Anda di halaman 1dari 20

ASPEK – ASPEK PADA PERUSAHAAN

PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk.


( Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis )
“ Dosen : Muhamad Safi’i, S.Ikom., MM. ”

TUGAS KELOMPOK

Disusun Oleh :
BAMBANG NURDIANSYAH 161011250221
RELI SUSANTI 161011250239
SANIYATUL HASANAH 161011250224
UMI IRFANATUL KHOIRRIYAH 161011250249
RUANG / KELAS : A – 339 / 06SAKE009

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha

penyayang, Kami Panjatkan Puji serta syukur atas kehadirat-Nya yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-nya kepada Kami. Sehingga Kami dapat

menyelesaikan tugas kelompok ini untuk sebagai persyaratan pengajuan tugas.

Tugas ini telah Kami susun dengan maksimal dengan hasil diskusi, Sehingga

dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari

sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat

maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka Kami menerima

segala saran dan kritik dari pembaca terutama Dosen kami Bapak Safi’I agar Kami

dapat memperbaiki tugas ini atau karya ilmiah lainnya.

Akhir kata Kami berharap semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan memberikan sedikit pengetahuan penyusun.

Tangerang, 20 Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii


DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PROFIL PERUSAHAAN
1.1 Profil Perusahaan dan Sejarah ...................................................... 1
1.2 Visi dan Misi Perusahaan ……………………………………….... 2
1.3 Struktur Organisasi Perushaan …………………………………. ... 2
1.4 Perkembangan Perusahaan …………………………………. ........ 2
BAB III ASPEK – ASPEK STRATEGI PERUSAHAAN
3.1 Budaya Kerja Organisasi ……………………............................. 9
3.2 Peran Struktur Organisasi ……………………………………… 13
3.3 System Remunerasi ……………………. .................................... 15
3.4 Kompensasi ………………………………………….. ............... 16
3.5 Motivasi Kerja Dalam Organisasi Perusahaan ………………… 19
3.6 Komitmen Kerja Dalam Organisasi Perusahaan ……………. .... 21
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ……………………. ................................................ 9
4.2 Saran ………………………………………................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... ii
BAB I

PROFIL PERUSAHAAN

1.1 Profil dan Sejarah Perusahaan

Alfamart adalah sebuah Brand minimarket penyedia kebutuhan hidup sehari -

hari yang dimiliki oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Pada tahun 1989

merupakan awal berdirinya Alfamart, dengan dimulainya usaha dagang rokok dan

barang - barang konsumsi oleh Djoko Susanto dan keluarga yang kemudian

mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT. HM Sampoerna pada Desember 1989.

Pada tahun 1994 Struktur kepemilikan berubah menjadi 70% dimiliki oleh PT HM

Sampoerna Tbk dan 30% dimiliki oleh PT Sigmantara Alfindo (keluarga Djoko

Susanto).

PT. Alfa Minimart Utama (AMU) didirikan pada tanggal 27 Juli 1999, dengan

pemengang saham PT. Alfa Retailindo, Tbk sebesar 51% dan PT. Lancar Distrindo

sebesar 49%. PT. Alfa Minimart Utama (AMU) ini kemudian membuka Alfa

Minimart pada tanggal 18 Oktober 1999 berlokasi dijalan Beringin Raya, Karawaci

Tangerang.

Pada tanggal 27 Juni 2002, PT.HM Sampoerna Tbk secara resmi

merestrukrurisasi kepemilikan sahamnya di PT.Alfa Retailindo Tbk. Saham HM

Sampoerna di Alfa Retailindo yang semula 54,4% dikurangi menjadi 23,4%. Di sisi

lain, perusahaan rokok terbesar kedua di Indonesia akan mulai menggarap serius

pasar minimarket yang selama ini belum tergarap melalui Alfa.

Pada tanggal 1 Agustus 2002, kepemilikan beralih ke PT. Sumber Alfaria

Trijaya dengan pemegang saham PT.HM. Sampoerna, Tbk sebesar 70% dan
PT.Sigmantara Alfalindo sebesar 30%. Kemudian nama Alfa Minimart diganti

menjadi Alfamart pada tanggal 1 Januari 2003. Pada tahun 2005 Jumlah gerai

Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai hanya dalam enam tahun. Semua

toko berada di pulau Jawa.

Awal tahun 2006 PT HM Sampoerna Tbk menjual sahamnya, sehingga

struktur kepemilikan menjadi PT Sigmantara Alfindo (60%) dan PT Cakrawala

Mulia Prima (40%). Mendapat Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen

Mutu”.

Pertengahan 2007 Alfamart sebagai Jaringan Minimarket Pertama di Indonesia

yang memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu.

Jumlah gerai mencapai 2000 toko dan telah memasuki pasar Lampung. Awal 2009

menjadi perusahaan publik pada tanggal 15 Januari 2009 di Bursa Efek Indonesia

disertai dengan penambahan jumlah gerai mencapai 3000 toko dan juga memasuki

Pasar Bali.

1. Tahun 1989, berdiri sebagai perusahaan dagang aneka produk oleh Djoko

Susanto dan keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikannya dijual kepada

PT. HM Sampoerna pada Desember 1989.

2. Tahun 1994, struktur kepemilikan berubah menjadi 70 % PT. HM Sampoerna

Tbk dan 30 % PT Sigmantara Alfindo (keluarga Djoko Susanto).

3. Tahun 1999, Alfa Minimart pertama mulai beroperasi di Jl. Beringin Jaya,

Karawaci, Tangerang, Banten.

4. Tahun 2003, Alfa Minimart’ menjadi ‘Alfamart’.


5. Tahun 2005, jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1293 gerai hanya

dalam enam tahun. Semua toko berada di pulau jawa.

6. Tahun 2006, PT HM Sampoerna Tbk menjual sahamnya, sehingga struktur

kepemilikan menjadi PT Sigmantara Alfindo (60%) dan PT Cakrawala Mulia

Prima (40%). Mendapat Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen

Mutu”.

7. Tahun 2007, Alfamart sebagai Jaringan Minimarket Pertama di Indonesia yang

memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 untuk Sistem Manajemen Mutu, pada

saat itu jumlah gerai mencapai 2000 toko dan sudah memasuki pasar Lampung.

8. Tahun 2009, menjadi perusahaan publik pada tanggal 15 Januari di Bursa Efek

Indonesia, pada saat itu jumlah gerai mencapai 3000 toko dan sudah memasuki

pasar Bali.

9. Januari 2010, jumlah gerai lebih dari 3500.

10. Tahun 2012, Soft Launching Online Shopping dengan nama “Alfaonline” di

wilayah Tangerang

11. Tahun 2013, Menambah kepemilikan saham di PT Midi Utama Indonesia

menjadi 56.72% dan Pendirian anak perusahaan Alfamart Retail Asia Pte.Ltd

(Kepemilikan saham 100%)

12. Tahun 2014, Menambah kepemilikan saham di PT Midi Utama Indonesia

menjadi 86.72% dan memasuki pasar Philipines dengan joint venture melalui

Alfamart Retail Asia Pte.Ltd dengan mendirikan Alfamart Trading Philippines

Inc.
1.2 Visi Dan Misi Perusahaan

1. Visi

“ Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki masyarakat luas,

berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil, pemenuhan kebutuhan dan

harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global ”.

2. Misi

1. Memuaskan kebutuhan pelanggan/konsumen dengan memfokuskan diri pada

produk dan pelayanan yang berkualitas tinggi.

2. Mengimplementasikan etika bisnis dalam usahanya untuk memberikan yang

terbaik dalam setiap tindakan.

3. Berpartisipasi dalam pengembangan semangat wiraswasta dalam masyarakat.

4. Mengembangkan suatu organisasi global yang terpercaya, sehat, dan selalu

berkembang, yang dapat memberikan keuntungan pada konsumen, supplier,

karyawan, pemegang saham, dan masyarakat pada umumnya.

3. Budaya

Adapun Budaya dalam perusahaan adalah :

1. Integritas yang tinggi.

2. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik.

3. Kualitas & Produktivitas yang tertinggi

4. Kerjasama Team.

5. Kepuasan Pelanggan melalui standar palayanan yang terbaik.

4. Tag Line

“ Belanja Puas, Harga Pas “


1.3 Struktur Organisasi

Ada urutan atau posisi dalam perusahaan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk

adalah sebagai berikut :

Tugas masing-masing dari struktur organisasi :

Manajemen Atas

1. Board Of Commisionerss

1. Dalam melakukkan tugas dewan direksi pada kepentingan perusahan dan

sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan.

2. Kewengan khusus dewan komisaris bahwa dewan komisaris dapat

diamatkan dalam anggaran dasar untuk melaksanakkan tugas-tugas tertentu

direktur

3. Membuat risalah rapat dewan komisaris dan meyimpan salinan rapat.

4. Melaporkan kepada perusahaan kepada kepemilikan pengawasan yang telah

dilakukkan
5. Memberikan laporan tentang tugas-tugas pengawasan yang telah dilakukan

2. Audite Comitte

1. Melakukan penelaan terhadap informasi keuangan yang diterbitkan.

2. Penelaan atas ketaatan perusahaan terhadap undang-undang dibidang pasar

modal dan dibidang lain yang relavan.

3. Penelaan terhadap indepedensi dan objektivitas akuntan publik.

4. Penelaan terhadap kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh public

untuk memastikan semua resiko yang penting telah ditimbangkan.

5. Melakukan terdapat pengaduan yang terdapat yang berkaitan dengan

perusahaan.

3. President Director

1. Pemimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan

perusahaan.

2. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas-tugas dari karyawan dan kepala

bagian (manajer).

3. Menyetujui anggaran perusahaan.

4. Corporate Audit

1. Menyediakan penipuan deteksi, invertigasi dan pengalaman forensic

akuntansi dan keahlian untuk program monitoring.

2. Mengembangkan dan menetapkan prosedur investigasi dengan tren yang

tidak biasa atau pola anomaly untuk diposisi.

3. Berinteraksi dengan manajer senior.

4. Mendokumentasi kertas dan hasil audit & keterlibatan konsultan.


Manajemen Menengah & Bawah

5. Operation

1. Mengawasi kegiatan operasi.

2. Mengawasi keberadaan serta kondisi mesin dan peralatan

3. Membuat produk yang dipesan.

4. Membuat Keputusan harian sehubungan dengan kegiatan Alfamart.

6. Marketing

1. Bertanggung Jawab terhadap bagian pemasaran.

2. Bertanggung Jawab terhadap peroleh hasil penjualan dan pengguna

promosi.

3. Sebagai kordinator manajer produk dan manager penjualan.

4. Membuat Laporan pemasaran kepada direksi.

7. Merchandising & Procurement

1. Memajang/mendisplay dan menata produk.

2. Menjaga kebersihan produk pajangan.

3. Menjalankan semua program promosi perusahaan.

4. Menjalan tugas kunjungan sesuai dan rencana kerja.

8. Property & Devolepment

1. Mengekoordinasi kegiatan pengendalian property dan dilingkungan

wilayah usaha dan perusahaan lingkungannya

2. menyelenggarakan pengelohan data dan penyimpanan dokumen asli

propertynya

3. Menyiapkan laporan kegiatan divisi benar dan tepat waktu.


9. Information Technology

1. Bertanggung jawab memelihara system jaringan

2. Mengoptimalisasi perangkat it atau server yang ada di alfamart

10. Finance

1. Membuat, memeriksa, dan mengarsip faktur nota supplier, laporan AP/AR

untuk memastikan status utang piutang.

2. Membuat, mencetak tagihan dan surat tagihan untuk memastikan tagihan

untuk memastikan tagihan terkirim kepada pelanggan dengan benar dan

tepat waktu.

3. Menerima, memeriksa tagihan dari vendor dan membuat rekapannya untuk

memastikan pembayaran terkirim tepat waktu

11. Human Capital

1. Memperbaiki dan memperhatikan mutu karyawan.

2. menyedikan tenaga yang ahli dan sesuai dengan bidangnya masing masing.

12. Corporate Development

1. Bertugas merencanakan , merancang dan menyajikan presentasi yang

menarik dan proposal untuk pendekatan bisnis baru.

2. Memberikan bantuan monitoring kepada penjabat fundarising perusahaan.

13. Franchise

1. Menyediakan tempat usaha dan modal sejumlah tertentu bergantung pada

jenis waralaba yang akan dibeli.

2. Menjaga image produk waralaba.


14. Corporate Affair

1. Bertanggung jawab untuk semua komunikasi internal dan eksternal.

2. Mengurus hal-hal seperti bulletin karyawan, laporan bisnis tahun siaran

pers.

15. Bussines Development

1. Indetifikasi dan analisa bentuk kerjasama yang potensial.

2. Menjangkau mitra kerjasama untuk pengembangan bisnis baru.

3. Membantu dalam pembuatan strategi perusahaan untuk internal dan

eksternal.

1.4 Perkembangan Perusahaan

Sepanjang semester I/2019, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. terus melakukan

ekspansinya dalam pembukaan toko-toko baru. Direktur Keuangan dan Sekretaris

Perusahaan Sumber Alfaria Trijaya Tomin Widian mengungkapkan bahwa pada

periode tersebut, emiten berkode saham AMRT itu telah membuka sebanyak 165

toko baru sepanjang Januari-Juni 2019.

Dia menambahkan bahwa pada semester II/2019, perseroan akan melanjutkan

ekpansi pembukaan toko baru. Pada tahun ini, target toko baru yang dibuka

perseroan yakni sebanyak 500 toko. Pada akhir 2018, jumlah toko yang dimiliki

AMRT berjumlah 13.679 toko. “Capex [capital expenditure] yang dianggarkan

perusahaan selama 2019 sekitar Rp2 triliun dan kami peroleh dari internal

perusahaan dan juga eksternal pinjaman bank,” ujarnya kepada Bisnis, Senin

(9/9/2019).
Sementara itu, pada semester I/2019, perseroan mencatatkan pertumbuhan

penjualan pada toko yang sama sebesar 7%. AMRT memproyeksikan pertumbuhan

rerata penjualan per toko (same store sales growth/SSSG) mencapai 5% pada 2019.

Hingga semester I/2019, penjualan AMRT tumbuh 10,19% dari Rp32,82 triliun

pada semester I/2018 menjadi Rp36,16 triliun pada semester I/2019. Sementara itu,

laba bersih pada periode tersebut tumbuh 83,58% dari Rp218,08 miliar pada

periode yang sama tahun lalu menjadi Rp400,36 miliar.

AMRT memproyeksikan pertumbuhan pendapatan bakal berada pada kisaran

9%-10%. Perseroan menilai daya beli masyarakat selama 2019 ini, cukup baik dan

sudah ada pertumbuhan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kendati

demikian, perseroan akan tetap melakukan berbagai upaya untuk menghadapi

tantangan yang ada untuk mempertahankan pertumbuhan perusahaan. “Salah

satunya kami melakukan clustering toko-toko, sehingga toko-toko yang ada sesuai

dengan kebutuhan masyarakat sekitar di mana toko tersebut berada,” pungkasnya.


BAB II

ASPEK – ASPEK STRATEGI PERUSAHAAN

Ada beberapa upaya atau aspek – aspek strategi perusahaan dalam

menjalankan bisnisnya. Berikut beberapa aspek – aspek yang digunakan dan

penjelasannya.

2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran

SAT bergerak melalui format minimarket Alfamart. Gerai-gerai minimarket

Alfamart menjual produk-produk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan rumah

tangga antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, susu dan makanan/minuman,

permen, rokok serta barang personal care dan household care. SAT bergerak dalam

bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok

sehari-hari melalui kelas minimarket yaitu Alfamart. Toko waralaba merupakan

toko yang dimiliki dan dikelola oleh terwalaba dengan menggunakan merek

Alfamart dan sistem Alfamart (franchise) yang diatur dengan perjanjian waralaba

(franchise) yang diatur dengan perjanjian waralaba dengan SAT.

Dalam menghadapi persaingan industri ritel, beberapa strategi yang digunakan

dan telah diterapkan Alfamart saat ini diantaranya adalah pemilihan lokasi yag

menjangkau masyarakat, promo harga dan produk, pembukaan sebagian gerai

Alfamart dalam 24 jam, kemudahan pembayaran tidak tunai (non-cash), terdapat

fasilitas kartu anggota dan penerapan strategi lainnya. Penetapan strategi tersebut

merupakan beberapa strategi bersaing Alfamart dan dapat dijadikan sebagai

competitive strategy oleh Alfamart. Alfamart memfokuskan usahanya pada

penyediaan kebutuhan pokok dan sehari-hari dengan luas area penjualan tidak lebih
dari 250 m2. Target pasar Alfamart dapat dikelompokkan menurut tiga perspektif

berikut:

1. Geografis: area perumahan, fasilitas publik, gedung perkantoran

2. Demografis: ibu rumah tangga, anak-anak, kelas ekonomi menengah (SES

B&C = ekonomi menengah dan bawah)

3. Psikografis: kenyamanan, pelayanan yang ramah

2.2 Aspek teknik dan teknologi

Sejak 2003 lalu, Sumber Alfaria Trijaya telah menetapkan peta jalan

strategi pemasaran digital untuk menjadi pemain utama di industri ritel

Indonesia. Jumlah penduduk sudah mencapai sekitar 258 juta jiwa, sekitar 60

persennya merupakan generasi dengan usia di bawah 30 tahun. Perseroan

dengan jaringan offline store yang mencapai lebih dari 13.168 unit menguatkan

loyalitas pelanggan lewat ekosistem digital (offline to online atau O2O).

Direktur Pemasaran Sumber Alfaria Trijaya, Ryan Alfons Kaloh

menyatakan dalam 14 tahun terakhir perusahaan telah membangun inisiatif

digitalisasi pemasaran lewat website Alfamartku.com maupun berbagai media

sosial, seperti Facebook, Twitter, Line, dan Instagram. Memasuki fase terakhir

transformasi digital, perusahaan bersiap memasuki fase baru yang disebut

personalisasi atau pendekatan one to one. Idenya menggabungkan

jaringan offline (luring) terhadap saluran digital untuk memberikan

pengalaman pelanggan yang terintegrasi demi memenangkan hati pelanggan

karena efisiensi dan layanan adalah kunci untuk menjadi pemenang di bisnis

ritel.
Sejauh ini, perusahaan memiliki 5 program digital, termasuk Alfa Mikro

App atau aplikasi yang digunaan toko binaan Alfamart untuk melayani pesanan

lewat POS dan pesanan daring; Alfamind atau jaringan toko virtual 3D yang

saat ini jumlahnya sudah lebih dari 1,000 unit; Alfa Chart atau agregator bagi

grosir; Alfa Purchase Point atau fasilitas yang yang dilengkapi perangkat gawai,

yang memungkinkan pengunjung di setiap toko Alfamart bisa melakukan

pemesanan untuk produk-produk yang hanya ada di Alfacart dan AlfaGift atau

platform untuk penawaran dan promosi dari perusahaan.

Rencananya Alfamart juga bakal meluncurkan kembali Alfa Gift versi terbaru.

Aplikasi itu disebut memiliki fitur-fitur baru dan dikombinasikan dengan sistem

membership yang sudah ada.

2.3 Aspek Manjemen

Adapun analisa aspek manjemen perusahaan adalah :

1. Pemantauan lingkungan baik secara internal dan eksternal.

2. Pemantauan profil perusahaan untuk mengidentifikasi Strength( kekuatan)

dan weakness (kelemahan)

3. Formulasi Strategi termasuk mengembangkan visi misi dan tujuan

perusahaan. Pada tahap ini lebih ditekankan pada aktivitas utama yaitu

menyiapkan strategi alternative, pemilihan strategi, dan menetapkan strategi

yang akan digunakan.

4. Implementasi strategi yang mengharuskan perusahaan untuk menetapkan

tujuan tahunan, menetapkan kebijakan, memotivasi karyawan,

mengalokasikan sumber daya manusia, menetapkan struktur organisasi


yang efektif, menyiapkan anggaran, mengembangkan sistem informasi, dan

menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.

5. Evaluasi dan pengawasan kinerja nyata suatu perusahaan.

Keunikan dan kekuatan penawaran Alfamart didasarkan pada pemahaman atas

kebutuhan konsumen dengan menawarkan kebutuhan pokok dengan harga yang

terjangkau, layanan yang ramah dan bersahabat, suasana berbelanja yang bersih dan

nyaman, serta lokasi yang mudah dijangkau. Alfamart telah menerapkan misi

mereka untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Secara konsep manajemen

strategik ,lokasi lokasi penetapkan gerai gerai alfamart telah ditentukan dengan

perhitungan yang matang. Strategi pemilihan lokasi inilah yang menentukan efektif

tidaknya suatu gerai dari alfamart.

2.4 Aspek SDM

Karyawan sebagai aktor terpenting dalam kesuksesan bisnis eceran. Karyawan

yang tanggap, terampil dan cekatan secara langsung dapat mengoptimalkan layanan

yang diberikan oleh sebuah toko. Karyawan Alfamart mendapat perbekalan

pengetahuan dan praktek di dalam toko sejak diterima menjadi karyawan. Pada

saat sebelum bekerja karyawan diberikan pelatiha selama satu minggu menurut

kriteria posisi yang dipegangnya. Materi yang diberikan secara umum oleh semua

karyawan adalah standar prosedur pelayanan prima di toko, materi pelaksanaan

operasional SO, penanganan keluhan konsumen dan materi lainnya.

Khusus untuk kasir diberikan materi kecantikan (beauty class). Seiring

perjalanan waktu, pelayanan toko akan mengalami perubahan seiring dengan


perubahan segmen pasar, perilaku konsumen dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu program pelatihan dan pengembangan karyawan terus dilakukan

secara berkala setiap bulan secara bergantian tergantung dari materi pelatihan.

Kebijakan terhaadap Karyawan

1. Peraturan Perusahaan / Company Regulations

2. Keterbukaan kebijakan dan informasi / Transparency of policy and information

3. Suasana kerja yang kondusif / Condusive working environment

4. Kompensasi dan benefit / Benefit and compensation

5. Pengembangan karir dan training / Training and career development

6. Persamaan kesempatan / Equal opportunities

7. Kesempatan mengaktualisasikan keterampilan, bakat dan hobi / Skill, talent and

hobies actulization

Dalam penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia dan operasi serta

penambahan bahan baku, Alfamart juga selalu menambah sumber daya manusia

baru apabila gerai baru dibuka. Namun seluruh manajemen sumber daya manusia

dilakukan secara terpusat di manajemen pusat Alfamart. Pengusaha terwaralaba

hanya menerima keuntungan tanpa menjalani sendiri proses operasi karena semua

implementasi manajemen dilakukan terpusat.

2.5 Aspek Financial


DAFTAR PUSTAKA

http://yes-sejarah.blogspot.com/2017/05/sejarah-dan-profil-pt-sumber-alfaria.html

http://apriyanto-apri.blogspot.com/2013/03/tugas-2-visi-misi-budaya-dan-tag-line.html
http://salam-4580.blogspot.com/2017/09/pt-sumber-alfaria-trijaya-tbk.html

https://market.bisnis.com/read/20190911/192/1147153/alfamart-amrt-lanjutkan-

ekspansi-gerai-baru

http://tipsblogpedia.blogspot.com/2014/04/analisa-strategi-pemasaran-alfamart.html

https://www.wartaekonomi.co.id/read170249/mengulik-strategi-pemasaran-digital-

alfamart.html

http://erwinpurwindiyanto.blogspot.com/2012/12/pt-sumber-alfaria-trijaya-tbk.html

http://msdm1620200025.blogspot.com/2018/04/msdm-alfamart.html

Anda mungkin juga menyukai