Dengan Penyakit
Ventrikel Septal
Defeck (VSD )
OLEH
RINA NATALIA
NUR ANISA
RINI OKTAVIA
DEFENISI
VSD (VentricularSeptalDefect) atau Defek Septum Ventrikel
adalah suatu keadaan abnormal jantung berupa adanya
pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan. (Rita
&Suriadi, 2001).
Ventrikel Septum Defek (VSD) yaitu kelainan jantung bawaan
berupa lubang pada septum interventrikuler. Lubang tersebut
dapat hanya satu atau lebih yang terjadi akibat kegagalan fungsi
septum interventrikuler semasa janin dalam kandungan,
sehingga darah bisa mengalir dari ventrikel kiri ke kanan
ataupun sebaliknya.
ETIOLOGI
Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat
diketahui secara pasti (idopatik), tetapi ada beberapa faktor yang
diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian
penyakit jantung bawaan (PJB) yaitu :
Faktor prenatal (faktor eksogen):
• Ibu menderita penyakit infeksi : Rubela
• Ibu alkoholisme
• Umur ibu lebih dari 40 tahun
• Ibu menderita penyakit DM yang memerlukan insulin
• Ibu meminum obat-obatan penenang
Faktor genetik (faktor endogen)
• Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
• Ayah/ibu menderita PJB
• Kelainan kromosom misalnya sindrom down
• Lahir dengan kelainan bawaan yang lain (Prema R, 2013)
PATOFISIOLOGI
Defek septum ventricular ditandai dengan adanya hubungan
septal yang memungkinkan darah mengalir langsung antar
ventrikel, biasanya dari kiri ke kanan. Diameter defek ini
bervariasi dari 0,5 – 3,0 cm. Perubahan fisiologi yang terjadi
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningklatkan
aliran darah kaya oksigen melalui defek tersebut ke ventrikel
kanan.
2. Volume darah yang meningkat dipompa ke dalam paru, yang
akhirnya dipenuhi darah, dan dapat menyebabkan naiknya
tahanan vascular pulmoner.
3. Jika tahanan pulmoner ini besar, tekanan ventrikel kanan
meningkat, menyebabkan piarau terbalik, mengalirkan darah
miskin oksigen dari ventrikel kanan ke kiri, menyebabkan
sianosis.
Keseriusan gangguan ini tergantung pada ukuran dan derajat
hipertensi pulmoner. Jika anak asimptomatik, tidak diperlukan
pengobatan; tetapi jika timbul gagal jantung kronik atau anak
beresiko mengalami perubahan vascular paru atau menunjukkan
adanya pirau yang hebat diindikasikan untuk penutupan defek
tersebut. Resiko bedah kira-kira 3% dan usia ideal untuk
pembedahan adalah 3 sampai 5 tahun. (Kapita Selekta
Kedokteran, 2000; Webb GD et al, 2011; Prema R, 2013; AHA,
2014)
TANDA DAN GEJALA
1. Pada VSD kecil: biasanya tidak ada gejala-gajala. Bising
pada VSD tipe ini bukan pansistolik,tapi biasanya berupa
bising akhir sistolik tepat sebelum S2.
2. Pada VSD sedang: biasanta juga tidak begitu ada gejala-
gejala, hanya kadang-kadang penderita mengeluh lekas
lelah., sering mendapat infeksi pada paru sehingga sering
menderita batuk.
3. Pada VSD besar: sering menyebabkan gagal jantung pada
umur antara 1-3 bulan, penderita menderita infeksi paru
dan radang paru.
4. Gejala-gejala pada anak yang menderitanya, yaitu; nafas
cepat, berkeringat banyak dan tidak kuat menghisap susu.
Apabila dibiarkan pertumbuhan anak akan terganggu dan sering
menderita batuk disertai demam (Webb GD et al, 2011; Prema
R, 2013; AHA, 2014).
KLASIFIKASI
Klasifikasi VSD berdasarkan pada lokasi lubang, yaitu:
Ada nyeri atau tidak saat ditekan pada daerah dada, ekstermitas
atas ataupun bawah. Ada suara krepetasi atau tidak pada
persendian.
d. Perkusi :
Normalnya pekak atau sonor.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung b.d malformasi jantung
3. Libatkan
keluarga dalam
pemberian nutrisi
kepada anak
4. Kolaborasi
dengaan dokter
pemberian terapi
Thanks
ALHAMDULILLAH
CREDITS: This template has been created by Slidesgo, and includes icons
by Flaticon, infographics & images by Freepik and content by Sandra
Medina