Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN


PT Indofood Sukses Makmur Tbk

Nama : Ikhwan Septiawan


Kelas : 66.1A
NIM : 66200022

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN


ARS UNIVERSITY
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukut penulis panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Analisis Laporan Keuangan Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.”
Dan sebagai syarat untuk melengkapi tugas mata kuliah Akuntansi Dasar.

Selama proses penulisan makalah ini, pemulis memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dari hati
yang paling dalam penulis menyampaikan ucapan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa dalam rangka penulisan


makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan, baik dari segi isi
maupun dari segi penulisannya. Segala kritikan dan masukan dari semua pihak
sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini.
Profil Perusahaan
A. SEJARAH PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk, PT GizindoPrimanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri
Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi)merupakan produsen berbagai jenis makanan
dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia.Perusahaan ini didirikan pada
tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma
yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor bahan makan
annya hingga Australia,Asia, dan Eropa.
Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah
bertransformasimenjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruhtahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia
di rak para pedagang eceran. Kini, Indofood dikenal sebagai
perusahaan yangmapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya,Indofood memperoleh manfaat dari
ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok
Usaha Strategis (―Grup‖) yang saling melengkapi sebagai berikut:

 Produk Konsumen Bermerek (―CBP‖). Kegiatan usahanya dilaksanakan


oleh PT Indofood CBPSukses Makmur Tbk (―ICBP‖), yang sahamnya
tercatat di Bursa Efek Indonesia (―BEI‖) sejak tanggal 7 Oktober 2010.
ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam kemasanterkemuka di
Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam kemasan.
Berbagaimerek produk ICBP merupakan merek - merek yang terkemuka dan
dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan

 Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan


pasta. Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan

 Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT


Salim Ivomas Pratama Tbk (―SIMP‖) dan PT PP London Sumatra
Indonesia Tbk (―Lonsum‖), yang sahamnya tercatatdi BEI, serta merupakan
anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd. (―IndoAgri‖), yang
sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan usaha utama Grup ini
meliputi penelitiandan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan
pengolahan kelapa sawit hingga produksi
dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di sampi
ng itu,kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan
karet dan tebu serta tanaman lainnya

 Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup


ini mendistribusikanhampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak -
anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga
B. VISI DAN MISI PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

1. Visi Perusahaan

Perusahaan Total Food Solutions

2. Misi perusahaan
 Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
 Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan
teknologi kami
 Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan
secara berkelanjutan
 Meningkatkan stakeholders values secara berkesinambungan

C. ANAK PERUSAHAAN

• PT Indofood Fritolay Makmur (berpatungan dengan PepsiCo)


• PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia (berpatungan dengan Nestlé)
• PT Indolakto
• PT PepsiCola Indobeverages (berpatungan dengan PepsiCo)
• PT Sari Incofood Corporation (berpatungan dengan Incofood Corporation)
• PT Quaker Indonesia (berpatungan dengan Quaker Oats Company)
• PT Surya Rengo Container
• PT Indomarco Adi Prima (Distribution)
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam pengambilan sebuah keputusan besar dalam sebuat perusahaan tidak


serta merta hanyadengan melihat secara fisik keadaan perusahaan tersebut.
Dibutuhkan banyak banyak pertimbanganbdalam pengambilan keputusan tersebut.
Terutama dalam keputusan dalam ekonomi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan dalam sebu
ah perusahaan. Semua ini mempunyai pengaruh yang besar dalam pertumbuhan
dana perkembangan sebuah perusahaan. Salah satu yang dilakukan adalah
membuat sebuah informasi akurat yang berhubungan dengan semua unsur yang
di butuhkan. Ini bisa dilakukan dengan menyusun dan menyajikan sebuah laporan 
keuangan. Dan untuk menginterpretasika dengan informasi akuntansi yang relevan
dengan tujuan pemakaian, telah dikembangkan sebuah perangkat eknik analisis
yang didasarkan pada laporan keuangan yang telah di publikasikan di dalam
khalayak umum.

Analilis laporan keuangan (financial statement analysis)


merupakan salah satu alat yang bertujuanuntuk menghasilkan estimasi dan
kesimpulan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan
sebuah perusahaan yang berlandaskan dengan data-data dari laporan keuangan per
usahaan tersebut. Analisis keuangan dapat dilakukan dengan melakukan analisis
rasio-rasio keuangan yang menggambarkan hubungan antara perkiraan laporan
keuangan. Analisis ratio merupakan sebuah perkiraan yang artinya bahwa dapat
digunakan untuk meramalkan keadaan keuangan serta hasil usaha di masa yang
akan datang.

Dalam analisis perusahaan terdapat beberapa aspek yang harus diketahui,


seperti solvensi analisisyang terdiri dari current ratio, quick ratio, account
receivable turnover, numbers of day sales inreceivable, inventory
turnover, numbers of day sales in inventory, ratio of fixed asset to long
termliabilities, ratio of liabilities to stockholder equity, number of time interest
change earned
dan profitabilitas yang meliputi ratio of net sales to assets, rate earned on total asset
s, rate earned onstockholder equity, rate earned on common stockholder equity,
EPS on common stock, price earningratio, dividend per share and dividend yield.

Laporan ini saya dan teman-teman mengambil salah satu laporan keuangan dari
perusahaanterkemuka yaitu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yang merupakan
salah satu perusahaan yang mempunyai potensi besar dalam menghasilkan produk-
produk makanan bermutu. Namun dalam laporan kali ini tidak mencakupi seluruh
aspek dalam analisi laporan keungan karena laporan keuangan PT.Indofood Sukses
Makmur Tbk sendiri tidak mengimput beberapa data yang dibutuhkan dalam
membuatanalisi laporan keuangan. Sehingga kami hanya menyampaikan sebagaian
besar dari semua aspek yang berkaitan dengan laporan keuangan
BAB II
ISI

BASIC ANALYTICAL PROCEDUREHORIZONTAL ANALYSIS


Analisis Horizontal disebut juga Analisis Tren (trend analysis) adalah sebuah
teknik untuk mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan selama periode
waktu tertentu. Tujuannya adalah untukmenentukan kenaikan atau penurunan yang
telah terjadi. Perubahan ini dapat dinyatakan baik dalam jumlah maupun
persentase.

Comparative balance sheet

PT Indofood Sukses Makmur Tbk


Comparative Balance Sheet
December 31, 2012 and 2011

Total aset yang dimiliki PT Indofood Sukses Makmur mengalami kenaikan sebesar


10,70% walaupun mengalami penurunanpada aset tak berwujudnya, hal ini
mungkin disebabkan oleh kenaikan pada investasi jangka panjang yang cukup
signifika, yakni menncapai 242,80%. Untuk utang, PT Indofood Sukses Makmur
mendapat tambahan utang jangka panjang sebesar 32,20% yangmenyebabkan total
utang bertambah. Di sisi modal, kenaikan pada saldo laba ditahan sebesar
15,65% juga membuat modal padaPT Indofood Sukses Makmur meningkat.
Comparative schedule of current assets

PT Indofood Sukses Makmur Tbk


Comparative Schedule of Current Assets
December 31, 2012 and 2011

Secara lebih terperinci bisa di lihat di aset lancar bahwa yang membuat aset lancar
mengalami perubahan adalah pajak dibayar dimuka serta beban dibayar dimuka
dan aset-aset lancar lainnya.
Comparative income statement

PT Indofood Sukses Makmur Tbk


Comparative Income Statement
December 31, 2012 and 2011
Keuntungan kotor PT Indofood Sukses Makmur mengalami peningkatan meskipun harga pokok barang
dagangnyamengalami kenaikan. Beban operasi juga mengalami kenaikan, yang mengalami kenaikan yang
cukup tinggi adalah beban-beban operasi lainnya. Akibat dari kenaikan beban yang harus dibayarkan,
pendapatan bersih dariPT Indofood mengalami penurunan sebesar 2,90%
Comparative retained earnin statement

PT Indofood Sukses Makmur Tbk


Comparative Retained Earnings Statement
December 31, 2012 and 2011

Pada sisi laba ditahan, kenaikan saldo awal laba ditahan pada tahun 2012 bisa menutupi
kerugian di sisi pendapatan, sehingga posisi saldo akhir tetao mengalami kenaikan walaupun
hanya sebesar 0,20%
VERTICAL ANALYSIS
Analisis Vertikal disebut juga Analisis Ukuran Umum (common size
analysis) adalah sebuah teknik untuk mengevaluasi data laporan keuangan
yang menyatakan setiap pos dalam sebuah laporan keuangan sebagai
persentase dari jumlah dasar.
Comparative balance sheet
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Comparative Balance Sheet
December 31, 2012 and 2011

Aset tetap PT Indofood merupakan aset paling dominan yakni memiliki persentase lebih
dari 50%. Persentase modal yang dimiliki PT Indofood masih lebih besar dari pada utang
yang dimiliki. Baik di tahun 2011 dan 2012 sebagian besar utang Indofood merupakan utang
lancar atau jangka pendek. Di sisi modal, saham yang dikeluarkan oleh PT Indofood
berkurang sebesar 1,36%.
Comparative income statement
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Comparative Income Statement
December 31, 2012 and 2011

Terjadi kenaikan harga pokok barang dagang sebasar 0,66%. Beban operational juga
mengalami peningkatan akibatnya pendapatan dari kegiatan operasional juga mengalami
penurunan meskipun pendapatan yang lain mengalami sedikit kenaikan. Kejadian-
kejadian tadi menyebabkan pendapatan bersihnya menjadi menurun.
SOLVENCY ANALYSIS
Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
seluruh kewajibannya. Analisis solvabilitas dapat dijadikan tolok ukur
seberapa mampukah perusahaan membayar seluruh kewajibannya.
 1. Current Ratio
Current Ratio= Aset lancar/liabilitas lancar
Ratio dari tahun 2011-2012 naik 0,094 poin, hal ini dikarenakan Aktiva
perusahaan dan Liabilitas perusahaan naik. Kenaikan liabilitas pada tahun
2012 diimbangi dengan kenaikan aset perusahaan sehingga current ratio
perusahaan membaik. Dalam current ratio, rasio yang rendah menunjukkan
resiko likuiditas yang tinggi, sebaliknya rasio yang tinggi menunjukkan
adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan berpengaruh pada baik
buruknya profitabilitas perusahaan. PT. Indofood menunjukkan curret ratio
yang normal (normal berkisar angka 2).
2. Quick Ratio
Quick Ratio = Quick asset/liabilitas lancer

Quick ratio pada tahun 2011 dan tahun 2012 tidak mengalami perubahan
yang signifikan, hal ini dikarenakan tidak terjadi banyak perubahan pada
jumlah quick asset dan liabilitas. (angka yang terlalu tinggi,
mengindikasikan kelebihan kas ataupiutang, dan angka yang terlalu kecil
menunjukan resiko likuiditas yg tinggi).
ACCOUNT RECEIVABLE ANALYSIS
1. Receivables turnover
Receivables turnover menghitung berapa kali sebuah piutang berputar
dalam satu siklus penjualan. Siklus piutang:
piutang>tagihan>kas>persediaan>penjualan>piutang
Receivables turnover=Penjualan bersih/rata-rata piutang

Perputaran piutang pada tahun 2011 dan 2012 tidak mengalami banyak
perubahan. Hal ini dikarenakan penjualan bersih dan piutang tidak
meningkat/menurun secara signifikan.

2. Penjualan persediaan harian

Penjualan persediaan harian = rata-rata piutang/rata-rata penjualan bersih


RATIO OF FIXED ASSETS TO LONG - TERM LIABILITIES

Menujukkan ratio aset tidak lancar dengan liabilitas jangka panjang,


mengukur seberapa tanggungan liabilitas jangka panjang oleh aset tidak
lancar. Dari data perusahaan menujukkan bahwa setiap 1 liailitas ditangung
oleh 2,26 aset pada tahun 2011 dan 2,73 aset pada tahun 2012.
RATIO OF LIABILITIES TO STOCKHOLDER EQUITY
PROFITABILITAS ANALYSIS
Analisis profitabilitas merupakan evaluasi atas tingkat pengembalian
investasi perusahaan. Analisis ini berfokus pada sumber daya perusahaan
dan tingkat profitabilitasnya. Dan melibatkan identifikasi dan pengukuran
dampak berbagai pemicu profitabilitas
1. Ratio of net sales to asset
Menghitung seberapa efektif penggunaan assets dalam perusahaan. Dalam
perhitungan total assets tersebut dikurangi dengan long term investment.

Dari data diatas menujukkan bahwa sebarap efektif sebuah perusahaan


menggunakan assetsnya dalam menghasilkan sebuah profitabilitas, dari
tahun ke tahun tidak menujukkan perubahan yang significant dalam
menggunakan assetnya.
2. Rate earned on total assets
Menghitung profitabilitas total asset tanpa mempertimbangkan bagaimana
aset di dapatkan

Data diatas menujukkan bawha pada tahun 2011 dan 2012 pengembalian
asset dalam pengukuran secara keseluruhan atas profitabilitas menunjukkan
angka 8,5%
3. Rate earned on stockholder's equity
Mengukur profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham

Menujukkan bahwa sebarapa besar dan efektif dalam penggunaan saham


dalam menghasilkan profitabilitas, dari data diatas menujjukan angka yang
baik yaitu dan mengalami peningkatan yaitu 14.5% menjadi 17.3%.
4. Rate Earned on Common Stockholders’ Equity 
Return on common stock equity menyangkut tingkat penghasilan atau
return yang di peroleh atas nilai buku saham biasa. Pihak yang sangat
berkepentingan dengan ratio ini tentu saja para pemegang saham biasa,
karena hal ini akan menggambarkan keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan bagi pemilik perusahaan yang dalam hal ini
pemegang saham biasa

Data diatas menujjukan bahwa tingkat penghasilan bagi pemegang saham


biasa adalah 5,44% pada tahun 2011 dan 5,57% pada tahun 2012, sedikit
mengalami peningkatan
5. Earnings per share on common stock
Earning per share ( EPS), menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh
untuk setiap lembar saham biasa. Para calon pemegang saham tertarik
dengan earning per share yang besar, karena hal ini merupakan salah satu
indikator keberhasilan suatu perusahaan.

Hal ini menggambarkan bahwa pendapatan per lembar saham biasa adalah
sebesar Rp 159,3 pada tahun 2011 dan Rp. 163,1 pada tahun 2012. Namun,
hal ini tidaklah berarti bahwa jumlah EPS tersebut akan didistribusikan
semuanya kepada pemegang saham biasa, karena berapa jumlah yang akan
didistribusikan tergantung pada kebijaksanaan perusahaan dalam hal
pembayaran deviden.
BAB III
PENUTUP

Dalam pengambilan sebua keputusan yang akan dilakukan oleh PT.


Indofood Sukses Makmur Tbk dapat melihat dari beberapa unsur yaitu,
solvency measurer yang terdiri dari current ratio, quick ratio, account
receivable turnover, numbers of day sales in receivable, inventory turnover,
numbers of day sales in inventory, ratio of fixed asset to long term
liabilities, ratio of liabilities to stockholder equity, serta profitabilitas
yang meliputi ratio of net sales to assets, rate earned on total assets, rate
earned on stockholder equity, rate earned on common stockholder equity,
EPS on common stock, price earning ratio, dividend per share and dividend
yield. Diatas kami telah paparkan beberapa penjelasan dari semua unsur
yang terkait.
Laporan ini juga memuat basic analitical yang terbagi menjadi dua yaitu
horizontal dan vertical yang menujukkan bahwa comparative balance sheet,
income statement, retained earning, and schedule of current assets. Salah
satu contoh pada horizontal income statement menyatakan bahwa
keuntungan kotor PT Indofood Sukses Makmur mengalami peningkatan
meskipun harga pokok barang dagangnya mengalami kenaikan. Beban
operasi juga mengalami kenaikan, yang mengalami kenaikan yang cukup
tinggi adalah beban-beban operasi lainnya. Akibat dari kenaikan beban
yang harus dibayarkan, pendapatan bersih dari PT. Indofood mengalami
penurunan sebesar 2,90%
Laporan analisi kami menujukkan hampir semua data rasio normal seperti
pada current rasio yang menujukkan angka 1,9 dan 2,3 di tahun 2012. Ini
menujukkan bahwa setiap 1 hutang akan dijamin oleh 1,9 aktiva lancar dan
juga dari tahun k tehaun mengalami peningktan yang cukup significant.
Begitupun dengan unsur yang lain juga mengalami peningkatan setiap
tahun.

Anda mungkin juga menyukai