Oleh
NUR FADILAH
1914201024
MEDAN
Kd2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
organiasi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada pihak yang
terlibat
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang organisasi ada manfaatnya untuk
pembaca dan dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN............................................................................................................
Sejarah dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dahulu mencapai kesepakatan
denangan perusahaan asal Swiss, Nestle S.A, untuk mendirikan perusahaan joint venture
yang bergerak di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk kuliner di
Indonesia maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama memiliki 50% saham di
perusahaan yang diberi nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.Baik ISM maupun
Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia melalui
penggabungan kekuatan dalam bentuk perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu.
Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan
menciptakan peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki
kedua perusahaan yang menjalin usaha patungan tersebut.Dalam kerjasama ini, ISM akan
memberikan lisensi penggunaan merek-mereknya untuk produk kuliner, seperti Indofood,
Piring Lombok, dan lainnya kepada perusahaan baru ini. Sementara itu, Nestle memberikan
lisensi penggunaan merek Maggi-nya. Perusahaan patungan ini diharapkan akan memulai
operasinya pada 1 April 2005.
Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah
bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi
dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang
eceran. Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood” atau
“Perseroan”) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.
Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori
bisnisnya.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari
ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (“Grup”)
yang saling melengkapi sebagai berikut:
Berdasarkan Laporan Tahunan 2012, PT. Indofood memiliki jumlah SDM sebanyak
75.000 orang. Dari jumlah tersebut, hampir 26.740 orang atau 38% berada pada usia 25-35
tahun. Sedangkan berdasarkan pendidikan, 33.710 orang atau 5781 orang atau 50%
berpendidikan SMA dan hanya 5781 orang atau 9% berpendidikan sarjana ke atas. Dengan
jumlah yang besar ini perusahaan berpandangan, praktik MSDM yang baik akan menjadi
salah satu pilar utama untuk mendukung kesuksesan kinerja dan kelangsungan usaha
perseroan. Perusahaan terus mengelola dan mengembangkan karyawan dengan tujuan
meningkatkan kompetensi serta tingkat produktivitas agar dapat memberikan nilai tambah
secara maksimal kepada seluruh stakeholder.
Sementara itu, di tingkatan manajemen puncak, PT. Indofood juga melakukan upaya
pengembangan kompetensi yang bersifat perencanaan strategis. Modul-modul pengembangan
dan pelatihan baik untuk kompetensi teknis, non-teknis atau soft skills disusun berdasarkan
kebutuhan agar dapat mencapai sasaran dengan efektif dan efisien. Upaya pelaksanaan
pengembangan SDM dilakukan dengan berbagai metode untuk meningkatkan kompetensi
secara optimal, mulai dari workshop, seminar, pelatihan di dalam kelas maupun lapangan,
pelatihan dalam kerja (on the job training), penugasan ke jabatan lain atau terlibat dalam
proyek, bahkan promosi ke jabatan yang lebih tinggi dengan telah mempertimbangkan
kompetensi dan potensi karyawan.
Perusahaan ingin mengetahui bagaimana proses keputusan pembelian mie instan, agar
menghasilkan analisis pemasaran yang cermat sehingga perusahaan tidak dirugikan karena
terjadinya kekeliruan dalam melakukan kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, perlu diketahui
respon konsumen terhadap produk miee instan tersebut. Untuk dapat menentukan respon
konsumen, terlebih dahulu perlu diidentifikasi faktor-faktor dalam proses keputusan.
Mengetahui faktor-faktor tersebut akan memudahkan perusahaan dalam mengambil langkah
dalam kegiatan pemasaran yang akan dilakukan sehingga dapat diketahui tingkat kepuasan
dari konsumen mie instan terhadap kegiatan pemasaran yang telah dilakukan perusahaan.
Meski demikian, hingga saat ini Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses
Makmur Tbk masih menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat walaupun sudah terjadi
pergeseran. Jika 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pangsa pasar mi instan, tahun lalu
menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merek mi instan lainnya.
Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul Mie Sedap milik PT
Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings. Meski produk ini baru
diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun namanya
sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan pasar
swalayan.
Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan Pada PT. Indofood
Sukses Makmur, TBK. Dalam bauran pemasaran dikenal dengan produk, harga, promosi, dan
distribusi yang tujuannya untuk meningkatkan penjualan. Promosi adalah kegiatan pemasaran
yang sangat penting bagi perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen,
sedangkan distribusi merupakan proses pendistribusian produk dan jasa yang sesuai dan
terorganisir sehingga terjadi keefektifan penjualan.
Kegiatan promosi harus sejalan dengan rencana pemasaran yang diarahkan dan
dikendalikan untuk mengembangkan laju perusahaan. Promosi yang tidak terkendali akan
menurunkan tingkat penjualan, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk promosi merupakan
pemborosan, sedangkan saluran distribusi dipakai oleh semua perusahaan untuk
memproduksi barang dengan kualitas yang baik, namun banyak pula yang gagal memenuhi
target pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh kebijakan distribusi yang kurang tepat sehingga
barang yang dihasilkan kurang laku dipasar dan menyebabkan banyak konsumen merasa
kurang puas. Dengan demikian, saluran distribusi memeliki peranan penting bagi
kelangsungan hidup dan tumbuh perusahaan.
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang
yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak
menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta
luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan berada dalam persaingan
yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan penelitian terhadap pasarnya.
Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin
menstimulir permintaan serta menciptakan langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif
yang mungkin dipilih penjual dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen,
yaitu :
1) manufaktur → konsumen,
2) manufaktur → pedagang eceran → konsumen,
3) manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen dan
4) manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen
2.2.3 Promosi
Visi Indofood Sukses Makmur, Tbk. Adalah menciptakan pilihan menjadi penyedia
utama makanan dan consumer products bermerek terkemuka bagi jutaan consumen di
Indonesia dan juga diberbagai penjuru dunia. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Mempunyai 63 perusahaan termasuk anak cabangnya dengan jaringan distribusinya meliputi
lebih dari 350 depot dengan jumlah karyawan tetap sampai dengan 31 Desember 2006
sebanyak 49.367 karyawan tetap dan 1200 kendaraan operasional yang kegiatan pemasaran
memegang peranan sangat penting dalam menjual produknya kepada masyarakat dengan cara
:
Tabel berikut adalah rekapitulasi data biaya promosi, biaya distribusi dan penjualan
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. dari tahun 1999 sampai tahun 2006. Untuk melihat
perkembangan biaya promosi, dan biaya distribusi serta tingkat penjualan dari tahun 1999
sampai dengan 2006 dijelaskan melalui tabel dan grafik. Dengan menggunakan tabel maupun
grafik dapat dilihat tingkat kenaikan atau penurunan dari biaya promosi, distribusi maupun
penjualan. Pada tabel 1 terlihat bahwa perkembangan biaya promosi dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan. Tahun 1999 sampai tahun 2006 mengalami kenaikan 17.09% tetapi
pada tahun 2002 – 2003 mengalami penurunan sampai 4.4% kemudian pada tahun 2004
mengalami kenaikan sebesar 18.8%. Pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar
5.66% dan akhirnya pada tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 5.99%.
Pada gambar 2 terlihat perkembangan biaya distribusi yang mengalami kenaikan dari
tahun ke tahun kecuali pada tahun 2002 yang mengalami penurunan sebesar Rp 31 milyar.
Mengalami kenaikan maupun penurunan, misalnya pada tahun 1999 – 2001 mengalami
kenaikan sebesar 27.02%, sedangkan pada tahun 2002 mengalami penurunan yang drastis
sebesar 34.04% kemudian tahun 2003 mengalami kenaikan sebesar 48.64%, tahun 2004-2005
mengalami penurunan kembali sebesar 20.96% dan akhirnya pada tahun 2006 mengalami
kenaikan sebesar 38.67%.
Pada gambar 4, terlihat grafik perbandingan antara biaya promosi, biaya distribusi dan
tingkat penjualan. Hal ini semakin jelas terjadinya fluktuasi dari tahun ke tahun.
2.2.7.1 Promosi
– Perencanaaan barang
– Penetapan harga
– Program promosi
– Saluran distribusi
Melihat produk dari perusahaan yang menjadi pesaing perusahaan dengan melakukan
riset terhadap pasar. Menambah unggulan-unggulan terhadap produk yang akan dipasarkan,
memperhatikan kualitas produk yang ingin dipasarkan, melihat kebutuhan dari konsumen dan
perusahaan melakukan gebrakan yang menjadi daya tarik konsumen terhadap produk yang
dipasarkan.
Jika dari biaya promosi, biaya distribusi, serta strategi-strategi yang menjadi modal
perusahaan dapat berjalan baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan, perusahaan tidak
akan mengalami penurunan disetiap tahun.
2.3Produksi
Sasarannya adalah bagaimana pengadaan usaha penyempurnaan dan perubahan
produk ke arah yang lebih baik sehingga dapat mempengaruhi daya guna dan daya pemuas
serta daya tarik dalam keputusan pembelian konsumen yang lebih besar. Indofood
menampilakn Produk Konsumen Bermerek yang terdiri dari empat divisi yaitu Mi Instan,
Bumbu Penyedap Makanan, Makanan Ringan dan Nutrisi & Makanan Khusus. Lengkap
dengan detail produknya.
Dalam divisi mie instan hampir semua brand dalam portfolionya disegarkan kembali
dengan kampanye baru maupun peluncuran produk baru. Indomie disegarkan dengan
kampanye ”Selera Nusantara” yang lebih modern. Sarimi lebih difokuskan untuk
membendung produk unggulan Mie Sedaap Soto Ayam—dengan meluncurkan produk
Sarimi Soto Koya yang di-endorse oleh Luna Maya. Sementara Supermi disegarkan dengan
meluncurkan produk baru: mie goreng rasa soto (GoSo), rasa bawang (GoBang), dan rasa
kari (GoKar). Indofood juga menggunakan Slank untuk meng-endorse Supermi—Supermi
tampaknya akan dijadikan brand unggulan kedua Indofood setelah Indomie yang
menyumbang hampir separuh omset divisi noodle Indofood. Akan halnya Pop Mie, meskipun
saat ini bisa dibilang melenggang sendiri tanpa head on competitor, Indofood sudah
mengantisipasinya dengan upaya building brand melalui kampanye dan promosi di kalangan
remaja.
1) Mixing atau Pencampuran
2) Pressing atau Pengepresan
4) Streaming atau Pengukusan
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada
ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian
mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan
alat berupa pisau yang berputar.
6) Frying atau Penggorengan
7) Cooling atau Pendinginan
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah
kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan
tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang
keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas
dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka
mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan
menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam
etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah
kurang lebih dua menit.
Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar 1.
Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak
terlalu membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi
dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses produksi sebatas
pengawas jalannya produksi.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang
perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie
instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat
pada Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3 Produk yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
1 Indomie 8
2 Indomie Special 2
NO PRODUK JUMLAH VARIAN RASA
3 Indomie Vegan 2
5 Indomie Kriuk 3
6 Indomie Jumbo 2
7 Indomie SQN 6
8 Indomie Paket 4
9 Supermie Reguler 4
10 Supermie Sedaaap 3
11 Supermie Go Series 3
12 Sarimi 6
14 Sakura 6
15 Intermi 1
16 POP Mie 15
17 Mie Telor 2
18 Anak Mas 2
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi
yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu
berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk.
Oleh karena itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan
pelanggan, khususnya selera konsumen.
Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan
terdiri dari 2 kelompok besar yaitu :
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak
bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari
kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan
mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan
dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton
akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.
2.4Omset Penjualan
Perusahaan milik Taipan terkaya ke-3 di Indonesia versi majalah Forbes, Anthony Salim,
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) berhasil meraup pendapatan Rp63,5 triliun
sepanjang tahun lalu.Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Jumat
(20/3/2015), disebutkan pendapatan pada tahun lalu tersebut naik 14,33% dibandingkan
dengan perolehan penjualan bersih setahun sebelumnya Rp55,62 triliun.
2.5Keuangan
2.6 cara perizinan usaha di Indonesia
Pengertian Surat izin Usaha adalah surat yang dikeluarkan oleh badan hukum untuk
menunjukkan bahwa suatu usaha legal dijalankan. SIUP wajib dimiliki setiap pelaku bisnis . Untuk
mendirikan PT, minimal dibutuhkan 2 orang untuk menjadi pengurus (Direktur + Komisaris)
sekaligus pemegang saham. Pengurus (Direktur/ Komisaris) bisa juga menjadi pemegang saham,
namun pengurus hanya bisa menjabat salah satu posisi. Misal: Direktur boleh sekaligus menjabat
sebagai pemegang saham namun tidak bisa menjabat sekaligus sebagai komisaris dan hanya bisa
a. Copy atau scan E-KTP, KK, dan NPWP Pengurus Perusahaan (Direktur dan Komisaris)
b. Copy atau scan E-KTP, KK, dan NPWP Pemegang Saham.
e. Copy PBB (Pajak Bumi Bangunan) & bukti bayar PBB tahun tempat usaha.
Setelah menyiapkan dokumen, maka harus melakukan pengecekan dan pembookingan nama oleh
Notaris. Pada Tahap ini, Anda harus menyediakan beberapa opsi nama untuk dicek oleh notaris.
Notaris akan mengecek di sistem AHU (Administrasi Hukum umum) untuk mengkonfirmasi apakah
nama yang diajukan bisa digunakan atau sudah digunakan perusahaan lain.
Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan draft akta oleh notaris, Setelah Nama dinyatakan bisa
digunakan, Notaris akan memesan (booking) nama perusahaan dan membuat draft Akta Perusahaan
sesuai dengan data perusahaan yang disepakati oleh para pengurus dan pemegang saham.
Nama PT
Nama Perusahaan yang ditentukan secara resmi. Nama Perusahaan di PT hanya bisa
digunakan oleh si perusahaan tersebut dan tidak dapat digunakan oleh pihak lain.
hanyalah kota tempat domisili berada. Alamat lengkapnya akan dijabarkan oleh notaris di
Bidang Usaha
Bidang Usaha yang dijalankan oleh si perusahaan. Format Bidang Usaha diwajibkan
Berapa besar modal dasar dan modal setor perusahaan, siapa saja yang memiliki saham
Siapa saja pengurus perusahaan, posisi Direktur dan Komisaris. Jika ada lebih dari satu
Direktur dan Komisaris, maka salah satu dari Direktur dan Komisaris akan menjadi Direktur
Setelah Draft Akta dianggap sudah sesuai dengan permintaan, maka Akta akan ditandatangani
oleh pemilik saham perusahaan di hadapan notaris. Setiap pemegang saham diwajibkan untuk hadir
menandatangani Akta. Jika ada pemegang saham yang tidak dapat hadir, maka pemegang saham bisa
memberikan kuasa secara tertulis (Surat Kuasa) kepada pihak lain untuk menggantikan kehadiran si
pemegang saham tersebut. Pengurus seperti Direktur dan Komisaris tidak diwajibkan ikut dan tidak
terlibat dalam proses tanda tangan kecuali jika si pengurus juga menjabat sebagai pemegang saham.
Setelah tanda tangan selesai, notaris akan membuat Salinan Akta dan mendaftarkan Akta
tersebut di Kemenkumham. Anda akan mendapatkan Akta Salinan beserta Surat Keputusan
Kemenkumham (SK Kemenkumham) yang mengesahkan pembuatan Akta tersebut. Selain itu Notaris
juga akan sekaligus mendaftarkan NPWP Perusahaan baru Anda ke KPP terkait berdasarkan data
Akta yang sudah dimasukkan oleh notaries. Setelah NPWP Perusahaan didaftarkan, Kartu NPWP
(Nomor Pokok Wajib Pajak) dan SKT (Surat Keterangan Terdaftar) akan dikeluarkan oleh KPP
(Kantor Pelayanan Pajak) dengan persyaratan sudah melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan.
Biasanya, KPP akan melakukan pengecekan apakah data penanggung jawab pada NPWP
Perusahaan tersebut sudah benar, status NPWP sudah diperbaharui dan apakah ada tunggakan pajak
pada NPWP pribadi masing-masing pengurus dan pemegang saham. Pembuatan NPWP bisa
terganggu apabila ada data pribadi yang kurang serta laporan pajak yang belum terlapor.
NIB atau Nomor Induk Berusaha adalah nomor pengenal bagi pelaku usaha. NIB berfungsi
untuk menggantikan TDP, API, NIK, serta RPTKA jika diperlukan. Jika sudah memiliki legalitas
perusahaan namun belum memiliki NIB, maka wajib membuat NIB untuk melengkapi legalitas
perusahaan. Pendaftaran NIB dilakukan melalui sistem OSS (Online Single Submission). Pengajuan
API tidak wajib dan hanya perlu diajukan apabila dibutuhkan. Bila tidak langsung didaftarkan, API
masih bisa didaftarkan setelah NIB sudah keluar ketika pelaku usaha sudah membutuhkan izin
tersebut. Pemilihan Bidang Usaha di NIB dilakukan dengan memilih KBLI Bidang Usaha yang
sesuai. KBLI yang dimasukkan harus sudah dimasukkan di Akta terlebih dahulu.
Sama seperti NIB, Izin Usaha diterbitkan setelah NIB sudah dikeluarkan. Izin Usaha
menggantikan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang sebelumnya menjadi salah satu dokumen
perizinan wajib untuk perusahaan yang sebelumnya dikeluarkan oleh PTSP (Pelayanan Terpadu Satu
Pintu). Izin Usaha diajukan terlebih dahulu sebelum izin komersial. Izin Komersial berfungsi untuk
pelaku usaha atau badan usaha yang dengan bidang yang kegiatan operasionalnya membutuhkan izin
khusus. Contohnya adalah perusahaan yang melakukan produksi makanan atau obat-obatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
http://softskillarrighy.blogspot.co.id/2014/12/manajemen-sumber-daya-manusia-
pada.html
http://ekowahyuprakoso.blogspot.co.id/2010/07/analisa-pemasaran-pt-indofood.html
https://indra0022.wordpress.com/tag/pemasaran-pt-indofood/
http://sandhi-faturahman.blogspot.co.id/2015/04/srategi-pemasaran-pt-indofood-produk.html
https://ervinkurnia88.wordpress.com/2013/09/25/ruang-lingkup-manajemen-produksi-pt-
indofood-sukses-makmur-tbk/
http://market.bisnis.com/read/20150320/192/413861/indofood-raup-pendapatan-rp635-triliun
http://www.indonesia-investments.com/id/business/indonesian-companies/
indofood-sukses-makmur/item227#