Sidomuncul
Oleh :
Ahmad Febri Yogi
2010 / 56486
disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs.
Wisnu Kaltim.
Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kec. Bergas, Ungaran, dengan
luas 29 ha tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan
Sosial Republik Indonesia, dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11 November
2000. Saat peresmian pabrik, SidoMuncul sekaligus menerima dua sertifikat
yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat
inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu
berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas
7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan
pendukung lingkungan pabrik.
Visi
Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat
dan lingkungan
Misi
Meningkatkan mutu pelayanan dibidang herbal tradisional
Mengembangkan
research,
penelitian
yang
berhubungan
dengan
Bantuan sosial
Seminar kesehatan
e. Professional
Perusahaan sido muncul mempunyai tenaga ahli dari berbagai disiplin
ilmu, konsultan yang ahli dibidangnya. Perusahaan tidak ingin
menghasilkan limbah yang merusak alam, untuk menangani limbah
air limbah dapat diolah menjadi air yang biasa digunakan untuk
menyiram tanaman. Sedangkan limbah padat dari buangan sisa
ektraksi akan diolah menjadi pupuk organik.
f. Karyawan
Dalam meningkatkan produknya PT Sidomuncul didukung oleh
karyawan
yang
mempunyai
keahlian.
Untuk
meningkatkan
j. Performance
Perusahaan Sido Muncul menghasilkan produk higienis dan produkproduk Sido Muncul telah dikenal oleh masyarakat.
c. Perantara
Perusahaan Sido Muncul mempunyai banyak distributor untuk memasarkan
produknya kepada konsumen seperti : Toko obat, Apotik, Toko klontong,
Swalayan, Warung jamu, Kasongan dan toko kecil lainnya
d. Pelanggan
Perusahaan Sido Muncul telah mempunyai pelanggan dari masyarakat kelas
atas menengah dan kebawah karena biasanya masyarakat lebih memilih
produk herbal atau alami dari pada obat-obatan yang mengandung zat kimia
karena pada obat-obatan zat kimia akan menimbulkan efek samping terhadap
tubuh.
e. Publik
Jamu biasanya lebih banyak di konsumsi oleh masyarakat pedesaan atau
masyarakat tradisional karena jamu dibuat berdasarkan pengalaman dari
nenek moyang yang turun menurun. Sehingga perusahaan Sido Muncul
mengambil pengalaman tersebut kemudian memproduksi berbagai jenis jamu
yang dapat bermanfaat menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek
samping.
2. Lingkungan Makro
a. Lingkungan ekonomi
1) Ketidak seimbangan pasar terhadap harga bahan baku menyebabkan
produksi jamu tidak dapat memproduksi maju mundurnya suatu usaha.
pemerintah.
Hal-hal
mengenai
konsumsi
dan
pekerjaan
B. Analisis SWOT
Mengembangkan kemampuan, pada waktu-waktu tertemtu kepada karyawan
diberikan kesempatan mengikuti pelatihan, kursus, maupun seminar. Untuk
mendukung pengembangan, PT.Sido Muncul juga merekrut konsultan yang ahli
dibidangnya, misalnya: apoteker, dokter umu, dokter gigi dan spesialis.
Dari kasus yang ada pada PT. Sido Muncul tersebut dapat dirumuskan analisis
SWOT sebagai berikut:
Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi Untuk Mengetahui Kekuatan
(Strength)
Faktor Strategis
Nilai
Bobot
Rating
Skor
0,23
0,69
0,18
0,54
0,18
0,54
0,18
0,54
0,23
0,92
17
16
3,23
Total
Ukuran pembobotan :
1 = Sedikit Penting
1 = Sedikit Kuat
2 = Agak Penting
2 = Agak Kuat
3 = Penting
3 = Kuat
4 = Sangat Penting
4 = Sangat Kuat
Nilai
Bobot
Rating
Skor
0,5
-3
-1,5
0,5
-2
-1
Total
Ukuran pembobotan :
1 = Sedikit Penting
1= Sedikit Lemah
2 = Agak Penting
2= Agak Lemah
3 = Penting
3= Lemah
4 = Sangat Penting
4= Sangat Lemah
-5
-2,5
Nilai
Bobot
Rating
Skor
0,4
1,2
Selera masyarakat
0,3
0,9
0,3
0,9
10
3,0
Total
Ukuran pembobotan :
1 = Sedikit Penting
1= Sedikit Berpeluang
2 = Agak Penting
2= Agak Berpeluang
3 = Penting
3= Berpeluang
4 = Sangat Penting
4= Sangat Berpeluang
Nilai
Bobot
Rating
Skor
0,3
0,9
0,3
0,9
0,3
0,6
0,9
11
2,4
Total
Ukuran pembobotan :
1 = Sedikit Penting
1 = Sedikit Mengancam
2 = Agak Penting
2 = Agak Mengancam
3 = Penting
3 = Mengancam
4 = Sangat Penting
4 = Sangat Mengancam
= 3,0
= -2,4
horizontal,
konsentrik,
diversifikasi
diversifikasi
horizontal,
konglomerat,
atau
strategi
diversifikasi
kombinasi
D. Analisis BCG
Matriks BCG adalah perangkat strategi untuk memberi pedoman pada
keputusan alokasi sumber daya berdasarkan pangsa pasar. Matriks BCG
merupakan empat kelompok bisnis, yaitu:
1. Bintang (Star)
Mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan
profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi
dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi
yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka.
Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan
arus kas ositif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang
untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya.
2. Tanda tanya (Question Mark)
Memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing
dalam industri ang bertumbuh pesat. Bisnis ini disebut tanda tanya karena
organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan
Sedang
2,0-2,9
Rendah
1,0-1,99
I
Pertumbuhan
(konsentrasi
melalui
intergrasi
vertikal)
IV
Stabilitas
(hati-hati)
VII
Pertumbuhan
(diversifkasi
konsentrik)
Rata-rata
2,0-2,99
II
Pertumbuhan
(konsentrasi melalui
intergrasi Horizontal)
Lemah
1,0-1,99
III
Penciutan
(TurnAround)
V
VI
Stabilitas/pertumbuhan
Penciutan
(tidak ada perubahan (Captive Company atau
profit
Divestment)
strategi/konsentrasi
melalui integrasi
horizontal)
VIII
Pertumbuhan
(Diversifikasi
Konglomerat)
IX
Liquidasi
(Bangkrut/Liquidasi)
Berdasarkan nilai IFE dan EFE yang telah dianalisis yaitu IFE bernilai
2,74 dan EFE bernilai 2,45, maka PT Sido Muncul termasuk ke
dalam
kuadran
V.
Kuadran
V
merupakan
daerah
Stabilitas/Pertumbuhan atau dapat juga diartikan bahwa perusahaan
tersebut sudah mencapai stabilitas perusahaan sehingga harus
dijaga, namun di sisi lain perusahaan tersebut masih dapat terus
tumbuh dan mengembangkan diri.
Melalui analisis Matriks I - E dan hasil identifikasi masingmasing faktor strategis eksternal dan internal melalui Matriks
SWOT, diperoleh beberapa alternatif strategi yang sesuai untuk
pengembangan usaha PT Sido Muncul, yaitu :
Strategi penetrasi pasar
2. Tahap Pencocokan
Berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal meliputi:
3. Tahap Keputusan
Melibatkan satu teknik saja yakni:
Tahap Keputusan
Adalah tahap ketiga dari kerangka tiga tahap dalam pemilihan strategistrategi alternatif. Analisis dan intuisi menjadi landasan bagi pengambilan
keputusan perumusan strategi setelah melalui teknik-teknik pada tahap
pencocokan (matching stage). Teknik matrik ini secara objektif menunjukkan
strategi mana yang terbaik. QSPM strategi menggunakan analisis input dari tahap
1 dan hasil pencocokan dari analisis tahap 2 untuk secara objectif dijalankan
diantara strategi-strategi alternatif. QSPM adalah alat yang memungkinkan para
penyusun strategi mengevaluasi berbagai strategi alternatif berdasarkan faktorfaktor keberhasilan penting eksternal dan internal yang telah diindentifikasi
sebelumnya. Seperti halnya alat analitis strategi yang lain, QSPM membutuhkan
penilain intuitif yang baik.
e. Langkah 5.
Hitunglah Skor Daya Tarik Total (Total Attractiveness Score - TAS).
Didefinisikan sebagai hasil kali antara Langkah 2 dan Langkah 4. Semakin tinggi
skor daya tarik totalnya semakin menarik pula skor alternatifnya.
f. Langkah 6.
Hitunglah jumlah keseluruhan Daya Tarik Total. Jumlah Keseluruhan Skor Daya
Tarik Total (Sum Total Attractiveness Score - STAS) menunjukkan strategi yang
paling yang paling menarik disetiap rangakaian alternatif.