Anda di halaman 1dari 7

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TEKNIK KOMPRES
DI RUANG IRNA BEDAH RSUA LANTAI 2
SURABAYA

Dosen Pembimbing:
Lailatun Ni’mah, S.Kep. Ns., M.Kep

Nama:
Maulidiyah Mahayu Nilam Anindy
132013143029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
Teknik Kompres Panas dan Dingin

Pengertian Kompres :
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan
cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh
yang memerlukan.
Jenis kompres :
1. kompres panas
2. kompres dingin

Tujuan :
1. Kompres Panas
a. memperlancar sirkulasi darah
b. mengurangi rasa sakit
c. memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
d. merangsang peristatik usus
2. Kompres Dingin
a. menurunkan suhu tubuh
b. mencegah peradangan meluas
c. mengurangi kongesti
d. mengurangi pendarahan setempat
e. mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
Indikasi Pemberian Kompres
1. Kompres panas
a. klien yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah)
b. klien dengan perut kembung
c. klien yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian
d. sepasme otot
e. adanya abses, hematoma
2. Kompres dingin
a. klien dengan suhu tubuh yang tinggi
b. klien dengan batuk dan muntah darah
c. pascatonsilektomi
d. radang, memar

Prosedur pelaksanaan :
A. Kompres Panas
1. Persiapan alat:
- kom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)
- bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan
ukuran yang sesuai
- kasa perban atau kain segitiga
- pengalas
- sarung tangan bersih di tempatnya
- bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol
3%)
- waslap 4 buah/tergantung kebutuhan
- pinset anatomi 2 buah
- korentang
2. Prosedur
- dekatkan alat-alat kedekat klien
- perhatikan privacy klien
- cuci tangan
- atur posisi klien yang nyaman
- pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
- kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila
diperban. Kemudian, buang bekas balutan ke dalam
bengkok kosong
- ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril,
lalu masukkan ke dalam kom yang berisi cairan hangat.
- kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan
letakkan pada area yang akan dikompres
- bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu
ditutup/dilapisi dengan kasa kering. selanjutnya dibalut
dengan kasa perban atau kain segitiga
- lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program
dengan anti balutan kompres tiap 5 menit
- lepaskan sarung tangan
- atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
- bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
- cuci tangan
- dokumentasikan tindakan ini beserta responnya
3. Hal yang perlu diperhatikan:
- kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di
pertahankan tetap hangat
- cairan jangan terlalu panas, hindarkan agar kulit jangan
sampai kulit terbakar
- kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan
dikompres
- untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus
steril. Pada luka tertutup seperti memar atau bengkak,
peralatan tidak perlu steril karena yang penting bersih.
- kompres panas kering menggunakan buli-buli panas
B. Kompres Dingin
1. Persiapan alat:
- kom kecil berisi air biasa/air es
- perlak pengalas
- beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
- sampiran bila perlu
- selimut bila perlu
2. Prosedur pelaksanaan:
- dekatkan alat-alat ke klien
- pasang sampiran bila perlu
- cuci tngan
- pasang pengalas pada area yang akan dikompres
- masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es
lalu diperas sampai lembab
- letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan
dikompres
- ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa
yang sudah terendam dalam air biasa atau air es.
- Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
- Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah
selesai
- Cuci tangan
- Dokumentasikan
3. Hal yang diperhatikan
- Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan
ketiak
- Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan
dipasang busur selimut di atas dada dan perut klien agar
seprei atas tidak basah
Refrensi:
Program Study S-1 Keperawatan STIKES Banyuwangi. 2009. Panduan
Keterampilan Prosedur Lab KDM 2. Jawa Timur : EGC
Ns. Kusyati, Eni, S.Kep, dkk. 2006.  ketermpilan dan prosedur laboratorium.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai