Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PRODUKSI DAN MANAJEMEN OPERASI

PT.INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk.

TUGAS DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

PENGANTAR BISNIS

Disusun

Oleh:

Kelompok 4

Andi Ilham (ES1120045)

Siti Utami (ES1120050)

Andi Moh.Ilham (ES1220052)

Sumitro Bahtiar (ES1220097)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SIDENRENG RAPPANG

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Pengantar Bisnis ini tepat pada waktunya yang berjudul “PRODUKSI DAN MANAJEMEN
OPERASI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk.”. Makalah ini berisikan
tentang informasi mengenai Manajemen Operasi, Input dan Output perusahaan, proses
produksi, Sepuluh keputusan strategis Standard Operation procedure (SOP) di PT.Indofood
CBP Sukses makmur Tbk. Cabang bandung. Kami tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampuh yang memberikan banyak saran kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini dan juga kepada semua pihak yang telah mendukung kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
“Tak ada gading yang tak retak.” Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pembaca.

Pangkajene, 03 November 2020

Penyusun

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................5
1.3 Tujuan dan Manfaat.................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.......................................................................................................................7
2.1 Manajemen Operasi..................................................................................................7
2.2 Input perusahaan.......................................................................................................7
2.2.1 Tenaga Kerja......................................................................................................8
2.2.2 Bahan Baku.........................................................................................................8
2.3 Proses Produksi Yang Terjadi di PT ISM............................................................12
2.4 OutputPT Indofood Sukses Makmur TBK...........................................................14
2.5 Sepuluh Keutusan Strategis Perusahaan..............................................................16
1.6 penerapan sepuluh keputusan operasi PT Indofood Sukses Makmur tbk........17
2.7 standard operating procedure (SOP).........................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant
dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang
perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada bulan Mei
1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah satu cabang
dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di Jakarta dan
mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada
sebanyak 200 orang
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di
lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan.
Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15
kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak,
Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung
dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini
bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah sekitar kota
dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan
segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
PT indofood sukses Makmur Tbk, mulai bergerak dipasar internasional dengan
mengekspor mie instan ke beberapa negara. Pada beberapa dekade terakhir, Indofood
telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
mengadakan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, dimulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk
akhir yang tersedia di pasaran.
Divisi mie instant merupakan divisi terbesar di Indofood grup dan pabriknya tersebar
di 15 kota di Indonesia. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup dan
mampu untuk didistribusikan secara merata di seluruh kota, sehingga produk dapat
diterima oleh konsumen dalam keadaan segar dan mendukung program pemerintah
melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
Adanya permintaan yang semakin meningkat menyebabkan PT Indofood CBP Sukses
Makmur tbk. mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan
mendirikan pabrik II. Pada tanggal 5 Februari 2004, PT Indofood CBP Sukses
Makmur tbk. memperoleh sertifikasi dari badan akreditasi SGS International of
Indonesia. Hal ini ditunjukkan melalui slogan yang terdapat pada logo Indofood “The
Symbol of Quality Foods” atau “Lambang Makanan Bermutu” yang mengandung
konsekuensi bahwa hanya produk bermutulah yang dihasilkan. Produk bermutu tidak
hanya diproduksi dari bahan baku pilihan, melainkan juga diproses secara higienis
serta memenuhi unsur kandungan gizi dan halal. PT Indofood CBP Sukses Makmur
tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh perusahaan
disesuaikan dengan kebutuhan kosumen, baik dalam segi kuantitas maupun kualitas
produk.

1.2 Rumusan Masalah


masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
1. Apakah manajemen operasi itu ?
2. Apa sajakah jenis input perusahaan ?
3. Bagaimana proses produksi yang terjadi di PT Indofood Sukses Makmur Tbk?
4. Bagaimana output PT Indofood Sukses Makmur Tbk ?
5. Apa sajakah sepuluh keputusan operasi strategis itu ?
6. Bagaimana penerapan sepuluh keputusan operasi strategis di PT Indofood
Sukses Makmur Tbk cabang Bandung ?
7. Apa standard operating procedure (SOP) di PT Indofood Sukses Makmur
Tbk?
8. Bagaimana flow diagramnya ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui apa itu manajemen operasi ?
2. Mengetahui sajakah jenis input perusahaan ?
3. Mengetahui proses produksi yang terjadi di PT Indofood Sukses Makmur
Tbk?
4. Mengetahui output PT Indofood Sukses Makmur Tbk ?
5. Mengetahui sepuluh keputusan operasi strategis itu ?
6. Mengetahui penerapan sepuluh keputusan operasi strategis di PT Indofood
Sukses Makmur Tbk cabang Bandung ?
7. Mengetahui standard operating procedure (SOP) di PT Indofood Sukses
Makmur Tbk?
8. Mengetahui flow diagramnya ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Manajemen Operasi


Manajemen operasi meliputi sejumlah aktivitas. Perubahan bentuk bahan dan
sumberdaya lain menjadi barang dan jasa merupakan bagian dari manajemen operasi.
Tujuan perubahan sumberdaya menjadi barang dan jasa ini adalah untuk memberikan
utilitas kepada konsumen. Utilitas ialah kemampuan produk untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Meskipun terdapat empat macam utilitas, yang meliputi bentuk,
tempat, waktu, dan kepemilikan, manajemen operasi dan produksi berfokus pada
penciptaan utilitas bentuk. Utilitas bentuk diciptakan dengan mengubah hasil produksi
menjadi produk akhir atau produk siap pakai.
Pengawasan kualitas produk juga merupakan pertanggungjawaban manajer
operasi yang tidak dapat diabaikan. Barang atau jasa yang diproduksi dengan kualitas
rendah akan menurungkan minat konsumen. Manajemen operasional memiliki
hubungan langsung dengan bagian input dan output perusahaan. Salah satu contoh
manajemen operasional dari PT Indofood CBP Sukses Makmur cabang Bandung.

PT. Indofood Sukses Makmur cabang Bandung merupakan salah satu bagian dari
noodle division, PT. Indofood Sukses Makmur memiliki areal kantor dan pabrik
seluas 61.640 m². Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan kota
Bandung, Cimahi, Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut,
Sukabumi, Cianjur, Indramayu, dan Sumedang.

PT. Indofood Sukses Makmur TBK cabang Indofood Grup yang bergerak
dibidang mie instan merupakan pelopor dalam industri makanan olahan di Indonesia.
Saat ini perusahaan menjadi perusahaan pengolahan mie terdepan dan memegang
market leader pada masing-masing brand yang dimilikinya.

2.2 Input perusahaan


Input PT Indofood Terdiri dari Modal, Tenaga Kerja, Bahan Baku, dan Material
Lainnya. PT Berikut adalah perbandingan data Nilai Input PT Indofood Sukses
Makmur TBK pada Tahun 2007 dan 2008:

2.2.1 Tenaga Kerja


Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu
sekitar 70% merupakan pegawai pabrik dan 30% adalah staaf manajemen. Tingkat
pendidikan yang dimiliki oleh karyawan bervariasi mulai dari SD sampai dengan
Strata Satu.
Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap
kepercayaan pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan
inovasi tenaga kerja adalah melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan
terdiri dari tiga kategori, yaitu pelatihan dasar, pelatihan teknis fungsional, dan
pelatihan manajerial.

2.2.2 Bahan Baku


1. Bahan Baku Utama
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan beberapa bahan baku dalam
pembuatan mie instan. Bahan baku yang digunakan didatangkan dari beberapa
perusahaan yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Adapun bahan baku tersebut adalah :

a. Tepung Terigu
Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu
dalam pembuatan mie instan, antara lain memberi atau membentuk adonan
selama proses pencampuran, menarik atau mengikat bahan lain dan
mendistribusikan secara merata, mengikat gas selama proses penggorengan,
membentuk struktur mie instan, serta sebagai sumber karbohidrat dan protein.
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai
bahan baku utama, yaitu strong flour (tepung keras cap Cakra Kembar),
medium flour (tepung setengah keras cap Segitiga Biru) dan soft flour (tepung
lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga jenis tepung tersebut bukan dianggap kelas-
kelas mutu tepung, tetapi mempunyai klasifikasi khusus sehingga akan
disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga jenis tepung tersebut
sudah mengandung telur sehingga mempunyai kadar protein tertentu. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan penanganan dalam proses pembuatan mie
instan. Adapun standar bahan baku tepung terigu dapat terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Standar Bahan Baku Tepung Terigu


No. Jenis Tepung pH Kadar Air (%) Gluten (%) Protein (%)
1. Cakra Kembar 5,5-6,8 14,5 (max) 31 (min) 13
2. Segitiga Biru 5,5-6,8 14 (max) 25 (min) 10,5-11,5
3. Segitiga Hijau 5,5-6,8 14 (max) 21 (min) 9

Tepung terigu cap Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu paling baik
untuk pembuatan roti dan mie karena memiliki kandungan protein yang paling
tinggi, yaitu sebesar 13 % yang dihasilkan dari 100% hard wheat.

b. Tepung Tapioka
Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih
keras, sehingga adonan mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan.
Tepung tapioka yang baik digunakan untuk pembuatan mie instan adalah 
memiliki pH 4-8 dan kadar pati 80%. Tepung tapioka ini diperoleh dari
perusahaan Darma Grindo, Lampung. Tepung tapioka ini dikemas dalam
karung dengan berat per karung 50 kg.

2. Bahan Baku Penunjang

a. Air

Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol


kepadatan dan suhu adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan
lainnya, sehingga bahan-bahan tersebut dapat tersebar secara merata dalam
adonan. Air yang digunakan harus air bersih, baik secara kimiawi maupun
mikro biologis dan berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM).

b. Alkali

Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur


keasaman, pengental, pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa
yang aman untuk dikonsumsi dan berfungsi untuk membuat bentuk, warna,
rasa dan mutu mie instan lebih baik.
Identifikasi kebutuhan bahan baku adalah penentuan jumlah bahan baku
yang diperlukan untuk produksi mendatang. Identifikasi tersebut dilakukan
berdasarkan perkiraan penjualan produk mie instan yang dihasilkan
perusahaan dan pemakaian bahan baku pada periode sebelumnya.
3. Pemasok Bahan Baku

PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa
pemasok (supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material)
dan bahan pendukung lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk
pengadaan bahan baku dan bahan pendukung produksi mie instan dapat dilihat
dibawah ini.

Tabel 2 Supplier Raw Material

No Material Supplier Lokasi


1 Tepung terigu Bogasari Flour Mills Jakarta
2 Minyak goreng Salim Ivomas Jakarta
3 Bumbu PT. Food Ingredient Cikampek
Development
4 Karton Packing Raci Pack Jakarta
Puri Nusa Bandung
5 Etiket Supermova Jakarta
Prima Makmur Jakarta
Respati Jakarta
Cipta Kemas Abadi Jakarta

Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk
melibatkan beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam
perusahaan, yaitu Departemen ASP, PPIC, Purchasing (Pembelian), Ware House
(Gudang), PDQC dan Finance and Accounting. Ke enam bagian ini memegang
peranan penting dalam pengadaan bahan baku baik secara langsung maupun tidak
langsung, sehingga produksi dapat berlangsung karena ketersediaan bahan baku
tersebut.

4. Sistem Persediaan Bahan Baku


Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse
(Gudang). Dalam manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk
terdapat penanganan bahan baku, yaitu :

a. Penerimaan
Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan
mengontrol jumlah yang diterima berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan
selanjutnya Departemen Quality Control akan mengambil contoh untuk
memeriksa mutu yang telah ditetapkan. Perhitungan jumlah bahan baku
tepung terigu dan tepung tapioka akan disesuaikan dengan standar yang telah
ditetapkan oleh Divisi Noodle, PT ISM, Tbk. Tepung tapioka mempunyai
berat 50 kg per zak, dan perusahaan telah memperhitungkan rendemen,
sehingga berat per zak 49,85 kg. Sedangkan untuk tepung terigu, berat per
zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah memperhitungkan rendemennya
sehingga berat per zak 24,55-24,85 kg.
b. Penyusunan

Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara
diangkat oleh kuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau
kontainer, bahan baku terlebih dahulu ditumpuk secara bersilang agar saling
mengunci antar satu lapisan dengan lapisan lainnya di atas palet, sehingga
bahan baku tidak terkontak langsung dengan lantai. Tinggi tumpukan
maksimal tepung adalah 10 zak per palet.

c. Pengeluaran
Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out (FIFO)
yaitu bahan baku yang pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu
dari gudang untuk proses produksi. Hal ini berkaitan dengan sifat bahan baku
yang mempunyai batas kadaluarsa dan kerugian akibat penyimpanan yang
terlalu lama. Bahan baku tepung terigu mempunyai batas penyimpanan di
gudang bahan baku, yaitu satu bulan. Pada cuaca panas, penyimpanan
melebihi satu bulan akan menimbulkan kutu pada tepung terigu.
2.3 Proses Produksi Yang Terjadi di PT ISM

Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran),
pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukusan),
cutting and folder (pemotongan dan pencetakan), frying (penggorengan), cooling
(pendinginan) dan packing (pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap
adalah :

a. Mixing atau Pencampuran


Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang
terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa
ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau
homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau
dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses
pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35oC.

b. Pressing atau Pengepresan


Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin
pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll
press. Adonan akan mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi
pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll
press sehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak
terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung
dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan
adalah 1,12 – 1,18 mm.

c. Slitting atau Pembentukan Untaian


Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian
siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke
dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga
terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur.
d. Streaming atau Pengukusan
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter
secara kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang memiliki
tekanan upa yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan
berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65 oC. Tujuannya adalah
memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses
streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang
menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak,
elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses
penggorengan atau frying.

e. Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan


Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran
tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian
mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan
menggunakan alat berupa pisau yang berputar.

f. Frying atau Penggorengan


Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok
pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam
hal ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu.
Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie
dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4%
sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.

g. Cooling atau Pendinginan


Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah
kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam
ruangan tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie
panas yang keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C
sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah
sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama
beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada
permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur.
Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.

2.4 OutputPT Indofood Sukses Makmur TBK

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi
yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan
selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun
kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna
memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya selera konsumen.

Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan
terdiri dari 2 kelompok besar yaitu :

1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan


2. Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng
melainkan dikeringkan.

Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak
bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie
dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami
penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie
tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton
seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan
Nb: data diatas merupakan Daftar produk yang di produksi PT Indofood Sukses Makmur.
2.5 Sepuluh Keutusan Strategis Perusahaan
Berikut sepuluh keputusan strategis manajemen operasi yang mendukung misi dan
menerapkan strategis suatu perusahaan.

1. Perancangan Barang dan Produsi

Perancangan barang dan jasa menetapkan sebagian besar proses transformasi


yang akan dilakukan. Keputusan biaya, kualitas, dan sumber daya manusia
bergantung pada keputusan perancangan. Perancang biasanya menetapkan biaya
terendah dan kualitas tinggi.

2. Kualitas

Ekspektasi pelanggang terhadap kualitas harus ditetapkan, peraturan dan prosedur


dilakukan untuk mengidentifikasi serta mencapai standar kualitas tersebut.

3. Perancangan Proses dan Kapasitas

Pilihan-pilihan proses tersedia untuk barang dan jasa. Keputusan proses yang
diambil membuat manajemen mengambil komitmen dalam hal teknologi,
kualitas, penggunaan sumber daya manusia, dan pemeliharaan yang spesipik.
Komitmen pengeluaran dan modal ini akan menentukan struktur biaya dasar
suatu perusahaan.

4. Pemilihan Lokasi

Keputusan lokasi organisasi manufaktur dan jasa menentukan kesuksesan


perusahaan. Kesalahan yang dibuat pada langkah ini dapat memengaruhi
efisiensi.

5. Perancangan Tata Letak


Aliran bahan baku, kapasitas yang dibutuhkan, tingkat karyawan, keputusan
teknologi, dan kebutuhan persediaan memengaruhi tata letak.
6. Sumber Daya Manusia dan Rancangan Pekerjaan
Manusia merupakan bagian yang integral dan mahal dari keseluruhan rancangan
sistem. Karenanya, kualitas lingkungan kerja yang diberikan, bakat dan keahlian
yang dibutuhkan, dan upah harus ditentukan dengan jelas.

7. Manajemen Rantai Pasokan

Keputusan ini menjelaskan apa yang harus dibuat dan apa yang harus dibeli.
Pertimbangannya terletak pada kualitas, pengiriman, dan inovasi: semuanya harus
pada tingkat yang memuaskan. Kepercayaan antara pembeli dan penjual sangat
dibutuhkan untuk proses pembelian yang efektif.

8. Persediaan

Keputusan persediaan dapat dioptimalkan hanya jika peuasan pelanggang,


pemasok, perencanaan produksi, dan sumber daya manusia dipertimbangkan.

9. Penjadwalan

Jadwal produksi yang dapat dikerjakan dan efisien harus dikembangkan.


Permintaan sumber daya manusia dn fasilitas harus terlebih dahulu ditetapkan dan
dikendalikan.

10. Pemeliharaan

Keputusan harus dibuat pada tingkat kehandalan dan stabilitas yang diinginkan.
Sistem harus dibuat untuk menjaga kehandalan dan stabilitas tersebut.

1.6 penerapan sepuluh keputusan operasi PT Indofood Sukses


Makmur tbk.

Keputusan Operasi PT Indofood Tbk


Keunggulan bersaing Diferensiasi produk, biaya rendah
Perancangan barang dan jasa Produksi yang dilakukan oleh perusahaan
disesuaikan dengan pertimbangan pasar.
Mengembangkan inovasi guna memenuhi
kepuasan pelanggang, khususnya selera
konsumen.
Kualitas Peusahaan ini mencanangkan suatu
komitmen untuk menghasilkan produk
makanan bermutu, aman, dan halal untuk
dikonsumsi. Aspek kesegaran, higenis,
kandungan gizi, rasa, praktis, aman, dan
halal untuk dikonsumsi senantiasa
menjadi prioritas perusahaan ini untuk
menjamin mutu produk yang selalu prima.
Produk yang dihasilkan ke-15 pabrik yang
dimiliki indofood telah terstandarisasi
secara menyeluruh, diantaranya bahan
baku, parameter proses, mesin/peralatan,
manpower (tenaga kerja), dan barang jadi.
Perencanaan proses dan kapasitas Karakteristik perusahaan dalam
melakukan kegiatan produksi yang
dimiliki PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. Yakni bersifat mass
production, yaitu jenis barang yang
diproduksi relatif sedikit tetapi dengan
volume produksi yang besar, permintaan
produk tetap stabil demikian juga desain
produk jarang sekali berubah bentuk
dalam jangka waktu pendek atau
menengah.
Pemilihan lokasi Dalam memilih lokasi pabrik, PT
Indofood Sukses Makmur Tbk. Selalu
mempertimbangkan beberapa faktor yaitu:
1). Terletak dikawasan industri. 2).
Memiliki letak yang strategis sehingga
mempermudah dalam pengadaan bahan
baku dan pemasaran hasil produksi. 3).
Tersedianya fasilitas penungjang seperti
air, listrik, dan telepon. 4). Tersedianya
tenaga kerja dan bahan baku. 5). Untuk
memenuhi konsumen daerah Bandung
Perancangan tata letak Tata letaknya mendukung otomatisasi
produk yang berfokus pada produksi.
Sumber daya manusia dan rancangan Indofood akan terus berjuang sepanjang
pekerjaan tahun untuk lebih lanjut membina
hubungan tingkat baik disemua tingkat
staf dan manajemen untuk saling
menguntungkan. Program pelatihan juga
akan berjuang untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi dalam rangka
untuk membantu semua divisi dalam
mempertahangkan pasar dan keuntungan
dipasar yang semakin konpetitif. Berbagai
program pelatihan akan disajikan dalam
setahun, sementara program
pengembangan manajerial akan diperluas
kedalam divisi-divisi lain dari perusahaan
setelah peluncuran yang sukses di
Memasak minyak & Lemak dan Makanan
Bumbu Divisi
Manajemen rantai pasokan Hubungan dengan pemasok bersifat
jangka panjang
Persediaan Menjaga persediaan barang banyak untuk
memastikan semua permintaan terpenuhi
Penjadwalan Perencanaan produksi tepat
Pemeliharaan Karyawan sangat terlatih

2.7 standard operating procedure (SOP)


1. Deskripsi
PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. mengelola seluruh tahapan proses
produksi makanan, dimulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga
menjadi produk akhir yang siap untuk dijual kepada konsumen. SOP Proses
Bisnis PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. adalah sebagai berikut :

a. PT Indofood memiliki perkebunan yang bekerja sama dengan para


petani untuk mengelola hasil pertanian atau perkebunan yang akan
dijadikan sebagai bahan baku untuk memproduksi berbagai
produk.

b. Hasil dari pertanian atau perkebunan tersebut kemudian diolah


menjadi bahan baku yang siap untuk diproduksi di pabrik
Indofood, sehingga menjadi produk jadi yang siap untuk
dipasarkan.

c. Di pabrik Indofood, produksi semua bahan baku diolah sebaik


mungkin agar menjadi produk yang berkualitas tinggi. Di pabrik
Indofood tidak hanya terdapat kegiatan produksi, namun juga
kegiatan research yang berfungsi untuk mengendalikan komposisi-
komposisi yang digunakan dengan cara mengambil sampel secara
random dan menelitinya dalam sebuah ruangan laboratorium untuk
memastikan bahwa produk tersebut telah layak untuk dipasarkan
sebagai produk yang berkualitas.

d. Pengemasan dilakukan di dalam pabrik, dimana semua bahan baku


yang telah diolah dan menjadi produk jadi kemudian disortir ke
dalam ruangan pengemasan. Selanjutnya, tenaga kerja yang
memiliki kemampuan tinggi akan mengemas produk secara cepat
dan baik.
e. Distribusi merupakan komponen utama dalam kegiatan
operasional PT Indofood sebagai perusahaan Total Food Solutions.
PT Indofood tidak memiliki gudang penyimpanan di dalam
pabriknya. Setiap delapan jam sekali, produk jadi yang telah
dikemas langsung didistribusikan kepada outlet ritel atau pasar
tradisional. Melalui jaringannya yang luas, PT Indofood menjamin
pendistribusian produk ke wilayah-wilayah dilakukan secara baik
dan dalam waktu sesingkat mungkin, serta ketersediaan produk-
produk Indofood di hampir seluruh pelosok nusantara.

f. Pada tahap akhir, produk yang telah didistribusikan dari pabrik


kini telah tersedia di outlet ritel serta pasar tradisional yang berada
di setiap wilayah. Kegiatan transaksi jual beli dapat dengan mudah
terjadi, karena sistem pendistribusiannya yang luas sehingga
memudahkan konsumen untuk menemukan produk Indofood.

2. Flow Diagram
SOP Proses Bisnis PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. dapat digambarkan
dalam Flow Diagram sebagai berikut :
Flow Diagram SOP Proses Bisnis PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk.

DAFTAR PUSTAKA

Makalah Operasional Indofood. Docx-Scribd

Anda mungkin juga menyukai