Abstrak
Keberhasilan suatu rumah sakit dalam menjalankan fungsinya ditandai dengan adanya
peningkatan mutu pelayanan dalam suatu rumah sakit. Kepuasan pasien merupakan hasil evaluasi
setelah membandingkan apa yang dirasakan dengan harapannya. Tujuan penelitian ini untuk
menganalisis hubungan persepsi pasien terhadap mutu pelayanan rumah sakit dengan kepuasan pasien
rawat jalan di Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah peneltian
kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18-
22 Maret 2021. Sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara non probability sampling
menggunakan metode purposive samplingpada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya
dengan 57 responden. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Analisis data
dilakukan uji univariat dan bivariat, kemudian dilakukan uji statistik Chi Square. Hasil penelitian uji
statistik diperoleh nilai p value = 0,00 < α (0,05) hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara Persepsi Pasien Dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Ar-Royyan
Indralaya Tahun 2021. Saran bagi Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya perlu secara rutin mengamati
pelayanannya dan selalu meningkatkan mutu pelayanan yang menurut pasien belum sesuai dengan yang
diharapkan oleh pasien. Hal ini bisa dilakukan dengan lebih memperhatikan akan kebutuhan dan
keinginan pasien, peningkatan fasilitas, sarana dan prasarana, jaminan rasa aman, nyaman, dan
kepercayaan serta pelayanan yang dijanjikan secara cepat, akurat, dan pasti sehingga akan
meningkatkan kepuasan pasien.
Abstract
The success of a hospital in carrying out its functions is marked by an increase in the quality of
service in a hospital. Patient satisfaction is the result of evaluation after comparing what is felt with
expectations. The purpose of this study was to analyze the relationship between patient perceptions of the
quality of hospital services and outpatient satisfaction at Ar-Royyan Indralaya Hospital in 2021. This
type of research is a quantitative research using a cross sectional approach. This research was conducted
on March 18-22 2021. The sample in this study was conducted by non-probability sampling using
purposive sampling method on outpatients at Ar-Royyan Hospital Indralaya with 57 respondents. This
study uses a questionnaire as an instrument. Data analysis was carried out by univariate and bivariate
tests, then Chi Square statistical tests were performed. The results of statistical tests obtained p value =
0.00 < (0.05) this indicates that there is a significant relationship between Patient Perception and
Outpatient Satisfaction at Ar-Royyan Hospital Indralaya in 2021. Suggestions for Ar-Royyan Hospital -
Royyan Indralaya needs to routinely observe his services and always improve the quality of services that
according to the patient are not in accordance with what the patient expects. This can be done by paying
more attention to the needs and desires of patients, improving facilities, facilities and infrastructure,
guaranteeing a sense of security, comfort, and trust as well as the promised services quickly, accurately,
and surely so that it will increase patient satisfaction.
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Riawati, Leni Wijaya 62
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Riawati, Leni Wijaya 63
melayani dengan baik. Menurut Supriyanto setelah dilakukan analisa dan menggunakan
dan Hufron dalam Astutik (2020), Uji Koefisien Korelasi Spearman’s Rank
menyebutkan secara garis besar indeks diperoleh P Value 0,000 atau P Value < 0.01.
kepuasan pasien dibagi menjadi 5 antara lain Menurut hasil penelitian Izati (2020),
product quality, service quality, emotional dengan menggunakan metode kuantitatif
factor, price dan cost of aquaring. dengan pendekatan Cross Sectional.
Kepuasan pasien merupakan hasil Pengambilan sampel menggunakan teknik
evaluasi setelah membandingkan apa yang Probability sampling. Analisis univariat dan
dirasakan dengan harapannya (Firmansyah regresi logistik dalam judul penelitian
dalam Tambuwun, 2020). Kepuasan pasien pengaruh persepsi mutu pelayanan
akan timbul jika kebutuhan dan keinginan kesehatan terhadap tingkat kepuasan pasien
pasien dapat terpenuhi oleh pelayanan yang rawat jalan di UPTD Puskesmas Binuang
bermutu. Puas atau tidaknya pasien terhadap tahun 2020, didapatkan hasil analisis
suatu pelayanan yang diberikan ditentukan menunjukkan bahwa variabel yang
oleh perilaku yang tampak sesudah berpengaruh terhadap kepuasan pasien
menggunakan produk tersebut. Pasien yang adalah kehandalan (reability) dan bukti fisik
puas akan memberikan keuntungan kepada (tangible) dengan nilai p-value <0,05 yaitu
organisasi penyedia jasa kesehatan, variabel persepsi kehandalan memiliki Sig =
diantaranya mereka akan menggunakan 0,025 dan variabel persepsi bukti fisik
kembali pelayanan yang diberikan apabila memiliki Sig = 0.008. Sedangkan variabel
dikemudian hari mereka membutuhkannya daya tanggap, jaminan dan kepedulian tidak
kembali dan dapat menganjurkan orang lain berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
untuk dapat menggunakan pelayanan Sedangkan menurut hasil penelitian
tersebut. Sebaliknya, ketidakpuasan Tambuwun (2020), dengan menggunakan
pelanggan akan menyebabkan rumah sakit metode penelitian analitik observasional
sulit untuk bertahan dalam menghadapi dengan pendekatan Cross Sectional dalam
persaingan. Sehingga melalui pelayanan judul penelitian hubungan antara mutu jasa
kesehatan yang baik maka pasien akan pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien
datang menggunakannya kembali bahkan rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah
menganjurkan orang lain untuk dapat Amurang tahun 2020, didapatkan hasil
menggunakannya (Budhiarta dan Muttaqin penelitian menunjukkan terdapat hubungan
dalam Tambuwun, 2020). Semakin antara nilai p-value dimensi bukti fisik
meningkatnya tuntutan masyarakat akan (0,000), kehandalan (0.000), daya tanggap
mutu pelayanan kesehatan, maka fungsi (0.000), jaminan (0.012) dan empati (0.023)
pelayanan secara perlu ditingkatkan untuk dengan kepuasan pasien.
dapat memberikan kepuasan bagi pasien Untuk menghadapi persaingan yang
(Ismainar dalam Tambuwun, 2020). terjadi saat ini dalam bidang kesehatan setiap
Menurut hasil penelitian Astutik penyedia layanan kesehatan dituntut untuk
(2020), dengan menggunakan metode survey dapat memberikan pelayanan yang berbeda
analitik dengan pendekatan Cross Sectional. dari yang lain. Salah satu rumah sakit yang
Pengambilan sampel menggunakan teknik sedang berkembang dan menghadapi
Accidental Sampling dalam judul penelitian persaingan saat ini harus lebih
hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan memperhatikan dan meningkatkan value
kepuasan pasien peserta BPJS rawat jalan yang diberikan pada konsumennya adalah
tahun 2020, didapatkan hasil 43% responden Rumah Sakit Ar-Royyan.
mengatakan mutu pelayanan kesehatan baik Rumah Sakit Ar-Royyan merupakan
dan 56,5% responden mengatakan mutu salah satu rumah sakit swasta yang awalnya
pelayanan sangat baik. Pada penelitian ini diberi nama Klinik Sehat Sejahtera (KSS),
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Riawati, Leni Wijaya 64
kemudian berganti nama menjadi Klinik dengan kepuasan pasien rawat jalan di
Utama Sehat Sejahtera. Namun seiring Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya tahun
berjalannya waktu Klinik Utama Sehat 2021.
Sejahtera terus berkembang dan mengalami
peningkatan fasilitas dan pelayanan Manfaat Penelitian
kesehatan baik dari ruangan medis maupun Manfaat Teoritis
non medis dan sedang dalam tahap Mengembangkan ilmu yang diperoleh
penyelesaian serta melengkapi peralatan- dalam perkuliahan khususnya dalam bidang
peralatan medis lainnya yang sesuai dengan metodelogi penelitian serta memberi bahan
standar rumah sakit pada umumnya. Rumah masukan dan perbandingan bagi peneliti
Sakit Ar-Royyan terletak di Kabupaten Ogan lanjut yang serupa. Penelitian diharapkan
Ilir yang berlokasi di Jl. Lintas Timur KM. dapat memberikan tambahan baru yang
33 Samping RM. Sederhana Kelurahan relevan tentang hubungan persepsi pasien
Timbangan. terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit
Menurut data Rumah Sakit Ar-Royyan dengan kepuasan pasien rawat jalan
Indralaya jumlah kunjungan pasien rawat khususnya mahasiswa STIKES Mitra
jalan pada tahun 2018 sebanyak 8.927 Adiguna Palembang.
pasien, jumlah kunjungan pasien rawat jalan
pada tahun 2019 sebanyak 13.440 pasien dan Manfaat Praktis
jumlah kunjungan pasien rawat jalan pada Dengan hasil penelitian ini dapat
tahun 2020 sebanyak 14.325 pasien (Data menjadi masukan dan pertimbangan untuk
Rekam Medik, 2020). mengadakan evaluasi bagi pelayanan di
Berdasarkan survei awal yang Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya tahun
dilakukan di Poliklinik Rawat Jalan Rumah 2021 dalam meningkatkan pelayanan
Sakit Ar-Royyan pada tanggal 15 Desember kesehatan sehingga menimbulkan kepuasan
2020 terhadap 15 orang pasien Poliklinik bagi pasien yang berobat di rumah sakit.
Rumah Sakit Ar-Royyan dilakukan
wawancara di dapat 10 orang yang tidak puas METODE PENELITIAN
terhadap pelayanan kesehatan sedangkan 5 Desain dan Format Penelitian
orang merasa puas terhadap pelayanan Pada penelitian ini peneliti
kesehatan Rumah Sakit. Ketidakpuasan menggunakan penelitian kuantitatif.
disebabkan karena dokter pemeriksa dokter Penelitian kuantitatif merupakan jenis
umum dikarenakan pasien yang terlalu penelitian yang analisisnya secara umum
banyak yang butuh pelayanan dan dokter memakai analisis statistik. Karenanya, dalam
spesiali di bantu dengan dokter jaga/dokter penelitian kuantitatif pengukuran terhadap
umum dan fasilitas seperti toilet pasien gejala yang diamati menjadi penting,
terlalu jauh dari ruang tunggu pasien. sehingga pengumpulan data dilakukan
Berdasarkan uraian diatas, maka dengan menggunakan daftar pertanyaan
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berstruktur (angket) yang disusun
dengan judul “Analisis Persepsi Pasien berdasarkan pengukuran terhadap variabel
tentang Mutu Pelayanan Rumah Sakit dan yang diteliti yang kemudian menghasilkan
Hubungannya dengan Kepuasan Pasien data kuantitatif (Maulida, 2016).
