KARDIOVASKULER
ASD/VSD
Keperawatan Anak Kronik
KELOMPOK 6
DEFINISI
ASD/VSD adalah kelainan anatomis jantung berupa
adanya lubang pada dinding (septum) jantung yang
memisahkan kedua ruangan. ASD adanya lubang pada
atrium sedangkan VSD adanya lubang pada ventrikel.
1) Ostium sekundum Ostium sekundum merupakan jenis ASD yang paling sering (75-80% dari semua kasus ASD) , di mana
terdapat defek pada bagian tengah dari septum interatrkium, di daerah foramen ovale. Jaringan septum trium memisahkan
bagian inferior defek ini dari katup atrioventricular.
2) Ostium primum Ostium primum jenis ASD kedua tersering (15-20% dari kasus ASD), di mana terdapat defek pada bagian
bawah dari septum interatrium yang sering juga disertai dengan gangguan pada katup mitralis.
3) Sinus Venosus ASD tipe sinus venosus merupakan ASD terjarang dengan 5-10% dari keseluruhan kasus ASD. Defek ini
terletak di dekat vena kava superior (bisa juga dekat dengan vena kava inferior, tapi jarang terjadi).
• Biasanya asimtomatik
Wardiere Inc. • Defek kecil 1-5 mm
• Tidakada gangguan tumbuh VSD
kembang
• Tidak diperlukan katerisasi KECIL
• Menutup secara spontan pada
KLASIFIKASI umur 3terjadi
• Sering tahun symptom pada bayi
• Sesak nafas VSD
2.Faktor Genetik
a) Anak yang lahir sebelum menderita penyakit jantung
bawaan
b) Ayah atau ibu menderita penyakit jantung bawaan
c) Kelainan kromosom misalnya Sindrom Down
Wardiere Inc.
Karena kelebihan sirkulasi Penderita mengeluh mudah lelah. Biasanya tumbuh kembang anak
pulmengalami sesak napas, sianosis, Jarang menjadi gagal jantung, normal, asimptomatik (tidak
gangguan makan, infeksi dan kecuali bila terjadi endokarditis menunjukkan gejala). Pada
radang paru yang berulang, dan infektif atau karena anemia, pemeriksaan fisik ditemukan
gangguan pertumbuhan. terdapat bising pansistolik. adanya bising holosistolik, dengan
Pemeriksaan fisik ditemukan sesak Serta ditandai dengan : tumbuh atau tanpa thrill, tepat sebelum
napas, bulging, dan prekordial yang kembang kurang, mudah capek, bunyi jantung ke 2.
hiperaktif, murmur / bising toleransi berkurang, radang
pansistolik monal, penderita akan saluran pernapasan berulang,
derajat 3-4, nada tinggi dan kasar sesak nafas, sianosis bila terjadi
sindrom Eisenmenger
ECHOCARDIOGRAPHY Elektrokardiografi
untuk mengkonfirmasi (EKG)
keberadaan, ukuran, lokasi dapat melihat defek septum
defek septum ventrikel, & ventrikel. hipertrofi ventrikel,
rencana pembedahan dan abnormalitas gel. T dan
Pemeriksaan
segmen ST
diagnostik
Pengkajian Keperawatan
1) Riwayat keperawatan : respon fisiologis terhadap defek (sianosis,
aktifitas terbatas).
2) Pemeriksaan Umum : keadaan umum, berat badan, tanda-tanda vital,
jantung dan paru.
3) Kaji adanya tanda-tanda gagal jantung : nafas cepat, sesak nafas,
retraksi, bunyi jantung tambahan (mur-mur), edema tungkai,
hepatomegali.
4) Kaji adanya tanda hypoxia kronis : clubbing finger.
5) Riwayat Kehamilan.
6) Riwayat Perkawinan.
7) Kaji aktivitas fisik anak.
8) Kaji pola makan, pertambahan berat badan
1) VSD Kecil
Wardiere Inc.
a. Palpasi : Impuls ventrikal kiri jelas pada apeks kordis.
Biasanya teraba getaran bising pada SIC III dan IV kiri.
b. Auskultasi : Bunyi i jantung biasanya normal dan untuk defek
sedang bunyi jantung II agak keras. Intensitas bising derajat III
2) VSD Besar
Fisik a. Inspeksi : Pertumbuhan badan jelas terhambat, pucat dan
banyak keringat bercucuran. Ujung-ujung jadi hiperemik.
Gejala yang menonjol ialah napas pendek dan retraksi pada
jugulum, sela interkostal dan regio epigastrium.
b. Palpasi : Impuls jantung hiperdinamik kuat. Teraba getaran
bising pada dinding dada.
c. Auskultasi : Bunyi jantung pertama mengeras terutama pada
apeks dan sering diikuti “click” sebagai akibat terbukanya
katub pulmonal dengan kekuatan pada pangkal arteria
pumonalis yang melebar. Bunyi jantung kedua mengeras
terutama pada sela iga II kiri.
Wardiere Inc.
1) Kateterisasi jantung menunjukkan adanya hubungan