Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI MARKET CHALLENGER

(PENANTANG PASAR)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas seminar manajemen


pemasaran

Dosen Pengampu : Totok Wibisono, SE, MM

Hari : Sabtu, Pukul 18.30 WIB

Disusun Oleh :

1. Nofie Saras Wati B.131.14.0690


2. Desta Angelia Putri B.131.14.0789
3. Rima Nurjanah B.131.14.0788
4. Novi Suranto B.141.14.0033
5. Refga Sapta A B.131.13.0289
6. Imdadul Ahbab B.131.13.0406

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG

2016
I. LATAR BELAKANG MASALAH

Mie Sedaap adalah merek mi instan yang diproduksi oleh Wings Food dan produk mi
instan populer kedua di Indonesia. Diluncurkan pada tahun 2003, tiga puluh satu tahun
setelah Indomie selain di Indonesia, Mie Sedaap juga dijual di luar negeri, antara lain
Malaysia dan Nigeria. Pada tahun 2008 Mie Sedaap meluncurkan kemasan baru dengan
formula baru Diperkaya 7 Vitamin. Pada tahun 2009 Mie Sedaap meluncurkan rasa barunya,
Rasa Kari Spesial dengan Bumbu Kari Kental dan Rasanya Nendang. Pada tahun 2011 Mie
Sedaap meluncurkan rasa barunya, Rasa Ayam Spesial dengan tagline Mantap Kaldunya.
Saat ini, Mie Sedaap merupakan saingan dari Indomie. Lama-lama melihat sepak terjang Mie
Sedaap vs Indomie (walau sekarang Indomie sudah mulai menggeser peperangan secara
perlahan tapi pasti dengan menghadapkan Supermie untuk compete melawan Mie Sedaap).
Tipe Wings adalah menyerang langsung sang Market Leader dengan USP (unique selling
proposition). Lihat bagaimana Mie Sedaap secara terbuka menggeser peperangan Mie dari
Rasa ke Kriuk-kriuknya? Seiring waktu, sebenarnya ada beberapa merek mie instan yang
mencoba meramaikan pasar, tapi tidak berhasil. Satu per satu merek mie instan para pesaing
itu pun tenggelam. Baru pada tahun 2003, setelah sekitar 30 tahun Indomie berjaya, merek
Mi Sedaap muncul turut meramaikan pasar mie instan Tanah Air. Dan baru merek Mi Sedaap
inilah yang dinilai mampu mengikis sedikit demi sedikit market share Indomie sebagai
market leader mie instan di Indonesia.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Market Challenger ?
2. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh Mie sedap dalam pemasaran
nya?
3. Strategi apa yang di pilih oleh mie sedap?

III. LANDASAN TEORI

Strategi Penantang Pasar (market challenger) adalah strategi yang biasanya dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan yang terletak pada posisi ke dua atau ke tiga, dimana
perusahaan-perusahaan ini menyerang pemuka dan pesaing-pesaing lain dengan tawaran
yang agresif untuk memperoleh lebih banyak market share. (Kotler, 2005, p.291).

Market Challenger adalah perusahaan "runner up" yang secara konstan berusaha
memperluas pangsa pasar mereka yang dalam usaha mereka berhadapan langsung dengan
pemimpin pasar.
Karakteristiknya :
a. biasanya merupakan perusahaan besar dipandang dari sudut volume penjualan dan
laba (pangsa pasarnya +30%)
b. selalu berupaya mencari kelemahan pemimpin pasar dan berusaha menyerangnya
baik langsung atau tidak langsung.
c. Memusatkan upaya mereka pada tindakan mengambil alih perusahaan – perusahaan
yang lemah.

Strategi Penyerangan yang bisa digunakan oleh penantang pasar, yaitu :

1. Menetapkan Sasaran Strategis dan Lawan


Langkah awal yang harus dilakukan oleh penantang pasar adalah menetapkan sasaran
strategis, jadi harus diarahkan pada sasaran yang jelas, menentukan, dan bisa dicapai. Sasaran
strategisnya adalah peningkatan bagian pasar, dengan harapan bahwa hal itu akan
menghasilkan profitabilitas yang lebih tinggi. Pada dasarnya penyerang dapat memilih untuk
menyerang salah satu dari tiga jenis perusahaan :

a. Perusahaan menyerang pemimpin pasar.


Strategi ini berisiko tinggi namun memberikan imbalan yang tinggi dan masuk akal
bila pemimpin pasar adalah pemimpin palsu yang tidak melayani pasar dengan baik. Bidang
yang harus diteliti adalah kebutuhan konsumen dan ketidak puasan konsumen.
b. Perusahaan menyerang perusahaan-perusahaan yang besarnya sama, yang kurang
berhasil, dan yang kekurangan dana.
Dalam strategi ini, penantang pasar dapat menyerang perusahaan yang memiliki
produk tua, yang mengenakan harga berlebihan, atau yang tidak memuaskan pelanggan.
Kepuasan konsumen maupun potensi pembaruan perlu diteliti dengan mendalam.

c. Perusahaan menyerang perusahaan-perusahaan regional yang lebih kecil, yang


kurang berhasil, dan yang kekurangan dana.

Beberapa perusahaan besar tumbuh menjadi kuat tidak hanya merebut konsumen dari
pesaing, tetapi juga dengan melahap perusahaan-perusahaan kecil lainnya.

2. Memilih Strategi Penyerangan


Daya tempur yang terbaik harus dipusatkan pada tempat dan waktu yang tepat, untuk
fungsi yang menentukan. Jika ada lawan yang menduduki daerah pemasaran tertentu, maka
ada lima strategi yang dapat dilakukan, yaitu :

a. Serangan Frontal

penyerang mengerahkan kekuatannya tepat berhadapan dengan lawan, penyerang lebih


menyrang kekuatan lawan daripada meyerang kelemahan lawan, bagaimana hasilnya
tergantung siapa yang memiliki kekuatan dan daya tahan yang lebih besar. Biasanya
penyerang menandingi produk, iklan, harga, dan lain-lainnya dari lawan.

b. Serangan Sisi/Melambung

Daerah yang diperkirakan akan diserang selalu memiliki pasukan yang terkuat, jadi
perusahaan penyerang harus memiliki akal untuk mengetahui kelemahan perusahaan lawan.
Ada dua strategi serangan yang dapat diterapkan, yaitu : serangan geografis ditujukan pada
daerah-daerah pemasaran yang tidak tertangani dengan baik oleh pesaing. Serangan segmen,
menutup segmen pasar yang belum terpenuhi oleh market leader. Jadi dasar dari strategi ini
adalah menemukan kebutuhan konsumen dan memenuhinya.

c. Serangan Mengepung

Perusahaan penyerang berusaha menembus daearah pemasaran lawan. Strategi ini


dijalankan dengan serangan besar-besaran terhadap berbagai front, sehingga lawan harus
melindungi bagian depan, samping, dan belakang pada saat yang bersamaan. Perusahaan
penantang dapat memasarkan apa saja yang ditawarkan oleh pesaing, dan melebihi apa yang
dimiliki pesaing. Sehingga tawaran perusahaan penantang tidak mungkin ditolak konsumen.
Tetapi pihak penyerang harus memiliki sumber daya yang lebih dibanding yang dipunyai
lawan.

d. Serangan Lintas

Strategi menyerang secara tidak langsung serta menjauhkan diri dari setiap gerakan yang
mengarah kedaerah pemasaran pesaing. Serangan dilakukan dengan cara melintasi pesaing
dan menyerang pasar yang lebih lemah, agar basis sumber daya dapat diperluas. Ada tiga
pendekatan diversifikasi (pembedaan), yaitu: produk-produk yang tidak berkaitan, pasar
geografis yang baru bagi produk yang ada, dan meloncat ke teknologi baru untuk
menggantikan produk yang ada saat ini.

e. Serangan Gerilya

Khusus bagi perusahaan-perusahaan kecil, terutama yang kekurangan modal untuk


menyerang pasar. Serangan ini dilancarkan dengan serangan-serangan kecil dan terputus-
putus pada berbagai wilayah lawan. Perusahaan juga dapat menyerang secara beruntun
dengan promosi yang pendek dan potongan harga pada beberapa tempat secara sembarang
dalam wilayah pasar yang dikuasai perusahaan yang lebih besar. Tindakan ini diperhitungkan
untuk secara perlahan-lahan melemahkan kekuasaan lawan atas pasar, dimana tujuannya
adalah untuk mengganggu dan mengacau lawan dan akhirnya memperoleh tempat berpijak
yang tepat.
Selain ke lima strategi penyerangan secara umum tersebut, terdapat strategi-
strategi menyerang yang lebih spesifik lagi bagi market challenger menurut Kottler, yaitu ;

1. Strategi pemotong harga.


2. Strategi produk prestise.
3. Strategi pengembang biakan produk.
4. Strategi inovasi produk.
5. Strategi penyempurnaan jasa pelayanan.
6. Starategi inovasi distribusi.
7. Strategi penekanan biaya.
8. Strategi promosi yang intensif.

IV. PEMBAHASAN

Mie sedap sebagai market chalengger


Saat ini persaingan produk-produk di Indonesia semakin ketat yang salah satunya
ditunjukkan oleh produk Indofood dengan produk Wingfood terutama dibidang mie instan
dengan memanfaatkan ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap makanan cepat saji.
Tidak heran jika perusahaan-perusahaan baru melirik pasar dibidang ini.
Munculnya pendatang baru produsen mie instan PT Sayap Mas Utama dengan
produknya Mi Sedap cukup mengejutkan. Beberapa pakar pemasaran mengingatkan agar PT
Indofood Sukses Makmur Tbk yang selama ini menjadi pemimpin pasar mie instan lebih
waspada.
Apalagi baru-baru ini muncul Mie Sedap milik PT Sayap Mas Utama yang
merupakan grup dari kelompok Wings. Meski produk ini baru diluncurkan pada Mei 2003
dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai
diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan pasar swalayan.

Mie sedap menyerang pemimpin pasar


Tahun 2003, akhirnya “kegagahan” Indomie terpatahkan. Di tahun ini, Wings Food
meluncurkan produk mie instan dengan nama Mie Sedaap. Oleh Indomie, kemunculan Mie
Sedap dipandang sebelah mata, karena belum pernah ada produk mie instan yang sanggung
mengalahkan Indomie selama puluhan tahun. Siapa sangka, meski baru diluncurkan tahun
2003, Mie Sedaap mampu menggerogoti market share Indomie hingga mencapai
kemerosotan omzet 70%. Sebuah kenyataan pahit bagi Indofood yang lengah karena merasa
sudah “mapan” tak tergoyahkan selama puluhan tahun.

Sekitar dua dekade lalu, orang-orang Indonesia biasanya akan mengacu pada Indomie
sebagai merek mi instan paling terkenal, yang telah diekspor ke beberapa negara. Namun,
dalam beberapa tahun terakhir, orang melihat peningkatan popularitas Mie Sedaap, merek mi
instan dari Wings Group yang dimiliki Eddy Katuari. Banyak yang terkejut bagaimana merek
mi yang pada awalnya tampak tidak diperhitungkan ini tiba-tiba naik menjadi pesaing ketat
Indomie di Indonesia, bahkan mulai memperoleh loyalitas pelanggan.Dalam sebuah
wawancara dengan Majalah SWA, Eddy Katuari menjelaskan rahasia pemasaran Mie Sedaap
yang membuat merek ini mampu menjadi persaing ketat Indomie.

Seiring waktu, sebenarnya ada beberapa merek mie instan yang mencoba meramaikan
pasar, tapi tidak berhasil. Satu per satu merek mie instan para pesaing itu pun tenggelam.
Baru pada tahun 2003, setelah sekitar 30 tahun Indomie berjaya, merek Mi Sedaap muncul
turut meramaikan pasar mie instan Tanah Air. Dan baru merek Mi Sedaap inilah yang dinilai
mampu mengikis sedikit demi sedikit market share Indomie sebagai market leader mie instan
di Indonesia.

Serangan frontal Mie Sedap

Mie Sedaap dengan gigih mencoba mendapatkan posisi kuat dalam pasar mie instan
yang sudah lebih dulu dirajai Indomie. Dengan mereknya, Mi Sedaap seakan menanamkan
image mie yang memang sedap dan harus dicoba oleh masyarakat, sesuai dengan tagline-nya
“Puas Sedapnya!”. Selain itu, Mi Sedaap juga gencar beriklan pada berbagai media. Mereka
mencoba menggencarkan promosi secepat mungkin untuk meningkatkan awareness pasar.
Sebagai pendatang baru, Mi Sedaap hadir dengan strategi promosi agresif untuk segera
mendongkrak awareness merek produk. Salah satu bentuk promosinya yaitu pemasangan
umbul-umbul Mi Sedaap sepanjang jalan selama bulan Ramadhan, yang belum dilakukan
oleh produk lain
Mie Sedaap sebagai merek mie instan yang relatif baru telah menjadi fenomena
karena berhasil menggerogoti pangsa pasar sang market leader Indomie. Segala prestasi yang
diraih oleh Mi Sedaap adalah berkat bumbu dan rasa yang berhasil memenuhi ekspektasi
konsumen, sehingga sedikit demi sedikit pangsa pasar bisa diraih walaupun variasi rasa
memang belum bisa sebanyak pesaing terkuatnya, Indomie.

Mie Sedaap pastinya menyadari sejak awal bahwa merebut market share Indofood
yang image produknya sudah sangat baik bukanlah perkara mudah. Sebab itu Wings
membutuhkan waktu lebih dari dua tahun untuk melakukan riset hingga menemukan formula
rasa yang pas. Kemudian bisa dimunculkan produk mie instan dengan penambahan bumbu
bawang goreng kriuk pada varian mie gorengnya. Meski terkesan sepele, ternyata Mi Sedaap
varian rasa tersebut cukup disukai konsumen.

Satu tantangan yang cukup sulit bagi Mi Sedaap adalah mematahkan stereotype pasar
yang selalu mengasosiasikan mie instan dengan Indomie. Bagaimana cara mematahkan
kebiasaan pasar jika ingin makan mie instan mereka akan sebut, “Ingin makan Mi Sedaap”
dan bukannya Indomie. Sebaliknya bagi Indomie, bagaimana meyakinkan pasar bahwa tidak
ada lagi merek mie instan lain yang lebih enak dan lebih berkualitas daripada Indomie.
Sehingga jika orang ingin makan mie instan, mereka tidak akan tengok kanan-kiri lagi, dan
akan langsung memilih Indomie.

Selain adu bombardir iklan oleh kedua perusahaan di media-media, persaingan sengit mereka
juga ternyata terlihat dari opini-opini masyarakat yang saling dilemparkan baik di media
tradisional maupun digital. Kebanyakan debat dan argumen menyangkut soal rasa dan tekstur
mie maupun bumbu dari kedua merek mie instan ini. Jika satu isu dilemparkan soal mie mana
yang lebih memuaskan, tentu jawabannya akan sangat beragam dan sering kali memicu
perdebatan panjang. Ini tentu menambah meriahnya iklim persaingan antara Indomie dan Mi
Sedaap.

Adu opini soal Indomie dan Mi Sedaap ini sering juga ditemukan pada situs-situs
media sosial dan forum-forum seperti Kaskus dan blog. Melihat dari begitu banyak argumen
dan debat di semua media tersebut, Indomie masih terlihat jelas memenangkan persaingan,
terutama dari segi rasa dan kualitas mie.
Banyak orang yang mengaku sudah familier dengan rasa dan tekstur Indomie. Tapi,
banyak juga orang yang mengatakan ingin menjajal rasa dan kualitas dari merek lain. Tentu
bila menyangkut kategori produk mie instan yang harganya terbilang murah dan relatif
mudah ditemukan, keputusan orang untuk memilih pun akan berlangsung secara cepat dan
instan. Dalam hal ini, merek yang pertama kali terlintas di benak pelangganlah yang akan
terpilih.

Jika dilihat dari Top Brand Index (TBI) 2014, kedua merek ini terpaut cukup jauh,
yaitu Indomie meraih indeks 75,9% dan Mie Sedaap 14,4%. Dilihat dari lima tahun ke
belakang pun, Indomie terlihat masih memimpin pasar mie instan di Indonesia dari tahun
2010 sampai 2014 ini. Indeks yang diraih Indomie pun terbilang cukup dominan sekitar 70%.

Dari semua merek pesaing, Mi Sedaap yang paling mungkin menggoyang posisi
market leader Indomie di pasar. Terbukti memang Mi Sedaap-lah yang diam-diam sedikit
menggerogoti pangsa pasar Indomie. Ini benar terutama pada awal Mi Sedaap muncul di
pasaran dan konsumen banyak yang tertarik untuk menjajal mie instan baru ini. Tetapi, dari
data Top Brand Index mulai tahun 2010 sampai sekarang, terlihat posisi Indomie memang
sulit disaingi.

Serangan Sisi Mie sedap

Target awal Mie Sedaap, kelas kebawah misal untuk konsumsi sopir dan pembantu
rumah tangga. Tetapi karena rasa minya enak, mereka kemudian merekomendasikan ke
majikan. Itulah yang kini terjadi. Secara berlahan Mi Sedap mulai menggerogoti pangsa pasar
mi produk Indofood.

Serangan melambung mie sedap

Pada tahun 2008 Mie Sedaap meluncurkan kemasan baru dengan formula baru
Diperkaya 7 Vitamin. Pada tahun 2009 Mie Sedaap meluncurkan rasa barunya, Rasa Kari
Spesial dengan Bumbu Kari Kental dan Rasanya Nendang. Pada tahun 2011 Mie Sedaap
meluncurkan rasa barunya, Rasa Ayam Spesial dengan tagline Mantap Kaldunya. Saat ini,
Mie Sedaap merupakan saingan dari Indomie. Berbagai macam varian rasa yang di buat mie
sedap untuk dapat mengalahkan dan bersaing dengan indomie.

Serangan lintas mie sedap


Pada tahun 2013, muncul nya Mie Sedaap Cup diluncurkan dengan tiga rasa, yaitu Mi
Goreng, Rasa Soto, Rasa Baso Spesial, dengan tagline dan kari spesial "Cupdate Your Taste"
dan pada bulan November 2013, Mie Sedaap Rasa Baso Spesial diluncurkan.
Mie Sedaap memiliki tekstur yang halus, kenyal dan tegas untuk gigitan juga
memberikan rasa yang lezat dan nikmat. Satu-satunya mi yang memiliki sertifikat ISO 22000.
Untuk mengembangkan mie sedap itu supaya menandingi market leader.

Serangan Gerilya, Pemasaran Mie Sedaap Secara Gerilya

Ketika Mie Sedaap pertama kali diluncurkan, harganya lebih murah daripada
Indomie, tapi Eddy mengatakan bahwa itu tidak serendah merek mi murah lain, karena dia
lebih memperhatikan kualitas mi bukan hanya mengandalkan harga murah. Misalnya, banyak
pelanggan memuji Mie Sedaap karena lebih kenyal daripada Indomie, dan tidak mudah
mengembang bila direbus. Namun, untuk upaya pemasaran pertama, Eddy memilih strategi
yang sama yang dia diterapkan pada barang-barang kebutuhan konsumen lainnya produksi
Wings; dia melakukan teknik pemasaran gerilya.

Eddy tidak memulai di kota besar; dia memilih untuk memasarkan Mie Sedaap ke
toko-toko di kota-kota kecil dan desa-desa bukan kota-kota besar. Alih-alih menggunakan lini
pemasaran atas, dia memilih untuk memasarkan produk mi-nya di lini bawah. Dari desa-desa
dan kota-kota kecil, produknya perlahan-lahan membangun dasar pelanggan yang kuat serta
permintaan yang konstan, dan dari sana, dia menuju kota-kota besar dan supermarket besar.
Setelah dia memastikan bahwa Mie Sedaap sudah memiliki dasar pelanggan yang kuat,
strategi lini atas diluncurkan terutama melalui iklan komersial di TV serta media cetak.

Strategi pemotongan harga

pada mie sedap ini biasanya dapat kita jumpai pada alfamart atau indomart biasanya
pada saat promo, di lakukan dengan cara pembelian mie sedapcontoh nya mie goreng
langsung 5 bungkus dengan varian rasa yang sama seharga 10.000, dari situ sudah mendapat
potongan, berbeda jika kita beli satu bungkus mie goring harga nya bisa sampai 2.200, jadi
kalau kita beli langsung 5 bungkus akan mendapat bonus potongan harga tersebut. Lebih
banyak potongan lagi jika kita membeli langsung satu dos, akan banyak potongan lagi
pastinya.
Strategi produk murah dan Strategi produk prestige

Strategi awal Mie Sedap, menurut Rudy, antara lain bermain di harga pasaran yang
sangat ekonomis namun bumbu mi yang diberikan kelas premium. Diberlakukan pula strategi
klasik dengan memberi hadiah berupa piring dan gelas.

Strategi perkembangbiakan produk (Product proliferation) & Strategi inovasi produk

Pada tahun 2009 Mie Sedaap meluncurkan rasa barunya, Rasa Kari Spesial dengan
Bumbu Kari Kental dan Rasanya Nendang. Pada tahun 2011 Mie Sedaap meluncurkan rasa
barunya, Rasa Ayam Spesial dengan tagline Mantap Kaldunya. Saat ini, hadir lagi varian baru
mie sedap hingga 9 varian rasa yaitu sebagai berikut :

1. Goreng Kriuk (90gr) - mengandung kriuk - kriuk bawang goreng aslli gurih renyah
2. Sambal Goreng (88gr) - perpaduan bumbu sambal goreng dengan segarnya jeruk
nipis

3. Soto (75gr) - dengan bubuk koya yang gurih, juga jeruk nipis segar.

4. Ayam Bawang (70gr)

5. Kari Ayam (72gr)

6. Ayam Special (69gr) - kuah kaldu ayam asli

7. Kari Kental Special (75gr) - dengan kuah yang kental

8. Goreng Ayam Special - bumbu ayam goreng dengan extra kriuk kriuk renyah

9. Baso Spesial - dengan bal-bal nyess dan kuah baso sapi asli

Di tambah lagi mie sedap mengeluarkan model baru dalam bentuk yang lebih praktis lagi
dalam bentuk gelas yang siap saji yaitu mie sedap cup dengan varian rasa sebagai berikut :

1. Goreng (83gr) - Mie nya yang kenyal dan rasanya yang khas juga menjadi
keunggulan dari mie sedaap goreng. Selain itu Mi gorengnya ada tambahan bawang
goreng kriuk kriuk yang renyah yang terbuat dari bawang goreng asli.
2. Kuah Rasa Soto (77gr) - Mie Rasa Soto-nya ada tambahan koyah (serbuk gurih), dan
rasa jeruk limonya yang bikin Mie Sedaap Cup Soto jadi seger. Selain itu Mie Sedaap
Cup Rasa Soto juga dilengkapi bal-bal* & sayuran.

3. Kuah Rasa Baso Spesial (72gr) - Selain mie nya yang kenyal, kuah kaldu basonya
membuat rasanya semakin sedaap. Selain itu Mie Sedaap Cup Baso Spesial juga
dilengkapi bal-bal* yang Nyessss

4. Kari Spesial - Keistimewaan kari spesial adalah kuah karinya yang begitu
kental. Bumbu yang digunakan untuk membuat kari spesial adalah bumbu segar dan
rempah-rempah yang dikeringkan, sehingga menghasilkan aroma kari yang begitu
sedap.

Strategi penyempurnaan layanan

Strategi ini bisa di lihat pada kualitas komposisi produk mie sedap yang baik dengan
harga yang terjangkau dan ekonomis tapi rasa dan rasa nya juga menjamin.

Strategi inovasi distribusi

Hal utama lain yang tidak boleh diabaikan adalah distribusi. Meski masih berkutat di
Jawa dan Bali, Strategi itu didukung iklan yang cukup gencar, baik tematik, iklan produk,
maupun versi testimoni. Menurut Rudy, ada satu hal yang belum pernah dilakukan oleh
kompetitor. Misalnya, menyuruh orang sebanyak-banyaknya mencoba Mie Sedap yang
dilakukan di mal, tempat wisata, kampus secara gratis. ‘’Dengan cara itu, kami bisa
memperoleh umpan balik langsung berupa kritik, saran, dan pujian,'’ paparnya.

Strategi penekanan biaya produksi.

Program Hadiah Konsumen

Meluncurkan program yang tidak pernah dipikirkan Indomie sebelumnya: hadiah


konsumen. Alih-alih memberikan bonus untuk pembelian skala besar (seperti mangkuk untuk
pembelian satu kotak Indomie), Mie Sedaap memberikan satu paket mi untuk pembelian
hanya 5 paket. Cara ini membuat konsumen merasa bahwa merek ini memiliki nilai lebih
dibandingkan merek lain, terutama karena banyak pembeli mi instan membelinya dalam
paket individu. Dan pada mie sedap cup juga pernah ada pemberian hadiah di tahun 2014,
jadi menambah penekanan biaya produksi.

 beli produk Mie Sedaap Cup variant apa saja yang menggunakan kemasan khusus
“Kejutan Pecah 8 Miliar”.
 Temukan kupon khusus di dalam kemasan Mie Sedaap Cup, lalu gosok bagian
hologram pada kupon tersebut dan bersiaplah mendapat kejutan dari Mie Sedaap
Cup.

 Semua hadiahnya dijamin PECAH banget, ada 10 mobil Honda Brio, 50 motor
Yamaha, 500 iPod Shuffle dan uang tunai total Miliaran rupiah.

 Bagi kamu yang berhasil mendapatkan hadiah dalam bentuk uang tunai segera
tukarkan hadiahmu di toko-toko yang menjual Mie Sedaap Cup. Sedangkan untuk
kamu yang berhasil mendapatkan hadiah dalam bentuk barang segera hubungi nomer
telepon 021-91279333.

 Promo ini berlangsung mulai bulan Juli sampai dengan Desember 2014.

Promosi yang intensif

Mie Sedaap juga gencar beriklan di media. Saat itu, Mie Sedaap yang sedang
memasuki tahap perkenalan (introduction) menggunakan strategi peluncuran cepat rapid
skimming strategy). Wings Food meluncurkan produk baru dengan harga yang hampir
menyamapi harga Indomie, dengan tingkat promosi yang tinggi.

promosi produk diusahakan merata dari tingkat grosir sampai tim motor yang
menjelajahi warung-warung kecil. Dengan insetif langsung kepada pelanggan, menawarkan
mie sedap dengan berbagai varian rasa

Semua strategi itu juga didukung iklan produk yang cukup gencar, disertai dengan
versi testimoni. Ada satu hal yang belum pernah dilakukan oleh kompetitor, misalnya
menyuruh orang sebanyak-banyaknya mencoba Mi Sedaap. Aksi ini dilakukan secara gratis
di mal, tempat wisata, dan kampus.

V. DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2010/02/strategi-penantang-pasar-market.html

http://www.marketing.co.id/duel-seru-mie-instan-si-seleraku-vs-si-sedap/

http://yuni-0146.blogspot.co.id/2010/06/segmentasi-pasar-mie-sedaap.html

http://mascerdas.blogspot.co.id/2015/12/indomie-dan-mie-sedap.html

http://dewiwah0010.blogspot.co.id/2010/06/analisa-produk-mie-sedap-dengan-indomie.html

Anda mungkin juga menyukai