Anda di halaman 1dari 42

KOMPRES

PANAS-DINGIN
Mekanisme
Kompres Hangat dan
Kompres Dingin
 Kompres adalah bantalan dari linen atau
materi lainnya yang dilipat-lipat, dikenakan
dengan tekanan; kadang-kadang
mengandung obat dan dapat basah ataupun
kering, panas ataupun dingin
 (Kamus Dorland 2002)
 Melapisi
permukaan kulit
dengan handuk yg dibasahi air
hangat dengan temperatur
maksimal 43 derajat celcius.
Kompres hangat  kulit merasakan hangat
mengirim ke hipotalamus anterior memacu
vasodilatasi  pembuluh darah melebar
memacu pengeluaran panas  panas dari
dalam tubuh keluar  suhu tubuh kembali
normal
 Kompres dingin merupakan terapi pilihan yg
cocok untuk hipertermia karena akan
menurunkan temperatur kulit. Namun pada
keadaan demam kurang dianjurkan karena
menghalangi pengeluaran panas tubuh.
Kompres dingin  kulit merasakan dingin
hipotalamus posterior  vasokontriksi
pembuluh darah menyempit 
menghambat
pengeluaran panas  pengeluaran panas
tubuh terhenti
KOMPRES PANAS-DINGIN
Kompres  metode pemeliharaan suhu
tubuh dengan menggunakan cairan atau alat
yang dapat menimbulkan hangat atau dingin
pada bagian tubuh yang memerlukan.
Terdapat 2 jenis :
Kompres panas
Kompres dingin
Efek fisiologis Kompres Panas dan Dingin

Kompres panas Kompres dingin


Vasodilatasi Vasokontriksi
Meningkatkan permeabilitas kapiler Menurunkan permeabilitas kapiler
Meningkatkan metabolisme selulas Menurunkan metabolisme selular
Merelaksasi otot Merelaksasi otot
Meningkatkan inflamasi, Memperlambat pertumbuhan bakteri,
meningkatkan aliran darah ke suatu mengurangi inflamasi
area
Meredakan nyeri dengan merelaksasi Meredakan nyeri dengan membuat area
otot menjadi mati rasa, memperlambat
aliran impuls nyeri, dan menigkatkan
ambang nyeri
Efek sedatif Efek anastesi lokal
Mengurangi kekakuan sendi Meredakan perdarahan
suhu yang direkomendasikan untuk
kompres panas dan dingin
Derajat Suhu
Sangat dingin < 15 °C
Dingin 15 - 18 °C
Sejuk 18 - 27 °C
Hangat kuku 27 - 37 °C
Hangat 37 - 40 °C
Panas 40 - 60 °C
Sangat panas > 60 °C
1. kompres panas/ hangat
 Pengertian
Memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada
bagian tubuh yang memerlukan. Kompres hangat diberikan satu
jam atau lebih.
 Tujuan
Pada umunya bertujuan untuk meningkatkan perbaikan dan
pemulihan jaringan. Tujuan khususnya yaitu:
 Memperlancar sirkulasi darah
 Mengurangi rasa sakit
 Memberi rasa hangat, nyaman dan tenang pada klien
 Memperlancar pengeluaran eksudat
 Merangsang peristaltik usus
Jenis
Kompres hangat kering
 Dapat digunakan secara local untuk
konduksi panas dengan menggunakan botol
air panas, bantalan pemanas elektrik atau
bantalan akuatermia
Kompres hangat basah
 Dapat diberikan melalui konduksi, dengan
cara kompres kasa, kemasan pemanas,
berendam atau mandi.
Kompres hangat dilakukan:
 Pada radang persendian
 Pada kekejangan otot
 Bila perut kembung
 Bila ada bengkak (abses) akibat
pemberian suntikan
 Bila pasien kedinginan (misalnya akibat
iklim atau ketegangan, dll)
 Bila ada haematoom
Kontraindikasi pemberian
kompres panas :
• Pada 24 jam pertama setelah cedera traumatik 
panas akan meningkatkan perdarahan dan
pembengkakan.
• Perdarahan aktif  panas akan menyebabkan
vasdilatasi dan meningkatkan perdarahan
• Edema noninflamasi  panas meningkatkan
permeabilitas kapiler dan edema.
• Tumor ganas terlokalisasi  panas mempercepat
metabolisme sel, pertumbuhan sel dan meningkatkan
sirkulasi
• Gangguan kulit yang menyebabkan kemerahan atau
lepuh  panas dapat membakar atau menyebabkan
kerusakan kulit lebih jauh.
2. Kompres Dingin

