Disusun Oleh :
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
PT Indofood CBP Sukses Makmur merupakan salah satu produsen produk konsumen
bermerek yang mapan dan terkemuka, dengan kegiatan usaha yang terdiversifikasi, antara lain
mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, serta
minuman. Salah satu syarat agar suatu perusahaan terdaftar di Bursa efek Indonesia adalah
publikasi laporan keuangan perusahaan tersebut. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sendiri
sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia semenjak 7 Oktober 2010. Laporan keuangan sangat
penting bagi perusahaan karena dengan adanya laporan keuangan bisa mengetahui kondisi
keuangan perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (IAI 2002:4) tujuan laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta arus
kas suatu entitas yang digunakan oleh sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi.
Namun laporan keuangan saja tidak cukup sebagai dasar pengambilan keputusan oleh
para pelaku bisnis karena laporan keuangan tidak mencakup informasi lain yang lebih mendalam
mengenai kinerja perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa analisis yang dapat
menginterpretasikan informasi Laporan keuangan secara relevan diantaranya adalah analisis
lingkungan bisnis, analisis five force portes dan analisis laporan keuangan yang mencakup
analisis short tem liquidity, Capital Structure and Solvency, Asset Turnover, Return on Invested
Capital, Operating Performance and Profitability, dan Forecasting and Valuation.
Dari semua analisis tersebut dapat memberikan gambaran mengenai kondisi dan kinerja
perusahaan, memprediksi laba dan rugi perusahaan di masa yang akan datang, serta mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya. Para investor juga dapat menilai peluang
suatu perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk inverstasinya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana lingkungan internal dan eksternal perusahaan dalam menentukan peluang
atau ancaman dengan menggunakan analisis lingkungan bisnis?
2. Bagaimana five force porters pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk?
3. Bagaimana kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk pada periode 2017 – 2018
dalam likuiditas perusahaan, profitabilitas usaha, dan keputusan pendanaan dengan
menggunakan analisis short tem liquidity, Capital Structure and Solvency, Asset
Turnover, Return on Invested Capital, Operating Performance and Profitability, dan
Forecasting and Valuation ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui lingkungan bisnis seperti lingkungan internal dan eksternal pada PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk
2. Untuk mengetahui five force porters pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
3. Untuk mengetahui kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk pada periode 2017 –
2018 dalam likuiditas perusahaan, profitabilitas usaha, dan keputusan pendanaan dengan
menggunakan analisis short tem liquidity, Capital Structure and Solvency, Asset
Turnover, Return on Invested Capital, Operating Performance and Profitability, dan
Forecasting and Valuation
4. Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Analisis Laporan Keuangan
BAB II
PAMBAHASAN
A. PROFIL PERUSAHAAN
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP” atau “Perseroan”) merupakan salah satu
produsen produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka, dengan kegiatan usaha yang
terdiversifikasi, antara lain mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan
makanan khusus, serta minuman. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk didirikan di Republik
Indonesia pada tanggal 2 September 2009, perusahaan merupakan hasil pengalihan kegiatan
usaha Divisi Mi Instan dan Divisi Bumbu Penyebab PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ISM),
pemegang saham pengendali perusahaan dan mulai melakukan kegiatan usahanya sejak tanggal
1 Oktober 2009. Selain itu, ICBP juga menjalankan kegiatan usaha kemasan yang memproduksi
baik kemasan fleksibel maupun karton, untuk mendukung kegiatan usaha utamanya. ICBP juga
menawarkan berbagai pilihan produk solusi sehari-hari bagi konsumen di segala usia dan segmen
pasar, melalui sekitar 40 merek produknya yang terkemuka. Banyak di antara merek-merek
tersebut memiliki posisi pasar yang signifikan di Indonesia, didukung oleh kepercayaan dan
loyalitas jutaan konsumen selama bertahun-tahun.
Cikal bakal ICBP berawal dari Grup Produk Konsumen Bermerek (Consumer Branded
Product atau “CBP”) perusahaan induknya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood”).
Kegiatan usaha Grup CBP ini dimulai dengan bisnis di bidang mi instan pada tahun 1982. Di
tahun 1985, Grup CBP memulai kegiatan usaha di bidang nutrisi dan makanan khusus, dan di
tahun 1990 mengembangkan kegiatan usahanya ke bidang makanan ringan melalui kerja sama
dengan Fritolay Netherlands Holding B.V., afiliasi dari PepsiCo. Kegiatan usaha di bidang
penyedap makanan dibentuk pada tahun 1991, sedangkan unit usaha di bidang biskuit di tahun
2005. Kegiatan usaha di bidang dairy dimulai di tahun 2008 melalui akuisisi Drayton Pte. Ltd.,
yang merupakan pemegang saham mayoritas dari PT Indolakto (“Indolakto”). Di tahun 2009,
Indofood melakukan restrukturisasi berbagai kegiatan usaha produk konsumen bermerek di
bawah Grup CBP untuk membentuk ICBP. Sejak pendirian ICBP sebagai entitas terpisah,
Perseroan terus mengembangkan usahanya dan memperkuat kepemimpinannya di berbagai
segmen pasar.
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., terdaftar di Bursa Efek Indonesia semenjak 7
Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen terkemuka di Indonesia, dengan berbagai
macam produk konsumen. Pada tahun 2013, ICBP memulai bisnis minuman non-alkohol, dan
telah memiliki portofolio seperti teh siap minum, air kemasan, minuman ringan berkarbonasi dan
minuman jus buah. Dalam beberapa dekade ini PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk (“Indofood”
atau “Perseroan”) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.
Sebagian besar produk-produknya tersedia di seluruh nusantara. Didukung oleh jaringan
distribusi yang ekstensif dari perusahaan induk, kami dapat memenuhi permintaan pasar secara
tepat waktu dan lebih efisien. Kegiatan operasionalnya didukung oleh lebih dari 50 pabrik yang
tersebar di berbagai wilayah utama di Indonesia. Selain di Indonesia, produk-produk ICBP juga
hadir di lebih dari 60 negara di dunia.
VISI
“The Leading Consumer Goods Company”
MISI
1. Senantiasa melakukan inovasi, fokus pada kebutuhan pelanggan, menawarkan merek-
merek unggulan dengan kinerja yang tidak tertandingi.
2. Menyediakan produk berkualitas yang merupakan pilihan pelanggan.
3. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami.
4. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara
berkelanjutan.
5. Meningkatkan stakeholders’ values secara berkesinambungan
PRODUCT BRAND
- Divisi Mi Instan (Noodles)
Brand : Indomie, Supermi, Sarimi, Pop Mie, Sakura, Pop Bihun, Mi Telur Cap 3 Ayam.
- Divisi Dairy (produk susu)
Brand : Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Kremer, Orchid Butter, Indoeskrim, Milkuat,
Good To Go.
- Divisi Penyedap Makanan (Food Seasonings)
Brand : Sambal Indofood, Bumbu Special Indofood, Bumbu Racik, Indofood Freiss,
Kecap Indofood, Kecap Piring Lombok.
- Divisi Makanan Ringan (Snack Foods)
Brand : Chitato, Qtela, Lays, Doritos, Chiki, Cheetos, Jetz, Trenz, Wonderland, Dueto.
- Divisi Nutrisi dan Makanan Khusus (Nutrition and Special Foods)
Brand : Promina, Sun, Govit, Gowell.
- Divisi Minuman (Beverages)
Brand Ichi Ocha, Club, Fruitamin.
STRUKTUR MANAJEMEN
Board Of Directors
- Direktur Utama : Anthoni Salim
- Direktur : Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie), Taufik Wiraatmadja, Axton Salim, Joedianto
Soejonopoetro, Hendra Widjaja, Suaimi Suriady, T. Eddy Hariyanto
Board Of Commissioners
- Komisaris Utama : Franciscus Welirang
- Komisaris : Moleonoto (Paulus Moleonoto), Alamsyah
- Komisaris Independen : F.G. Winarno, Hans Kartikahadi, A. Prijohandojo Kristanto
PEMEGANG SAHAM
Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase
Nama Pemegang Saham
Disetor Penuh Kepemilikan Saham
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 9.391.678.000 80,53%
Komisaris & Direksi - 0,00%
Publik (dengan kepemilikan
2.270.230.000 19,47%
saham di bawah 5%)
TOTAL 11.661.908.000 100,00%
Industri
Mencakup seluruh organisasi lain yang bergerak disektor kegiatan yang sama dan
merupakan saingan bagi organisasi yang kita pelajari. Corak segmen ini berpengaruh
terhadap ukuran organisasi, intensitas promosi yang perlu dilakukan, jenis konsumen,
serta tingkat keuntungan rata-rata dari seluruh organisasi yang bergerak di sektor
kegiatan tersebut.
Konsumen
Produk Indofood yang paling populer yaitu Indomie. Saat ini Indomie bukan
hanya dikenal di negara tetangga dekat, seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, dan
Taiwan, tapi sudah menjangkau lebih dari 80 negara di Eropa, Timur Tengah, Afrika,
hingga Amerika. Bahkan di Sudan dan Lebanon, Indomie hampir ada di setiap toko
ritel dan supermarket. Hal ini menunjukkan permintaan atas produk Indofood semakin
meningkat.
Threat
Persaingan
Terkhusus grup bisnis CBP (Customer Branded Product). Banyak pesaing-
pesaing dengan produk yang sama, seperti : Kecap, Sambal, Mie, Susu, dan sebagainya.
Misalnya banyak barang pengganti dalam bentuk produk instan seperti Indomie
yang bermunculan. Para competitor menyaingi Indofood dengan mengeluarkan produk
baru yang inovatif dan jauh lebih enak rasanya dan lebih praktis dalam membuatnya.
- Dewan Komisaris terus melakukan pengawasan dan penilaian terhadap kinerja Direksi
dalam mengelola Perseroan. Kami mengapresiasi Direksi yang telah melaksanakan rencana
dan berbagai inisiatif strategis yang menghasilkan kinerja positif bagi pertumbuhan
Perseroan.
Keuangan
Segmen ini menggambarkan tingkat kemudahan untuk memperoleh sumber
keuangan bagi organisasi. Bursa saham, pasar modal, bank, dan perusahaan asuransi
merupakan bagian dari segmen keuangan ini. Tingkat bunga yang berlaku juga
berpengaruh terhadap kemudahan memperoleh sumber keuangan. Tersedianya sumber
keuangan dengan tingkat bunga yang rendah akan merangsang pertumbuhan
organisasi secara cepat. Pertumbuhan yang lambat umumnya terjadi apabila organisasi
tidak mampu mendapatkan sumber keuangan yang murah di lingkungannya, sehingga
terpaksa menggunakan sumber keuangan dari dalam organisasi sendiri
Di sisi keuangan, Direksi telah menetapkan berbagai kebijakan strategis sehingga
PT Indofood mampu meningkatkan pendapatan usaha pada tahun 2018 menjadi
sebesar R 38.413 miliar, serta laba bersih sebesar Rp4.658 miliar. Atas pencapaian ini,
Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah Bekerja dengan optimal dan berhasil
mengelola Perseroan dengan baik.
Teknologi
PT. Indofood kembali melakukan terobosan dengan meluncurkan dua varian baru
dari jajaran produk Indomie Real Meat, yakni Empal Goreng dan Telur Balado.
Menurutnya kualitas bahan makanan yang disajikan dalam varian premium ini tetap
terjaga dan awet karena menggunakan teknologi retort, yakni teknologi pengemasan
secara kedap dan pemanasan dengan suhu tinggi. Teknologi ini memungkinan bahan
makanan menjadi aman, kualitasnya tetap terjaga, awet dan tidak rusak, selama
kemasan dalam kondisi baik. Menurut pakar teknologi pangan dari IPB, Prof. Dr.
Purwiyatno Hariyadi, yang memaparkan kelebihan teknologi retort dalam industri
produk makan konsumen mudah saji. Teknologi retort adalah teknologi yang
digunakan dalam pengolahan pangan dengan prinsip pengemasan secara kedap dan
dilanjutkan dengan pemanasan pada suhu tinggi. Prinsip utama dalam proses
pengawetan pangan dengan teknologi retort adalah untuk membunuh
mikrooraganisme, baik mikroorganisme pembusuk maupun mikroorganisme penyebab
penyakit.
PT. Indofood juga memanfaatkan e-business dalam membantu mengembangkan
pangsa pasar dan memperkenalkan produk melalui internet, karena pengguna internet
sama dengan masyarakat konsumen. Situs resmi www.indofood.com dengan
gamblang menjelaskan dengan detail terkait produk-produknya, review produk
berbahasa inggris agar dapat di telaah oleh manusia dari berbagai belahan dunia.
RnD
Perseroan berhasil mengembangkan produk-produk yang mampu diserap pasar
secara optimal. Dengan mempertimbangkan daya beli, selera, dan gaya hidup
masyarakat, perseroan mampu mengimplementasikan strategi-strategi yang tepat,
sehingga seluruh produk yang ditawarkan mampu memperoleh respons positif oleh
masyarakat.
Pengelolaan SDM
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan
adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam
keberhasilan. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk
berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan,
tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih
lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling
menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiendi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam
mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif.
Pemasaran
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran
barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen
berhak menentukan kebijakan pemasaran yang akan dipilih dan disesuaikan dengan
jenis barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan
berada dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan
penelitian terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta
selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan
langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual dalam
mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :
Weakness
Lingkungan Alam
Lingkungan alam terdiri dari kondisi alam itu sendiri (iklim, cuaca, topografi, dan
kondisi geografis wilayah maupun sumber-sumber daya alam yang tersedia di suatu
negara. Pasokan sumber daya alam berupa bahan baku tidak jarang menjadi
permasalahan tersendiri bagi perusahaan. Beberapa dari bahan baku PT.
Indofood merupakan bakan baku impor yang menjadikan titik terlemah dimana setiap
bahan baku tersebut harus lengkap.
Dalam analisis likuiditas ini akan memakai data aset dan kewajiban lancar PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk tahun 2017 dan 2018. Untuk mengetahui PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk itu likuid atau tidak, bisa dengan cara membandingkan total aset lancar dan total
kewajiban lancarnya. Berikut ini adalah komposisi dari aset dan kewajiban lancar PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk tahun 2017 dan 2018, yang disajikan dalam bentuk diagram lingkaran
:
Tahun 2017
Tahun 2018
Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2017 ke tahun 2018 terjadi penuruan current ratio
dan acid test ratio dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Ini menandakan bahwa
kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur untuk melunasi kewajiban lancar dengan aset
lancarnya mengalami penurunan. Tetapi, meskipun current ratio menurun dari tahun
sebelumnya, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk masih dalam kondisi yang baik, karena current
ratio tahun 2018 sebesar 1,95 kali yang artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijaminkan oleh Rp
1,95 aset. Maka dari itu perusahaan masih mampu memenuhi atau melunasi seluruh kewajiban
jangka pendeknya dengan aset lancarnya dan masih dapat menyisahkan sebagian dari aset
lancarnya.
Selanjutnya analisis inventory turnover dan average age of inventorynya, pada tahun
2017 ke tahun 2018 dua rasio ini juga mengalami penurunan. Contoh rasio inventory turnover
tahun 2018 sebesar 7,20 kali yang artinya perusahaan mampu memutar persediaan setiap 7,20
kali dalam setahun, sehingga pada tahun 2018 tingkat penjualan dan permintaan akan produk
perusahaan menurun dibandingkan dengan tahun 2017. Serta kemampuan perusahaan dalam
mejual seluruh persediaanya juga mengalami penurunan dimana pada tahun 2017 mampu
menjual dalam 48 hari sedangkan pada tahun 2018 mampu menjual dalam 51 hari.
Kita lalu melihat analisis receivable turnover dan average collection period, pada rasio
ini perusahaan mengalami peningkatan pada tahun 2017 ke 2018. Hal ini menandakan bahwa
kemampuan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam penagihan piutang-nya semakin
membaik. Contoh receivable turnover dan average collection period tahun 2018 sebesar 9,60
kali dan 38 yang artinya bahwa perputaran piutang perusahaan sebanyak 9,60 kali dalam setahun
dan berhasil ditagih dalam waktu 38 hari. Kemampuan PT Indofood Sukses Makmur Tbk untuk
mengumpulkan piutangnya dapat dikatakan cukup efisien karena dalam catatan atas laporan
keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dikatakan bahwa credit termnya adalah n/45
sedangkan rata-rata hari pengumpulan piutangnya selama 38 hari pada tahun 2018, cukup jauh
dari batas akhir pembayarannya. Sedangkan pada analisis account payable turnover pada tahun
2018 mengalami peningkatan, yang menandakan bahwa PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
dalam membayar hutang lancarnya lebih cepat dari tahun sebelumnya sehingga bisa dikatakan
bahwa kondisi keuangan perusahaan semakin membaik.
Pada tahun 2018 cash conversion cycle PT. Indofood Sukses Makmur Tbk mengalami
keterlambatan dalam perputaran cash nya lebih lambat 3 hari dari tahun sebelumnya. Tetapi,
meskipun terjadi penurunan perputaran cash PT. Indofood Sukses Makmur Tbk bisa dikatakan
cukup efisien karena perusahaan memiliki accounts receivable outstanding lebih kecil
disbanding accounts payable outstandingnya. Dikarenakan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
memiliki current ratio, quick ratio dan cash conversion cycle yang baik menandakan bahwa
perusahaan juga memeliki kemampuan mengelola working capital yang baik pula, bisa diliat dari
hasil perhitungan di tabel diatas dimana working capitalnya bersifat positif.
Analisis struktur modal adalah evaluasi berkala terhadap semua komponen dalam struktur
modal perusahaan. Komponen yang dimaksud adalah komponen pembiayaan ekuitas dan hutang
perusahaan. Tujuan analisis struktur modal dan solvabilitas adalah struktur modal perusahaan
dan kemampuan perusahaan untuk beroperasi dalam jangka panjang (melunasi kewajiban jangka
panjang). Struktur modal sangat berkaitan dengan solvabilitas, karena 2 jenis struktur modal,
debt (hutang) dan equity (ekuitas) bersifat jangka panjang pula.
Struktur modal hutang merupakan kontribusi untuk pengelolaan sumber daya, yang berasal
dari utang yang diberikan oleh kreditor. Konsekuensi dari modal hutang, yaitu adanya suatu
kewajiban perusahaan untuk mematuhi perjanjian hutang yang tersedia (debt covenant).
Biasanya perjanjian hutang memuat perjanjian pembayaran bunga berkala, pengembalian pokok
utang, dan aturan-aturan tambahan lainnya. Sementara struktur modal ekuitas adalah kontribusi
yang berasal dari modal penyertaan pada ekuitas perusahaan. Kontributor modal ini otomatis
berubah menjadi pemegang saham, dan ikut memiliki perusahaan.
Berikut adalah struktur modal PT Indofood CBP Sukses Makmur, tahun 2017 dan 2018 yang
disajikan dalam bentuk diagram lingkaran (pie diagram):
STRUKTUR MODAL 2017
36%
64%
34%
66%
Dari diagram di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa struktur modal perusahaan masih
mayoritas pada modal ekuitas, yaitu sebesar ± 65% pada ekuitas dan ± 35% pada hutang.
Namun, terdapat kecenderungan penurunan modal hutang dari tahun 2017 ke tahun 2018, yang
awalnya pada tahun 2017 total liability sebesar 36% turun menjadi 34% pada tahun 2018 yang
berarti risiko keuangan perusahaan menurun.
Solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi segala
kewajibannya. Kewajiban yang dimaksud di sini adalah utang-utang yang harus dibayarkan.
Rasio solvabilitas adalah perbandingan antara besarnya aktiva yang dimiliki perusahaan dengan
hutang-hutang yang harus ditanggung. Dari rasio solvabilitas ini, kita bisa mengetahui sejauh
mana perusahaan mampu melunasi utangnya jika perusahaan tersebut dilikuidasi.
Berikutnya, kita akan menganalisis solvabilitas perusahaan. Beberapa rasio yang dipakai
dalam analisis ini adalah:
Debt Ratio
LT Debt to Equity
Equity to Debt
CL to Liabilities
Berikut adalah data rasio-rasio yang disebut di atas, berdasarkan laporan keuangan Indofood
tahun 2017 dan 2018, dengan tetap berpegangan pada asumsi yang telah dibuat:
Kami menganalisis bahwa penggunaan hutang yang menurun pada tahun 2018, mungkin
disebabkan perekonomian yang membaik, sehingga berpengaruh terhadap kondisi perusahaan.
Porsi Currrent Liabilities yang banyak mengindikasikan adanya kesulitan dalam sumber daya
lancar yang dimiliki, yaitu sumber daya (aset) lancar tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan
operasional perusahaan, sehingga perusahaan harus berutang. Struktur modal hutang memang
memiliki keuntungan, yaitu dapat memperbesar laba, dengan bantuan financial leverage, dan
cost of capital hutang yang rendah. Namun, harus dijaga agar struktur hutang tetap optimal, dan
tidak membahayakan perusahaan dalam jangka panjang. Hal ini disebabkan perjanjian
pembayaran hutang dapat memiliki efek negatif pada perusahaan, yang utamanya adalah
menghancurkan kredibilitas perusahaan, jika perusahaan gagal bayar, bahkan perusahaan dapat
terancam bangkrut atau dipailitkan, jika terlalu banyak hutang, dan tidak dapat mengelola hutang
tersebut dengan baik.
Berdasarkan data diatas, secara umum terlihat bahwa perputaran aset, baik secara total
ataupun spesifik mengalami kenaikan pada tahun 2018 secara keseluruhan, kecuali inventory
turnover, total longterm assets turnover yang turun. Alasan kenaikan ini mungkin disebabkan
permintaan atas barang konsumsi meningkat sehingga penjualan perusahaan meningkat yang
berdampak terhadap perputaran aset. Perputaran aset yang semakin cepat mengindikasikan
perusahaan telah mendayagunakan sumber daya aset secara efektif dalam operasionalnya.
Hal ini sinkron dengan 2 analisis sebelumnya, pada likuiditas dan solvabilitas, bahwa kondisi
perusahaan meningkat pada tahun 2018.
Analisis DuPont ini bermanfaat karena dapat memberikan informasi mengenai dimana
saja titik permasalahan keuangan pada perusahaan. Dupont Analysis juga berguna untuk seorang
manajer perusahaan. Perhitungan Dupont Analysis yang merinci berbagai komponen keuangan
yang mempengaruhi kinerja perusahaan dalam memperoleh laba membuat manajer mengetahui
kekuatan dan kelemahan dari indikator komponen keuangan perusahaan. Hal ini dapat digunakan
manajer untuk mengambil kebijakan dalam mengelola perusahaannya agar operasinya ebih
efisien.
Berikut adalah rasio-rasio yang digunakan dalam melakukan analisis DuPont pada PT
Indofood CBP Sukses Makmur :
Dilihat dari analisis Du Pont, ROE mengalami peningkatan yaitu dari 17,35% menjadi
20,18%, peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya Net Profit Margin, Total Asset
Turnover,. Dengan meningkatnya Net Profit Margin dapat dikatakan perusahaan dalam kondisi
yang sehat. Peningkatan yang terjadi pada Net Proft Margin dapat menunjukkan bahwa
perusahaan dapat menekan biaya yaitu beban pokok penjualan. Pada rasio Financial Leverage
Multiplier mengalami penurunan, artinya perusahaan menggunakan hutang lebih sedikit.
Gross Profit
Margin 31,06% 31,93%
Net profit Margin 9,95% 12,13%
ROI/ROA 11,21% 14,12%
Operating profit 14,67% 16,79%
Margin
ROE 17,43% 20,52%
Berikut adalah tampilan dalam bentuk diagram yang meliputi perbandingan Sales dan
COGS pada 2018 dan 2017, dan Perbandingan ukuran profitabilitas: (disajikan dalam bentuk
diagram batang (bar diagram)
Rp40,000,000.00
Rp35,000,000.00
Rp30,000,000.00
Sales
Rp25,000,000.00 COGS
Rp20,000,000.00
Rp15,000,000.00
Rp10,000,000.00
Rp5,000,000.00
Rp0.00
2017 2018
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS
35.00%
30.00%
25.00%
PERSENTASE
20.00%
2017
15.00% 2018
10.00%
5.00%
0.00%
Gross Profit Net Profit ROI/ROA Operating ROE
Margin Profit
KATEGORI
Berikut juga kami tampilkan Common Size Income Statement pada tahun 2018.
profitabilitas ini, bahwa dari analisis rasio, seluruh rasio proftabilitas mengalami kenaikan.
Kenaikan profitabilitas ini sinkron dengan dengan analisis-analisis pada bagian sebelumnya,
yang menyatakan hal yang sama. Kenaikan ini dikarenakan penjualan perusahaan mengalami
peningkatan.
Pada analisis common size income statement juga terlihat bahwa perusahaan juga
mengefisiensikan beban pokok penjualan (Cost of Goods Sold) , hal ini terlihat dari penurunan
beban pokok penjualan (Cost of Goods Sold).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan 5 tahap analisis yang telah dipaparkan sebelumnya. Maka atas dasar
analisis-analisis tersebut, kami menyimpulkan beberapa hal, sbb:
2. Strategi yang direncanakan akan dilakukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur
seharusnya adalah strategi intensif. Strategi intensif yaitu strategi yang
mengisyaratkan berbagai upaya yang intens dan gencar dalam langkah perusahaan
meningkatkan posisi kompetitif terhadap produk yang sudah menjadi brand atau
produk yang sudah mewakili perusahaan tersebut. Strategi ini diambil karena
banyak pesaing yang mengeluarkan produk yang sejenis dengan produk yang
dimiliki oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur. Menurut kami, strategi yang akan
dilakukan ini sesuai dengan analisis five forces yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Indofood CBP, PT. Laporan Keuangan PT Indofood CBP dan Anak Perusahaan Tahun 2018.
Subramanyam, K.R. 2017. Financial Statement Analysis 11th edition. Salemba Empat.
http://www.indofood.co.id/