Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

INDOMIE PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK

Oleh

NUR FADILAH

1914201024

PROGRAM STUDI NERS – S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGI ILMU KESEHATAN FLORA

MEDAN

Kd2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
organiasi.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada pihak yang
terlibat

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang organisasi ada manfaatnya untuk
pembaca dan dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Medan , September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................... 1


1.1 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................1
1.2 TUJUAN PENULIS.......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 SUMBER DAYA MANUSIA.......................................................................................


2.2 MARKETING................................................................................................................
2.3 PRODUKSI....................................................................................................................
2.4 OMSET PENJUALAN .................................................................................................
2.5 KEUANGAN ................................................................................................................
2.6 CARA PERIZINAN USAHA DIINDONESIA............................................................

BAB III PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk,
PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT
Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman
yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono
Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood.
Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.

Sejarah dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dahulu mencapai kesepakatan
denangan perusahaan asal Swiss, Nestle S.A, untuk mendirikan perusahaan joint venture
yang bergerak di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk kuliner di
Indonesia maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama memiliki 50% saham di
perusahaan yang diberi nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.Baik ISM maupun
Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia melalui
penggabungan kekuatan dalam bentuk perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu.

Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan
menciptakan peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki
kedua perusahaan yang menjalin usaha patungan tersebut.Dalam kerjasama ini, ISM akan
memberikan lisensi penggunaan merek-mereknya untuk produk kuliner, seperti Indofood,
Piring Lombok, dan lainnya kepada perusahaan baru ini. Sementara itu, Nestle memberikan
lisensi penggunaan merek Maggi-nya. Perusahaan patungan ini diharapkan akan memulai
operasinya pada 1 April 2005.

Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah
bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi
dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang
eceran. Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood” atau
“Perseroan”) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.
Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori
bisnisnya.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari
ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (“Grup”)
yang saling melengkapi sebagai berikut:

1. Produk Konsumen Bermerek (“CBP”). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT


Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek
Indonesia (“BEI”) sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu
produsen makanan dalam kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai
jenis produk makanan dalam kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan
merek–merek yang terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam
kemasan.
2. Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta.
Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan.
3. Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim
Ivomas Pratama Tbk (“SIMP”) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
(“Lonsum”), yang sahamnya tercatat di BEI, serta merupakan anak perusahaan
Indofood Agri Resources Ltd. (“IndoAgri”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek
Singapura. Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan,
pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran
minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu, kegiatan usaha
Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman
lainnya.
4. Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini
mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak–anak
perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga.

1.2 Rumusan Permasalahan


1. Bagaimana Sumber Daya Manusia di PT. Indofood?
2. Bagaimana marketing di PT. Indofood?
3. Bagaimana produksi di PT. Indofood?
4. Bagaimana omset penjualan di PT. Indofood?
5. bagaimana keuangan di PT. Indofood?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui sumber daya manusia di PT. Indofood
2. Untuk mengetahui marketing di PT. Indofood
3. Untuk mengetahui produksi di PT. Indofood
4. Untuk mengetahui omset penjualan di PT. Indofood
5. Untuk mengetahui keuangan di PT. Indofood
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sumber Daya Manusia PT. Indofood
PT. Indofood menyadari bahwa SDM merupakan salah satu pilar utama untuk
mendukung kesuksesan dan kesinambungan kinerja perusahaan. Olehkarena itu, perusahaan
menempatkan pengelolaan SDM sebagai salah satu strategi dan kunci utama dalam mencapai
kesuksesan kinerja. PT. Indofood harus mengelola 75 ribu karyawan dengan kondisi
demografi dan kompetensi yang beragam sehingga merupakan tantangan sekaligus modal
bagi perusahaan untuk dapat menjalankan berbagai strategi bisnis guna mencapai kesuksesan
kinerja.