Kompres dingin dibagi menjadi dua:


 Kompres dingin kering (kirbat)
 Kompres dingin basah

Tujuan:
 Membantu menurunkan suhu tubuh
 Mengurangi rasa sakit atau nyeri
 Membantu mengurangi perdarahan
 Membersihkan luka
Kontraindikasi pemberian kompres dingin:
Luka terbuka  akan meningkatkan kerusakan
jaringan karena mengurangi aliran ke luka terbuka
Gangguan sirkulasi  dingin dapat mengganggu
aliran nutrisi jaringan lebih lanjut dan menyebabkan
kerusakan jaringan.
Alergi atau hipersensitivitas terhadap dingin 
beberapa klien memiliki alergi terhadap dingin yang
dimanisfestasikan dengan respon inflamasi
 Definisi  memberikan rasa hangat (suhu
40-46oC) pada klien dengan menggunakan
cairan atau alat yang menimbulkan rasa
hangat pada bagian tubuh tertentu yang
memerlukannya
 Tujuan  memperlancar sirkulasi darah,

mengurangi rasa sakit , merangsang


peristaltik, memperlancar pengeluaran getah
radang (eksudat)
1. Klien dengan perut kembung
2. Klien yang kedinginan, bisa dikarenakan
iklim, narkose, atau hipotermi.
3. Klien yang mengalami radang, seperti
radang persendian
4. Klien dengan kekejangan otot.
5. Klien yg mengalami inflamasi (bengkak)
akibat suntik.
6. Klien yang mengalami abses atau hematoma
1. Kompres panas basah  biasanya dilakukan
untuk mengompres luka
2. Kompres panas kering
 Kantong isi GEL  fleksibel
& elastis
 Dpt menyimpan SUHU
 Dipakai utk thermal therapy
 Pengganti BOTOL PANAS &

KANTUNG ES
 Penggunaan:

◦ Simpan dlm freezer min 2 jam


(dingin)
◦ Celupkan dlm air panas 5-10
menit (kompres panas)
 Kantong berisi AIR
PANAS
 Bahan karet
 Utk TERAPI PANAS
 Indonesia  ESKAP
 Inggris  ICE BAG
 Bahan karet
 Tutup ditengah
 TERAPI DINGIN
 CARA penggunaan:

◦ Es batu dipecah kecil-kecil


◦ Masukan ke dalamnya
 Kantung dilengkapi kasa
 Digunakan secara ELEKTRIS
 pengHANGAT badan
Persiapan alat :
 Kom bertutup steril berisi cairan hangat sesuai

