Anda di halaman 1dari 36

ANALISA

PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. PADA PRODUK INDOMIE


Diajukan sebagai tugas mata kuliah Pembelian dan Perencanaan Media
Dosen : Ibu Vina Dartina, S.Sos., M.I.kom

Disusun Oleh :
1. Putri Pratiwi Amalia (1502174389)
2. Aprilia Widiyanti (1502174060)
3. Kartika Fauziah (1502172159)
4. Rr. Aldina Asticharahmani (1502174417)
5. Rana Dzikra Fahirra (1502174244)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat
waktu. Penulisan makalah yang berjudul “Product life cycle PT. INDOFOOD
SUKSES MAKMUR Tbk. Pada produk Indomie ” makalah ini merupakan tugas
mata kuliah Pembelian dan Perencanaan Media yang bertujuan untuk menguraikan
atau mengulas sedikit mengenai product life cycle produk Indomie yang merajai
pasar mie instant dari segi kreatif, inovasi dan pemasaran apa yang dilakukan oleh
PT. Indofood dalam memasarkan produknya .

Dalam makalah ini tentunya penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang di
bahas dalam makalah ini, sehingga dimasa yang akan datang akan lebih baik lagi.

Terima kasih kepada Ibu Vina selaku dosen mata kuliah Pembelian dan
Perencanaan Media yang telah membantu dalam penyelesaian makalah, serta
memberi kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Terlepas
dari kekurangan yang ada, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
dan semua pihak.

Bandung, 02 Oktober 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. PROFIL PERUSAHAAN
1.1 Sejarah Berdirinya PT. Indofood Suskses Makmur
Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan
Akta PendirianNo.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan
Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan
Akta No.171tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto,
SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri
kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C2-
2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftarkan di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan
diumumkan dalam. Berita Negara Republik Indonesia No.12tanggal 11 Februari
1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula PT
Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan
keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam
Akta Risalah Rapat No.51tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny
Kristianto, SH., Notaris di Jakarta. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka
di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh
Salim Group.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada bulan
Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah satu
cabang dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di
Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah
karyawan yang ada sebanyak 200 orang. Pada tahun 1994, terjadi penggabungan
beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup Indofood Group, sehingga
mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus
bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi
terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan,
Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak,Manado, Semarang,
Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi,
sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar
produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana
pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar
serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.

1.2 Tujuan Pendirian


Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah :
a. Memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha
internal maupun pengembangan usaha strategis;
b. Mengurangi biaya transportasi;
c. Selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan;
d. Mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan
e. Berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

1.3 Visi dan Misi


Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
adalah realistik, spesifik, dan meyakinkan yang merupakan penggambaran citra,
nilai, arah dan tujuan untuk masa depan perusahaan.

1.4 Latar Belakang


PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur,
yaitu perusahaan yang memproses bahan mentah hingga berubah menjadi barang
yang sudah siap untuk dipasarkan. Semua proses yang terjadi di industri ini
umumnya melibatkan berbagai peralatan modern. PT.Indofood Sukses Makmur
Tbk merupakan bentuk perusahaan PT (perseroan terbatas), yaitu suatu badan
hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham,
yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
 1968 - PT Lima Satu Sankyu (selanjutnya berganti nama menjadi PT
Supermi Indonesia) didirikan, pertama kali memproduksiSupermi sebagai
mi instan pertama di Indonesia.
 1970 - PT Sanmaru Foods Manufacturing Co Ltd (PT Sanmaru) didirikan
sebagai salah satu anak perusahaan Jangkar Jati Group.
 1972 - PT Sanmaru mulai memproduksi Indomie.
 1982 - PT Sarimi Asli Jaya didirikan dan mulai memproduksi Sarimi.
 1984 - PT Sarimi Asli Jaya diakuisisi oleh PT Sanmaru dan bersama
dengan Salim Group membentuk perusahaan dengan nama PT Indofood
Interna Corporation.
 1986 - PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh PT Indofood Interna
Corporation melalui anak perusahaannya PT Lambang Insan Makmur.
 1987 - PT Sanmaru meluncurkan mi instan dalam bentuk cup bermerek Pop
Mie.
 1989 - PT Sanmaru mengakuisi PT Sari Pangan Nusantara, yang
memproduksi makanan bayi bermerek SUN.
 1990 - PT Sanmaru membentuk perusahaan patungan dengan PepsiCo, Inc
yang memiliki merek FritoLay yang pada tahun 1994 bernama PT Indofood
Fritolay Makmur dan mulai memproduksi makanan ringan seperti Chitato,
Chiki, Cheetos dan Jetz yang kemudian pada tahun 2000an disusul dengan
Lay's dan Qtela.
 1990 - Indofood didirikan oleh Sudono Salim dengan nama PT Panganjaya
Intikusuma.
 1992 - PT Sanmaru melalui anak perusahaan Jangkar Jati Group diambil
alih seluruh sahamnya oleh Salim Group.
 1993 - PT Panganjaya Intikusuma dan PT Sanmaru membentuk perseroan
dengan nama PT Indomie Sukses Makmur Tbk.
 1994 - PT Panganjaya Intikusuma berganti nama menjadi PT Indofood
Sukses Makmur Tbk.
 1995 - Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.
 1997 - Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang
perkebunan, agribisnis serta distribusi.
 2005 - PT Indosentra Pelangi sebagai produsen bumbu, kecap dan sambal
bermerek Indofood membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé
bernama PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia, mengakuisisi perusahaan
perkebunan di Kalimantan Barat.
 2006 - Mengakuisisi 55% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd.
 2007 - Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan
menempatkan saham baru.
 2008 - Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara
efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan dairy terkemuka.
 2009 - Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui
pembentukan PT. Indofood CBP Sukses Makmur dan pemekaran kegiatan
usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan penggabungan usaha
seluruh anak perusahaan di Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP), yang
seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke dalam ICBP.
 2010 - Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan
kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah
kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Saham
Perdana yang dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di Bursa Efek
Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010. Peningkatan kepemilikan di Pacsari
Pte. Ltd sebesar 10% menjadi pemilik 100%.
 2011 - Pada bulan Januari 2011, PT Indofood CBP Sukses Makmur, PT
Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri
Makmur dan PT Ciptakemas Abadi digabung sepenuhnya dengan status
perusahaan terbuka (Tbk.) menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), anak perusahaan langsung dan tidak
langsung Perseroan, melakukan IPO diikuti dengan pencatatan saham di
BEI pada 9 Juni 2011.
 2012 - Sudono Salim, pendiri ICBP meninggal dunia di Singapura pada
tanggal 10 Juni 2012. Tidak lama sesudah meninggalnya, salah satu produk
mi instan dari Indofood,Indomie, menyelenggarakan program ulang
tahunnya yang ke-40 tahun, pada bulan Agustus 2012 di Jakarta.
 2013 - Menyelesaikan akuisisi PT Pepsi-Cola Indobeverages, perusahaan
yang memproduksi minuman ringan bermerek Pepsi, 7 Up dan sebagainya.
Akuisisi ini dilakukan oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage dan PT
Asahi Indofood Beverage Makmur, yang masing-masing adalah 51% dan
49% dimiliki oleh ICBP.
 2014 - Indofood masuk ke bisnis minuman bernama Indofood Asahi dan
mulai mengimpor dua merek minuman dari Malaysia, yaitu Ichi Ocha dan
Caféla Latte dan mengakuisisi merek air mineral Club dari PT Tirta
Bahagia.

1.5 Product Indomie


Mie instan telah menjadi makanan yang sangat digemari di Indonesia. Studi
MARS Indonesia yang dilansir pada tahun 2016 tentang Profil Konsumsi Produk
Makanan mengungkapkan bahwa sebanyak 92,4 masyarakat di Indonesia dari
survei yang dilakukan di 7 kota besar di Indonesia merupakan konsumen mie instan.
Mie Instan dapat disebut makanan instan favorit di Indonesia karena harganya
murah, membuatnya mudah dan praktis, awet, atau rasanya pun enak. Hasilnya, mie
instan pun menjadi makanan pengganti nasi yang sangat digemari baik di rumah
tangga, anak kos, bahkan di kalangan pekerja kantor. Hal ini dapat dilihat dari :
a. Salah satukota dengan tingkat konsumsi mie instan terbesar, yaitu Kota
Semarang sebesar 97%.
b. Posisinya diikuti oleh Makassar (95,2%) dan Bandung (94,2%).
c. Jika dilihat dari usia konsumen, tingkat konsumsi mie instan terbesar adalah
kalangan remaja berusia 15-24 tahun, yaitu sebesar 95,6%.
d. Di rentang usia 25-34 tahun sebesar 93,9% dan usia 35-55 tahun sebanyak
90,5%.
1.6 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada makalah ini adalah:

1) Analisa PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk.;


2) Pada produk Indomie.

1.7 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah.

1) Apa sajakah hasil analisis dari PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR


Tbk Pada produk Indomie?

1.8 Tujuan penelitian


Adapun tujuan dari makalah ini adalah:

1) Menganalisa PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Pada produk


Indomie;
2) Menjelaskan analisa PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Pada
produk Indomie;

1.9 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari makalah ini adalah:

1.9.1 Manfaat teoretis


Adapun manfaat teoretis dari makalah ini adalah:

1) Sebagai bahan acuan untuk pembelajaran mengenai analisa PT.


INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Pada produk Indomie.

1.9.2 Manfaat Praktis


Berikut akan dijabarkan manfaat praktis dalam makalah ini.
a) Bagi mahasiswa
1) Dapat membantu untuk mengetahui hasil analisa PT. INDOFOOD
SUKSES MAKMUR Tbk Pada produk Indomie;
2) Dapat membantu untuk penyampaian analisa PT. INDOFOOD
SUKSES MAKMUR Tbk Pada produk Indomie.
b) Bagi dosen
1) Sebagai bahan informasi untuk mengetahui analisa PT.
INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Pada produk Indomie.

1.10 Metode Penyusunan


Adapun metode penyusunan dalam makalah ini adalah:
1.10.1 Studi Pustaka
Makalah ini menggunakan metode penyusunan studi pustaka yang
bersumber dari situs-situs di internet.
1.10.2 Studi Lapangan
Makalah ini menggunakan metode penyusunan studi pustaka
dengan melakukan observasi di supermarket terdekat di daerah Telkom University.
BAB II
PEMBAHASAN

A. STRATEGI PEMASARAN
a. Product
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki
massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu
kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga
tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram.
Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu
berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin
bertambahnya variasi produk Indomie dengan variasi rasa sesuai dengan maakan
tradisional daerah-daerah Indonesia.
1. Varian umum
 Mie Goreng Special
 Mie Goreng Pedas (Pedas)
 Mie Goreng Rendang
 Mie Goreng Sate
 Mie Goreng Ayam (Chicken)
 Mie Goreng BBQ Chicken
 Mie Goreng Cabe Ijo (Green Chilli)
 Rasa Ayam Bawang (Onion Chicken Flavour)
 Rasa Ayam spesial (Flavour Ayam khusus)
 Rasa Baso Sapi (Beef Flavour bakso)
 Rasa Kaldu Ayam (Chicken Broth Flavour)
 Rasa Kari Ayam (Chicken Curry Flavour)
 Rasa Soto Mie (Soto Flavour)
 Rasa Soto Special (Soto Koya dengan Flavour)
2. Varian Renyah
 Mie Goreng Kriuuk Ayam
 Mie Goreng Kriuuk Bawang
 Mie Goreng Kriuuk Pedas
3. Indonesia varian masakan tradisional
 Mie Goreng Cakalang ( Sulawesi Utara )
 Mie Goreng Rasa Rendang Pedas Medan ( Sumatera Utara )
 Rasa Coto Makassar ( Sulawesi Selatan )
 Rasa empal Gentong ( Jawa Barat )
 Rasa Kari Ayam Medan ( Sumatera Utara )
 Rasa Mie Cakalang ( Sulawesi Utara )
 Rasa Mie Celor ( Sumatera Selatan )
 Rasa Mie Kocok Bandung ( Jawa Barat )
 Rasa Sop Buntut ( Jakarta )
 Rasa Soto Banjar ( Kalimantan Selatan )
 Rasa Soto Banjar Limau Kuit ( Kalimantan Selatan )
 Rasa Soto Betawi ( Jakarta )
 Rasa Soto Medan ( Sumatera Utara )

4. Premium varian
 Mie Keriting Goreng spesial
 Mie Keriting Goreng Rasa Ayam Cabe Rawit
 Mie Keriting Goreng Rasa Kornet
 Mie Keriting Rasa Ayam Panggang
 Mie Keriting Rasa Laksa spesial
 Indomie Real Meat

5. Varian Vegetarian
 Sayuran Flavour
 Mie Goreng Vegan
 Rasa Vegan Sup sayuran yang

6. Varian Taste Of Asia


 Rasa Bulgogi
 Rasa Tom Yum
 Rasa Laksa

7. Varian Daging Asli (Real Meat)


 Rasa Rendang
 Rasa Ayam Jamur
 Rasa Telur Balado
 Rasa Empal Goreng

b. Price
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau
paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau
bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar
Rp. 1500 – Rp. 3.500

c. Places
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus
sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak
secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas
melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang
memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang
dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin
(www.indofood.com). Di kota-kota besar agen-agen Indofood juga bekerjasama dalam
menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang menyediakan
bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)
d. Promotion
• Tagline : Indomie Seleraku
• Iklan : Social media advertising (instagram),Social media advertising
(youtube),Social media advertising (facebook), Radio advertising, Magazine
advertising,Online media advertising,Search Engine Optimization,Event (social
campaign), Billboard, Iklan TV, Direct marketing.
-Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut
berjudul Jingle Dare.
-Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama dengan tema Indomie untuk setiap Burjo)
e. Strategi Penjadwalan Media
Jadwal media adalah rencana atau kalender rinci yang menunjukkan waktu iklan dan
komersil akan didistribusikan dan wahana media yang digunakan. Jadwal media juga
merupakan panduan bagi pembeli media untuk membuat strategi media yang
dikembangkan khusus oleh perencana. Para pemasang iklan mempunyai 3 alternatif
umum yang berhubungan dengan pengalokasian anggaran selama berlangsungnya
kampanye: jadwal yang kontinu, pulsing, dan flighting. Strategi penjadwalan media
yang dilakukan oleh PT. Indomie adalah jadwal yang kontinu, karena Opsi yang baik
untuk digunakan Indomie bisa dipakai pelanggan kapan saja dan tidak memiliki
ketergantungan pada musim tertentu. Model penjadwalan ini biasanya dilakukan dalam
interval waktu yang tetap atau tidak terputus dan hanya memiliki periode waktu untuk
tidak menayangkan konten yang sedikit. Indomie bisa menayangkan konten iklan setiap
minggu selama 12 bulan dan mungkin hanya berhenti sekali pada satu minggu di bulan
keenam, lalu lanjut lagi pada minggu-minggu selanjutnya.

f. Penentuan jadwal media


Penentuan jadwal media yang akan digunakan pada tahun 2019 adalah jadwal media
yang bersifat mengacu pada penjadwalan iklan yang berkelanjutan setiap bulannya.
Penentuan jadwal menggunakan cara Continuity dan Flighting. Berikut adalah
penentuan jadwal media 2019 :

kegiatan jan feb mar apr mei jun jul aug sep oct nov des
Social media
advertising
(instagram)
Social media
advertising (youtube)
Social media
advertising (facebook)
Radio advertising
Magazine advertising
Online media
advertising
Search Engine
Optimization
Event (social
campaign)
Billboard
Iklan TV
Direct marketing
g. Strategi penentuan anggaran
Anggaran media televisi dibuat dengan koordinasi ketat antara eksekutif, media senior,
pihak klien, mitranya di biro iklan atau firma pembelian media lepas, dan tentu saja
jaringannya. Proses pembelian siaran membaik pada beberapa tahun terakhir melalui
perkenalan electonic data interchange (EDI). Pada dasarnya, EDI merupakan alat yang
menghubungkan biro iklan, klien, dan media yang terlibat dalam proses pembelian
dengan sistem tanpa kertas yang memungkinkan pertukaran pesanan sisipan dan
tagihan elektronik. Sistem EDI bukan saja lebih efisien daripada pendekatan pembelian
media sebelumnya untuk pembelian media, tetapi juga cukup mengurangi kesalahan
karena penurunan jumlah orang yang terlibat dalam proses pembelian dan penagihan.
Budget dalam periklanan :
Perspektif :
• Akutansi: sebagai pengeluaran terbesar
• Divisi pemasaran: sebagai stimulus
• Manajemen: sebagai investasi

Penentuan anggaran periklanan


1) Apa tujuan iklan: tujuan yang hendak dicapai oleh iklan ini adalah meningkatkan
penjualan dari mi instan Indomie. Dan pesan dari iklan tersebut tersampaikan kepada
audience yang menjadi target produk Indomie.
2) Berapa besar pengeluaran kompetitor Indomie.
Strategi penentuan anggaran periklanan
SOV dan SOM PT. Indomie

Kolom A: SOV Kolom B: SOV


Kompetitor Kompetitor
tinggi, SOM kita Rendah tinggi , SOM Kita Tinggi

Kolom C: SOV Kolom D: SOV


Kompetiror rendah, SOM Kompetitor
Kita Rendah Rendah,
SOM kitaTinggi

Indomie termasuk kedalam Kolom B karena pada kolom B, SOV competitor tinggi, dan
SOM kita tinggi. kompetitor kita adalah Mi Sedap, brand kita adalah Indomie. Kita
berada pada kolom B, maka Indomie harus meningkatkan pengeluaran iklan (pesaing
agresif).

h. Kompetitor

Hampir selama 4 dekade Indomie menjadi penguasa mutlak pasar mie instant
Indonesia. Pada tahun 2002 Indomie menguasai 90% pangsa pasar
sebagai dominantmarket leader, Indofood sempat terlena me-maintain pasarnya
sehingga kesempatan ini dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari
WingsFood dan Mie Kare dari Orang Tua Group.

Persaingan cepat ini mengakibatkan Indomie kehilangan sebagian pangsa


pasarnya. Market share yang mencapai 90% menjadi 70%.. Penjualan Indofood tetap
naik, namun ada sebagian pasar – bisa jadi konsumen baru – yang direbut oleh merek
baru. Sehingga di pasar yang sebenarnya tumbuh, pertumbuhan pasar Indofood –
karena besarnya – tidak mampu mengimbangi pertumbuhan pasar secara total.
Menyadari hal ini, Indofood ”bangkit” dari tidurnya. Raksasa mie instant ini
mengerahkan seluruh brand-nya untuk bertahan dan
mengembalikan market shareyang direbut kompetitor.
Indofood sebetulnya pernah bereaksi atas serangan Mie Sedaap dengan meluncurkan
Indomie Kriuk, varian baru Supermi Sedaaap, dan gimmick ”Beli 5 Gratis 1” dalam
rentang waktu yang cukup panjang. Reaksi Indofood yang cenderung impulsif ini
dinilai para pengamat kurang strategis, terlalu pragmatis, ”terjebak
permainanchallenger”–kesalahan yang sering dilakukan oleh big brands. Tidak mau
tersandung di batu yang sama untuk kedua kalinya, tahun ini Indofood meluncurkan
strategi marketing yang lebih komprehensif yang lebih menunjukkan jati diri Indofood
sebagaimarket leader. Hampir semua brand dalam portfolio-nya disegarkan kembali
dengan kampanye baru maupun peluncuran produk baru. Indomie disegarkan dengan
kampanye ”Selera Nusantara” yang lebih modern. Sarimi lebih difokuskan untuk
membendung produk unggulan Mie Sedaap Soto Ayam—dengan meluncurkan produk
Sarimi Soto Koya yang di-endorse oleh Luna Maya.

Sementara Supermi disegarkan dengan meluncurkan produk baru: mie goreng rasa soto
(GoSo), rasa bawang (GoBang), dan rasa kari (GoKar). Indofood juga menggunakan
Slank untuk meng-endorse Supermi—Supermi tampaknya akan dijadikan brand
unggulan kedua Indofood setelah Indomie yang menyumbang hampir separuh omset
divisi noodle Indofood. Akan halnya Pop Mie, meskipun saat ini bisa dibilang
melenggang sendiri tanpa head on competitor, Indofood sudah mengantisipasinya
dengan upaya building brand melalui kampanye dan promosi di kalangan remaja.

Indomie juga turut mengusung tema “bergizi” seperti halnya yang dilakukan oleh
competitor utamanya yaitu mie sedaap. Kelemahannya adalah kurangnya maintain
dalam program tersebut. Kemiripan target market produk Indofood group yakni
Supermi, Pop Mie menyebabkan terjadinya kanibalisme atau ”perang saudara” antara
sesama brand Indofood.

Pasa tahun 2002 Indofood masih menguasai pasar mie sebesar 90%. Begitu Mie Sedap
masuk pada Mei 2003, dengan rasa baru, harga kompetitif, dan promo yang gebyar,
pangsa pasar Indofood mulai goyah. Pada 2006 pangsa pasar Indofood turun,
diperkirakan menjadi sekitar 75%–25% sisanya diperebutkan oleh pesaingnya. Namun
dengan strategi yang tepat per data tahun 2012 Indomie kembali menguat dengan posisi
market share 77,9 %. Mie Sedaap terus gencar melakukan promosi yang tidak hanya
di above the line tetapi juga intense dalam tataran trade marketing. Strategi Mie Sedaap
antara lain dengan mengakuisisi warung-warung/ retailer Indomie.
i. Aktivasi merk PT. Indofood

• Brand awareness

Dari sisi brand awareness, Indomie kini juga dikenal di banyak negara, terutama negeri jiran
seperti Singapura dan Malaysia, negara-negara tujuan TKI seperti Hong Kong dan Taiwan, dan
negara lainnya seperti Australia, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika. Bahkan di negara
tertentu seperti Nigeria, Indomie diklaim sebagai merek asli negara tersebut. Di Sudan dan
Lebanon ketersediaan Indomie juga tercatat sangat tinggi. Brand ini hampir ada di setiap toko
ritel dan supermarket.

Dari sisi harga, di sejumlah negara Indomie tergolong lebih murah dibandingkan merek mie
instan dari negara lain. Indomie dapat dibeli secara satuan (per bungkus), paketan per lima
bungkus, atau paket satu kardus berisi 30 atau 40 bungkus dengan harga yang relatif ekonomis.

Setelah harga yang affordable dan ketersediaan produk yang sesuai dengan standard kualitas
dan keamanan pangan negara-negara tujuan, Indofood meluncurkan varian rasa Indomie yang
cocok dengan selera pasar di negara tersebut dan memperkuat kehadirannya di pasar dengan
kampanye untuk membangun awareness.

• Brand Equity

brand equity indomie ini juga banyak dimanfaatkan oleh pembisnis kuliner untuk membuat
sebuah kafe yang menjual indomie, mulai dari indomie yang dijual mirip sama gambar di
bungkusnya sampai indomie yang rasanya mulai di modifikasi, tapi judulnya tetap ada
“indomie”nya . Dan herannya kafe/kedai yang menjual indomie ini cukup laris, seperti kalo di
Unpar ada Pa Moes, Madtari yang menjual indomie keju kornet, terus yang baru-baru ini lagi
hits Warung Upnormal yang ada di jalan Cihampelas dan jalan Suci yang tidak berhenti
kedatangan konsumen yang pengen makan indomie dengan rasa yang macem-macem. Ketiga
contoh ini memanfaatkan kekuatan brand indomie untuk menarik konsumennya. Jadi bisa jadi
sebuah bisnis yang menggiurkankan dengan memanfaatkan kekuatan brand (brand equity) dari
sebuah produk.
• Brand loyalty

Untuk menguji secara empiris pengaruh citra merek terhadap loyalitas merek Indomie mi
goreng dan untuk menguji secarah empiris kepercayaan merek dan citra merek secara simultan
terhadap loyalitas merek Indomie mi goreng. Teknik pengumpulan data menggunakan metode
observasi dengan menyebarkan kuesioner. Jenis dan sumber data menggunakan data primer.
Hasil asil penelitian menunjukkan bahwa citra merek secara parsial memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap loyalitas merek. Kemudian, kepercayaan merek secara parsial juga
memiliki dampak positif dan signifikan terhadap loyalitas merek. Bersamaan, kepercayaan
merek dan brand citra merek memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
merek.

j. Aplikasi Tools IMC

Strategi promosi produk Indomie terbilang cukup gencar, dan intensif. Dalam keterkaitannya
dengan IMC (Intergrated Marketing Communication), Indomie melakukan komunikasi
pemasaran dengan menggunakan sarana untuk menginformasikan, membujuk dan
mengingatkan konsumen secara langsung atau tidak langsung tentang produk dan merk yang
mereka jual. Indomie membangun produk mereka dengan saluran iklan (advertising),
hubungan masyarakat (public relations), penjualan individu (personal selling), promosi
penjualan (sales promotion), penjualan langsung (direct marketing). Indomie juga melakukan
Marketing Mix, mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman
barang (place), dan mempromosikan barang (promotion).

k. Segmenting, Targeting, Positioning

Segmenting

- Geografis : wilayah seluruh Indonesia, dari kepadatan tinggi sampai rendah.

- Demografis : jenis kelamin (semua), agama (semua), pekerjaan (semua), pendidikan (tidak
ada batasan), ras (tidak ada batasan).

- Psikografis : gaya hidup konsumtif, praktis dan hemat.

- Perilaku : tingkat pemakaian tinggi hingga rendah, loyalitas konsumen, tujuan


penggunaan.
Targeting

- Target pasarnya dalah semua umur kecuali balita.

Positioning

- Menanamkan di benak konsumen bahwa indomie adalah mie-nya orang Indonesia, dengan
cita rasa Nusantara dari berbagai daerah, sehingga sesuai dengan taglinenya “Indomie
Seleraku”.

- Mie instant yang praktis dan nikmat untuk dikonsumsi, dapat dihidangkan dengan lauk pauk
lainnya.
BAB III
ANALISA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. PADA PRODUK INDOMIE

A. ANALISIS SWOT PT. INDOFOOD


Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam
organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang
matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan panjang.
a. Strenght (Kekuatan)
Berikut ini adalah kekuatan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai berikut:
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia (rasa yang enak dan lezat)
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Memiliki satu group yang menangani pendistribusian produk-produknya
(PT. Group Distribusi Indofood),
5. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
6. Memiliki banyak anak perusahaan,
7. Brand yang sudah terkenal lama oleh masyarakat Indonesia terutama produk Mie
8. Memliki Sumber Daya Manusia yang besar sehingga mampu produksi yang besar
Pula
9. Terus melakukan inovasi untuk menghasilkan cita rasa mie yang sesuai dengan
Konsumen.
10. Telah merambah pasar Luar Negeri

b. Weakness (Kelemahan)
Berikut ini adalah kelemahan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai berikut:
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
4. Produk memakai MSG (Monosodium Glutamate)
5. Besarnya biaya pemasaran yang digunakan
6. Ketersediaan bahan baku yang belum mencukupi khususnya produksi di Luar Negeri

c. Opportunities (Peluang)
Berikut ini adalah peluang dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai berikut:
1. Pertumbuhan pasar yang terus meningkat, baik di kalangan bawah, menengah,
maupun atas
2. Segementasi pasar yang tidak terlalu signifikan karena produk yang dihasilkan terus
menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita, baik tua maupun muda
3. Memanfaatkan e-bussines dalam membantu mengembangkan pangsa pasar dan
memperkenalkan prosuk melalui internet, karena pengguna internet sama dengan
masyarakat konsumen
4. Melakukan ekspansi ke luar negeri
5. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
6. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
7. Pasar domestik maupun luar negeri masih terbuka lebar
8. Naiknya harga makanan pokok
9. Pola hidup masyarakat akan mie instant yang cukup tinggi

d. Threats (Ancaman)
Berikut ini adalah ancaman dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai berikut:
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
3. Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru dengan jenis produk yang sama
4. Adanya kompetitor sejenis yang cukup banyak
5. Kemungkinan adanya anti MSG dan zat bahaya lainnya

B. POSISI DALAM MARKET SHARE (LIFE CYCLE) PT. INDOFOOD


Pada umumnya siklus hidup produk atau product life cycle memiliki 4 tahapan yaitu:
Perkenalan (Introduction), Perkembangan (Growth), kedewasaan (Maturity), penurunan
(Decline).
Indomie adalah merek produk mi instan dari Indonesia. Di Indonesia, Indomie diproduksi
oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie juga
dipasarkan secara cukup luas di manca negara, antara lain di Amerika Serikat, Australia,
berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa; hal ini menjadikan Indomie
sebagai salah satu produk Indonesia yang mampu menembus pasar internasional. Di Indonesia
sendiri, sebutan “Indomie” sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi
instan.
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai ke empat tahapan siklus hidup produk yang
di gunakan produsen PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dalam memasarkan produknya
berdasarkan fase atau tahap siklusnya.
1. Perkenalan (Introduction)
Mie Instan pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1969. Indomie sendiri di
produksi dan dipasarkan ke konsumen sejak tahun 1972. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk,
pertama kali memperkenalkan Indomie Mie Noodlez, Indomie Laksa, dll. Tahap perkenalan
adalah tahapan pertama dalam siklus hidup produk dimana produsen memperkenalkan produk
barunya kepada pasar atau masyarakat umum. Tahap ini ditandai dengan pertumbuhan yang
lambat. Pertumbuhan yang lambat karena di sebabkan oleh:
a. Kelambatan dalam perluasan kapasitas produksi
b. Masalah teknis
c. Konsumen baru mengenal produk
d. Perusahaan mulai beradaptasi
e. Kelambatan dalam penyediaan produk tersebut untuk konsumen, terutama di bidang
distribusi.

2. Perkembangan (Growth)
Tahap perkembangan (Growth) adalah tahap di mana produk yang di perkenalkan tersebut
dikenal dan mulai diterima oleh konsumen. Dalam periode pertumbuhan ini ditunjukkan
dengan penjualan yang mulai meningkat. Pada tahun 1982 PT. Indofood Sukses Makmur,
Tbkmeluncurkan varian rasa baru, yaitu rasa Kari Ayam. Diikuti pada tahun 1983 varian Mie
Goreng di keluarkan. Tahun berikutnya perusahaan PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd
dibeli oleh PT. Sarimi Asli Jaya (produsen Sarimi). Tiga tahun kemudian Pop Mie, mie instan
dalam wadah cup, diluncurkan untuk pertama kalinya dengan rasa ayam dan baso.

3. Tahap Kedewasaan (Maturity)


Pada tahun 1982 Indomie meluncurkan varian rasa baru, yaitu rasa Kari Ayam. Diikuti
pada tahun 1983 varian Mie Goreng di keluarkan. Tahun berikutnya perusahaan PT. Sanmaru
Food Manufacturing Co. Ltd dibeli oleh PT. Sarimi Asli Jaya (produsen Sarimi). Tiga tahun
kemudian Pop Mie, mie instan dalam wadah cup , diluncurkan untuk pertama kalinya dengan
rasa ayam dan baso. Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada
posisi mature, sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan
sebagai Top of Mind merek mie instan.
Peningkatan omset penjualan yang mulai melambat, bersaing dengan ketat dan berjuang dalam
merebut pangsa pasar dengan para pesaing–pesaingnya. Ditinjau lebih jauh tahap pendewasaan
ini dapat di bagi menjadi 3 tahap, yaitu:
a. Tahap pendewasaan yang meningkat adalah penjualan total meningkat dengan lambat
yang di sebabkan karena sebagian permintaan berasal dari langganan (pembeli lama),
sedangkan pembeli baru yang masuk hanya sedikit.
b. Tahap kedewasaan yang stabil adalah volume penjualan tidak meningkat lagi tetapi
konstan.ini di sebabkan karena seluruh permintaanya berasal dari pembeli lama atau
pelanggan, jadi sudah tidak ada lagi pembeli baru yang masuk.
c. Tahap kedewasaan menurun adalah penjualan yang menurun dikarenakan beberapa
langganan mulai meninggalkan produk perusahaan dan membeli produk lain. Ini di
tandai pada tahun 2003, mulai muncul pesaing produk Indomie yang berasal dari PT.
Wings Food, yaitu Mie Sedap. Mie Sedap juga tak kalah populer dengan Indomie
meskipun masih produk baru.
Sampai sekarang Indomie terus mencoba mengembangkan varian mie instan tersebut.
Diantaranya Mie Kriuk, Selera Nusantara, Indomie Jumbo, Mie Kriting, Taste if Asia dan
Kuliner Indonesia. Tidak hanya varian, Indomie pun mencoba untuk meng-upgrade
kemasannya.

4. Tahap Penurunan (Decline)


Pada tahap penurunan, penjualan dan keuntungan akan semakin menurun dan jika tidak
melakukan strategi yang tepat, produk yang di tawarkan mungkin akan hilang dari
pasar (Market), Hal ini dipengaruhi oleh ancaman factor internal dan eksternal yang dapat
terjadi.Tahap terakhir yang dialami oleh suatu produk dalam siklus kehidupannya adalah tahap
kemunduran panjang atau lamanya tahap kemunduran ini di tentukan oleh beberapa factor,
yaitu:
a. Perubahan selera konsumen
b. Perubahan kegiatan pesaing
c. Kebijaksanaan meninggalkan produk oleh perusahaan.
Pada 7 Oktober 2010 Pihak berwenang Taiwan mengumumkan bahwa Indomie yang dijual di
negeri mereka mengandung dua bahan pengawet yang terlarang, yaitu natrium benzoat dan
metil p-hidroksibenzoat. Dua unsur itu hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik.
Sehingga dilakukan penarikan semua produk mi instan “Indomie” dari pasaran Taiwan. Selain
di Taiwan, larangan juga berlaku di Kanada dan Eropa. Hal ini menyebabkan menurunnya
tingkat permintaan Indomie dari mancanegara. Namun hal ini tidak berlangsung lama dan
Indomie kembali mendapatkan hati masayarakat.

C. STRATEGI INDOMIE MERAJAI PASAR MIE INSTANT


Perubahan gaya hidup acap mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu dari
perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi.Bahkan kian hari
produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis dan harganya
terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan perut.Saat ini, Indofood masih merajai
pasar mie instan di Indonesia, sekaligus merupakan perusahaan mie instan terbesar di dunia
dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus. Selain Supermi, Sarimi, dan Sakura, Indomie
merupakan merek andalan Indofood. Begitu kuatnya citra Indomie di pasar sehingga sebagian
masyarakat menganggap seolah mie instan itu adalah Indomie (Indomie menjadi Top of Mind
mie instan). Dalam Top Brand Index (TBI) periode 2006-2008, Indomie menduduki posisi
pertama dengan TBI berturut-turut 65,8% , 66,5% , dan 71,4% pada tahun 2006, 2007, dan
2008 (David, S.S., 2008, Majalah Marketing-Edisi Khusus TOP BRAND).
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi
Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a. Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen
(Product).
b. Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)
c. Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)
Sekarang mari kita tinjau dari sisi produk, harga, distribusi, dan promosi yang dilakukan PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk. terhadap Indomie.

D. PRODUK KREATIF DAN INOVATIF INDOMIE


Selain Produk unggulannya mie Instant dengan inovasi berbagai macam rasa dari seluruh
pelosok negeri bahkan mancan negara, indomie juga mengeluarkan inovasi produk Indomie
Bite yaitu produk mie dalam kemasan yang praktis dan langsung makan tanpa perlu dimasak
dengan 3 varian rasa.
1. Event Kreatif dari Indomie
- Anniversary 45 Tahun
Indomie saat ini sedang gencar merayakan anniversary ke 45 tahun yang lalu, mereka
ingin menginformasikan bahwa mereka sudah 45 Tahun Berjaya dan merajai pasar
pangan di Indonesia. Seiring Indonesia yang semakin dewasa, tak terasa Indomie ikut
menjadi saksi tumbuhnya Indonesia selama 45 tahun lewat sajian rasa. Dimulai dari
tahun 1972, Indomie hadir dengan rasa yang nikmat dan memberikan semangat yang
dibutuhkan masyarakat Indonesia dalam membangun Indonesia. Lewat
rasa, Indomie juga ikut menemani masyarakat Indonesia dalam gegap gempita
mendukung anak bangsa dalam mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Indomie pun menjadi saksi saat Indonesia melewati keterpurukan dan bangkit kembali
pada tahun 1999. Seiring berkembangnya Indonesia, Indomie juga
berhasil melebarkan sayap ke penjuru dunia sebagai salah satu produk kebanggaan
bangsa. Kini, Indomie telah tersebar di berbagai belahan dunia, disukai di benua
Amerika, dinikmati di benua Afrika, dan tersebar hingga benua Eropa. Selain mereka
(Indomie) Selalu berinovasi mengeluarkan produk dan rasa-rasa baru, mereka pun
mengajak para konsumennya untuk berinovasi membuat olahan makan dari produk
indomie tersebut, dan tidak main-main, event ini di selenggarakan Roadshow di 5 kota
besar di Indonesia dengan jumlah resep yang terkumpul secara on-line, pos, dan on-
ground activity sebanyak 27.030 Resep dengan total hadiah Ratusan Juta Rupiah. Dan
berikut adalah para pemenang event Indomie Uniqmie.

- Mudik Bersama Lebih Dari 10.000 Pengusaha Warmindo


Indomie Kembali berinovasi dalam event untuk terus menambah penjualan produknya
melalui warung-warung indomie atau yang biasa kita sebut (warkop) dengan
mengadakan event mudik gratis untuk lebih dari 10.000 Pengusaha Warmindo beserta
keluarganya.

- Indomie Uniqmie

Selain mereka (Indomie) Selalu berinovasi mengeluarkan produk dan rasa-rasa baru,
mereka pun mengajak para konsumennya untuk berinovasi membuat olahan makan dari
produk indomie tersebut, dan tidak main-main, event ini di selenggarakan Roadshow
di 5 kota besar di Indonesia dengan jumlah resep yang terkumpul secara on-line, pos,
dan on-ground activity sebanyak 27.030 Resep dengan total hadiah Ratusan Juta
Rupiah. Dan berikut adalah 5 Finalis resep terbaik dari masing-masing kota.
1. Jakarta – Indomie Sunny Pie Oleh Elisabeth Prisca
2. Padang – Croquembouche Ala Indomie Oleh Trini Wulandari
3. Semarang – Buntil Daun Pepaya Indomie Ayam Bawang Oleh Maim Listiana
4. Pontianak – Ketupat Mie Sambal Udang Oleh Patimah
5. Bandung – Bandomie (Bandeng Isi Indomie) Oleh Umi Siti Sofia

Setelah melalui penjurian yang cukup panjang, akhirnya terpilih pemenang utama
Indomie Uniqmie dari Bandung, Bandomie (Bandeng Isi Indomie) Oleh Umi Siti Sofia.
Bukan hanya Hadiah sebesar 100 Juta Rupiah yang berhasil dimenangkan, masakannya
pun terpilih menjadi pilihan favorit para pengunjung di acara Indomie Uniqemie.

Melalui Event Indomie Uniqemie, diharapkan para peserta akan terpacu kreativitas dan
tekadnya untuk terus berinovasi dengan sajian – sajian unik baru yang bisa menjadi
pilihan untuk berbagai momen.

E. PERMASALAHAN
- PASANG SURUT PT. INDOFOOD DALAM MEMASARKAN PRODUK
Enam tahun lalu, Indofood masih menjadi penguasa mutlak pasar mie instant Indonesia.
Bayangkan, ketika itu Indofood menguasai sekitar 90% pangsa pasar! Sebagai dominant
market leader, Indofood sempat terlena me-maintain pasarnya sehingga kesempatan ini
dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari WingsFood dan Mie Kare dari Orang Tua
Group.
Persaingan yang ”tiba-tiba” ketat ini menyebabkan Indofood kehilangan pangsanya.
Market share yang mencapai 90% itu pelan-pelan tergerogoti sehingga sekarang tinggal 70%.
Penjualan Indofood tetap naik, namun ada sebagian pasar – bisa jadi konsumen baru – yang
direbut oleh merek baru.Sehingga di pasar yang sebenarnya tumbuh, pertumbuhan pasar
Indofood – karena besarnya – tidak mampu mengimbangi pertumbuhan pasar secara total.
Menyadari hal ini, Indofood ”bangkit” dari tidurnya. Raksasa mie instant ini mengerahkan
seluruh brand-nya untuk bertahan dan mengembalikan market share yang direbut kompetitor.
Indofood sebetulnya pernah bereaksi atas serangan Mie Sedaap dengan meluncurkan Indomie
Kriuk, varian baru Supermi Sedaaap, dan gimmick ”Beli 5 Gratis 1” dalam rentang waktu yang
cukup panjang. Reaksi Indofood yang cenderung impulsif ini dinilai para pengamat kurang
strategis, terlalu pragmatis, ”terjebak permainan challenger”–kesalahan yang sering dilakukan
oleh big brands.
Tidak mau tersandung di batu yang sama untuk kedua kalinya, tahun ini Indofood
meluncurkan strategi marketing yang lebih komprehensif yang lebih menunjukkan jati diri
Indofood sebagai market leader. Hampir semua brand dalam portfolio-nya disegarkan kembali
dengan kampanye baru maupun peluncuran produk baru. Indomie disegarkan dengan
kampanye ”Selera Nusantara” yang lebih modern. Sarimi lebih difokuskan untuk membendung
produk unggulan Mie Sedaap Soto Ayam—dengan meluncurkan produk Sarimi Soto Koya
yang di-endorse oleh Luna Maya.
Sementara Supermi disegarkan dengan meluncurkan produk baru: mie goreng rasa soto
(GoSo), rasa bawang (GoBang), dan rasa kari (GoKar). Indofood juga menggunakan Slank
untuk meng-endorse Supermi—Supermi tampaknya akan dijadikan brand unggulan kedua
Indofood setelah Indomie yang menyumbang hampir separuh omset divisi noodle Indofood.
Akan halnya Pop Mie, meskipun saat ini bisa dibilang melenggang sendiri tanpa head on
competitor, Indofood sudah mengantisipasinya dengan upaya building brand melalui
kampanye dan promosi di kalangan remaja.
Direktur Indofood Taufik Wiraatmadja membantah agresivitas Indofood sebagai reaksi
atau jawaban atas gencarnya program pemasaran kompetitor. ”Kami tidak melihat kompetitor
sebagai musuh.Kami melihat kompetitor sebagai teman dalam usaha membesarkan pasar mi
instant.Masing-masing juga punya satu kesempatan untuk berinovasi,” kata Taufik diplomatis.
Agresivitas Indofood belakangan ini juga menjadi pembicaraan seru di komunitas Mix-
Marketing Club.Ada yang mengapresiasi, ada yang menilai negatif, ada pula yang
membandingkannya dengan action kompetitor.Seorang marketer yang enggan
mengungkapkan jati dirinya menilai brand concept Mie Sedaap lebih baik. Iklan Mie Sedaap
versi Titi Kamal yang menawarkan pesan ”mie yang bergizi,” katanya, jauh lebih cerdas dan
berkonsep. “Anda bisa bayangkan bagaimana kalau ternyata iklan tersebut mampu mengubah
image bahwa makan mie tidak sehat menjadi positive image.Hanya dengan menambahkan kata
‘bervitamin dan bergizi’,” urai BrandMaker, demikian peserta milis itu menyamarkan jati
dirinya.
Padahal, lanjutnya, Indomie juga pernah mengusung tema kampanye ”bergizi” seperti
yang dilakukan Mie Sedaap saat ini. Tapi Indomie tidak me-maintain kampanye itu.
BrandMaker mengkhawatirkan kemiripan target market—yang dipresentasikan oleh talent
iklan Supermi, Pop Mie—akan menyebabkan terjadinya kanibalisme atau ”perang saudara”
antara sesama brand Indofood.
Sementara itu, Harris Pranata Wijaya, pemasar yang turut berkomentar di milis,
beranggapan bahwa langkah Indofood mengepung Mie Sedaap sangat tepat.Menurutnya,
Indofood memiliki kelebihan dibanding Mie Sedaap dalam hal brand portfolio.Indofood
memiliki tiga brand utama, yaitu Indomie, Supermi, dan Sarimi. Pop Mie tidak diitung karena
konsepnya berbeda. Sementara WingFood, hanya memiliki satu brand, Mie Sedaap.
Harris melihat brand portfolio Indofood dibuat bukan berdasar segmentasi target market,
melainkan berdasarkan segmentasi selera dan harga yang diwujudkan dalam varian rasa.
”Kanibalisasi pasti akan terjadi. Tapi hasilnya Indofood tetap akan unggul. Setidaknya, market
share-nya tidak akan turun lagi, malah mungkin akan meningkat,” ujar Harris memprediksi.
Kekhawatiran Indofood terhadap para pesaingnya sangat dimaklumi. Menurut catatan MIX,
pada 2002 Indofood masih menguasai pasar mie sebesar 90%. Begitu Mie Sedap masuk pada
Mei 2003, dengan rasa baru, harga kompetitif, dan promo yang gebyar, pangsa pasar Indofood
mulai goyah.Pada 2006 pangsa pasar Indofood turun, diperkirakan menjadi sekitar 75%–25%
sisanya diperebutkan oleh pesaingnya.Kini pangsa pasar Indofood tinggal 70%.
Menurut pemantauan MIX di sebuah minimarket di kawasan Depok, Jawa Barat, Indomie
merupakan produk mi instan paling laris (terjual 4-6 karton per hari), diikuti oleh Mie Sedaap
(2-4 karton per hari), Supermi (1 karton), Kare (1 karton), Sarimi (½ karton), dan Pop Mie (20
pieces per hari). Sedangkan produk baru Supermi GoSo, GoBang, dan GoKar pada masa
penetrasi ini terjual 2 karton sehari. ”Di antara merek-merek tersebut, hanya Mie Kare yang
sampai sekarang masih melakukan promosi ”beli 10 dapat 1 mangkuk,” tutur Haidir, karyawan
bagian merchandising minimarket yang dalam sehari dikunjungi sekitar 500 orang ini.
Indofood memang layak khawatir karena agresivitas pemasaran Mie Sedaap sangat gencar.
Tidak hanya di above the line, di tataran trade marketing pun Mie Sedaap begitu intense.
Ronald Sipahutar, moderator milis Marketing Club, mengamati Mie Sedaap agresif
mengakuisisi warung-warung Indomie siap saji. Sejatinya, Warung Indomie adalah salah satu
channel Indofood yang dibangun dan dikembangkan sekian lama.
Indofood mengajarkan para pengelola warung membuat Indomie, men-support warung-
warung mereka dengan spanduk, sekaligus memonitor ketersediaan produk Indomie di sana.
”Saat masih tinggal di Jogja, saya masih menemukan warung-warung dengan sisa spanduk
yang kumuh bertuliskan ‘Warung Indomie.Dan saat saya berbicara dengan pemilik warung,
dengan bangganya mereka mengatakan betapa bagusnya support Indomie saat itu,” tutur
Ronald.Namun ketika Ronald menyambangi kembali Warung Indomie langganannya, dia
melihat warung tersebut juga mulai menjual Mie Sedaap—walaupun, hanya beberapa
bungkus.”Saya juga melihat spanduk biru yang bututnya sudah diganti dengan spanduk
Warung Sedaap yang bagus dan kinclong.Menurut pedagangnya, laku tidak laku Mie Sedaap-
nya, dia diberikan insentif Rp 50 ribu per bulan,” ungkap Ronald mulai menangkap gejala
sebuah aktivitas akuisisi sedang berlangsung.”Semoga kali ini Indomie tidak tutup mata dan
terlambat bertindak.Kecepatan beraksi dan ketepatan bertindak adalah cara jitu memukul
market leader,” ucap Ronald mengingatkan.
3.1 Popularitas Indomie
 Pada tanggal 9 September 1970, Indomie pertama kali diluncurkan ke pasar di
Indonesia.
 Pada tahun 1988 Indomie diperkenalkan di Nigeria melalui impor, dan pada tahun 1995
membuka pabrik produksi pertama di Nigeria di bawah Foods Dufil Prima. Ini adalah
saat pertama mie manufaktur pabrik di Nigeria dan terbesar di Afrika. Indomie Instant
Noodles telah berkembang menjadi nama rumah tangga di seluruh negeri.
 Pada tahun 2005, Indomie memecahkan Guinness Book of World Records untuk
kategori "The Packet Terbesar Mie Instan", menciptakan sebuah paket yang 3.4mx
0.47m 2.355mx, dengan berat bersih 664,938 kg, yaitu sekitar 8.000 kali berat paket
reguler mie instan. Itu dibuat dengan menggunakan bahan yang sama sebagai paket
reguler mie instan dan bersertifikat cocok untuk konsumsi manusia.
 Pada tanggal 13 Desember 2009, Roger Ebert , populer Film kritikus dari Amerika
Serikat untuk Chicago Sun-Times , peringkat Indomie di salah satu nya "Dua belas
Hadiah Natal" di posisi # 1.
 Pada 3 Januari 2010, Indomie meluncurkan desain kemasan baru dari perusahaannya.
Pada tanggal 7 Oktober 2010, Di Taipei, The Taipei County Kesehatan Masyarakat
Biro mengumumkan bahwa pengawet kosmetik yang ditemukan di Indonesia mie
instan "Indomie" dan memerintahkan semua vendor untuk menarik produk dari pasar.
 Pada tanggal 11 Oktober, Pernyataan resmi yang dirilis oleh Indofood mengenai
Insiden Taiwan adalah The "Perseroan berkeyakinan bahwa laporan terbaru di media
Taiwan muncul dalam kaitannya dengan produk mie instan yang diproduksi oleh ICBP
yang tidak ditujukan untuk pasar Taiwan."
 Sejak 6 Desember 2010 Taiwan berwenang telah mengizinkan Indomie instan produk
mie untuk kembali memasuki pasar Taiwan.
 Mei 2011, Jesse Dua Samudra (J2O) dari London, Inggris melakukan "Indomie"
Diproduksi oleh ACEN.
 September 9, 2011, Indomie akan dijual di toko-toko di seluruh Malaysia , Singapura ,
Brunei , dan Timor Leste .
 April 28, 2012, Indomie akan dijual di toko-toko sekitar Chad dan Sudan .
April 29, 2012, Indomie akan dijual di toko-toko di sekitar Madagaskar .
April 30, 2012, mie Indomie Box akan dijual di toko-toko sekitar Dominica (pertama
kali di Karibia).
 1 Mei 2012, Indomie akan dijual di toko-toko di sekitar Kepulauan Marshall , yang
Federated States of Micronesia , para Kepulauan Mariana Utara dan Palau .
2 Mei 2012, Indomie akan dijual di toko-toko di sekitar Belanda , Perancis ,
Luksemburg , Belgia (untuk pertama kalinya di Eropa ) dan Mozambik .
 9 Mei 2012, Indomie akan dijual di toko-toko di seluruh Tanzania (sebelumnya
Tanganyika dan Zanzibar ).18 Mei 2012, Indomie yang dijual di toko-toko di seluruh
Kenya .
10 Juni 2012, Indomie akan dijual di toko-toko sekitar Togo , Benin , Burkina Faso ,
Senegal , Gambia , Mali dan Niger .
 18 Juni 2012, Indomie akan dijual di toko-toko di seluruh Uganda .
 24 Juni 2012, Indomie akan dijual di toko-toko di seluruh Kolombia dan El Salvador
(untuk pertama kalinya di Amerika ).
 25 Juni 2012, Indomie akan dijual di toko-toko di sekitar Guadeloupe dan Martinique
(untuk pertama kalinya di Karibia ).
 2 Juli 2012, Indomie akan dijual di toko-toko di seluruh India dan Pakistan .
 3 Juli 2012, Indomie akan dijual di toko-toko di sekitar Papua Nugini .
 4 Juli 2012, Indomie akan dijual di toko-toko di seluruh Nepal dan Bhutan .
 20 Juli 2012, Indomie akan dijual di toko-toko sekitar Aruba , Curaçao , Sint Maarten
, Bonaire , Sint Eustatius , Saba , Saint-Martin (untuk kedua kalinya di Karibia ), Yaman
dan Oman .
 21 Juli 2012, Indomie akan dijual di toko-toko di seluruh Hong Kong , Macau , dan
Mali .
 26 Juli 2012, Indomie akan dijual di toko-toko di seluruh Venezuela .
 14 Agustus 2012, Indomie akan dijual di Malta (untuk kedua kalinya di Eropa ).
 September 2, 2012, Indomie Akan dijual di toko-toko, toko obat dan supermarket
 Sekitar Australia , Selandia Baru , Kiribati , Tuvalu , Kaledonia Baru dan Wallis dan
Futuna (untuk kedua kalinya di Amerika ).
 September 11, 2012, Indomie akan dijual di toko-toko, toko obat dan supermarket di
sekitar Tonga , Atol Johnston , yang Komoro dan Mayotte .
 19 Januari 2013, Indomie akan dijual di Puerto Rico (untuk ketiga kalinya di Karibia ).
25 Maret 2013, Indomie akan dijual di toko-toko, toko obat dan supermarket di sekitar
Barbados (untuk keempat kalinya di Karibia ).
 Musim semi 2013, Indomie akan dijual di toko-toko di seluruh Namibia .
Pada tanggal 15 Juli 2013, Indomie Hijau Flavor Chilli akan dijual di Zambia ,
Zimbabwe , Malawi , Tanzania , Kenya , Uganda , Guadeloupe dan Martinique .
pada bulan Agustus 2013, Indomie akan tersedia di Angola , Burundi , Kamerun ,
Equatorial Guinea , Gabon , dan Rwanda .
 Pada bulan September 2013, akan dijual di seluruh Panama (untuk ketiga kalinya di
Amerika ). Dari 1 Mei 2014 dan seterusnya, kisaran Indomie secara keseluruhan akan
diimpor ke Zambia , Zimbabwe dan Malawi .
 Dari 2 Mei 2014 dan seterusnya, Indomie akan diimpor ke Afrika Selatan dan Botswana
 Dari 3 Mei 2014 dan seterusnya, mie Indomie dan Kotak Ukuran Hungry Man akan
diimpor ke Madagaskar .
 Dari 8 Mei 2014 dan seterusnya, mie Indomie Box akan diimpor ke Ghana ,
Guadeloupe dan Martinique .
 Dari 9 Mei 2014 dan seterusnya, kisaran Indomie secara keseluruhan akan diimpor ke
Dominika , Pulau Navassa , Haiti , yang Republik Dominika (untuk kelima kalinya di
Karibia) danFilipina .
 Dari 10 Mei 2014, Indomie (indlucing mie Kotak) akan diimpor ke Pantai Gading .
Dari tanggal 11 Mei 2014, Indomie (indlucing mie Kotak) akan diimpor ke Saint
Barthélemy (untuk kali fsIxth di Karibia ) dan Guyana Perancis (untuk keempat kalinya
di Amerika ).
 28 Juli 2015, Indomie akan dijual di toko-toko di sekitar Kepulauan Solomon .
Tanggal 29 Juli 2015, Indomie akan dijual di toko-toko sekitar Lesotho , Swaziland ,
Chile , Argentina dan Kepulauan Falkland (untuk kelima kalinya di Amerika ).
30 Juli 2015, Indomie akan dijual di Saint Pierre dan Miquelon (untuk kelima kalinya
di Amerika), Israel dan Kepulauan Virgin ( Amerika Serikat / Inggris , untuk ketujuh
kalinya di Karibia ).
 31 Juli 2015, Indomie Hijau Flavor Chilli akan dijual di Kepulauan Virgin , Ghana ,
Papua Nugini dan Kepulauan Solomon .
 1 Agustus 2015, Indomie Hijau Flavor Chilli akan dijual di Hong Kong dan Makau .
 2 Agustus 2015, Indomie Hijau Flavor Chilli akan dijual di Chile , Argentina , yang
Inggris , Perancis , Spanyol dan Kepulauan Falkland .
 3 Agustus 2015, Indomie Hijau Chilli Flavor dan Ukuran Hungry Man akan dijual di
Ghana , Nigeria , dan Puerto Rico
 September 9, 2020, Indomie ingin merayakan tahun ke-50 ulang tahun emas.

