Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

Windiyani (1206206575) Andreina Fara (1206248552) Lia Rahmenisa (1206215264)

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA 2013/2014

Statement of Authorship Saya/kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya. Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menggunakannya. Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Mata Ajaran Judul Makalah Tanggal Dosen

: Pengantar Akuntansi 2 : Laporan Analilis Keuangan Perusahaan : 7 juni 2013 : Amir Abadi Jusuf/Widhi Astono

Nama NPM Tandatangan

: Windiyani : 1206206575 :

Nama NPM Tandatangan

: Andreina Fara : 1206248552 :

Nama NPM Tandatangan

: Lia Rahmenisa : 1206215264 :

Profil Perusahaan
A. SEJARAH PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa. Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi sebagai berikut: Produk Konsumen Bermerek (CBP). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan merekmerek yang terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan. Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan. Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum), yang sahamnya tercatat di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya. Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anakanak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga

B. VISI DAN MISI PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 1. Visi Perusahaan Perusahaan Total Food Solutions 2. Misi perusahaan

berkelanjutan

C. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

D. ANAK PERUSAHAAN PT Indofood Fritolay Makmur (berpatungan dengan PepsiCo) PT Nestl Indofood Citarasa Indonesia (berpatungan dengan Nestl) PT Indolakto PT PepsiCola Indobeverages (berpatungan dengan PepsiCo) PT Sari Incofood Corporation (berpatungan dengan Incofood Corporation) PT Quaker Indonesia (berpatungan dengan Quaker Oats Company) PT Surya Rengo Container PT Indomarco Adi Prima (Distribution)

BAB I PENDAHULUAN
Dalam pengambilan sebuah keputusan besar dalam sebuat perusahaan tidak serta merta hanya dengan melihat secara fisik keadaan perusahaan tersebut. Dibutuhkan banyak banyak pertimbanganb dalam pengambilan keputusan tersebut. Terutama dalam keputusan dalam ekonomi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan dalam sebuah perusahaan. Semua ini mempunyai pengaruh yang besar dalam pertumbuhan dana perkembangan sebuah perusahaan. Salah satu yang dilakukan adalah membuat sebuah informasi akurat yang berhubungan dengan semua unsur yang di butuhkan. Ini bisa dilakukan dengan menyusun dan menyajikan sebuah laporan keuangan. Dan untuk menginterpretasika dengan informasi akuntansi yang relevan dengan tujuan pemakaian, telah dikembangkan sebuah perangkat eknik analisis yang didasarkan pada laporan keuangan yang telah di publikasikan di dalam khalayak umum. Analilis laporan keuangan (financial statement analysis) merupakan salah satu alat yang bertujuan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan sebuah perusahaan yang berlandaskan dengan data-data dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis keuangan dapat dilakukan dengan melakukan analisis rasio-rasio keuangan yang menggambarkan hubungan antara perkiraan laporan keuangan. Analisis ratio merupakan sebuah perkiraan yang artinya bahwa dapat digunakan untuk meramalkan keadaan keuangan serta hasil usaha di masa yang akan datang. Dalam analisis perusahaan terdapat beberapa aspek yang harus diketahui, seperti solvensi analisis yang terdiri dari current ratio, quick ratio, account receivable turnover, numbers of day sales in receivable, inventory turnover, numbers of day sales in inventory, ratio of fixed asset to long term liabilities, ratio of liabilities to stockholder equity, number of time interest change earned dan profitabilitas yang meliputi ratio of net sales to assets, rate earned on total assets, rate earned on stockholder equity, rate earned on common stockholder equity, EPS on common stock, price earning ratio, dividend per share and dividend yield. Laporan ini saya dan teman-teman mengambil salah satu laporan keuangan dari perusahaan terkemuka yaitu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yang merupakan salah satu perusahaan yang mempunyai potensi besar dalam menghasilkan produk-produk makanan bermutu. Namun dalam laporan kali ini tidak mencakupi seluruh aspek dalam analisi laporan keungan karena laporan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sendiri tidak mengimput beberapoa data yang dibutuhkan dalam membuat analisi laporan keuangan. Sehingga kami hanya menyampaikan sebagaian besar dari semua aspek yang berkaitan dengan laporan keuangan.

