Anda di halaman 1dari 5

3.1.

7 Perawat Curi Cairan Morfin dari Tempat Kerjanya

Seorang perawat nekat mencuri cairan morfin dan menggantinya


dengan air. Kelly Schwartz (35) menghadapi dakwaan akibat mencuri
morfin dan obat sejenis penahan nyeri dari RS Evergreen Health di
Kirkland, Seattle, AS. Akibat tindakan Kelly mengganti isi cairan morfin
dengan air, pasien berisiko tewas karena penambahan dosis oleh dokter
karena obat pered nyeri yang dioplos berkurang kemampuannya.
Kelly yang menjadi perawat di RS EvergreenHealth sejak Agustus
2009, bertugas di bagian perawatan pasien yang baru pulih dari serangan
jantung, stroke, dan pembedahan, di mana obat pereda nyeri semacam
morfin digunakan bagi para pasiennya. Dia mencuri morfin untuk
digunakan sendiri dan menjadi kecanduan sejak nyeri punggung tahun 2009.
Terungkapnya kejahatan Kelly bermula dari tenaga farmasi yang
mencurigai tutup yang kendor pada sejumlah alat suntik di unit farmasi
tahun 2012. Ketika dilakukan uji, ternyata mengandung banyak pelarut
sehingga kandungan morfinnya nyaris tak ada. (A-88/dailymail)

Sumber:
http://www.pikiran-rakyat.com/luar-negeri/2014/04/15/277835/perawat-
curi-cairan-morfin-dari-tempat-kerjanya
3.1.8 Sindikat Hanya Butuh 'Lima Menit' untuk Culik Bayi

Beberapa korban sindikat perdagangan bayi menceritakan pada BBC


bagaimana bayi mereka berpindah ke tangan sindikat penculik atau
pedagang bayi. Cello Aditia lahir tanggal 12 September tanpa kesulitan
meski harus melalui operasi caesar. "Saya kawin agak telat, umur 30, begitu
tahu dapat anak lelaki beneran buset dahsenengnya kaga ketulungan," kata
Jaja, buruh sebuah pabrik di kawasan industri Cibitung Bekasi. Sang istri
yang masih cukup muda, Syifa, sudah siap meninggalkan RSIA Siti
Zachroh di Tambun Bekasi lima hari setelah kejadian, tinggal menunggu
ibunya menjemput. Jaja yangsudah dua hari menemani harus bekerja pada
hari naas itu.

Syifa yang baru menjalani operasi caesar sedang menggendong Cello


saat merasa perlu pergi ke kamar mandi. Karena ruangan perawatan sepi
Cello lalu dititipkan pada ibu pasien lain yang kebetulan sekamar dengan
Syifa. Lima menit berikutnya segalanya berjalan sangat cepat. Tiba-tiba
datang seorang perawat yang meminta Cello dari gendongan si ibu, dengan
alasan 'hendak diperiksa dokter'. Si ibu melihat sang perawat masuk ruang
bayi, namun ketika Syifa menanyakan Cello, dalam ruang bayi sudah tak
ada putranya, juga perawat misterius itu. "Bayangkan, cuma lima menit,"
kata Jaja masygul menahan geram dan sedih.Syifa mengalami depresi
hingga beberapa bulan setelahnya, antara lain ditandai dengan memukulkan
kepala ke tembok dan keluar rumah tengah malam menunggu bayinya
kembali di rumah kontrakan mereka di Cibitung, Bekasi. "Saya sama sekali
tak ada niat menjual, bayi ini akan kami rawat sendiri, demi Tuhan," kata M
dengan mata berkaca-kaca saat menjelaskan bagaimana anaknya yang lahir
28 Desember itu hilang.

Bayi perempuan berkulit terang berambut hitam itu menurut M


mestinya sudah dibawa pulang sejak hari ketiga kelahiran tetapi lantaran
suaminya, Suwandi (35) yang berkerja sebagai supir angkot tak kunjung
mendapat uang, akhirnya baik bayi maupun ibunya tak kunjung bisa pulang
"Bidan menekan terus, mana uangnya, mana uangnya, ingat ya ini bukan
panti perawatan bayi," tutur penduduk Kelurahan Kamal, Kalideres Jakarta
Barat ini sesenggukan.

Tempat Bersalin milik Bidan Y, sekitar satu kilometer dari rumah


kontrakan M, sedang diperbaiki saat BBC kesana, sang bidan juga sedang
tak ada di tempat.Di tengah suasana kalut itu, tetangga kontrakan yang baru
sebulan dikenal M, ibu dan anak L dan D, tiba-tiba datang dan menawarkan
bantuan. "Katanya 'Kak jangan khawatir soal ongkos Bidan, nanti dibantu
terus si dede biar dirawat sama orang yang sudah 15 tahun enggak punya
anak ya," kata M. “Saya cium keningnya, terus ya sudah itu terakhir kali
saya lihat bayi sayaM”, ibu bayi

Tiga perempuan yang tak dikenal kemudian datang malam hari,


menengok M dan melongok bayinya serta menjanjikan dia akan segera
pulang. Setelah pembayaran sebesar Rp1,4 juta beres, di luar klinik salah
satu perempuan meminta bayinya dengan alasan akan dirawat lebih dulu di
tempat lain."Saya cium keningnya, terus ya sudah itu terakhir kali saya lihat
bayi saya," tambah M lirih. Setelah kejadian M menerima tambahan uang
Rp1,6 juta sebagai 'ongkos berobat' dari L, sementara tiap menanyakan
anaknya dijawab 'tak usah khawatir, sekarang bayinya sudah hidup enak'.

Polisi Jakarta Barat akhirnya menangkap L dan D, setelah keduanya


meninggalkan rumah kontrakan di sebelah M. Polisi menduga mereka kabur
begitu mendengar anggota sindikat lain telah tertangkap. M mengaku dia
sendiri turut menangkap L dengan memberi tahu polisi saat L datang
membereskan sisa barang sebelum pindah. Belakangan Polisi juga
mengenakan statsu wajib lapor pada M karena dianggap terlibat sindikat
karena sudah menerima pembayaran bayinya.

Sumber:
http://www.bbc.com/indonesia/laporan_khusus/2013/02/130212_babysmug
glingvictimstories
3.1.9 Korban Alami Kejang Setelah Disuntik Perawat

Indosiar.com, Berau, Kalimantan Timur - (Kamis : 09/01/2014)


Seorang anak berusia tujuh tahun tewas dalam kondisi badan membiru usai
disuntik perawat jaga rumah sakit, di Tanjung Redeb - Berau Kalimantan
Timur. Keluarga korban yang tak terima tewasnya sang anak berencana
melaporkan kejadian tersebut ke pihak kopolisian guna memastikan
penyebab tewasnya korban.

Suasana duka di ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Abdul Rivai


Tanjung Redeb- Berau, tak lagi bisa dibendung menyusul tewasnya Nur
Isramuja, pasien berusia tujuh tahun pada Rabu malam. Menurut pihak
keluarga, korban tewas usai disuntik perawat jaga. Bahkan sebelumnya
korban sempat kejang selama hampir satu jam hingga kemudian meninggal
dalam kondisi membiru. Ibu korban nampak masih shok dengan kejadian
yang menimpa sang anak.

Dari keterangan paman korban, sebelum meninggal korban sempat


dirawat selama dua hari di rumah sakit milik pemerintah tersebut akibat
sakit kepala yang dideritanya. Keinginan agar korban di rongent tak juga
ditanggapi pihak rumah sakit.

Sebaliknya, korban hanya diberikan obat generik hingga sebelum tewas


korban diberi suntikan obat. Guna memastikan penyebab tewasnya Nur,
pihak keluarga berencana melaporkan peristiwa tersebut ke polisi. (Amir
Hamzah/Sup)

Sumber:
http://www.indosiar.com/patroli/korban-alami-kejang-usai-disuntik-
perawat_113786.html
3.1.10 Dokter dan Perawat Berkomplot Culik Bayi
Sun November 8th, 2009. Tiga orang dokter, seorang perawat dan
seorang resepsionis ditangkap oleh pihak berwenang Meksiko karena
menculik seorang bayi yang baru lahir dan menjual bayi tersebut,
demikian ungkap kantor Jaksa Agung di Kota Meksiko. Selain tiga orang
diatas, pasangan suami istri dan seorang wanita juga ditangkap karena
membeli bayi wanita yang baru lahir itu dan mendaftarkannya sebagai bayi
keturunan mereka sendiri.
Modus yang digunakan dokter dan perawat tersebut memberitahu
orangtua sang bayi bahwa bayi meninggal, demikian keterangan dari pihak
berwajib.Salah satu bayi yang beruntung yang bisa kembali ke orangtua
aslinya adalah Diana Fernanda Castillo. Pihak pemerintah mengembalikan
bayi tersebut pada orangtuanya setelah dipastikan melalui tes genetik.
Semua tersangka tersebut di dakwa dengan perdagangan anak dibawah
umur, dengan menggunakan dokumen palsu dan sebagai kejahatan yang
terorganisir. Saat ini marak penculikan bayi, bukan hanya di luar negeri
namun juga diIndonesia. Untuk itu jika seorang ibu melahirkan, haruslah
ada pihak keluarga yang mendampingi dan menjaga sang bayi maupun ibu
yang baru melahirkan itu.

Sumber:
http://www.jawaban.com/read/article/id/2009/11/08/91/091107143545/Do
kter-dan-Perawat-Berkomplot-Culik-Bayi

Anda mungkin juga menyukai