analisis Bivariat pada Penelitian 5. Hubungan Persepsi pasien Bukti
ini Dilakukan Pada Setiap Hubungan langsung (Tangible) Dengan Mutu
Persepsi Pasien Dengan Mutu pelayanan rawat jalan diPuskesmas
Pelayanan Rawat Jalan
Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
1. Hubungan Persepsi pasien
Kehandalan (reliability) Dengan Mutu Bukti
Mutu Pelayanan
Total OR
pelayanan rawat Jalan diPuskesmas lansung Kurang puas Puas PValue
(95%Cl)
Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.
(Tangible)
N % N % N %
Mutu Pelayanan
Kehandalan Total OR kurang
16 59,3 11 40,7 27 100
Kurang puas Puas PValue puas 8,066
(reliability) (95%Cl)
N % N % N %
0,000
Puas 11 15,3 61 84,7 72 100 2,96 –21,9
Kurang puas 11 39,3 17 60,7 28 100 Jumlah 27 27,3 72 72,7 99 100
2,224
Puas 16 22,5 55 77,5 71 100 0,151
0,868 –5,699
Jumlah 27 27,3 72 72,7 99 100

Pembahasan
2. Hubungan Persepsi pasien Daya Penelitian yang dilakukan
Tanggap (Responsivenes) Dengan Mutu bertujuan untuk mengetahui hubungan
pelayanan rawat jalan di Puskesmas persepsi pasien tentang mutu pelayanan
Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. rawat jalan di Puskesmas Johan
Pahlawan Kecamatan Johan Pahlawan
Mutu Pelayanan
Daya Tanggap Total OR
Kurang puas Puas PValue
(Responsivenes) (95%Cl) KabuPaten Aceh Barat. Variabel yang
N % N % N %

kurang puas 13 86,7 2 13,3 15 100


diteliti dalam penelitian ini adalah
Puas 14 16,7 70 83,3 84 100
32,500
0,000
variabel independen dan variabel
Jumlah 27 27,3 72 72,7 99 100
6,59-160,2
dependen yaitu variabel kehandalan (X1),
Daya tanggap (X2), Jaminan (X3), Empati
3. Hubungan Persepsi pasien (X4), Bukti langsung (X5).
Jaminan (Assurance) Dengan Mutu
pelayanan rawat jalan diPuskesmas Dimensi Kehandalan
Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Pada penelitian ini ditemukan
bahwa faktor kecepatan petugas dalam

Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|48


memberikan pelayanan dinilai yang baik tinggi maka tidak ada hubungan persepsi
dan tidak menyebabkan banyak pasien pasien kehandalan tentang mutu
yang datang karena kinerja petugas pelayanan rawat jalan di puskesmas
registrasi yang datang lebih pagi dan Johan pahlawan.
petugas dengan demikian pasien Penelitian yang di lakukan juga
menungguantrian tidak lama sudah relevan dengan yang dilakukan
menimbulkan salah satu dimensi mutu oleh Sarma Eko Natalia Sinaga (2018)
pelayanan adalah memberikan pelayanan dengan judul “Persepsi Pasien Terhadap
dengan waktu yang tepat sesuai waktu Mutu Pelayanan Rawat Jalan di Rumah
yang dibutuhkan, sebagaimana tertera Sakit Misi Lebak” dan penelitian yang di
dalam standar pelayanan. lakukan oleh Renni Tri Wijayanti (2018)
Petugas sudah menggunakan dengan judul “Persepsi Mutu Pelayanan
waktu sebaik mungkin yaitu tidak terlalu Kesehatan di Pukesmas” di dapat kan
lama dan tidak terlalu cepat, pemeriksaan kepuasan dalam dimensi kehandalan
atau pelayanan yang terlalu lama sebesar 71% merasa puas dengan
cenderung mengakibatkan pasien atau pelayanan rawat jalan pukesmas
pelanggan yang dilayani bosan atau paripurna, pasien setuju prosedur
jeduh dan mengangap bahwa petugas pelayanan mudah dan jelas sertan
tidak pasien terkesan lambat dan mampu memberikan pelayanan dengan
mengakibatkan antrean yang panjang baik.
diloket pendaftaran. sementara petugas Berdasarkan hasil penelitian
yang memberikan pelayanan terlalu dilapangan persepsi pasien terhadap
cepat akan memberkesan dan teliti, tidak mutu pelayanan rawat jalan mengatakan
asal-asalan, terburu-buru dan harus waktu tunggu pelayanan petugas
menawarkan jasa atau layanan dibidang registrasi johan pahlawan menjadi
masing-masing. Responden menjawab sumber persepsi yang menyatakan mutu
bahwa dokter cukup baik melakukan pelayanan dan merupakan gambaran
pemeriksaan dengan baik, ketepatan citra sebuah puskesmas, karena dari
dalam memulai pelayanan, dimana gambaran tersebut masyarakat tidak
dokter tidak terlambat dalam lama menunggu antrian dibagian kartu,
memberikan pelayanan kepada pasien ada juga masyarakat yang mengatakan
yang sudah datang lebih awal. menunggu antrian di bagian kartu
Berdasarkan hasil analisis Chi- pengobatan tidak lama, waktu tunggu
square hubungan antara kehandalan pelayanan dibagian registrasi sudah baik.
dengan Mutu pelayanan rawat jalan Kemudian jawaban dokter atas
diperoleh bahwa ada sebanyak 71( 77,5%) pertayaan pasien tentang penyakit yang
pasien yang mengatakan puas. dideritanya .Penjelasan dokter mengenai
Sedangkan diantaranya, 28 (39,3%) penyakit yang diderita pasien perlu
mengatakan kurang puas. Hasil uji disampaikan dalam bahasa yang lebih
statistik diperoleh nilai P= 0,151 maka sederhana dan mudah dimengerti oleh
dapat disimpulkan bahwa tidak ada pasien. Mutu pelayanan yang baik
hubungan antara kehandalan dengan dikaitakn dengan kesembuhan dari
persepsi pasien terhadap mutu pelayanan penyakit peningkatan derajat kesehatan
rawat jalan (tidak ada hubungan yang kecepatan pelayanan keramahan petugas
singnifikan). Dari analisis diperoleh pula dan kemudahan prosedur.Pelayanan
nilai OR = 2,224 artinya pasien merasa kefarmasian meliputi pengelolaan
puas mempunyai peluang 2,224 kali lebih sumber daya SDM, saranan, dan
Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|49
pelayanan penerimaan resep, peracikan membutuhkan bantuan dan penuh
obat, penyerahan obat kepada pasien, kepedulian kepada pasien, pasien merasa
informasi obat dan senang datang kepuskesmas dilayani
pencacatan/peyimpanan resep.kemudian dengan baik agar pasien merasa puas.
hasil dari jawaban responden di atas Dari analisis diperoleh pula nilai OR =
maka distribusi hubungan persepsi 32,500 artinya pasien tidak puas
pasien terhadap mutu pelayanan rawat mempunyai peluang 32,5 kali lebih tinggi
jalan dipuskesmas Johan Pahlawan hasil daya tanggap maka ada hubungan
tersebut dapat dikategorikan seperti pada persepsi pasien tentang mutu pelayanan
tabel diatas. rawat jalan.
Responden berkomunikasi dengan
Dimensi Daya Tanggap dokter, perawat disebabkan dengan
Penelitian yang di lakukan juga adanya karena kesadaran perawat yang
sudah relevan dengan yang dilakukan makin meningkatkan tentang pentingnya
oleh Sarma Aprina Hetikus (2019) dengan membina komunikasi yang efektif dan
judul “Analisis Persepsi Pasien Terhadap terbuka sehingga pasien sangat puas
Mutu Pelayanan Rawat Puskesmas dan dalam mengajukan pertayaan sakit yang
hubungan dengan Kepuasan pasien diderita pasien dan memberikan dalam
Rawat jalan di puskesmas Leyangan berkomunikasi dalam memberikan
Kabupaten Semarang” dan penelitian tindakan yang cepat dan berkomunikasi
yang di lakukan oleh Renni Tri Wijayanti dengan baik, petugas kesehatan
(2018) dengan judul “Persepsi Mutu memberikan pelayanan komunikasi yang
Pelayanan Kesehatan di Pukesmas” di efektif untuk dapat menyakinkan pasien
dapat ada hubungan dalam dimensi daya bahwa pelayanan yang akan diterima
tanggap sebesar 71% merasa puas dengan benar- benar berkualitas
pelayanan rawat jalan puskesmas Berdasarkan hasil penelitian di
paripurna, pasien setuju prosedur lapangan penelitian menemukan bahwa
pelayanan mudah dan jelas sertan Persepsi pasien dengan Mutu pelayanan
mampu memberikan pelayanan dengan rawat jalan di Puskesmas Johan
baik. Pahlawan ada masyarakat yang
Hasil analisis hubungan antara mengatakan puas dalam menunggu
daya tanggap dengan pelayanan rawat waktu pendaftaran, dan ada persepsi
jalan diperoleh bahwa ada sebanyak 83 masyarakat kurang puas dengan
(83,3%) pasien yang mengatakan puas. pelayanan waktu tunggun dibagian
Sedangkan diantaranya, 15 (86,7%) mendaftaran sangat lambat, dalam
mengatakan kurang puas. Hasil uji berkomunikasi dengan dokter
statistik diperoleh nilai P= 0,000 maka kemampuan yang dilakukan oleh
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan petugas langsung untuk memberikan
antara daya tanggap dengan persepsi pelayanan yang cepat tanggap.
pasien tentang mutu pelayanan rawat Kecepatan pelayanan yang
jalan ada hubungan yang singnifikan diberikan merupakan sikap tanggap dari
yang meliputi keinginan pasien para staf petugas dalam pemberian pelayanan
untuk membantu pasien yang tidak tahu yang dibutuhkan, sikap tanggap
tempat ruangan pasien yang mau merupakan suatu akibat dan pikiran
didatangi pasien, petugas lebih yang dibutuhkan pada pasien. Dimensi
memberikan pelayanan respon dengan ini menekankan pada ketanggapan
ketanggapan yang cepat disaat pasien dokter dalam menangani masalah
Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|50
kesehatan pasien, kesiapan dan terhadap mutu pelayanan yang
ketanggapan perawat dalam menangani diberikan.
keluhan pasien, kecepatan dan Hasil analisis hubungan antara
ketanggapan petugas memberikan jaminan dengan pelayanan rawat jalan
informasi yang jelas sebelum melakukan diperoleh bahwa ada sebanyak 91 (75,9%)
tindakan. pasien yang mengatakan puas.
Sedangkan diantaranya, 8 (74,0%)
Dimensi Jaminan mengatakan kurang puas. Hasil uji
Hasil Penelitian ini menunjukkan statistik diperoleh nilai P= 0,005 maka
terdapat hubungan yang dilakukan oleh dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
Sarma eko Nata sinaga (2018) dengan antara jaminan dengan persepsi pasien
judul “ Persepsi Pasien Terhadap Mutu tentang mutu pelayanan rawat jalan ada
Pelayanan Rawat Jalan Di RS Misi Lebak hubungan yang singnifikan meliputi
)’’ Hasil uji statistic diperoleh nilai P= pengetahuan petugas yang lebih tinggi
0.000, maka dapat disimpulkan ada dalam bekerja dibidang masing-masing
hubungan yang singnifikan antara bukti dan juga memahami dibidang yang lain
langsung dengan persepsi pasien supaya pasien lebih merasa yakin untuk
terhadap mutu pelayanan rawat jalan, dibantu disaat melihat petugas dalam
assurance merupakan karyawan yang bekerja dan dapat dipercaya pasien
memiliki kesopan–santun, merupakan dalam hal keraguan apapun disaat pasien
indikator penilaian pasien terhadap membutuhkan penbobatan untuk
kualitas pelayanan kesehatan. kesembuhan pasien.
Berdasarkan hasil penelitian di Dari analisis diperoleh pula nilai
lapangan bahwa Persepsi pasien OR = 10,00 artinya pasien tidak puas
terhadap Mutu pelayanan rawat jalan di mempunyai peluang 10,0 kali maka ada
Puskesmas Johan Pahlawan responden hubungan persepsi pasien tentang mutu
mengatakan bahwa pelayanan rawat pelayanan rawat jalan.
jalan yang diberikan oleh perawat sangat
berhati-hati dalam melakukan
Dimensi Empati
pekerjaannya, responden mengatakan
Hasil Penelitian ini menunjukkan
bahwa pelayanan dokter disini dalam
terdapat hubungan yang dilakukan oleh
melakukan pemeriksa dengan ramah dan
Sarma eko Nata sinaga (2017) dengan
teliti perawat melayani dengan ramah
judul “ Persepsi Pasien Terhadap Mutu
dan sopan. yaitu menumbuhkan rasa
Pelayanan Rawat Jalan Di RS Misi Lebak
percaya pelanggan kepada pemberian
)’’ Hasil uji statistic diperoleh nilai P=
pelayanan atas komunikasi dengan baik,
0.000, maka dapat disimpulkan ada
serta perawat menjelaskan informasi
hubungan yang singnifikan antara bukti
tentang obat dengan jelas, dengan
langsung dengan persepsi pasien
baiknya pelayanan yang diberikan
terhadap mutu pelayanan rawat jalan,
kepada pasien maka pasien tersebut
mampu memberikan kemudahan,
merasa senang memberikan penjelasan
memiliki rasa kepedulian, penuh
dengan jelas terhadap pemberian obat
perhatian maka pasien akan memiliki
dengan jelas, yang menyatakan bahwa
persepsi paisen terhadap mutu pelayanan
persepsi pasien terhadap mutu pelayanan
yang diberikan.
khususnya jaminan pelayanan
Berdasarkan hasil penelitian di
berhubungan dengan kepuasan pasien
lapangan penelitian menemukan bahwa

Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|51


Persepsi pasien terhadap Mutu hubungan persepsi pasien tentang mutu
pelayanan rawat jalan di Puskesmas pelayanan rawat jalan empati pelayanan
Johan Pahlawan responden mengatakan kurang puas.
bahwa petugas di Puskesmas Johan
Pahlawan merasa nyaman berkonsultasi Dimensi Bukti langsung
dengan dokter dan penuh kepedulian Bukti fisik dalam pelayanan
pasien dalam memberikan palayanan kesehatan meliputi sarana yang ada
berupa memberikan motivasi kepada dalam penyediaan jasa pelayanan
pasien ataupun dorongan agar pasien kesehatan, sumber daya menurut hasil
semangat dalam pengobatan, pelayanan dalam melakukan pertayaan kepada
yang memiliki perhatian yang tinggi pasien menyatakan menurut responden
melayani dengan penuh perhatian dan puskesmas terlihat bersih dan rapi
keramah tamahan petugas dalam adanyan tempat parkir yang cukup
melayani pasien untuk kesembuhan yang dipuseksemas Johan Pahlawan
dideritakan oleh pasien serta perhatian tersedianya tempat duduk yang nyaman
secara individu dalam berkonsultasi untuk pasien dan ruangan yang bersih,
dengan dokter dan memahami serta penampilan karyawan sangat rapi.
kebutuhan dan keinginan pasien.Petugas Penampilan pelayanan rawat jalan tidak
selalu memberikan senyum dan sapa hanya sebatas penampilan fisik bagunan
untuk lebih dekat kepada pasien dan puskesmas tetapi juga penampilan
menayakan hal yang diinginkan pasien petugas dan ketersediaan saranan
untuk meberikan rasa sakit kepada prasaranan penunjang dan
dokter. perawatan.Pelayanan yang bermutu
Hasil analisis hubungan antara meliputi penampilan fasilitas seperti
empati dengan pelayanan rawat jalan gedung dan ruangan tersedia tempat
diperoleh bahwa ada sebanyak 90 (80,0%) parkir, kebersihan, kerapi dan
pasien yang mengatakan puas. kenyamanan ruangan kelengkapan
Sedangkan diantaranya, 9 (100,0,%) peralatan komunikasi dan penambilan
mengatakan kurang puas. Hasil uji karyawan.
statistik diperoleh nilai p= 0,000 maka Hasil Penelitian ini menunjukkan
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan terdapat hubungan yang dilakukan oleh
antara daya tanggap dengan persepsi Sarma eko Nata sinaga (2017) dengan
pasien tentang mutu pelayanan rawat judul “ Pengaruh Mutu Pelayanan Rawat
jalan ada hubungan yang singnifikan Jalan Terhadap Persepsi Pasien/Keluarga
meliputi kemampuan dalam melakukan Di RS Misi Lebak Banten)’’ Hasil uji
hubungan komunikasi yang bisa statistic diperoleh nilai P= 0.000, maka
dimengerti agar pasien lebih paham dapat disimpulkan ada hubungan yang
disaat pasien mendegarkan penyakit singnifikan antara bukti langsung dengan
yang dideritakan pasien yang persepsi pasien terhadap mutu pelayanan
disampaikan dari dokter dengan bahasa rawat jalan, kebersihan dan kerapian
yang bisa dimengerti pasien agar pasien ruangan, peralatan perawat, persepsi
merasa puas dan lebih jelas dimengerti, pasien terhadap bukti langsung
dan perhatian lebih kepada pasien agar membawa pengaruh pada kepuasan
pasien merasa yakin dengan kesembuhan setelah mendapatkan pelayanan rawat
pasien. Dari analisis diperoleh pula nilai jalan di Rumah sakit.
OR = 10,000 artinya pasien tidak puas Hasil analisis hubungan antara
mempunyai peluang 10,00 kali maka ada Bukti lansung dengan pelayanan rawat
Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|52
jalan diperoleh bahwa ada sebanyak 72 ( Daftar Pustaka
84,7%) pasien yang mengatakan puas.
Sedangkan diantaranya, 27 (59,3%) -------- 2017. Pelayanan pelayanan Rawat
mengatakan tidak puas. Hasil uji statistik Jalan Puskesmas Poncol Kota
diperoleh nilai p= 0,000 maka dapat semarang. Jurnal Kesehatan
disimpulkan bahwa ada hubungan antara masyarakat Vol 1, (2) : 37-47
daya tanggap dengan persepsi pasien Fakultas Kesehatan Masyarakat
tentang mutu pelayanan rawat jalan ada UNDIP.
hubungan yang singnifikan dalam A. R, Muh Ryman Napirah. 2016. Faktor-
meliputi fasilitas ruangan yang bersih Faktor Yang Berhubungan Dengan
dan peralatan dengan tetatarapi dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
lengkap agar pasien nyaman melihat Diwilayah Kerja Puskesmas
ruangan yang nyaman disaat melakukan Tambarana Kecamatan Poso
pengobatan dan juga petugas agar Pesisir Utara Kabupaten Poso
melakukan pakaian yang rapi bersih Pengembangan Kota, Fakultas
supaya pasien puas dengan melihat Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan.
kerapian petugas dipuskesmas johan Aina, Almardian. 2018. Hubungan
pahlawa. Dari analisis diperoleh pula Persepsi Dimensi Mutu Pelayanan
nilai OR = 8,066 artinya pasien tidak puas Rawat Jalan Pada Pasien Jaminan
mempunyai peluang 8,066 kali maka ada Kesehatan Nasional Dirumah Sakit
persepsi pasien tentang mutu pelayanan Siloam Bali. Jurnal Virgin, Jilid1,
rawat jalan. Nol 2, Fakultas Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Dhyan
KESIMPULAN Pura.
Berdasarkan hasil penelitian yang Azwar, A. 2010. Menjaga Mutu
telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan Pelayanan Rawat Jalan , jurnal
sebagai berikut: Sosial Politik Dan Pengelolaan
1) Tidak ada hubungan Sumber Daya Pembaguanan Vol 3,
variabelkehandalan Dengan mutu iSSN :2337-4004 Jakarta:
pelayanan rawat jalan dibukti Universitas Sam Ratulangi
dengan nilai Pvalue = 0,151 Bharata. 2019. Kepuasan Pasien Pada
2) Ada hubungan variabel daya Pelayanan Rawat jalan Puskesmas
tanggap Dengan mutu Kedung Banteng Jurnal Ilmu
pelayananrawat jalan dibukti Kesehatan. Vol 2 No 1.
dengan nilai Pvalue=0,000 BPJS Aceh Barat. 2016.
3) Ada hubungan variabel Bron; Byne. 2019. Pengaruh Praktek
jaminan Dengan mutu pelayanan Sumber Daya Manusia Terhadap
rawat jalan dibukti dengan nilai Keadilan Terhadap Kinerja
Pvalu= 0,005 Organisasi. Jurnal Ecosystem
4) Ada hubungan variabel empati Volume 19 Nomor 1.
Dengan mutu pelayanan rawat Devito. 2019. Hubungan Komunikasi
jalan dibukti dengan nilai Antara Petugas Kesehatan dengan
Pvalues= 0,000 Prilaku Ibu Hamil Di Puskesmas
5) Ada hubungan variabel bukti Tanjoge Soppeng journal Fakultas
Dengan mutu pelayanan rawat Kesehatan Masyarakat ISSN 2721-
jalan dibukti dengan nilai 2920
Pvalues= 0,000
Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|53
Ending, sugesti. 2013 Hubungan Persepsi Bumi Jurnal Endurance vol 3
Pasien Rawat Jalan Tentang Mutu Nomor 1
Pelayanan Dokter Dengan Notoatmodjo S. 2012. Jenis Metode
Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Penelitian. Jakarta: PT Rine Cipta.
RDUD Kota Salatiga Notoatmodjo, S. 2012. Jenis Metode
Fiil, Hendra, Hasbi. 2012. Hubungan Penelitian. Jakarta: PT Rine Cipta
Persepsi Pasien Tentang Mutu Nursalam. 2017. Teknik Pengambilan
Pelayanan dengan Pemanfaatan Sampel kriteria inklusi dan eklusi
Ulang Pelayanan Rawat Jalan Parasuraman, Zeithaml. 2018. Hubungan
Puskesmas Poncol Kota Semarang, Persepsi Pasien rawat Jalan
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol Tentang Mutu pelayanan Dokter
1, (2) : 37-47 Fakultas Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Rawat
Masyarakat UNDIP. Jalan Di Puskesmas Di RSUD kota
Habibi, Muhammad. 2018. Hubungan Salatiga. Jurnal Tingkat Kepuasan
Dimensi Kualitas Pelayanan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan
Dengan Minat Kunjungan Ulang Kesehatan. Vol 14 (2) Juni 2018 ISSN
Pasien Instalasi Rawat Jalan, 2087-2879
Rumah Sakit Umum Kabupaten Rahmadani. 2017. Analisis Hubungan
Tangeranng vol 2, Nol (1) Jurnal Persepsi pasien dengan mutu
Kesehatan. Jakarta: Indonesia pelayanan Rawat jalan jurnal
Universitas Esa Unggul. kesehatan masyarakat Universitas
Hidaya, Muhmad Anly Bachtiar. 2018. diponegoro Vol 1, Nomor 2
Analisis Persepsi Pasein Terhadap Rahmadani. 2017. Jurnal Hubungan
Pelayanan Puskesmas. Jurnal Akk. Persepsi Pasein Dengan Mutu
Vol 2 No.1. Jakarta. Pelayanan rawat Jalan Puskesmas
Hidayat. 2010. Metode Penelitian Kesehatan jurnal universitas
Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Muhammadiyah Ponorogo ISSN :
Healt Books 199
Jalaludin, Rakmat. 2019. Jurnal Persepsi Sarwono. 2019. Persepsi Pasien Sikap
Pasien Dalam Komunikasi. Bandung: Masyarakat Dalam Penentuan
Remaja Rosdakarya Pustaka Waktu Kecamatan Barat
Universitas Negeri Manado Kabupaten Kabupaten Magetan.
Karono 2017 Persepsi Pasien Rawat Jalan Jurnal Agastya. Vol. 5 No. 1.
Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Soekanto. 2019. Analisis Pemanfaatan
RSUD Roka hulu Kecamatan pelayanan kesehatan dipuskesmas
Rambah Kabupaten Roka Hulu Dempar kecamatan Nyutan
jurnal Vol 1 Febuari 2017 Kabupaten Kutai Barat lestari
Notoadmojo. 2018. Analisis Faktor-faktor Husadamahakam Skripsi
Yang Berhubungan Dengan Pelayanan Kesehatan
Pemanfaatan Pelayanan kesehatan --------- 2019. Standar Pelayanan Minimal.
pada Peserta Jaminan Di Wilayah Jurnal Teknis Pemenuhan Mutu
Puskesmas Jurnal Ilmu Pelayanan Dasar Pada Standar
Kesehatanm Masyarakat Vol 9 Pelaysnan Minimal Bidang Kesehatan
Nomor 1. JogLoabang .
Notoadmojo. 2018. Kenyamanan Dan Sugihartono. 2018. Analisis fektor yang
Kepuasan pasien dalam Proses Mempengaruhi Persepsi Terhadap
Interaksi Pelayanan RSUD Petala Keberadaan Perda Syariah Dikota
Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|54
Serang Hadisuprapto Arifin buku
penerbit alizamar
Sugihartono 2018 Jurnal Hubungan
Persepsi Pasien Terhadap Mutu
Pelayanan Dengan Minat
Pemanfaatan ulang Rawat jalan
Umum Dipuskesmas Ciputar
Sugiyono 2018 Jenis Data Teknik
Pengumpulan Data
Sugiyono, 2011 Statistik Untuk Penelitian,
Bandung: Alfabet
Surhadi Prayitno. 2017 Mutu Pelayanan
Dan Kepuasan Pasien Di Instalasi
Rawat Inap Ruang Dahlia RSUD
Kota Madium. Jurnal Program
Studi Kesehatan Masyarakat Vol 3,
(1) : ISSN : 2528-5602
Tony, A. 2016 Faktor-Faktor Yang
Berhubung.an Dengan
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Di wilayah Kerja Puskesmas
Tambatana Kecamatan Poso
Pesisir Utara Kabupaten Poso.
Jurna Pengembagan .Kota Vol 4 (1)
:29-39, DOI: Universitas Tadulako.
Walgito 2017 Persepsi Pasien Tentang
Mutu Pelayanan Dengan Tingkat
Kepuasan Pasien Rawat Inap
Puskesmas jurnal Of Public Healt
Ressearch Vol 7 Nomor 10
Walgito. 2017. Analisis Tingkat Kepuasan
Pasien Terhadap Kualitas
Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas
Duren Dan Puskesmas Bergas
kabupaten Semarang Kesehatan
Masyarakat,34

Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|55


PERSEPSI PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN KESEHATAN
DI PUSKESMAS TOMINI KECAMATAN TOMINI
KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Ahmad Fahrizal1, Imelda Kantohe2

Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Abstrak

Mutu pelayanan kesehatan di Pukesmas akan menimbulkan persepsi yang pada masyarakat dan
mempengaruhi minat melakukan kunjungan kembali ketika merasakan sakit. Data dari Puskesmas Tomini
selama empat tahun terakhir, kunjungan pasien rawat jalan pada tahun 2017 sebanyak 9361 orang, tahun
2018 sebanyak 8478 orang, tahun 2019 sebanyak 7614 dan tahun 2020 sebanyak 6084 orang. Penurunan
jumlah pasien rawat jalan yang berobat ke Puskesmas Tominimerupakan indikasi adanya suatu
permasalahan yang perlu mendapat perhatian. Penurunan jumlah kunjungan pasien tersebut dapat terjadi
karenamutu pelayanan yang belum optimal.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya persepsi pasien
tentang mutu pelayanan kesehatan yang meliputi (tangible), daya tanggap (responsiveness), kehandalan
(reliability), jaminan (assurance), dan empati (empathy) di Puskesmas Tomini Kecamatan Tomini
Kabupaten Parigi Moutong.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai
berikut: Bagaimanakah persepsi pasien tentang mutu pelayanan kesehatan yang meliputi bukti langsung
(tangible), daya tanggap (responsiveness), kehandalan (reliability), jaminan (assurance), dan empati
(empathy) di Puskesmas Tomini Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong?
Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukan persepsi pasien dalam mutu pelayanan kesehatan
dari bukti langsung yang baik sebanyak 63,6% dan kurang baik sebanyak 36,4%. Daya tanggap sama
banyak jumlahnya antara persepsi yang baik dan kurang baik sebanyak 50%. Kehandalan 61,4% dan
kurang baik sebanyak 38,6%. Jaminan 63,6% dan kurang baik sebanyak 36,4%. Empati 52,3% dan kurang
baik sebanyak 47,7%.
Kesimpulan dalam penelitian ini tentang persepsi pasien dalam mutu pelayanan kesehatan dari segi
bukti langsung, kehandalan, jaminan dan empati lebih banyak yang puas dari pada yang kurang puas.
Sedangkan dari segi daya tanggap sama jumlahnya. Diharapkan bagi petugas kesehatan yang ada di
Puskesmas Tomini untuk lebih meningkatkan kinerja tenaga sumber daya manusia yang ada di puskesmas
agar tetap selalu menjaga mutu dari pelayanan kesehatan agar menciptakan persepsi pasien yang baik dalam
menilai dan menerima pelayanan kesehatan.

Kata Kunci: Persepsi, Bukti langsung, Daya tanggap, Kehandalan, Jaminan, Empati

Pendahuluan Pelayanan kesehatan yang berkualitas


adalah pelayanan kesehatan yang peduli dan
Kesehatan merupakan hak asasi manusia terpusat pada kebutuhan, harapan, serta niai-nilai
dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu pelanggan sebagai titik tolak penyediaan
diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh pelayanan kesehatan dan menjadi persyaratan
setiap individu dan oleh seluruh kelompok bangsa. yang harus dapat dipenuhi agar dapat memberikan
Untuk menjamin kesehatan diperlukan suatu kepuasan kepada masyarakat sebagai pengguna
sistem yang mengatur penyelenggaraan pelayanan jasa pelayanan. Puskesmas sebagai Unit
pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan merupakan
kesehatan bagi masyarakat sebagai upaya
penanggung jawab penyelenggaraan upaya
pemenuhan kebutuhan warga negara untuk tetap
kesehatan untuk jenjang pertama di wilayah
hidup sehat. Pelayanan kesehatan yang memadai kerjanya masing-masing. Puskesmas dituntut
merupakan tumpuan masyarakat dan menjadi untuk meningkatkan pendapatan sebagai sumber
salah satu kebutuhan mendasar selain pangan dan peningkatan pelayanan kesehatan kepada
juga pendidikan (Azwar, 2012). masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas harus
52
Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Tomini, Ahmad Fahrizal1, Imelda Kantohe2

melakukan upaya agar pasien tetap datang untuk persepsi mutu pelayanan dari segi bukti langsung
menerima pelayanan kesehatan dari Puskesmas yang kurang baik sebesar 40,9% dan yang baik
(Aritonang, 2013). sebesar 59,1%, dari segi daya tanggap yang kurang
Mutu pelayanan kesehatan di Pukesmas baik sebesar 43,2% dan yang baik sebesar 56,8%,
akan menimbulkan persepsi yang pada masyarakat dari segi kehandalan yang kurang baik sebesar
dan mempengaruhi minat melakukan kunjungan 54,5% dan yang baik sebesar 54,5%, dari segi
kembali ketika merasakan sakit. Dalam rangka jaminan yang kurang baik sebesar 27,3% dan yang
meningkatkan kunjungan pasien ke Puskesmas, baik sebesar 72,7 dan dari segi empati yang kurang
maka puskesmas harus mampu menampilkan dan baik sebesar 43,2% dan yang baik sebesar 56,8%.
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas Berdasarkan hasil survey awal yang
dan bermutu sehinggga mampu memberikan dilakukan di Puskesmas Tomini dengan melakukan
kepuasan pasien dan keselamatan pasien wawancara tanggal 11 Februari 2021 terhadap 5
(Aritonang, 2013). orang pasien yang menerima pelayanan di
Permasalahan yang dihadapi pada saat Puskesmas tersebut, penulis menanyakan tentang
sekarang adalah sikap petugas yang kurang bagaimana persepsi pasien tentang pelayanan yang
tanggap dengan sikap pasien, keramahan yang diterima pasien mulai dari pendaftaran sampai
kurang dari pemberian pelayanan yang dibutuhkan dengan tindakan yang dilakukan. Dari 5 pasien
oleh masyarakat. Hal ini ditandai oleh banyaknya tersebut hanya 1 orang yang menyatakan puas dan
keluhan dari masyarakat baik dari pelayanan 4 orang berkata kurang puas. Pasien yang
kesehatan maupun sarana dan prasarana yang ada menyatakan puas karena ruangan pemeriksaan
di Puskesmas. Sehingga dapat menimbulkan citra bersih dan alasan dari pasien menyatakan tidak
negatif dari masyarakat itu sendiri terhadap puas yaitu berawal dari registrasi yang lama,
pelayanan puskesmas dan ketidakpuasan pasien petugasnya kurang ramah, terkadang sudah
terhadap pelayanan kesehatan. Dari itu muncullah mendaftar akan tetapi tidak langsung di lakukan
persepsi dari masyarakat mengenai berbagai tindakan, pada saat meminta rujukan juga sangat
pelayanan yang diberikan oleh petugas puskesmas sulit di dapat, dan pada saat pemeriksaan dilakukan
(Bustami, 2013). hanya sebentar saja lalu diberi obat, berdasarkan
Data kunjungan pasien rawat jalan menurut observasi penulis, pelayanan petugas kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun masih dikatakan kurang baik dimana pada saat
2017 sebanyak 723,573 orang, tahun 2018 melakukan pemeriksaan ataupun penanganan
sebanyak 601,327 orang dan tahun 2019 sebanyak pasien tidak melakukan tegur sapa yang baik
692,764 orang. Sedangkan data kunjungan pasien terhadap pasien dan tidak dijelaskan apa tindakan
rawat jalan menurut Dinas Kesehatan Kota Palu yang sudah dilakukan.
tahun 2017 sebanyak 268,531 orang, tahun 2018
sebanyak 399,949 orang dan tahun 2019 sebanyak Metode Penelitian
396,381 orang. Berdasarkan data kunjungan rawat
jalan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Jenis penelitian yang digunakan adalah
Moutong. Jumlah kunjungan pasien tahun 2017 penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang
sebanyak 103,272 orang, tahun 2018 sebanyak menggambarkan fenomena dari variabel yang
96,280 orang dan 93,753 orang pada tahun 2019 diteliti (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini
(Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, bertujuan untuk mengetahui persepsi pasien
2019). tentang mutu pelayanan kesehatan yang meliputi
(tangible), daya tanggap (responsiveness),
Berdasarkan data dari Puskesmas Tomini
kehandalan (reliability), jaminan (assurance), dan
selama empat tahun terakhir, kunjungan pasien
empati (empathy) di Puskesmas Tomini
rawat jalan pada tahun 2017 sebanyak 9361 orang, Kecamatan Tomini Kabupaten parigi Moutong
tahun 2018 sebanyak 8478 orang, tahun 2019
sebanyak 7614 dan tahun 2020 sebanyak 6084 Hasil Penelitian
orang. Penurunan jumlah pasien rawat jalan yang
berobat ke Puskesmas Tomini merupakan indikasi A. Analisis Univariat
adanya suatu permasalahan yang perlu mendapat
perhatian. Penurunan jumlah kunjungan pasien Analisis univariat dilakukan dalam
tersebut dapat terjadi karenamutu pelayanan yang penelitian ini untuk melihat distribusi frekuensi
belum optimal (Puskesmas Tomini, 2020). dari setiap variabel penelitian dan karakteristik
Hasil penelitian terdahulu oleh Reni, 2016 responden yang meliputi: umur, pendidikan dan
tentang Persepsi Pasien tentangmutu pelayanan pekerjaan. Sedangkan variabel penelitian yaitu
kesehatandi Puskesmas Tanawangko Kecamatan mutu pelayanan kesehatan yang dapat dilihat
Tombariri Kabupaten Minahasadidapatkan hasil sebagai berikut:

Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 22 No. 2, September 2022 (52 – 59) 53
Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Tomini, Ahmad Fahrizal1, Imelda Kantohe2

1. Karakteristik responden Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 44


Berdasarkan data yang telah responden dengan pendidikan terbanyak
dikumpulkan dari responden yang diteliti di terdapat pada pendidikan Sekolah
Puskesmas Tomini, dengan menggunakan Menengah Atas (SMA) sebanyak 59,1%
kuesioner maka karakteristik responden dan pendidikan terendah terdapat pada
dapat dijelaskan sebagai berikut: pendidikan Diploma 3 (D) sebanyak
2,3%.
a. Umur
Umur responden dalam penelitian ini c. Pekerjaan
dikategorikan menjadi empat kategori Pekerjaan responden dalam
yaitu, 20-25 tahun (Remaja Akhir), 27-35 penelitian ini terdiri dari Honorer, Ibu
tahun (Dewasa Awal), 36-45 tahun Rumah Tangga (IRT), Petani, Pegawai
(Dewasa Akhir) dan 50-54 (Lansia Awal) Negeri Sipil (PNS), dan Wiraswasta.
tahun (Depkes RI, 2009).
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas
Berdasarkan Kategori Umur di Puskesmas Tomini
Tomini.
No Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)
No Umur Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Honorer 2 4,5
1 20-25 Tahun 6 13,6 2 IRT 13 29,5
2 27-35 Tahun 15 34,1 3 Petani 20 45,5
4 PNS 5 11,4
3 36-45 Tahun 18 40,9
5 Wiraswasta 4 9,1
4 50-54 Tahun 5 11,4 Total 44 100
Total 44 100
Sumber: Data Primer, 2022
Sumber: Data Primer, 2022
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 44
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 44 responden dengan pekerjaan terbanyak
responden dengan kategori umur terdapat pada pekerjaan sebagai petani
terbanyak terdapat pada kategori umur 36- sebanyak 45,5% dan pekerjaan paling
45 tahun sebanyak 40,9%, dan yang sedikit terdapat pada pekerjaan honorer
terendah terdapat pada kategori umur 50- sebanyak 4,5%.
54 tahun sebanyak 11,4%.
2. Variabel Penelitian
b. Pendidikan
Pendidikan responden dalam a. Bukti Langsung
penelitian ini terdiri dari Sekolah Dasar Persepsi pasien tentang mutu
(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), pelayanan kesehatan dari dimensi bukti
Sekolah Menengah Akhir (SMA), langsung dalam penelitian ini
Diploma 3 (D3) dan S1. dikategorikan berdasarkan nilai median
(13). Kurang baik jika nilai median <13
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden dan baik jika nilai median ≥13 yang dapat
Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas pada tabel 4.
Tomini
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden
No Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%) Berdasarkan Bukti Langsung di
1 SD 4 9,1 Puskesmas Tomini
2 SMP 7 15,9
3 SMA 26 59,1 No Bukti Langsung Frekuensi (f) Persentase (%)
4 D3 1 2,3 1 Kurang Baik 16 36,4
5 S1 6 13,6 2 Baik 28 63,6
Total 44 100 Total 44 100

Sumber: Data Primer, 2022 Sumber: Data Primer, 2022


Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 22 No. 2, September 2022 (52 – 59) 54
Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Tomini, Ahmad Fahrizal1, Imelda Kantohe2

Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 44 Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 44


responden yang persepsinya baik tentang responden yang persepsinya baik tentang
pelayanan kesehatan berdasarkan dimensi pelayanan kesehatan berdasarkan dimensi
bukti langsung lebih banyak yaitu 84,1% kehandalan lebih banyak yaitu 61,4%
dibandingkan dengan persepsi yang dibandingkan dengan persepsi yang
kurang baik sebanyak 36,4%. kurang baik sebanyak 38,6%.

b. Daya Tanggap d. Jaminan


Persepsi pasien tentang mutu Persepsi pasien tentang mutu
pelayanan kesehatan dari dimensi jaminan
pelayanan kesehatan dari dimensi daya
dalam penelitian ini dikategorikan
tanggap dalam penelitian ini
berdasarkan nilai median (15). Kurang
dikategorikan berdasarkan nilai median
Baik jika nilai median <15 dan baik jika
(14,50). Kurang baik jika nilai median nilai median ≥15 yang dapat pada tabel 7.
<14,50 dan baik jika nilai median ≥14,50
yang dapat pada tabel 5. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Jaminan di Puskesmas
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden Tomini.
Berdasarkan Daya Tanggap di Puskesmas
Tomini. No Jaminan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Kurang Baik 16 36,4
No Daya Tanggap Frekuensi (f) Persentase (%)
2 Baik 28 63,6
1 Kurang Baik 22 50,0
Total 44 100
2 Baik 22 50,0
Total 44 100 Sumber: Data Primer, 2022

Sumber: Data Primer, 2022 Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 44


responden yang persepsinya baik tentang
Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 44 pelayanan kesehatan berdasarkan dimensi
responden persepsi tentang pelayanan jaminan lebih banyak yaitu 63,6%
kesehatan berdasarkan dimensi daya dibandingkan dengan persepsi yang
tanggap sama jumlahnya antara yang kurang baik sebanyak 36,4.
kurang baik dan baik sebanyak 50%.
e. Empati
c. Kehandalan Persepsi pasien tentang mutu
Persepsi pasien tentang mutu pelayanan kesehatan dari dimensi empati
pelayanan kesehatan dari dimensi dalam penelitian ini dikategorikan
berdasarkan nilai median (11). Kurang
Kehandalan dalam penelitian ini
baik jika nilai median <11 dan baik jika
dikategorikan berdasarkan nilai median
nilai median ≥11 yang dapat pada tabel 8.
(15). Kurang baik jika nilai median <15
dan baik jika nilai median ≥15 yang dapat Tabel 8. Distribusi Frekuensi Responden
pada tabel 6. Berdasarkan Empati di Puskesmas Tomini

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden No Empati Frekuensi (f) Persentase (%)


Berdasarkan Kehandalan di Puskesmas 1 Kurang Baik 21 47,7
Tomini. 2 Baik 23 52,3
Total 44 100
No Kehandalan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Kurang Baik 17 38,6 Sumber: Data Primer, 2022
2 Baik 27 61,4
Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 44
Total 44 100 responden yang persepsinya baik tentang
pelayanan kesehatan berdasarkan
Sumber: Data Primer, 2022 dimensi empati lebih banyak yaitu
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 22 No. 2, September 2022 (52 – 59) 55
Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Tomini, Ahmad Fahrizal1, Imelda Kantohe2

52,3% dibandingkan dengan persepsi pendapat Azwar, 2012 yang


yang kurang baik sebanyak 47,7%. menyatakan bahwa penilaian jasa pelayanan
kesehatan lebih terkait pada ketanggapan
Pembahasan petugas memenuhi kebutuhan pasien,
kelancaran komunikasi petugas dengan pasien,
A. Bukti Langsung empati dan keramah tamahan petugas dalam
melayani pasien dalam kesembuhan penyakit
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 44 yang diderita oleh pasien serta penampilan
responden yang persepsinya baik tentang fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan front
pelayanan kesehatan berdasarkan dimensi bukti office, tersedianya tempat parkir, kebersihan,
langsung lebih banyak yaitu 84,1% kerapihan dan kenyamanan ruangan,
dibandingkan dengan persepsi yang kurang baik kelengkapan peralatan komunikasi dan
sebanyak 36,4%. penampilan karyawan.
Menurut asumsi peneliti responden Hal ini sejalan dengan penelitian
yang persepsinya kurang baik tentang pelayanan Taekab Aprina (2018) tentang Persepsi Pasien
kesehatan dari dimensi bukti langsung karena terhadap mutu Pelayanan Kesehatan di
menurut mereka kebersihan ruang tunggu dan Puskesmas Leyangan Kabupaten Semarang dari
kamar mandi masih kurang bersih. Sedangkan dimensi bukti langsung didapatkan hasil yaitu
persepsi pasien yang baik tentang dimensi bukti persepsi yang baik tentang dimensi bukti
langsung karena menurut mereka petugas langsung sebanyak 54% dan persepsi yang
kesehatan menjaga penampilan, kebersihan dan kurang baik sebanyak 46%.
kerapihan mereka.
Bukti fisik (tangibels) adalah yang B. Daya Tanggap
berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,
perlengkapan dan material yang digunakan Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 44
perusahaan serta penampilan karyawan responden persepsi tentang pelayanan kesehatan
(Tjiptono, 2016). Sedangkan Menurut berdasarkan dimensi daya tanggap sama
Zeithhaml, Parasuraman & Berry dalam jumlahnya antara yang kurang baik dan baik
(Hardiansyah, 2011) bukti fisik (tangibles) sebanyak 50%.
adalah kualitas pelayanan berupa sarana fisik Menurut asumsi peneliti responden
perkantoran, komputerisasi administrasi, ruang yang persepsinya kurang baik tentang pelayanan
tunggu, tempat informasi. Penampilan petugas kesehatan dari dimensi daya tanggap karena
dalam melayani pelanggan, kenyamanan tempat menurut mereka kecepatan petugas kesehatan
melakukan pelayanan, kemudahan dalam proses dalam memberi respon terhadap permintaan
pelayanan, kedisiplinan petugas dalam pasien dalam pelayanan kesehatan kurang baik.
melakukan pelayanan, kemudahan akses Sedangkan persepsi pasien yang baik, karena
pelanggan dalam permohonan pelayanan, menurut mereka kecepatan perawat dalam
penggunaan alat bantu dalam pelayanan. memperhatikan dan mengatasi keluhan pasien
Pohan (2012) menyatakan bahwa mutu baik.
pelayanan dimensi bukti fisik (tangibles) Daya tanggap (responsiveness) adalah
meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk
dan sarana komunikasi. Dengan demikian bukti membantu para pelanggan dan merespon
fisik merupakan satu indikator yang paling permintaan mereka, serta menginformasikan
konkrit, wujudnya berupa segala fasilitas yang kapan jasa akan diberikan dan kemudian
secara nyata dapat dilihat.
memberikan jasa secara cepat. (Tjiptono, 2016).
Sejalan dengan teori Pohan (2012)
Sedangkan Menurut Zeithhaml, Parasuraman &
menyatakan bahwa rata-rata kepuasan
Berry dalam (Hardiansyah, 2011) daya tanggap
responden bisa dirasakan dengan adanya
(responsiveness) adalah kesanggupan untuk
jangkauan pelayanan kesehatan yang sudah
membantu dan menyediakan pelayanan secara
memadai ditinjau dari ketersediaanya tempat
cepat dan tepat, serta tanggap terhadap
parkir, tersedianya tempat sampah dan
keinginan konsumen, merespon setiap
kebersihan kamar mandi pasien. Sebagaimana
menurut Parasuraman (1988) dalam Muninjaya konsumen yang ingin mendapatkan pelayanan,
(2011), kualitas pelayanan kesehatan juga dapat petugas melakukan pelayanan dengan cepat,
dirasakan secara langsung oleh para tepat dan cermat, melakukan pelayanan dengan
penggunanya dengan menyediakan fsilitas fisik waktu yang tepat, semua keluhan konsumen
dan perlengkapan yang memadai. direspon oleh petugas.

Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 22 No. 2, September 2022 (52 – 59) 56
Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Tomini, Ahmad Fahrizal1, Imelda Kantohe2

Sejalan dengan teori Sondakh (2014) dan memuaskan sesuai dengan yang dijanjikan.
menyatakan bahwa kepuasan pasien merupakan Hal ini berarti perusahaan memberikan
ujung dalam era persiangan saat ini. Pelanggan pelayanannya secara tepat sejak pertama
yang puas akan membuat meerka setia untuk kalinya, meliputi: memberikan pelayanan sesuai
tetap menggunakan jasa yang diberikan. janji, tanggung jawab pelayanan kepada
Pelanggan yang loyal akan membuat institusi konsumen akan masalah pelayanan,
pemebri jasa mampu bertahan. Hal ini memberikan pelayanan tepat waktu, dan
menunjukan bahwa dengan kompetensi teknis memberikan informasi kepada konsumen
yang baik yakni terkait dengan keterampilan, tentang kapan pelayanan yang dijanjikan akan
kemapuan, atau kinerja pemberi layanan yang direalisasikan.
meliputi petugas mampu menjawab pertanyaan Hal ini sejalan dengan penelitian
dari pasien, cepat tanggap melayani permintaan Taekab Aprina (2018) tentang Persepsi Pasien
dan pasien, menanggapi keluhan pasien dan terhadap mutu Pelayanan Kesehatan di
memberikan penjelasan atas keluhan pasien. Puskesmas Leyangan Kabupaten Semarang dari
Hal ini sejalan dengan penelitian dimensi kehandalan didapatkan hasil yaitu
Taekab Aprina (2018) tentang Persepsi Pasien persepsi yang baik tentang dimensi kehandalan
terhadap mutu Pelayanan Kesehatan di sebanyak 57% dan persepsi yang kurang baik
Puskesmas Leyangan Kabupaten Semarang dari sebanyak 43%.
dimensi Daya tanggap didapatkan hasil yaitu
persepsi yang baik tentang dimensi daya D. Jaminan
tanggap sebanyak 60% dan persepsi yang
kurang baik sebanyak 40%. Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 44
responden yang persepsinya baik tentang
C. Kehandalan pelayanan kesehatan berdasarkan dimensi
jaminan lebih banyak yaitu 63,6% dibandingkan
Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 44 dengan persepsi yang kurang baik sebanyak
responden yang persepsinya baik tentang 36,4.
pelayanan kesehatan berdasarkan dimensi Menurut asumsi peneliti responden
kehandalan lebih banyak yaitu 61,4% yang persepsinya kurang baik tentang pelayanan
dibandingkan dengan persepsi yang kurang baik kesehatan dari dimensi jaminan karena menurut
sebanyak 38,6%. mereka petugas kesehatan kurang memberikan
Menurut asumsi peneliti responden yang kejelasan informasi tentang tindakan yang akan
persepsinya kurang baik tentang pelayanan diberikan pada pasien. Sedangkan responden
kesehatan dari dimensi kehandalan karena yang persepsinya baik tentang jaminan karena
menurut mereka petugas kesehatan yang ada di menurut mereka pengetahuan dan kemampuan
Puskesmas kurang tepat waktu dalam melayani petugas kesehatan memberikan pelayanan
pasien. Sedangkan pasien yang persepsinya baik kesehatan dengan kepercayaan bebas resiko.
tentang kehandalan karena pasien merasakan Jaminan (assurance) adalah perilaku
dalam pelayanan prosedur penerimaan pasien, para karyawan mampu menumbuhkan
petugas kesehatan memberikan pelayanan yang kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan
cepat dan tepat. perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi
Kehandalan (reliability) adalah para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa
kemampuan perusahaan untuk memberikan para karyawan selalu bersikap sopan dan
pelayanan yang akurat sejak pertama kali tanpa mengusai pengetahuan dan keterampilan yang
membuat kesalahan apapun dan terpercaya. dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan
(Tjiptono, 2016). Sedangkan Menurut atau masalah pelanggan(Tjiptono, 2016).
Zeithhaml, Parasuraman & Berry dalam Parasuraman, et. al (1990) dalam Kotler
(Hardiansyah, 2011) kehandalan (realibility) (2012), menyatakatan bahwa Jaminan
adalah kemampuan dan kehandalan untuk (assurance), yaitu kemampuan para karyawan
menyediakan pelayanan yang terpercaya. untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan
Kecermatan petugas dalam melayani, memiliki terhadap perusahaan berupa kompetensi
standar pelayanan yang jelas, kemampuan dan (memiliki keterampilan dan pengetahuan yang
keahlian petugas dalam proses pelayanan. berhubungan dengan perusahaan); kesopanan
Parasuraman, et. al (1990) dalam Kotler (sikap sopan santun, perhatian dan
(2012), menyatakatan bahwa Keandalan keramahtamahan yang dimiliki oleh para
(reliability), yaitu kemampuan untuk contact personel); kredibilitas (sifat jujur dan
memberikan pelayanan dengan segera, akurat dapat dipercaya yang mencakup nama
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 22 No. 2, September 2022 (52 – 59) 57
Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Tomini, Ahmad Fahrizal1, Imelda Kantohe2