Rawat Jalan di Rumah Sakit Ar-Royyan Rencana penelitian menggunakan
Indralaya Tahun 2021”. metode Cross Sectoinal. Dimana Cross
Sectoinal adalah jenis penelitian yang
Tujuan Penelitian menekankan waktu pengukuran/observasi
Diketahuinya hubungan persepsi data variabel independen dan dependen
pasien terhadap mutu pelayanan rumah sakit
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Riawati, Leni Wijaya 65
hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2021. Sedangkan data sekunder diperoleh
2017). pada penelitian ini berasal dari arsip dan
dokumen lain yang berasal dari Rumah Sakit
Waktu dan Tempat Penelitian Ar-Royyan Indralaya 2021.
Penelitian ini telah dilakukan pada Teknik pengumpulan data pada
tanggal 18 - 22 Maret 2021di ruang rawat penelitian ini menggunakan keusioner
jalan Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya sebagai alat bantu dalam pengambilan data
Tahun 2021. mutu pelayanan dan kepuasan pasien.
Teknik pengolahan data pada
Populasi dan Sampel penelitian ini mengggunakan tahap-tahap
Populasi pada penelitian ini adalah berikut ini:
semua pasien rawat jalan satu bulan terakhir 1. Editing (pengeditan data)
di ruang rawat jalan Rumah Sakit Ar-Royyan 2. Coding (pengkodean)
Indralaya yang berjumlah 1.090 orang.Dalam 3. Proccessing
penelitian ini peneliti mengambil sampel 4. Cleaning data (pembersihan data)
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi
sebanyak 57 responden. Teknik Analisis Data
Pengambilan sampel pada penelitian Analisis Univariat
ini dilakukan dengan cara non probability Analisis univariat dilakukan terhadap
sampling menggunakan metode purposive tiap variabel dari hasil penelitian yaitu
sampling. Pengambilan sampel secara variabel independen (mutu pelayanan) dan
porposive didasarkan pada suatu variabel dependen (kepuasan pasien) yang
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh dianalisis dengan menggunakan tabel
peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat- distribusi frekuensi.
sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya (Notoatmodjo, 2012). Analisis Bivariat
Kriteria Inklusi: Analisis bivariat adalah analisis untuk
1. Pasien rawat jalan Rumah Sakit Ar- mengetahui hubungan antara variabel
Royyan Indralaya. independen dengan variabel dependen yang
2. Pasien kunjungan ulangan. dianalisis dengan uji Chi Square(x₂) dengan
3. Dapat membaca dan menulis. taraf signifikan (α) = 0,05.
4. Bersedia menjadi responden dan mengisi 1. Jika p value ≤ nilai α adalah (0.05). Maka
kuesioner. ada hubungan antara variabel independen
5. Kelompok usia pemuda: 18 – 65 tahun dengan variabel dependen.
Kriteria Eksklusi: 2. Jika p value> nilai α adalah (0.05). Maka
1. Pasien rawat inapRumah Sakit Ar-Royyan tidak ada hubungan antara variabel
Indralaya. independen dengan variabel dependen.
2. Pasien yang menolak menjadi responden.
3. Pasien baru pertama kali berobat.
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Riawati, Leni Wijaya 66
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Riawati, Leni Wijaya 67
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Riawati, Leni Wijaya 68
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Riawati, Leni Wijaya 69
kepuasan pasien rawat jalan di Rumah Kepuasan Pasien Rawat Jalan Pada
Sakit Ar-Royyan Indralaya Puskesmas Pembantu Desa Menamang
Bagi Institusi Pendidikan Kanan Kecamatan Muara Kaman
Hasil penelitian ini dapat meperkaya Kabupaten Kutai Kartanegara”.
referensi atau wacana ilmiah yang dapat Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan:
dipergunakan untuk melakukan penelitian- Aplikasi dan Praktek Keperawatan
penelitian selanjutkan yang berkaitan dengan Profesional (Edisi 5). Jakarta: Salemba
kepuasa pasien dan mutu pelayanan di rumah Medika.
sakit. Respati, Shinta Ayu. 2015. Hubungan Mutu
Pelayanan Kesehatan dengan Tingkat
Bagi Peneliti Yang Akan Datang Kepuasan Pasien Rawat Inap di
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat Puskesmas Halmahera Kota Semarang.
mengembangkan variabel yang ada dengan Universitas Semarang.
sampel yang lebih banyak lagi. Dan Taekab, Aprina Hetikus dan Criswardani
diharapkan peneliti selanjutnya dapat Suryawati. Wulan Kusumastuti. 2018.
melakukan penelitian kepuasan pasien “Analisis Persepsi Pasien terhadap
dengan menggunakan metode yang berbeda. Mutu Pelayanan Puskesmas dan
Seperti penelitian dengan menggunakan Hubungannya dengan Kepuasan Pasien
wawancara yang mendalam atau penelitian Rawat Jalan di Puskesmas Leyangan
dengan menggunakan metode kualitatif. Kabupaten Semarang Tahun 2018”.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, volume 7,
DAFTAR PUSTAKA nomor 1, januari 2019 (ISSN: 2356-
Astutik. Emi Elliya. Achmad Efrizal A. Dan 3346).
Said Madijanto. 2020. “Hubungan Mutu Tambuwun, Prisilia Zefanya. Ribka E. W
Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Grace E. C. Korompis. 2020.
Pasien Peserta BPJS Rawat “Hubungan antara Mutu Jasa
Jalan.Jurnal Kesehatan dr. Soebandi, Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan
volume 8, nomor 2”. Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit
Hamzani, Dewi Gustiana. Nur Fitriyah dan Umum Daerah Amurang”. Jurnal
Anwar Alaydrus. 2018. “Pengaruh Kesehatan Masyarakat, volume 9,
Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat nomor 5, halaman 49-55.
Kepuasan Paien Rawat Inap Pengguna Tias, Yayi Ayuningsih. 2016. “Pengaruh
Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Pelayanan terhadap Kepuasan
Sosial (BPJS) Di Rumah Sakit Umum Pengguna BPJS Kesehatan Pada RSU
Daerah Inche Abdul Moeis Siti Hajar Medan”. Jurnal Bisnis
Samarinda”,Jurnal eJournal Ilmu Administrasi, volume 5, nomor 2,
Pemerintahan, volume 6, nomor 4, halaman 33-41.Diakses pada tanggal 7
halaman 1593-1606. November 2020
Iman, Arief Tarmansyah dan Dewi Lena. Wati, Dwi Citra., Yeni Riza & Achmad
2017. “Manajemen Mutu Informasi Rizal. 2020. “Hubungan Persepsi
Kesehatan I: Quality Assurance”. Pasien pada Mutu Pelayanan Kesehatan
Izati, Anugrah. Ahmad Zacky A. dan Deni S. terhadap Kepuasan Pasien di Instalasi
2020. “Pengaruh Persepsi Mutu Rawat Inap RSD Idaman Banjarbaru
Pelayanan Kesehatan terhadap Tingkat Tahun 2020”.Diakses pada tanggal 8
Kepuasan Pasien Rawat Jalan di UPTD November 2020.
Puskesmas Binuang Tahun 2020”.
Maulida, Nur. Theresia Militina dan Eka Y.
2016. “Pengaruh Pelayanan Terhadap
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 12, No. 23, Januari 2022
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 196
Abstrak
Latar Belakang: Kualitas pelayanan asuhan keperawatan merupakan hal yang sangat penting
untuk meningkatkan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan sehingga membuat
kepercayaan pasien semakin meningkat kepada rumah sakit. Salah satu penyebab peningkatan
kualitas asuhan keperawatan yaitu perlunya motivasi yang diperlukan oleh perawat yang
menjalani pelayanan tersebut. Sehingga hal ini perlu ada perhatian khusus dari pihak rumah sakit
untuk memperhatikan hal ini agar meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi dengan kualitas pelayanan asuhan
keperawatan di kamar operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Metode: Penelitian ini
yaitu menggunakan metode deskriftif korelasi dengan cross sectional. Adapun sampel penelitian
yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak
20 responden. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat
menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil: Sebagian besar responden memiliki motivasi
kuat (35%) dan sebagian besar responden kualitas pelayanan asuhan keperawatan pada kategori
baik (85%). Hasil dari uji kerolasi rank spearman didapatkan hasil p value = 0,010 (p < 0,05).
Kesimpulan: Ada hubungan motivasi dengan kualitas pelayanan asuhan keperawatan di kamar
operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
Abstract
Background: The quality of nursing care service is very important to incrase satisfaction with
the service provided so as to increase patient confidence in the hospital, one of which is by
improving the quality of nursing care, namely the need for motivation needed by nurse who
undergo these services so that this need attention. Spescifically from the hospital to pay attention
to this matter in order to improve health services to the community. This study aims to determine
the relationship between motivation and quality of nursing care in the operating room of Sultan
Imanuddin Pangkalan Bun Hospital. Methode: The method used in this study is descriptive
correlation with cross sectional. The research sample used in this study is total sampling with a
sample size of 20 respondents. Univariate analysis using frequency distribution and bivariate
analysis using the rank spearmen correlation test. The results: Most of the respondents have
strong motivation (65%) and most of the respondents the quality of nursing care services good
category (85%). The results of the correlation rank spearman test showed p value = 0,010 (α <
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 197
0,05). Conclusion: There is a relationship between motivation and the quality of nursing care in
the operating room of the Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Hospital.
tindakan medis dapat berdampak buruk bagi Berdasarkan latar belakang masalah
pasien. Dampak tersebut dapat berupa sakit sebagaimana diuraikan sebelumnya, maka
pasien bertambah parah, kecacatan bahkan perlu dilakukan pengkajian secara
kematian (Jacobalis, S. Rahardi, dalam mendalam tentang bagaimana hubungan
Ardiansyah F. 2015). Kualitas pelayanan motivasi dengan kualitas pelayanan asuhan
kesehatan yang terkait erat dengan petugas keperawatan di kamar operasi RSUD Sultan
kesehatan yaitu mengenai pelayanan staff, Imanuddin Pangkalan Bun Kalimantan
dalam hubungannya menjalankan Tengah?
administrasi perawatan dan medik. Sikap
pegawai staff yang pilih kasih terhadap METODE PENELITIAN
pasien dalam menjalankan administrasi Desain dalam penelitian ini
perawatan dan medik merupakan hal menggunakan desain analisis kuantitatif
kontradiktif bagi kualitas pelayanan dengan pendekatan Cross sectional. Sample
kesehatan. pada penelitian ini yaitu 20 perawat kamar
Dalam meningkatkan kualitas operasi dan 20 pasien di kamar operasi
pelayanan yang diberikan pegawai pihak dengan teknik total sampling. Analisis
manajemen harus senantiasa memperhatikan bivariat dianalisis dengan distribus frekuensi
faktor-faktor yang mendorong pegawai sedangkan analisis bivariat dengan uji rank
bekerja dengan produktif, salah satunya spearman.
yaitu memperhatikan motivasi kerja
pegawai. Dengan memperhatikan faktor HASIL
motivasi kerja pegawai maka pegawai dalam 1. Data Umum responden perawat kamar
bekerja akan senantiasa disertai dengan operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
perasaan senang dan tidak terpaksa serta Bun
mempunyai semangat kerja yang tinggi Usia (thn) Frekuensi (n) Persentase (%)
(Ambo Telle, 2). Frederickson & Hart 26-35 5 25
(1985) dalam Jeondan Robertson (2013) 36-45 8 40
menyatakan bahwa motivasi afektif 46-55 6 30
56-65 1 5
menyebabkan individu bekerja di sektor
Total 20 100
publik ketika mereka secara emosional
yakin akan pentingnya pelayanan publik.
Motivasi yang dibangun secara intrinsik Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)
dengan memenuhi kebutuhan tenaga medis, SPK 2 35
pendekatan persuasive dari para pemangku D III 18 65
S1 0 0
kepentingan di rumah sakit serta
Total 20 100
memberikan rambu-rambu kerja yang jelas,
akan membangun kuat dorongan para medis
Jenis Frekuensi (n) Persentase (%)
untuk memberikan pelayanan kesehatan Kelamin
yang optimal. Melihat pendapat tersebut, Pria 13 65
maka motivasi memiliki hubungan sebab Wanita 7 35
akibat dengan kualitas pelayanan. Hal ini Total 20 100
memberi arti sehingga dapat dikatakan
bahwa untuk meningkatkan kualitas
pelayanan, dibutuhkan motivasi dari
pemberi layanan.
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 199
Pada motivasi intrinsik didapatkan hasil 2,95 kamar operasi dapat terpenuh. Hal ini sesuai
(34,99%) tertera dalam lampiran 7. Motivasi dengan misi kamar operasi di RSUD Sultan
intrinsik yang ditujukan oleh perawat dalam Imanuddin Pangkalan Bun yang menyatakan
melakukan pekerjaan ditandai dengan rasa bahwa menyelenggarakan pelayanan bedah
tanggung jawab yang tinggi salah satu yang komprehensif, professional, aman dan
contohnya dibuktikan dengan selalu mengisi sesuai ilmu pengetahuan untuk melayani
dokumentasi asuhan keperawatan pada seluruh lapisan masyarakat. Hal ini sejalan
tindakan yang sudah dilakukan. selain itu pendapat Zeithaml dan Berry dalam
perawat di kamar operasi berusaha sebaik Tjiptono dan Chandra (2016) yang
mungkin untuk memberikan pelayanan yang menyatakan bahwa perilaku para karyawan
terbaik dengan merawat sepeuh hati. Hal ini mampu menumbuhkan kepercayaan
sesuai dengan visi misi RSUD Sultan pelanggan terhadap perusahaan dan
Imanuddin Pangkalan bun yaitu perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi
meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan para pelanggannya.
dan mewujudkan pengelolaan rumah sakit Penilaian pasien juga baik pada
yang profesional. Menurut Steers & Porter emphaty sebesar 3,92 dengan nilai dukungan
(dalam Miftahun & Sugiyanto 2010), terhadap kualitas pelayanan mencapai
menyatakan bahwa motivasi kerja adalah 20,24%. Pada dasarnya pasien dalam
suatu usaha yang dapat menimbulkan suatu menerima pelayanan sangat menginginkan
perilaku, mengarahkan perilaku, dan pelayanan yang akurat, lengkap. Dalam hal
memelihara atau mempertahankan perilaku ini diperlukan sikap seorang perawat yang
yang sesuai dengan lingkungan kerja dalam bersimpatik kepada pasien serta meyakinkan
organisasi. Karyawan yang mempunyai bahwa perawat mampu menyelesaikan
motivasi kerja tinggi akan berusaha agar masalah yang dihadapinya saat mendapatkan
pekerjaannya dapat terselesaikan dengan pelayanan di kamar operasi. Sebagaimana
sebaik‐baiknya. sesuai dengan tujuan dari misi kamar operasi
Kualitas pelayanan asuhan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
keperawatan yang dinilai tinggi dan baik di yaitu terlaksananya pelayanan medis dan
kamar operasi RSUD Sultan Imanuddin keperawatan yang menyeluruh, professional,
Pangkalan Bun yaitu assurance 3,98 dengan aman dan sesuai perkembangan ilmu
tingkat dukungan 20,54%. Pasien pengetahuan. Dengan misi ini Hal ini sejalan
mendapatkan jaminan pelayanan yang baik dengan pendapat Zeithaml dan Berry dalam
sebelum dilakukan operasi, salah satunya Tjiptono dan Chandra (2016), yang
yaitu mendapat ruang rawat inap baik menyatakan berarti bahwa perusahaan
sebelum pasien dilakukan operasi dan memahami masalah para pelanggannya dan
setelah dilakukan operasi. hal ini merupakan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta
salah satu bentuk perhatian khusus kepada memberikan perhatian personal kepada para
pasien agar kualitas asuhan pelayanan pelanggan dan memiliki jam operasi yang
keperawatan di kamar operasi dapat nyaman.
dilaksanakan dengan baik. Saat melakukan Penilaian pasien pada Tangiable
pelayanan, perawat juga harus sebesar 3,86 dengan nilai dukungan terhadap
memperhatikan setiap keluhan yang kualitas pelayanan mencapai 19,93%. Pada
dirasakan oleh pasien saat pasien dasarnya kamar operasi merupakan kamar
membutuhkan pelayanan dari perawat. yang memerlukan peralatan yang lengkap
Sehingga harapan pasien semua dan canggih untuk menunjang pelayanan
kebutuhannya saat dilakukan tindakan di operasi kepada pasien. Sehingga dengan
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 201
adanya peralatan yang lengkap dan canggih operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
ini diharapakan dapat menunjang seluruh Bun ini didapatkan nilai p value = 0,010 (α
pelayanan di kamar operasi dapat berjalan < 0,05) yang diartikan bahwa ada hubungan
dengan lancar, jelas dan mudah dipahami. motivasi dengan kualitas asuhan
Sebagaimana sesuai dengan falsafah kamar keperawatan di kamar operasi RSUD Sultan
operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Imanuddin Pangkalan Bun. Hal ini
Bun yaitu yang berisi menyelamatkan pasien menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
dengan aman adalah kewajiban kami. asuhan keperawatan tidak lepas dari
Penilaian pasien pada Realibility pengaruh motivasi.
sebesar 3,86 dengan nilai dukungan terhadap Frederickson & Hart (1985) dalam
kualitas pelayanan mencapai 19,93%. Pada Jeondan Robertson (2013) menyatakan
dasarnya, perawat sangat berperan dalam bahwa motivasi afektif menyebabkan
membantu pelayanan asuhan keperawatan individu bekerja di sektor publik ketika
yang dibutuhkan pasien saat mengalami mereka secara emosional yakin akan
masalah Kesehatan. Dalam hal ini, perawat pentingnya pelayanan publik. Motivasi yang
memliki sikap yang dapat meyakinkan dibangun secara intrinsik dengan memenuhi
pasien sehingga pasien merasa masalahnya kebutuhan tenaga medis, pendekatan
yang sedang dihadapi yakin akan persuasive dari para pemangku kepentingan
terselesaikan. Salah satu cara meyakinkan di rumah sakit serta memberikan rambu-
pasien yaitu perawat harus mampu rambu kerja yang jelas, akan membangun
menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan kuat dorongan para medis untuk
oleh pasien dengan sikap yang sopan memberikan pelayanan kesehatan yang
sehingga pasien merasa nyaman saat optimal. Melihat pendapat tersebut, maka
menerima pelayanan dari perawat. Hal ini motivasi memiliki hubungan sebab akibat
sesuai dengan moto dari kamar operasi dengan kualitas pelayanan. Hal ini memberi
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun arti sehingga dapat dikatakan bahwa untuk
yaitu pelayanan yang memuaskan adalah meningkatkan kualitas pelayanan,
tekad kami. dibutuhkan motivasi dari pemberi layanan.
Penilaian pasien pada Responsivenes
sebesar 3,75 dengan nilai dukungan terhadap KESIMPULAN
kualitas pelayanan mencapai 19,36%. Pada Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat
dasarnya, pasien mengharapkan pelayanan menyimpulkan:
yang cepat dan tepat dalam pelayanan yang 1. Motivasi perawat di kamar operasi
mereka perlukan. Dalam hal ini, perawat RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
diharapkan dapat memberikan asuhan Bun.sebagian besar responden memiliki
keperawatan yang cepat dan tepat agar motivasi kuat
masalah yang dihadapi pasien dapat 2. Kualitas pelayanan asuhan keperawatan
terpenuhi dan pasien merasakan puas dalam di kamar operasi RSUD Sultan
pelayanannya. Hal ini sesuai dengan tujuan Imanuddin Pangkalan Bun.sebagian
dari kamar operasi RSUD Sultan Imanuddin besar kualitas pelayanan asuhan
Pangkalan Bun yaitu terlaksananya keperawatan dalam kategori baik.
pelayanan bedah bagi seluruh lapisan 3. Ada hubungan motivasi dengan kualitas
masyarakat yang paripurna. asuhan keperawatan di kamar operasi
Berdasarkan tabel uji silang di atas RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
menunjukkan bahwa hubungan motivasi dan Bun.
kualitas pelayanan keperawatan di kamar
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 202
SARAN
1) Bagi Rumah Sakit Dan Manejemen DAFTAR PUSTAKA
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan masukkan bagi
manajemen rumah sakit dan pihak Anonim., (2010). Pendekatan
terkait kamar operasi untuk Komprehensif Untuk Penyakit
meningkatkan motivasi perawat Ginjal Dan Hipertensi.
khususnya perawat kamar operasi pihak http://www.jurnalmedika.com/edisi
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan -tahun-2010/edisi-no-12-vol-xxxvi-
Bun membuat program kerja yang 2010/267-kegiatan/485-
berorientasi pada upaya peningkatan pendekatan-komprehensif-untuk-
motivasi ekstrinsik. Demikian juga penyakit-ginjal-dan-hipertensi.
halnya pada kualitas pelayanan, agar Ardiansyah, F. (2015). Analisis Faktor-
berfokus pada peningkatan faktor yang berhubungan dengan
responsiveness, realibility dan Kepuasan Pasien Peserta JKN
tangiable. tentang Pelayanan di Instansi
Rawat Inap RSUD dr. M. Yunus
Bengkulu. Fakultas Keperawatan
2) Bagi Institusi Pendidikan Universitas Andalas. Tesis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sumber referensi atau informasi bagi Fandy Tjiptono dan Gregorius chandra.
institusi pendidikan kesehatan (2016). Service, Quality &
khususnya dalam rangka satisfaction. Yogyakarta. Andi
memperkenalkan pelayanan kesehatan Irmawati., Kurniawati. (2014). Pengaruh
lebih spesifik terkait dengan motivasi kualitas layanan kesehatan terhadap
dan kualitas pelayanan asuhan keputusan pasien berobat di RSUD
keperawatan di kamar operasi. Moewardi Jebres . Benefit Jurnal
menambah pengetahuan, wawasan serta Manajemen dan Bisnis Vol : 15.
informasi tentang motivasi untuk
meningkatkan kualitas pada Latupono, A., M. M. Alimin ., dan Andi Z.
pelaksanaan pelayanan asuhan (2014). Hubungan Mutu Pelayanan
keperawatan di kamar operasi. terhadap Kepuasan Pasien Rawat
3) Bagi perawat Inap di RSUD Masohi. JST
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Kesehatan 2015.
menjadi bahan masukan untuk menilai
Kotler, Philip dan Keller, (2007),
dan meningkatkan motivasi diri. Pada
Manajemen Pemasaran, Jilid I,
kualitas pelayanan asuhan keperawatan
Edisi Kedua belas, PT. Indeks,
yang harus ditingkatkan Kembali pada
Jakarta
responsiveness, realibility dan tangiable
4) Bagi peneliti Selanjutnya Miftahun dan Sugiyanto. (2010). Pengaruh
Diharapkan agar peneliti selanjutnya dukungan social dan kepemimpinan
lebih mendalami dan mengkaji terkait transformasional terhadap
lemahnya motivasi ekstrinsik dan komitmen organisasi dengan
kualitas pelayanan asuhan keperawatan mediator motivasi kerja. Jurnal
pada responsiveness, realibility dan psikologi volume 37, No. 1, 94 –
tangiable 109
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 203
Abstrak
ketepatan n =
yang diinginkan, yaitu 0.5 pasien.
(Notoadmojo, 2018)
Kehandalan Meliputi kemampuan
memberikan pelayanan Kuesioner
39.880 (reliability)
yang dijanjikan dengan
Wawancara 1= Kurang
puas
Ordinal
n=
1+39.880 segera,
memuaskan
akurat, dan
2 = Puas
n = 99
Daya Meliputi keinginan para Kuesioner Wawancara 1= kurang Ordinal
tanggap staf untuk membantu puas
Teknik pengambilan sampel yang (responsive para pelanggan dan 2= Puas
ness)
digunakan pada penelitian ini adalah
Simple random Sampling. Pengambilan
Data yang telah terkumpul diolah
sampel dengan cara acak sesuai dengan
dan dianalisis dengan program
kriteria inklusi yang ada dalam anggota
komputer. Langkah–langkah proses
populasi. Sampel diambil dari pasien
pengolahan data meliputi:
rawat jalan yang ada di wilayah kerja
a. Editing
Puskesmas Johan Pahlawa. Untuk
Yaitu kegiatan memeriksa validitas
menentukan besar sampel yang diambil
data yang masuk seperti memeriksa
dari pasien rawat Jalan Puskesmas Johan
kelengkapan pengisian kuesioner,
Pahlawan digunakan rumus umum
kejelasan jawaban, konsistensi antar
sebagai berikut :
jawaban, relevansi jawaban, dan
1) Kriteria inklusi adalah karakteristik
keseragaman suatu perhitungan.
umum subjek penelitian dari suatu
b. Coding
populasi target dan terjangkau yang
Yaitu kegiatan pemberian tanda dari
akan diteliti (nursalam, 2017). Kriteria
data dan jawaban menurut kategori
inklusi dalam penelitian ini adalah:
masing- masing sehingga memudahkan
a. Pasien dengan berusia 20 -60
mengelompokkan data.
tahun
c. Entry
b. Pasien yang berkunjung ke
Yaitu kegiatan memasukkan data yang
puskesmas Johan pahlawan
telah didapat ke dalam program
c. Bisa baca tulis, tidak bisu dan tuli
komputer yang telah ditetapkan.
d. Bersedia menjadi responden
d. Tabulating
2) Kriteria Ekslusi adalah subjek atau
Yaitu kegiatan pengelompokkan
sampel yang tidak memenuhi kriteria
jawaban dengan cara yang diteliti dan
inklusi atau tidak layak menjadi
teratur, kemudian dihitung dan dijumlah
sampel (Nursalam 2017).
beberapa banyak item yang termasuk
a. Pasien dibawah umur 7 – 11 tahun
dalam satu kategori.
b. Pasien yang tidak berkunjung ke
Setelah dilakukan pengolahan data,
puskesmas Johan pahlawan
selanjutnya analisis data, Data yang telah
Jurnal Jurmakemas Vol. 1, No. 1, Aug 2021|43
terkumpul dianalisis dengan analisis Adapun batas Kerja Puskesmas
Univariat dan analisis bivariate. Analisis Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat
data dilakukan dengan bantuan program adalah :
computer. 1) Sebelah Utara berbatasan dengan
a. Analisis Univariat Kecamatan Meurebo.
Analisis univariat bertujuan u ntuk 2) Sebelah Selatan berbatasan dengan
menjelaskan karakteristik setiap variabel wilayah Kerja Puskesmas Suak Ribee.
penelitian. Bentuk analisis univariat 3) Sebelah Barat berbatasan dengan
tergantung jenis datanya. Menurut Samudera india.
Notoadmojo (2018), adalah yang 4) Sebelah Timur berbatasan dengan
dilakukan untuk satu variabel ateu per Kecamatan Kaway XVI.
variabel. Tujuannya adalah untuk Secara administrasi pemerintah luas
melihat seberapa besar proporsi variabel Wilayah Kerja Puskesmas Johan
yang diteliti dan disajikan dalam bentuk Pahlawan 193,6 Km2 . Puskesmas Johan
tabel. Analisa univariat dilakukan untuk Pahlawan berdiri pada tahun 1992
mengambarkan atau menjelaskan dengan luas bangunan 520 M2 dan luas
masing–masing variabel yang diteliti tanah ± 1500 M2.
dalam bentuk distribusi frekuensi dari Status puskesmas Johan Pahlawan
setiap penelitian (Notoadmodjo, 2018) adalah rawat jalan berlokasi di jalan Tgk.
Analisi univariat dilakukan untuk Driundeng No. 36 Gampong Ujong Baroh
menggambarkan atau menjelaskan Kecamatan Johan Pahlawan dengan
masing-masing variabel yang diteliti Akses ke jalan nasional ± 200 M Jarak
dalam bentuk distribusi frekuensi dari tempuh masyarakat ke puskesmes
setiap variabel penelitian (Notoadmodjo, terdekat 0,5 Km, terjauh 6 Km. untuk
2018). menghitung dari puskesmas dengan jalan
b. Analisis Bivariat tanpa hambatan, sedangkan hubungan
antara Puskesmas dengan Gampong -
Analisis bivariat digunakan untuk
Gampong di Wilayah kerja Puskesmas
mengethui hipotensi dengan menentukan
Johan Pahlawan cukup besar.
hubungan antara vsriabel independen
Penduduk di Kecamatan Johan
(variabel bebas) dengan variabel
Pahlawan sangat bervariasi dalam hal
dependen (variabel terikat mengunakan
umur, pekerja dan pendidikan. Jumlah
uji statistik Chi-square (Sugiyono,2018)
penduduk adalah 32.770 jiwa dengan
perbandingan jumlah laki-laki 16,334 jiwa
Hasil Penelitian
dan jumlah penduduk perempuan adalah
Gambaran umum lokal Penelitian
16,236 jiwa yang tersebar dari Gampong -
Wilayah Kerja Puskesmas Johan Gampong yang terdapat penduduknya
Pahlawan Kecamatan Johan Pahlawan adalah gampong Drien Rampak dengan
Kabupaten Aceh Barat adalah Desa Blang jumlah 6.428 jiwa. Sedangkan jumlah
Beurandang, Gampong Darat, Gampa, penduduk terendah adalah Gampong
Leuhan, Padang Seurahet, Drien Rampak, Darat dengan jumlah penduduk 559 jiwa
Lapang, Rundeng, Panggong, Kampung (Profil Puskesmas Johan Pahlawan, 2019).
Belakang. Uong Baruh dengan jumlah
Kepala Keluarga 3.986 yang merupakan Uji Validitas Dan Reliabilitas
terletak di ibu Kota Kabupaten Aceh 1. Kehandalan (Reliability)
Barat.
3 Apakah anda puas dengan 1. apakah anda puas membutuhkan waktu tunggu yang lama untuk mendaftar? 0,000
.0,643 Valid
pemeriksaan dokter disini? 2 apakah anda puas perawat melaksanakan pekerjaan dengan cepat? 0,657
4 Apakah anda puas dengan Valid 3 apakah anda puas perawat berkomunikasi dengan dokter?
0,716 .0,860
pemeriksaan perawat disini?
4 apakah anda puas dengan respon dokter dalam mengajukan pertayaan sakit
5. Apakah anda puas dengan yang anda deritaka apakah dokter tersebut berusaha memberikan .0,872
kenyamanan kepada anda saat mengkonsultasikan sakit yang anda derita?
petugas kamar obat 0, 620 Valid
menyampaikan cara pakai obat 5 apakah anda puas dengan tanggapan dokter ketika anda menyampaikan
keluhan sakit yang anda derita? .0,872
2 Apakah anda puas jika diperiksa perawat Tabel 4.8 Output Reliabilitas Statistik Jaminan (Assurance)
sedangkan dokter berada ditempat? 0,656
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
3 Apakah anda puas dengan pemeriksaan
dokter disini? .0,643 .924 4
5. Apakah anda puas dengan petugas kamar 1. apakah anda puas membutuhkan waktu tunggu yang lama untuk mendaftar?
0, 620 0,000
obat menyampaikan cara pakai obat
2 apakah anda puas perawat melaksanakan pekerjaan dengan cepat? 0,657
4 apakah anda puas dengan respon dokter dalam mengajukan pertayaan sakit
yang anda deritaka apakah dokter tersebut berusaha memberikan .0,872
kenyamanan kepada anda saat mengkonsultasikan sakit yang anda derita?
5 apakah anda puas dengan tanggapan dokter ketika anda menyampaikan keluhan
sakit yang anda derita? .0,872
6 apakah anda puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perawat pada bidang
obat? .0,667
2
mendaftar?
2. Jenis Kelamin
Tabel 4.11 Output Reliabilitas Statistik Empati (Empaty)
Reliability Statistics
Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Cronbach's Alpha N of Items No Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)
.904 6
1 Laki-laki 39 39.4
Tabel 4.12 validitas Empati (Empaty)
No Pernyataan Nilai r hitung 2 Perempuan 60 60.6
1. apakah anda puas membutuhkan waktu
tunggu yang lama untuk mendaftar? 0,519 Total 99 100.0
2 apakah anda puas perawat melaksanakan
pekerjaan dengan cepat? 0,.675 Sumber: data primer 2020
3 apakah anda puas perawat berkomunikasi
dengan dokter? 0,822
3. Pekerjaan
5. Bukti Langsung (Tangible)
Tabel 4.18 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat
No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 IRT 32 32.3
Tabel 4.14 Output Reliabilitas Statistik Bukti Langsung ( Tangible)
8 WRS 12 12.1
Tabel 4.13 validitas Bukti Langsung ( Tangible)
No Pernyataan Nilai r hitung Keterangan Total 99 100.0
1 SD 17 17.2
2 SMP 22 22.2
3 SMA 39 39.4
4 S1 21 21.2
Total 99 100.0
Karakteristik Responden
Total 99 100,0
Tabel 4.21Distribusi Frekuensi kategori Responden Berdasatkan Kehandalan Hubungan Persepsi Pasien Dengan Mutu Pelayanan
Rawat Jalan Di Puskesmas Johan Pahlawan.
No Kehandalan Frekuensi (n) Persentase (%) Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2020
1 Kurang Puas 28 28,3
Total 99 100.0
Tabel 4.26 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Empati Hubungan Persepsi Pasien Dengan Mutu Pelayanan Rawat Jalan
Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2020 Di Puskesmas Johan Pahlawan
No Pertayaan KP P
2 Puas 90 90,9
Total 99 100,0
4. Variabel Kategori Daya Tanggap Sumber : Data Primer (diolah) Tahun 2020
Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Kategori Responden Berdasarkan Responden Daya Tanggap Hubungan Persepsi Pasien Dengan
Mutu Pelayanan Rawat Jalan Di Puskesmas Johan Pahlawan
Pembahasan
2. Hubungan Persepsi pasien Daya Penelitian yang dilakukan
Tanggap (Responsivenes) Dengan Mutu bertujuan untuk mengetahui hubungan
pelayanan rawat jalan di Puskesmas persepsi pasien tentang mutu pelayanan
Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. rawat jalan di Puskesmas Johan
Pahlawan Kecamatan Johan Pahlawan
Mutu Pelayanan
Daya Tanggap Total OR
Kurang puas Puas PValue
(Responsivenes) (95%Cl) KabuPaten Aceh Barat. Variabel yang
N % N % N %
Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu
Abstrak
Mutu pelayanan kesehatan di Pukesmas akan menimbulkan persepsi yang pada masyarakat dan
mempengaruhi minat melakukan kunjungan kembali ketika merasakan sakit. Data dari Puskesmas Tomini
selama empat tahun terakhir, kunjungan pasien rawat jalan pada tahun 2017 sebanyak 9361 orang, tahun
2018 sebanyak 8478 orang, tahun 2019 sebanyak 7614 dan tahun 2020 sebanyak 6084 orang. Penurunan
jumlah pasien rawat jalan yang berobat ke Puskesmas Tominimerupakan indikasi adanya suatu
permasalahan yang perlu mendapat perhatian. Penurunan jumlah kunjungan pasien tersebut dapat terjadi
karenamutu pelayanan yang belum optimal.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya persepsi pasien
tentang mutu pelayanan kesehatan yang meliputi (tangible), daya tanggap (responsiveness), kehandalan
(reliability), jaminan (assurance), dan empati (empathy) di Puskesmas Tomini Kecamatan Tomini
Kabupaten Parigi Moutong.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai
berikut: Bagaimanakah persepsi pasien tentang mutu pelayanan kesehatan yang meliputi bukti langsung
(tangible), daya tanggap (responsiveness), kehandalan (reliability), jaminan (assurance), dan empati
(empathy) di Puskesmas Tomini Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong?
Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukan persepsi pasien dalam mutu pelayanan kesehatan
dari bukti langsung yang baik sebanyak 63,6% dan kurang baik sebanyak 36,4%. Daya tanggap sama
banyak jumlahnya antara persepsi yang baik dan kurang baik sebanyak 50%. Kehandalan 61,4% dan
kurang baik sebanyak 38,6%. Jaminan 63,6% dan kurang baik sebanyak 36,4%. Empati 52,3% dan kurang
baik sebanyak 47,7%.
Kesimpulan dalam penelitian ini tentang persepsi pasien dalam mutu pelayanan kesehatan dari segi
bukti langsung, kehandalan, jaminan dan empati lebih banyak yang puas dari pada yang kurang puas.
Sedangkan dari segi daya tanggap sama jumlahnya. Diharapkan bagi petugas kesehatan yang ada di
Puskesmas Tomini untuk lebih meningkatkan kinerja tenaga sumber daya manusia yang ada di puskesmas
agar tetap selalu menjaga mutu dari pelayanan kesehatan agar menciptakan persepsi pasien yang baik dalam
menilai dan menerima pelayanan kesehatan.
Kata Kunci: Persepsi, Bukti langsung, Daya tanggap, Kehandalan, Jaminan, Empati
melakukan upaya agar pasien tetap datang untuk persepsi mutu pelayanan dari segi bukti langsung
menerima pelayanan kesehatan dari Puskesmas yang kurang baik sebesar 40,9% dan yang baik
(Aritonang, 2013). sebesar 59,1%, dari segi daya tanggap yang kurang
Mutu pelayanan kesehatan di Pukesmas baik sebesar 43,2% dan yang baik sebesar 56,8%,
akan menimbulkan persepsi yang pada masyarakat dari segi kehandalan yang kurang baik sebesar
dan mempengaruhi minat melakukan kunjungan 54,5% dan yang baik sebesar 54,5%, dari segi
kembali ketika merasakan sakit. Dalam rangka jaminan yang kurang baik sebesar 27,3% dan yang
meningkatkan kunjungan pasien ke Puskesmas, baik sebesar 72,7 dan dari segi empati yang kurang
maka puskesmas harus mampu menampilkan dan baik sebesar 43,2% dan yang baik sebesar 56,8%.
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas Berdasarkan hasil survey awal yang
dan bermutu sehinggga mampu memberikan dilakukan di Puskesmas Tomini dengan melakukan
kepuasan pasien dan keselamatan pasien wawancara tanggal 11 Februari 2021 terhadap 5
(Aritonang, 2013). orang pasien yang menerima pelayanan di
Permasalahan yang dihadapi pada saat Puskesmas tersebut, penulis menanyakan tentang
sekarang adalah sikap petugas yang kurang bagaimana persepsi pasien tentang pelayanan yang
tanggap dengan sikap pasien, keramahan yang diterima pasien mulai dari pendaftaran sampai
kurang dari pemberian pelayanan yang dibutuhkan dengan tindakan yang dilakukan. Dari 5 pasien
oleh masyarakat. Hal ini ditandai oleh banyaknya tersebut hanya 1 orang yang menyatakan puas dan
keluhan dari masyarakat baik dari pelayanan 4 orang berkata kurang puas. Pasien yang
kesehatan maupun sarana dan prasarana yang ada menyatakan puas karena ruangan pemeriksaan
di Puskesmas. Sehingga dapat menimbulkan citra bersih dan alasan dari pasien menyatakan tidak
negatif dari masyarakat itu sendiri terhadap puas yaitu berawal dari registrasi yang lama,
pelayanan puskesmas dan ketidakpuasan pasien petugasnya kurang ramah, terkadang sudah
terhadap pelayanan kesehatan. Dari itu muncullah mendaftar akan tetapi tidak langsung di lakukan
persepsi dari masyarakat mengenai berbagai tindakan, pada saat meminta rujukan juga sangat
pelayanan yang diberikan oleh petugas puskesmas sulit di dapat, dan pada saat pemeriksaan dilakukan
(Bustami, 2013). hanya sebentar saja lalu diberi obat, berdasarkan
Data kunjungan pasien rawat jalan menurut observasi penulis, pelayanan petugas kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah tahun masih dikatakan kurang baik dimana pada saat
2017 sebanyak 723,573 orang, tahun 2018 melakukan pemeriksaan ataupun penanganan
sebanyak 601,327 orang dan tahun 2019 sebanyak pasien tidak melakukan tegur sapa yang baik
692,764 orang. Sedangkan data kunjungan pasien terhadap pasien dan tidak dijelaskan apa tindakan
rawat jalan menurut Dinas Kesehatan Kota Palu yang sudah dilakukan.
tahun 2017 sebanyak 268,531 orang, tahun 2018
sebanyak 399,949 orang dan tahun 2019 sebanyak Metode Penelitian
396,381 orang. Berdasarkan data kunjungan rawat
jalan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Jenis penelitian yang digunakan adalah
Moutong. Jumlah kunjungan pasien tahun 2017 penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang
sebanyak 103,272 orang, tahun 2018 sebanyak menggambarkan fenomena dari variabel yang
96,280 orang dan 93,753 orang pada tahun 2019 diteliti (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini
(Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, bertujuan untuk mengetahui persepsi pasien
2019). tentang mutu pelayanan kesehatan yang meliputi
(tangible), daya tanggap (responsiveness),
Berdasarkan data dari Puskesmas Tomini
kehandalan (reliability), jaminan (assurance), dan
selama empat tahun terakhir, kunjungan pasien
empati (empathy) di Puskesmas Tomini
rawat jalan pada tahun 2017 sebanyak 9361 orang, Kecamatan Tomini Kabupaten parigi Moutong
tahun 2018 sebanyak 8478 orang, tahun 2019
sebanyak 7614 dan tahun 2020 sebanyak 6084 Hasil Penelitian
orang. Penurunan jumlah pasien rawat jalan yang
berobat ke Puskesmas Tomini merupakan indikasi A. Analisis Univariat
adanya suatu permasalahan yang perlu mendapat
perhatian. Penurunan jumlah kunjungan pasien Analisis univariat dilakukan dalam
tersebut dapat terjadi karenamutu pelayanan yang penelitian ini untuk melihat distribusi frekuensi
belum optimal (Puskesmas Tomini, 2020). dari setiap variabel penelitian dan karakteristik
Hasil penelitian terdahulu oleh Reni, 2016 responden yang meliputi: umur, pendidikan dan
tentang Persepsi Pasien tentangmutu pelayanan pekerjaan. Sedangkan variabel penelitian yaitu
kesehatandi Puskesmas Tanawangko Kecamatan mutu pelayanan kesehatan yang dapat dilihat
Tombariri Kabupaten Minahasadidapatkan hasil sebagai berikut:
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 22 No. 2, September 2022 (52 – 59) 53
Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Tomini, Ahmad Fahrizal1, Imelda Kantohe2
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 22 No. 2, September 2022 (52 – 59) 56
Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Tomini, Ahmad Fahrizal1, Imelda Kantohe2
Sejalan dengan teori Sondakh (2014) dan memuaskan sesuai dengan yang dijanjikan.
menyatakan bahwa kepuasan pasien merupakan Hal ini berarti perusahaan memberikan
ujung dalam era persiangan saat ini. Pelanggan pelayanannya secara tepat sejak pertama
yang puas akan membuat meerka setia untuk kalinya, meliputi: memberikan pelayanan sesuai
tetap menggunakan jasa yang diberikan. janji, tanggung jawab pelayanan kepada
Pelanggan yang loyal akan membuat institusi konsumen akan masalah pelayanan,
pemebri jasa mampu bertahan. Hal ini memberikan pelayanan tepat waktu, dan
menunjukan bahwa dengan kompetensi teknis memberikan informasi kepada konsumen
yang baik yakni terkait dengan keterampilan, tentang kapan pelayanan yang dijanjikan akan
kemapuan, atau kinerja pemberi layanan yang direalisasikan.
meliputi petugas mampu menjawab pertanyaan Hal ini sejalan dengan penelitian
dari pasien, cepat tanggap melayani permintaan Taekab Aprina (2018) tentang Persepsi Pasien
dan pasien, menanggapi keluhan pasien dan terhadap mutu Pelayanan Kesehatan di
memberikan penjelasan atas keluhan pasien. Puskesmas Leyangan Kabupaten Semarang dari
Hal ini sejalan dengan penelitian dimensi kehandalan didapatkan hasil yaitu
Taekab Aprina (2018) tentang Persepsi Pasien persepsi yang baik tentang dimensi kehandalan
terhadap mutu Pelayanan Kesehatan di sebanyak 57% dan persepsi yang kurang baik
Puskesmas Leyangan Kabupaten Semarang dari sebanyak 43%.
dimensi Daya tanggap didapatkan hasil yaitu
persepsi yang baik tentang dimensi daya D. Jaminan
tanggap sebanyak 60% dan persepsi yang
kurang baik sebanyak 40%. Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 44
responden yang persepsinya baik tentang
C. Kehandalan pelayanan kesehatan berdasarkan dimensi
jaminan lebih banyak yaitu 63,6% dibandingkan
Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 44 dengan persepsi yang kurang baik sebanyak
responden yang persepsinya baik tentang 36,4.
pelayanan kesehatan berdasarkan dimensi Menurut asumsi peneliti responden
kehandalan lebih banyak yaitu 61,4% yang persepsinya kurang baik tentang pelayanan
dibandingkan dengan persepsi yang kurang baik kesehatan dari dimensi jaminan karena menurut
sebanyak 38,6%. mereka petugas kesehatan kurang memberikan
Menurut asumsi peneliti responden yang kejelasan informasi tentang tindakan yang akan
persepsinya kurang baik tentang pelayanan diberikan pada pasien. Sedangkan responden
kesehatan dari dimensi kehandalan karena yang persepsinya baik tentang jaminan karena
menurut mereka petugas kesehatan yang ada di menurut mereka pengetahuan dan kemampuan
Puskesmas kurang tepat waktu dalam melayani petugas kesehatan memberikan pelayanan
pasien. Sedangkan pasien yang persepsinya baik kesehatan dengan kepercayaan bebas resiko.
tentang kehandalan karena pasien merasakan Jaminan (assurance) adalah perilaku
dalam pelayanan prosedur penerimaan pasien, para karyawan mampu menumbuhkan
petugas kesehatan memberikan pelayanan yang kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan
cepat dan tepat. perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi
Kehandalan (reliability) adalah para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa
kemampuan perusahaan untuk memberikan para karyawan selalu bersikap sopan dan
pelayanan yang akurat sejak pertama kali tanpa mengusai pengetahuan dan keterampilan yang
membuat kesalahan apapun dan terpercaya. dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan
(Tjiptono, 2016). Sedangkan Menurut atau masalah pelanggan(Tjiptono, 2016).
Zeithhaml, Parasuraman & Berry dalam Parasuraman, et. al (1990) dalam Kotler
(Hardiansyah, 2011) kehandalan (realibility) (2012), menyatakatan bahwa Jaminan
adalah kemampuan dan kehandalan untuk (assurance), yaitu kemampuan para karyawan
menyediakan pelayanan yang terpercaya. untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan
Kecermatan petugas dalam melayani, memiliki terhadap perusahaan berupa kompetensi
standar pelayanan yang jelas, kemampuan dan (memiliki keterampilan dan pengetahuan yang
keahlian petugas dalam proses pelayanan. berhubungan dengan perusahaan); kesopanan
Parasuraman, et. al (1990) dalam Kotler (sikap sopan santun, perhatian dan
(2012), menyatakatan bahwa Keandalan keramahtamahan yang dimiliki oleh para
(reliability), yaitu kemampuan untuk contact personel); kredibilitas (sifat jujur dan
memberikan pelayanan dengan segera, akurat dapat dipercaya yang mencakup nama
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 22 No. 2, September 2022 (52 – 59) 57
Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Tomini, Ahmad Fahrizal1, Imelda Kantohe2
perusahaan, reputasi perusahaan dan dan telaten dalam menghadapi pasien dan
karakteristik pribadi), meliputi: sopan santun senantiasa memperlakukan pasien dengan baik.
karyawan dalam memberikan pelayanan, Hal ini sejalan dengan penelitian
karyawan memiliki pengetahuan yang luas Taekab Aprina (2018) tentang Persepsi Pasien
sehingga dapat menjawab pertanyaan terhadap mutu Pelayanan Kesehatan di
konsumen, kemampuan karyawan untuk Puskesmas Leyangan Kabupaten Semarang dari
membuat konsumen merasa aman saat dimensi empati didapatkan hasil yaitu persepsi
menggunakan jasa perusahaan. yang baik tentang dimensi empati sebanyak
Hal ini sejalan dengan penelitian 51% dan persepsi yang kurang baik sebanyak
Taekab Aprina (2018) tentang Persepsi Pasien 49%.
terhadap mutu Pelayanan Kesehatan di
Puskesmas Leyangan Kabupaten Semarang dari Kesimpulan Dan Saran
dimensi jaminan didapatkan hasil yaitu persepsi
yang baik tentang dimensi jaminan sebanyak Berdasarkan hasil penelitian dan
53% dan persepsi yang kurang baik sebanyak pembahasan maka dapat disimpulkan: Persepsi
47%. responden tentang mutu pelayanan kesehatan dari
dimensi bukti langsung lebih banyak responden
E. Empati yang persepsinya baik dari pada yang kurang baik;
Persepsi responden tentang mutu pelayanan
Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 44 kesehatan dari dimensi daya tanggap sama besar
responden yang persepsinya baik tentang jumlahnya antara persepsi baik dan yang kurang
pelayanan kesehatan berdasarkan dimensi baik; Persepsi responden tentang mutu pelayanan
empati lebih banyak yaitu 52,3% dibandingkan kesehatan dari dimensi kehandalan lebih banyak
dengan persepsi yang kurang baik sebanyak responden yang persepsinya baik dari pada yang
47,7%. kurang baik; Persepsi responden tentang mutu
Menurut asumsi peneliti responden yang pelayanan kesehatan dari dimensi jaminan lebih
persepsinya kurang baik tentang pelayanan banyak responden yang persepsinya baik dari pada
kesehatan dari dimensi empati karena menurut yang kurang baik; Persepsi responden tentang mutu
mereka petugas apotik kurang ramah dan sopan pelayanan kesehatan dari dimensi empati lebih
ketika memberikan pelayanan obat-obatan. banyak responden yang persepsinya baik dari pada
Sedangkan responden yang persepsinya baik yang kurang baik.
tentang empati karena menurut mereka dokter Saran bagi Puskesmas Tomini diharapkan
memberikan perhatian kepada pasien selama bagi petugas kesehatan yang ada di Puskesmas
menjalani pengobatan serta dorongan kepada Tomini untuk lebih meningkatkan kinerja tenaga
pasien supaya cepat sembuh. sumber daya manusia yang ada di puskesmas agar
Empati (empathy) berarti bahwa tetap selalu menjaga mutu dari pelayanan
perusahaan memahami masalah para kesehatan agar menciptakan persepsi pasien yang
pelanggannya dan bertindak demi kepentingan baik dalam menilai dan menerima pelayanan
pelanggan, serta memberikan perhatian personal kesehatan.
kepada para pelanggan(Tjiptono, 2016). Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
Sedangkan Menurut Zeithhaml, Parasuraman & melakukan penelitian dengan menggunakan
Berry dalam (Hardiansyah 2011) empati variabel dan metode lain untuk melihat
(empathy) adalah sikap tegas tetapi penuh pengaruh atau hubungan antara mutu pelayanan
perhatian dari pegawai terhadap konsumen. dengan kepuasan pasien.
Mendahulukan kepentingan pelanggan, petugas
melayani dengan sikap ramah, sikap sopan Daftar Pustaka
santun, melayani dengan tidak diskriminatif, dan
menghargai setiap pelanggan. Aritonang, 2013. Kepuasan Pelanggan. Gramedia
Menurut teori Pohan (2016)perhatian Pustaka Utama. Jakarta.
dalam pelayanan kesehatan adalah dimana
petugas kesehatan memahami dan menempatkan Azwar, 2012. Menjaga Mutu Pelayanan
diri pada keadaan yang dihadapi atau dialami Kesehatan. Sinar Harapan (ID), Jakarta.
oleh pasien. Dengan indikator petugas kesehatan
memberikan perhatian khusus kepada setiap Bustami, 2013. Penjaminan Mutu Pelayanan
pasien, perhatian pada keluhan Kesehatan & Akseptabilitasnya. Erlangga.
pasien,memberikan dukungan dan dorongan Jakarta.
untuk menghadapi penyakitnya, bersikap sabar
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 22 No. 2, September 2022 (52 – 59) 58
Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Tomini, Ahmad Fahrizal1, Imelda Kantohe2
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, 2018. Suryani, 2013. Perilaku Konsumen di Era
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Internet.Graha Ilmu. Yogyakarta.
Tengah. Palu.
Taekab Aprina, 2018.Persepsi Pasien terhadap
Gerson, 2011. Mengukur Kepuasan Pelanggan, mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Jakarta, PPM. Leyangan Kabupaten Semarang. Skripsi
Hamdani A, 2009. Manajeman Pemasaran Jasa, Tjiptono, 2016. Service Quality & Satisfaction.
Salemba Empat, Jakarta. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Hardiansyah, 2011. Kualitas Pelayanan Publik Widayatun, 2012. Ilmu Perilaku. CV. Sagung
(Edisi Revisi). Gava Media. Yogyakarta Seto. Jakarta.
Jurnal Ilmiah Kesmas IJ (Indonesia Jaya) Vol. 22 No. 2, September 2022 (52 – 59) 59
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 196
Abstrak
Latar Belakang: Kualitas pelayanan asuhan keperawatan merupakan hal yang sangat penting
untuk meningkatkan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan sehingga membuat
kepercayaan pasien semakin meningkat kepada rumah sakit. Salah satu penyebab peningkatan
kualitas asuhan keperawatan yaitu perlunya motivasi yang diperlukan oleh perawat yang
menjalani pelayanan tersebut. Sehingga hal ini perlu ada perhatian khusus dari pihak rumah sakit
untuk memperhatikan hal ini agar meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi dengan kualitas pelayanan asuhan
keperawatan di kamar operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Metode: Penelitian ini
yaitu menggunakan metode deskriftif korelasi dengan cross sectional. Adapun sampel penelitian
yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak
20 responden. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat
menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil: Sebagian besar responden memiliki motivasi
kuat (35%) dan sebagian besar responden kualitas pelayanan asuhan keperawatan pada kategori
baik (85%). Hasil dari uji kerolasi rank spearman didapatkan hasil p value = 0,010 (p < 0,05).
Kesimpulan: Ada hubungan motivasi dengan kualitas pelayanan asuhan keperawatan di kamar
operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
Abstract
Background: The quality of nursing care service is very important to incrase satisfaction with
the service provided so as to increase patient confidence in the hospital, one of which is by
improving the quality of nursing care, namely the need for motivation needed by nurse who
undergo these services so that this need attention. Spescifically from the hospital to pay attention
to this matter in order to improve health services to the community. This study aims to determine
the relationship between motivation and quality of nursing care in the operating room of Sultan
Imanuddin Pangkalan Bun Hospital. Methode: The method used in this study is descriptive
correlation with cross sectional. The research sample used in this study is total sampling with a
sample size of 20 respondents. Univariate analysis using frequency distribution and bivariate
analysis using the rank spearmen correlation test. The results: Most of the respondents have
strong motivation (65%) and most of the respondents the quality of nursing care services good
category (85%). The results of the correlation rank spearman test showed p value = 0,010 (α <
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 197
0,05). Conclusion: There is a relationship between motivation and the quality of nursing care in
the operating room of the Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Hospital.
tindakan medis dapat berdampak buruk bagi Berdasarkan latar belakang masalah
pasien. Dampak tersebut dapat berupa sakit sebagaimana diuraikan sebelumnya, maka
pasien bertambah parah, kecacatan bahkan perlu dilakukan pengkajian secara
kematian (Jacobalis, S. Rahardi, dalam mendalam tentang bagaimana hubungan
Ardiansyah F. 2015). Kualitas pelayanan motivasi dengan kualitas pelayanan asuhan
kesehatan yang terkait erat dengan petugas keperawatan di kamar operasi RSUD Sultan
kesehatan yaitu mengenai pelayanan staff, Imanuddin Pangkalan Bun Kalimantan
dalam hubungannya menjalankan Tengah?
administrasi perawatan dan medik. Sikap
pegawai staff yang pilih kasih terhadap METODE PENELITIAN
pasien dalam menjalankan administrasi Desain dalam penelitian ini
perawatan dan medik merupakan hal menggunakan desain analisis kuantitatif
kontradiktif bagi kualitas pelayanan dengan pendekatan Cross sectional. Sample
kesehatan. pada penelitian ini yaitu 20 perawat kamar
Dalam meningkatkan kualitas operasi dan 20 pasien di kamar operasi
pelayanan yang diberikan pegawai pihak dengan teknik total sampling. Analisis
manajemen harus senantiasa memperhatikan bivariat dianalisis dengan distribus frekuensi
faktor-faktor yang mendorong pegawai sedangkan analisis bivariat dengan uji rank
bekerja dengan produktif, salah satunya spearman.
yaitu memperhatikan motivasi kerja
pegawai. Dengan memperhatikan faktor HASIL
motivasi kerja pegawai maka pegawai dalam 1. Data Umum responden perawat kamar
bekerja akan senantiasa disertai dengan operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
perasaan senang dan tidak terpaksa serta Bun
mempunyai semangat kerja yang tinggi Usia (thn) Frekuensi (n) Persentase (%)
(Ambo Telle, 2). Frederickson & Hart 26-35 5 25
(1985) dalam Jeondan Robertson (2013) 36-45 8 40
menyatakan bahwa motivasi afektif 46-55 6 30
56-65 1 5
menyebabkan individu bekerja di sektor
Total 20 100
publik ketika mereka secara emosional
yakin akan pentingnya pelayanan publik.
Motivasi yang dibangun secara intrinsik Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)
dengan memenuhi kebutuhan tenaga medis, SPK 2 35
pendekatan persuasive dari para pemangku D III 18 65
S1 0 0
kepentingan di rumah sakit serta
Total 20 100
memberikan rambu-rambu kerja yang jelas,
akan membangun kuat dorongan para medis
Jenis Frekuensi (n) Persentase (%)
untuk memberikan pelayanan kesehatan Kelamin
yang optimal. Melihat pendapat tersebut, Pria 13 65
maka motivasi memiliki hubungan sebab Wanita 7 35
akibat dengan kualitas pelayanan. Hal ini Total 20 100
memberi arti sehingga dapat dikatakan
bahwa untuk meningkatkan kualitas
pelayanan, dibutuhkan motivasi dari
pemberi layanan.
