Anda di halaman 1dari 34

TUGAS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK

Disusun Oleh :

Dwi Safira Meidiana (120104170037)


Shafira Bastiazana (120104170049)
Givania Rahmadhani (120104170062)

UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
PT Indofood CBP Sukses Makmur merupakan salah satu produsen produk konsumen
bermerek yang mapan dan terkemuka, dengan kegiatan usaha yang terdiversifikasi, antara lain
mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta
minuman. Salah satu syarat agar suatu perusahaan terdaftar di Bursa efek Indonesia adalah
publikasi laporan keuangan perusahaan tersebut. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sendiri
sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia semenjak 7 Oktober 2010. Laporan keuangan sangat
penting bagi perusahaan karena dengan adanya laporan keuangan bisa mengetahui kondisi
keuangan perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (IAI 2002:4) tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta arus
kas suatu entitas yang digunakan oleh sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
Namun laporan keuangan saja tidak cukup sebagai dasar pengambilan keputusan oleh
para pelaku bisnis karena laporan keuangan tidak mencakup informasi lain yang lebih mendalam
mengenai kinerja perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa analisis yang dapat
menginterpretasikan informasi Laporan keuangan secara relevan diantaranya adalah analisis
lingkungan bisnis, analisis five force portes dan analisis laporan keuangan yang mencakup
analisis short tem liquidity, Capital Structure and Solvency, Asset Turnover, Return on Invested
Capital, Operating Performance and Profitability, dan Forecasting and Valuation.
Dari semua analisis tersebut dapat memberikan gambaran mengenai kondisi dan kinerja
perusahaan, memprediksi laba dan rugi perusahaan di masa yang akan datang, serta mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya. Para investor juga dapat menilai peluang
suatu perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk inverstasinya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana lingkungan internal dan eksternal perusahaan dalam menentukan peluang
atau ancaman dengan menggunakan analisis lingkungan bisnis?
2. Bagaimana five force porters pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk?
3. Bagaimana kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk pada periode 2017 – 2018
dalam likuiditas perusahaan, profitabilitas usaha, dan keputusan pendanaan dengan
menggunakan analisis short tem liquidity, Capital Structure and Solvency, Asset
Turnover, Return on Invested Capital, Operating Performance and Profitability, dan
Forecasting and Valuation ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui lingkungan bisnis seperti lingkungan internal dan eksternal pada PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk
2. Untuk mengetahui five force porters pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
3. Untuk mengetahui kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk pada periode 2017 –
2018 dalam likuiditas perusahaan, profitabilitas usaha, dan keputusan pendanaan dengan
menggunakan analisis short tem liquidity, Capital Structure and Solvency, Asset
Turnover, Return on Invested Capital, Operating Performance and Profitability, dan
Forecasting and Valuation
4. Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Analisis Laporan Keuangan
BAB II
PAMBAHASAN

A. PROFIL PERUSAHAAN
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP” atau “Perseroan”) merupakan salah satu
produsen produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka, dengan kegiatan usaha yang
terdiversifikasi, antara lain mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan
makanan khusus, serta minuman. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk didirikan di Republik
Indonesia pada tanggal 2 September 2009, perusahaan merupakan hasil pengalihan kegiatan
usaha Divisi Mi Instan dan Divisi Bumbu Penyebab PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ISM),
pemegang saham pengendali perusahaan dan mulai melakukan kegiatan usahanya sejak tanggal
1 Oktober 2009. Selain itu, ICBP juga menjalankan kegiatan usaha kemasan yang memproduksi
baik kemasan fleksibel maupun karton, untuk mendukung kegiatan usaha utamanya. ICBP juga
menawarkan berbagai pilihan produk solusi sehari-hari bagi konsumen di segala usia dan segmen
pasar, melalui sekitar 40 merek produknya yang terkemuka. Banyak di antara merek-merek
tersebut memiliki posisi pasar yang signifikan di Indonesia, didukung oleh kepercayaan dan
loyalitas jutaan konsumen selama bertahun-tahun.
Cikal bakal ICBP berawal dari Grup Produk Konsumen Bermerek (Consumer Branded
Product atau “CBP”) perusahaan induknya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood”).
Kegiatan usaha Grup CBP ini dimulai dengan bisnis di bidang mi instan pada tahun 1982. Di
tahun 1985, Grup CBP memulai kegiatan usaha di bidang nutrisi dan makanan khusus, dan di
tahun 1990 mengembangkan kegiatan usahanya ke bidang makanan ringan melalui kerja sama
dengan Fritolay Netherlands Holding B.V., afiliasi dari PepsiCo. Kegiatan usaha di bidang
penyedap makanan dibentuk pada tahun 1991, sedangkan unit usaha di bidang biskuit di tahun
2005. Kegiatan usaha di bidang dairy dimulai di tahun 2008 melalui akuisisi Drayton Pte. Ltd.,
yang merupakan pemegang saham mayoritas dari PT Indolakto (“Indolakto”). Di tahun 2009,
Indofood melakukan restrukturisasi berbagai kegiatan usaha produk konsumen bermerek di
bawah Grup CBP untuk membentuk ICBP. Sejak pendirian ICBP sebagai entitas terpisah,
Perseroan terus mengembangkan usahanya dan memperkuat kepemimpinannya di berbagai
segmen pasar.
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., terdaftar di Bursa Efek Indonesia semenjak 7
Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen terkemuka di Indonesia, dengan berbagai
macam produk konsumen. Pada tahun 2013, ICBP memulai bisnis minuman non-alkohol, dan
telah memiliki portofolio seperti teh siap minum, air kemasan, minuman ringan berkarbonasi dan
minuman jus buah. Dalam beberapa dekade ini PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk (“Indofood”
atau “Perseroan”) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.
Sebagian besar produk-produknya tersedia di seluruh nusantara. Didukung oleh jaringan
distribusi yang ekstensif dari perusahaan induk, kami dapat memenuhi permintaan pasar secara
tepat waktu dan lebih efisien. Kegiatan operasionalnya didukung oleh lebih dari 50 pabrik yang
tersebar di berbagai wilayah utama di Indonesia. Selain di Indonesia, produk-produk ICBP juga
hadir di lebih dari 60 negara di dunia.

 VISI
“The Leading Consumer Goods Company”

 MISI
1. Senantiasa melakukan inovasi, fokus pada kebutuhan pelanggan, menawarkan merek-
merek unggulan dengan kinerja yang tidak tertandingi.
2. Menyediakan produk berkualitas yang merupakan pilihan pelanggan.
3. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami.
4. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara
berkelanjutan.
5. Meningkatkan stakeholders’ values secara berkesinambungan

 PRODUCT BRAND
- Divisi Mi Instan (Noodles)
Brand : Indomie, Supermi, Sarimi, Pop Mie, Sakura, Pop Bihun, Mi Telur Cap 3 Ayam.
- Divisi Dairy (produk susu)
Brand : Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Kremer, Orchid Butter, Indoeskrim, Milkuat,
Good To Go.
- Divisi Penyedap Makanan (Food Seasonings)
Brand : Sambal Indofood, Bumbu Special Indofood, Bumbu Racik, Indofood Freiss,
Kecap Indofood, Kecap Piring Lombok.
- Divisi Makanan Ringan (Snack Foods)
Brand : Chitato, Qtela, Lays, Doritos, Chiki, Cheetos, Jetz, Trenz, Wonderland, Dueto.
- Divisi Nutrisi dan Makanan Khusus (Nutrition and Special Foods)
Brand : Promina, Sun, Govit, Gowell.
- Divisi Minuman (Beverages)
Brand Ichi Ocha, Club, Fruitamin.

 STRUKTUR MANAJEMEN
 Board Of Directors
- Direktur Utama : Anthoni Salim
- Direktur : Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie), Taufik Wiraatmadja, Axton Salim, Joedianto
Soejonopoetro, Hendra Widjaja, Suaimi Suriady, T. Eddy Hariyanto
 Board Of Commissioners
- Komisaris Utama : Franciscus Welirang
- Komisaris : Moleonoto (Paulus Moleonoto), Alamsyah
- Komisaris Independen : F.G. Winarno, Hans Kartikahadi, A. Prijohandojo Kristanto

 PEMEGANG SAHAM
Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase
Nama Pemegang Saham
Disetor Penuh Kepemilikan Saham
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 9.391.678.000 80,53%
Komisaris & Direksi - 0,00%
Publik (dengan kepemilikan
2.270.230.000 19,47%
saham di bawah 5%)
TOTAL 11.661.908.000 100,00%

 Entitas Anak Perusahaan


No Entitas Anak Perusahaan Domisili Jenis Usaha Kepemilikan

Entitas Anak Langsung


Investasi dan agen
1 Drayton Pte. Ltd. (Drayton) Singapura 100%
perdagangan
Jasa konsultasi
2 PT Sukses Artha Jaya (SAJ) Jakarta 99,9%
manajemen
Indofood (M) Food Industries Sdn. Bhd.
3 Malaysia Produksi mi 100%
(IFI)
Produksi bahan
4 PT Surya Rengo Containers (SRC) Jakarta 60,0%
kemasan
Produksi makanan
5 PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) Jakarta 51,0%
ringan
Produksi minuman
6 PT Anugerah Indofood Barokah Makmur Jakarta 99,9%
non-alkohol
Industri makanan,
PT Indofood Tsukishima Sukses Makmur pengolahan minyak
7 Jakarta dan lemak nabati 65,0%
(ITSM)
untuk industri roti
Perikanan serta
industri pengolahan
PT Indofood Mitra Bahari Makmur
8 Jakarta makanan dan hasil 99,9%
(IMBM)
perikanan di
Indonesia
PT Indofood Comsa Sukses Makmur Pengelolaan
9 Jakarta 51,0%
(ICSM) restaurant chain
Pemasaran dan
10 PT Indo Oji Sukses Pratama (IOSP) Jakarta distribusi produk 50,0%
papermdiapers/
Pemasaran dan
PT Indofood Anugerah Sukses Barokah
11 Jakarta penjualan minuman -
(IASB)
non-alkohol
Pemasaran produk
PT Nugraha Indah Citarasa Indonesia
12 Jakarta kuliner dan 99,9%
(NICI)
distribusi
Entitas Anak Tidak Langsung
Jasa konsultasi
1 PT Pinnacle Permata Makmur (PPM) Jakarta 95,0%
manajemen
Produksi dan
distribusi produk
2 PT Indolakto (IDLK) Jawa Barat yang berhubungan 68,8%
dengan susu dan
kawasan industri
Perdagangan umum
3 PT Buana Distrindo (BD) Jakarta -
dan transportasi
Produksi minuman
4 PT Prima Cahaya Indobeverages (PCIB) Jakarta ringan bersoda dan -
tidak bersoda/
Pemasaran dan
5 PT Tirta Makmur Perkasa (TMP) Jakarta distribusi air minum -
dalam kemasan
Produksi air minum
6 PT Tirta Sukses Perkasa (TSP) Jakarta 89,9%
dalam kemasan
Pengembangan,
produksi serta
7 PT Indokuat Sukses Makmur (Indokuat) Jakarta pemasaran produk 68,8%
yang berkaitan
dengan susu/

B. PENGANTAR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan yang akan kami analisis adalah laporan keuangan PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk yang bergerak di bidang manufactur, tertanggal 31 Desember 2018.
Laporan keuangan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk terdiri dari Laporan Posisi Keuangan
Konsolidasi, Laporan Laba Rugi dan penghasilan komprehensif lain, Laporan Perubahan
Ekuitas, Laporan Arus Kas Konsolidasi, Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi dan
Laporan Auditor Independen. Berdasarkan laporan auditor independen, laporan keuangan
konsolidasian disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan
konsoliadasian PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Desember
2018 dan kinerja keuangan dan arus kas konsolidasinya sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia.
Dalam menganalisis laporan keuangan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tb ini,
terdapat beberapa aspek yang akan digunakan dalam mengalisis laporan keuangan, meliputi :
1. Analisis Lingkungan Bisnis
Menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan untuk menentukan peluang
atau ancaman.

2. Analisis Five Force Porters


Menganalisis dimana letak kekuatan perusahaan dalam menghadapi situasi persaingan di
dunia bisnis.
3. Short Term Liquidity
Menganalisis kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau melunasi kewajiban jangka
pendeknya.
4. Capital Structure and Solvency
Menganalisis struktur modal perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
semua kewajibannya.
5. Asset Turnover
Menganalisis kemampuan asset perusahaan untuk memperoleh pendapatan, atau seberapa
efisien perusahaan dapat menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan.
6. Return on Invested Capital
Menganalisis kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dari modal yang
diinvestasikan
7. Operating Performance and Profitability
Menganalisis kinerja operasional dan tingkat efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam
menggunakan sumber dayanya untuk menghasilkan keuntungan.
8. Forecasting and Valuation
Menganalisis kinerja perusahaan di masa depan, menilai bisnis perusahaan tersebut dan
bagaimana bisnis itu akan tumbuh di masa depan.

C. ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS


a) Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal
 Opportunities
 Kondisi Ekonomi
Berdasarkan data hasil riset MARS Indonesia pada tahun 2015, PT. Indofood
berhasil menguasai 74,4% pasar mie instant di Indonesia. Menurut SindoNews.com,
saat ini Indomie telah menjadi Global Brand sehingga tersedia di lebih dari 100 negara.
Setidaknya di 80 negara yang merupakan tujuan ekspor dari Indonesia. Rasa Indomie
membuat warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di luar negeri merindukan
makan Indomie. Prestasi Indomie di berbagai negara memang terang benderang
dibanding merek-merek lokal lain. Indomie bukan hanya dikenal di negara tetangga
dekat, seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan, tapi sudah menjangkau
lebih dari 80 negara di Eropa, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika. Indomie
menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan dari divisi mie instan Indofood. Pada
tahun 2015 PT. Indofood menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10- 12%.
Adapun perolehan pendapatan PT. Indofood di 2016 sebesar Rp 66,75 triliun. 

 Industri
Mencakup seluruh organisasi lain yang bergerak disektor kegiatan yang sama dan
merupakan saingan bagi organisasi yang kita pelajari. Corak segmen ini berpengaruh
terhadap ukuran organisasi, intensitas promosi yang perlu dilakukan, jenis konsumen,
serta tingkat keuntungan rata-rata dari seluruh organisasi yang bergerak di sektor
kegiatan tersebut.

 Konsumen
Produk Indofood yang paling populer yaitu Indomie. Saat ini Indomie bukan
hanya dikenal di negara tetangga dekat, seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan
Taiwan, tapi sudah menjangkau lebih dari 80 negara di Eropa, Timur Tengah, Afrika,
hingga Amerika. Bahkan di Sudan dan Lebanon, Indomie hampir ada di setiap toko
ritel dan supermarket. Hal ini menunjukkan permintaan atas produk Indofood semakin
meningkat.

 Politik & hukum


Segmen ini mencakup peraturan-peraturan dan sistem pemerintahan, serta sistem
politik yang melingkupi organisasi. Sistem politik, seperti ideology kapitalis ataupun
sosialis, berpengaruh terhadap kebebasan organisasi dalam menjalankan usahanya. Dari
segi politik, kondusifnya suasana politik dan pemerintahan tahun 2018 juga mendukung
perekonomian Indonesia. Regulasi - regulasi yang mendukung iklim tersebut juga
banyak diberlakukan.

 Sosial dan Budaya


Budaya Indofood yang hingga kini masih dijaga adalah berupa warisan kekuatan
merek yang telah dikenal oleh rakyat Indonesia dan telah menjadi sahabat rakyat
Indonesia selama bertahun-tahun. Sehingga meskipun persaingan sangat ketat,
Indofood dengan merek-merek warisannya tetap menjadi pemimpin pasar di segmen
khusus mereka dengan reputasi untuk kualitas dan nilai yang tetap tidak tertandingi .
Mie instan Indomie misalnya, ini merupakan salah satu makanan yang paling disuka
oleh masyarakat Indonesia. Bahkan menurut survey yang dilakukan oleh Qraved,
sebuah jejaring sosial khusus bagi para foodies, pada tahun 2016 lalu Mie Instan
menempati peringkat pertama sebagai makanan paling disukai pecinta kuliner. Kini,
lndomie tak hanya terkenal di Indonesia namun juga di negara tetangga seperti
Singapura, Malaysia, Hong Kong hingga Taiwan. Bahkan telah menjangkau negara-
negara baik di kawasan Eropa, Timur Tengah, Afrika maupun Amerika. Direktur
Direktur PT. Indofood, Franciscus Welirang mengatakan, terkenalnya produk mi
instan diberbagai negara karena hasil kerja keras pihaknya secara konsisten sejak
Indomie pertama kali dipasarkan ke negara lain pada 1992. Franciscus Welirang
menambahkan, kepopuleran Indomie juga mengikuti tumbuh kembangnya sebuah
generasi ke generasi dalam satu negara yang menjadikan Indomie salah satu makanan
favorit.

 Threat
 Persaingan
Terkhusus grup bisnis CBP (Customer Branded Product). Banyak pesaing-
pesaing dengan produk yang sama, seperti : Kecap, Sambal, Mie, Susu, dan sebagainya.
Misalnya banyak barang pengganti dalam bentuk produk instan seperti Indomie
yang bermunculan. Para competitor menyaingi Indofood dengan mengeluarkan produk
baru yang inovatif dan jauh lebih enak rasanya dan lebih praktis dalam membuatnya.

b) Analisis Lingkungan Internal


 Strength
 Manajemen

- Dewan Komisaris terus melakukan pengawasan dan penilaian terhadap kinerja Direksi
dalam mengelola Perseroan. Kami mengapresiasi Direksi yang telah melaksanakan rencana
dan berbagai inisiatif strategis yang menghasilkan kinerja positif bagi pertumbuhan
Perseroan.

- Sistem pengendalian internal meliputi berbagai kebijakan dan prosedur pengendalian


yang ditetapkan oleh Direksi dan manajemen guna memberikan keyakinan yang memadai
terhadap pelaksanaan kegiatan operasional yang efektif dan efisien, laporan keuangan yang
akurat dan dapat diandalkan, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Direksi
bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal Perseroan.

- Dalam upaya untuk terus mengembangkan SDM-nya, Indofood menerapkan sistem


manajemen SDM yang digunakan untuk menyelaraskan target kinerja setiap karyawan
dengan strategi dan target Perseroan. Selain itu, Indofood juga mengembangkan berbagai
inisiatif dan program pelatihan SDM agar dapat memenuhi kebutuhan operasional
Perseroan pada saat ini maupun di masa yang akan datang.

 Keuangan
Segmen ini menggambarkan tingkat kemudahan untuk memperoleh sumber
keuangan bagi organisasi. Bursa saham, pasar modal, bank, dan perusahaan asuransi
merupakan bagian dari segmen keuangan ini. Tingkat bunga yang berlaku juga
berpengaruh terhadap kemudahan memperoleh sumber keuangan. Tersedianya sumber
keuangan dengan tingkat bunga yang rendah akan merangsang pertumbuhan
organisasi secara cepat. Pertumbuhan yang lambat umumnya terjadi apabila organisasi
tidak mampu mendapatkan sumber keuangan yang murah di lingkungannya, sehingga
terpaksa menggunakan sumber keuangan dari dalam organisasi sendiri
Di sisi keuangan, Direksi telah menetapkan berbagai kebijakan strategis sehingga
PT Indofood mampu meningkatkan pendapatan usaha pada tahun 2018 menjadi
sebesar R 38.413 miliar, serta laba bersih sebesar Rp4.658 miliar. Atas pencapaian ini,
Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah Bekerja dengan optimal dan berhasil
mengelola Perseroan dengan baik.

 Teknologi
PT. Indofood kembali melakukan terobosan dengan meluncurkan dua varian baru
dari jajaran produk Indomie Real Meat, yakni Empal Goreng dan Telur Balado.
Menurutnya kualitas bahan makanan yang disajikan dalam varian premium ini tetap
terjaga dan awet karena menggunakan teknologi retort, yakni teknologi pengemasan
secara kedap dan pemanasan dengan suhu tinggi. Teknologi ini memungkinan bahan
makanan menjadi aman, kualitasnya tetap terjaga, awet dan tidak rusak, selama
kemasan dalam kondisi baik. Menurut pakar teknologi pangan dari IPB, Prof. Dr.
Purwiyatno Hariyadi, yang memaparkan kelebihan teknologi retort dalam industri
produk makan konsumen mudah saji. Teknologi retort adalah teknologi yang
digunakan dalam pengolahan pangan dengan prinsip pengemasan secara kedap dan
dilanjutkan dengan pemanasan pada suhu tinggi. Prinsip utama dalam proses
pengawetan pangan dengan teknologi retort adalah untuk membunuh
mikrooraganisme, baik mikroorganisme pembusuk maupun mikroorganisme penyebab
penyakit.
PT. Indofood juga memanfaatkan e-business dalam membantu mengembangkan
pangsa pasar dan memperkenalkan produk melalui internet, karena pengguna internet
sama dengan masyarakat konsumen. Situs resmi www.indofood.com dengan
gamblang menjelaskan dengan detail terkait produk-produknya, review produk
berbahasa inggris agar dapat di telaah oleh manusia dari berbagai belahan dunia.

 RnD
Perseroan berhasil mengembangkan produk-produk yang mampu diserap pasar
secara optimal. Dengan mempertimbangkan daya beli, selera, dan gaya hidup
masyarakat, perseroan mampu mengimplementasikan strategi-strategi yang tepat,
sehingga seluruh produk yang ditawarkan mampu memperoleh respons positif oleh
masyarakat.

 Pengelolaan SDM
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan
adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam
keberhasilan. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk
berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan,
tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih
lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling
menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiendi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam
mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif.

 Pemasaran
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran
barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen
berhak menentukan kebijakan pemasaran yang akan dipilih dan disesuaikan dengan
jenis barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan
berada dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan
penelitian terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta
selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan
langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual dalam
mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :

(1) manufaktur → konsumen,

(2) manufaktur → pedagang eceran → konsumen,

(3) manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen

(4) manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen

Karena pendistribusian indonmie sangat baik, maka Indomie mudah di dapatkan


oleh kosumen dimanapun. 

 Weakness
 Lingkungan Alam
Lingkungan alam terdiri dari kondisi alam itu sendiri (iklim, cuaca, topografi, dan
kondisi geografis wilayah maupun sumber-sumber daya alam yang tersedia di suatu
negara. Pasokan sumber daya alam berupa bahan baku tidak jarang menjadi
permasalahan tersendiri bagi perusahaan. Beberapa dari bahan baku PT.
Indofood merupakan bakan baku impor yang menjadikan titik terlemah dimana setiap
bahan baku tersebut harus lengkap.

D. ANALISIS FIVE FORCE PORTERS


Analisis five force porter ini perlu dilakukan karena dengan analisis ini perusahaan bisa
memahami dimana letak kekuatan perusahaan dalam menghadapi situasi persaingan di dunia
bisnis. Beberapa aspek yang digunakan dalam analisis ini, diantaranya :
1. Rivalry Among Existing Firms
Persaingan dalam industri di bidang mie instan ini sangat tinggi, dapat dilihat dengan
munculnya produk-produk mie instan dari para kompetitior yang sejenis. Banyaknya pesaing
ini dipicu karena permintaan atas makanan instan meningkat yang menyebabkan tingkat
persaingan di industri mie instan ini semakin tingi pula. Dalam hal ini yang menjadi pesaing
terbesar PT Indofood adalah Wings Food di segmen produk mie instan. Di setiap perusahaan
pasti memiliki keunggulan produknya sendiri, bisa dilihat dari tingkat rasa dan harga produk.
Dalam kompetisi ini, perusahaan harus selalu mengembangkan kualitas produk yang
dihasilkan, selalu memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Selain itu juga variasi rasa
produk juga akan menjadi salah satu nilai tambah bagi penilaian konsumen, maka dari itu PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk harus harus memiliki inovasi varian rasa pada produk
mie inistannya. Meskipun PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memiliki pangsa pasar
yang cukup besar, masih tetap harus waspada terhadap kompetitor-kompetitor yang sejenis.

2. Bargaining Power of Suppliers


PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah perusahaan "Total Food Solutions",
dengan kegiatan bisnis yang mencakup semua tahapan proses produksi makanan, dari
produksi bahan baku dan pemrosesan hingga produk akhir yang tersedia di pasar. Sehingga
dalam hal in, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk tidak terlalu membutuhkan pemasok
bahan baku karena semua bahan baku sudah dimiliki sendiri dan hal ini tidak terlalu menjadi
ancaman yang berat bagi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bisa dilihat dari bahan
baku yang digunakan dalam pembuatan mie instan adalah tepung terigu Bogasari Flour Mils
yang mana produk tersebut merupakan salah satu produk dari PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk juga.
3. Threats of Subtitute Products
Barang subtitusi merupakan barang pemuas kebutuhan manusia yang saling
menggantikan fungsinya dengan sempurna. Dengan kata lain apabila tidak ada barang yang
satu, maka dapat digantikan dengan barang lainnya. Barang subtitusi ini menjadi ancaman
bagi perusahaan karena semakin banyak perusahaan yang bergerak dibidang yang sejenis
maka semakin banyak pula barang subtitusinya. Cohtohnya seperti produk mie instan
indomie, orang antusias ingin membeli karena rasanya enak tetapi seiring waktu orang-orang
pasti akan merasa bosan karena produk tersebut tidak diberikan inovasi rasa yang baru dan
digantikan dengan produk pengganti seperti mie sedap oleh Wings Food yang menawarkan
inovasi rasa baru. Selain itu juga, ancaman produk substitusi lainnya adalah pada mie telor,
dimana pada saat ini tingkat kesadaran konsumen akan hidup sehat meningkat. Sehingga bagi
konsumen dengan mengkonsumsi mie telor yang kemudian nanti dapat diolah sendiri sesuai
dengan selera akan lebih menyehatkan apabila harus mengkonsumsi mie instan dalam
kemasan. Meskipun hal itu menjadi ancaman, ternyata PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk juga sudah mengatasi masalah tersebut dengan menyediakan produk mie telor juga yaitu
Mie Telur Cap 3 Ayam. Dalam hal ini barang substitusi memainkan peran penting dalam
pasar dan pengembangan produk subsititusi cukup besar.

4. Bargaining Power of Buyers


Walaupun PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk mendominasi pasar pada produk mie
instan nya, tetap harus memperhatikan dalam hal mertahankan konsumennya. Meningkatnya
permintaan akan mie di pasar telah membuat tingkat poduksi mie instan lebih tinggi dan
harga produk pun menjadi lebih bersaing. Dengan banyaknya pesaing yang muncul PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk harus mencari solusi yang tepat agar bisa
mempertahankan konsumennya, dengan mempertahankan kualitas produk dan membuat
harga lebih murah dari yang lain akan membuat konsumen merasa puas dan akan tetap loyal
pada produk mie instan tersebut.

5. Threats of New Entrants


Ancaman terhadap masuknya perusahaan baru merupakan suatu ancaman yang cukup
tinggi bagi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, karena permintaan mie instan di
Indonesia sangat tinggi dan masuknya perusahaan baru akan mempengaruhi perubahan yang
ada. Dengan munculnya perusahaan baru, perusahaan tersebut akan berusaha bersaing
dengan produk-produk buatan PT Indofood. Pesaing baru mungkin akan membuat inovasi
produk terbaru dan mungkin lebih baik dari pada produk dan PT Indofood akan semakin
surut jika ada pesaing baru yang jauh lebih pintar dalam melakukan inovasi dan
mengembangkan bisnis, sehingga hal tersebut akan menjadi ancaman terbesar bagi PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Oleh karena itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
harus memerlukan strategi yang matang agar tidak mudah tergeset oleh pesaing baru.

E. SHORT TERM LIQUIDITY ANALYSIS


Analisis likuiditas adalah analisis kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau
melunasi kewajiban jangka pendek yang akan segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang
tersedia. Fred Weston dikutip dari Kasmir (2008:129): menyebutkan bahwa rasio likuiditas
(liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.
Beberapa rasio yang digunakan dalam short term liquidity analysis, diantaranya :
- Current Ratio
- Acid test Ratio
- Cash Ratio
- Inventory Turnover
- Average age of Inventory
- Receivable Turnover
- Average Collection Period
- A/P Turnover
- Average Payment Period
- Operating Period
- Cash Conv. Cycle
- Working Capital
- Financial Leverage Multiplier

Dalam analisis likuiditas ini akan memakai data aset dan kewajiban lancar PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk tahun 2017 dan 2018. Untuk mengetahui PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk itu likuid atau tidak, bisa dengan cara membandingkan total aset lancar dan total
kewajiban lancarnya. Berikut ini adalah komposisi dari aset dan kewajiban lancar PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk tahun 2017 dan 2018, yang disajikan dalam bentuk diagram lingkaran
:

Tahun 2017

Komposisi Current Assets


Cash and cash equivalents
1% 0% 0% Short-term investments
Trade Accounts receivable - Third
20% Parties
Trade Accounts receivable -
1% Related Parties
0% Non Trade Accounts receivable -
53% Third Parties
17% Non Trade Accounts receivable -
Related Parties
Inventories - net
Advances and deposits
7% Prepaid taxes
1% Prepaid expenses and other
current assets
Komposisi Current Liabilities
Short-term bank loans and overdraft
Trust receipts payable
Trade Accounts payable - Third
3% 4% 0% 10% Parties
3% 7% Trade Accounts payable - Related
Parties
22% Trade Accounts payable - Third
Parties
Trade Accounts payable - Related
Parties
31% Accrued expenses
2% Short-term employee benefits
7% liability
12%
Taxes payable
Bank loans
Liability for purchases of fixed assets

Tahun 2018

Komposisi Current Assets


Cash and cash equivalents
Short-term investments
2% 1% 1% Trade Accounts receivable - Third
Parties
33% Trade Accounts receivable - Related
28% Parties
Non Trade Accounts receivable -
Third Parties
Non Trade Accounts receivable -
Related Parties
0%
8% Inventories - net
1% 21%
4% Advances and deposits
Prepaid taxes
Prepaid expenses and other current
assets
Komposisi Current Liabilities
Short-term bank loans and overdraft
Trust receipts payable
3% 0% Trade Accounts payable - Third
3% Parties
3% 12%
4% Trade Accounts payable - Related
Parties
24% Trade Accounts payable - Third
Parties
Trade Accounts payable - Related
Parties
35% Accrued expenses
Short-term employee benefits
9% liability
2%
Taxes payable
Bank loans
6%
Liability for purchases of fixed assets

Berikut ini data rasio yang di analisis :

Rasio 2017 2018


Current Ratio 2,43 1,95
Acid test Ratio 1,95 1,40
Cash Ratio 1,29 0,65
Inventory Turnover 7,53 7,20
Average age of Inventory 48 51
Receivable Turnover 9,20 9,60
Average Collection Period 40 38
A/P Turnover 8,45 8,92
Average Payment Period 43 41
Operating Period 88 89
Cash Conv. Cycle 45 48
Working Capital Rp 9.751.743 Rp 6.886.170
Financial Leverage Multiplier 1,56 1,45

Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2017 ke tahun 2018 terjadi penuruan current ratio
dan acid test ratio dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Ini menandakan bahwa
kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur untuk melunasi kewajiban lancar dengan aset
lancarnya mengalami penurunan. Tetapi, meskipun current ratio menurun dari tahun
sebelumnya, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk masih dalam kondisi yang baik, karena current
ratio tahun 2018 sebesar 1,95 kali yang artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijaminkan oleh Rp
1,95 aset. Maka dari itu perusahaan masih mampu memenuhi atau melunasi seluruh kewajiban
jangka pendeknya dengan aset lancarnya dan masih dapat menyisahkan sebagian dari aset
lancarnya.
Selanjutnya analisis inventory turnover dan average age of inventorynya, pada tahun
2017 ke tahun 2018 dua rasio ini juga mengalami penurunan. Contoh rasio inventory turnover
tahun 2018 sebesar 7,20 kali yang artinya perusahaan mampu memutar persediaan setiap 7,20
kali dalam setahun, sehingga pada tahun 2018 tingkat penjualan dan permintaan akan produk
perusahaan menurun dibandingkan dengan tahun 2017. Serta kemampuan perusahaan dalam
mejual seluruh persediaanya juga mengalami penurunan dimana pada tahun 2017 mampu
menjual dalam 48 hari sedangkan pada tahun 2018 mampu menjual dalam 51 hari.
Kita lalu melihat analisis receivable turnover dan average collection period, pada rasio
ini perusahaan mengalami peningkatan pada tahun 2017 ke 2018. Hal ini menandakan bahwa
kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam penagihan piutang-nya semakin
membaik. Contoh receivable turnover dan average collection period tahun 2018 sebesar 9,60
kali dan 38 yang artinya bahwa perputaran piutang perusahaan sebanyak 9,60 kali dalam setahun
dan berhasil ditagih dalam waktu 38 hari. Kemampuan PT Indofood Sukses Makmur Tbk untuk
mengumpulkan piutangnya dapat dikatakan cukup efisien karena dalam catatan atas laporan
keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dikatakan bahwa credit termnya adalah n/45
sedangkan rata-rata hari pengumpulan piutangnya selama 38 hari pada tahun 2018, cukup jauh
dari batas akhir pembayarannya. Sedangkan pada analisis account payable turnover pada tahun
2018 mengalami peningkatan, yang menandakan bahwa PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
dalam membayar hutang lancarnya lebih cepat dari tahun sebelumnya sehingga bisa dikatakan
bahwa kondisi keuangan perusahaan semakin membaik.
Pada tahun 2018 cash conversion cycle PT. Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami
keterlambatan dalam perputaran cash nya lebih lambat 3 hari dari tahun sebelumnya. Tetapi,
meskipun terjadi penurunan perputaran cash PT. Indofood Sukses Makmur Tbk bisa dikatakan
cukup efisien karena perusahaan memiliki accounts receivable outstanding lebih kecil
disbanding accounts payable outstandingnya. Dikarenakan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
memiliki current ratio, quick ratio dan cash conversion cycle yang baik menandakan bahwa
perusahaan juga memeliki kemampuan mengelola working capital yang baik pula, bisa diliat dari
hasil perhitungan di tabel diatas dimana working capitalnya bersifat positif.

F. CAPITAL STRUCTURE AND SOLVENCY


Struktur modal adalah pembagian antara modal pinjaman dan modal sendiri. Modal pinjaman
atau biasa disebut modal asing adalah modal yang berbentuk atau didapat dari hutang jangka
panjang maupun hutang jangka pendek, sedangkan modal sendiri adalah dana jangka panjang
perusahaan yang disediakan oleh pemilik perusahaan (pemegang saham) yang terdiri dari
berbagai jenis saham dan laba ditahan.

Analisis struktur modal adalah evaluasi berkala terhadap semua komponen dalam struktur
modal perusahaan. Komponen yang dimaksud adalah komponen pembiayaan ekuitas dan hutang
perusahaan. Tujuan analisis struktur modal dan solvabilitas adalah struktur modal perusahaan
dan kemampuan perusahaan untuk beroperasi dalam jangka panjang (melunasi kewajiban jangka
panjang). Struktur modal sangat berkaitan dengan solvabilitas, karena 2 jenis struktur modal,
debt (hutang) dan equity (ekuitas) bersifat jangka panjang pula.

Struktur modal hutang merupakan kontribusi untuk pengelolaan sumber daya, yang berasal
dari utang yang diberikan oleh kreditor. Konsekuensi dari modal hutang, yaitu adanya suatu
kewajiban perusahaan untuk mematuhi perjanjian hutang yang tersedia (debt covenant).
Biasanya perjanjian hutang memuat perjanjian pembayaran bunga berkala, pengembalian pokok
utang, dan aturan-aturan tambahan lainnya. Sementara struktur modal ekuitas adalah kontribusi
yang berasal dari modal penyertaan pada ekuitas perusahaan. Kontributor modal ini otomatis
berubah menjadi pemegang saham, dan ikut memiliki perusahaan.

Berikut adalah struktur modal PT Indofood CBP Sukses Makmur, tahun 2017 dan 2018 yang
disajikan dalam bentuk diagram lingkaran (pie diagram):
STRUKTUR MODAL 2017

36%

64%

SHE Total Liability

STRUKTUR MODAL 2018

34%

66%

SHE Total Liability

Dari diagram di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa struktur modal perusahaan masih
mayoritas pada modal ekuitas, yaitu sebesar ± 65% pada ekuitas dan ± 35% pada hutang.
Namun, terdapat kecenderungan penurunan modal hutang dari tahun 2017 ke tahun 2018, yang
awalnya pada tahun 2017 total liability sebesar 36% turun menjadi 34% pada tahun 2018 yang
berarti risiko keuangan perusahaan menurun.
Solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi segala
kewajibannya. Kewajiban yang dimaksud di sini adalah utang-utang yang harus dibayarkan.
Rasio solvabilitas adalah perbandingan antara besarnya aktiva yang dimiliki perusahaan dengan
hutang-hutang yang harus ditanggung. Dari rasio solvabilitas ini, kita bisa mengetahui sejauh
mana perusahaan mampu melunasi utangnya jika perusahaan tersebut dilikuidasi.

Berikutnya, kita akan menganalisis solvabilitas perusahaan. Beberapa rasio yang dipakai
dalam analisis ini adalah:

 Debt Ratio

 LT Debt to Equity

 Equity to Debt

 CL to Liabilities

 Debt to Equity Ratio

 Financial leverage Multiplier

Berikut adalah data rasio-rasio yang disebut di atas, berdasarkan laporan keuangan Indofood
tahun 2017 dan 2018, dengan tetap berpegangan pada asumsi yang telah dibuat:

Rasio 2017 2018


Debt Ratio 35,72% 33,93%
LT Debt to Equity 21,98% 19,49%
Equity to Debt 179,94% 194,74%
CL to Liabilities 60,45% 62,05%
Debt to Equity Ratio 55,57% 51,35%
Financial leverage Multiplier 1,56 1,45
Berdasarkan data diatas, secara umum analisis solvabilitas menunjukkan kecenderungan
yang sama pada analisis struktur modal sebelumnya, yaitu kecenderungan menurunnya hutang.
Hal ini tampak jelas pada tabel di atas. Debt Ratio menurun dari 35,72% menjadi 33,93%, yang
berarti setiap Rp. 1 aset berasal dari kontribusi hutang sebesar Rp 0,339. Hutang juga banyak
didominasi oleh utang-utang jangka pendek, mencapai 62% dari seluruh total hutang. Jumlah
seluruh hutang juga turun dari 55,57% pada 2017 menjadi 51,35% pada 2018, yang
mengindikasikan bahwa hak kreditor menjadi tergerus oleh hak pemilik modal. Penggunaan
hutang yang lebih sedikit juga tampak pada angka pengali pengungkit (Financial leverage
Multiplier) sebesar 1,45 kali, menurun dari periode sebelumnya.

Kami menganalisis bahwa penggunaan hutang yang menurun pada tahun 2018, mungkin
disebabkan perekonomian yang membaik, sehingga berpengaruh terhadap kondisi perusahaan.
Porsi Currrent Liabilities yang banyak mengindikasikan adanya kesulitan dalam sumber daya
lancar yang dimiliki, yaitu sumber daya (aset) lancar tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan
operasional perusahaan, sehingga perusahaan harus berutang. Struktur modal hutang memang
memiliki keuntungan, yaitu dapat memperbesar laba, dengan bantuan financial leverage, dan
cost of capital hutang yang rendah. Namun, harus dijaga agar struktur hutang tetap optimal, dan
tidak membahayakan perusahaan dalam jangka panjang. Hal ini disebabkan perjanjian
pembayaran hutang dapat memiliki efek negatif pada perusahaan, yang utamanya adalah
menghancurkan kredibilitas perusahaan, jika perusahaan gagal bayar, bahkan perusahaan dapat
terancam bangkrut atau dipailitkan, jika terlalu banyak hutang, dan tidak dapat mengelola hutang
tersebut dengan baik.

G. ASSET TURNOVER ANALYSIS


Rasio perputaran total aset adalah rasio aktivitas yang mengukur kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan penjualan dari total asetnya dengan membandingkan penjualan bersih
dengan total aset rata-rata. Tujuan dari analisis perputaran aset adalah menganalisa intensitas dan
pengaruh penggunaan aset, dalam rangka menghasilkan income bagi perusahaan. Aset sendiri
berfungsi sebagai sumber daya perusahaan, dalam arti memberikan manfaat bagi perusahaan
dalam operasionalnya. Penggunaan atas aset tentu menghasilkan income bagi perusahaan.
Pertanyaanya adalah seberapa efektifkah suatu aset terhadap income perusahaan?
Analisis perputaran aset mencakup 2 hal, yaitu secara umum dan khusus, secara umum, rasio
yang dipakai adalah Total Asset Turnover, sementara secara khusus adalah melakukan spesifikasi
rasio turnover aset. Berikut ini adalah rasio-rasio turnover aset:

Rasio 2017 2018


Inventory Turnover 7,53 7,20
Receivable Turnover 6,34 10,58
A/P Turnover 8,45 8,92
Total Asset Turnover 0,83 1,16
Cash Turnover 4,37 5,68
Current Asset Turover 2,32 2,50
Fixed Asset Turnover 4,73 4,07
Total LT Asset Turnover 2,55 2,18

Berdasarkan data diatas, secara umum terlihat bahwa perputaran aset, baik secara total
ataupun spesifik mengalami kenaikan pada tahun 2018 secara keseluruhan, kecuali inventory
turnover, total longterm assets turnover yang turun. Alasan kenaikan ini mungkin disebabkan
permintaan atas barang konsumsi meningkat sehingga penjualan perusahaan meningkat yang
berdampak terhadap perputaran aset. Perputaran aset yang semakin cepat mengindikasikan
perusahaan telah mendayagunakan sumber daya aset secara efektif dalam operasionalnya.

Hal ini sinkron dengan 2 analisis sebelumnya, pada likuiditas dan solvabilitas, bahwa kondisi
perusahaan meningkat pada tahun 2018.

H. RETURN ON INVESTED CAPITAL ANALYSIS


Imbal hasil atas modal investasi (return on invested capital) merupakan ukuran
keberhasilan perusahaan dalam menggunakan pendanaan untuk menghasilkan laba. Analisis ini
menentukan kemampuan perusahaan untuk meraih keberhasilan memperoleh pendanaan,
membayar kreditor, dan memberikan imbalan kepada pemilik. Tujuan dari analisis ini adalah
mengetahui return (keuntungan) yang diperoleh atas pemanfaatan sumber daya
(resources/asset), terhadap pemilik modal (capital invested). Dalam menganalisis return on
invested capital kami menggunakan model analisis yang dikembangkan oleh perusahaan
multinasional DuPont. Analisis ini dapat dideskripsikan sbb:

ROE = ROA x FLM

Pada analisa DuPont, ROE dipecah menjadi 3 bagian:

ROA didapat dari hasil perkalian sebagai berikut :

ROA = net profit margin x total asset turnover.

Analisis DuPont ini bermanfaat karena dapat memberikan informasi mengenai dimana
saja titik permasalahan keuangan pada perusahaan. Dupont Analysis juga berguna untuk seorang
manajer perusahaan. Perhitungan Dupont Analysis yang merinci berbagai komponen keuangan
yang mempengaruhi kinerja perusahaan dalam memperoleh laba membuat manajer mengetahui
kekuatan dan kelemahan dari indikator komponen keuangan perusahaan. Hal ini dapat digunakan
manajer untuk mengambil kebijakan dalam mengelola perusahaannya agar operasinya ebih
efisien.

Berikut adalah rasio-rasio yang digunakan dalam melakukan analisis DuPont pada PT
Indofood CBP Sukses Makmur :

Rasio 2017 2018

Total Asset Turnover 0,83 1,16


Financial leverage
Multiplier 1,56 1,45
Net profit Margin 9,95% 12,13%
ROI/ROA 11,21% 14,12%
ROE 17,43% 20,52%

Dilihat dari analisis Du Pont, ROE mengalami peningkatan yaitu dari 17,35% menjadi
20,18%, peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya Net Profit Margin, Total Asset
Turnover,. Dengan meningkatnya Net Profit Margin dapat dikatakan perusahaan dalam kondisi
yang sehat. Peningkatan yang terjadi pada Net Proft Margin dapat menunjukkan bahwa
perusahaan dapat menekan biaya yaitu beban pokok penjualan. Pada rasio Financial Leverage
Multiplier mengalami penurunan, artinya perusahaan menggunakan hutang lebih sedikit.

I. OPERATING PERFORMANCE AND PROFITABILITY


Rasio operating performance atau rasio kinerja operasional menunjukkan tingkat
efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya untuk menghasilkan
keuntungan. Rasio Profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya laba yang diperoleh
sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Rasio ini digunakan untuk menilai seberapa efisien
pengelola perusahaan dapat mencari keuntungan atau laba untuk setiap penjualan yang
dilakukan. Yang dimaksud kinerja dalam konteks ini, adalah kinerja finansial, yang tercermin
pada net income/revenue perusahaan. Ada beberapa alat analisis profitabilitas, yaitu analisis rasio
profitabilitas dan common size income statement. Common size income statement digunakan
untuk melihat presentase besarnya revenue dan expense serta pengaruhnya kepada net income.
Berikut adalah tampilan rasio-rasio:

Rasio 2017 2018

Gross Profit
Margin 31,06% 31,93%
Net profit Margin 9,95% 12,13%
ROI/ROA 11,21% 14,12%
Operating profit 14,67% 16,79%
Margin
ROE 17,43% 20,52%

Berikut adalah tampilan dalam bentuk diagram yang meliputi perbandingan Sales dan
COGS pada 2018 dan 2017, dan Perbandingan ukuran profitabilitas: (disajikan dalam bentuk
diagram batang (bar diagram)

Perbandingan Sales dan COGS

Rp40,000,000.00

Rp35,000,000.00

Rp30,000,000.00
Sales
Rp25,000,000.00 COGS

Rp20,000,000.00

Rp15,000,000.00

Rp10,000,000.00

Rp5,000,000.00

Rp0.00
2017 2018
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS
35.00%

30.00%

25.00%
PERSENTASE

20.00%
2017
15.00% 2018

10.00%

5.00%

0.00%
Gross Profit Net Profit ROI/ROA Operating ROE
Margin Profit
KATEGORI

Berikut juga kami tampilkan Common Size Income Statement pada tahun 2018.

  Common Size I/S


  2017 2018
Sales 100% 100%
COGS 68.94% 68.07%
Gross Profit 31.06% 31.93%
Selling and distribution expenses -11.27% -11.53%
General and administrative expenses -4.68% -5.37%
Other operating income 1.15% 2.13%
Other operating expenses -1.59% -0.37%
Income From Operations 14.67% 16.79%
Finance Income 1.13% 0.81%
Finance expenses -0.43% -0.59%
Final tax on Interest Income -0.23% -0.15%
Share In net losses of associates and joint ventures -0.52% -0.08%
Income Before Income Tax Expense 14.62% 16.78%
Periode
Income Penjualan
tax expense Periode Prediksi Pendapatan
4.67% 4.65%
2014
Income 30.022,50
For The Year 2019 40.225,95
9.95% 12.13%
2015 31.741,10 2020 42.290,68
2016 34.375,20 2021 44.355,41
Dapat
2017 35.606,60 2022 46.420,14
dilihat dari
analisis 2018 38.413,40 2023 48.484,87

profitabilitas ini, bahwa dari analisis rasio, seluruh rasio proftabilitas mengalami kenaikan.
Kenaikan profitabilitas ini sinkron dengan dengan analisis-analisis pada bagian sebelumnya,
yang menyatakan hal yang sama. Kenaikan ini dikarenakan penjualan perusahaan mengalami
peningkatan.

Pada analisis common size income statement juga terlihat bahwa perusahaan juga
mengefisiensikan beban pokok penjualan (Cost of Goods Sold) , hal ini terlihat dari penurunan
beban pokok penjualan (Cost of Goods Sold).

J. FORECASTING AND VALUATION


 Analisis Forecasting

(dinyatakan dalam milyar rupiah)


Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil peramalan penjualan produk Indofood
menggunakan metode trend mengalami peningkatan dari tahun 2019 sampai dengan
tahun 2023 yaitu Rp40.225,95milyar pada tahun 2019, Rp42.290,68milyar pada tahun
2020, Rp44.355,41milyar pada tahun 2021, Rp46.420milyar pada tahun 2022,
Rp48.484,87milyar pada tahun 2023. Peramalan penjualan produk indofood tertinggi
pada tahun 2023 yaitu sebesar Rp484.84,87milyar. Perekonomian yang semakin
membaik dan berbagai inovasi yang dilakukan manajemen indofood kemungkinan
merupakan faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya peningkatan penjualan produk.
Dengan adanya prediksi tentang kemungkinan yang terjadi pada periode mendatang,
pihak perusahaan memiliki acuan untuk mempersiapkan besarnya jumlah produksi, serta
membuat perencanaan persediaan sebagai antisipasi besarnya permintaan pada tahun-
tahun tertentu.

Metode peramalan terbaik untuk meramalkan penjualan di Perusahaan indofood sukses


makmur pada periode berikutnya, terhitung dari tahun 2019 sampai dengan 2023 adalah
metode trend. Metode ini dipilih karena memiliki nilai tingkat error yang paling rendah
apabila dibandingkan dengan metode peramalan time series lainnya,

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan 5 tahap analisis yang telah dipaparkan sebelumnya. Maka atas dasar
analisis-analisis tersebut, kami menyimpulkan beberapa hal, sbb:

1. Secara keseluruhan (umum), dapat dikatakan bahwa kondisi PT Indofood CBP


Sukses Makmur, ditinjau dari analisa laporan keuangan, adalah baik. Kondisi pada
tahun 2018 dapat dikatakan meningkat ,dibandingkan dengan tahun 2017. Kondisi
yang membaik ini tercermin dalam 5 analisis utama, yaitu:
a. Dilihat dari likuiditas, perusahaan tidak mengalami kesulitan likuiditas
walaupun tahun 2018 terjadi penurunan current asset tetapi perusahaan
masih mampu unutk melunasi kewajibannya dan penagihan dan
pengumpulan piutangnya juga semakin membaik karena rata-rata dalam
pengumpulan piutang masih di bawah term credit perusahaan.
b. Solvabilitas perusahaan dapat dikatakan cukup baik, meskipun nilai rasio
debt to equity masih cukup tinggi akan tetapi nilai rasio debt to equity dan
nilai rasio long term debt to equity semakin menurun sehingga secara
keseluruhan perusahaan semakin terhindar dari risiko utang.
c. Perusahaan mengalami perputaran aset yang tinggi, yang mencerminkan
kegiatan operasional perusahaan lancar.
d. Return on Invested Capital perusahaan yang cukup tinggi, dilihat dari
rasio ROA/ROI dan ROE yang meningkat pada tahun 2018.
e. Perusahaan mengalami peningkatan kinerja operasional dan profitabilitas,
yang terlihat dari meningkatnya marjin laba dan rasio profitabilitas.

2. Strategi yang direncanakan akan dilakukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur
seharusnya adalah strategi intensif. Strategi intensif yaitu strategi yang
mengisyaratkan berbagai upaya yang intens dan gencar dalam langkah perusahaan
meningkatkan posisi kompetitif terhadap produk yang sudah menjadi brand atau
produk yang sudah mewakili perusahaan tersebut. Strategi ini diambil karena
banyak pesaing yang mengeluarkan produk yang sejenis dengan produk yang
dimiliki oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur. Menurut kami, strategi yang akan
dilakukan ini sesuai dengan analisis five forces yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Indofood CBP, PT. Laporan Keuangan PT Indofood CBP dan Anak Perusahaan Tahun 2018.

Subramanyam, K.R. 2017. Financial Statement Analysis 11th edition. Salemba Empat.

http://www.indofood.co.id/

Anda mungkin juga menyukai