Anda di halaman 1dari 43

ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI

PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Diajukan Sebagai Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Strategi

Kelompok II

5212191009 - Rafita Mei Lindah Sari

5212191010 - Rifka Trifena Simanungkalit

5212191015 - Ignasius Christian Heryanto

5212191017 - Egi Ginanjar

5212191018 - Anindita Shafira Dwi Tania

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Jenderal Achmad Yani

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat dan anugerah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ini. Makalah yang
berjudul “Analisis Manajemen Strategi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk” ini kami
buat dalam rangka menyelesaikan tugas yang diberikan Ibu Dwi Indah Lestari., selaku dosen
mata kuliah Manajemen Strategi.

Dalam proses penyelesaian makalah ini, kami banyak menemukan tantangan dan
kendala yang harus dihadapi. Namun semua itu dapat dilewati berkat rahmat Tuhan Yang
Maha Esa yang memberikan jalan keluar dari setiap masalah-masalah yang kami hadapi dan
juga adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang rela menyediakan waktu untuk
memberikan arahan dan masukan kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Oleh karena
itu, terselesaikannya laporan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata.
Semua tantangan dan kendala yang ada, tidak dipungkiri membuat langkah kami menjadi
tersendat dalam melanjutkan penulisan makalah ini, namun dukungan dan bantuan dari Tuhan
Yang Maha Esa dan pihak-pihak yang terkait.

Kami telah berupaya yang terbaik dalam penulisan makalah ini, namun kami menyadari
masih banyak keterbatasan yang kami miliki sehingga makalah ini tak luput dari kekurangan
terutama dalam penulisan masih memerlukan penyempurnaan. Maka dari itu, segala kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diperkenankan agar kami menjadi lebih baik. Akhirnya,
kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Cimahi, Desember 2021

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………... 1

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………. 2

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………. 3


1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………... 3
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………….. 4
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………….. 5


2.1. Sejarah Singkat PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk ...…………………... 5
2.2. Analisis Manajemen Strategi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk ………. 6
2.2.1. Nama Perusahaan …………………………………………………………………. 6
2.2.2. Visi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk …………………………… 6
2.2.3. Misi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk …………………………... 6
2.2.4. Analisa Eksternal …………………………………………………………………. 7
2.2.5. Analisa Internal ………………………………………………………………….. 16
2.2.6. Hasil Analisis SWOT ……………………………………………………………. 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………………………………… 19


3.1. Matrix Internal Eksternal (IE Matrix) …………………………………………………. 22
3.2. Analisis IE Matrix PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk. ……………….. 24
3.2.1. Internal Factors Score (IFAS) …………………………………………………… 24
3.2.2. External Factors Score (EFAS) ……………………………………...…………... 26
3.2.3 Titik Temu IFAS (sumbu x) dan EFAS (sumbu y) ………………………………. 27
3.3. Analisis QSPM ………………………………………………………………………... 28
3.4. Kesimpulan Strategi …………………………………………………………………… 30
3.5. Penurunan Strategi ke Level Operasional ……………………………………………... 31

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………………… 42


4.1. Kesimpulan ……………………………………………………………………………. 42

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era informasi dan teknologi yang sedang berkembang pesat saat ini, setiap
individu atau kelompok dapat dengan mudah mengkaji dan menyerap setiap perkembangan
yang terjadi. Hal ini juga mempengaruhi masyarakat untuk dapat memenuhi setiap keinginan,
dan kebutuhan sehari- hari secara instan, namun gaya hidup yang serba instan telah membuat
setiap individu atau kelompok terjebak dalam jurang kenyamanan, kemajuan teknologi dan
informasi semakin memudahkan kerja dan aktivitas yang harus ditebus dengan harga mahal,
malah mengantarkan penggunanya pada penyakit-penyakit gaya hidup, seperti obesitas,
tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan penyakit lainnya yang berisiko tinggi. Disamping itu
penanganan yang salah terhadap penyakit akibat kemajuan jaman, membuat masyarakat lebih
memilih obat-obatan kimia yang dapat menimbulkan efek samping.

Seiring berjalannya waktu obat-obatan berbahan herbal (alam) kembali muncul setelah
banyaknya obat-obatan berbahan kimia yang banyak menimbulkan efek samping. Efek samping
tersebut secara langsung atau terakumulasi karena obat kimia sendiri ekonomi, obat tradisional
bisa didapatkan di sekitar lingkungan tempat tinggal dan tentu saja dengan cuma-cuma.Bukan
hanya itu, diketahui bahwa obat tradisional juga mempunyai efek samping yang lebih ringan
dibandingkan obat- obatan sintesis. Berdasarkan laporan dari Global Industri Analysis pada
2014, pertumbuhan pasar obat herbal (herbal medicine) terus bertumbuh dari tahun ke tahun.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka kami mengidentifikasi masalah
utama yang akan timbul sebagai bahan dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana strategi Bauran pemasaran yang digunakan oleh PT. Sido Muncul, Tbk?
2. Bagaimana visi dan misi yang diterapkan oleh PT. Sido Muncul, Tbk?
3. Bagaimana Analisis SWOT yang dilakukan PT. Sido Muncul, Tbk?
4. Bagamaina IFAS dan EFAS yang dilakukan PT. Sido MuncuL, Tbk untuk mempengaruhi
Strategi pemasaran ?

3
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui, menjelaskan dan menganalisis proses strategi Bauran pemasaran pada PT.
Sido Muncul, Tbk Mengetahui, menjelaskan dan menganalisis Segmenting, Targeting
dan Positioning.
2. Mengetahui, menjelaskan, dan menganalisis visi dan misi yang diterapkan oleh PT. Sido
Muncul, Tbk.
3. Mengetahui, menjelaskan dan menganalisis SWOT berdasarkan faktor internal dan
eksternal (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman).
4. Mengetahui, menjelaskan Ifas dan Efas yang dilakukan PT. Sido Muncul, Tbk untuk
mempengaruhi Strategi pemasaran.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Singkat PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk

Awal usaha industri jamu Perseroan bermula dari sebuah industri rumah tangga yang
dikelola oleh Ibu Rahmat Sulistio pada 1940 di Yogyakarta, dengan dibantu oleh tiga orang
karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong
beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk). Pengolahan jamu dipindahkan
dari Yogyakarta ke Semarang dan pada tahun 1951, berdirilah perusahaan sederhana dengan
nama Sido Muncul yang berarti “impian yang Terwujud”dengan pabrik pertamanya berlokasi di
Jl. Mlaten Trenggulun, Semarang.
. Pada tahun 1970, dibentuk persekutuan komanditer dengan nama CV lndustri Jamu &
Farmasi Sido Muncul. Pada tahun 1975 bentuk usaha industri jamu berubah menjadi Perseroan
Terbatas dengan nama PT industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.

4
Pada tahun 1984 Pabrik dipindahkan ke Lingkungan industri Kecil di Jl. Kaliwage, Semarang.
Guna mengakomodir permintaan pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi
dengan mesin-mesin modern.
Pada tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu
Ungaran yang lebih besar dan modern oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan disaksikan
Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Pabrik baru yang berlokasi di Klepu,
Kecamatan Bergas, Ungaran dengan luas sekitar 30 hektar diresmikan oleh Menteri Kesehatan
dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia pada 11 November 2000. Di tahun 2013 Sido
Muncul melakukan Penawaran Umum Perdana saham sejumlah 1.500.000.000 (satu miliar lima
ratus juta) saham dengan harga perdana sebesar Rp 580 (lima ratus delapan puluh Rupiah)
setiap saham.
Pada tahun 2014 PT Berlico Mulia Farma bergabung dengan Sido Muncul Group, yang
merupakan perluasan bisnis Sido Muncul dalam industri farmasi. Pada tahun 2015 Perluasan
pabrik ekstraksi PT Semarang Herbal Indo Plant telah rampung dan siap meningkatkan
kapasitas produksinya hingga 13.500 kg per hari dari kapasitas sebelumnya sebesar 4.500 kg
per hari.

2.2. Analisis Manajemen Strategi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk
Dalam menganalisis manajemen strategi sebuah perusahaan yang terdaftar dalam
Bursa Efek Indonesia, langkah pertama yang dilakukan adalah dengan meninjau laporan
keuangan atau yang disebut dengan annual report serta informasi lain mengenai perusahaan.
Lalu ada dua analisis yang dilakukan yaitu analisis eksternal (menghasilkan opportunity dan
threat) dan analisis internal (menghasilkan strength dan weakness). Setelah menganalisis SWOT
perusahaan tersebut, pilih salah satu alat strategi guna membuat alternatif strategi dan
memilih strategi yang tepat untuk perusahaan. Ketika strategi sudah terpilih, turunkan strategi
tersebut dari level Korporat sampai ke level operasional.

2.2.1. Nama Perusahaan


PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk

5
2.2.2. Visi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk
Menjadi perusahaan farmasi, obat tradisional, makanan minuman kesehatan, kosmetik
dan pengolahan bahan herbal yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan
lingkungan.

2.2.3. Misi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk


Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal dalam bentuk sediaan farmasi,
obat tradisional, makanan minuman kesehatan, dan kosmetik berdasarkan penelitian yang
rasional, aman, dan jujur.
● Mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan.
● Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran agar
lebih berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan herbal.
● Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina kesehatan melalui
pola hidup sehat, pemakaian bahan- bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy.
● Melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) yang intensif.
● Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.
● Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia

2.2.4. Analisa Eksternal


Dalam analisa eksternal, salah satu alat analisis yang digunakan adalah analisis PEST
(Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Teknologi). Selain menggunakan PEST, alat analisis lain
yang dapat dipakai adalah analisis Analisis Lima Kekuatan Porter (Porter's Five Forces Analysis).
Analisis eksternal dilakukan untuk mendapatkan opportunities (kesempatan yang dimiliki
perusahaan) dan threats (ancaman - ancaman yang dihadapi oleh perusahaan). Berikut adalah
analisis eksternal dari PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

a. Analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, dan Teknologi)


1. Politik, Pemerintah dan Kekuatan Hukum
Faktor politik mencakup hukum, isu-isu global, undang-undang dan peraturan
yang mungkin memiliki efek pada bisnis baik segera atau di masa depan. Jadi mencakup

6
peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh pemerintah atau regulasi lainnya
yang harus diikuti oleh perusahaan.
Untuk perusahaan yang bergerak dibidang farmasi seperti PT Industri Jamu Dan
Farmasi Sido Muncul Tbk, adanya pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada
triwulan pertama 2020 menyebabkan aktivitas bisnis terhenti, jutaan pekerja harus
dirumahkan bahkan diputus hubungan kerja, dan sektor informal tidak bisa
menjalankan usahanya. 
Besarnya potensi industri jamu dan obat herbal sejak lama telah mendapat
perhatian pemerintah. Pada 2008, pemerintah secara resmi menjadikan jamu sebagai
salah satu merek (brand) asli Indonesia. Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan
Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No. 381/MENKES/SK/III/2007 tentang
Kebijakan Obat Tradisional dan Peraturan Menteri Kesehatan No.
1109/MENKES/PER/IX/2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer
Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Pada tahun 2008, Kementerian Kesehatan menyusun Standar Pelayanan Medik
Herbal melalui Kepmenkes No. 121/MENKES/SK/II/2008. Selanjutnya pada 2009 terbit
Kepmenkes No. 261/Menkes/SK/IV/2009 tentang Farmakope Herbal Indonesia Edisi
Pertama
Untuk mengembangkan obat tradisional di Indonesia terutama di sarana
pelayanan kesehatan, pemerintah mengeluarkan Permenkes No.
003/MENKES/PER/I/2010 tentang Saintifikasi Jamu. Saintifikasi jamu adalah pembuktian
ilmiah jamu melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan. Salah satu tujuannya
adalah memberikan landasan ilmiah (evidenced based) ramuan jamu melalui penelitian
yang dilakukan di sarana pelayanan kesehatan.
Presiden telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 6 Tahun 2016
tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan yang terutama
ditujukan ke arah pengembangan biopharmaceutical, vaksin, natural, dan Active
Pharmaceutical Ingredients (API) kimia. Selanjutnya, Kementerian Kesehatan
menindaklanjuti melalui Permenkes No. 17 Tahun 2017 tentang Rencana Aksi
Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, salah satunya dengan
mengembangkan industri farmasi produk natural.

7
Sejalan dengan Inpres Nomor 6 Tahun 2016, pada bulan September 2019 Badan
POM menginisiasi pembentukan Satuan Tugas Nasional (Satgas) Percepatan
Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu dan Fitofarmaka yang bertujuan mendorong
pengembangan jamu dan fitofarmaka sebagai salah satu upaya preventif untuk
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Satgas terdiri dari lintas sektor terkait
dan mendapat dukungan penuh dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan serta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Opportunity dalam bidang politik : Pembentukan Satgas merupakan salah satu
upaya perwujudan kebijakan hilirisasi untuk mendukung akses dan ketersediaan obat
nasional dan pada saatnya akan berperan dalam Jaminan Kesehatan Nasional. Badan
POM memiliki peran dalam pendampingan, pembinaan, pemberian izin edar jamu dan
obat herbal OHT dan Fitofarmaka. Satgas Jamu akan melakukan pemetaan dari hulu
sampai hilir sehingga setiap aspek dapat memberi kontribusi terhadap kemajuan Jamu.
Threat dalam bidang politik : Kebijakan Pemerintah yang menaikan harga pajak.

8
2. Ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan daya beli masyarakat, iklim usaha maupun
biaya operasional perusahaan.
Sejak pertengahan tahun 2018, situasi global telah berubah drastis. Perang
dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang berkepanjangan telah memberi
tekanan langsung pada volume perdagangan dunia. Arus perdagangan dan investasi di
sektor produktif semakin melemah yang berimbas pada perlambatan pertumbuhan
ekonomi global.
Di dalam negeri, prospek perekonomian domestik tahun 2019 tidak terlalu
optimistis. Selain karena dampak perang dagang, pertumbuhan Indonesia sepanjang
paruh pertama 2019 masih tertahan karena adanya perhelatan nasional pemilihan
umum legislatif dan presiden-wakil presiden pada bulan April 2019. Tensi politik yang
sempat meninggi membuat kalangan usaha bersikap “wait and see”. Walaupun pada
akhirnya pasar merespons positif situasi kondusif yang terjadi setelah Mahkamah
Konstitusi mengeluarkan putusan terkait perselisihan hasil Pemilihan Presiden-Wakil
Presiden 2019.
Ketidakpastian ekonomi dunia berdampak pada hampir semua aspek
pertumbuhan Indonesia. Perlambatan ekonomi domestik memang tidak dapat dihindari
sebagaimana juga dihadapi oleh hampir semua negara. BPS mengumumkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 hanya mampu tumbuh sebesar
5,02% atau lebih rendah dibandingkan 5,17% pada tahun 2018, terutama karena
kontraksi pertumbuhan investasi barang modal, selain bangunan dan mesin sebagai
imbas dari perlambatan perekonomian global.
Opportunity dalam ekonomi : Dengan adanya perang dagang antara Amerika
dan China kawasan ASEAN menjadi pihak yang diuntungkan salah satunya indonesia
mengapa demikian?, meningkatkan investasi langsung terutama karena potensi relokasi
bisnis perusahaan-perusahaan amerika serikat dari china mungkin akan merelokasi
bisnisnya ke ASEAN, sektor-sektor yang berpotensi relokasi ke Indonesia diantaranya IT,
Otomotif dan Garmen.
Indonesia dapat meningkatkan ekspornya karena AS dan China merupakan
negara eksportir terbesar, ketika AS menghambat perdagangan untuk produk ekspor

9
China, maka memberi peluang bagi produk ekspor Indonesia ke pasar AS contoh seperti
yang bisa memanfaatkan pasar AS terutama tekstil dan alas kaki.
Threat dalam ekonomi : ancaman yang dihadapi adalah penetapan harga jual
barang yang harus dinamis, jika tidak maka akan menghilangkan kepercayaan
konsumen.

3. Sosial
Faktor sosial mencakup semua faktor yang berkaitan dengan kebutuhan
masyarakat/pelanggan, demografi dan budaya. Sebagai contoh faktor sosial adalah
pertambahan jumlah penduduk, distribusi penduduk menurut umur, kesehatan
masyarakat, keamanan, perubahan gaya hidup dan tren konsumsi, media, peristiwa
besar, etika, iklan dan faktor publisitas, kependudukan, sikap dan keinginan pelanggan,
berita media, perundang-undangan yang mempengaruhi kehidupan sosial, merek
perusahaan, pola pembeli/pelanggan, model yang diinginkan, pengaruh kegiatan-
kegiatan besar, tren dan akses pembeli, faktor etnis keagamaan, iklan dan publikasi, isu
etika. Sebagai contoh, perkembangan jumlah penduduk, perubahan gaya hidup, serta
kesenjangan kesenjangan daerah dapat berpengaruh positif (peluang) atau negatif
(tantangan) pada PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
Opportunity dalam bidang sosial : Peluang yang diperoleh adalah
Meningkatnya jumlah konsumen/Penjualan akibat peningkatan jumlah penduduk.
Threat dalam bidang sosial : Ancaman yang dihadapi adalah perlunya
penyediaan jumlah variasi produk dan harga.

4. Teknologi
Faktor teknologi yang mencakup sistem dan komunikasi juga mempengaruhi
kegiatan bisnis. Sebagai contoh faktor teknologi adalah robot, internet, handphone,
inovasi, akses ke teknologi, lisensi dan hak paten, manufaktur, perkembangan teknologi,
penelitian teknologi, ketergantungan teknologi, solusi atau perubahan teknologi,
kematangan teknologi, kematangan manufaktur dan kemampuannya, informasi dan
komunikasi, teknologi/mekanisme pembelian oleh pelanggan. Dari sisi teknologi yang
saat ini tersedia perusahaan perlu memanfaatkannya untuk peningkatan efektifitas dan
efisiensi usaha.

10
Dampak Covid-19 yang begitu luas tentu berimbas pada kegiatan usaha
Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama di masa awal
pandemi. Namun Perseroan bergerak cepat untuk menyesuaikan diri terhadap situasi
yang menantang ini dengan menyusun ulang strategi bisnis dan menetapkan inisiatif-
inisiatif baru untuk meraih hasil terbaik.
Perseroan mencoba mengubah sudut pandang dan mencari peluang yang ada di
tengah pandemi. Perseroan mengambil peluang dari tren “back to nature” dan gaya
hidup sehat yang terus berkembang dengan mendiversifikasi produk-produk kesehatan
Sido Muncul yang difokuskan pada produk minuman kesehatan, produk jamu herbal,
serta meluncurkan produk baru. Dalam paruh pertama 2020, Perseroan meluncurkan
16 produk baru, termasuk produk herbal, suplemen, dan vitamin yang mendapat
sambutan pasar sangat baik.
Setelah pembangunan kapasitas produksi Cairan Obat Dalam (COD) II selesai,
Perseroan memiliki kapasitas produksi untuk produk segmen Herbal & Suplemen yang
cukup besar untuk memenuhi kenaikan permintaan di dalam negeri, menjaga
ketersediaan stok, serta untuk membuka pasar ekspor baru. Kapasitas produksi segmen
Makanan & Minuman juga masih cukup besar untuk memperluas pasar produk
minuman kesehatan seperti Vitamin C1000 dan produk-produk minuman berbahan
dasar jahe yang sangat diminati konsumen.
Lini baru produksi soft capsule dan hard capsule sudah mulai produksi pada
November 2020. Perseroan luncurkan 7 produk soft capsule, yaitu Tolak Angin, Tolak
Linu, Sari Kunyit, Vit E100, Vit E300, VCO dan Vit D 400iu, serta Kapsul JSH. Penjualan
produk tersebut dikhususkan ke channel apotik, toko obat, dan rumah sakit (medical
channel) sehingga dilakukan oleh distributor Pedagang Besar Farmasi.
Opportunity dalam bidang teknologi : Pandemi telah mengubah kebiasaan
masyarakat dalam berbelanja, terutama perubahan pola pembelian barang
dari offline ke online. Oleh karena itu, Perseroan mengembangkan sistem penjualan
melalui platform digital eCommerce atau market place di samping memperbaiki situs
web penjualan Sido Muncul.
Divisi Purchasing telah mengimplementasikan sistem e-procurement untuk
efisiensi dan transparansi proses pengadaan. Sedangkan di bidang infrastruktur

11
teknologi informasi, Perseroan telah membangun Disaster Recovery System sebagai
upaya mengamankan data perusahaan.
Perubahan proses produksi dari menggunakan mesin single line menjadi multi
line (produk vitamin C1000 dan permen) dapat meningkatkan kecepatan produksi
sekaligus mengurangi jumlah operator sehingga menghasilkan efektivitas tenaga kerja.
Investasi mesin kapsul otomatis produk JSH dan lainnya juga menghasilkan efisiensi dari
sisi kecepatan produksi dan efektivitas tenaga kerja. Dengan efisiensi biaya yang ketat,
memangkas belanja modal serta membatasi belanja pemasaran dan promosi menjadi
10% dari penjualan, Perseroan berhasil menjaga bahkan meningkatkan marjin laba
bersih.
Secara garis besar opportunity yang dapat diperoleh yaitu pemanfaatan
teknologi informasi seperti perluasan pasar digital (menggunakan web penjualan
perusahaan atau melalui platforms digital E-Commerce atau Marketplace) dan promosi
secara elektronik.
Threat dalam bidang teknologi : Ancaman yang dihadapi adalah meningkatnya
jumlah dan intensitas persaingan usaha, karena semua produsen akan melakukan hal
yang sama yaitu peningkatan pemanfaatan teknologi informasi.1

b. Analisis Five Forces Porter (Analisis Lima Kekuatan Porter)


1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Ancaman calon pendatang baru pada dasarnya bersifat sedang karena pasar
yang ada sekarang ini sudah demikian didominasi oleh banyak pemain besar baik lokal
maupun asing. Untuk dapat masuk ke dalam industri ini sedikitnya dibutuhkan modal,
pengalaman, dan jaringan distribusi luas yang cukup menyulitkan bagi calon pendatang
baru. PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk memperhatikan faktor-faktor yang
menjadi rintangan masuk dalam sebuah industri seperti Diferensiasi Produk, Strategi
diferensiasi merupakan serangkaian tindakan yang berkaitan dan dirancang untuk
memproduksi barang dan jasa yang dianggap berbeda oleh para konsumen dengan ciri
yang dapat diterima sebagai hal yang penting bagi konsumen. sebagai contoh permen
tolak angin yang banyak disukai konsumen dari anak-anak sampai dewasa pada awalnya
permen tolak angin ini tidak ada (dipisah antara tolak angin dan permennya) sekarang
setelah adanya diferensiasi produk digabungkan menjadi permen tolak angin dan tentu
1 https://www.sidomuncul.co.id/id

12
produk tersebut bisa masuk ke pasar UMKM (warung, kios di pasar tradisional) selain
juga outlet modern (Supermarket, minimarket) dan Outlet medikal (Apotik, toko obat). 2

2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok/Daya Tawar Supplier


Kekuatan pemasok/supplier bersifat sedang disebabkan adanya saling
ketergantungan dari posisi tawar menawar antara perusahaan dan pemasok atau
sebaliknya. Semakin tahun ketahun banyak supplier yang sudah mampu bersaing dalam
penyedia bahan baku khususnya bahan baku farmasi herbal/non herbal. Sido Muncul
mempunyai pemasok sendiri, oleh karena itu kekuatan daya tawar menawar dari
pemasok tidak begitu tinggi, sehingga hal ini menguntungkan perusahaan. Para
pemasok bahan baku Sido Muncul berasal dari para petani yang ada di seluruh
nusantara dengan standar kualitas yang baik. Proses pembelian dilakukan setiap panen
raya. Oleh karena itu Sido Muncul berusaha menjalin hubungan yang baik dengan para
pemasok supaya mereka tetap menjual hasil panennya.  Kekuatan supplier bagi PT
Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk tidak terlalu besar karena saat ini bahan
baku untuk industri farmasi memiliki harga pasaran yang tidak mahal dan juga supplier
yang sudah banyak. Jadi jika perusahaan ingin berpindah ke supplier lainnya tidak
terlalu membutuhkan biaya yang besar tetap sama saja.

3. Ancaman dari produk pengganti/Ancaman produk Substitusi


Ancaman produk pengganti/substitusi dalam industri farmasi dapat dikatakan
cukup kuat karena dengan adanya produk atau jasa pengganti tentu akan membatasi
jumlah laba potensial yang didapat dari suatu industri khususnya industri farmasi.
Dengan banyaknya produk yang ditawarkan dengan fungsi yang sama ditambah dengan
harga yang mungkin menarik/lebih rendah makin ketat pembatasan laba dari suatu
industri farmasi. Sehingga dengan semakin banyak ragam barang dan jasa, terciptanya
produk pengganti juga mempengaruhi pendapatan bagi perusahaan. Konsumen bisa
memilih produk mana yang dipilih berdasarkan harga yang lebih murah dan kualitas
sama atau kah tetap memilih produk dari perusahaan yang telah dipercayai dari
lama/sudah terkenal. Hal tersebut lah mengapa ancaman dari produk pengganti bisa
dikatakan sangat berpengaruh kuat pada perusahaan.

2 https://media.neliti.com/

13
4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli/Daya Tawar pembeli
Kekuatan tawar menawar pembeli/Daya tawar pembeli bisa dapat dikatakan
sedang karena Pembeli biasanya akan membeli barang dengan harga termurah yang
dapat diperoleh, dengan kualitas yang lebih tinggi dan pelayanan yang terbaik, maka
perusahaan berfokus pada produk-produk berkualitas yang mempunyai nilai tambah
tinggi yang dapat memberikan margin yang lebih tinggi. Hal tersebut diterapkan untuk
menciptakan konsumen yang puas dan loyal sehingga kekuatan tawar menawar
pembeli menjadi rendah dan keuntungan perusahaan bisa meningkat. Untuk tetap
mempertahankan konsumennya, Sido Muncul berusaha memberikan hasil yang
berkualitas, ditambah lagi Sido Muncul memberikan persepsi bahwa produknya
merupakan produk tradisional dan mencampurkannya dengan kebudayaan bangsa
Indonesia, sehingga masyarakat umum lebih mudah untuk mengingatnya dan lebih
termotivasi lagi untuk menggunakan produk asli Indonesia. Sido Muncul telah
mempunyai pelanggan dari masyarakat atas, menengah dan ke bawah karena biasanya
masyarakat lebih memilih produk herbal atau alami daripada obat–obatan yang
mengandung zat kimia karena pada obat–obatan kimia akan menimbulkan efek
samping terhadap tubuh. Oleh karena itu perusahaan mempunyai posisi yang lebih
lemah daripada pembeli, karena pembeli dapat berpaling ke perusahaan atau obat lain
dengan mudah.

5. Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri


Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri bersifat kuat karena dengan
banyaknya industri jamu membuat tingkat persaingan semakin ketat sehingga setiap
perusahaan dituntut memiliki daya saing yang tinggi, baik dengan menghasilkan produk
yang beragam dengan kualitas yang baik maupun menerapkan strategi pemasaran yang
tepat sesuai karakteristik pasar yang dihadapi. Dalam menghadapi persaingan industri
Sido Muncul perlu mengetahui daya saing dari merek produk Sido Muncul melalui
ekuitas mereknya yang masih belum dimilikinya. Dengan cara inilah perusahaan dapat
mempertahankan dan meningkatkan citra produk yang dihasilkan produk Sido Muncul
yang nantinya harus dilakukan berbagai upaya dan strategi pemasaran dari produk Sido
Muncul. Banyaknya industri jamu membuat tingkat persaingan semakin ketat sehingga

14
setiap perusahaan dituntut memiliki daya saing yang tinggi, baik dengan menghasilkan
produk yang beragam dengan kualitas yang baik maupun menerapkan strategi
pemasaran yang tepat sesuai karakteristik pasar yang dihadapi. Kini produk Tolak Angin
sudah di ekspor ke beberapa benua seperti Asia, Eropa, dan Amerika. Terlebih untuk di
ASEAN dan Timur Tengah, seperti Taiwan, Amerika, dan Australia Sido Muncul
melakukan promosi dengan melakukan publikasi melalui audio, visual, audio visual,
promosi penjualan dengan memberikan diskon, bantuan sosial, seminar kesehatan,
sponsor dari berbagai macam acara. Sido Muncul tidak ingin menghasilkan limbah yang
dapat merusak alam, untuk menangani limbah air dipasang instalasi pengelolaan air
limbah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air yang bisa digunakan untuk
menyiram tanaman. Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan diolah
menjadi pupuk organik yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman. Dengan upaya
penanganan limbah tersebut, diharapkan Sido Muncul menjadi perusahaan yang ramah
lingkungan, dan lokasi seputar pabrik menjadi asri karena tanaman tumbuh subur. 3

3 Iqtishadia, Vol 8, No. 1, Maret 2015

15
2.2.5. Analisa Internal
Analisis internal dilakukan untuk mendapatkan strength (kekuatan - kekuatan yang
dimiliki oleh perusahaan) dan weakness (kelemahan - kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan) dengan cara berfokus pada aspek internal perusahaan. Berikut adalah analisis
internal PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
a. Strength
1. Produk terjangkau dengan harga Murah
2. Kemasan Produk yang praktis
3. Memiliki Brand produk yang sudah dikenal
4. Keahlian dalam Inovasi Produk
5. Memiliki sistem pengelolaan limbah yang baik
6. Menggunakan endorser yang sudah dikenal
7. Pemasaran dari hulu ke hilir
8. kerjasama penelitian yang baik dengan Universitas lokal

b. Weakness
1. Memiliki bahan yang berbahaya (Aspartame)
2. Sebagian dari produk belum mencantumkan logo Halal Mui
3. Tidak mencantumkan nomor layanan pelanggan
4. Potensi pasar domestik yang belum tergarap masih sangat besar terutama di
wilayah Indonesia Bagian Timur
5. Perseroan perlu meningkatkan kapabilitas distributor untuk memperluas basis
konsumen baik di pasar tradisional maupun modern trade
6. Kurangnya informasi terhadap produk PT.Sido Muncul, Tbk yang lain
7. Terlalu mempromosikan salah satu merek
8. Belum mempunyai alat untuk mengeringkan bahan baku sehingga hanya
mengandalkan cara tradisional (matahari) sehingga pada musim hujan
pengeringan tidak sempurna.

16
2.2.6. Hasil Analisis SWOT
Setelah analisis internal dan eksternal telah dilakukan maka berikut adalah kesimpulan
dan hasil dari analisis SWOT dari PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

Strength Weakness
1. Produk terjangkau dengan harga murah 1.Memiliki bahan yang berbahaya (Aspartame)
2. Kemasan produk yang praktis 2. Beberapa dari produk belum mencantumkan
sertifikat halal MUI
3. Memiliki Brand produk yang sudah dikenal 3. Tidak Mencantumkan nomor layanan
pelanggan
4. Keahlian dalam inovasi produk 4. Potensi pasar domestik yang belum tergarap
masih sangat besar terutama di wilayah
Indonesia Bagian Timur
5. Memiliki sistem pengelolaan limbah yang 5. Perseroan perlu meningkatkan kapabilitas
baik distributor untuk memperluas basis konsumen
baik di pasar tradisional maupun modern trade
6. Iklan menggunakan endorser yang sudah 6. Kurangnya informasi terhadap produk PT.Sido
dikenal Muncul, Tbk yang lain

7. Pemasaran dari hulu ke hilir 7. Terlalu mempromosikan salah satu merk


8. Melakukan kerjasama penelitian dengan 8. Belum mempunyai alat untuk mengeringkan
Universitas Lokal bahan baku sehingga hanya mengandalkan cara
tradisional (matahari) sehingga pada musim
hujan pengeringan tidak sempurna.

17
Opportunity Threat
1. Kebutuhan masyarakat akan produk herbal 1. Adanya pesaing yang memproduksi barang
hampir sama, contohnya antangin
2. Semakin sedikitnya produk berbahan baku 2. Munculnya jamu-jamu yang menggunakan
tradisional bahan kimia, sehingga membuat konsumen
dapat berpindah ke produk yang lain
3. Memperluas pasar melalui kegiatan ekspor ke 3. Harga bahan baku yang tidak stabil
berbagai Negara
4. Tumbuhan-tumbuhan obat dan bahan baku 4 Adanya pesaing yang belum terlihat, seperti
alami yang melimpah di Indonesia banyaknya usaha-usaha kecil yang membuka
5. Teknologi yang canggih untuk mendukung toko jamu herbal
proses kerja
6. Menjadi salah satu sponsor dalam kegiatan 5.Mudahnya mendapatkan bahan baku yang alami
promosi kesehatan serta tumbuhan obat-obatan, sehingga
membuat orang untuk lebih memilih membuat
sendiri dibandingkan harus membeli.

3. Join dengan perusahaan yang memiliki 6 Adanya barang substitusi atau pengganti
produk yang sama
7 Selera masyarakat yang membutuhkan
produk herbal secara instan

18
BAB III
METODE PENELITIAN

Strength Weakness
1. Produk terjangkau dengan 1. Memiliki bahan yang
harga murah berbahaya (aspartame)
2. Beberapa dari produk belum
2. Kemasan produk yang
mencantumkan sertifikat halal
praktis
MUI
3. Memiliki Brand produk yang 3. Tidak mencantumkan nomor
sudah dikenal layanan pelanggan
4. Potensi pasar domestik yang
4. Keahlian dalam Inovasi belum tergarap masih sangat
Produk besar terutama di wilayah
Indonesia Bagian Timur
5. Perseroan perlu
meningkatkan kapabilitas
5. Memiliki sistem distributor untuk memperluas
pengelolaan limbah yang baik basis konsumen baik di pasar
tradisional maupun modern
trade
6. Kurangnya informasi
6. Iklan menggunakan
terhadap produk PT. Sido
endorser yang sudah dikenal
Muncul, Tbk yang lain
7. Terlalu mempromosikan
7. Pemasaran dari hulu ke hilir
salah satu merek
8. Belum mempunyai alat
untuk mengeringkan bahan
8. Melakukan kerjasama baku sehingga hanya
penelitian dengan Universitas mengandalkan cara tradisional
lokal (matahari) sehingga pada
musim hujan pengeringan tidak
sempurna.

Opportunity SO WO
1. Kebutuhan masyarakat 1. Memperluas penjualan 1. Dapat menciptakan produk
akan produk herbal produk ke berbagai negara tanpa bahan yang berbahaya
seperti negara Nigeria dan ( W1, O4, O5)

19
Malaysia (S1, O3)
2. Menaikan penjualan
perusahaan karena 2. Percepatan proses produksi
2. Semakin sedikitnya produk
perusahaan terkenal dan menghasilkan kualitas
berbahan baku tradisional
perusahaan farmasi berbahan produk lebih baik (W8, O5)
herbal (S1, S3, O2)
3. Menambah varian produk
3. Memperluas pasar melalui jamu herbal serta berinovasi 3. Promosi secara merata ke
kegiatan ekspor ke berbagai menciptakan cara baru dalam seluruh produk ( W6, W7, O6,
Negara menikmati jamu secara lebih O7)
praktis dan nikmat (S1, 04, 08)
4. Memanfaatkan teknologi
4. Tumbuhan-tumbuhan obat 4. Menciptakan produk yang
digital baik di aspek otomasi
dan bahan baku alami yang dibutuhkan masyarakat (S4,
fasilitas produksi maupun
melimpah di Indonesia O1, O8)
pemasaran. ( W5, W6, O5)
5. Mudah/dapat
5. Teknologi yang canggih
mengembangkan produk baik
untuk mendukung proses
yang sudah ada atau produk
kerja
baru (S8, O4)
6. Memproduksi jamu yang
dikemas dalam bentuk pil,
6. Menjadi salah satu sponsor
tablet, atau bubuk instan yang
dalam kegiatan promosi
tinggal dilarutkan dengan air
kesehatan
saat ingin dikonsumsi. (S2, S4,
O5, O8)
7. Join dengan perusahaan
yang memiliki produk yang
sama
8. Selera masyarakat yang
membutuhkan produk herbal
secara instan
Threat ST WT
1. Adanya pesaing yang
1. Produk lebih unggul karena 1.Menciptakan produk tanpa
memproduksi barang hampir
sudah terkenal (S1, S2, S3, T1) bahan berbahaya (W1, T2)
sama, contohnya antangin
2. Munculnya jamu-jamu yang 2.Produk tidak mudah ditiru 2.Mempromosikan seluruh
produk/memaksimalkan
menggunakan bahan kimia, dan konsumen sulit untuk
pemasaran barang ( W6, W7, T1)
sehingga membuat konsumen pindah ke produk yang lain(S4,
dapat berpindah ke produk S8, T2)

20
yang lain
3.perlu adanya peningkatan
3. Harga bahan baku yang
distributor baik pasar tradisional
tidak stabil atau modern market (W5,T4)
4. Adanya pesaing yang belum
terlihat, seperti banyaknya
usaha-usaha kecil yang
membuka toko jamu herbal
5.Mudahnya mendapatkan
bahan baku yang alami serta
tumbuhan obat-obatan,
sehingga membuat orang
untuk lebih memilih membuat
sendiri dibandinkan harus
membeli.
6. Adanya barang substitusi
atau pengganti

21
3.1. Matrix Internal Eksternal (IE Matrix)
IE Matrix ditujukan untuk menemukan posisi bersaing divisi atau bisnis unit sebuah
perusahaan (David dan David, 2015). Namun demikian, sama dengan matriks BCG, penggunaan
alat ini untuk menemukan posisi bersaing sebuah perusahaan masih dapat digunakan,
bergantung kepada sudut pandang perusahaan yang menggunakannya. Sesuai dengan
namanya, IE Matrix menggunakan faktor internal yaitu kekuatan serta kelemahan perusahaan
dan faktor eksternal yaitu peluang dan hambatan yang harus dihadapi perusahaan untuk
menemukan posisi bersaing perusahaan. Pada akhirnya posisi bersaing tersebut menunjukkan
pilihan strategi yang dapat diambil perusahaan.

Berikut adalah tahap-tahap penyusunan IE Matrix:


1. Menghitung Internal Factors Score (IFAS) sebagai sumbu x; setelah memberikan peringkat
dan bobot secara subjektif kepada setiap sub komponen dari kekuatan dan kelemahan, dengan
ketentuan sebagai berikut;
a. Bobot
Total keseluruhan bobot untuk seluruh subkomponen kekuatan ditambah kelemahan
adalah 1. Bobot mendekati 1 diberikan untuk sub komponen yang dinilai penting. Bobot
mendekati 0 diberikan untuk subkomponen yang dinilai kurang penting.
b. Peringkat
Angka peringkat bagi setiap subkomponen terdiri dari 1-4. Peringkat 3 atau 4 diberikan
kepada sub-sub komponen kekuatan serta peringkat 1 atau 2 diberikan kepada sub-sub
komponen kelemahan.
c. Perhitungan angka IFAS
Bobot pada setiap subkomponen dikalikan dengan peringkat pada setiap subkomponen,
dengan demikian akan diperoleh nilai (score) bagi setiap komponen. Nilai setiap sub komponen
tersebut dijumlahkan, di mana jumlah tersebut akan menjadi nilai IFAS.

22
2. Menghitung Eksternal Factors Score (EFAS) sebagai sumbu y; setelah memberikan peringkat
dan bobot pada setiap sub komponen dari peluang dan ancaman, dengan ketentuan sebagai
berikut;
a. Bobot
Total keseluruhan bobot untuk seluruh subkomponen peluang ditambah ancaman
adalah 1. Bobot mendekati 1 diberikan untuk sub komponen yang dinilai penting. Bobot
mendekati 0 diberikan untuk subkomponen yang dinilai kurang penting.
b. Peringkat
Angka peringkat bagi setiap subkomponen terdiri dari 1-4, baik bagi subkomponen pada
peluang maupun pada ancaman. Ketentuan dari setiap peringkat bagi faktor eksternal adalah
sebagai berikut:
Peringkat 1 artinya kemampuan perusahaan dalam merespon faktor eksternal; buruk,
Peringkat 2 artinya kemampuan perusahaan dalam merespon faktor eksternal; rata-
rata,
Peringkat 3 artinya kemampuan perusahaan dalam merespon faktor eksternal; di atas
rata- rata atau sedikit baik,
Peringkat 4 artinya kemampuan perusahaan dalam merespon faktor eksternal sangat
unggul.
c. Perhitungan angka EFAS
Bobot pada setiap subkomponen dikalikan dengan peringkat pada setiap subkomponen,
dengan demikian akan diperoleh nilai (score) bagi setiap komponen. Nilai setiap sub komponen
tersebut dijumlahkan, di mana jumlah tersebut akan menjadi nilai EFAS.

3. Mempertemukan titik temu antara sumbu x (IFAS) dan sumbu y (EFAS) untuk mengetahui
posisi bersaing perusahaan, dengan mengikuti gambar IE Matrix sebagai berikut:

23
4. Letak titik temu antara IFAS dan EFAS akan menentukan strategi yang harus dipilih
perusahaan sebagai berikut;
Kuadran I-II-IV disebut posisi tumbuh dan berkembang. Pilihan strategi pada kuadran ini
adalah seluruh jenis strategi integrasi dan strategi intensif.
Kuadran III-V-VII disebut posisi bertahan. Pilihan strategi pada kuadran ini hanya ada
dua, yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Kuadran VI-VIII-IX disebut posisi penentuan. Pilihan strategi pada kuadran ini hanya ada
dua, yaitu berbenah diri (retrenchment) atau melepas aset perusahaan (divestiture). 4

3.2. Analisis Strategi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk menggunakan Matriks
Internal Eksternal (IE Matrix)

3.2.1. Internal Factors Score (IFAS), ditinjau dari Strength dan Weakness.

Strength Weight Rating Weighted


Score

1. Produk terjangkau dengan harga murah 0,09 4 0,36

2. Kemasan produk yang praktis 0,07 3 0,21

3. Memiliki Brand produk yang sudah dikenal 0,06 3 0,18

4. Keahlian dalam Inovasi Produk 0,06 3 0,18

5. Memiliki sistem pengelolaan limbah yang baik 0,08 4 0,32

6. Iklan menggunakan endorser yang sudah dikenal 0,06 3 0,18

4 Modul Perkuliahan Manajemen Strategi

24
7. Pemasaran dari hulu ke hilir 0,03 3 0,09

8. Melakukan kerjasama penelitian dengan Universitas 0,05 3 0,15


lokal

SUB TOTAL 0,5 1,67

Weakness Weight Rating Weighted


Score

1. Memiliki bahan yang berbahaya (aspartame) 0,09 1 0,09

2. Beberapa dari produk belum mencantumkan 0,04 2 0,08


sertifikat halal MUI

3. Tidak mencantumkan nomor layanan pelanggan 0,03 2 0,06

4. Potensi pasar domestik yang belum tergarap masih 0,08 1 0,08


sangat besar terutama di wilayah Indonesia Bagian
Timur

5. Perseroan perlu meningkatkan kapabilitas 0,07 1 0,07


distributor untuk memperluas basis konsumen baik di
pasar tradisional maupun modern trade

6. Kurangnya informasi terhadap produk PT. Sido 0,07 1 0,07


Muncul, Tbk yang lain

7. Terlalu mempromosikan salah satu merek 0,07 1 0,07

8. Belum mempunyai alat untuk mengeringkan bahan 0,05 2 0,1


baku sehingga hanya mengandalkan cara tradisional
(matahari) sehingga pada musim hujan pengeringan
tidak sempurna.

SUB TOTAL 0,5 0,62

TOTAL 1 2,29

Dari perhitungan didapatkan nilai IFAS (Internal Factors Score) sebesar 2,29.

25
3.2.2. External Factors Score (EFAS), ditinjau dari opportunity dan threat.

Opportunity Weight Rating Weighted


Score

1. Kebutuhan masyarakat akan produk herbal 0,06 3 0,18

2. Semakin sedikitnya produk berbahan baku 0,07 3 0,21


tradisional

3. Memperluas pasar melalui kegiatan ekspor ke 0,07 3 0,21


berbagai Negara

4. Tumbuhan-tumbuhan obat dan bahan baku alami 0,08 3 0,24


yang melimpah di Indonesia

5. Teknologi yang canggih untuk mendukung proses 0,07 3 0,21


kerja

6. Menjadi salah satu sponsor dalam kegiatan promosi 0,05 2 0,1


kesehatan

7. Join dengan perusahaan yang memiliki produk yang 0,05 2 0,1


sama

8. Selera masyarakat yang membutuhkan produk 0,05 2 0,1


herbal secara instan

SUB TOTAL 0,5 21 1,35

Threat Weight Rating Weighted


Score

1. Adanya pesaing yang memproduksi barang hampir 0,09 1 0,09


sama, contohnya antangin

2. Munculnya jamu-jamu yang menggunakan bahan 0,09 3 0,27


kimia, sehingga membuat konsumen dapat berpindah
ke produk yang lain

3. Harga bahan baku yang tidak stabil 0,07 3 0,21

4. Adanya pesaing yang belum terlihat, seperti 0,08 3 0,24


banyaknya usaha-usaha kecil yang membuka toko
jamu herbal

5.Mudahnya mendapatkan bahan baku yang alami 0,08 3 0,24

26
serta tumbuhan obat-obatan, sehingga membuat
orang untuk lebih memilih membuat sendiri
dibandingkan harus membeli.

6. Adanya barang substitusi atau pengganti 0,09 3 0,27

SUB TOTAL 0,5 1,26

TOTAL 1 2,67

Dari perhitungan didapatkan nilai EFAS (External Factors Score) sebesar 2,67.

3.2.3 Titik Temu IFAS (sumbu x) dan EFAS (sumbu y)

IFAS sebesar 2,29 dalam sumbu x berada diposisi average (2.0 - 2.99) dan EFAS sebesar
2,67 dalam sumbu y berada di posisi medium (2.0 - 2.99). Maka posisi Sido Muncul berada di
kuadran V. Sesuai dengan penentuan strategi dalam matriks IE, apabila sebuah perusahaan
berada dalam kuadran III-V-VII, maka perusahaan berada dalam posisi bertahan. Pilihan
strategi pada kuadran ini hanya dua, yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk.

27
3.3. Analisis QSPM

Pengembangan
Penetrasi Pasar Produk

INTERNAL Bobot AS TAS AS TAS

Strength
1. Produk terjangkau dengan harga murah 0,09 4 0,36 4 0,36
2. Kemasan produk yang praktis 0,07 3 0,21 3 0,21
3. Memiliki Brand produk yang sudah dikenal 0,06 3 0,18 2 0,12
4. Keahlian dalam Inovasi Produk 0,06 3 0,18 3 0,18
5. Memiliki sistem pengelolaan limbah yang baik 0,08 1 0,08 1 0,08
6. Iklan menggunakan endorser yang sudah
dikenal 0,06 3 0,18 1 0,06
7. Pemasaran dari hulu ke hilir 0,03 3 0,09 1 0,03
8. Melakukan kerjasama penelitian dengan
Universitas lokal 0,05 2 0,1 3 0,15
Weakness
1. Memiliki bahan yang berbahaya (aspartame) 0,09 2 0,18 3 0,27
2. Beberapa dari produk belum mencantumkan
sertifikat halal MUI 0,04 2 0,08 3 0,12
3. Tidak mencantumkan nomor layanan
pelanggan 0,03 1 0,03 1 0,03
4. Potensi pasar domestik yang belum tergarap
masih sangat besar terutama di wilayah
Indonesia Bagian Timur 0,08 3 0,24 2 0,16
5. Perseroan perlu meningkatkan kapabilitas
distributor untuk memperluas basis konsumen
baik di pasar tradisional maupun modern trade 0,07 3 0,21 1 0,07
6. Kurangnya informasi terhadap produk PT.
Sido Muncul, Tbk yang lain 0,07 3 0,21 1 0,07
7. Terlalu mempromosikan salah satu merek 0,07 4 0,28 1 0,07
8. Belum mempunyai alat untuk mengeringkan
bahan baku sehingga hanya mengandalkan cara
tradisional (matahari) sehingga pada musim
hujan pengeringan tidak sempurna. 0,05 2 0,1 3 0,15

Pengembangan
Penetrasi Pasar Produk
EXTERNAL
Bobot AS TAS AS TAS

28
Opportunity
1. Kebutuhan masyarakat akan produk herbal 0,06 2 0,12 2 0,12
2. Semakin sedikitnya produk berbahan baku
tradisional 0,07 2 0,14 3 0,21
3. Memperluas pasar melalui kegiatan ekspor ke
berbagai Negara 0,07 4 0,28 1 0,07
4. Tumbuhan-tumbuhan obat dan bahan baku
alami yang melimpah di Indonesia 0,08 2 0,16 3 0,24
5. Teknologi yang canggih untuk mendukung
proses kerja 0,07 2 0,14 3 0,21
6. Menjadi salah satu sponsor dalam kegiatan
promosi kesehatan 0,05 3 0,15 2 0,1
7. Join dengan perusahaan yang memiliki produk
yang sama 0,05 3 0,15 1 0,05
8. Selera masyarakat yang membutuhkan
produk herbal secara instan 0,05 3 0,15 3 0,15
Threat
1. Adanya pesaing yang memproduksi barang
hampir sama, contohnya antangin 0,09 2 0,18 3 0,27
2. Munculnya jamu-jamu yang menggunakan
bahan kimia, sehingga membuat konsumen
dapat berpindah ke produk yang lain 0,09 3 0,27 3 0,27
3. Harga bahan baku yang tidak stabil 0,07 2 0,14 2 0,14
4. Adanya pesaing yang belum terlihat, seperti
banyaknya usaha-usaha kecil yang membuka
toko jamu herbal 0,08 3 0,24 1 0,08
5.Mudahnya mendapatkan bahan baku yang
alami serta tumbuhan obat-obatan, sehingga
membuat orang untuk lebih memilih membuat
sendiri dibandingkan harus membeli. 0,08 3 0,24 3 0,24
6. Adanya barang substitusi atau pengganti 0,09 4 0,36 3 0,27
Total 5,43 4,55

Berdasarkan Total Attractiveness Score (TAS) Terbesar dapat disimpulkan bahwa PT.Sidomuncul
Tbk akan menggunakan strategi Penetrasi Pasar yaitu dengan total TAS 5,43

29
3.4. Kesimpulan Strategi

Berdasarkan data dari alat strategi SWOT & Internal Eksternal Matrix (IE Matrix) PT.Sido
Muncul dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Memperluas penjualan produk ke berbagai negara seperti negara Nigeria dan Malaysia
2. Menaikan penjualan perusahaan karena perusahaan terkenal perusahaan farmasi
berbahan herbal
3. Menambah varian produk jamu herbal serta berinovasi menciptakan cara baru dalam
menikmati jamu secara lebih praktis dan nikmat
4. Menciptakan produk yang dibutuhkan masyarakat
5. Mudah/dapat mengembangkan produk baik yang sudah ada atau produk baru
6. Memproduksi jamu yang dikemas dalam bentuk pil, tablet, atau bubuk instan yang tinggal
dilarutkan dengan air saat ingin dikonsumsi.
7. Dapat menciptakan produk tanpa bahan yang berbahaya
8. Percepatan proses produksi dan menghasilkan kualitas produk lebih baik
9. Promosi secara merata ke seluruh produk
10. Memanfaatkan teknologi digital baik di aspek otomasi fasilitas produksi maupun
pemasaran.
11.Produk lebih unggul karena sudah terkenal
12.Produk tidak mudah ditiru dan konsumen sulit untuk pindah ke produk yang lain
13.Menciptakan produk tanpa bahan berbahaya
14.Mempromosikan seluruh produk/memaksimalkan pemasaran barang
15.perlu adanya peningkatan distributor baik pasar tradisional atau modern market

3.5. Penurunan Strategi ke Level Operasional

Guna menurunkan strategi dari level corporate hingga ke level operasional, hal yang
perlu diperhatikan adalah struktur organisasi dari perusahaan tersebut. Sehingga dapat dengan
jelas dilihat bagaimana alur pertanggungjawaban dari tiap level dan divisi. Berikut adalah
struktur organisasi dari PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

Struktur Organisasi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk

30
Dari struktur organisasi diatas, maka dapat diturunkan strateginya dari level corporate
ke tingkat operasional sebagai berikut;

31
Alasan Pemilihan Level Strategi :

Human Capital

❖ HRD :
1. (2) Karena perusahaan sudah terkenal sebagai
perusahaan farmasi berbahan herbal ini

32
menandakan bahwa pengelolaan SDM sudah
sangat baik mulai dari pemasaran, pembuatan
produk hingga menciptakan inovasi farmasi
berbahan herbal.
Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial

❖ Komunikasi antar Entitas :


1. (1) Dalam transaksi penjualan ke berbagai negara
melibatkan beberapa entitas.
2. (2) Dalam transaksi penjualan di dalam negeri
melibatkan beberapa entitas.
3. (7) Melakukan kerjasama antar entitas untuk
bersama-sama menciptakan produk dengan
menggunakan bahan baku yang aman (tidak
berbahaya)
4. (9) Dalam promosi produk diperlukan adanya
komunikasi kepada beberapa entitas guna
mensukseskan pemasaran produk yang maksimal.
5. (11) Produk bisa lebih unggul dan terkenal melalui
komunikasi bisnis yang baik, dengan adanya
komunikasi yang baik, menciptakan citra
perusahaan dan produk yang dikenal baik di
masyarakat.
6. (14) Dalam proses promosi produk yang dibuat
perusahaan diperlukan adanya komunikasi antar
berbagai pihak agar kegiatan promosi yang
dilakukan berjalan sebagaimana rencana yang
sudah dipersiapkan oleh perusahaan.
7. (15) Untuk meningkatkan penjualan diperlukan
adanya peningkatan distributor, cara untuk
meningkatkan distributor yaitu dengan
komunikasi yang terjalin dengan baik.

33
❖ License/ Perizinan :
1. (1) Dengan adanya penjualan ke berbagai negara
diperlukan perizinan untuk terlaksananya
penjualan keluar negeri secara legal (Ekspor).
2. (3) Untuk menciptakan produk baru diperlukan
perizinan yaitu tahap uji klinis dsb. Yang bertujuan
agar produk yang diciptakan mendapat izin
produksi dan izin edar guna penjualan yang luas
kepada masyarakat.
3. (4) Seiring tumbuhnya permintaan pasar akan
produk baru, maka perusahaan akan menciptakan
produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk
hal tersebut perusahaan harus memiliki izin
menciptakan produk baru tersebut, karena ada
beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk
menciptakan produk baru tersebut, salah satunya
yaitu tahapan uji klinis, dsb.
4. (6) Dengan adanya inovasi dari bentuk obat
tersebut diperlukan perizinan dalam produksinya.
5. (7) Diperlukan penelitian laboratorium terlebih
dahulu, bilamana sudah memenuhi standar yang
berlaku, maka dari itu perusahaan berhak untuk
mematenkan produk tersebut.

Akuntansi dan Keuangan

❖ Perbendaharaan (Treasury) :
1. (2) Karena untuk menaikan penjualan perusahaan
diperlukan anggaran biaya yang sudah
dipersiapkan pada saat rencana dalam menyusun
strategi agar penjualan perusahaan meningkat.

34
2. (3) Untuk menambah varian baru dari produk
yang dihasilkan perusahaan juga tentunya
memerlukan biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan agar tujuan perusahaan dalam
menambah varian baru dapat terlaksana dengan
baik.
3. (6) Dalam segi produksi jamu diperlukan juga
biaya untuk membeli bahan baku, upah tenaga
kerja, dll.
4. (10) Untuk memanfaatkan teknologi digital
sebagai pemasaran ataupun dalam segi aspek
otomasi fasilitas produksi diperlukan sejumlah
dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
5. (14) Mempromosikan seluruh produk juga
memerlukan biaya yang harus dikeluarkan
perusahaan, sebagai contoh dengan
mengiklankan produk di televisi, pamflet, dsb.

❖ Financial Controller :
1. (1) Untuk memperluas produk ke luar negeri
memerlukan biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan , tetapi harus dikendalikan agar tidak
terjadi kelebihan pengeluaran dan dapat
meminimalisir pengeluaran biaya yang dilakukan.
2. (2) Menaikan penjualan dapat dilakukan dengan
berbagai cara salah satunya dengan promosi,
kegiatan tersebut memerlukan biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan sesuai dengan
anggaran yang sudah ditetapkan perusahaan.
3. (3) Menambah varian produk memerlukan biaya
yang lumayan besar karena diperlukan riset,
pengujian, dan segala macamnya. Untuk itu

35
diperlukan anggaran yang matang dan selalu
dikontrol agar biaya yang dikeluarkan tidak
melebihi anggaran yang sudah ditetapkan.
4. (5) Walaupun perusahaan dapat mengembangkan
produk yang sudah ada atau produk baru, akan
tetapi perusahaan harus tetap memerlukan
pengendalian anggaran dalam pengembangan
produk tersebut.
5. (9) Promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga
memerlukan biaya yang harus dianggarkan oleh
perusahaan.
6. (10) Memanfaatkan teknologi digital untuk
pemasaran bisa dilakukan dengan cara memasang
iklan di internet maupun televisi, dsb. Untuk itu
diperlukan biaya yang dianggarkan oleh
perusahaan dan dikendalikan.
7. (14) Promosi yang dilakukan memerlukan
anggaran dana yang dikendalikan oleh
perusahaan.
8. (15) Untuk meningkatkan distribusi baik di pasar
tradisional maupun pasar modern dibutuhkan
adanya biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan.
IT

❖ IT BUSINESS INTELLIGENCE :
1. (3) Menciptakan program otomatisasi untuk
berbagai aspek, baik dalam aspek produksi
maupun teknologi.
2. (4) Melakukan pembaharuan program dalam
menciptakan produk baru.

36
3. (6) Dengan adanya berbagai macam bentuk obat,
tentunya ada berbagai macam teknologi dan
peralatan produksi yang bervariasi juga.
4. (8) Percepatan produksi dapat dilakukan dengan
adanya pembaharuan pada peralatan produksi
dan aplikasi (software) yang diperlukan untuk
mempercepat jalannya produksi.
5. (9) Promosi yang dilakukan secara merata dapat
dilakukan melalui sektor digital, salah satu
contohnya yaitu, melalui sosial media, dsb.
6. (10) Pemanfaatan teknologi digital diperlukan
untuk mempercepat jalannya proses produksi.
7. (11) Produk sudah unggul dan dikenal merupakan
bukti nyata daripada suksesnya promosi yang
dilakukan secara digital.
8. (14) Promosi yang dilakukan oleh perusahaan
dapat dilakukan dengan pemanfaatan teknologi
digital, agar pemasaran yang dilakukan,
jangkauannya dapat lebih luas dan merata.
9. (15) Dalam peningkatan distributor, teknologi
informasi berperan penting dalam komunikasi
secara digital, agar komunikasi tetap terjalin
walaupun dilakukan secara digital.

❖ IT Operation :
1. (3), (4), (5), (6), (8) Dalam menciptakan varian
produk baru diperlukan pembaharuan otomatisasi
pada mesin produksi.
2. (10) Diperlukan adanya pemanfaatan teknologi
informasi untuk melakukan kegiatan promosi
yang akan dilakukan oleh perusahaan.

37
3. (12) Produk tidak mudah ditiru dikarenakan
adanya tahap produksi yang dilakukan secara
khusus oleh perusahaan, sehingga menciptakan
hasil yang berbeda dari perusahaan lain.

Penjualan dan Pemasaran


❖ Sales :
1. (1) Perlu adanya perluasan dalam penjualan
produk baik lokal maupun internasional, dari
penjualan produk ke beberapa negara diharapkan
mampu memperluas kembali penjualan
produknya, yang bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar, dan agar produk
yang dihasilkan dapat lebih dikenal luas oleh
pasar.
2. (2) Karena perusahaan sudah dikenal sebagai
perusahaan farmasi berbahan herbal, diperlukan
peningkatan penjualan produk, agar eksistensi
produk yang dibuat oleh perusahaan dapat
dipertahankan dan tidak tergantikan dengan
industri farmasi serupa.
3. (11) Karena produk lebih unggul dan dikenal
pasar, harapannya tingkat penjualan dapat terus
meningkat seiring berjalannya waktu, dan
dilakukan koreksi apabila terjadi penurunan
penjualan agar kejadian serupa dapat
diminimalisir.
4. (12) Dengan keuntungan produk tidak mudah
ditiru serta konsumen menjadi sulit untuk pindah

38
ke produk lain membuktikan bahwa penjualan
yang dilakukan oleh perusahaan sudah
berdampak luas bagi pasar, dan diharapkan dapat
mempertahankan kondisi tersebut dan dapat
meningkat terus-menerus.
5. (14) Promosi yang dilakukan dapat berdampak
dengan lebih dikenalnya produk yang dimiliki oleh
perusahaan, sehingga tingkat penjualannya dapat
lebih meningkat dari sebelum adanya promosi
yang dilakukan oleh perusahaan.
6. (15) Distributor juga perlu ditingkatkan, karena
peran distributor sebagai rantai penyebaran
produk yang dibuat oleh perusahaan. Dengan
ditingkatkannya distributor dapat meningkat pula
penyebaran produk dan dapat meningkatkan
penjualan.

❖ Marketing :
1. (1),(2) Dalam meningkatan penjualan baik di
dalam negeri maupun luar negeri divisi marketing
melakukan promosi baik secara digital atau
kerjasama antar entitas.
2. (4), (5), (6), (7) Divisi marketing membuat strategi
pemasaran dengan menentukan target pasar dan
mencari data mengenai minat pasar. Setelah itu
divisi marketing melakukan promosi produk baru
kepada pasar secara luas.
3. (9), (10), (14) Melakukan promosi produk secara
merata sesuai kategori produk dengan
memanfaatkan teknologi digital.
4. (11), (12) Dengan strategi pemasaran yang tepat
Divisi Marketing dapat memasarkan produknya

39
melalui berbagai media teknologi digital sehingga
masyarakat luas dapat mengenali produk yang
dibuat oleh perusahaan, dan membuat
masyarakat lebih memilih produk yang dibuat
oleh perusahaan daripada produk serupa dari
perusahaan lain.
5. (15) Peningkatan distributor dapat dilakukan
dengan promosi yang dilakukan oleh divisi
marketing, agar menarik minat distributor untuk
mendistribusikan produk yang dibuat perusahaan
kepada masyarakat luas.

Produksi
❖ Operator :
1. (1), Dengan sumber daya yang ada divisi operator
dapat membantu memaksimalkan produksinya
untuk memenuhi permintaan ekspor serta
melaporkan apabila terdapat masalah atau
kendala dalam peningkatan proses produksi. Agar
memastikan kualitas produksi tercapai secara
konsisten.
2. (2) Menentukan bahan baku dengan kualitas
terbaik untuk produknya.
3. (3) Divisi Produksi terus mengembangkan
kapasitas produksinya mulai dari mesin dan
teknologi guna memenuhi produksi produk yang
beragam.
4. (4), (5), (6) Memproduksi barang sesuai dari
arahan dari divisi technical.
5. (8) Mengoptimalkan cara kerja untuk
meningkatkan produksi yang lebih baik.

40
6. (12) Mempertahankan kinerja agar produk yang
dihasilkan tetap terjaga kualitasnya.

❖ Technical :
1. (1), (2), (10) Membantu mengembangkan kegiatan
produksi sesuai dengan rencana yang sudah
dibuat.
2. (3), (6) Mengarahkan divisi produk untuk
menciptakan produk sesuai rencana.
3. (4), (7) Menciptakan produk tanpa bahan
berbahaya yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
4. (8) Membuat rencana produksi agar produksi
dapat lebih ditingkatkan.
5. (12) Mengontrol jalannya produksi agar tetap
terjaga kualitasnya.

41
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan

PT. Sido Muncul, Tbk adalah perusahaan milik keluarga, yang kini telah diteruskan oleh
cucunya Bapak Irwan Hidayat, PT. Sido Muncul, Tbk merupakan perusahaan obat jamu herbal
yang kini telah menjadi market leader di Indonesia.
Berdasarkan hasil uraian diatas yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisis visi dan misi dapat diperoleh bahwa PT Sido Muncul, Tbk mampu
menjawab kata kunci analisis visi dan misi , yang nantinya dijadikan bahan pedoman
perusahaan untuk mencapai tujuannya, dalam analisis visi dan misi ini perusahaan berorientasi
untuk menjawab pertanyaan kedepan, untuk kemajuan perusahaan.
2. Berdasarkan hasil analisis Eksternal dan Internal didapatkan hasil Kekuatan sebesar 1, 67 dan
dan didapatkan total kelemahan sebesar 2,29 maka didapatkan hasil untuk analisis internal
sebesar 2,29 Kemudian pada Faktor eksternal perusahan pada peluang sebesar 1,35 dan
didapatkan hasil pula pada ancaman sebesar 2,67 maka didapatkan hasil analisis eksternal
sebesar 2,67. Jadi, IFAS sebesar 2,29 dalam sumbu x berada diposisi average (2.0 - 2.99) dan
EFAS sebesar 2,67 dalam sumbu y berada di posisi medium (2.0 - 2.99). Maka posisi Sido
Muncul berada di kuadran V. Sesuai dengan penentuan strategi dalam matriks IE, apabila
sebuah perusahaan berada dalam kuadran III-V-VII, maka perusahaan berada dalam posisi
bertahan. Pilihan strategi pada kuadran ini hanya dua, yaitu penetrasi pasar dan
pengembangan produk.

42

Anda mungkin juga menyukai