Anda di halaman 1dari 5

Vol. 5 No.1 (2023) Hal.

496-500

Penerapan Terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (Seft) Terhadap


Tingkat Kecemasan Pasien Sirosis Hepatis

Maria Putri Sari Utami1*, Septiana Fathonah 1 , Fina Lestari1


1
Departemen Keperawatan, STIKes Notokusumo Yogyakarta, Indonesia

Article Information ABSTRACT


Received: October 2022 Sirosis hepatis adalah penyakit hati kronis yang ditandai adanya
Revised: Desember 2022 perubahan jaringan hati dan hilangnya fungsi hati dengan
Available online: January 2023 timbulnya fibrosis dan terbentuknya nodul regeneratif. Salah
satu masalah psikospiritual yang sering muncul pada pasien
Keywords sirosis hepatis adalah kecemasan. Tingkat kecemasan dapat
Cemas, SEFT, Sirosis hepatis. diturunkan dengan terapi non farmakologi yaitu terapi Spiritual
Emotional Freedom Technique (SEFT). Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis penerapan terapi Spiritual Emotional
Phone: (+62) 85729704432 Freedom Technique (SEFT) dalam menurunkan tingkat
kecemasan pasien sirosis hepatis. Metode penelitian ini
E-mail:
menggunakan studi kasus. Instrumen yang digunakan Standar
mariaputrisari88@gmail.com Operating Prosedur (SOP) sesuai Evidance Based Nursing (EBN)
dan kuisoner Hamilton Rating Scale For Anxiety (HRS-A),
subjeknya penelitian Tn.S dengan sirosis hepatis. Hasil
penelitian ini adalah Sebelum diberikan terapi SEFT tingkat
kecemasan pasien dengan skor 25 (kecemasan sedang),
sedangkan setelah diberikan terapi SEFT tingkat kecemasan
turun menjadi 20 (kecemasan ringan). Penerapan terapi SEFT
berdampak positif terhadap kondisi pasien, penerapan terapi
SEFT secara rutin dapat menurunkan tingkat kecemasan pada
pasien sirosis hepatis.

PENDAHULUAN kualitas hidup pasien sirosis hepatis


Pada kasus sirosis hepatis, pasien mengalami (Pamungkas, 2018).
masalah kenyamanan psikospiritual karena Pada penanganan ketidaknyamanan
gangguan fisiologis dalam tubuh. psikospiritual yang dirasakan oleh pasien
Kenyamanan psikospiritual berfokus pada sirosis hepatis memerlukan kerjasama dari
kemampuan individu untuk mengontrol tenaga kesehatan, keluarga bahkan pasien
kecemasan. Apabila ketidaknyamanan itu sendiri. Terapi komplementer diyakini
psikospiritual yang dirasakan pasien sirosis menjadi salah satu solusi untuk
hepatis terjadi secara berkelanjutan dan mendampingi terapi farmakologi
tidak ditangani secara tepat, maka akan ketidaknyamanan pasikospiritual pada
berdampak pada semakin buruknya kondisi pasien sirosis hepatis (Kurniawati, 2022).
kesehatan yang dialami pasien sirosis Ada beberapa terapi komplomenter yang
hepatis sehingga berpengaruh juga pada bisa digunakan untuk menurunkan tingkat
kecemasan diantaranya adalah: teknik
496
relaksasi napas dalam, relaksasi otot menurunkan tingkat kecemasan pada pasien
progreseif, imagery, teknik distraksi, sirosis hepatis. Berdasarkan latar belakang
penggunaan metode koping dan terapi tersebut, maka penulis ingin
Spiritual Emotional Freedom Technique mengaplikasikan intervensi terapi SEFT pada
(SEFT) (Shari et al. 2014). Spiritual emotional pasien sirosis hepatis dengan tujuan
freedom technique (SEFT) adalah teknik menurunkan tingkat kecemasan pada
penyembuhan yang menggabungkan pasien.
potensi energi psikologis dengan kekuatan
doa dan spiritualitas, teknik terapi ini METODE
menggunakan cara mengetuk ujung jari Desain Penelitian ini menggunakan desain
(Tapping) untuk merangsang titik-titik penelitian studi kasus yaitu dengan cara
meridian dalam tubuh disertai dengan meneliti suatu permasalahan melalui suatu
merasakan masalah yang dihadapi (Septiani kasus secara intensif. Responden penelitian
& Siregar, 2022). SEFT merupakan salah satu ini adalah Tn.S berusia 63 tahun, berjenis
terapi komplementer yang digunakan untuk kelamin laki-laki, agama islam, alamat
pendamping terapi farmakologi untuk Sleman Yogyakarta . Subjek penelitian ini
mengatasi masalah psikospiritual karena adalah pasien dengan diagnosa medis
terapi SEFT mudah dipelajari dan mudah serosis hepatis. Penelitian dilakukan di bulan
dipraktikan oleh semua orang, cepat Juni 2022. Instrumen penelitian ini
dirasakan hasilnya, evektivitas relatif menggunakan Standar Operating Prosedur
permanen, jika dipraktikan dengan benar (SOP) dengan tetap menerapkan Evidance
tidak ada efek sampingnya, murah (sekali Based Nursing (EBN) terapi SEFT (Nurjanah
belajar bisa kita gunakan untuk selamanya), et al, 2022) dan Kuisoner Hamilton Rating
dan bisa diterapkan untuk masalah fisik dan Scale For Anxiety (HARS). Instrumen ini
emosi (Nurjanah et a. 2022). untuk mengukur tingkat kecemasan pasien
Penelitian yang dilakukan Kurniawati (2022)
menyatakan bahwa terapi SEFT dapat

HASIL
Salah satu terapi EBN yang digunakan oleh peneliti adalah terapi SEFT. Terapi SEFT ini ditujukan
untuk mengurangi tingkat kecemasan sehingga pasien dapat merasakan rileks. Pengukuran
tingkat kecemasan pada pasien ini menggunakan kuisoner HRS-A.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti kepada Tn.S berusia 63 tahun berjenis
kelamin laki-laki dengan sirosis hepatis didapatkan hasil bahwa tingkat kecemasan pasien
menurun setelah diberikan terapi SEFT. Kecemasan pasien diukur menggunakan instrumen HRS-
A didapatkan hasil tingkat kecemasan skor 25 (kecemasan sedang) selanjutnya diberikan terapi
atau intervensi SEFT selama 15 menit kemudian tingkat kecemasan diukur kembali menggunakan
HRS-A dan diperoleh skor 20 (kecemasan ringan) setelah 30 menit pemberian terapi SEFT.

Table 1. Perbedaan Tingkat Kecemasan Sebelum dan Sesudah Intervensi SEFT


Nama Jenis Usia Pretest Sebelum Intervensi Posttest Setelah Intervensi
Kelamin
Skor Intensitas Skor Intensitas
kecemasan Kecemasan kecemasan Kecemasan
Tn.S Laki-laki 63 tahun 25 Sedang 20 Ringan

Sumber : Data Primer (2022)


497
PEMBAHASAN sesuatunya salah satunya ketika pasien akan
Sirosis hepatis adalah penyakit hati kronis di cek fesesnya akan tetapi belum bisa buang
yang ditandai dengan adanya perubahan- air besar maka pasien akan memikirkannya
perubahan pada jaringan hati dengan hingga tidak bisa tidur.
adanya fibrosis dan terbentuknya nodul Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
regeneratif. Gejala umum yang muncul pada pengkajian, maka dapat diangkat diagnosa
penderita sirosis hepatis adalah mual, asites, keperawatan ansietas berhubungan dengan
kerusakan ginjal, anemia, gejala awal hepatis krisis situasional. Ansietas adalah kondisi
berulang, edema, badan terasa lemah. emosi dan pengalaman subyektif individu
Adapun gejala lain pada kenyamanan terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik
psikospiritual dan kognitif. Masalah tersebut akibat antisipasi bahaya yang
meliputi, gangguan tidur, kecemasan, memungkinkan individu melakukan
depresi, merasa hidupnya dibatasi, tindakan untuk menghadapi ancaman (Tim
merasakan takut akan penyakitnya, dan rasa Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
rendah diri karena tidak bekerja serta Salah satu terapi yang dapat digunakan
kehilangan dorongan seksualitas akibat dari dalam penanganan kecemasan adalah SEFT.
penyakitnya (Wijaya & Putri, 2013). SEFT adalah teknik penyembuhan yang
Pada saat pengkajian kepada Tn.S yang menggabungkan potensi energi psikologis
dilakukan pada tanggal 02 Juni 2022 pasien dengan kekuatan doa dan spiritualitas
berjenis kelamin laki-laki, berusia 63 tahun (Septiani & Siregar, 2022). SEFT merupakan
dengan diagnosa medis sirosis hepatis yang bagian dari intervensi keperawatan yang
terdiagnosa sejak tahun 2020. Hasil dapat diajarkan kepada pasien dan keluarga
pengkajian didapatkan data subjektif sehingga pasien dan keluarga dapat
dimana pasien mengatakan khawatir setiap melakukannya secara mandiri untuk
ada tindakan medis yang akan dilakukan; mencapai kesehatannya. Sesuai dengan
dan pasien khawatir akan penyakitnya penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati
karena harus menjalani perawatan dan (2022), bahwasanya terapi SEFT efektif
bergantung pada obat-obatan dalam kurun dalam menurunkan tingkat kecemasan pada
waktu yang lama. Adapun data objektif pasien sirosis hepatis.
didapatkan wajah pasien tegang, pasien Terapi SEFT berpengaruh pada pengurangan
gelisah dan suara bergetar. Pasien tampak tingkat kecemasan pada pasien sirosis
berhati-hati dalam memilih makan karena hepatis karena SEFT merupakan teknik
takut jika makan yang keras akan penggabungan dari sistem energi tubuh dan
menimbulkan keparahan pada penyakit terapi spiritualitas dengan menggunakan
hatinya. Hasil pemeriksaan laboratoium metode tapping (ketukan ringan) dengan
didapatkan hasil SGOT 141 U/L, SGPT 46,8 dua ujung jari pada titik-titik tertentu
U/lL, Hemoglobin 5,3 gr/dl. Pemeriksaan dibagian tubuh. Titik-titik yang diketuk
tanda-tanda vital: tekanan darah: 92/57 adalah titik-titik kuncidari "The Major Energy
mmHg, nadi: 57x/menit, suhu 36.6℃, Meridians" yang apabila diketuk beberapa
pernapasan: 21x/menit, dan SpO2: 98%. Data kali akan berdampak pada ternetralisirnya
juga didukung dengan hasil instrumen HRS- gangguan emosi atau rasa sakit yang
A menunjukan tingkat kecemasannya adalah dirasakan. Hal ini dikarenakan aliran energi
25 (kecemasan sedang), pasien tampak tubuh berjalan dengan normal dan seimbang
berhati-hati dalam memilih makan karena kembali (Zainuddin, 2019). Pada saat tapping
takut jika makan yang keras akan terjadi peningkatan proses perjalanan sinyal-
menimbulkan keparahan pada penyakit sinyal neurotransmitter yang menurunkan
hatinya, istri pasien juga mengatakan bahwa regulasi hipotalamicpitutiary-adrenal Axis
pasien terlalu pemikir dalam segala (HPA axis) sehingga mengurangi produksi

498
hormon stres yaitu kortisol. Kortisol menit peneliti mengukur kembali tingkat
berperan sebagai penekan sintesis protein, kecemasan menggunakan HRS-A
termasuk menekan imunoglobin, didapatkan bahwa tingkat kecemasan
menurunkan populasi eosinofil, basofil, menurun menjadi skor 20 (kecemasan
limfosit dan makrofag dalam darah tepi. sedang). Pada pasien ini terjadi penurunan 5
Kadar kortisol yang tinggi di dalam darah gejala yaitu gejala di pencernaanya
dapat menimbulkan atropi jaringan limfosit (konstipasi) menjadi (tidak konstipasi),
dalam tymus, limfa dan kelenjar limfe gejala somatik fisik sensorik (merasa lemas)
akibatnya daya tahan tubuh akan semakin menjadi (tidak lemas) dan gejala tingkah laku
turun (Dewi & Fauziah, 2017). saat wawancara (jari gemetar, wajah
Penelitian Zainuddin (2019), mengatakan tegang) menjadi (jari tidak gemetar, wajah
bahwa ketika seseorang dalam keadaan rileks tidak tegang).
cemas kemudian dilakukan tapping pada Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
titik meridiannya maka terjadi penurunan Prabowo (2019), bahwa penerapan terapi
aktivitas gelombang otak (amygdala). Efek SEFT dapat dilakukan satu kali pemberian
relaksasi pada Terapi SEFT dapat terapi dalam waktu 5-10 menit dapat
menurunkan tingkat kecemasan karena menurunkan tingkat kecemasan sebesar
membantu pasien dalam menetralisir dan 6,54 skor, dari skor 86,20 menjadi skor 79,66
melepaskan beban emosional (pikiran- karena dalam penelitian ini ketika telah
pikiran negatif) yang bersumber baik dalam selesai dilakukan tindakan tidak diberikan
dirinya sendiri maupun yang berasal dari waktu untuk istirahat akan tetapi langsung
lingkungannya dan dengan mengucapkan di ukur kembali tingkat kecemasannya.
doa disertai pikiran positif bahwa apapun Pengukuran tingkat kecemasan pada
yang dihadapi, rasa sakit yang dialami akan penelitian Prabowo (2019), menggunakan
diikhlaskan dan dipasrahkan kuesioner State Trait Anxiety Inventory
kesembuhannya pada Allah SWT. Sehingga (STAI). Dalam penelitian ini terdapat
dengan terapi SEFT ini aliran energi tubuh persamaan dan perbedaan dari penelitian
yang terhambat (blocking) dapat berjalan sebelumnya, adapun persamaannya yaitu
dengan normal dan seimbang serta pemberian terapi dilakukan satu kali
bahwasanya spiritual power juga berperan pemberian dan perbedaanya yaitu pada
penting terhadap kesehatan (Dewi & Fauzia, penelitian sebelumnya, terapi SEFT
2017). dilakukan selama 5-10 menit dan didapatkan
Pada penelitian ini, sebelum dilakukan terapi hasil penurunan tingkat kecemasan 6,54
peneliti mengukur tingkat kecemasan pasien skor, dari skor 86,20 menjadi skor 79,66
menggunakan HRS-A didapatkan hasil skor diukur menggunakan kuesioner State Trait
25 (kecemasan sedang). Sesudah di ukur Anxiety Inventory (STAI). Sedangkan pada
tingkat kecemasan pasien, peneliti penelititian ini dilakukan evaluasi selama 30
memberikan penerapan terapi SEFT kepada menit didapatkan hasil penurunan tingkat
pasien satu kali terapi dalam waktu 15 kecemasan 5 skor, dari skor 25 menjadi skor
menit). Pada 5 menit pertama peneliti 20 diukur menggunakan kuesioner HRS-A.
memberikan penjelasan mengenai Dengan terapi SEFT membuat pasien bisa
pengertian, manfaat dan pelaksanaan terapi menerima persoalan yang mengganggu
SEFT, selanjutnya pasien stabilitas emosi. Ketika pasien tersebut
mendemonstrasikan terapi SEFT dalam kondisi pikiran, emosi, sikap, kesadaran dan
waktu 10 menit. Setelah selesai melakukan doa-doanya berdamai maka akan sangat
terapi SEFT pasien diberikan waktu untuk berpengaruh bagi kesembuhannya
beristirahat terlebih dahulu selama 30 menit (Zainuddin, 2019). Intervensi SEFT dapat
agar pasien lebih tenang dan lebih rileks. menjadi sarana untuk meningkatkan rasa
Kemudian setelah beristirahat selama 30 nyaman pasien sirosis hepatis, khususnya

499
nyaman secara psikospiritual. Dimana rasa https://journal.pkpm.ac.id/index.php/JS
nyaman tersebut merupakan bagian H diakses pada 3 Juni 2022.
perawatan yang penting dalam proses Nurjanah, D S., Chodijah, S., Nurhazizah, A.
keperawatan. Kenyamanan juga merupakan 2022. Terapi Seft (Spiritual Emotional
nilai dasar yang menjadikan tujuan Freedom Technique Untuk Melepaskan
keperawatan pada setiap waktu. Emosi Negatif Pada Remaja). Bandung:
Fakultas Ushuluddin
KESIMPULAN DAN SARAN Pamungkas. 2018. Dukungan Sosial Serta
Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat Dampak-Dampak Psikologis dan Sosial
disimpulkan bahwa penerapan terapi SEFT yang Dialami oleh Penderita Sirosis.
mampu menurunkan tingkat kecemasan Skripsi. Universitas Satya Wacana
pada pasien sirosis hepatis. Terbukti dengan Salatiga.
hasil implementasi sebelum diberikan terapi Prabowo, R D. 2019. Efektivitas Terapi
SEFT tingkat kecemasan pasien adalah skor Spiritual Emotional Freedom Technique
25 (kecemasan sedang) sedangkan setelah (SEFT) Terhadap Tingkat Kecemasan
diberikan terapi SEFT tingkat kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Bedah Jantung.
menurun menjadi skor 20 (kecemasan Indonesian Journal Of Health
ringan). Penelitian selanjutnya dapat Development. 1 (2) September, pp. 11-18.
menerapkan intervensi selama 5-10 menit Septiani, L.D & Siregar,T. 2022. Terapi
dalam waktu lebih dari satu hari guna Spiritual Emotional Freedom Technique
mendapatkan efek yang lebih baik dengan (SEFT) untuk Mengatasi Stres Kerja
jumlah responden yang lebih banyak. Perawat. Sukoharjo: Pradina Pustaka
Grub.
DAFTAR PUSTAKA Shari W W., Suryani., Emaliyawati E. 2014.
Dewi, I.P & Fauziah, D. 2017. Pengaruh Terapi Terapi Komplomenter Pada Penurunan
SEFT Terhadap Penurunan Tingkat Tingkat Kecemasan Pasien Yang Akan
Kecemasan Pada Para Pengguna NAPZA. Menjalani Intervensi Koroner Perkutan
Jurnal Keperawatan Muhammadiah. 2 (2), (IKP) Telaah Literatur. Jurnal BIMIKI. 2 (2)
pp.135-150 Januari-Juni, pp 37-45.
Kurniawati, E. 2022. The Effects Of Spiritual Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2017. Standar
Emotional Freedom Technique (SEFT) on Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi
Psychospiritual Comfort Level in Patients dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta :
With Hepatic Cirrhosis. Journal Of Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Sciences And Health (JSH). 2 (1). Wijaya, Andra S & Putri, Yessie M. 2013.
Keperawatan Medikal Bedah
(Keperawatan Dewasa). Yogyakarta: Nuha
Medika
Zainuddin. 2019. Spiritual Emotional
Freedom Technique (SEFT) for
Healing+Success+Happines+Greatness.
Jakarta: Afzan Publishing

500

Anda mungkin juga menyukai