perusahaan, reputasi perusahaan dan dan telaten dalam menghadapi pasien dan
karakteristik pribadi), meliputi: sopan santun senantiasa memperlakukan pasien dengan baik.
karyawan dalam memberikan pelayanan, Hal ini sejalan dengan penelitian
karyawan memiliki pengetahuan yang luas Taekab Aprina (2018) tentang Persepsi Pasien
sehingga dapat menjawab pertanyaan terhadap mutu Pelayanan Kesehatan di
konsumen, kemampuan karyawan untuk Puskesmas Leyangan Kabupaten Semarang dari
membuat konsumen merasa aman saat dimensi empati didapatkan hasil yaitu persepsi
menggunakan jasa perusahaan. yang baik tentang dimensi empati sebanyak
Hal ini sejalan dengan penelitian 51% dan persepsi yang kurang baik sebanyak
Taekab Aprina (2018) tentang Persepsi Pasien 49%.
terhadap mutu Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas Leyangan Kabupaten Semarang dari Kesimpulan Dan Saran
dimensi jaminan didapatkan hasil yaitu persepsi
yang baik tentang dimensi jaminan sebanyak Berdasarkan hasil penelitian dan
53% dan persepsi yang kurang baik sebanyak pembahasan maka dapat disimpulkan: Persepsi
47%. responden tentang mutu pelayanan kesehatan dari
dimensi bukti langsung lebih banyak responden
E. Empati yang persepsinya baik dari pada yang kurang baik;
Persepsi responden tentang mutu pelayanan
Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 44 kesehatan dari dimensi daya tanggap sama besar
responden yang persepsinya baik tentang jumlahnya antara persepsi baik dan yang kurang
pelayanan kesehatan berdasarkan dimensi baik; Persepsi responden tentang mutu pelayanan
empati lebih banyak yaitu 52,3% dibandingkan kesehatan dari dimensi kehandalan lebih banyak
dengan persepsi yang kurang baik sebanyak responden yang persepsinya baik dari pada yang
47,7%. kurang baik; Persepsi responden tentang mutu
Menurut asumsi peneliti responden yang pelayanan kesehatan dari dimensi jaminan lebih
persepsinya kurang baik tentang pelayanan banyak responden yang persepsinya baik dari pada
kesehatan dari dimensi empati karena menurut yang kurang baik; Persepsi responden tentang mutu
mereka petugas apotik kurang ramah dan sopan pelayanan kesehatan dari dimensi empati lebih
ketika memberikan pelayanan obat-obatan. banyak responden yang persepsinya baik dari pada
Sedangkan responden yang persepsinya baik yang kurang baik.
tentang empati karena menurut mereka dokter Saran bagi Puskesmas Tomini diharapkan
memberikan perhatian kepada pasien selama bagi petugas kesehatan yang ada di Puskesmas
menjalani pengobatan serta dorongan kepada Tomini untuk lebih meningkatkan kinerja tenaga
pasien supaya cepat sembuh. sumber daya manusia yang ada di puskesmas agar
Empati (empathy) berarti bahwa tetap selalu menjaga mutu dari pelayanan
perusahaan memahami masalah para kesehatan agar menciptakan persepsi pasien yang
pelanggannya dan bertindak demi kepentingan baik dalam menilai dan menerima pelayanan
pelanggan, serta memberikan perhatian personal kesehatan.
kepada para pelanggan(Tjiptono, 2016). Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
Sedangkan Menurut Zeithhaml, Parasuraman & melakukan penelitian dengan menggunakan
Berry dalam (Hardiansyah 2011) empati variabel dan metode lain untuk melihat
(empathy) adalah sikap tegas tetapi penuh pengaruh atau hubungan antara mutu pelayanan
perhatian dari pegawai terhadap konsumen. dengan kepuasan pasien.
Mendahulukan kepentingan pelanggan, petugas
melayani dengan sikap ramah, sikap sopan Daftar Pustaka
santun, melayani dengan tidak diskriminatif, dan
menghargai setiap pelanggan. Aritonang, 2013. Kepuasan Pelanggan. Gramedia
Menurut teori Pohan (2016)perhatian Pustaka Utama. Jakarta.
dalam pelayanan kesehatan adalah dimana
petugas kesehatan memahami dan menempatkan Azwar, 2012. Menjaga Mutu Pelayanan
diri pada keadaan yang dihadapi atau dialami Kesehatan. Sinar Harapan (ID), Jakarta.
oleh pasien. Dengan indikator petugas kesehatan
memberikan perhatian khusus kepada setiap Bustami, 2013. Penjaminan Mutu Pelayanan
pasien, perhatian pada keluhan Kesehatan & Akseptabilitasnya. Erlangga.
pasien,memberikan dukungan dan dorongan Jakarta.
untuk menghadapi penyakitnya, bersikap sabar
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 22 No. 2, September 2022 (52 – 59) 58
Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Tomini, Ahmad Fahrizal1, Imelda Kantohe2

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, 2018. Suryani, 2013. Perilaku Konsumen di Era
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Internet.Graha Ilmu. Yogyakarta.
Tengah. Palu.
Taekab Aprina, 2018.Persepsi Pasien terhadap
Gerson, 2011. Mengukur Kepuasan Pelanggan, mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Jakarta, PPM. Leyangan Kabupaten Semarang. Skripsi

Hamdani A, 2009. Manajeman Pemasaran Jasa, Tjiptono, 2016. Service Quality & Satisfaction.
Salemba Empat, Jakarta. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Hardiansyah, 2011. Kualitas Pelayanan Publik Widayatun, 2012. Ilmu Perilaku. CV. Sagung
(Edisi Revisi). Gava Media. Yogyakarta Seto. Jakarta.

Kotler, 2012. Manajemen Pemasaran.


Diterjemahkan oleh Benyamin Molan Edisi
Kedua. Penerbit Indeks. Jakarta

Muninjaya, 2011. Manajemen Mutu Pelayanan


Kesehatan. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian


Kesehatan, Penerbit Rineka Cipta,Jakarta.

Nursalam, 2014. Manajemen Keperawatan


Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional.Salemba Medika. Jakarta.

Panggabean PASH, Wartana Kadek, Sirait Esron.,


AB Subardin., Rasiman Noviany, Pelima
Robert., 2017. Pedoman Penulisan
Proposal/Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Jaya. Palu.

Pohan, 2012. Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan.


EGC. Jakarta.
Parasuraman, 2012.„Quality Counts In Service too‟
Business Horizoon.

Puskesmas Tomini, 2020. Profil Puskesmas.


Tomini.

Reni, 2016. Persepsi Pasien tentang mutu


pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tanawangko Kecamatan Tombariri
Kabupaten Minahasa. Jurnal Kesmas
Volume no.4.

Robbins, 2011. Perilaku Organisasi: Konsep,


Kontroversi, Aplikasi, Jilid 1, Edisi 8,
Prenhallindo, Jakarta.

Sondakh, 2014. Mutu Pelayanan Kesehatan dan


Kebidanan. Salemba Medika. Jakarta

Supriadi, 2011. Loyalitas Pelanggan Jasa. IPB


Pres. Bogor.

Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 22 No. 2, September 2022 (52 – 59) 59
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 196

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KUALITAS PELAYANAN ASUHAN


KEPERAWATAN DI KAMAR OPERASI RSUD SULTAN IMANUDDIN PANGKALAN
BUN

Sholikin¹, Luluk Sulistiyono², Ni Wayan Rahayu Ningtyas³


1,2,3
Stikes Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun
Email : Sholikin23@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang: Kualitas pelayanan asuhan keperawatan merupakan hal yang sangat penting
untuk meningkatkan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan sehingga membuat
kepercayaan pasien semakin meningkat kepada rumah sakit. Salah satu penyebab peningkatan
kualitas asuhan keperawatan yaitu perlunya motivasi yang diperlukan oleh perawat yang
menjalani pelayanan tersebut. Sehingga hal ini perlu ada perhatian khusus dari pihak rumah sakit
untuk memperhatikan hal ini agar meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi dengan kualitas pelayanan asuhan
keperawatan di kamar operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Metode: Penelitian ini
yaitu menggunakan metode deskriftif korelasi dengan cross sectional. Adapun sampel penelitian
yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak
20 responden. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat
menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil: Sebagian besar responden memiliki motivasi
kuat (35%) dan sebagian besar responden kualitas pelayanan asuhan keperawatan pada kategori
baik (85%). Hasil dari uji kerolasi rank spearman didapatkan hasil p value = 0,010 (p < 0,05).
Kesimpulan: Ada hubungan motivasi dengan kualitas pelayanan asuhan keperawatan di kamar
operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun

Kata Kunci: Motivasi, Perawat, Kamar Operasi, Kualitas Asuhan Keperawatan

Abstract
Background: The quality of nursing care service is very important to incrase satisfaction with
the service provided so as to increase patient confidence in the hospital, one of which is by
improving the quality of nursing care, namely the need for motivation needed by nurse who
undergo these services so that this need attention. Spescifically from the hospital to pay attention
to this matter in order to improve health services to the community. This study aims to determine
the relationship between motivation and quality of nursing care in the operating room of Sultan
Imanuddin Pangkalan Bun Hospital. Methode: The method used in this study is descriptive
correlation with cross sectional. The research sample used in this study is total sampling with a
sample size of 20 respondents. Univariate analysis using frequency distribution and bivariate
analysis using the rank spearmen correlation test. The results: Most of the respondents have
strong motivation (65%) and most of the respondents the quality of nursing care services good
category (85%). The results of the correlation rank spearman test showed p value = 0,010 (α <
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 197

0,05). Conclusion: There is a relationship between motivation and the quality of nursing care in
the operating room of the Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Hospital.

Keywords: Motivation, Nurse, Operating Room, Quality Of Nursing Care

LATAR BELAKANG mempunyai berbagai kebutuhan yang ingin


dipenuhi diantaranya adalah adanya
Dewasa ini masalah kesehatan telah motivasi agar tenaga perawat melaksanakan
menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. kerja sesuai target yang dibebankan dengan
Dengan meningkatnya taraf hidup kualitas pelayanan yang optimal.
masyarakat, maka semakin meningkat pula Beberapa hasil penelitian
tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan menunjukan data tentang tingkat kepuasan
kesehatan. Hal ini menuntut penyedia jasa pasien di berbagai Negara. Tingkat kepuasan
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit pasien menurut Ndambuki tahun 2013 di
untuk meningkatkan kualitas pelayanan Kenya menyatakan 40,4%, kepuasan pasien
yang lebih baik, tidak hanya pelayanan yang di Bakhtapur India 34,4%. Sedangkan di
bersifat penyembuhan penyakit tetapi juga indonesia menunjukkan angka kepuasaan
mencakup pelayanan yang bersifat pasien 42,8% di Maluku Tengah dan 44,4%
pencegahan (preventif) untuk meningkatkan di Sumatra Barat (Latupono, dkk. 2014).
kualitas hidup serta memberikan kepuasan Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
bagi konsumen selaku pengguna jasa bahwa angka kepuasaan pasien masih
kesehatan (Anonim, 2010). Pelayanan tergolong rendah, sehingga kepuasaan
kesehatan akan berjalan dengan baik sesuai pasien menjadi permasalahan rumah sakit
dengan standar yang telah ditetapkan, tidak baik di Indonesia maupun di luar negeri.
lepas dari sumber daya yang tersedia. Rendahnya angka kepuasan pasien akan
Sumber daya yang dimaksud salah satu yang berdampak terhadap perkembangan rumah
sangat penting adalah sumber daya manusia. sakit. Pada pasien yang merasa tidak puas
Pada dasarnya sumber daya dalam hal ini terhadap layanan kesehatan yang diterima,
adalah tenaga kesehatan, menjadi sangat maka pasien memutuskan akan pindah ke
penting bagi suatu perusahaan atau lembaga rumah sakit lain yang dapat memberikan
dalam mengelola, mengatur, menjalankan pelayanan yang lebih baik (Kotler, 2007).
kegiatan suatu organisasi termasuk Penelitian oleh Irmawati dan Kurniawati
dipengelolaan sebuah pelayanan di ruang tahun 2014, menunjukkan bahwa keputusan
operasi rumah sakit. pasien untuk menggunakan layanan
Perawat menjadi penggerak dan kesehatan dipengaruhi oleh kualitas layanan
penentu jalannya pelayanan di ruang operasi rumah sakit. Dengan demikian kurangnya
sebuah rumah sakit, dimana mereka kepuasan pasien dapat menimbulkan
mengetahui informasi-informasi yang hilangnya kepercayaan pasien terhadap
memanfaatkan teknologi kekinian. Berhasil rumah sakit tersebut.
atau tidaknya fungsi pelayanan keperawatan Memberikan pelayanan dengan
tergantung pada kualitas sumber daya kualitas terbaik, bukan sesuatu yang mudah
termasuk tenaga keperawatan. Tenaga bagi pengelola rumah sakit karena
perawat yang berkualitas akan menghasilkan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit
suatu hasil kerja yang optimal sesuai menyangkut kualitas hidup para pasiennya
targetnya. Disisi lain tenaga kesehatan juga sehingga bila terjadi kesalahan dalam
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 198

tindakan medis dapat berdampak buruk bagi Berdasarkan latar belakang masalah
pasien. Dampak tersebut dapat berupa sakit sebagaimana diuraikan sebelumnya, maka
pasien bertambah parah, kecacatan bahkan perlu dilakukan pengkajian secara
kematian (Jacobalis, S. Rahardi, dalam mendalam tentang bagaimana hubungan
Ardiansyah F. 2015). Kualitas pelayanan motivasi dengan kualitas pelayanan asuhan
kesehatan yang terkait erat dengan petugas keperawatan di kamar operasi RSUD Sultan
kesehatan yaitu mengenai pelayanan staff, Imanuddin Pangkalan Bun Kalimantan
dalam hubungannya menjalankan Tengah?
administrasi perawatan dan medik. Sikap
pegawai staff yang pilih kasih terhadap METODE PENELITIAN
pasien dalam menjalankan administrasi Desain dalam penelitian ini
perawatan dan medik merupakan hal menggunakan desain analisis kuantitatif
kontradiktif bagi kualitas pelayanan dengan pendekatan Cross sectional. Sample
kesehatan. pada penelitian ini yaitu 20 perawat kamar
Dalam meningkatkan kualitas operasi dan 20 pasien di kamar operasi
pelayanan yang diberikan pegawai pihak dengan teknik total sampling. Analisis
manajemen harus senantiasa memperhatikan bivariat dianalisis dengan distribus frekuensi
faktor-faktor yang mendorong pegawai sedangkan analisis bivariat dengan uji rank
bekerja dengan produktif, salah satunya spearman.
yaitu memperhatikan motivasi kerja
pegawai. Dengan memperhatikan faktor HASIL
motivasi kerja pegawai maka pegawai dalam 1. Data Umum responden perawat kamar
bekerja akan senantiasa disertai dengan operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
perasaan senang dan tidak terpaksa serta Bun
mempunyai semangat kerja yang tinggi Usia (thn) Frekuensi (n) Persentase (%)
(Ambo Telle, 2). Frederickson & Hart 26-35 5 25
(1985) dalam Jeondan Robertson (2013) 36-45 8 40
menyatakan bahwa motivasi afektif 46-55 6 30
56-65 1 5
menyebabkan individu bekerja di sektor
Total 20 100
publik ketika mereka secara emosional
yakin akan pentingnya pelayanan publik.
Motivasi yang dibangun secara intrinsik Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)
dengan memenuhi kebutuhan tenaga medis, SPK 2 35
pendekatan persuasive dari para pemangku D III 18 65
S1 0 0
kepentingan di rumah sakit serta
Total 20 100
memberikan rambu-rambu kerja yang jelas,
akan membangun kuat dorongan para medis
Jenis Frekuensi (n) Persentase (%)
untuk memberikan pelayanan kesehatan Kelamin
yang optimal. Melihat pendapat tersebut, Pria 13 65
maka motivasi memiliki hubungan sebab Wanita 7 35
akibat dengan kualitas pelayanan. Hal ini Total 20 100
memberi arti sehingga dapat dikatakan
bahwa untuk meningkatkan kualitas
pelayanan, dibutuhkan motivasi dari
pemberi layanan.
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 199

Lama Frekuensi (n) Persentase


2. Karakteristik pasien kamar operasi di
bekerja (%)
kamar operasi RSUD Sultan Imanuddin
(thn)
Pangkalan Bun
0-10 3 15
10-20 8 40
Jenis Frekuensi (n) Persentase 20-30 8 40
Kelamin
Pendidikan Frekuensi (n) (%)
Persentase > 30 1 5
Pria 7 (%)35 Total 20 100
Wanita
SD 131 565
Total 203 100 Usia Frekuensi (n) Persentase
SMP 15
(thn) (%)
SMA 12 60
15-20 2 10
PT 4 20
21-40 7 35
Total 20 100
41-65 11 55
Total 20 100
Motivasi Frekuensi (n) Persentase (%) kategori kuat pada hasil penelitian ini
Lemah 0 0 didukung oleh 2 (dua) indikator yakni
Sedang 7 35
motivasi terdesak dengan motivasi intrinsik.
Kuat 13 65
Motivasi kuat pada perawat untuk
Total 20 100
melakukan asuhan keperawatan didukung
oleh motivasi terdesak dengan skor
3. Data Khusus mencapai 3,33 (39,50%). Secara prinsip para
perawat di ruang operasi bekerja dengan
baik karena berkeinginan untuk meniti karir
Kualitas Frekuensi (n) Persentase yang leih baik lagi, kekhawatiran untuk
(%) dikenakan sanksi mutasi di tempat kerja
Kurang 0 0 lainnya dan ada rasa kekhawatiran terkena
Cukup 3 15 sanksi dan berpengaruh pada pendapatan
Baik 17 85 mereka. Dengan demikian jika ada sanksi
Total 20 100 yang diberlakukan oleh rumah sakit maka
ada kecenderungan para perawat akan
Kualitas Pelayanan Asuhan Keperawatan Total
melakukan kerja dengan penuh dedikasi.
Motivasi Kurang Cukup Baik Menurut Melayu (dalam A. Masruroh, 2013)
N % N % N % N %
0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
motivasi adalah pemberian daya penggerak
Lemah
0 0,0 5 25,0 2 10,0 7 45,0
yang menciptakan kegairahan kerja
Sedang
seseorang, agar mereka mau bekerja sama,
Kuat 0 0,0 2 10,0 11 55,0 13 65,0 bekerja efektif, dan terintegrasi dengan
Total 0 0,0 7 35,0 13 65,0 20 100
segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan oleh karena itu, melalui reward
Analisis Spearman’s rho : 0,010**
dan punishment sangat penting dalam
memotivasi kinerja karyawan.
PEMBAHASAN
Kuatnya motivasi perawat untuk
melakukan pekerjaan selain dipengaruhi
Berdasarkan tabel 5.8. diperoleh data
oleh punishment sehingga condong untuk
yang menunjukan bahwa sebagian besar
melakukan pekerjaan dibawah tekanan yang
responden memiliki motivasi kuat sebanyak
disebut dengan motivasi terdesak, motivasi
sebanyak 13 responden (65%). Motivasi
juga dipengaruhi dari motivasi intrinsik.
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 200

Pada motivasi intrinsik didapatkan hasil 2,95 kamar operasi dapat terpenuh. Hal ini sesuai
(34,99%) tertera dalam lampiran 7. Motivasi dengan misi kamar operasi di RSUD Sultan
intrinsik yang ditujukan oleh perawat dalam Imanuddin Pangkalan Bun yang menyatakan
melakukan pekerjaan ditandai dengan rasa bahwa menyelenggarakan pelayanan bedah
tanggung jawab yang tinggi salah satu yang komprehensif, professional, aman dan
contohnya dibuktikan dengan selalu mengisi sesuai ilmu pengetahuan untuk melayani
dokumentasi asuhan keperawatan pada seluruh lapisan masyarakat. Hal ini sejalan
tindakan yang sudah dilakukan. selain itu pendapat Zeithaml dan Berry dalam
perawat di kamar operasi berusaha sebaik Tjiptono dan Chandra (2016) yang
mungkin untuk memberikan pelayanan yang menyatakan bahwa perilaku para karyawan
terbaik dengan merawat sepeuh hati. Hal ini mampu menumbuhkan kepercayaan
sesuai dengan visi misi RSUD Sultan pelanggan terhadap perusahaan dan
Imanuddin Pangkalan bun yaitu perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi
meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan para pelanggannya.
dan mewujudkan pengelolaan rumah sakit Penilaian pasien juga baik pada
yang profesional. Menurut Steers & Porter emphaty sebesar 3,92 dengan nilai dukungan
(dalam Miftahun & Sugiyanto 2010), terhadap kualitas pelayanan mencapai
menyatakan bahwa motivasi kerja adalah 20,24%. Pada dasarnya pasien dalam
suatu usaha yang dapat menimbulkan suatu menerima pelayanan sangat menginginkan
perilaku, mengarahkan perilaku, dan pelayanan yang akurat, lengkap. Dalam hal
memelihara atau mempertahankan perilaku ini diperlukan sikap seorang perawat yang
yang sesuai dengan lingkungan kerja dalam bersimpatik kepada pasien serta meyakinkan
organisasi. Karyawan yang mempunyai bahwa perawat mampu menyelesaikan
motivasi kerja tinggi akan berusaha agar masalah yang dihadapinya saat mendapatkan
pekerjaannya dapat terselesaikan dengan pelayanan di kamar operasi. Sebagaimana
sebaik‐baiknya. sesuai dengan tujuan dari misi kamar operasi
Kualitas pelayanan asuhan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
keperawatan yang dinilai tinggi dan baik di yaitu terlaksananya pelayanan medis dan
kamar operasi RSUD Sultan Imanuddin keperawatan yang menyeluruh, professional,
Pangkalan Bun yaitu assurance 3,98 dengan aman dan sesuai perkembangan ilmu
tingkat dukungan 20,54%. Pasien pengetahuan. Dengan misi ini Hal ini sejalan
mendapatkan jaminan pelayanan yang baik dengan pendapat Zeithaml dan Berry dalam
sebelum dilakukan operasi, salah satunya Tjiptono dan Chandra (2016), yang
yaitu mendapat ruang rawat inap baik menyatakan berarti bahwa perusahaan
sebelum pasien dilakukan operasi dan memahami masalah para pelanggannya dan
setelah dilakukan operasi. hal ini merupakan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta
salah satu bentuk perhatian khusus kepada memberikan perhatian personal kepada para
pasien agar kualitas asuhan pelayanan pelanggan dan memiliki jam operasi yang
keperawatan di kamar operasi dapat nyaman.
dilaksanakan dengan baik. Saat melakukan Penilaian pasien pada Tangiable
pelayanan, perawat juga harus sebesar 3,86 dengan nilai dukungan terhadap
memperhatikan setiap keluhan yang kualitas pelayanan mencapai 19,93%. Pada
dirasakan oleh pasien saat pasien dasarnya kamar operasi merupakan kamar
membutuhkan pelayanan dari perawat. yang memerlukan peralatan yang lengkap
Sehingga harapan pasien semua dan canggih untuk menunjang pelayanan
kebutuhannya saat dilakukan tindakan di operasi kepada pasien. Sehingga dengan
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 201

adanya peralatan yang lengkap dan canggih operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
ini diharapakan dapat menunjang seluruh Bun ini didapatkan nilai p value = 0,010 (α
pelayanan di kamar operasi dapat berjalan < 0,05) yang diartikan bahwa ada hubungan
dengan lancar, jelas dan mudah dipahami. motivasi dengan kualitas asuhan
Sebagaimana sesuai dengan falsafah kamar keperawatan di kamar operasi RSUD Sultan
operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Imanuddin Pangkalan Bun. Hal ini
Bun yaitu yang berisi menyelamatkan pasien menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
dengan aman adalah kewajiban kami. asuhan keperawatan tidak lepas dari
Penilaian pasien pada Realibility pengaruh motivasi.
sebesar 3,86 dengan nilai dukungan terhadap Frederickson & Hart (1985) dalam
kualitas pelayanan mencapai 19,93%. Pada Jeondan Robertson (2013) menyatakan
dasarnya, perawat sangat berperan dalam bahwa motivasi afektif menyebabkan
membantu pelayanan asuhan keperawatan individu bekerja di sektor publik ketika
yang dibutuhkan pasien saat mengalami mereka secara emosional yakin akan
masalah Kesehatan. Dalam hal ini, perawat pentingnya pelayanan publik. Motivasi yang
memliki sikap yang dapat meyakinkan dibangun secara intrinsik dengan memenuhi
pasien sehingga pasien merasa masalahnya kebutuhan tenaga medis, pendekatan
yang sedang dihadapi yakin akan persuasive dari para pemangku kepentingan
terselesaikan. Salah satu cara meyakinkan di rumah sakit serta memberikan rambu-
pasien yaitu perawat harus mampu rambu kerja yang jelas, akan membangun
menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan kuat dorongan para medis untuk
oleh pasien dengan sikap yang sopan memberikan pelayanan kesehatan yang
sehingga pasien merasa nyaman saat optimal. Melihat pendapat tersebut, maka
menerima pelayanan dari perawat. Hal ini motivasi memiliki hubungan sebab akibat
sesuai dengan moto dari kamar operasi dengan kualitas pelayanan. Hal ini memberi
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun arti sehingga dapat dikatakan bahwa untuk
yaitu pelayanan yang memuaskan adalah meningkatkan kualitas pelayanan,
tekad kami. dibutuhkan motivasi dari pemberi layanan.
Penilaian pasien pada Responsivenes
sebesar 3,75 dengan nilai dukungan terhadap KESIMPULAN
kualitas pelayanan mencapai 19,36%. Pada Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat
dasarnya, pasien mengharapkan pelayanan menyimpulkan:
yang cepat dan tepat dalam pelayanan yang 1. Motivasi perawat di kamar operasi
mereka perlukan. Dalam hal ini, perawat RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
diharapkan dapat memberikan asuhan Bun.sebagian besar responden memiliki
keperawatan yang cepat dan tepat agar motivasi kuat
masalah yang dihadapi pasien dapat 2. Kualitas pelayanan asuhan keperawatan
terpenuhi dan pasien merasakan puas dalam di kamar operasi RSUD Sultan
pelayanannya. Hal ini sesuai dengan tujuan Imanuddin Pangkalan Bun.sebagian
dari kamar operasi RSUD Sultan Imanuddin besar kualitas pelayanan asuhan
Pangkalan Bun yaitu terlaksananya keperawatan dalam kategori baik.
pelayanan bedah bagi seluruh lapisan 3. Ada hubungan motivasi dengan kualitas
masyarakat yang paripurna. asuhan keperawatan di kamar operasi
Berdasarkan tabel uji silang di atas RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
menunjukkan bahwa hubungan motivasi dan Bun.
kualitas pelayanan keperawatan di kamar
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 202

SARAN
1) Bagi Rumah Sakit Dan Manejemen DAFTAR PUSTAKA
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan masukkan bagi
manajemen rumah sakit dan pihak Anonim., (2010). Pendekatan
terkait kamar operasi untuk Komprehensif Untuk Penyakit
meningkatkan motivasi perawat Ginjal Dan Hipertensi.
khususnya perawat kamar operasi pihak http://www.jurnalmedika.com/edisi
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan -tahun-2010/edisi-no-12-vol-xxxvi-
Bun membuat program kerja yang 2010/267-kegiatan/485-
berorientasi pada upaya peningkatan pendekatan-komprehensif-untuk-
motivasi ekstrinsik. Demikian juga penyakit-ginjal-dan-hipertensi.
halnya pada kualitas pelayanan, agar Ardiansyah, F. (2015). Analisis Faktor-
berfokus pada peningkatan faktor yang berhubungan dengan
responsiveness, realibility dan Kepuasan Pasien Peserta JKN
tangiable. tentang Pelayanan di Instansi
Rawat Inap RSUD dr. M. Yunus
Bengkulu. Fakultas Keperawatan
2) Bagi Institusi Pendidikan Universitas Andalas. Tesis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sumber referensi atau informasi bagi Fandy Tjiptono dan Gregorius chandra.
institusi pendidikan kesehatan (2016). Service, Quality &
khususnya dalam rangka satisfaction. Yogyakarta. Andi
memperkenalkan pelayanan kesehatan Irmawati., Kurniawati. (2014). Pengaruh
lebih spesifik terkait dengan motivasi kualitas layanan kesehatan terhadap
dan kualitas pelayanan asuhan keputusan pasien berobat di RSUD
keperawatan di kamar operasi. Moewardi Jebres . Benefit Jurnal
menambah pengetahuan, wawasan serta Manajemen dan Bisnis Vol : 15.
informasi tentang motivasi untuk
meningkatkan kualitas pada Latupono, A., M. M. Alimin ., dan Andi Z.
pelaksanaan pelayanan asuhan (2014). Hubungan Mutu Pelayanan
keperawatan di kamar operasi. terhadap Kepuasan Pasien Rawat
3) Bagi perawat Inap di RSUD Masohi. JST
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Kesehatan 2015.
menjadi bahan masukan untuk menilai
Kotler, Philip dan Keller, (2007),
dan meningkatkan motivasi diri. Pada
Manajemen Pemasaran, Jilid I,
kualitas pelayanan asuhan keperawatan
Edisi Kedua belas, PT. Indeks,
yang harus ditingkatkan Kembali pada
Jakarta
responsiveness, realibility dan tangiable
4) Bagi peneliti Selanjutnya Miftahun dan Sugiyanto. (2010). Pengaruh
Diharapkan agar peneliti selanjutnya dukungan social dan kepemimpinan
lebih mendalami dan mengkaji terkait transformasional terhadap
lemahnya motivasi ekstrinsik dan komitmen organisasi dengan
kualitas pelayanan asuhan keperawatan mediator motivasi kerja. Jurnal
pada responsiveness, realibility dan psikologi volume 37, No. 1, 94 –
tangiable 109
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 203

Masruroh, dkk (2013).Pengaruh


Kemanfaaatan NPWP, Pemahaman
Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan,
Sanksi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak (Studi
Empiris Pada WPOP Di Kabupaten
Tegal). Diponegoro Journal Of
Accounting Volume 2, Nomor 4.
Robertson, G.L. (2013). “Food Packaging:
Principles and Practice” 3rd ed.
CRC Press, Boca Raton

Anda mungkin juga menyukai