Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS LINGKUNGAN

BISNIS KING MANGO THAI


Makalah

Untuk memenuhi tugas kelompok mata


kuliah Manajemen Strategik

Nama Kelompok :
Kholifatun Kurnia Dewi 17.05.52.0032
Aprilia Kusumaning Ratih 17.05.52.0068
Viola Laerea Christian 17.05.52.0075
Desy Trianingrum 17.05.52.0106

Fakultas Ekonomi & Bisnis


UNIVERSITAS STIKUBANK
SEMARANG
KATA PENGANTAR

Bimillahhirrohmannirrohim.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Untaian puja dan puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT., karena lantaran
taufik, hidayah, dan inayah-Nya tugas makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini kami susun
dalam rangka memperdalam pemahaman publik dalam memahami lingkungan bisnis. Yang
mana dalam hal ini, amatlah penting bagi kita untuk memahami lingkungan bisnis secara baik
dan benar. Kemudian, makalah ini dibuat juga dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah
“Manajemen Strategik”. Penulis meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari kekurangan,
karena itu penulis menerima saran dan kritik dalam penyempurnaan makalah ini kedepannya.

Semarang, 18 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................... i


Daftar Isi .................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................... 1
Bab II Pembahasan .................................................................................................. 3
A. Prinsip Dasar Analisis Lingkungan Bisnis Makro ......................................... 3
B. Pendekatan Dalam Analisis Lingkungan Bisnis Makro ................................. 4
C.Komponen Dalam Analisis Lingkungan Bisnis Makro .................................. 5
D. Analisis Lingkungan....................................................................................... 6
1. Konsumen .......................................................................................... 6
2. Ekonomi .................................................................................. 8
3. Budaya ...................................................................................... 9
4. Trend ....................................................................................................... 9
6. Teknologi ................................................................................. 10
Bab III Penutup ....................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ......................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perubahan yang sangat cepat, yang terjadi dalam lingkungan bisnis telah secara
otomatis menuntut setiap pelaku bisnis untuk selalu memberikan perhatian dan tanggapan
terhadap lingkungannya. Hal ini mengkondisikan perusahaan untuk kemudian
merumuskan strategi agar mampu mengantisipasi perubahan dan pencapaian tujuan
perusahaan. Didasari atas pentingnya perumusan strategi, proses perumusan strategi
merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk menemukan strategi yang tepat bagi
perusahaan. Rangkaian kegiatan yang diperlukan meliputi analisis lingkungan
perusahaan, baik lingkungan internal maupun lingkungan ekstrnal. Analisis ini
berguna untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dapat
memperlancar ataupun menghambat perkembangan perusahaan.
Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi,
berdampak pada semakin ketatnya persaingan dan semakin cepatnya terjadi perubahan
pada lingkungan usaha. Barang-barang hasil produksi dalam negeri saat ini sudah harus
langsung berkompetisi dengan produk-produk dari luar negeri, dan perusahaan harus
menerima kenyataan bahwa pesatnya perkembangan teknologi mengakibatkan cepat
usangnya fasilitas produksi, semakin singkatnya daur hidup produk, dan keuntungan yang
didapat pun akan semakin rendah. Lingkungan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan
perusahaan di dunia semakin bergejolak (turbulent), terutama sejak terjadinya krisis
global dan perubahan pemerintahan berikut gejolak sosial di dalam negeri pada awal
tahun 2009. Apalagi dengan kondisi internal kebanyakan perusahaan yang memburuk dan
bangkrutnya sebagian perusahaan, menjadikan perhatian terhadap pengaruh dan dampak
faktor-faktor lingkungan eksternal perusahaan menjadi sangat penting.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja prinsip dasar analisis lingkungan bisnis ?
2. Apa saja pendekatan pendekatan yang digunakan dalam analisis lingkungan bisnis ?
3. Apa saja komponen dan Segmen analisis lingkungan bisnis ?

C. Tujuan
1. Menambah ilmu pengetahuan tentang lingkungan bisnis makro

1
2. Dapat memahami prinsip-prinsip dasar dan pendekatan dalam analisis lingkungan
bisnis makro.
3. Dapat memahami komponen dan segmen analisis lingkungan bisnis makro.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip Dasar Analisis Lingkungan Bisnis Makro


Hampir tidak ada arsitek - eksekutif dan perencana - manajemen strategik yang tidak
memperhatikan lingkungan bisnis makro. Sejak dasawarsa tujuh puluhan, manajemen
telah memahami betapa pentingnya pengaruh lingkungan makro terhadap kegagalan atau
keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan. Ketika itu, manajemen mulai sadar betapa
lingkungan makro lebih sering berubah dengan tingkat kecepatan dan percepatan
perubahan yang semakin meninggi. Akan tetapi di sisi lain, manajemen juga mengetahui
bahwa melakukan analisis lingkungan makro sama sekali bukan pekerjaan yang mudah.
Bahkan teramat sulit. Hal ini terjadi karena lingkungan makro memiliki karakteristik yang
khas.
Pertama, lingkungan bisnis makro tidak memiliki batas (boundlessness). Sekalipun
secara umum terdiri dari lingkungan ekonomi, teknologi, politik, hukum, sosial, dan
kependudukan; akan tetapi detail dari masing-masing lingkungan amat luas, dalam, dan
tanpa batas. Masing-masing memiliki intensitas pengaruh yang berbeda terhadap berbagai
aspek manajemen fungsional. Mustahil ditemukan seseorang yang memiliki pengetahuan
dan kecakapan yang menyeluruh yang dapat memahami keluasan dan kedalaman begitu
banyak aspek. Manajemen perlu menyiapkan waktu, tenaga, dan dana yang cukup jika
mereka dituntut untuk mengamati perubahan lingkungan makro secara komprehensif dan
terus menerus. Sekalipun demikian, belum ada jaminan bagi manajemen mampu
menemukan sebagian dari lingkungan makro yang unik (khas) yang dilihatnya sebagai
faktor penentu utama keberhasilan perusahaan. Sering kali terjadi justru manajemen
terjebak untuk membuat daftar yang begitu panjang dan tidak rnampu menentukan urutan
penting dan intensitas pengaruh rnasing-rnasing faktor. Diseyogiakan manajemen berbuat
yang sebaliknya. Tanpa perlu daftar panjang, akan tetapi mengandung elemen yang
signifikan.
Kedua, lingkungan bisnis makro juga hanya memberikan sinyal yang lemah
(periferal) kepada manajemen (Day dan Schoernaker, 2005, 2006). Sinyal yang diberikan
arnat lemah (weak signals), oleh karena itu sering terlewatkan oleh eksekutif
(kecolongan). Arnat jarang diternukan sinyal perubahan yang transparan. Manajemen
perlu melakukan deteksi sinyal yang berada di pinggiran (scanning the periphery).
Kecenderungan perubahan
biasanya baru dapat dilihat dalam jangka panjang. Kadang kala sinyal yang diberikan
bertolak belakang satu sama lain yang dapat menyulitkan pemilahan. Oleh karena itu, di
samping pengetahuan dan kecakapan, manajemen juga dituntut memiliki intuisi bisnis
yang terlatih, dan terus menerus diasah. Manajemen juga perlu menggali sumber
informasi di luar yang formal dan resmi. Pada banyak negara berkembang, manajemen
perlu membangun jaringan informasi secara informal, yang biasanya berasal darirekan
bisnis, gosip, humor. Jika perlu manajemen perlu memiliki sumber informasi dari pusat
pengambilan keputusan kebijaksanaan lingkungan makro (insider sources).
Dilihat dari kepentingan perusahaan, lingkungan bisnis makro juga memiliki sifat tak
dapat dikendalikan. Manajemen sama sekali tidak memiliki kendali manajerial terhadap
besaran dan arab perubahan lingkungan makro. Dalam batas-batas tertentu yang amat
kecil, hanya perusahaan yang amat sangat luar biasa - dalam segala ukuran - kadang kala
memegang kendali lingkungan makro. Akibatnya, manajemen tidak dapat sepenuhnya
bersikap proaktif. Hanya sedikit manajemen yang mampu mengembangkan sikap proaktif
secara ajek. Cenderung bersikap reaktif. Manajemen lebih banyak hanya sekedar
menunggu. Manajemen hanya sekedar memberikan tanggapan terhadap perubahan
lingkungan makro. Manajemen cenderung hanya menyiapkan antisipasi bisnis. Oleh
karena itu, biasanya pilihan yang paling lazim adalah menyesuaikan (adaptasi) dengan
perubahan lingkungan bisnis. Prinsip bersedia melakukan adaptasi atau memilih mati
(adapt or die) amat populer. Kalaulah ada perusahaan yang mampu melakukan rekayasa
pada lingkungan bisnis makro, biasanya memerlukan biaya yang amat mahal dan juga
membutuhkan waktu tunggu yang relatif lama.

B. Pendekatan Dalam Analisis Lingkungan Bisnis Makro


Tersedia tiga pendekatan pokok yang dapat digunakan untuk melakukan analisis
lingkungan makro. Pendekatan tidak reguler (irregular approach) pada dasarnya adalah
pendekatan dadakan (ad-hoc). Analisis lingkunganmakro hanya dibuat ketika ada
peristiwa tertentu yang diperkirakan mempengaruhi prospek perusahaan. Analisis dibuat
ketika diperlukan. Tidak ada ke-ajeg-an. Bagi industri kesehatan, misalnya, kini
memerlukan analisis tentang persoalan AIDS dan implikasi ekonomis yang
ditimbulkannya terhadap rumah sakit. Bagi industri otomotif di Indonesia, misalnya, kini
perlu mempelajari efek deregulasi ekonomi yang terus dilakukan pemerintah. Juga perlu
mempelajari implikasi GATT (General Agreement on Tariffs and Trade).
Pendekatan reguler (regular approach) berusaha secara periodik memperbaharui dan
melengkapi sejumlah variabellingkungan makro. Secara selektif dipilih beberapa variabel
yang dianggap relevan dan signifikan. Pendekatan ini menjadikan perusahaan secara
berkala memperoleh informasi baru pada pokok-pokok persoalan tertentu. Oleh karena
itu, manajemen dapat menyiapkan antisipasi bisnis secara reguler. Bagi industri jasa
keuangan dan industri yang padat modal di Indonesia, misalnya, akan lebih baik jika
memiliki informasi yang selalu diperbaharui tentang struktur utang, harga migas di pasar
internasional, dan kemampuan ekspor non-migas.
Terakhir, pendekatan kontinu (continous approach) berusaha secara ajeg
menganalisis sejumlah banyak variabel dari lingkungan makro, yang digunakan sebagai
masukan penyusunan perencanaan korporat. Bagi manajemen, dengan demikian,
pengumpulan dan analisis data lingkungan makro menjadi hal yang rutin dan terus
menerus. Perusahaan memiliki bank data yang selalu diperbaharui dan siap digunakan
sebagai masukan pengambilan keputusan. Pendekatan ini biasanya diterapkan oleh
perusahaan yang telah memiliki sistem informasi manajemen yang mapan. Perusahaan
yang peka terhadap perubahan lingkungan bisnis, diseyogyakan menerapkan pendekatan
terakhir ini.
C. Analisis Lingkungan Bisnis
1. Konsumen

2. Ekonomi
Sehatnya ekonomi suatu negara mempengaruhi kinerja perusahaan dan industri.
Karenanya, para ahli strategi mempelajari lingkungan ekonomi untuk
mengidentifikasi perubahan, kecenderungan dan implikasi strategisnya.
Lingkungan perekonomian adalah arah dan ciri dari perekonomian dimana suatu
perusahaan bersaing atau akan bersaing. Indicator mengenai sehat tidaknya
perekonomian mencakup pertumbuhan ekonomi, tingkat pendapatan perkapita,
inflasi, tingkat bunga, deficit atau surplus perdagangan, tingkat simpanan.
a. Pertumbuhan ekonomi
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan jika tingkat kegiatan
ekonomi yang dicapai lebih tinggi dari waktu ke waktu sebelumnya. Hal ini
menjadi peluang besar bagi setiap pengusaha dalam meraih pasar. Karena
pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan membentuk masyarakat memiliki daya
beli yang tinggi pula. Pertumbuhan ekonomi juga mengindikasikan adanya
kemudahan dalam menyalurkan dan memperoleh sumber daya yang dibutuhkan
oleh pengusaha.
b. Pendapatan perkapita
Pendapatan perkapita adalah jumlah uang yang dimiliki masyarakat
setempat untuk melakukan transaksi-transaksi ekonomi. Masyarakat yang
memiliki tingkat pendapatan yang tinggi biasanya diikuti dengan semakin
meningkatnya kebutuhan-kebutuhan, yang berarti adanya peluang besar. Setiap
pasar yang dimasuki oleh perusahaan jelas mengharapkan adanya daya beli dari
masyarakat yang dilayaninya. Hal tersebut akan terjadi apabila pendapatan
masyarakat mencukupi untuk memperoleh kebutuhannya.
Adapun aspek yang harus dipertimbangkan dalam komponen ini adalah
ketersediaan kredit, tingkat pendapatan nasional yang dapat dibelanjakan dalam
suatu negara dan tingkat deficit atau surplus anggaran, tingkat simpanan
perusahaan merupakan faktor-faktor lain juga ikut mempengaruhi kemampuan
daya beli masyarakat.
c. Tingkat Inflasi
Merupakan tingkat kenaikan harga barang dan jasa yang berlangsung secara
terus-menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Tingkat inflasi yang tinggi
mempengaruhi kemmapuan masyarakat untuk membeli suatu barang. Bagi
pemasar, kecenderungan adanya kenaikan inflasi ini menjadi tantangan sekaligus
peluang dalam bersaing.
3. Budaya
Segmen ini berhubungan dengan perilaku sosial dan nilai budaya dari
masyarakat yang berbeda. Karena perilaku dan nilai merupakan inti dari suatu
masyarakat, maka
perilaku dan nilai tersebut seringkali mendorong perubahan demografi, ekonomi,
politik/hukum, dan teknologi. Perusahaan ditantang untuk menyadari arti perubahan
perilaku dan budaya dalam masyarakat global.
Faktor sosial budaya yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan
nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan
yang berkembang dari pengaruh kultural,ekologi, demografi, agama, pendidikan dan
etnik. Jika sikap sosial berubah maka berubahlah pula permintaan akan berbagai jenis
pakaian,buku, rekreasi dan sebagainya. Salah satu perubahaan sosial yang paling
menonjol dewasa ini adalah masuknya sejumlah besar kaum wanita kedalam pasar
tenaga kerja. Hal in tidak hanya mempengaruhi kebijaksanaan perekrutan dan
kompensasi serta kapabilitas sumber daya dan para penyedia lapangan kerja,
melainkan juga telah menciptakan permintaan akan berbagai produk.
Sebagai contoh, sibuknya wanita didunia kerja akan memberikan peluang bagi
perusahaan lain untuk membuka jasa pusat penitipan anak, alat rumah tangga yang
praktis dan makanan yang praktis.
4. Trend
5. Segmen Teknologi
Perubahan teknologi adalah salah satu forces penting yang mempengaruhi
kinerja dan posisi daya saing perusahaan. Oleh sebab itu inovasi dan perubahan
teknologi yang pada mulanya dilakukan oleh perusahaan (technologi leader) ,
apabila berhasil
aakan dapat merubah langkah persaingan karena akan terjadi dinamika kompetisi,
berupa aksi dan reaksi antar pelaku bisnis (competitive dynamis).
Contohnya disposable diapers dalam bidang tekstil kesehatan (non-women
medical textille), electronik fuel injection untuk otomotif dan personel computers,
disamping inovasi yang terjadi difasilitasi oleh teknologi,yakni penemuan dan
pengembangan produk baru melalui kegiatan. Kemampuan mempertahankan
keunikan yang dimiliki perusahaan yang agresif dalam teknologi mengandung
implikasi yaitu perusaan harus secara terus menerus mengati apa yang dilakukan oleh
pesaing dan tidak boleh mengisolasi diri namun sebaliknya bereorientasi “outward
dan sekaligus inward.
BAB III
PENUTUP

Dalam gambaran global yang berubah dengan cepat, perusahaan harus mengamati enam
kekuatan utama: konsumen, ekonomi, budaya, trend, dan teknologi. Pemasar harus
memperhatikan interaksi mereka, karena hal ini akan menimbulkan peluang dan ancaman
baru. Pertumbuhan populasi yang eksplosif memberi implikasi besar pada bisnis serta daya
beli yang tersedia dalam ekonomi tergantung pada tingkat penghasilan, harga, tabungan,
utang, dan ketersediaan kredit saat ini. Salah satu paling dramatis yang membentuk kehidupan
manusia adalah teknologi. Inti kapitalisme pasar yang dinamis dan menoleransi penghancuran
kreatif dari teknologi sebagai harga sebuah kemajuan.
DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai