Anda di halaman 1dari 16

Komunikasi Lintas Budaya

Negara Filipina
Oleh Kelompok 7
Fitri Fatmawati (1501460012)
Primadanu Istibar Hidayat (1501460032)
Ajeng Pamella Anggraeni (1501460031)
Ardhia Winda Prastia (1501460038)
Eka Sisanike Pratiwi (1501460039)
Gambaran Budaya

Karakteristik
Karakteristik Karakteristik
Sosiologi
Demografi Biologis
Culture

Karakteristik Ciri Khas


Psikologis Budaya
Karakteristik Demografi
• Negara kepulauan yang terletak di lepas pantai
tenggara Asia.
• Terdiri atas sekitar 7.100 pulau yang membentang
sekitar 1.850 km di sepanjang tepi barat Samudra
Pasifik.
• Tiga pulau utamanya adalah Luzon, Visayas dan
Mindanao.
• Orang-orang Filipina dikenal dengan nama
Filipino yang berasal dari orang aborigin Taiwan
• Tiga kelompok minoritas terbesar asing adalah
orang Tionghoa, Amerika, dan Asia Selatan
Karakteristik Sosiologi Culture
• Ras
Secara ras penduduk Filipina sama dengan
Indonesia yaitu tergolong dalam rumpun
Malayo-Polynesia. Tidak mengherankan jika
wajah Filipino (sebutan untuk orang Filipina)
sama dengan wajah Indonesia
• Etnik
Agama=mayoritas kristen
Bahasa=tagalog
Rumah Tradisonal Makanan Khas
Karakteristik Biologis
Sekilas, orang Filipina dan orang Indonesia sulit
untuk dibedakan. Kulit sawo matang, mata
dengan ukuran normal, rambut hitam, dan
tinggi sedang. Para wanita dari Filipina
biasanya memiliki warna kulit yang berbeda.
Sedikit putih. Lain gelap atau hitam. Orang-
orang Filipina, yang memiliki warna kulit lebih
gelap biasanya keturunan dari imigran
Spanyol. Mereka kecil dengan rambut keriting,
hidung kecil dan mata cokelat gelap.
Karakteristik Psikologis

• menjaga kehormatan adalah salah satu isu


yang paling penting dalam kehidupan sosial.
Ketika berada dalam situasi yang memalukan
atau menyinggung kehormatan mereka, orang
Filipina biasanya hanya tertawa atau mencoba
untuk mengubah obyek pembicaraan untuk
menyembunyikan kecanggungan.
Ciri Khas Budaya
• Masyarakat Filipina mengungkapkan
kebahagiaannya dalam pesta-pesta dengan
cara menyanyi dan menari. Tarian untuk
budaya filipina biasa dikenal dengan tarian
bambu, tarian tersebut memerlukan
pergerakan kaki yang cocok
Pola Komunikasi Budaya

Non
Verbal Tulisan
Verbal
Komunikasi Verbal
Komunikasi Non Verbal
• Komunikasi di Filipina sering menggunakan gerakan
mata, bibir, dan tangan untuk menyampaikan berbagai
pesan. Alis terangkat dan senyum mengartikan kata
"halo" atau "ya" dalam menjawab pertanyaan. Kontak
mata yang konstan antara laki-laki dianggap sebagai
gerakan yang agresif.
• Di Filipina mempunyai cara salaman yang sangat khas.
Ketika selesai salaman mereka akan berbalik dan
mundur beberapa langkah. Hal tersebut berarti
memberikan penjelasan bahwa mereka tidak
menyimpan pisau di punggung mereka. Mereka
menganggap ini sebagai cara salaman yang paling
benar dan tulus.
Komunikasi Tulisan
• Bahasa Tagalog adalah sebuah bahasa yang
terutama dipertuturkan secara luas dan
sekaligus sebagai bahasa resmi di Filipina
• Namun kemudian terjadi lagi reformasi ejaan
pada tahun 1987 dengan dikuranginya huruf
Tagalog dari 33 menjadi 28 yaitu
ABCDEFGHIJKLMNÑNgOPQRSTUVWXYZ
Hambatan Implementasi Komunikasi
pada Budaya Filipina
Keanekaragaman dari tujuan-tujuan komunikasi

Tidak adanya kepercayaan karena sifatnya yang khusus

Etnosentrisme

Penarikan diri individu


Cara Mengeliminasi Hambatan
Komunikasi dalam Budaya
• Social Competence
• Openness to other ways of thinking
• Cultural Adaptation
• Professional Excellence
• Language Skill
• Flexibility
• Ability to work in team
• Self Reliance or independence
• Mobility
• Ability to deal with stress
• Adaptability of the family
• Patience
• Sensivity
penghormatan terhadapa budaya
pasien dan keluarga (Kimberly &
Dudas, 2012):
– Jangan membuat asumsi tentang orang lain atau keyakinan mereka.
Ajukan pertanyaan tentang praktek-praktek budaya secara profesional
dan bijaksana. 34
– Mencari tahu apa yang pasien ketahui tentang masalah kesehatan dan
perawatannya. Perlihatkan penghormatan terhadap kelompok
pendukung pasien, seperti keluarga, teman, tokoh agama, dll.
– Memahami bagaimana kedudukan pria dan wanita cocok dalam
budaya pasien. Dalam beberapa budaya, laki-laki paling tua adalah
pembuat keputusan untuk seluruh keluarga, bahkan berkaitan dengan
keputusan pengobatan.
– Yang paling penting berusaha untuk mendapatkan kepercayaan pasien
untuk menjalin hubungan perawat-pasien yang lebih kuat. Hal ini
mungkin memakan waktu, tetapi semua akan mendapatkan
keuntungan jika hal ini dilakukan. Jika pasien tidak berbicara dengan
bahasa perawat, cobalah untuk menemukan seseorang yang dapat
berfungsi sebagai penerjemah (Interpreter).
dalam Mengatasi Hambatan
Komunikasi dalam Pelayanan atau
Asuhan Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai