LSE: ULVR
NYSE: UN
Didirikan : 1930
Georg Schicht
A. LATAR BELAKANG
PT Anugrah Lever - didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang pembuatan,
pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan
merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain
PT Technopia Lever - didirikan pada tahun 2002 dan bergerak di bidang distribusi,
ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos
Nomos
PT Knorr Indonesia - diakuisisi pada 21 Januari 2004
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22
Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92
yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama
perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri
Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998
dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal
(Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para
pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal
saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di hadapan
notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10
Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
Visi
Misi
1. Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari
2. Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih
menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi
orang lain
3. Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari
yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia
4. Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan
membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan.
1. Selalu bekerja dengan integritasBeroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada
orang-orang, sentuhan bisnis kami pada organisasi dan lingkungan selalu menjadi
pusat dari tanggung jawab corporate kami.
5. Bekerja dengan yang lainKami ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya
yang memiliki nilai dan standar yang sama dengan kami dalam bekerja. Peraturan
tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip bisnis kami, terdiri dari
sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang berhubungan
dengan karyawan, konsumen dan lingkungan.
Strategi adalah pendekatan (cara) umum yang dilakukan suatu organisasi atau
perusahaan untuk mencapai dan memperoleh tujuan. Sedangkan taktik adalah cara-cara
yang bersifat spesifik yang dilakukan untuk menerapkan strategi yang
dipilih. Nah, setelah kita mengetahui perbedaan dari kedua kata tersebut saya akan
membahas penerapan Manajemen Strategi dan taktik di perusahaan PT. Unilever
Indonesia Tbk.
a. Differensiasi Produk
Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik
menggunakan sistim pengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart
menjadi pemimpin bisnis eceran di amerika serikat. Sistem mili wal-mart
mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secara langsung kepada pemasok
ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir, terminal titik pejualan
mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan mengirimkan transaksi
pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer mengumpulkan
pesanan dari semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga
dapat mengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan teknologi
web. Sistem ini mampu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari
menyesuaikan persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.
c. Segmentasi Produk
Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila
dirancang dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah
atau kawasan tertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever
telah memiliki pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara. Hal ini
dilakukan agar setiap negara dapat membeli produk yang sesuai dengan keinginan dan
kebiasaan mengkonsumsi produk yang sangat erat hubungannya dengan cita rasa
negaranya.
Periklanan → semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau
jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
Penjualan Secara Pribadi → interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau
lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
Advertising
Consumer Sales Promotion
Trade Promotion and Co-Marketing
Packaging. Point Of Purchase
Personal Selling
Public relations
Brand Publicit
Corporate Advertising
The Internet
Direct Marketing
Experiantial contact: Event, sponsorship
Customer Service
Word Of Mouth
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia.Unilever
secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka.Setelah itu diberikan
pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan.Mereka tidak
langsung kerja tetapi ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur,
pemasaran, penelitian dan pengembangan.Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh
Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja
tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika
diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga maka perusahaan
menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
h. Strategi Operasi
Di sisi operasi, Unilever Indonesia memperhatikan efisiensi dan efektivitas
penggunaan air di pabrik Rungkut, Jawa Timur dalam strategi winning with continous
improvement. Isu kelangkaan air dan sanitasi tidak luput dari perhatian Unilever
Indonesia. “Dengan menurunkan jumlah limbah produksi, kami menciptakan efisiensi
dan menurunkan biaya, yang pada akhirnya akan meningkatkan marjin dan
menurunkan resiko.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC adalah
komunikasi. Dengan komunikasi ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan
positif dan meminimalkan pesan negatif dari suatu brand, dengan sasaran
menciptakan dan menyokong brand relationship. Untuk membangun hubungan jangka
panjang, IMC juga digunakan untuk membangun dan memperkuat brand. Brand
relationship yang positif juga akan menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai
dari pemegang saham perusahaan tersebut
D. ANALISIS SWOT
1. Kekuatan (Strengths)
2. Kelemahan (Weaknesses)
3. Kesempatan (Opportunities)
4. Ancaman (Threats)
Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa
sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh
kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.
Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Melemahnya daya beli konsumen.
Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya
biaya pemasaran produk.
Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional
menjadi produk-produk luar negeri
Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan
yang membahayakan komunitas orang utan.
Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
E. MATRIKS SWOT
Jaringan distribusi
hingga ke daerah-
EFAS daerah
Maraknya pemalsuan
produk
Penghapusan subsidi
BBM
a. Strength
b. Weakness
TOTAL 14 1 2,3
Kondisi Eksternal Perusahaan
a. Opportunity
TOTAL 18 1 3,4
b. Threat
TOTAL 19 1 3,2