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 199
Pada motivasi intrinsik didapatkan hasil 2,95 kamar operasi dapat terpenuh. Hal ini sesuai
(34,99%) tertera dalam lampiran 7. Motivasi dengan misi kamar operasi di RSUD Sultan
intrinsik yang ditujukan oleh perawat dalam Imanuddin Pangkalan Bun yang menyatakan
melakukan pekerjaan ditandai dengan rasa bahwa menyelenggarakan pelayanan bedah
tanggung jawab yang tinggi salah satu yang komprehensif, professional, aman dan
contohnya dibuktikan dengan selalu mengisi sesuai ilmu pengetahuan untuk melayani
dokumentasi asuhan keperawatan pada seluruh lapisan masyarakat. Hal ini sejalan
tindakan yang sudah dilakukan. selain itu pendapat Zeithaml dan Berry dalam
perawat di kamar operasi berusaha sebaik Tjiptono dan Chandra (2016) yang
mungkin untuk memberikan pelayanan yang menyatakan bahwa perilaku para karyawan
terbaik dengan merawat sepeuh hati. Hal ini mampu menumbuhkan kepercayaan
sesuai dengan visi misi RSUD Sultan pelanggan terhadap perusahaan dan
Imanuddin Pangkalan bun yaitu perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi
meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan para pelanggannya.
dan mewujudkan pengelolaan rumah sakit Penilaian pasien juga baik pada
yang profesional. Menurut Steers & Porter emphaty sebesar 3,92 dengan nilai dukungan
(dalam Miftahun & Sugiyanto 2010), terhadap kualitas pelayanan mencapai
menyatakan bahwa motivasi kerja adalah 20,24%. Pada dasarnya pasien dalam
suatu usaha yang dapat menimbulkan suatu menerima pelayanan sangat menginginkan
perilaku, mengarahkan perilaku, dan pelayanan yang akurat, lengkap. Dalam hal
memelihara atau mempertahankan perilaku ini diperlukan sikap seorang perawat yang
yang sesuai dengan lingkungan kerja dalam bersimpatik kepada pasien serta meyakinkan
organisasi. Karyawan yang mempunyai bahwa perawat mampu menyelesaikan
motivasi kerja tinggi akan berusaha agar masalah yang dihadapinya saat mendapatkan
pekerjaannya dapat terselesaikan dengan pelayanan di kamar operasi. Sebagaimana
sebaik‐baiknya. sesuai dengan tujuan dari misi kamar operasi
Kualitas pelayanan asuhan RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun
keperawatan yang dinilai tinggi dan baik di yaitu terlaksananya pelayanan medis dan
kamar operasi RSUD Sultan Imanuddin keperawatan yang menyeluruh, professional,
Pangkalan Bun yaitu assurance 3,98 dengan aman dan sesuai perkembangan ilmu
tingkat dukungan 20,54%. Pasien pengetahuan. Dengan misi ini Hal ini sejalan
mendapatkan jaminan pelayanan yang baik dengan pendapat Zeithaml dan Berry dalam
sebelum dilakukan operasi, salah satunya Tjiptono dan Chandra (2016), yang
yaitu mendapat ruang rawat inap baik menyatakan berarti bahwa perusahaan
sebelum pasien dilakukan operasi dan memahami masalah para pelanggannya dan
setelah dilakukan operasi. hal ini merupakan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta
salah satu bentuk perhatian khusus kepada memberikan perhatian personal kepada para
pasien agar kualitas asuhan pelayanan pelanggan dan memiliki jam operasi yang
keperawatan di kamar operasi dapat nyaman.
dilaksanakan dengan baik. Saat melakukan Penilaian pasien pada Tangiable
pelayanan, perawat juga harus sebesar 3,86 dengan nilai dukungan terhadap
memperhatikan setiap keluhan yang kualitas pelayanan mencapai 19,93%. Pada
dirasakan oleh pasien saat pasien dasarnya kamar operasi merupakan kamar
membutuhkan pelayanan dari perawat. yang memerlukan peralatan yang lengkap
Sehingga harapan pasien semua dan canggih untuk menunjang pelayanan
kebutuhannya saat dilakukan tindakan di operasi kepada pasien. Sehingga dengan
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 201
adanya peralatan yang lengkap dan canggih operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
ini diharapakan dapat menunjang seluruh Bun ini didapatkan nilai p value = 0,010 (α
pelayanan di kamar operasi dapat berjalan < 0,05) yang diartikan bahwa ada hubungan
dengan lancar, jelas dan mudah dipahami. motivasi dengan kualitas asuhan
Sebagaimana sesuai dengan falsafah kamar keperawatan di kamar operasi RSUD Sultan
operasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Imanuddin Pangkalan Bun. Hal ini
Bun yaitu yang berisi menyelamatkan pasien menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
dengan aman adalah kewajiban kami. asuhan keperawatan tidak lepas dari
Penilaian pasien pada Realibility pengaruh motivasi.
sebesar 3,86 dengan nilai dukungan terhadap Frederickson & Hart (1985) dalam
kualitas pelayanan mencapai 19,93%. Pada Jeondan Robertson (2013) menyatakan
dasarnya, perawat sangat berperan dalam bahwa motivasi afektif menyebabkan
membantu pelayanan asuhan keperawatan individu bekerja di sektor publik ketika
yang dibutuhkan pasien saat mengalami mereka secara emosional yakin akan
masalah Kesehatan. Dalam hal ini, perawat pentingnya pelayanan publik. Motivasi yang
memliki sikap yang dapat meyakinkan dibangun secara intrinsik dengan memenuhi
pasien sehingga pasien merasa masalahnya kebutuhan tenaga medis, pendekatan
yang sedang dihadapi yakin akan persuasive dari para pemangku kepentingan
terselesaikan. Salah satu cara meyakinkan di rumah sakit serta memberikan rambu-
pasien yaitu perawat harus mampu rambu kerja yang jelas, akan membangun
menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan kuat dorongan para medis untuk
oleh pasien dengan sikap yang sopan memberikan pelayanan kesehatan yang
sehingga pasien merasa nyaman saat optimal. Melihat pendapat tersebut, maka
menerima pelayanan dari perawat. Hal ini motivasi memiliki hubungan sebab akibat
sesuai dengan moto dari kamar operasi dengan kualitas pelayanan. Hal ini memberi
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun arti sehingga dapat dikatakan bahwa untuk
yaitu pelayanan yang memuaskan adalah meningkatkan kualitas pelayanan,
tekad kami. dibutuhkan motivasi dari pemberi layanan.
Penilaian pasien pada Responsivenes
sebesar 3,75 dengan nilai dukungan terhadap KESIMPULAN
kualitas pelayanan mencapai 19,36%. Pada Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat
dasarnya, pasien mengharapkan pelayanan menyimpulkan:
yang cepat dan tepat dalam pelayanan yang 1. Motivasi perawat di kamar operasi
mereka perlukan. Dalam hal ini, perawat RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
diharapkan dapat memberikan asuhan Bun.sebagian besar responden memiliki
keperawatan yang cepat dan tepat agar motivasi kuat
masalah yang dihadapi pasien dapat 2. Kualitas pelayanan asuhan keperawatan
terpenuhi dan pasien merasakan puas dalam di kamar operasi RSUD Sultan
pelayanannya. Hal ini sesuai dengan tujuan Imanuddin Pangkalan Bun.sebagian
dari kamar operasi RSUD Sultan Imanuddin besar kualitas pelayanan asuhan
Pangkalan Bun yaitu terlaksananya keperawatan dalam kategori baik.
pelayanan bedah bagi seluruh lapisan 3. Ada hubungan motivasi dengan kualitas
masyarakat yang paripurna. asuhan keperawatan di kamar operasi
Berdasarkan tabel uji silang di atas RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan
menunjukkan bahwa hubungan motivasi dan Bun.
kualitas pelayanan keperawatan di kamar
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 202
SARAN
1) Bagi Rumah Sakit Dan Manejemen DAFTAR PUSTAKA
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan masukkan bagi
manajemen rumah sakit dan pihak Anonim., (2010). Pendekatan
terkait kamar operasi untuk Komprehensif Untuk Penyakit
meningkatkan motivasi perawat Ginjal Dan Hipertensi.
khususnya perawat kamar operasi pihak http://www.jurnalmedika.com/edisi
RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan -tahun-2010/edisi-no-12-vol-xxxvi-
Bun membuat program kerja yang 2010/267-kegiatan/485-
berorientasi pada upaya peningkatan pendekatan-komprehensif-untuk-
motivasi ekstrinsik. Demikian juga penyakit-ginjal-dan-hipertensi.
halnya pada kualitas pelayanan, agar Ardiansyah, F. (2015). Analisis Faktor-
berfokus pada peningkatan faktor yang berhubungan dengan
responsiveness, realibility dan Kepuasan Pasien Peserta JKN
tangiable. tentang Pelayanan di Instansi
Rawat Inap RSUD dr. M. Yunus
Bengkulu. Fakultas Keperawatan
2) Bagi Institusi Pendidikan Universitas Andalas. Tesis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sumber referensi atau informasi bagi Fandy Tjiptono dan Gregorius chandra.
institusi pendidikan kesehatan (2016). Service, Quality &
khususnya dalam rangka satisfaction. Yogyakarta. Andi
memperkenalkan pelayanan kesehatan Irmawati., Kurniawati. (2014). Pengaruh
lebih spesifik terkait dengan motivasi kualitas layanan kesehatan terhadap
dan kualitas pelayanan asuhan keputusan pasien berobat di RSUD
keperawatan di kamar operasi. Moewardi Jebres . Benefit Jurnal
menambah pengetahuan, wawasan serta Manajemen dan Bisnis Vol : 15.
informasi tentang motivasi untuk
meningkatkan kualitas pada Latupono, A., M. M. Alimin ., dan Andi Z.
pelaksanaan pelayanan asuhan (2014). Hubungan Mutu Pelayanan
keperawatan di kamar operasi. terhadap Kepuasan Pasien Rawat
3) Bagi perawat Inap di RSUD Masohi. JST
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Kesehatan 2015.
menjadi bahan masukan untuk menilai
Kotler, Philip dan Keller, (2007),
dan meningkatkan motivasi diri. Pada
Manajemen Pemasaran, Jilid I,
kualitas pelayanan asuhan keperawatan
Edisi Kedua belas, PT. Indeks,
yang harus ditingkatkan Kembali pada
Jakarta
responsiveness, realibility dan tangiable
4) Bagi peneliti Selanjutnya Miftahun dan Sugiyanto. (2010). Pengaruh
Diharapkan agar peneliti selanjutnya dukungan social dan kepemimpinan
lebih mendalami dan mengkaji terkait transformasional terhadap
lemahnya motivasi ekstrinsik dan komitmen organisasi dengan
kualitas pelayanan asuhan keperawatan mediator motivasi kerja. Jurnal
pada responsiveness, realibility dan psikologi volume 37, No. 1, 94 –
tangiable 109
Jurnal Borneo Cendekia Vol. 5 No. 2 Desember 2021 203