BAB II ISI
BASIC ANALYTICAL PROCEDURE HORIZONTAL ANALYSIS Analisis Horizontal disebut juga Analisis Tren (trend analysis) adalah sebuah teknik untuk mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan selama periode waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk menentukan kenaikan atau penurunan yang telah terjadi. Perubahan ini dapat dinyatakan baik dalam jumlah maupun persentase. Comparative balance sheet

PT Indofood Sukses Makmur Tbk Comparative Balance Sheet December 31, 2012 and 2011 2012 Assets Current Assets Long-term investments Fixed assets Intangible assets Total assets Liabilities Current liabilities Long-term liabilities Total liabilities Stockholder's Equity Capital Stock, 100 par Retained ernings Non-controlling interests Total stockholder's equity Total liabilities and stockholder's equity 26.202.972 295.565 30.760.475 2.065.195 59.324.207 24.501.734 86.219 26.799.547 2.198.433 53.585.933 1.701.238 209.346 3.960.928 -133.238 5.738.274 6,90% 242,80% 14,80% -6,10% 10,70% 2011 Increase (Decrease) Amount Percent

13.080.544 12.100.989 25.181.533

12.831.304 9.144.404 21.975.708

249.240 2.956.585 3.205.825

1,90% 32,30% 14,60%

8.463.879 12.744.836 12.933.959 34.142.674 59.324.207

8.376.562 11.020.235 12.213.428 31.610.225 53.585.933

87.317 1.724.601 720.531 2.532.449 5.738.274

1,04% 15,65% 5,90% 8,01% 10,70%

Total aset yang dimiliki PT Indofood Sukses Makmur mengalami kenaikan sebesar 10,70% walaupun mengalami penurunan pada aset tak berwujudnya, hal ini mungkin disebabkan oleh kenaikan pada investasi jangka panjang yang cukup signifikan, yakni menncapai 242,80%. Untuk utang, PT Indofood Sukses Makmur mendapat tambahan utang jangka panjang sebesar 32,20% yang menyebabkan total utang bertambah. Di sisi modal, kenaikan pada saldo laba ditahan sebesar 15,65% juga membuat modal pada PT Indofood Sukses Makmur meningkat.

Comparative schedule of current assets

PT Indofood Sukses Makmur Tbk Comparative Schedule of Current Assets December 31, 2012 and 2011 2012 Cash 13.343.028 Marketable securities 552.726 Account receivable (net) 3.617.741 Inventories 7.782.594 Advances and deposits 393.203 Prepaid taxes 173.619 Future cane crop expenditures 122.141 Prepaid expenses and other current assets 217.920 Total current assets 26.202.972 2011 13.049.048 574.800 3.669.305 6.536.343 305.555 117.424 148.949 100.310 24.501.734 Increase (Decrease) Amount Percent 293.980 2,25% -22.074 -3,84% -51.564 -1% 1.246.251 19,10% 87.648 28,70% 56.195 47,90% -26.808 -17,90% 117.610 117,25% 6,90% 1.701.238

Secara lebih terperinci bisa di lihat di aset lancar bahwa yang membuat aset lancar mengalami perubahan adalah pajak dibayar dimuka serta beban dibayar dimuka dan aset-aset lancar lainnya.

Comparative income statement


PT Indofood Sukses Makmur Tbk Comparative Income Statement December 31, 2012 and 2011 2012 50.059.427 36.493.332 13.566.095 4.058.470 2.762.365 446.121 7.266.956 571.455 6.870.594 554.369 7.424.963 1.115.207 6.309.756 1.530.310 92.299 4.871.745 2011 45.332.256 32.749.190 12.583.066 3.549.976 2.314.374 345.951 6.210.301 479.716 6.852.481 437.430 7.289.911 937.522 6.352.389 1460716 125.752 5.017.425 Increase (Decrease) Amount Percent 4.727.171 10,40% 3.744.142 11,43% 983.029 7,80% 508.494 14,30% 447.991 19,40% 100.170 28,90% 1.056.655 17,01% 91.739 19,10% 18.113 0,30% 116.939 27% 135.052 1,80% 177.685 18,90% -42.633 -0,70% 69.594 4,80% -33.453 -26,60% -145.680 -2,90%

Net sales Cost of goods sold Gross profit Selling and distribution expenses General and administrative expenses Other operating expenses Total operating expenses Other operating Income Income from operations Other income Other expenses Income before tax Income tax expenses Other comprehensive income Net income

Keuntungan kotor PT Indofood Sukses Makmur mengalami peningkatan meskipun harga pokok barang dagangnya mengalami kenaikan. Beban operasi juga mengalami kenaikan, yang mengalami kenaikan yang cukup tinggi adalah beban-beban operasi lainnya. Akibat dari kenaikan beban yang harus dibayarkan, pendapatan bersih dari PT Indofood mengalami penurunan sebesar 2,90%

Comparative retained earnin statement

PT Indofood Sukses Makmur Tbk Comparative Retained Earnings Statement December 31, 2012 and 2011 2012 11.020.235 4.871.745 15.891.980 3.147.144 12.744.836 2011 9.110.852 5.017.425 14.128.277 3.108.042 11.020.235 Increase (Decrease) Amount Percent 1.909.383 20,90% -145.680 -2,90% 1.763.703 12,50% 39.102 1.724.601 1,30% 0,20%

Retained earnings, January 1 Net income for the year Total Devidends: On Capital Stock Retained earnings, December 31

Pada sisi laba ditahan, kenaikan saldo awal laba ditahan pada tahun 2012 bisa menutupi kerugian di sisi pendapatan, sehingga posisi saldo akhir tetao mengalami kenaikan walaupun hanya sebesar 0,20%

VERTICAL ANALYSIS

Analisis Vertikal disebut juga Analisis Ukuran Umum (common size analysis) adalah sebuah teknik untuk mengevaluasi data laporan keuangan yang menyatakan setiap pos dalam sebuah laporan keuangan sebagai persentase dari jumlah dasar.

Comparative balance sheet


PT Indofood Sukses Makmur Tbk Comparative Balance Sheet December 31, 2012 and 2011 2012 Amount Percent Assets Current Assets Long-term investments Fixed assets Intangible assets Total assets Liabilities Current liabilities Long-term liabilities Total liabilities Stockholder's Equity Capital Stock, 100 par Retained ernings Non-controlling interests Total stockholder's equity Total liabilities and stockholder's equity 13.080.544 12.100.989 25.181.533 22,05% 20,40% 42,45% 12.831.304 9.144.404 21.975.708 23,95% 17,06% 41,01% 26.202.972 295.565 30.760.475 2.065.195 59.324.207 44,17% 0,50% 51,85% 3,48% 100%

2011 Amount 24.501.734 86.219 26.799.547 2.198.433 53.585.933 Percent 45,73% 0,16% 50,01% 4,10% 100%

8.463.879 12.744.836 12.933.959 34.142.674 59.324.207

14,27% 21,48% 21,80% 57,55% 100%

8.376.562 11.020.235 12.213.428 31.610.225 53.585.933

15,63% 20,56% 22,80% 58,99% 100%

Aset tetap PT Indofood merupakan aset paling dominan yakni memiliki persentase lebih dari 50%. Persentase modal yang dimiliki PT Indofood masih lebih besar dari pada utang yang dimiliki. Baik di tahun 2011 dan 2012 sebagian besar utang Indofood merupakan utang lancar atau jangka pendek. Di sisi modal, saham yang dikeluarkan oleh PT Indofood berkurang sebesar 1,36%.

Comparative income statement


PT Indofood Sukses Makmur Tbk Comparative Income Statement December 31, 2012 and 2011 2012 Amount Percent 50.059.427 100% 36.493.332 72,90% 13.566.095 27,10% 4.058.470 8,11% 2.762.365 5,52% 446.121 0,89% 7.266.956 14,52% 571.455 1,14% 6.870.594 13,72% 554.369 1,11% 7.424.963 14,83% 1.115.207 2,23% 6.309.756 12,60% 1.530.310 3,06% 92.299 0,18% 4.871.745 9,73%

2011 Amount 45.332.256 32.749.190 12.583.066 3.549.976 2.314.374 345.951 6.210.301 479.716 6.852.481 437.430 7.289.911 937.522 6.352.389 1.460.716 125.752 5.017.425 Percent 100% 72,24% 27,76% 7,83% 5,11% 0,76% 13,70% 1,06% 15,12% 0,96% 16,08% 2,07% 14,01% 3,22% 0,28% 11,07%

Net sales Cost of goods sold Gross profit Selling and distribution expenses General and administrative expenses Other operating expenses Total operating expenses Other operating Income Income from operations Other income Other expenses Income before tax Income tax expenses Other comprehensive income Net income

Terjadi kenaikan harga pokok barang dagang sebasar 0,66%. Beban operational juga mengalami peningkatan akibatnya pendapatan dari kegiatan operasional juga mengalami penurunan meskipun pendapatan yang lain mengalami sedikit kenaikan. Kejadian-kejadian tadi menyebabkan pendapatan bersihnya menjadi menurun.

SOLVENCY ANALYSIS

Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Analisis solvabilitas dapat dijadikan tolok ukur seberapa mampukah perusahaan membayar seluruh kewajibannya.

1. Current Ratio Current Ratio= Aset lancar/liabilitas lancar 2011 Aset lancar Liabilitas lancar 2012 Aset lancar Liabilitas lancar Tiap Rp 1 hutang dijamin dengan 1,909 aktiva lancar

24501734 12831304 1,909527979

26202972 13080544 2,003202008 Tiap Rp 1 hutang dijamin dengan 2,003 aktiva lancar

Ratio dari tahun 2011-2012 naik 0,094 poin, hal ini dikarenakan Aktiva perusahaan dan Liabilitas perusahaan naik. Kenaikan liabilitas pada tahun 2012 diimbangi dengan kenaikan aset perusahaan sehingga current ratio perusahaan membaik. Dalam current ratio, rasio yang rendah menunjukkan resiko likuiditas yang tinggi, sebaliknya rasio yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan berpengaruh pada baik buruknya profitabilitas perusahaan. PT. Indofood menunjukkan curret ratio yang normal (normal berkisar angka 2).

2. Quick Ratio Quick Ratio = Quick asset/liabilitas lancar 2011 Kas Investasi jangka pendek 13049048 574800 2012 Kas Investasi jangka pendek Piutang Total aset lancar Liabilitas lancar Tiap Rp 1 hutang dijamin dengan 1,34 aktiva lancar likuid (mudah diuangkan) 13343028 552726

Piutang 3669305 Total aset 17293153 lancar Liabilitas 12831304 lancar 1,347731532

3617741 17513495 13080544 1,33889653 2 Tiap Rp 1 hutang dijamin dengan 1,33 aktiva lancar likuid (mudah diuangkan)

Quick ratio pada tahun 2011 dan tahun 2012 tidak mengalami perubahan yang signifikan, hal ini dikarenakan tidak terjadi banyak perubahan pada jumlah quick asset dan liabilitas. (angka yang terlalu tinggi, mengindikasikan kelebihan kas ataupiutang, dan angka yang terlalu kecil menunjukan resiko likuiditas yg tinggi).

ACCOUNT RECEIVABLE ANALYSIS 1. Receivables turnover Receivables turnover menghitung berapa kali sebuah piutang berputar dalam satu siklus penjualan. Siklus piutang: piutang tagihankaspersediaanpenjualanpiutang Receivables turnover=Penjualan bersih/rata-rata piutang 2011 Penjualan bersih piutang rata-rata piutang 45332256 2911803 1455901,5 31,13689765 Dalam setahun, pitang berputar sebanyak 31,1 kali 2012 Penjualan bersih total piutang rata-rata piutang 50059427 3013159 1506579,5 33,22720573 Dalam setahun, piutang berputar sebanyak 33,22 kali

Perputaran piutang pada tahun 2011 dan 2012 tidak mengalami banyak perubahan. Hal ini dikarenakan penjualan bersih dan piutang tidak meningkat/menurun secara signifikan. 2. Penjualan persediaan harian Penjualan persediaan harian = rata-rata piutang/rata-rata penjualan bersih 2011 Penjualan bersih rata-rata penjualan bersih Rata-rata piutang 45332256 124197,9616 1455901,5 2012 Rata-rata piutang Penjualan bersih Rata-rata penjualan bersih harian Rata-rata penjualan dalam bentuk piutang berusia 11 hari Rata-rata piutang Penjualan bersih Rata-rata penjualan bersih harian Rata-rata penjualan dalam berntuk piutang berusia 10,98 hari

1506579,5 50059427

137149,1151

11,72242669

10,98497427

RATIO OF FIXED ASSETS TO LONG - TERM LIABILITIES 2011 Aset tidak lancar liabilitas jangka panjang 2012 12831304 Aset tidak lancar 5674567 liabilitas jangka panjang 2,261195259 33121235 12100989 2,737068433

Menujukkan ratio aset tidak lancar dengan liabilitas jangka panjang, mengukur seberapa tanggungan liabilitas jangka panjang oleh aset tidak lancar. Dari data perusahaan menujukkan bahwa setiap 1 liailitas ditangung oleh 2,26 aset pada tahun 2011 dan 2,73 aset pada tahun 2012.

RATIO OF LIABILITIES TO STOCKHOLDER EQUITY 2011 total liabilitas modal saham 2012 21975708 total liabilitas 878043 modal saham 25,02805443

25181533 878043 28,67915694

PROFITABILITAS ANALYSIS Analisis profitabilitas merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian investasi perusahaan. Analisis ini berfokus pada sumber daya perusahaan dan tingkat profitabilitasnya. Dan melibatkan identifikasi dan pengukuran dampak berbagai pemicu profitabilitas

1. Ratio of net sales to asset Menghitung seberapa efektif penggunaan assets dalam perusahaan. Dalam perhitungan total assets tersebut dikurangi dengan long term investment. 2011 Net sales total asset beginning of year end of year Average(total/2) 50059427 112528356 53499714 59028642 56264178 0,9 2012 Net sales total asset beginning of year end of year Average(total/2) 45332256 100751205 47251491 53499714 50375603 0,9

Dari data diatas menujukkan bahwa sebarap efektif sebuah perusahaan menggunakan assetsnya dalam menghasilkan sebuah profitabilitas, dari tahun ke tahun tidak menujukkan perubahan yang significant dalam menggunakan assetnya.

2. Rate earned on total assets Menghitung profitabilitas total asset tanpa mempertimbangkan bagaimana aset di dapatkan. 2011 Net income total asset beginning of year end of year Average(total/2) 4779446 112910140 53585933 59324207 56455070 8.5% 2012 Net income total asset beginning of year end of year Average(total/2) 4891673 100861888 47275955 53585933 50430944 8.5%

Data diatas menujukkan bawha pada tahun 2011 dan 2012 pengembalian asset dalam pengukuran secara keseluruhan atas profitabilitas menunjukkan angka 8,5% 3. Rate earned on stockholder's equity Mengukur profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. 2011 Net income total equitas beginning of year end of year Average(total/2) 4779446 65724492 31610225 34114267 32862246 14.5% 2012 Net income total equitas beginning of year end of year Average(total/2) 4891673 56463063 24852838 31610225 28231531,5 17.3%

Menujukkan bahwa sebarapa besar dan efektif dalam penggunaan saham dalam menghasilkan profitabilitas, dari data diatas menujjukan angka yang baik yaitu dan mengalami peningkatan yaitu 14.5% menjadi 17.3%.

4. Rate Earned on Common Stockholders Equity Return on common stock equity menyangkut tingkat penghasilan atau return yang di peroleh atas nilai buku saham biasa. Pihak yang sangat berkepentingan dengan ratio ini tentu saja para pemegang saham biasa, karena hal ini akan menggambarkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemilik perusahaan yang dalam hal ini pemegang saham biasa.

2011 Net income total C/S beginning of year end of year Average(total/2)

4779446 1756086 878043 878043 878043 5,44

2012 Net income total C/S beginning of year end of year Average(total/2)

4891673 1756086 878043 878043 878043 5,57

Data diatas menujjukan bahwa tingkat penghasilan bagi pemegang saham biasa adalah 5,44% pada tahun 2011 dan 5,57% pada tahun 2012, sedikit mengalami peningkatan.

5. Earnings per share on common stock Earning per share ( EPS), menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Para calon pemegang saham tertarik dengan earning per share yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan.

2011 net income

4779446

2012 net income

4891673

share of common stock outstanding 30000 159,3

share of common stock outstanding 30000 163,1

Hal ini menggambarkan bahwa pendapatan per lembar saham biasa adalah sebesar Rp 159,3 pada tahun 2011 dan Rp. 163,1 pada tahun 2012. Namun, hal ini tidaklah berarti bahwa jumlah EPS tersebut akan didistribusikan semuanya kepada pemegang saham biasa, karena berapa jumlah yang akan didistribusikan tergantung pada kebijaksanaan perusahaan dalam hal pembayaran deviden.

BAB II PENUTUP
Dalam pengambilan sebua keputusan yang akan dilakukan oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dapat melihat dari beberapa unsur yaitu, solvency measurer yang terdiri dari current ratio, quick ratio, account receivable turnover, numbers of day sales in receivable, inventory turnover, numbers of day sales in inventory, ratio of fixed asset to long term liabilities, ratio of liabilities to stockholder equity, serta profitabilitas yang meliputi ratio of net sales to assets, rate earned on total assets, rate earned on stockholder equity, rate earned on common stockholder equity, EPS on common stock, price earning ratio, dividend per share and dividend yield. Diatas kami telah paparkan beberapa penjelasan dari semua unsur yang terkait. Laporan ini juga memuat basic analitical yang terbagi menjadi dua yaitu horizontal dan vertical yang menujukkan bahwa comparative balance sheet, income statement, retained earning, and schedule of current assets. Salah satu contoh pada horizontal income statement menyatakan bahwa keuntungan kotor PT Indofood Sukses Makmur mengalami peningkatan meskipun harga pokok barang dagangnya mengalami kenaikan. Beban operasi juga mengalami kenaikan, yang mengalami kenaikan yang cukup tinggi adalah beban-beban operasi lainnya. Akibat dari kenaikan beban yang harus dibayarkan, pendapatan bersih dari PT. Indofood mengalami penurunan sebesar 2,90% . Laporan analisi kami menujukkan hampir semua data rasio normal seperti pada current rasio yang menujukkan angka 1,9 dan 2,3 di tahun 2012. Ini menujukkan bahwa setiap 1 hutang akan dijamin oleh 1,9 aktiva lancar dan juga dari tahun k tehaun mengalami peningktan yang cukup significant. Begitupun dengan unsur yang lain juga mengalami peningkatan setiap tahun. Demikian analisis laporan dari kelompom kami semoga dapat memberikan manfaat kepada siapapun yang ingin belajar. Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai