JUDUL PROGRAM :
PENYULUHAN MENGENAI
BIDANG KEGIATAN:
PROMOSI KESEHATAN KEPADA MASYARAKAT UMUM
Diusulkan oleh:
Siti Nur Cahyaningsih, S.Kep 132013143028
Maulidiyah Mahayu N. A, S.Kep 132013143029
Yuniar Rahma Sofro’in, S.Kep 132013143030
Mochammad Nur Cahyono, S,Kep 132013143100
Ardina Nadya W, S.Kep 132013143101
Kelompok 20
Program S1 Profesi Ners 2020
FLASH SUMMARY
II. TUJUAN
Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit tentang manajemen nyeri dan
nutrisi pasca operasi diharapkan peserta dapat memahami tentang manajemen nyeri
dan nutrisi pasca operasi.
Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran diharapkan dapat:
1) Menjelaskan kembali pengertian nyeri
2) Menyebutkan kembali klasifikasi nyeri
3) Menyebutkan kembali penilaian skala nyeri
4) Menyebutkan kembali efek nyeri
5) Menyebutkan cara manajemen nyeri
6) Menjelaskan kembali pengertian nutrisi
7) Menyebutkan kembali pentingya pemenuhan nutrisi pasca operasi
8) Menyebutkan tahapan diet pasca bedah
9) Menyebutkan jenis makanan utuk penyembuhan luka
10) Menyebutkan cara memenuhi nutrisi
11) Menyebutkan tips perawatan pasca operasi
III. MANFAAT
Promosi Kesehatan apabila dilakukan secara kontinyu dan
berkesinambungan akan bermanfaat dalam hal merubah perilaku masyarakat dari
yang kurang baik menjadi lebih baik. Dengan adanya promosi kesehatan ini akan
menimbulkan kebiasaan baik masyarakat agar mengetahui manfaat pentingnya
pengetahuan mengenai manajemen nyeri dan nutrisi pasca operasi.
Sebagaimana tujuan Promosi Kesehatan adalah “Knowledge, Attitude,
Practice” agar tahu, mau dan mampu melaksanakan program kesehatan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini jajaran atau praktisi kesehatan dituntut untuk
tidak bosan-bosannya melakukan Promosi Kesehatan kepada masyarakat
dimanapun dan kapanpun.
IV. NAMA DAN BENTUK KEGIATAN
Adapun nama dan bentuk kegiatan sebagai berikut :
Nama Kegiatan : Manajemen Nyeri dan Nutrisi Pasca Operasi
Bentuk Kegiatan : Penyuluhan
V. PELAKSANAAN KEGIATAN
Metode
Ceramah
Media dan alat
Video
Waktu dan tempat
Hari, Tanggal : Jum’at, 30 Oktober 2020
Pukul : Online
Tempat : Ruangan Bedah Edelweis RSUD Dr Soetomo Surabaya
VI. SASARAN
Adapun peserta yang mengikuti pelaksanaan penyuluhan ini adalah masyarakat
umum.
VII. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Rincian satuan acara penyuluhan secara lengkap terlampir (Lampiran 1)
VIII. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun sebagai acuan terselenggaranya kegiatan ini
dengan baik. Semoga segala apa yang kita susun, rencanakan, dan laksanakan dapat
benar terwujud dengan baik sebagai bentuk aplikasi dari usaha nyata. Atas dukungan
dan partisipasi aktif dari segala pihak, kami sampaikan terima kasih.
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL KEGIATAN
“MANAJEMEN NYERI DAN NUTRISI PASCA OPERASI”
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
3. Proses Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan perawat Kegiatan peserta Metode Media
kegiatan
Pendahuluan 1 menit 1. Memberi salam Menjawab
2. Menjelaskan cakupan salam,
materi mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dan
penyuluhan tentang memperhatikan
manajemen nyeri dan
nutrisi pasca operasi
4. Metode
Ceramah
5. Media
Video
6. Kriteria
Evaluasi Proses
Berjalan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan perencanaan
Peserta memperhatikan selama penyuluhan
Evaluasi hasil
60% peserta menyaksikan video mampu memahami isi penyuluhan terkait
manajemen nyeri dan nutrisi pasca operasi
A. Materi Penyuluhan (Terlampir)
1. Pengertian nyeri
Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah
sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait
dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan
kondisi terjadinya kerusakan. Shweder and Sullivan mendefinisikan nyeri sebagai
pengalaman persepsi kompleks yang dapat dipengaruhi oleh faktor situasi, dan
oleh proses fisiologis termasuk emosi, kognitif dan motivasi, dimana semua hal
tersebut bergantung kepada pengaruh budaya, etnis dan bahasa
2. Klasifikasi Nyeri
Menurut onset dan stimulus penyebabnya, terbagi menjadi:
1) Nyeri akut
Disebabkan oleh kerusakan jaringan dan ini menghilang seiring dengan
penyembuhan jaringan. Nyeri akut hilang setelah beberapa jam hingga
beberapa hari (7 hari). Contohnya adalah nyeri karena pembedahan.
2) Nyeri kronik
Bila nyeri menetap selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun,
walaupun kerusakan jaringan telah sembuh.
5. Manajemen nyeri
1. Relaksasi.
Relaksasi adalah metode pengendalian nyeri non farmakologik yang
paling sering digunakan di Inggris. Metode ini menggunakan pendidikan dan
latihan pernafasan dengan prinsip dapat mengurangi nyeri dengan cara
mengurangi sensasi nyeri dan mengontrol intensitas reaksi terhadap nyeri,
relaksasi dapat dilakukan dengan cara ciptakan lingkungan yang tenang,
tentukan posisi yang nyaman, konsentrasi pada suatu obyek atau bayangan
visual, dan melepaskan ketegangan, (Smeltzer,2001: 232)
2. Distraksi.
Distraksi merupakan tindakan yang memfokuskan perhatian pada
sesuatu selain pada nyeri misalnya menonton film. Distraksi diduga dapat
menurunkan persepsi nyeri dengan menstimulasi sitem kontrol desendens yang
mengakibatkan lebih sedikit stimuli nyeri yang ditransmisikan ke otak.
Keefektifan distraksi tergantung pada kemampuan pasien untuk menerima dan
membangkitkan input sensori selain nyeri (Smeltzer, 2001:232). Asmadi (2008)
mengelompokan beberapa teknik distraksi yang dapat dilakukan antara lain,
bernapas lambat dan berirama secara teratur, menyanyi berirama dan
menghitung ketukannya, mendengarkan music mendorong klien untuk
menghayal (guided imagery) tekniknya sebagai berikut, atur posisi nyaman
pada klien, dengan suara yang lembut mintakan klien untuk memikirkan hal-hal
yang menyenangkan atau pengalaman yang membantu semua indra, minta
klien untuk tetap fokus pada bayangan yang menyenangkan sambil
merelaksasikan tubuhnya, bila klien tampak relaks perawat tidak perlu
berbicara lagi.
3. TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation)
TENS merupakan salah satu teknik pengendalian nyeri non farmakologik
karena teknik tersebut menyebakan pelepasan endorphin, seperti penggunaan
placebo (substansi Inert). Efek placebo timbul dari produksi alamiah (endogen)
endorfin dalam dalam sistem control desenden. Efek ini merupakan respon
fisiologis sejati yang dapat di putar balik oleh nalokson, suatu antagonis
narkotik (Smeltzer, 2001:216-221).
4. Terapi Kompres
Terapi es dapat menurunkan prostaglandin yang memperkuat sensivitas
reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan menghambat
proses inflamasi. Terapi panas mempunyai keuntungan meningkatkan aliran
darah ke suatu area dan kemungkinan dapat menurunkan nyeri dengan
mempercepat penyembuhan (Smeltzer, 2001:230).
5. Massage (pijatan)
Ada beberapa teknik pijatan yang dapat dilakukan yaitu, remasan pada
otot bahu, selang seling tangan memijat punggung dengan tekanan pendek,
cepat dan bergantian tangan, petriasi dengan menekan punggung secara
horizontal kemudian pindah tangan dengan arah yang berlawanan dengan
mengguakan gerakan meremas, tekanan menyikat secara halus tekan punggung
dengan menggunakan ujung-ujung jari untuk mengakhiri pijatan (Asmadi,
2008:149-151).
6. Pengertian nutrisi
Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting. Nutrisi adalah
substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari system
tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan. Nutrisi berbeda dengan
makanan, makanan adalah segala sesuatu yang kita makan sedangkan nutrisi adalah
apa yang terkandung dalam makanan tersebut.Jenis-jenis nutrisi antara lain:
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon,
hydrogen dan oksigen, terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung,
gandum, umbi-umbian, dan terbentuk melalui proses asimilasi dalam
tumbuhan
b. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan
minyak terdiri atas gabungan gliserol dan asam-asam lemak
c. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien
ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino
d. Vitamin
Vitamin adalah bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh
dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh
e. Mineral
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian
enzim, dan sangat penting dalam pengendalian sistem cairan tubuh.
Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan
rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak
dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan
f. Air
Air merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia.
Kurang lebih 60-70% berat badan orang dewasa berupa air sehingga air
sangat diperlukan oleh tubuh, terutama bagi mereka yang melakukan
olahraga atau kegiatan berat
Daftar Pustaka
Andres, Jose, Fischer, J, Ivani, Girgio, et.all. Postoperative Pain Management Good
Clinical Pratice. Of European Society of Regional Anasthesia.2005.
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta:Salemba Medika.
Berman. (2009). Buku Ajar Praktek Keperawatan Klinis Kozier & Erb. Edisi
5:Jakarta.EGC
Ramsay MA., 2000, Acut Postoperative Pain Manajement, http.//www.bumc.com
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. Edisi 8. Jakarta:
EGC.
Brunner & Suddart, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 2
.EGC: Jakarta.
Molnar JA, Underdown MJ & Clark WA. Nutrition and chronic wounds. Adv Wound Care
(New Rochelle). 2014; 1 (3): 663-81
Russell L. The importance of patients' nutritional status in wound healing. Br J Nurs. 2011;
10 (6):44-9.
Said Syahrul, dkk. 2012. Gizi dan Penyembuhan Luka. Makassar: Indonesia Academic
Publishing
Waed N. Nutrition support to patients undergoing gastrointestinal surgery. Nutrition
journal. 2003; 2 (1):18-25