Definisi Kompres
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau
alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.
Kompres merupakan sebuah kata yang tidak asing didengar. Kompres semacam pertolongan
andalan yang sering dilakukan ketika sakit, entah itu saat demam, nyeri, memar, bengkak,
dan sebagainya.
Kompres Hangat bekerja dengan cara memperlebar pembuluh darah. Pembuluh darah
yang melebar akibat suhu hangat dapat mempermudah pengeluaran panas dari tubuh. Oleh
karena itu, kompres hangat merupakan metode yang tepat untuk menurunkan demam.
Disamping itu, pembuluh darah yang lebar dapat mempermudah aliran darah dan
suplai oksigen menuju daerah yang sakit sehingga membantu relaksasi otot, mengurangi
kekakuan, dan meningkatkan rentang gerak bagian tubuh yang nyeri.
Meskipun kompres hangat dapat mengurangi nyeri, sangat tidak dianjurkan dilakukan
pada luka yang baru (kurang dari 48 jam), luka terbuka, dan tampak bengkak. Alasannya
karena terjadinya pelebaran pembuluh darah sehingga lokasi yang baru cedera bisa beresiko
perdarahan, penumpukan cairan pada lokasi cedera yang dapat memperburuk kondisi luka
dan meningkatkan nyeri. Kompres hangat bisa digunakan untuk nyeri yang sudah
kronik/berlangsung lama.
Perlu diperhatikan juga suhu air yang digunakan untuk mengompres berkisar 40-
50°C, waktu mengompres sekitar 20 menit. Kompres hangat bisa menggunakan handuk yang
telah direndam dengan air hangat kemudian diperas airnya, atau bisa juga dengan botol yang
berisi air hangat, atau dengan alat yang lebih canggih seperti bantal pemanas yang khusus
untuk mengompres.
Jenis kompres:
1) Kompres panas
2) Kompres dingin
1) Kompres panas
a. Memperlancar sirkulasi darah
2) Kompres dingin
c. Mengurangi kongesti
1. Kompres panas
d) Spasme otot
2. Kompres dingin
c) Pasca tonsilektomi
d) Radang, memar
KOMPRES PANAS BASAH
A. Persiapan alat :
2) Bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
4) Pengalas
9) Korentang
B. Prosedur
1) Jelaskan maksud dan tujuan tindakan yang Anda lakukan kepada pasien
4) Cuci tangan
7) Kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian, buang bekas
8) Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke dalam
kom yang berisi cairan hangat.
9) Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan
dikompres
10) Bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa
kering. Selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
11) Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan
kompres tiap 5 menit
1. Kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap hangat
2. Cairan jangan terlalu panas, hindarkan agar kulit jangan sampai kulit terbakar
3. Kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
4. Untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka tertutup
seperti memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril karena yang penting bersih.
A. Persipan alat :
4) Washlap
B. Prosedur Kerja:
1) Jelaskan maksud dan tujuan tindakan yang akan Anda lakukan kepada pasien
2) Dekatkan peralatan ke dekat pasien
3) Cuci tangan
4) Lakukan pemasangan terlebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-
buli dengan air panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli
berulangulang, lalu kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60ºc)
5) Isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli
tersebut.
b. Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli
6) Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkan dengan washlap dan masukan
ke dalam sarung buli-buli
9) Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetahui kelainan yang timbul akibat
pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidaknyamanan,
kebocoran, dsb.
10) Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengan air panas lagi, sesuai yang
dikehendaki
13)Dokumentasikan
2) Pemakaian buli-buli panas pada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah ke atas atau
ke samping
3) Pada bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah atau ke samping
Daftar Pustaka:
1. https://rsupindad.com/kompres-hangat-vs-kompres-dingin/
2. http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/781-kompres-hangat-
atau-kompres-dingin-ketahui-kapan-penggunaannya
3. https://dediirawandi.files.wordpress.com/2014/08/kompres.pdf