I. Pengertian
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan cairan
atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Pemberian kompres dilakukan
pada radang persendian, kekejangan otot, perut kembung, dan kedinginan.
II. Tujuan
III. Indikasi
4. Sepasme otot
2. Bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
4. Pengalas
6. Bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)
9. Korentang
4. lap kerja
V. Prosedur Tindakan
3. Cuci tangan
6. Kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila diperban. Kemudian, buang bekas balutan ke
dalam bengkok kosong
7. Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu masukkan ke dalam kom yang
berisi cairan hangat.
8. Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan dikompres
9. Bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering.
Selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
10. Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti balutan kompres tiap 5
menit
1. Persiapan alat
2. Cuci tangan
3. Lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-buli dengan
air panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu kosongkan
isinya. Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60ºc)
4. Isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli-buli tesebut. Lalu
keluarkan udaranya dengan cara :
6. Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher buli-buli
8. Periks apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan masukkan ke dalam
sarung buli-buli
11. Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian kompres
dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran, dsb.
12. Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai yang di kehendaki
VI. Evaluasi
1. Respon Klien
VII. Dokumentasi
1. Waktu pelaksanaan
Program Study S-1 Keperawatan STIKES Banyuwangi.2009.Panduan Keterampilan Prosedur Lab KDM 2.
Jawa Timur : EGC
Ns. Kusyati, Eni, S.Kep, dkk.2006.Ketermpilan Dan Prosedur Laboratorium.Jakarta : EGC
SOP / CARA MELAKUKAN KIRBAT ES / KOMPRES DENGAN ES BATU
Pengertian
Kirbat es adalah suatu cara atau upaya untuk menurunkan demam atau mengurangi nyeri dan
peregangan otot dengan memberikan kompres dingin kering dengan menggunakan kirbat es.
Tujuan:
1. Menghentikan perdarahan
Peralatan:
2. Mencuci tangan
B. Tahap Orientasi
C. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy
7. Meletakkan kirbat pada bagian tubuh yang akan dikompres dengan kepala kirbat mengarah keluar
tempat tidur
9. Merapikan pasien
D. Tahap Terminasi
3. Membereskan alat
4. Mencuci tangan
Terdiri dari:
Pengertian
Memasang suatu zat dengan suhu rendah pada tubuh untuk tujuan terapeutik
Tujuan
1. Suhu tinggi
2. Radang
3. Memar
4. Batuk/muntah darah
5. Pasca tonsilektomi
6. Luka tertutup/terbuka
2. Air biasa/air es
Cairan yg digunakan:
a. Larutan NaCl
b. Larutan betadine
Peralatan:
e. Perlak kecil
Persiapan pasien:
Prosedur:
2. Memasang sampiran
3. Mencuci tangan
14. Mendokumentasikan
• Kompres Dingin Basah dengan menggunakan air biasa atau air es.
Pengertian:
Memberikan rasa dingin setempat dengan lap/kain kassa yang dicelupkan dalam air biasa/es
Tujuan:
Tempat pengompresan:
Persiapan alat2:
2. Selimut
3. Sampiran
Prosedur:
1. Membawa alat-alat ke dekat pasien
2. Memasang sampiran
3. Mencuci tangan
7. Mengganti waslap tiap kali dengan waslap yang sudah terendam dalam air biasa/air es, diulang-
ulang sampai suhu turun
11. Mendokumentasikan
Pemberian kompres dingin kering
Pengertian:
1. Kirbat es/eskap: bentuk bundar/lonjong digunakan untuk kepala, daa dan perut
Tujuan:
1. Menurunkan suhu
Dilakukan pada:
Persiapan alat:
4. Lap kerja
Prosedur:
2. Mencuci tangan
3. Memasukan potongan es dalam waskom air supaya pinggir es tidak tajam
5. Mengeluarkan udara dari eskap dengan melipatkan bagian yang kosong, lalu ditutup rapat
8. Membuka area yang akan diberi kompres dan atur posisi pasien sesuai kebutuhan
11. Mengkaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa dan suhu tubuh
Memberikan kompres dingin kepada pasien yang memerlukannya, dengan menggunakan kirbat es yang
telah diisi dengan potongan es.