Pengembangan SDM dilakukan berdasarkan kebutuhan kompetensi di setiap tingkat


jabatan, mulai dari tingkat jabatan operatif yang cenderung lebih bersifat teknis, seperti
pengoperasian mesin dan peralatan kerja, sertifikasi keahlian teknis serta sertifikasi standar
mutu. Sedangkan di tingkatan yang lebih tinggi, membutuhkan keahlian non-teknis yang
lebih tinggi dan kompleks seperti metode peningkatan produktifitas kompetensi manajerial
dan kepemimpinan.

Berdasarkan Laporan Tahunan 2012, PT. Indofood memiliki jumlah SDM sebanyak
75.000 orang. Dari jumlah tersebut, hampir 26.740 orang atau 38% berada pada usia 25-35
tahun. Sedangkan berdasarkan pendidikan, 33.710 orang atau 5781 orang atau 50%
berpendidikan SMA dan hanya 5781 orang atau 9% berpendidikan sarjana ke atas. Dengan
jumlah yang besar ini perusahaan berpandangan, praktik MSDM yang baik akan menjadi
salah satu pilar utama untuk mendukung kesuksesan kinerja dan kelangsungan usaha
perseroan. Perusahaan terus mengelola dan mengembangkan karyawan dengan tujuan
meningkatkan kompetensi serta tingkat produktivitas agar dapat memberikan nilai tambah
secara maksimal kepada seluruh stakeholder.

Tabel 4.1 Komposisi SDM Berdasarkan Usia

Usia / Tahun 2010 2011 2012

<25 7.245 7.735 10.530


25-35 25.784 25.600 26.744

36-45 25.023 24.824 26.053

46-55 8.543 9.278 11.260

>55 141 144 99

Jumlah 66.736 67.581 74.686

Sebagai Perusahaan yang dinamis dan berupaya mengembangkan berbagai inovasi


dalam perusahaan, PT. Indofood melakukan berbagai hal berikut untuk mengembangkan
SDM nya, yaitu :

1. Focus pada pengembangan kompetensi teknis;


2. Pada level yang lebih tinggi, karyawan dibekali dengan kemampuan manajerial dan
kepemimpinan;
3. Tersedianya fasilitas pelatihan untuk mendukung proses pembelajaran;
4. Membekali karyawan dengan modul pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan;
5. Training dilaksanakan oleh trainer internal/ konsultan kompeten dengan tujuan
memperluas pengetahuan serta terus memperbaharui teknik pelatihan.

Praktik Pelatihan yang diterapkan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan


tentang profil dan business process Perusahaan sehingga masing-masing karyawan dapat
meningkatkan kemampuan dan mengaplikasikan ke dalam bidang pekerjaan masing-
masing. Tentu saja dalam training yang dilakukan dipupuk juga rasa memiliki sehingga
seluruh karyawan tidak merasa terpaksa tetapi karena keinginan sendiri untuk bekerja
mengembangkan perusahaan.

Sementara itu, di tingkatan manajemen puncak, PT. Indofood juga melakukan upaya
pengembangan kompetensi yang bersifat perencanaan strategis. Modul-modul pengembangan
dan pelatihan baik untuk kompetensi teknis, non-teknis atau soft skills disusun berdasarkan
kebutuhan agar dapat mencapai sasaran dengan efektif dan efisien. Upaya pelaksanaan
pengembangan SDM dilakukan dengan berbagai metode untuk meningkatkan kompetensi
secara optimal, mulai dari workshop, seminar, pelatihan di dalam kelas maupun lapangan,
pelatihan dalam kerja (on the job training), penugasan ke jabatan lain atau terlibat dalam
proyek, bahkan promosi ke jabatan yang lebih tinggi dengan telah mempertimbangkan
kompetensi dan potensi karyawan.

Perusahaan juga memiliki kepedulian di bidang pengelolaan keselamatan kerja dan


bidang lingkungan. Secara aktif, perusahaan melakukan peningkatan kepedulian dan
kompetensi di bidang pengelolaan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L).
Pelatihan, workshop dan sertifikasi dalam bidang K3L seperti Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), ISO 14001, OHSAS 18001, PROPER, ergonomi
dan spesialisasi keahlian pengelolaan limbah (Environment Pollution Control Manager)
diselenggarakan dan diterapkan sebagai upaya nyata untuk mewujudkan kepedulian tersebut.

2.2 Marketing PT. Indofood


Tingkat persaingan yang tinggi ini dapat menyebabkan pergeseran loyalitas konsumen
mie instan produk indofood kepada mie instan produk yang lain. Kondisi ini mendorong
perusahaan untuk senantiasa melakukan riset pemasaran yang dilakukan terhadap konsumen,
sehingga dapat diketahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan suatu produk mie.
Tingginya pangsa pasar mie instant mengharuskan perusahaan-perusahaan yang ada untuk
berhati-hati, sehingga perusahaan dituntut harus selalu mengevaluasi dan mematangkan
strategi pemasaran yang dijalankannya.

Perusahaan ingin mengetahui bagaimana proses keputusan pembelian mie instan, agar
menghasilkan analisis pemasaran yang cermat sehingga perusahaan tidak dirugikan karena
terjadinya kekeliruan dalam melakukan kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, perlu diketahui
respon konsumen terhadap produk miee instan tersebut. Untuk dapat menentukan respon
konsumen, terlebih dahulu perlu diidentifikasi faktor-faktor dalam proses keputusan.
Mengetahui faktor-faktor tersebut akan memudahkan perusahaan dalam mengambil langkah
dalam kegiatan pemasaran yang akan dilakukan sehingga dapat diketahui tingkat kepuasan
dari konsumen mie instan terhadap kegiatan pemasaran yang telah dilakukan perusahaan.

Pasar mi instan di Indonesia memang menggiurkan. Ketergantungan


masyarakat Indonesia terhadap mi cepat saji ini cukup besar. Tidak heran jika dari waktu ke
waktu banyak perusahaan baru melirik pasar mi instan.

Meski demikian, hingga saat ini Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses
Makmur Tbk masih menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat walaupun sudah terjadi
pergeseran. Jika 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pangsa pasar mi instan, tahun lalu
menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merek mi instan lainnya.

Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul Mie Sedap milik PT
Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings. Meski produk ini baru
diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun namanya
sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan pasar
swalayan.

2.2.1  Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan

Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan Pada PT. Indofood
Sukses Makmur, TBK. Dalam bauran pemasaran dikenal dengan produk, harga, promosi, dan
distribusi yang tujuannya untuk meningkatkan penjualan. Promosi adalah kegiatan pemasaran
yang sangat penting bagi perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen,
sedangkan distribusi merupakan proses pendistribusian produk dan jasa yang sesuai dan
terorganisir sehingga terjadi keefektifan penjualan.

Kegiatan promosi harus sejalan dengan rencana pemasaran yang diarahkan dan
dikendalikan untuk mengembangkan laju perusahaan. Promosi yang tidak terkendali akan
menurunkan tingkat penjualan, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk promosi merupakan
pemborosan, sedangkan saluran distribusi dipakai oleh semua perusahaan untuk
memproduksi barang dengan kualitas yang baik, namun banyak pula yang gagal memenuhi
target pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh kebijakan distribusi yang kurang tepat sehingga
barang yang dihasilkan kurang laku dipasar dan menyebabkan banyak konsumen merasa
kurang puas. Dengan demikian, saluran distribusi memeliki peranan penting bagi
kelangsungan hidup dan tumbuh perusahaan.

2.2.2  Saluran Distribusi

Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang
yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak
menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta
luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan berada dalam persaingan
yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan penelitian terhadap pasarnya.
Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin
menstimulir permintaan serta menciptakan langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif
yang mungkin dipilih           penjual dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen,
yaitu :

1) manufaktur → konsumen,
2) manufaktur → pedagang eceran → konsumen,
3) manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen dan
4) manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen

2.2.3  Promosi

Promosi merupakan aktivitas pemasaran untuk mengkomunikasikan informasi tentang


perusahaan dan produknya kepada konsumen sehinggga menciptakan permintaan (Burnett,
2000). Untuk dapat mengkomunikasikan produknya dengan efektif, perusahaan harus
menentukan terlebih dahulu pasar sasarannya (target market) dan mengkombinasikan dengan
alat promosi seperti periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran
langsung dan tenaga penjual sedemian rupa sehingga konsumen dapat mengenal produk
perusahaan dan tertarik untuk membeli produk tersebut (Payne, 2000).

2.2.4  Visi Perusahaan dan Kegiatan Pemasaran

Visi Indofood Sukses Makmur, Tbk. Adalah menciptakan pilihan menjadi penyedia
utama makanan dan consumer products bermerek terkemuka bagi jutaan consumen di
Indonesia dan juga diberbagai penjuru dunia. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Mempunyai 63 perusahaan termasuk anak cabangnya dengan jaringan distribusinya meliputi
lebih dari 350 depot dengan jumlah karyawan tetap sampai dengan 31 Desember 2006
sebanyak 49.367 karyawan tetap dan 1200 kendaraan operasional yang kegiatan pemasaran
memegang peranan sangat penting dalam menjual produknya kepada masyarakat dengan cara
:

1) Penjualan langsung, yaitu dilakukan dengan menggunakan armada          penjualan


sendiri yang beroprsi di DKI Jakarta, Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi,
2) Penjualan tidak langsung, meliputi wilayah pemasaran di seluruh Indonesia.
Dilakukan lewat distributor lalu pengecer dan grosir baru ke konsumen akhir, dan
3) Lewat promosi, melalui media cetak maupun elektronik.

2.2.5  Data Biaya promosi, biaya distribusi dan penjualan.

Tabel berikut adalah rekapitulasi data biaya promosi, biaya distribusi dan penjualan
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. dari tahun 1999 sampai tahun 2006. Untuk melihat
perkembangan biaya promosi, dan biaya distribusi serta tingkat penjualan dari tahun 1999
sampai dengan 2006 dijelaskan melalui tabel dan grafik. Dengan menggunakan tabel maupun
grafik dapat dilihat tingkat kenaikan atau penurunan dari biaya promosi, distribusi maupun
penjualan. Pada tabel 1 terlihat bahwa perkembangan biaya promosi dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan. Tahun 1999 sampai tahun 2006 mengalami kenaikan 17.09% tetapi
pada tahun 2002 – 2003 mengalami penurunan sampai 4.4% kemudian pada tahun 2004
mengalami kenaikan sebesar 18.8%. Pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar

5.66% dan akhirnya pada tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 5.99%.

Pada gambar 2 terlihat perkembangan biaya distribusi yang mengalami kenaikan dari
tahun ke tahun kecuali pada tahun 2002 yang mengalami penurunan sebesar Rp 31 milyar.
Mengalami kenaikan maupun penurunan, misalnya pada tahun 1999 – 2001 mengalami
kenaikan sebesar 27.02%, sedangkan pada tahun 2002 mengalami penurunan yang drastis
sebesar 34.04% kemudian tahun 2003 mengalami kenaikan sebesar 48.64%, tahun 2004-2005
mengalami penurunan kembali sebesar 20.96% dan akhirnya pada tahun 2006 mengalami
kenaikan sebesar 38.67%.

Pada gambar 3 juga memperlihatkan perkembangan penjualan dari tahun ke tahun


secara fluktuasi, baik dilihat dari rupiah maupun persentasenya. Pada tahun 1999-2000
persentase penjualan mencapai 23.42%, sedangkan pada tahun 2000-2001 mengalami
penurunan sampai dengan 11.66%. Selama tahun 2002-2003 mengalami kenaikan sebesar
11.83%, tahun 2004 mengalami penurunan sebesar 0.83%, tahun 2005 mengalami kenaikan
sebesar 3.06% dan pada akhir 2006 mengalami kenaikan sebesr 17.47%. Perkembangan
biaya promosi terlihat pada gambar 1, biaya distribusi terlihat pula pada gambar 2 dan tingkat
penjualan pada gambar 3. Terlihat dengan jelas terjadinya kenaikan dan penurunan dari tahun
ke tahun.

Pada gambar 4, terlihat grafik perbandingan antara biaya promosi, biaya distribusi dan
tingkat penjualan. Hal ini semakin jelas terjadinya fluktuasi dari tahun ke tahun.

2.2.6  Strategi Pemasaran


Dominasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk begitu kuat walaupun sudah terjadi
pergeseran. Tahun 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pasar mie instan, tahun lalu
menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merk mie instan lainnya. Kemunduran
itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul produk-produk baru, seperti mie sedap
milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings yang diluncurkan
pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai
diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan pasar swalayan.

Ketatnya persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood.


Sumber yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa saat ini penguasaan Indofood
terhadap pasar mi instan menurun dari 90% menjadi 75%. Meski terjadi penurunan
penguasaan pasar, namun divisi mie instan tetap dapat meraih kenaikan penjualan sebesar
6,6% menjadi Rp4,5 triliun dibanding Rp4,2 triliun pada periode yang sama 2002. Kenaikan
itu antara lain dipengaruhi lebih tingginya harga jual rata-rata. Selain itu, hingga saat ini
divisi mi instan tetap dapat mempertahankan volume penjualannya sebesar 7,3 miliar
bungkus.

Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi


Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic
growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain
itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap
melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan
higher price and higher margin.

2.2.7  Teori-teori dari Strategi Pemasaran

2.2.7.1 Promosi

Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan


mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan
transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.

2.2.7.2 Tujuan Promosi

1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial


2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi persaingan pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan

Tujuan trnsaksional system pemasaran dalam strategi pemasaran adalah :

– Tingkat konsumsi masyarakat yang maksimum


– Tingkat kepuasan konsumen yang maksimum
– Tingkat pilihan konsumen yang maksimum
– Kualitas hidup konsumen yang maksimum

Aspek pemasaran yang meliputi kegiatan :

– Perencanaaan barang
– Penetapan harga
– Program promosi
– Saluran distribusi

2.2.7.3 Saluran distribusi

Pendistribusia adalah kegiatan pemasaran yang berusaha


memperlancar serta mempermudah penyampaian produk dan jasa dari
produsen kepada konsumen sehimgga pengguna sesuai dengan yang di
perlukan.

Proses pendistribusian yang merupakan strategi pemasaran :

– Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi pemasaran


– Memperlancar arus saluran pemasaran secara fisik dan non fisik

2.2.8 Pemecahan Masalah

Setiap tahunnya PT Indofood Sukses Makmur Tbk harus mengendalikan biaya


promosi agar biaya promosi yang di keluarkan untuk promosi produk tidak mengeluarkan
biaya yang terlalu banyak yang menjadi pemborosan perusahaan dan supaya tingkat
penjualan tidak menurun.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk harus melakukan pendistribusian yang sesuai


dengan target pasar, produk yang yang dihasilkanpun harus memenuhi dengan minat
konsumen. Jika distribusi tidak sesuai dengan target pasar maka barang yang diproduksi
kurang mendapat minat dari konsumen.

Melihat produk dari perusahaan yang menjadi pesaing perusahaan dengan melakukan
riset terhadap pasar. Menambah unggulan-unggulan terhadap produk yang akan dipasarkan,
memperhatikan kualitas produk yang ingin dipasarkan, melihat kebutuhan dari konsumen dan
perusahaan melakukan gebrakan yang menjadi daya tarik konsumen terhadap produk yang
dipasarkan.

Jika dari biaya promosi, biaya distribusi, serta strategi-strategi yang menjadi modal
perusahaan dapat berjalan baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan, perusahaan tidak
akan mengalami penurunan disetiap tahun.

2.3Produksi
Sasarannya adalah bagaimana pengadaan usaha penyempurnaan dan perubahan
produk ke arah yang lebih baik sehingga dapat mempengaruhi daya guna dan daya pemuas
serta daya tarik dalam keputusan pembelian konsumen yang lebih besar. Indofood
menampilakn Produk Konsumen Bermerek yang terdiri dari empat divisi yaitu Mi Instan,
Bumbu Penyedap Makanan, Makanan Ringan dan Nutrisi & Makanan Khusus. Lengkap
dengan detail produknya.

Dalam divisi mie instan hampir semua brand dalam portfolionya disegarkan kembali
dengan kampanye baru maupun peluncuran produk baru. Indomie disegarkan dengan
kampanye ”Selera Nusantara” yang lebih modern. Sarimi lebih difokuskan untuk
membendung produk unggulan Mie Sedaap Soto Ayam—dengan meluncurkan produk
Sarimi Soto Koya yang di-endorse oleh Luna Maya. Sementara Supermi disegarkan dengan
meluncurkan produk baru: mie goreng rasa soto (GoSo), rasa bawang (GoBang), dan rasa
kari (GoKar). Indofood juga menggunakan Slank untuk meng-endorse Supermi—Supermi
tampaknya akan dijadikan brand unggulan kedua Indofood setelah Indomie yang
menyumbang hampir separuh omset divisi noodle Indofood. Akan halnya Pop Mie, meskipun
saat ini bisa dibilang melenggang sendiri tanpa head on competitor, Indofood sudah
mengantisipasinya dengan upaya building brand melalui kampanye dan promosi di kalangan
remaja.

2.3.1 Proses Produksi yang Terjadi di PT. ISM

Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap,


yaitu mixing (pencampuran), pressing (pengepresan),slitting (pembentukan
untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan
pencetakan), frying(penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing (pengemasan). Proses
yang terjadi pada setiap tahap adalah :

1) Mixing atau Pencampuran

Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material


yang terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan
beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau
homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau
dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses
pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35oC.

2) Pressing atau Pengepresan

Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin


pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll
press. Adonan akan mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi
pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll
presssehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus
dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis
mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 – 1,18
mm.

3) Slitting atau Pembentukan Untaian

Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan


kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan
ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga
terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur.

4) Streaming atau Pengukusan

Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar


dari slitter  secara kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang
memiliki tekanan upa yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan
akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya
adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam
proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang
menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak,
elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses
penggorengan atau frying.

5) Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan

Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada
ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian
mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan
alat berupa pisau yang berputar.

6) Frying atau Penggorengan

Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok


pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal
ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan
dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan
pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga
mie menjadi matang, kaku dan awet.

7) Cooling atau Pendinginan

Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah
kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan
tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang
keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas
dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka
mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan
menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam
etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah
kurang lebih dua menit.

Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar 1.

  

Gambar 1 Diagram Alur Produksi Mie Instan

Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak
terlalu membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi
dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses produksi sebatas
pengawas jalannya produksi.

Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT


Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang
diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan produk
tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu
pendek atau menengah.

2.3.2 Output Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang
perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie
instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat
pada Tabel 3 berikut ini:

Tabel 3 Produk yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

NO PRODUK JUMLAH VARIAN RASA

1 Indomie 8

2 Indomie Special 2
NO PRODUK JUMLAH VARIAN RASA

3 Indomie Vegan 2

4 Indomie Regional Flavor 11

5 Indomie Kriuk 3

6 Indomie Jumbo 2

7 Indomie SQN 6

8 Indomie Paket 4

9 Supermie Reguler 4

10 Supermie Sedaaap 3

11 Supermie Go Series 3

12 Sarimi 6

13 Sarimi Extra Besar 6

14 Sakura 6

15 Intermi 1

16 POP Mie 15

17 Mie Telor 2

18 Anak Mas 2

19 POP Bihun Spesial 4

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi
yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu
berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk.
Oleh karena itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan
pelanggan, khususnya selera konsumen.

Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan
terdiri dari 2 kelompok besar yaitu :

1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan


2. Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng
melainkan dikeringkan.

Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak
bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari
kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan
mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan
dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton
akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.

2.4Omset Penjualan

Perusahaan milik Taipan terkaya ke-3 di Indonesia versi majalah Forbes, Anthony Salim,
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) berhasil meraup pendapatan Rp63,5 triliun
sepanjang tahun lalu.Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Jumat
(20/3/2015), disebutkan pendapatan pada tahun lalu tersebut naik 14,33% dibandingkan
dengan perolehan penjualan bersih setahun sebelumnya Rp55,62 triliun.

2.5Keuangan
2.6 cara perizinan usaha di Indonesia

Pengertian Surat izin Usaha adalah surat yang dikeluarkan oleh badan hukum untuk

menunjukkan bahwa suatu usaha legal dijalankan. SIUP wajib dimiliki setiap pelaku bisnis . Untuk

mendirikan PT, minimal dibutuhkan 2 orang untuk menjadi pengurus (Direktur + Komisaris)

sekaligus pemegang saham. Pengurus (Direktur/ Komisaris) bisa juga menjadi pemegang saham,

namun pengurus hanya bisa menjabat salah satu posisi. Misal: Direktur boleh sekaligus menjabat

sebagai pemegang saham namun tidak bisa menjabat sekaligus sebagai komisaris dan hanya bisa

memilih salah satu jabatan pengurus.

Untuk mendirikan PT, Anda harus menyiapkan dokumen berikut:

a. Copy atau scan E-KTP, KK, dan NPWP Pengurus Perusahaan (Direktur dan Komisaris)
b. Copy atau scan E-KTP, KK, dan NPWP Pemegang Saham.

c. Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha.

d. Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung/Ruko.

e. Copy PBB (Pajak Bumi Bangunan) & bukti bayar PBB tahun tempat usaha.

f. Foto kantor tampak dalam dan luar.

g. Kantor berada di Zonasi Perkantoran / Zonasi Komersial / Zonasi Campuran.

Setelah menyiapkan dokumen, maka harus melakukan pengecekan dan pembookingan nama oleh

Notaris. Pada Tahap ini, Anda harus menyediakan beberapa opsi nama untuk dicek oleh notaris.

Notaris akan mengecek di sistem AHU (Administrasi Hukum umum) untuk mengkonfirmasi apakah

nama yang diajukan bisa digunakan atau sudah digunakan perusahaan lain.

Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan draft akta oleh notaris, Setelah Nama dinyatakan bisa

digunakan, Notaris akan memesan (booking) nama perusahaan dan membuat draft Akta Perusahaan

sesuai dengan data perusahaan yang disepakati oleh para pengurus dan pemegang saham.

Data perusahaan biasanya berisi sebagai berikut :

 Nama PT

Nama Perusahaan yang ditentukan secara resmi. Nama Perusahaan di PT hanya bisa

digunakan oleh si perusahaan tersebut dan tidak dapat digunakan oleh pihak lain.

 Tempat dan kedudukan

Alamat Domisili Perusahaan. Biasanya, tempat kedudukan perusahaan yang dicantumkan

hanyalah kota tempat domisili berada. Alamat lengkapnya akan dijabarkan oleh notaris di

sistem AHU di Kemenkumham

 Bidang Usaha

Bidang Usaha yang dijalankan oleh si perusahaan. Format Bidang Usaha diwajibkan

sesuai dengan format KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia).


 Modal perusahaan serta kepemilikan saham

Berapa besar modal dasar dan modal setor perusahaan, siapa saja yang memiliki saham

dan berapa besar persentase kepemilikan dari masing-masing pemegang saham.

 Struktur kepengurusan perusahaan

Siapa saja pengurus perusahaan, posisi Direktur dan Komisaris. Jika ada lebih dari satu

Direktur dan Komisaris, maka salah satu dari Direktur dan Komisaris akan menjadi Direktur

Utama dan Komisaris Utama.

Setelah Draft Akta dianggap sudah sesuai dengan permintaan, maka Akta akan ditandatangani

oleh pemilik saham perusahaan di hadapan notaris. Setiap pemegang saham diwajibkan untuk hadir

menandatangani Akta. Jika ada pemegang saham yang tidak dapat hadir, maka pemegang saham bisa

memberikan kuasa secara tertulis (Surat Kuasa) kepada pihak lain untuk menggantikan kehadiran si

pemegang saham tersebut. Pengurus seperti Direktur dan Komisaris tidak diwajibkan ikut dan tidak

terlibat dalam proses tanda tangan kecuali jika si pengurus juga menjabat sebagai pemegang saham.

Setelah tanda tangan selesai, notaris akan membuat Salinan Akta dan mendaftarkan Akta

tersebut di Kemenkumham. Anda akan mendapatkan Akta Salinan beserta Surat Keputusan

Kemenkumham (SK Kemenkumham) yang mengesahkan pembuatan Akta tersebut. Selain itu Notaris

juga akan sekaligus mendaftarkan NPWP Perusahaan baru Anda ke KPP terkait berdasarkan data

Akta yang sudah dimasukkan oleh notaries. Setelah NPWP Perusahaan didaftarkan, Kartu NPWP

(Nomor Pokok Wajib Pajak) dan SKT (Surat Keterangan Terdaftar) akan dikeluarkan oleh KPP

(Kantor Pelayanan Pajak) dengan persyaratan sudah melengkapi semua dokumen yang dibutuhkan.

Biasanya, KPP akan melakukan pengecekan apakah data penanggung jawab pada NPWP

Perusahaan tersebut sudah benar, status NPWP sudah diperbaharui dan apakah ada tunggakan pajak

pada NPWP pribadi masing-masing pengurus dan pemegang saham. Pembuatan NPWP bisa

terganggu apabila ada data pribadi yang kurang serta laporan pajak yang belum terlapor.

NIB atau Nomor Induk Berusaha adalah nomor pengenal bagi pelaku usaha. NIB berfungsi

untuk menggantikan TDP, API, NIK, serta RPTKA jika diperlukan. Jika sudah memiliki legalitas
perusahaan namun belum memiliki NIB, maka wajib membuat NIB untuk melengkapi legalitas

perusahaan. Pendaftaran NIB dilakukan melalui sistem OSS (Online Single Submission). Pengajuan

API tidak wajib dan hanya perlu diajukan apabila dibutuhkan. Bila tidak langsung didaftarkan, API

masih bisa didaftarkan setelah NIB sudah keluar ketika pelaku usaha sudah membutuhkan izin

tersebut. Pemilihan Bidang Usaha di NIB dilakukan dengan memilih KBLI Bidang Usaha yang

sesuai. KBLI yang dimasukkan harus sudah dimasukkan di Akta terlebih dahulu. 

Sama seperti NIB, Izin Usaha diterbitkan setelah NIB sudah dikeluarkan. Izin Usaha

menggantikan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang sebelumnya menjadi salah satu dokumen

perizinan wajib untuk perusahaan yang sebelumnya dikeluarkan oleh PTSP (Pelayanan Terpadu Satu

Pintu). Izin Usaha diajukan terlebih dahulu sebelum izin komersial. Izin Komersial berfungsi untuk

pelaku usaha atau badan usaha yang dengan bidang yang kegiatan operasionalnya membutuhkan izin

khusus. Contohnya adalah perusahaan yang melakukan produksi makanan atau obat-obatan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

PT.Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan yang sudah sangat


maju,dengan terus mempelajari dan menganalisa SWOT perusahaannya dan lingkungannya
PT.Indofood Sukses Makmur Tbk dapat mengantisipasi kelemahan-kelemahan perusahaan
mereka disertai strategi-strategi yang baik diharapkan perusahaan ini dapat terus
berkembang.
DAFTAR PUSAKA
http://kejutan-popmie2014.blogspot.co.id/p/blog-page_28.html

http://softskillarrighy.blogspot.co.id/2014/12/manajemen-sumber-daya-manusia-
pada.html

http://ekowahyuprakoso.blogspot.co.id/2010/07/analisa-pemasaran-pt-indofood.html

https://indra0022.wordpress.com/tag/pemasaran-pt-indofood/

http://sandhi-faturahman.blogspot.co.id/2015/04/srategi-pemasaran-pt-indofood-produk.html

https://ervinkurnia88.wordpress.com/2013/09/25/ruang-lingkup-manajemen-produksi-pt-
indofood-sukses-makmur-tbk/

http://market.bisnis.com/read/20150320/192/413861/indofood-raup-pendapatan-rp635-triliun

http://www.indonesia-investments.com/id/business/indonesian-companies/
indofood-sukses-makmur/item227#

Anda mungkin juga menyukai