kebutuhan (40-460C)
 Bak steril berisi pinset 2 buah, kasa beberapa potong

 Perban, kassa dan kain segitiga

 Plester dan gunting plester

 Pengalas atau perlak

 Sarung tangan steril

 Bengkok 2 buah (1 kosong dan lainnya berisi cairan

lysol)
 2 buah pinset anatomis
1. Berikan penjelasan kepada klien tentang
prosedur yang akan dilakukan
2. Bawa alat ke dekat klien
3. Posisikan klien dengan nyaman
4. Bebaskan area yang akan dikompres
5. Cuci tangan dan pasang sarung tangan
6. Pasang pengalas atau perlak dibawah area
yang akan diberikan kompres
7. Buka balutan perban (jika perban) dan buang
bekas balutan ke dalam bengkok kosong
8. Ambil beberapa potong kassa dengan pinset dari
baki steril dan masukkan ke dalam kom berisi
cairan hangat untuk mengompres
9. Ambil dengan pinset lainnya untuk memegang atau
memeras kasa kompres hangat dan kom kompres
hangat agar kasa tidak terlalu basah tetapi harus
lembab
10. Selanjutnya ambil kasa dengan cara diregangkan
atau dibentangkan dan letakkan di atas area yang
akan dikompres
11. Perhatikan respon klien , adakah rasa tidak nyaman
dalam beberapa detik setelah rasa hangat
menempel kulit, angkat tepi kasa untuk melihat
apakah terdapat kemerahan pada kulit yang
dikompres
12. Perhatikan respon klien, angkat tepi kasa untuk
melihat apakah terdapat kemerahan pada kulit
yang dikompres atau tidak
13. Jika klien menoleransi kompres hangat tersebut,
tutup kasa kompres hangat basa pada area yang
memerlukan kompres, lalu lapisi dengan kasa
kering selanjutnya balut dengan kasa atau kain
serta fiksasi dengan plester atau ikat
14. Lakukan perasat ini selama ± 15-30 menit atau
sesuai program terapi dang anti balutan kompres
hangat setiap ± 5 menit sekali
15. Atur posisi klien kembali seperti semula
16. Rapikan dan bersihkan alat-alat untuk dapat
dipergunakan kembali
 Persiapan alat  Buli-buli panas dengan
sarungnya , termos , air panas , tisu, sarung
tangan bersih, thermometer air dan kain
besar secukupnya (jika diperlukan)
1. Berikan penjelasan kepada klien
2. Dekatkan alat-alat pada klien
3. Jaga privasi klien dan berikan posisi yg nyaman
4. Bebaskan area yang akan dikompres
5. Cuci tangan dan pasang sarung tangan
6. Pasang pengalas di bawah area yang akan di kompres
7. Periksa buli-buli dari kebocoran dengan cara berikut :
 Membalikkan mulut/tempat memasukkan air kemudian lihat apakah
terjadi kebocoran/tidak
 Dengan meremas dan melihat apakah ada kaluarnya udara
bersamaan dengan tetesan air atau tidak
8. Uji buli-buli panas terlebih dahulu dg cara mengisi terlebih
dahulu air panas dan mengencangkan sekrupnya (penutup)
kemudian membalikan posisi buli-buli panas berulang kali lalu
dikosongkan kembali
9. Siapkan & ukur air panas yg akan diberikan (± 50-600C)
10. Isi buli-buli panas kembali dengan air panas ± setengah bagian,
lalu keluarkan udara dengan cara berikut.
 Melatakkan atau meniduri buli-buli panas diatas meja atau
tempat yang datar
 Melipat bagian atas buli-buli sampai kelihatan permukaan air di
leher atau mulut buli-buli lalu menutup buli-buli dengan benar
dan rapat.
11. Periksa kembali apakah terjadi kebocoran, keringkan
dan masukkan ke dalam sarungnya.
12. Bawa buli-buli ke dekat klien dan letakkan
13. kaji secara teratur kondisi klien misalnya kemerahan,
ketidaknyamanan, kebocoran dan sebagainya.
14. Ganti buli-buli panas setelah 20 menit pemberian
15. Kembalikan klien pada posisinya yang nyaman
16. Buli-buli panas dikosongkan dan dikeringkan agar
dapat dipergunakan kembali
17. Buka sarung tangan dan cuci tangan
 Tujuan  Menurunkan suhu tubuh, mencegah
peradangan meluas , mengurangi kongesti,
mengurangi perdarahan lokal, mengurangi rasa
sakit di daerah sekitar trauma atau memar dan
agar luka menjadi bersih
 Indikasi  Suhu tinggi, suhu rendah,

memar/gejala peradangan, muntah darah,


pasca tonsilektomi dan luka tertutup dan
terbuka
 Persiapan alat  Baki, mangkuk tertutup
steril, cairan yang diperlukan (PK : betadin =
1:1000), kain steril, pinset anatomi 2 buah,
kain kasa, pembalut jika diperlukan, perlak
kecil, tirai jika perlu, sarung tangan bersih,
dan perlak/pengalas
 Persiapan klien  membebaskan area yang

