Disusun Oleh :
Esti : 64200593
Fransiska : 64201287
Kelas : 64.6B.24
Cikarang
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa saya
ucapkan terima kasih atas bantuan dari teman-teman kelompok atas kerjasamanya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kualitas Total.
Adapun tema yang akan dibahas adalah “Analisa Konsep Dasar Total Quality Manajemen”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat sadar bahwa masih banyak
kesalahan dan kekurangan baik dari segi penulisan maupun materi. Penulis dengan tulus
berharap kepada semua pihak untuk memberikan kritik serta sarannya demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
1|Page
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
BAB II........................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 8
I. Manfaat ........................................................................................................................... 9
BAB IV .................................................................................................................................... 11
PENUTUP................................................................................................................................ 11
K. KESIMPULAN ............................................................................................................. 11
L. SARAN ......................................................................................................................... 12
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
3|Page
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4|Page
berperan besar dalam menentukan kualitas tenaga kerja, proses, dan
lingkungan yang berhubungan dengan produk atau jasa.
2. Obsesi terhadap kualitas.
Dalam organisasi yang menerapkan TQM, pelanggan internal dan
eksternal menentukan kualitas. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut,
organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang
ditentukan mereka. Hal ini berarti bahwa semua karyawan pada setiap level
berusaha melaksanakan setiap aspek pekerjaannya berdasarkan perspektif.
3. Pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan TQM, terutama
untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain
tersebut. Dengan demikian, data diperlukan dan dipergunakan dalam
menyusun patok duga (benchmark), memantau prestasi, dan melaksanakan
perbaikan.
4. Komitmen jangka panjang.
TQM merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis.
Untuk itu, dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu,
komitmen jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan
budaya agar penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses.
5. Kerjasama tim.
Dalam organisasi yang dikelola secara tradisional seringkali diciptakan
persaingan antar departemen yang ada dalam organisasi tersebut agar daya
saingnya terdongkrak. Sementara itu, dalam organisasi yang menerapkan
TQM, kerjasama tim, kemitraan, dan hubungan dijalin dan dibina, baik antar
karyawan perusahaan maupun dengan pemasok, lembaga-lembaga
pemerintah, dan masyarakat sekitarnya.
6. Perbaikan secara berkesinambungan.
Setiap produk dan atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-
proses tertentu di dalam suatu sistem/ lingkungan. Oleh karena itu, sistem
yang ada perlu diperbaiki secara terus-menerus agar kualitas yang
dihasilkannya dapat makin meningkat.
7. Pendidikan dan pelatihan.
5|Page
Dewasa ini masih terdapat perusahaan yang menutup mata terhadap
pentingnya pendidikan dan pelatihan karyawan. Kondisi seperti itu
menyebabkan perusahaan yang bersangkutan tidak berkembang dan sulit
bersaing dengan perusahaan lainnya, apalagi dalam era persaingan global.
Sedangkan dalam organisasi yang menerapkan TQM, pendidikan dan
pelatihan merupakan faktor yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan
didorong untuk terus belajar. Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan
dapat meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya.
8. Kebebasan yang terkendali.
Dalam TQM, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang
sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat meningkatkan rasa
memiliki dan tanggung jawab karyawan terhadap keputusan yang telah
dibuat. Meskipun demikian, kebebasan yang timbul karena keterlibatan dan
pemberdayaan tersebut merupakan hasil dari pengendalian yang terencana
dan terlaksana dengan baik.
9. Kesatuan tujuan.
Supaya TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus
memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian, setiap usaha dapat diarahkan
pada tujuan yang sama. Akan tetapi, kesatuan tujuan ini tidak berarti bahwa
harus selalu ada persetujuan/ kesepakatan antara pihak manajemen dan
karyawan, misalnya mengenai upah dan kondisi kerja.
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dapat meningkatkan
kemungkinan dihasilkannya keputusan yang baik, rencana yang baik, atau
perbaikan yang lebih efektif, karena juga mencakup pandangan dan
pemikiran dari pihak-pihak yang langsung berhubungan dengan situasi kerja
serta meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab atas keputusan
dengan melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya
6|Page
F. Prinsip dan Unsur Pokok Manajemen Mutu Terpadu
Pada ISO 9001:2008 prinsip manajemen mutu terdiri dari 8 prinsip sebagai
berikut:
1. Costumer Focus,
2. Leadership,
3. Involvement of People,
4. Process Approach,
5. System Approach to management,
6. Continual Improvement,
7. Factual Approach Decision Making,
8. Mutual Benficial Suppliers Relationship.
7|Page
BAB III
PEMBAHASAN
8|Page
performance improvement) pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap
erafungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya
manusiadan modal yang tersedia.ISO 8402 (Quality Vocabulary) mendefinisikan
Manajemen Kualitas sebagaisemua aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan
yang menentukankebijaksanaan kualitas, tujuan-tujuan dan tanggung jawab,
sertamengimplementasikannya melalui alat-alat seperti:
Perencanaan kualitas (quality planning) Adalah penetapan dan
pengembangantujuan dan kebutuhan untuk kualitas serta penerapan sistem
kualitas
Pengendalian kualitas (quality control) Adalah teknik-teknik dan
aktivitasoperasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas.
Jaminan kualitas (quality assurance) Adalah semua tindakan terencana
dansistematik yang diimplementasikan dan didemonstrasikan guna
memberikankepercayaan yang cukup bahwa produk akan memuaskan
kebutuhan untukkualitas tertentu.
Peningkatan kualitas (quality improvement) Adalah tindakan-tindakan
yangdiambil guna meningkatkan nilai produk untuk pelanggan melalui
peningkatanefektivitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas melalui struktur
organisasi.
I. Manfaat
Bahwa cara terbaik agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan globaladalah
dengan menghasilkan kualitas yang terbaik. Untuk menghasilkan kualitas
yangterbaik diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemampuan
manusia, proses, dan lingkungan. Cara terbaik agar dapat memperbaiki kemampuan
komponen-komponen tersebut secara berkesinambungan adalah dengan
menerapkan TQM.Menurut (Nasution, 2005:42), manfaat TQM dapat
dikelompokkan menjadi dua,yaitu dapat memperbaiki posisi persaingan dan
meningkatkan output yang bebas darikerusakan. Penerapan TQM dalam
perusahaan dapat meningkatkan labanya melaluidua rute:
Rute Pertama, yaitu rute pasar. Perusahaan dapat memperbaiki posisi
persaingannya sehingga pangsa pasarnya semakin besar dan harga jualnya
dapat lebih tinggi. Kedua hal ini mengarah pada meningkatnya penghasilan
sehingga labayang diperoleh juga semakin besar.
9|Page
Rute Kedua, perusahaan dapat meningkatkan output yang bebas dari
kerusakanmelalui upaya perbaikan kualitas. Hal ini menyebakan biaya
operasi perusahaan berkurang dengan demikian laba yang diperoleh akan
meningkat.
10 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
K. KESIMPULAN
Sebagai tambahan TQM berfokus pada pentingnya proses bisnis yang baik(terutama
satu pola yang mengurangi hambatan dari batasan internal) dan mengertikebutuhan
detail pelanggan sehingga kebutuhan mereka dapat sepenuhnya tercapai.Keperluan-
keperluan ini sejauh ini mencapai tahap dimana TQM menjadi pemikiranterbaik
sebagai filosofi manajemen umum daripada pendekatan tertentu untuk kualitas.Jadi
dapat disimpulkan awal mulanya TQM (Total Quality Management) adalah didunia
bisnis.
11 | P a g e
L. SARAN
12 | P a g e