Kelas H
Dosen : Tiyan N Adhana, MBA
Nomor Grup 5
Universitas Airlangga
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya, sehingga kami bisa selesaikan maklah ini mengenai prinsip prinsip pnegenaan pajak
serta manfaat yang dapat diberikan kepada para pembaca. Makalah ini sudah selesai kami susun
dengan maksimal serta bantuan pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami
menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat
maupaun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan
kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah
ini menjadi makalah yang baik dan benar. Akhir kata kami meminta semoga makalah ini tentang
prinsip prinsip pengenaan pajak dapat memberi manfaat atau inspirasi pada pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar isi..................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan...................................................................................................1
Latar Belakang...............................................................................................................1
Rumusan Masalah..........................................................................................................2
Tujuan Penelitian...........................................................................................................2
Manfaat Penelitian.........................................................................................................3
Kapal Api 4
Excelso 5
Ekspor 5
Lisensi…........................................................................................................................5
Bab IV Penutup......................................................................................................14
Kesimpulan..................................................................................................................14
Saran 14
Bagi Pemerintah…......................................................................................................14
Bagi Perusahaan…......................................................................................................15
Lampiran................................................................................................................16
Daftar Pustaka........................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris, yang dimana mayoritas atau sebagian besar lahan di
penjuru Indonesia difungsikan dalam sektor pertanian. Pertanian memiliki peranan yang
cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, dapat dilihat dari neraca
perdagangan dan neraca pembayaran, yaitu penerimaan surplus. Surplus diperoleh dari hasil-
hasil pertanian yang di ekspor ke luar negeri atau pasar internasional. Salah satu subsektor
pertanian adalah perkebunan. Kopi merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan di
Indonesia yang memiliki peranan cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia.
Tanaman kopi juga merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia yang
memberikan sumbangan bagi devisa negara selain berasal dari minyak dan gas. Indonesia
sendiri menduduki peringkat ke-4 sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia. Meskipun
volume produksi dan ekspor kopi selalu mengalami fluktuasi, namun komoditas kopi dinilai
sangat menjajikan dari tahun ke tahun.
Belakangan ini Industri kopi semakin berkembang pesat di Indonesia dan menuntut
setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan baik dalam menjaga eksistensinya, kualitas
rasa di pasar sasaran. Tujuan pemasaran adalah menghasilkan standar kualitas rasa yang
nikmat dan melekat lebih tinggi agar konsumen memperoleh apa yang dibutuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain (Kotler:2009).
Salah satu perusahaan penghasil kopi berkualitas di Indonesia adalah PT. Santos Jaya
Abadi. PT. Santos Jaya Abadi didirikan pada tahun 1979 di Surabaya oleh Go Soe Loet yang
berawal dari industri rumah tangga. Dan kini merupakan salah satu perusahaan
pemanggangan kopi terbesar di Asia Tenggara. Seiring usianya yang saat ini telah mencapai
hampir setengah abad, perusahaan ini telah mengembangkan berbagai produk kopi bubuk
mulai dari merek kapal api yang sudah melegenda di indonesia, ABC, Fresco, Good Day,
Ya!, Kapten, Pikopi, Ceremix hingga Excelso. Perusahaan ini mempunyai pasar penjualan
kopi terbesar di Indonesia dan menguasai 50 persen pasar kopi secara nasional. Saat ini
terdapat sejumlah pemain untuk kategori produk kopi instan. PT. Santos Jaya Abadi
memiliki jenis subproduk yang beragam mulai dari kopi bubuk, kopi instant, sereal hingga
1
coffee shop. Banyaknya kompetitor merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam
persaingan dunia usaha kopi membuat perusahaan ini semakin berinovasi dan memperluas
pemasarannya hingga internasional.
PT. Santos Jaya Abadi merupakan perusahaan coonsumer goods, yang berkembang
menjadi raksasa bisnis bernama Kapal Api Global. Selain berkembang pesat di pasar
nasional, perusahaan ini juga mengembangkan sayapnya hingga ke pasar internasional
hingga di 52 negara dengan melalui berbagai macam entry mode seperti ekspor maupun
lisensi dan waralaba. Beberapa negara tersebut adalah Malaysia, Brunei Darussalam,
Filipina, Australia, China, Rusia, Iran, Saudi Arabia hingga Selandia Baru.
Selain produk bahan mentah kopi Kapal Api yang diekspor, PT. Santos Jaya Abadi juga
membuka gerai Excelso Coffee dari PT. Excelso Multi Rasa (EMR) yang didirikan sejak
tahun 1991 di Jakarta. Ide membangun kedai kopi ini didapatkan ketika melihat pertumbuhan
kedai kopi di luar negeri. Ditambah lagi, di dalam negeri pun popularitas kedai kopi ini juga
mulai meningkat. Excelso pun telah memiliki waralaba diseluruh Indonesia dengan total
jumlah 126 gerai yang tersebar lebih dari 30 kota di Indonesia. Selain pasar dalam negeri,
mereka juga melakukan ekspansi ke luar negeri seperti Shanghai, Taiwan, Hong Kong,
Dubai, dan Malaysia. Meskipun banyak kompetitor coffee shop asing, sebagai pemain lokal,
Excelso punya value tersendiri dari segi konsep pelayanan, desain, jenis kopi, cita rasa
hingga minuman yang disajikan.
Oleh sebab itu kami sebagai peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Mode
Entry Strategy Produk PT. Santos Jaya Abadi.
Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan kami bahas sebagai berikut :
1. Bagaimana mode entry strategy PT. Santos Jaya Abadi pada produk Kapal Api ?
2. Bagaimana mode entry strategy PT. Santos Jaya Abadi pada produk Excelso?
Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan kami bahas sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui mode entry strategy pada produk Kapal Api
2. Untuk mengetahui mode entry strategy pada produk Excelso
2
Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat lebih meningkatkan pengetahuan mengenai
mode entry strategy perusahaan consumer goods PT. Santos Jaya Abadi.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini bisa dijadikan tambahan informasi dalam mengambil kebijakan atau
keputusan mengenai hal untuk meningkatkan mutu dan penjualan.
KAJIAN PUSTAKA
PT. Santos Jaya Abadi didirikan pada tahun 1979, adalah salah satu perusahaan
pemanggangan kopi terbesar di Asia Tenggara. PT Santos Jaya Abadi adalah perusahaan
multinasional yang memproduksi minuman yang tergabung dalam Kapal Api Group.
Perusahaan ini pertama kali memulai usahanya dari rumah dan menghasilkan kopi bubuk
pada tahun 1927 di Jalan Panggung No 9, Surabaya. Karena pesatnya pertumbuhan perusahaan
serta dituntut fasilitas produksi yang lebih besar, akhirnya pada 1981 Investasi teknologi baru
dari Jerman yang berlokasi di pabrik baru di Jl. Raya Gilang 159, Sepanjang, Sidoarjo. Tahun
2008 pabrik kedua didirikan di Karawang yang memiliki 5 mesin pemanggang dan memulai
proyek Good Day pada bulan Juni 2011. Pabrik ketiga didirikan pada tahun 2011 yang berlokasi
di Sukodono yang memproduksi kopi instan.
KAPAL API
Kapal Api adalah merek Indonesia yang terkenal di industri kopi dengan sejarah panjang.
Selama bertahun-tahun, pasar telah berevolusi dan juga memiliki merek tetapi kami tetap setia
pada akar dan budaya kami. Nama merek Kapal Api atau steamboat dipilih karena pada tahun
1927, steamboat dianggap sebagai bentuk transportasi laut yang paling inovatif. Itu adalah
simbol untuk menyampaikan hari-hari awal penjualan kopi bubuk dan juga Brand Api Kapal.
Sejarah Brandmark Kapal Api mendukung sejarah perdagangan dan maritim Indonesia.
Saat ini merek Kapal Api terus melayani orang Indonesia dan pecinta kopi di mana saja
yang dapat membuktikan kualitas kopi yang tinggi di setiap cangkir. Setiap tegukan akan
menjadi perjalanan nostalgia ke masa lalu aromatik dari Merek Kapal Api.
EXCELSO
EXCELSO adalah kedai kopi asli dari Indonesia dan bagian dari Kapal Api Group, produsen
kopi terbesar di Indonesia. EXCELSO Café pertama dibuka pada September 1991 di Plaza
Indonesia, Jakarta. Excelso sekarang telah tumbuh menjadi salah satu merk kedai kopi paling
ternama dan diakui di Indonesia dengan jaringan hingga 126 outlet di 30 kota di seluruh
Indonesia. Excelso bertanggung jawab terhadap penjualan biji dan mesin kopi untuk hotel,
restoran, kafe, dan perusahaan F&B.
Ekspor
Lisensi
Lisensi dari hak kekayaan intelektual (termasuk di dalamnya paten, merek dan hak cipta, dan
lainnya) adalah sebuah cara biasa guna menambah nilai tambah untuk menciptakan kesempatan
bisnis dalam pasar luar negeri. Selanjutnya, sebuah lisensi adalah suatu kontrak, dan kontrak
tersebut menjadi alat pemasaran internasional yang di dalamnya ada izin yang diberikan oleh
suatu perusahaan dalam suatu negara kepada perusahaan lain di negara yang berbeda. Lisensi,
hak kekayaan intelektual (HKI) berhubungan dengan nilai ekonomi yang melekat pada karya
intelektual dan melekat hak eksklusif bagi pemiliknya. Berdasar hak tersebut, pemilik HKI dapat
melaksanakan sendiri atau melarang orang lain melakukan eksploitasi HKI (guna memperoleh
nilai materiil) tanpa persetujuan pemiliknya. Komersialisasi HKI merupakan jalan untuk
mendapatkan nilai materiil tersebut. Caranya, dapat dilakukan dengan berbagai upaya antara lain
melalui penjualan aset (ingat bahwa HKI merupakan aset), lisensi, maupun waralaba. Bagi
pemilik HKI, sebelum melakukan komersialisasi sebaiknya memahami hukum perjanjian.
(August, dkk)
BAB III
PEMBAHASAN
Kapal Api merupakan salah satu produk andalan dari PT Santos Jaya Abadi sebuah
perusahaan multinasional dengan mernjual beragam produk jenis minuman yang berpusat di
Sidoarjo, Indonesia (Wijaya, dkk : 2015). Saat ini Kapal Api tetap bertahan sebagai raja kopi di
Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 65% di pulau Jawa dan secara agregat Kapal Api
mengusai pangsa pasar nasional sebesar 50% (Agung : 2012). Kapal Api juga sukses menjadi
merek yang meraih top brand index tertinggi 2 tahun berturut turut pada kategori ‘kopi bubuk
berampas’ dengan 43,7% pada 2015 dan 42,8% pada 2016 (Andrainto, dkk : 2017).
Menurut Data Nielsen pada tahun 2017, Fast Moving Consumer Goods di Indonesia tidak
tumbuh progresif hanya berkisar 2,7 %, namun penjualan Kapal Api tetap tumbuh sekitar 17%
dan menghantarkan PT Santos Jaya Abadi sebagai The Best Industry Marketing Champion 2017
untuk kategori Fast Moving Consumer Goods (FMCG) (Bella : 2017). Pertumbuhan ini tentunya
memerlukan upaya yang sangat startegis baik dalam hal pemasaran maupun inovasi dari produk
Kapal Api sendiri.
Tidak hanya sukses menguasai pangsa pasar dalam negeri, Kapal Api juga tengah
berusaha mewujudkan salah satu visi misi perusahaan dengan tujuan menjadikan produk Kapal
Api sebagai produk pemimpin pasar berkelas dunia, Kapal Api telah melaksanakan berbagai
strategi perusahaan dalam rangka untuk ekspansi global. Salah satu strategi utama Kapal Api
dalam rangka ekspansi global yaitu melalui ekspor baik ekspor langsung maupun ekspor tidak
langsung.
Kopi Kapal Api di eskpor secara langsung pertama kali pada tahun 1985, di tiga negara
pertama yaitu Arab Saudi, Hong Kong dan Tiongkok. Pada tahun selanjutnya yakni pada tahun
1987 Ekspor Kopi Kapal Api mulai masuk ke dalam pasar Malaysia dan Taiwan. Ekspor kopi
Kapal Api juga telah berhasil menembus pasar di negara yang tergabung dalam Eurasia
Customes Unions diantaranya Rusia, Belarus, Kazakhstan, Armenia, dan Kyrgystan (Adiwaluyo
: 2015). Pada tahun 2019, Kapal Api tengah menyusun strategi untuk memasuki pasar Selandia
Baru. dan telah tercatat ekspor Kapal Api telah berhasil masuk ke dalam pasar di 52 negara yang
ada di dunia (Kumparan : 2019).
Berdsarkan data Tahun 2016 menurut Eumonitor, sebuah lembaga independen penyedia
riset pasar strategis terkemuka di dunia yang berpusat di London, Inggris tersebut menyebutkan
bahwa Kapal Api merupakan produk terbesar ketiga di dunia dengan share market sebsar 5,5%.
Dimana urutan teratas ditempati oleh perusahaan multinasional Nestle denga pangsa pasar
sebesar 11,7 % dan diikuti oleh Jacobs Douwe Egberts (JDE) yang menguasai sekitar 10%
penjualan kopi dunia (Winanto : 2019).
Dalam rangka memperkenalkan Kopi Kapal Api ke mencanegara PT Santos Jaya Abadi
gencar dalam mengikuti exhibition seperti Kapal Api berpartisipasi dalam pameran 24th
International Food Exhibition ‘WorldFood Moscow 2015’ yang diselenggarakan di Rusia pada
tanggal 17 – 19 September 2015 (Jessica : 2016), Pemeran ProdExpo yang merupakan salah satu
pameran tahunan terbesar di Rusia dan Eropa Timur diikuti oleh 69 negara yang diselanggrakan
di Moskow pada tanggal 15 febrauri 2019 dimaan Kapal Api disni berhasil mengekspor 100
kontainer ((Rezkisari : 2019),), dan Kapal Api ikut serta dalam pameran internasional Global
Speciality Coffee Expo 2019 yang berlangsung di Boston Convention and Exhibition Center,
Boston Massachusetts, Amerika Serikat pada 11-14 April 2019 dimana Kapal Api sekali lagi
memperoleh US$ 26 juta (Syukro : 2019). Upaya tersebut dilakukan dengan tujuan agar ekspor
dari Kopi Kapal Api terus mengalami peningkatan.
Selain gencar dalam berpartisipasi di exhibition Internasional Kapal Api juga gencar
dalam menjalin kerja sama diantaranya dengan Citilink dimana Kapal Api menempelkan
logonya di 11 pesawat milik Citilink yang sebelumnya logo tersebut ditempelkan di bagian
kompertemen dan meja lipat yang ada di dalam pesawat citilink, hal tersebut bertujuan sebagai
sarana untuk mempromosikan Kapal Api kepada banyaknya wisatan mancanegara yang datang
ke Indonesia (Denny : 2015). Selanjutnya Kapal Api juga bekerjasama dengan Kementrian
Pariwisata (Maulana : 2017). Hal ini juga merupakan strategi yang dilakukan PT Santos Jaya
Abadi dalam rangka meningkatkan jumlah ekspornya.
Strategi ekspor langsung ini tentunya tidak dapat berjalan baik jika tidak didukung
beberapa pihak salah satunya distributor. Dalam hal ini Distributor impor membeli produk
dengan hak mereka sendiri dan menjualnya kembali di pasar local negera mereka masing masing
baik ke, grosir, pengecer maupu keduanya. Seperti Kapal Api di menjalin kerjasama dengan
EuroTrade sebagai distributor Kapal Api yang ada di Rusia sehingga hal ini memudahkan Kapal
Api masuk keadalam pasar di Rusia ((Rezkisari : 2019).
Alasan mengapa PT Santos Jaya Abdi dalam melakukan ekspansi produknya, Kapal Api
cenderung menggunakan mode entry strategy non ekuitas melalui ekspor langsung hal itu
disebabkan eskpor langsung dinilai oleh Kapal Api memberikan sejumlah keuntungan diantranta
Kapal Api dapat melakukan control atas pilihan pasar asing dan perusahaan perwakilan asing,
umpan balik informasi yang baik dari target pasar untuk mengembangkan hubungna yang lebih
baik dnegan pembel, perlindungan yang lebih baik terhadap merk dagang, paten, dan properti
tidak berwujud lainnya dan terakhir ekpor langsung memberikan manfaat penjualan yang
berpotensi lebih besar sehingga keuntungan yang didapat oleh Kapal Api berpotensi juga
semakin besar dibanding dengan menggunakan strategi ekspor tidak langsung (Durmaz, 2014 :
49).
Namun, sayangnya satrategi ekspor langsung yang dimilki oleh Kapal Api dalam
melakukan ekspansi produknya tidak selalu berhasil di seluruh negara yang menjadi tujuan
ekspornya. Seperti contohnya di Hong Kong merk Kopi Kapal Api diganti dengan nama Wenz
dan di Taiwan namun Kopi Kapal Api masuk dalam pasar tersebut melalui nama merk Excelso
(Adiwaluyo : 2015). Dengan hal ini Kapal Api menyusun strategi tambahan dalam rangka
ekspansi produknya ke dalam pasar Internasional yaitu melalui ekspor tidak langsung.
Alasan mengapa ekspor tidak langsung disini diplih Kapal Api sebagai startegi tambahan
dalam rangka ekspansi globalnya, hal tersebut dikarenakan ekspor tidak langsung memberikan
manfaat akses pasar yang cepat, menejemen eskpor merupakan outsourcing yang dapat
mengurangi tekanan dari tim manajemen Kapal Api, resiko yang lebih rendah dalam strategi
penjualan di luar negeri, dan ekspor tidak langsung memberikan keuntungan dalam hal keuangan
yaitu dapat mengurangi pengeluaran yang terkait dengan penjulan Internasional (sadaghani dkk ,
2011 : 56).
Oleh sebab itu, Kapal Api disini tidak hanya menggunakan satu strategi dalam rangka
ekspansi globalnya, namun menggunakan beberapa startegi yang disesuaikan dengan kebutuhan
kondisi pasar negara tujuan ekspornya. Diharapkan melalui strategi yang dirancang Kapal Api
dapat terus berhasil masuk ke pasar negara di seluruh dunia sehingga berhasil mewujudkan visi
misi produknya yaitu menjadikan produk Kapal Api sebagai produk pemimpin pasar berkelas
dunia.
PENUTUP
Kesimpulan
Sedangkan, Strategi yang dilakukan EXCELSO adalah dengan bekerja sama dengan
mitra lokal di negara yang dituju dengan memakai konsep waralaba dan menggandeng mitra
lokal akan lebih menguntungkan bagi perusahaan
Saran
Bagi Pemerintah :
1. Pemerintah meningkatkan kerja sama dengan berbagai negara, baik secara bilateral
maupun regional, di antaranya melalui Asean, APEC, dan Asean Plus Three bersama
Jepang, Tiongkok, dan Korea, untuk mendorong perdagangan dan investasi serta
ketahanan keuangan.
2. Pemerintah Indonesia perlu memperkuat daya tarik investasi untuk menjadi basis
produksi yang memasok dalam rantai nilai global.
3. Pemerintah Indonesia perlu meningkatkan daya tarik sebagai lokasi investasi untuk
tujuan ekspor ke pasar dunia dan memanfaatkan integrasi dalam rantai nilai global guna
memperluas pasar, mengadopsi kemajuan teknologi, meningkatkan kualitas SDM, serta
mendorong kemajuan industri kecil dan menengah.
Bagi Perusahaan :
Pada produk Kapal Api maupun Excelso sudah masuk pasar asing bahkan sudah
ekspor di luar negeri. Namun, untuk meningkatkan ekspnasi global melalui mode entry strategi
selain melaui ekspor langsung dan tidak langsung untuk produk kapal api, waralaba dan lisensi
untuk produk excelso, Mode entry strategi yang potensial lainnya yaitu Membangun Usaha
Patungan (Joint Venture) agar tetap memperluas rentang produk, membentuk atau
mempengaruhi struktur pasar, mencapai tingkat kecepatan (dalam hal inovasi dan memasuki
pasar) yang lebih besar; meningkatkan efisiensi; dan atau meningkatkan kompetensi dan sumber
daya organisasi. Meskipun menuntut komitmen sumber daya pasar luar negeri, usaha patungan
bisa memberikan potensi laba dan kendali yang lebih besar atas manajemen produksi dan
pemasaran di pasar bersangkutan. Risiko modal ditanggung bersama dengan mitra lokal. Selain
itu, mitra lokal berperan besar dalam hal pemahaman atas kondisi pasar lokal dan juga memiliki
kontak dengan distribusi lokal dan institusi kunci lainnya di negaranya. Perusahaan bisa
mendapatakan pengetahuan dan umpan balik mengenai kondisi pasar; kebutuhan dan
respon pelanggan; para pesaing utama dan kemungkinan reaksi mereka dan secara
bertahap mendapatkan pengalaman beroperasi dalam pasar bersangkutan.
Selain itu, Produk Kapal Api sebaiknya memperbaiki cover produknya agar sesuai
dengan standarisasi di setiap negara
LAMPIRAN
Gambar 1.1
Perkembangan Volume dan Nilai Ekspor Kopi, 2011-2018
Sumber: Badan Pusat Statistika 2018
Agung, A.M. Lilik. 2012. CEO Wisdom 2 : Kiat 29 Pemimpin Asli Indonesia. Jakarta : PT Elex
Media Komputindo
Andrianto, A. & Widodo, T. 2017. Pengaruh Keberhasilan Perluasan Merek Terhadap Citra
Merek dan Dampaknya Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus Pada Produk
Kapal Api White Cofeee di Kota Bandung. Journal Proceding of Management. Vol. 4
No. 2.
https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/137910/jurnal_eproc/pengaruh-
keberhasilan-perluasan-merek-terhadap-citra-merek-dan-dampaknya-terhadap-minat-
beli-konsumen-studi-kasus-pada-produk-kapal-api-white-coffee-di-kota-bandung-.pdf
Deny, Septian. 2015. Kapal Api Promosikan Kopi Asli Indonesiadi Pesawat Citilink.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/2359357/kapal-api-promosikan-kopi-asli-
indonesia-di-pesawat-citilink , diakses pada 9 April 2020
Hakim, Rahman. 2012. Hubungan Ekspor Dan Impor Produk Domestik Broto (PDB) Sektor
Keuangan Perbankan Indonesia . Periode Tahun 2000:Q1 - 2011:Q4 : Suatu
Pendekatan Dengan Model Analisis Vector Auto Regression (VAR.
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20299931-T30460-Rahman%20Hakim.pdf diakses
pada 11 April 2020.
Hidayah, Sofyan Nur. 2011. Excelso Bakal Ekspansi Gerai Kopi ke Luar Negeri.
https://amp.kontan.co.id/news/Excelso-bakal-ekspansi-gerai-kopi-ke-luar-negeri
diakses pada 21 November 2011
Jessica, Rebecca. 2016. Strategi Pemasaran Kopi Kapal Api Dalam Memasuki Pasar
Internasional. http://rebeccajessica99.blogspot.com/2016/10/strategi-pemasaran-kopi-
kapal-api-dalam.html?m=1, diakses pada tanggal 9 April 2019
Juliani, Retno Johar. 2015. Merintis Usaha Melalui Bisnis Franchise. Semarang. Universitas
Pandanaran
Kumparan. 2019. Kopi Kapal Api Bakal Dijual di Ritel Modern Selandia Baru.
https://kumparan.com/kumparanbisnis/kopi-kapal-api-bakal-dijual-di-ritel-modern-
selandia-baru-1rU5SDjhhwp, diakses pada 9 April 2020.
Maulana, Yosa. 2017. Kementrian Pariwisata Lanjutkan CO-Branding dengan 13 Brand Lokal.
https://swa.co.id/wicf/news/kementerian-pariwisata-lanjutkan-co-branding-dengan-13-
brand-lokal, diakses pada 9 April 2020
Nopriyandi Rexsi, Haryadi. 2017. Analisis ekspor kopi Indonesia. Salah satu sumber ekspor
adalah komoditi kopi.
Rezkisari, Indira. 2019. Kopi Kapal Api Segera Masuk Pasar Rusia.
https://republika.co.id/berita/pmujxt328/kopi-kapal-api-segera-masuk-pasar-rusia,
diakses pada 9 April 2019
Setiawan, Dedi. 2015. Artikel Ilmiah: Pengaruh Kepercayaan Merek dan Citra Merek
Terhadap Niat Beli Kapal Api di Surabaya. Surabaya. STIE Perbanas Surabaya.
Sulasno. 2012. Lisensi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Dalam Perspektif Hukum Perjanjian di
Indonesia.
https://media.neliti.com/media/publications/53169-ID-lisensi-hak-kekayaan-intelektual-
hki-dal.pdf, diakses pada 11 April 2020.
Syukro, Ridho. Kopi Indonesia Raih Transaksi US$ 26 Juta di Pameran Global AS.
https://www.beritasatu.com/ekonomi/549909/kopi-indonesia-raih-transaksi-us-26-juta-di-
pameran-kopi-global-di-as, diakes pada 9 April 2020
Utomo, Yuana Tri. 2017. Strategi Memasuki Pasar Global Studi Kasus Yanto Pottery
Kasongan Bantul. Yogyakarta. STIE Hamfara
Winanto, Andri. 2019. Menakar Aroma Harum Bisnis Kapal Api. https://infobrand.id/menakar-
aroma-harum-bisnis-kapal-api.phtml, diakses pada 9 April 2020