akan dilakukan tindakan kompres


1. Berikan penjelasan kepada klien
2. Bawa alat-alat ke dekat klien
3. Jaga privasi klien
4. Bantu posisi klien yang nyaman dan tepat
5. Membebaskan area yang akan dilakukan tindakan
6. Cuci tangan dan pakai sarung tangan
7. Psg pengalas di bawah area yg akan diberikan
kompres
8. Kocok obat/cairan kompres jika terdapat endapan
9. Tuangkan cairan dalam mangkuk steril
10. Masukkan kasa ke dalam mangkuk cairan kompres
11. Peras kain kasa menggunakan 2 pinset
12. Bentangkan dan letakkan kasa di atas
bagian yang akan di kompres, lalu balut
13. Lakukan berulang-ulang kali jika masih
diinginkan atau dianjurkan
14. Rapikan klien dan atur posisinya kembali
15. Rapikan dan bersihkan alat-alat agar dapat
dipergunakan kembali
16. Buka sarung tangan dan cuci tangan
17. Dokumentasikan tindakan
 Tujuan  Mengurangi rasa sakit setempat,
me↓ suhu tubuh, mengurangi peradangan
setempat
 Lokasi  me↓ suhu tubuh (ketiak, lipatan

paha, dan dahi )


 Alat  Baki, waskom berisi air biasa/es,

perlak dan pengalas, sarung tangan steril,


waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu,
dan tirai jika diperlukan
1. Berikan penjelasan kepada klien
2. Bawa alat ke dekat klien
3. Jaga privasi klien
4. Bantu posisi klien yang nyaman dan tepat
5. Membebaskan area yang akan dilakukan tindakan
6. Cuci tangan dan pasang sarung tangan
7. Pasang pengalas/perlak di bawah area yang akan
diberikan kompres
8. Masukkan kasa/kain sesuai yang dibutuhkan ke dalam
mangkuk air biasa atau air es, peras sampai kasa
lembap
9. Bentangkan kasa di ats bagian tubuh yg akn di
kompres
10. Lakukan berulang kali jika masih
diinginkan/dianjurkan
11. Ganti kain kasa yang sudah digunakan dengan
kain kasa yang sudah direndam dengan air biasa
12. Berikan sampai suhu tubuh menurun
13. Rapikan klien & atur posisi klien kembali pd
posisi nyaman
14. Rapikan dan bersihkan alat-alat
15. Buka sarung tangan dan cuci tangan
16. Dokumentasikan tindakan
 Tujuan  Me↓ suhu tubuh, mengurangi rasa nyeri
/sakit akibat peradangan, mengurangi perdarahan,
misalnya pasca tonsilektomi, muntah/batuk darah,
atau perdarahan usus dan lambung
 Indikasi  Klien dengan suhu tubuh tinggi,
perdarahan hebat, kesakitan, seperti sakit kepala
hebat, pascabedah tonsil
 Persiapan alat  Kantong es dengan sarungnya,
waskom berisi potongan-potongan kecil es dan satu
sendok teh garam agar es tidak cepat mencair, air
dalam Waskom, perlak kecil dan alasnya, sarung
tangan, Lap kering/ tisu, Tirai (jika diperlukan)
1. Berikan penjelasan kepada klien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Bawa alat ke dekat klien
3. Jaga privasi klien
4. Bantu posisi klien yang nyaman dan tepat
5. Membebaskan area yang akan dilakukan tindakan
6. Cuci tangan dan pasang sarung tangan
7. Pasang pengalas/perlak di bawah area yang akan diberikan kompres
8. Masukkan potongan es dalam waskom air agar bagian sisinya tidak tajam
9. Isi kantong es dengan potongan es sebanyak ½ bagian
10. Keluarkan udara dari kantong es dengan melipat bagian yang kosong, lalu
tutup rapat
11. Periksa kantong es apakah bocor atau tidak dengan cara :
 Membalikkan mulut atau tempat memasukkan air, kemudian lihat apakah
terjadi kebocoran/tidak (kalau bocor air akan keluar dari penutupnya)
 Dengan meremas, kemudian lihat apakah terdapat udara yang keluar
bersamaan dengan tetesan air.
12.Selanjutnya keringkan kantong es dengan lap atau tisu
tebal dan masukkan ke dalam sarungnya
13.Bentangkan dan letakkan kasa diatas bagian tubuh yang
akan di kompres
14.Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati
rasa dan suhu tubuh.
15.Angkat kantong es jika sudah selesai digunakan

16.Berikan kompres sampai suhu tubuh turun atau sesuaikan


dengan kondisi klien
17.Rapikan klien kembali dan atur posisi yang nyaman

18.Rapikan dan bersihkan alat-alat untuk dapat


dipergunakan kembali (keringkan kantong es agar tidak
lengket)
19.Buka sarung tangan dan cuci tangan

20.Dokumentasikan tindakan
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai