Anda di halaman 1dari 43

Standar Opersional Prosedur (SOP) Kompres Hangat pada Nyeri

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

I. Pengertian

Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan cairan
atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Pemberian kompres dilakukan
pada radang persendian, kekejangan otot, perut kembung, dan kedinginan.

II. Tujuan

1. Memperlancar sirkulasi darah

2. Menurunkan suhu tubuh


3. Mengurangi rasa sakit

4. Memberi rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien

5. Memperlancar pengeluaran eksudat

6. Merangsang peristaltik usus

III. Indikasi

1. Klien yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah)

2. Klien dengan perut kembung

3. Klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian

4. Sepasme otot

5. Adanya abses, hematoma

IV. Alat dan Bahan


A. Kompres Hangat Basah

1. Baskom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)

2. Bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai

3. Kasa perban atau kain segitiga

4. Pengalas

5. Sarung tangan bersih di tempatnya

6. Bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)

7. Waslap 4 buah/tergantung kebutuhan

8. Pinset anatomi 2 buah

9. Korentang

B. Kompres Hangat Kering

1. buli-buli panas dan sarungnya


2. termos berisi air panas

3. termomerter air panas

4. lap kerja

V. Prosedur Tindakan

A. Kompres Hangat Basah

1. Dekatkan alat-alat kedekat klien

2. Perhatikan privacy klien

3. Cuci tangan

4. Atur posisi klien yang nyaman

5. Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres

6. Kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian, buang bekas balutan ke
dalam bengkok kosong
7. Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke dalam kom yang
berisi cairan hangat.

8. Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan dikompres

9. Bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering.
Selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga

10. Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres tiap 5
menit

11. Lepaskan sarung tangan

12. Atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman

13. Bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali

14. Cuci tangan

B. Kompres Hangat Kering

1. Persiapan alat

2. Cuci tangan
3. Lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-buli dengan
air panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu kosongkan
isinya. Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60ºc)

4. Isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli tesebut. Lalu
keluarkan udaranya dengan cara :

5. Letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.

6. Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli

7. Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar

8. Periks apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan masukkan ke dalam
sarung buli-buli

9. Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien

10. Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan

11. Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian kompres
dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran, dsb.

12. Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai yang di kehendaki

13. Bereskan alat alat bila sudah selesai


14. Cuci tangan

VI. Evaluasi

1. Respon Klien

2. Alat kompres ter

VII. Dokumentasi

1. Waktu pelaksanaan

2. Catat hasil dokumentasi setiap tindakan yang dilakukan dan di evaluasi

3. Nama perawat yang melaksanakan

VIII. Daftar Pustaka

Program Study S-1 Keperawatan STIKES Banyuwangi.2009.Panduan Keterampilan Prosedur Lab KDM 2.
Jawa Timur : EGC
Ns. Kusyati, Eni, S.Kep, dkk.2006.Ketermpilan Dan Prosedur Laboratorium.Jakarta : EGC
SOP / CARA MELAKUKAN KIRBAT ES / KOMPRES DENGAN ES BATU

Pengertian

Kirbat es adalah suatu cara atau upaya untuk menurunkan demam atau mengurangi nyeri dan
peregangan otot dengan memberikan kompres dingin kering dengan menggunakan kirbat es.
Tujuan:

1. Menghentikan perdarahan

2. Mengurangi rasa sakit/nyeri/peradangan

3. Menurunkan suhu (demam)

4. Mempercepat pemulihan pada otot olahragawan

Peralatan:

1. Kirbat es biasa/leher/gantung dan sarungnya

2. Perlak dan alasnya

3. Mangkok berisi potongan es

4. Garam satu sendok teh


Prosedure:

A. Tahap Pra Interaksi

1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien

2. Mencuci tangan

3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

B. Tahap Orientasi

1. Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien/keluarga

3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan

C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy

2. Mengatur pasien dalam posisi senyaman mungkin

3. Mengisi kirbat es dengan potongan es hingga ⅔ bagian

4. Mengeluarkan udara dan menutup kirbat es dan pastikan tidak bocor

5. Mengeringkan dengan lap kerja dan memasang sarung

6. Meletakkan pengalas di bawah daerah yang akan di pasang kirbat

7. Meletakkan kirbat pada bagian tubuh yang akan dikompres dengan kepala kirbat mengarah keluar
tempat tidur

8. Memantau respon pasien

9. Merapikan pasien

D. Tahap Terminasi

1. Mengevaluasi hasil tindakan


2. Berpamitan dengan pasien

3. Membereskan alat

4. Mencuci tangan

5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan


KOMPRES DINGIN

Terdiri dari:

1. Kompres dingin basah

2. Kompres dingin kering

Pengertian

Memasang suatu zat dengan suhu rendah pada tubuh untuk tujuan terapeutik

Tujuan

1. Menurunkan suhu tubuh

2. Mencegah peradangan meluas/terjadinya radang tidak meluas


3. Kongesti berkurang

4. Perdarahan setempat berkurang

5. Rasa sakit setempat berkurang

6. Luka menjadi bersih

Dilakukan pada pasien dengan

1. Suhu tinggi

2. Radang

3. Memar

4. Batuk/muntah darah

5. Pasca tonsilektomi

6. Luka tertutup/terbuka

• Kompres dingin basah


Menggunakan

1. Larutan obat antiseptik

2. Air biasa/air es

3. Kompres dingin basah dengan antiseptik

Cairan yg digunakan:

a. Larutan NaCl

b. Larutan betadine

Perbandingan keduanya adalah 2:1

Peralatan:

a. Mangkuk bertutup steril

b. Cairan yang diperlukan


c. Bak steril berisi: pinset anatomis 2, kain kasa

d. Pembalut bila perlu

e. Perlak kecil

f. Sampiran bila perlu

Persiapan pasien:

Pasien diberi penjelasan

Prosedur:

1. Membawa alat-alat ke dekat pasien

2. Memasang sampiran

3. Mencuci tangan

4. Memasang alas dibwah bag yang akan dikompres

5. Mengocok obat/cairan kompres bila ada endapan

6. Menuangkan cairan ke dalam mangkok steril


7. Memasukan kassa ke dalam cairan kompres

8. Memeras kain kassa dengan 2 pinset

9. Meletakan kassa bag yang akan dikompres dan dibalut

10. Menutup selimut bila perlu’

11. Merapikan pasien jika perasat sudah selesai

12. Membereskan alat

13. Mencuci tangan

14. Mendokumentasikan

• Kompres Dingin Basah dengan menggunakan air biasa atau air es.

Pengertian:

Memberikan rasa dingin setempat dengan lap/kain kassa yang dicelupkan dalam air biasa/es
Tujuan:

1. Rasa sakit setempat berkurang

2. Suhu badan turun

3. Perdarahan setempat berkurang

Tempat pengompresan:

1. untuk menurunkan suhu tubuh di: ketiak dan lipat paha

2. Untuk mengurangi perdarahan/nyeri : tergantung tempatnya

Persiapan alat2:

1. Baki berisi: waskom, pengalas, waslap/kain kasa

2. Selimut

3. Sampiran

Persiapan pasien: pasien diberi penjelasan

Prosedur:
1. Membawa alat-alat ke dekat pasien

2. Memasang sampiran

3. Mencuci tangan

4. Memasang alas dibwah bag yang akan dikompres

5. Memasukan waslap kedalam air biasa/air es dan diperas sampai lembab

6. Meletakan waslap di atas bag yang memerlukan

7. Mengganti waslap tiap kali dengan waslap yang sudah terendam dalam air biasa/air es, diulang-
ulang sampai suhu turun

8. Merapikan pasien bila perasat sudah selesai

9. Membereskan alat dan menyimpan kembali

10. Mencuci tangan

11. Mendokumentasikan
Pemberian kompres dingin kering

Pengertian:

Memasang eskap/eskrag pada tubuh untuk tujuan terapeutik dengan menggunakan:

1. Kirbat es/eskap: bentuk bundar/lonjong digunakan untuk kepala, daa dan perut

2. Eskrag: bentuk memanjang digunakan untuk bagian leher

Tujuan:

1. Menurunkan suhu

2. Mengurangi sakit/nyeri setempat

3. Mengurangi perdarahan, misal: post tonsilektomi, muntah/batuk darah, perdarahan usus,


perdarahan lambung, post partum

Dilakukan pada:

1. Pasien dengan suhu tinggi

2. Pasien dengan perdarahan hebat, misal epitaksis

3. Pasien yg kesakitan, misal: infiltrat appendikuler, sakit kepala hebat, dll


4. Pasien pasca bedah tonsil (tonsilektomi)

Mengisi dan memberikan kirbat es/eskrag

Persiapan alat:

1. Eskap/eskrag dengan sarungnya

2. Waskom berisi potongan-potongan kecil es dan 1 sdt garam

3. Air dalam waskom

4. Lap kerja

5. Perlak kecil dan alasnya

Persiapan pasien: pasien diberi penjelasan

Prosedur:

1. Membawa alat-alat ke dekat pasien

2. Mencuci tangan
3. Memasukan potongan es dalam waskom air supaya pinggir es tidak tajam

4. Mengisi kirbat es/eskrag ½ bagian

5. Mengeluarkan udara dari eskap dengan melipatkan bagian yang kosong, lalu ditutup rapat

6. Memeriksa eskap/eskrag adakah bocor/tidak

7. Mengeringkan eskap/eskrag dengan lap dan memasukan kedalam sarung eskap/eskrag

8. Membuka area yang akan diberi kompres dan atur posisi pasien sesuai kebutuhan

9. Memasang pengalas pada bagian tubuh yang akan diberi kompres

10. Meletakan eskap pada bagian yang memerlukan kompres

11. Mengkaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa dan suhu tubuh

12. Mengangkat eskap bila sudah selesai

13. Mengatur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman

14. Membereskan alat-alat dan menyimpan ke tempat semula

15. Mencuci tangan


16. Mencatat kegiatan yang telah dilakukan perawat

A. Kompres Dingin Kering atau Kirbat

a. Kompres Dingin Kering atau Kirbat Es Biasa


Pengertian

Memberikan kompres dingin kepada pasien yang memerlukannya, dengan menggunakan kirbat es yang
telah diisi dengan potongan es.

Tujuan

1. Membantu menurunkan suhu tubuh

2. Mengurangi rasa sakit atau nyeri

3. Membantu mengurangi perdarahan

4. Membatasi peradangan

Dilakukan pada :

1. Pasien yang suhunya tinggi

2. Pasien perdarahan hebat

3. Pasien yang kesakitan

Alat

1. Bengkok
2. Kantong es

3. Sarung pelindung

Bahan

1. Potongan es secukupnya dalam wadah

2. Kassa gulung

3. Plester

4. Larutan klorin 0,5%

Perlengkapan

1. Baki dan alas

2. Perlak kecil atau handuk kecil dan alas

3. Tempat cuci tangan

4. Sarung tangan
5. Alat tulis dan buku catatan

6. Tempat sampah basah

7. Tempat sampah kering

8. Baskom

Pelaksanaan1

NO LANGKAH KERJA RASIONALISASI

1 Menyiapkan alat dan bahan

1. Sebelum dimasukkan ke dalam kantong es, potongan es dicelupkan dulu ke dalam air untuk
menghilangkan ujung- ujungnya yang runcing.

2. Isi alat dengan keping es sebanyak stengah hingga dua pertiga kantong.

3. Keluarkan udara yang berlebihan dengan menekuk atau memelintir alat

4. Pasang tutup kantong atau kolar es dengan kuat, atau buat sebauh simpul pada sarung tangan di
bagian ujung yang terbuka. Hal ini dilakukan untuk mencegah kebocoran cairan jika es meleleh.

5. Pegang alat secara terbalik dan periksa jika ada kebocoran


6. Bungkus alat dengan sarung penutup yang lembut, jika alat tersebut belum dibungkus.

7. Pertahankan alat tersebut pada tempatnya dengan menggunakan kasa gulung, pengikat,atau
handuk. Fiksasi dengan plester sesuai kebutuhan. Memudahkan kita dalam melakukan tindakan

2. Mengkaji pemberian kompres dingin terhadap pasien Memastikan apakah kompres tersebut
benar diberikan untuk pasien tersebut

3. Melakukan informed concent Mempermudah kita dalam melakukan tindakan dengan bekerja
sama dengan pasien karena antara bidan dan pasien sudah ada perjanjian

4. Mencuci tangan di bawah ait mengalir Mencegah penularan infeksi

5. Memasang perlak dan alasnya Mencegah air membasahi kasur pasien

6. Mendekatkan alat dan bahan Memudahkan dalam pelaksanaan prosedur kerja

7. Memakai sarung tanganPencegahan infeksi

8. Memasang kompres pada bagian tubuh yang memerlukan dan hanya pada jangka waktu yang
telah ditentukan guna menghindari efek yang mebahayakan dari kompres dingin yang berkepanjangan
Memberikan efek kompres yang optimal

9. Membereskan alat- alat

10. Merendam sarung tangan dalam larutan klorin Dekontaminasi


11. Mencuci tanganPencegahan infeksi

12. Mendokumentasikan di buku catatan Pencatatan yang tepat pada waktunya mencegah
kesalahan dalam pemberian kompres (misal, pengulangan pemberian atau pemberian terlewat)

b. Kompres Dingin Kering atau Kirbat Es Leher

Pengertian

Memasang kompres dingin pada leher

Tujuan

Mengurangi perdarahan, rasa sakit, dan lain- lain

Dilakukan pada

Pasien pasca bedah tonsil (tonsilectomi), dan lain- lain

Alat

1. Bengkok

2. Kantong es

3. Sarung pelindung
Bahan

1. Potongan es secukupnya dalam wadah

2. Kassa gulung

3. Plester

4. Larutan klorin 0,5%

Perlengkapan

1. Baki dan alas

2. Perlak kecil atau handuk kecil dan alas

3. Tempat cuci tangan

4. Sarung tangan

5. Alat tulis dan buku catatan

6. Tempat sampah basah


7. Tempat sampah kering

8. Baskom

Pelaksanaan1

NO LANGKAH KERJA RASIONALISASI

1 Menyiapkan alat dan bahan

1. Sebelum dimasukkan ke dalam kantong es, potongan es dicelupkan dulu ke dalam air untuk
menghilangkan ujung- ujungnya yang runcing.

2. Isi alat dengan keping es sebanyak stengah hingga dua pertiga kantong.

3. Keluarkan udara yang berlebihan dengan menekuk atau memelintir alat

4. Pasang tutup kantong atau kolar es dengan kuat, atau buat sebauh simpul pada sarung tangan di
bagian ujung yang terbuka. Hal ini dilakukan untuk mencegah kebocoran cairan jika es meleleh.

5. Pegang alat secara terbalik dan periksa jika ada kebocoran

6. Bungkus alat dengan sarung penutup yang lembut, jika alat tersebut belum dibungkus.

7. Pertahankan alat tersebut pada tempatnya dengan menggunakan kasa gulung, pengikat,atau
handuk. Fiksasi dengan plester sesuai kebutuhan. Memudahkan kita dalam melakukan tindakan
2. Mengkaji pemberian kompres dingin terhadap pasien Memastikan apakah kompres tersebut
benar diberikan untuk pasien tersebut

3. Melakukan informed concent Mempermudah kita dalam melakukan tindakan dengan bekerja
sama dengan pasien karena antara bidan dan pasien sudah ada perjanjian

4. Mencuci tangan di bawah ait mengalir Mencegah penularan infeksi

5. Memasang perlak dan alasnya Mencegah air membasahi kasur pasien

6. Mendekatkan alat dan bahan Memudahkan dalam pelaksanaan prosedur kerja

7. Memakai sarung tanganPencegahan infeksi

8. Memasang kompres pada bagian leher yang memerlukan dan hanya pada jangka waktu yang
telah ditentukan guna menghindari efek yang mdbahayakan dari kompres dingin yang berkepanjangan
Memberikan efek kompres yang optimal

9. Membereskan alat- alat

10. Merendam sarung tangan dalam larutan klorin Dekontaminasi

11. Mencuci tanganPencegahan infeksi

12. Mendokumentasikan di buku catatan Pencatatan yang tepat pada waktunya mencegah
kesalahan dalam pemberian kompres (misal, pengulangan pemberian atau pemberian terlewat)
c. Kompres Dingin Kering atau Kirbat Es Gantung

Pengertian

Memasang kompres es secara tidak langsung di atas tubuk pasien yang memerlukan

Tujuan

Mengurangi perdarahan, rasa nyeri, dan pergerakan

Dilakukan pada

Pasien dengan perdarahan pada usus (dalam rongga perut), sakit kepala yang hebat

Alat

1. Bengkok

2. Kantong es

3. Sarung pelindung

4. Lengkungan atau busur selimut

5. Tali khusus kompres es


6. Kain atau handuk untuk mengantungkan kompres es

7. Peniti secukupnya

Bahan

1. Potongan es secukupnya dalam wadah

2. Kassa gulung

3. Plester

4. Larutan klorin 0,5%

Perlengkapan

1. Baki dan alas

2. Perlak kecil atau handuk kecil dan alas

3. Tempat cuci tangan

4. Sarung tangan
5. Alat tulis dan buku catatan

6. Tempat sampah basah

7. Tempat sampah kering

8. Baskom2

Pelaksanaan1

NO LANGKAH KERJA RASIONALISASI

1 Menyiapkan alat dan bahan

1. Sebelum dimasukkan ke dalam kantong es, potongan es dicelupkan dulu ke dalam air untuk
menghilangkan ujung- ujungnya yang runcing.

2. Isi alat dengan keping es sebanyak stengah hingga dua pertiga kantong.

3. Keluarkan udara yang berlebihan dengan menekuk atau memelintir alat

4. Pasang tutup kantong atau kolar es dengan kuat, atau buat sebauh simpul pada sarung tangan di
bagian ujung yang terbuka. Hal ini dilakukan untuk mencegah kebocoran cairan jika es meleleh.

5. Pegang alat secara terbalik dan periksa jika ada kebocoran


6. Bungkus alat dengan sarung penutup yang lembut, jika alat tersebut belum dibungkus.

7. Pertahankan alat tersebut pada tempatnya dengan menggunakan kasa gulung, pengikat,atau
handuk. Fiksasi dengan plester sesuai kebutuhan. Memudahkan kita dalam melakukan tindakan

2. Mengkaji pemberian kompres dingin terhadap pasien Memastikan apakah kompres tersebut
benar diberikan untuk pasien tersebut

3. Melakukan informed concent Mempermudah kita dalam melakukan tindakan dengan bekerja
sama dengan pasien karena antara bidan dan pasien sudah ada perjanjian

4. Mencuci tangan di bawah ait mengalir Mencegah penularan infeksi

5. Memasang perlak dan alasnya Mencegah air membasahi kasur pasien

6. Mendekatkan alat dan bahan Memudahkan dalam pelaksanaan prosedur kerja

7. Memakai sarung tanganPencegahan infeksi

8. Lengkungan atau busur selimut dipasang

9. Tali dipasang pada busur agar kendor, sehingga bagian tengah melengkung ke dalam dan hampir
menyentuh perut atau kepala pasien

10. Pada handuk atau kain diberi peniti


11. Kompres es diletakkan di atas handuk atau kain tepat di atas bagaian tubuh yang akan
dikompres.

12. Pasien diselimuti

13. Membereskan alat- alat

14. Merendam sarung tangan dalam larutan klorin

15. Mencuci tangan

16. Mendokumentasikan

B. Kompres Dingin Basah

Pengertian

Kompres basah adalah balutan kasa basah yang sering diletakkan di atas luka terbuka. Kompres kasa dan
kemasan basah dapat diberikan dalam bentuk panas atau dingin.

Tujuan

1. Membersihkan luka

2. Mengobati luka
3. Mencegah kekeringan pada luka tertentu

Dilakukan pada

1. Luka yang kotor

2. Pasien colostomi sebelum dilakukan opersi

Alat dan bahan

Kompres

1. Sarung tangan disposabel atau sarung tangan steril

2. Wadah untuk larutan

3. Larutan dengan kekuatan dan suhu yang telah ditetapkan oleh dokter

4. Termometer

5. Kasa segiempat

6. Sarung tangan, forsep, dan lidi kapas (jika kompres harus steril)

7. Jeli minyak
8. Handuk penyekat

9. Plastik

10. Tali

11. Botol air panas atau bantalan akuatermia atau antung es

12. Balutan steril (ika perlu)

Kemasan basah

1. Sarung tangan disposabel

2. Kain flanel atau kemasan handuk

3. Baskom air dengan beberapa keping es

4. Termometer

5. Sarung tangan steril, forsep, dan lidi kapas (jika sterilitas harus dipertahankan)

6. Jeli minyak
7. Material penyekat

8. Plastik

9. Kantong es

10. Balutan steril jika perlu

Perlengkapan

1. Baki dan alas

2. Perlak kecil atau handuk kecil dan alas

3. Tempat cuci tangan

4. Sarung tangan

5. Alat tulis dan buku catatan

6. Tempat sampah basah

7. Tempat sampah kering

8. Baskom
Pelaksanaan

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Melakukan informed concent

3. Mencuci tangan di bawah ait mengalir

4. Memasang perlak dan alasnya pada bagian yang akan dikompres

5. Mendekatkan alat dan bahan

6. Berikan privasi klien

7. Siapkan klien

• Bantu klien ke posisi nyaman

• Pajankan area tubuh yang akan dikompres

• Sangga bagian tubuh yang memerlukan kompres kasa atau kemasan basah

• Pasang sarung tangan disposabel, dan lepaskan balutan luka, jika ada.
8. Basahi kompres kasa atau kemasan

• Letakkan kasa di dalam larutan

• Dinginkan flanel atau handuk di dalam baskom berisi airu dan keping es

9. Lindungi kulit sekitar luka sesuai indikasi

• Denga lidi kapas, oleskan jeli minyak ke kulit di sekeliling luka, jangan oleskan ke luka atau area
kulit yang rusak. Jeli minyak melindungi kulit dari kemungkinan efek iritasi dari beberaa larutan

10. Tempelkan kompres kasa basah atau kemasan basah

• Peras kompres kasa sehingga larutan tidak menetes dari kompres kasa tersebut

• Tempelkan kasa secara lembut dan bertahap pada area yang dituju dan jika dapat ditoleransi klien,
tempelkan kompres kasa hingga menutupi area yang dikompres dengan baik. Padatkan kasa sampai pas
memenuhi semua permukaan luka.

• Peras flanel

• Tempelkan flanel ke area tubuh, tutupi area tubuh yang dikompres

11. Segera sematkan dan fiksasi kompres

• Tutupi kasa atau flanel segera dengan handuk kering atau selembar plastik. Langkah ni membantu
mempertahankan efektivitasnya
• Fiksasi kompres kasa atau kemasan di tempatnya dengan menggunakan pengikat kasa ayau plester.

12. Pantau klien

13. Angkat kompres kasa atau kemasan pada waktu yang telah ditentukan.

14. Dokumentasikan5

Anda mungkin juga menyukai