LEMBAR PENGESAHAN
NUTRISI PADA LUKA BAKAR
di Ruang 16 RSUD dr. SAIFUL ANWAR – MALANG
Oleh :
Kelompok 6
Rahajeng Rahmawati (NIM. 1501460017)
Ardhia Winda Prastia (NIM. 1501460038)
Ariq Dhia Faisal R. (NIM. 1501460029)
Ajeng Pamella A. (NIM. 1501460031)
D4 Keperawatan Malang Semester 4
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
Telah diperiksa dan disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing Lahan
_____________________
A. PENGERTIAN
Nutrisi atau zat makanan adalah merupakan bagian dari makanan termasuk
didalamnya air, protein dan asam amino yang membentuknya, lemak dan asam lemak,
karbohidrat, mineral dan vitamin.
Nutrisi adalah semua makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh baik untuk mempertahankan keseimbangaan metabolisme ataupun sebagai
pembangun. (www.woundpedia.com)
B. TUJUAN DIET TKTP PADA LUKA BAKAR
Diet TKTP yaitu diet yang mengandung energy dan protein diatas kebutuhan
normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa/lunak (tim/bubur) di tambah bahan
makanan sumber protein seperti, susu, telor, daging, tempe, tahu, dan kacang-kacangan.
Tujuan diet :
Memenuhi kebutuhan energy dan protein yang membantu untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
Menambah BB hingga mencapai Berat Badan normal.
Syarat diet :
Energy tinggi yaitu, 35-40 kkal/kgBB
Protein tinggi, yaitu 1,2 gr/kgBB
Lemak cukup, yaitu 20-30 %dari kebutuhan energi ketat
Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan normal
Makanan diberikan dalam bentuk mudah cara
Diet TKTP diberikan :
Kurang energy protein (KEP)
Sebelum dan sesudah operasi tertentu multi trauma, serta selama radioterapi dan
kemoterapi.
C. PENETAPAN DIET
1. Pemberian makanan dapat dimulai sesudah fase akut terlewati dan aliran darah ke
saluran cerna kembali normal. Makanan yang diberikan harus mudah dicerna dan
diserap seperti larutan hidrat arang (maltodextrin)
2. Pilih bahan makanan yang mudah dilumatkan, seperti :
Ikan sebagai sumber protein hewani,
Tahu atau tempe sebagai sumber protein nabati
Sayur dan buah yang mudah dilumatkan seperti : wortel, labu siam, lobak,
pepaya,dll
3. Pemberian susu kedelai, kacang merah dan kacang hijau dapat dianjurkan untuk
memberikan glutamin dan arginin yang banyak terdapat di dalam produk kacang-
kacangan, khususnya kacang merah. Minyak ikan yang kaya akan vitamin A dan asam
lemak omega 3 dapat pula diberikan sementara minyak zaitun yang merupakan sumber
asam lemak omega 9 dapat pula dimakan mentah sebagai campuran susu atau formula
enteralnya.
4. Gunakan susu skim untuk menambah kandungan protein dalam sereal, sup, dll. Jangan
gunakan santan sebagai bahan untuk menggurihkan makanan karena santan terutama
yang kental kaya akan asam lemak jenuh
5. Minum banyak air untuk mengencerkan darah. Misalnya 1 gelas air mineral setiap 2
hingga 3 jam sekali dan minum setiap kali terbangun untuk buang air kecil pada malam
hari
6. Untuk menghindari keletihan setelah sembuh dari trauma, luka bakar atau pembedahan,
kepada pasien dapat dianjurkan agar makan sedikit-sedikit tetapi sering.
D. SYARAT DAN PRINSIP DIET PADA LUKA BAKAR
Syarat-syarat diet luka bakar adalah :
1. Memberikan makanan dalam bentuk cair sedini mungkin atau Nutrisi Enteral Dini
(NED).
2. Kebutuhan energi dihitung dengan pertimbangan kedalaman dan luas luka bakar yaitu:
Tabel 3.1 Kebutuhan energi sehari berdasarkan persen luka bakar
Luka Bakar (%) Kebutuhan Energi (kkal)
<10 1,2 x AMB
11-20 1,3 x AMB
21-30 1,5 x AMB
31-50 1,8 x AMB
> 50 2,0 x AMB
3. Protein tinggi, yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi total.
4. Lemak sedang, yaitu 15-20 % dari kebutuhan energi total. Pemberian lemak yang tinggi
menyebabkan penundaan respon kekebalan sehingga pasien lebih mudah terkena
infeksi.
5. Karbohidrat sedang yaitu 50-60 % dari kebutuhan energi total. Bila pasien mengalami
trauma jalan napas (trauma inhalasi), karbohidrat diberikan 45-55 % dari kebutuhan
energi total.
6. Vitamin diberikan diatas Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan, untuk
membantu mempercepat penyembuhan. Vitamin umumnya ditambahkan dalam bentuk
suplemen. Kebutuhan beberapa jenis vitamin adalah sebagai berikut:
a. Vitamin A minimal 2 kali AKG
b. Vitamin B minimal 2 kali AKG
c. Vitamin C minimal 2 kali AKG
d. Vitamin E 200 SI
7. Mineral tinggi, terutama zat besi, seng ,natrium, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. Sebagian mineral diberikan dalam bentuk suplemen.
8. Cairan tinggi. Akibat luka bakar terjadi kehilangan cairan dan elektrolit secara intensif.
Pada 48 jam pertama, pemberian cairan ditujukan untuk mengganti cairan yang hilang
agar tidak terjadi shock.
Sedangkan prinsip diet untuk luka bakar antara lain :
1. Kebutuhan kalori dapat dihitung dengan menggunakan rumus Ireton-Jones, sementara
kebutuhan proteinnya dapat diperkirakan berdasarkan rasio kalori terhadap nitrogen
atau jumlah protein yang dibutuhkan pada masing-masing keadaan.
2. Terapi imunonutrisi dapat dilakukan dengan memberikan suplemen preparat enteral
yang mengandung glutamin, arginin, dan asam lemak omega 3. Glutamin dan arginin
merupakan asam-asam amino yang dalam keadaan sehat tergolong non-esensial tetapi
pada keadaan stres berat akan menjadi asam-asam amino esensial. Kadar glutamin dan
arginin yang memadai akan mengendalikan respon inflamasi dan mempercepat proses
penyembuhan.
3. Pemberian cairan dilakukan berdasarkan jumlah darah yang hilang dengan ditambah
jumlah keluar urine serta feses dan insensible waterloss.
4. Pemberian suplemen vitamin dan mineral diperlukan pada trauma, luka bakar dan
pembedahan. Vitamin C dengan takaran 500-1000 mg/hari diperlukan untuk
pembentukan kolagen bagi proses kesembuhan luka yang optimal.