Tujuan
4. Membatasi peradangan
Dilakukan pada :
Alat
1. Bengkok
2. Kantong es
3. Sarung pelindung
Bahan
2. Kassa gulung
3. Plester
Perlengkapan
4. Sarung tangan
5. Alat tulis dan buku catatan
8. Baskom
Pelaksanaan1
1. Sebelum dimasukkan ke dalam kantong es, potongan es dicelupkan dulu ke dalam air untuk
menghilangkan ujung- ujungnya yang runcing.
2. Isi alat dengan keping es sebanyak stengah hingga dua pertiga kantong.
4. Pasang tutup kantong atau kolar es dengan kuat, atau buat sebauh simpul pada sarung tangan di
bagian ujung yang terbuka. Hal ini dilakukan untuk mencegah kebocoran cairan jika es meleleh.
7. Pertahankan alat tersebut pada tempatnya dengan menggunakan kasa gulung, pengikat,atau
handuk. Fiksasi dengan plester sesuai kebutuhan. Memudahkan kita dalam melakukan tindakan
2. Mengkaji pemberian kompres dingin terhadap pasien Memastikan apakah kompres tersebut
benar diberikan untuk pasien tersebut
3. Melakukan informed concent Mempermudah kita dalam melakukan tindakan dengan bekerja
sama dengan pasien karena antara bidan dan pasien sudah ada perjanjian
8. Memasang kompres pada bagian tubuh yang memerlukan dan hanya pada jangka waktu yang
telah ditentukan guna menghindari efek yang mebahayakan dari kompres dingin yang berkepanjangan
Memberikan efek kompres yang optimal
12. Mendokumentasikan di buku catatan Pencatatan yang tepat pada waktunya mencegah
kesalahan dalam pemberian kompres (misal, pengulangan pemberian atau pemberian terlewat)
Pengertian
Tujuan
Dilakukan pada
Alat
1. Bengkok
2. Kantong es
3. Sarung pelindung
Bahan
2. Kassa gulung
3. Plester
Perlengkapan
4. Sarung tangan
8. Baskom
Pelaksanaan1
1. Sebelum dimasukkan ke dalam kantong es, potongan es dicelupkan dulu ke dalam air untuk
menghilangkan ujung- ujungnya yang runcing.
2. Isi alat dengan keping es sebanyak stengah hingga dua pertiga kantong.
4. Pasang tutup kantong atau kolar es dengan kuat, atau buat sebauh simpul pada sarung tangan di
bagian ujung yang terbuka. Hal ini dilakukan untuk mencegah kebocoran cairan jika es meleleh.
6. Bungkus alat dengan sarung penutup yang lembut, jika alat tersebut belum dibungkus.
7. Pertahankan alat tersebut pada tempatnya dengan menggunakan kasa gulung, pengikat,atau
handuk. Fiksasi dengan plester sesuai kebutuhan. Memudahkan kita dalam melakukan tindakan
2. Mengkaji pemberian kompres dingin terhadap pasien Memastikan apakah kompres tersebut
benar diberikan untuk pasien tersebut
3. Melakukan informed concent Mempermudah kita dalam melakukan tindakan dengan bekerja
sama dengan pasien karena antara bidan dan pasien sudah ada perjanjian
8. Memasang kompres pada bagian leher yang memerlukan dan hanya pada jangka waktu yang
telah ditentukan guna menghindari efek yang mdbahayakan dari kompres dingin yang berkepanjangan
Memberikan efek kompres yang optimal
12. Mendokumentasikan di buku catatan Pencatatan yang tepat pada waktunya mencegah
kesalahan dalam pemberian kompres (misal, pengulangan pemberian atau pemberian terlewat)
c. Kompres Dingin Kering atau Kirbat Es Gantung
Pengertian
Memasang kompres es secara tidak langsung di atas tubuk pasien yang memerlukan
Tujuan
Dilakukan pada
Pasien dengan perdarahan pada usus (dalam rongga perut), sakit kepala yang hebat
Alat
1. Bengkok
2. Kantong es
3. Sarung pelindung
7. Peniti secukupnya
Bahan
2. Kassa gulung
3. Plester
Perlengkapan
4. Sarung tangan
5. Alat tulis dan buku catatan
8. Baskom2
Pelaksanaan1
1. Sebelum dimasukkan ke dalam kantong es, potongan es dicelupkan dulu ke dalam air untuk
menghilangkan ujung- ujungnya yang runcing.
2. Isi alat dengan keping es sebanyak stengah hingga dua pertiga kantong.
4. Pasang tutup kantong atau kolar es dengan kuat, atau buat sebauh simpul pada sarung tangan di
bagian ujung yang terbuka. Hal ini dilakukan untuk mencegah kebocoran cairan jika es meleleh.
7. Pertahankan alat tersebut pada tempatnya dengan menggunakan kasa gulung, pengikat,atau
handuk. Fiksasi dengan plester sesuai kebutuhan. Memudahkan kita dalam melakukan tindakan
2. Mengkaji pemberian kompres dingin terhadap pasien Memastikan apakah kompres tersebut
benar diberikan untuk pasien tersebut
3. Melakukan informed concent Mempermudah kita dalam melakukan tindakan dengan bekerja
sama dengan pasien karena antara bidan dan pasien sudah ada perjanjian
9. Tali dipasang pada busur agar kendor, sehingga bagian tengah melengkung ke dalam dan hampir
menyentuh perut atau kepala pasien
16. Mendokumentasikan
Pengertian
Kompres basah adalah balutan kasa basah yang sering diletakkan di atas luka terbuka. Kompres kasa dan
kemasan basah dapat diberikan dalam bentuk panas atau dingin.
Tujuan
1. Membersihkan luka
2. Mengobati luka
3. Mencegah kekeringan pada luka tertentu
Dilakukan pada
Kompres
3. Larutan dengan kekuatan dan suhu yang telah ditetapkan oleh dokter
4. Termometer
5. Kasa segiempat
6. Sarung tangan, forsep, dan lidi kapas (jika kompres harus steril)
7. Jeli minyak
8. Handuk penyekat
9. Plastik
10. Tali
Kemasan basah
4. Termometer
5. Sarung tangan steril, forsep, dan lidi kapas (jika sterilitas harus dipertahankan)
6. Jeli minyak
7. Material penyekat
8. Plastik
9. Kantong es
Perlengkapan
4. Sarung tangan
8. Baskom
Pelaksanaan
7. Siapkan klien
• Sangga bagian tubuh yang memerlukan kompres kasa atau kemasan basah
• Pasang sarung tangan disposabel, dan lepaskan balutan luka, jika ada.
8. Basahi kompres kasa atau kemasan
• Dinginkan flanel atau handuk di dalam baskom berisi airu dan keping es
• Denga lidi kapas, oleskan jeli minyak ke kulit di sekeliling luka, jangan oleskan ke luka atau area
kulit yang rusak. Jeli minyak melindungi kulit dari kemungkinan efek iritasi dari beberaa larutan
• Peras kompres kasa sehingga larutan tidak menetes dari kompres kasa tersebut
• Tempelkan kasa secara lembut dan bertahap pada area yang dituju dan jika dapat ditoleransi klien,
tempelkan kompres kasa hingga menutupi area yang dikompres dengan baik. Padatkan kasa sampai pas
memenuhi semua permukaan luka.
• Peras flanel
• Tutupi kasa atau flanel segera dengan handuk kering atau selembar plastik. Langkah ni membantu
mempertahankan efektivitasnya
• Fiksasi kompres kasa atau kemasan di tempatnya dengan menggunakan pengikat kasa ayau plester.
13. Angkat kompres kasa atau kemasan pada waktu yang telah ditentukan.
14. Dokumentasikan5