3.2 Kontroversi
Pihak berwenang Taiwan pada awal 7 Oktober 2010 mengumumkan bahwa Indomie yang
dijual di negeri mereka mengandung dua bahan pengawet yang terlarang, yaitu metil
p-hidroksibenzoatdan asam benzoat. Dua unsur itu hanya boleh digunakan untuk membuat
kosmetik. Sehingga dilakukan penarikan semua produk mie instan "Indomie" dari pasaran
Taiwan. Selain di Taiwan, dua jaringan supermarket terkemuka di Hong Kong untuk sementara
waktu juga tidak menjual mie instan Indomie. Menurut Harian Hong Kong, The Standard,
dalam pemberitaan Senin, 11 Oktober 2010, harian itu mengungkapkan bahwa dua
supermarket terkemuka di Hong Kong, Park n' Shop dan Wellcome, menarik semua produk
Indomie dari rak-rak mereka. Selain itu, Pusat Keselamatan Makanan di Hong Kong tengah
melakukan pengujian atas Indomie dan akan menindaklanjutinya dengan pihak importir dan
diler. Selain di Taiwan, larangan juga berlaku di Kanada dan Eropa. Menurut The Standard,
bila bahan-bahan dikonsumsi, konsumen berisiko muntah-muntah. Selain itu, bila dikonsumsi
secara rutin atau dalam jumlah yang substansial, konsumen akan menderita asidosis metabolik,
atau terlalu banyak asam di dalam tubuh.
Sebaliknya, importir Indomie di Hong Kong, Fok Hing (HK) Trading, menyatakan bahwa
mi instan itu tetap aman dikonsumsi dan memenuhi standar di Hong Kong dan Organisasi
Kesehatan Dunia. Itu berdasarkan hasil pengujian kualitas pada Juni lalu, yang tidak
menemukan adanya bahan berbahaya.
Menurut Indofood, produk Indomie dengan kandungan metil p-hidroksibenzoat bukan
untuk dipasarkan di Taiwan. Indomie di Taiwan sudah disesuaikan dengan regulasi yang ada
di Taiwan yang tidak memakai pengawet tersebut. Indofood dalam situs resminya pada Senin
(11/10/2010) menyatakan bahwa yang diberitakan media di Taiwan itu adalah produk mi instan
dari Indofood, yang sebenarnya bukan untuk dipasarkan di Taiwan. Mi instan yang dianggap
berbahaya di Taiwan itu sebenarnya ditujukan untuk pasar Indonesia, bukan pasar Taiwan.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih dalam
tanggapannya menyatakan Indomie masih aman untuk dimakan tetapi tetap menyarankan
masyarakat untuk mengurangi konsumsi mie Instan.
Akibat dari isu ini, harga saham Indofood sebagai produsen Indomie anjlok.
Ketika mie instan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia di tahun 1969,
banyak yang meragukan bahwa mie instan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pangan
pokok. Akan tetapi, karena mie instan sendiri harganya terjangkau, mudah disajikan dan awet,
Indomie berkembang pesat seiring dengan diterimanya mie instan di Indonesia.
Indomie merupakan salah satu merek produk mie asli buatan Indonesia yang berasal dari kata
Indo (Indonesia) dan Mie (mie instan). Indomie diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. Produk paling sukses dari perusahaan milik Sudono Salim ini mulai diluncurkan
ke pasar sejak tahun 1970, dan produk Indomie yang pertama kali diperkenalkan adalah
Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam saja yang saat itu sesuai dengan selera lidah masyarakat
Indonesia.

Kemudian tahun 1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan yang sangat
signifikan dengan diluncurkannya varian Indomie Kuah Rasa Kari Ayam. Puncaknya pada
tahun 1983, produk Indomie kembali semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dengan
diluncurkannya varian Indomie goreng.
Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera
Indonesia membuat produk mi instan ini sangat digemari oleh masyarakat. Selain dipasarkan
di Indonesia, Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di manca negara, antara lain di
Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa, dan
itu menjadikan Indomie sebagai salah satu dari segelintir produk asli Indonesia yang mampu
menembus pasar internasional. Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan
istilah generik yang merujuk kepada mi instan.
Ketika mi instan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia di tahun 1969,
banyak yang meragukan bahwa mi instan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pangan
pokok. Akan tetapi, karena mi instan sendiri harganya relatif terjangkau, mudah disajikan dan
awet, Indomie berkembang pesat seiring dengan diterimanya mi instan di Indonesia.Produk
Indomie yang pertama kali diperkenalkan adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam yang saat
itu sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia. Kemudian pada tahun 1982, penjualan
produk Indomie mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan diluncurkannya varian
Indomie Kuah Rasa Kari Ayam.
Puncaknya pada tahun 1983, Produk Indomie kembali semakin digemari oleh masyarakat
Indonesia dengan diluncurkannya varian Indomie Mi Goreng. Tentu ungkapan itu tidaklah
asing bagi telinga. Ia merupakan ungkapan populer dari sebuah merek mi instan asli Indonesia,
Indomie. Ya, hampir semua kalangan di Indonesia pasti akan kenal merek mi instan yang satu
ini. Kemasannya yang praktis, harganya yang ekonomis membuat mi instan selalu menjadi
primadona di seluruh Indonesia. Indomie merupakan makanan pengganti kala nasi tidak ada
meskipun tetap saja Indomie dimakan bersama-sama dengan nasi dengan alasan supaya tidak
lapar lagi. Anggapan salah yang berasal dari budaya melayu: belum makan kalo belum makan
nasi. Padahal, Indomie sendiri diproyeksikan untuk menjadi makanan pokok pengganti nasi.
Karena itu, di dalamnya Indomie mengandung karbohidrat yang setara dengan nasi. Selain
sebagai pengganti nasi, Indomie juga merupakan makanan bagi mereka, khususnya para
mahasiswa atau pekerja kantoran yang sedang dengan kondisi uang tipis. Saking terkenalnya
Indomie di Indonesia terjadilah generalisasi mi instan walaupun berbeda merek dengan sebutan
"indomie". Ini karena Indomie merupakan mie instan pertama di Indonesia.
Selain populer di Indonesia, Indomie juga populer di beberapa negara, antara lain negara-
negara ASEAN, Timur Tengah, Asia Timur, Eropa, Amerika Utara dan selatan, dan negara-
negara Afrika. Bahkan untuk Afrika, Indomie mempunyai pabrik khusus di Nigeria sebagai
penghasil dan distributor Indomie di kawasan Afrika. Suatu hal yang menyebabkan Indomie
amat populer di benua hitam. Kualitas rasa dan ekonomisnya harga membuat Indomie bisa
diterima masyarakat negara-negara Afrika. Bahkan, untuk menggambarkan kepopuleran itu,
seorang rapper asal Nigeria, J20 sempat membuat jingle resmi Indomie untuk kawasan Afrika.
Dan di AS, Rogert Ebert, seorang kritikus film terkenal sempat memasukkan Indomie sebagai
salah satu 12 hadiah Natal dan berada di posisi pertama.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan dari bab sebelumnya, kelompok kami menyimpulkan bahwa
strategi iklan Indomie yang diterapkan sangat baik, ini terbukti dengan konsumen dengan
mudah mengingat Jingle Indomie dan tagline produk Indomie tersebut. Iklan Indomie yg
dikemas dalam budaya nusantara Indonesia menjadikan produk Indomie menjadi produk
bersama dari Sabang sampai Merauke. Dengan keberhasilan ini menjadikan Indomie menjadi
market leader di pasar Mie Instan walaupun kedudukan Indomie masih diganggu oleh produk
Mie Sedaap. Tetapi untuk saat ini, Indomie masih yang terbaik dalam persaingan produk Mie
Instan.

B. SARAN
PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Indomie harus meningkatkan kewaspadaan kepada
produksi mie lain dengan melakukan promosi yang sangat agresif, harus melakukan gebrakan
yang sangat luar biasa, ditambah keunggulan-keunggulan lain, menentukan kualitas produk,
memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen
yang heterogen, sehingga dapat mengetahui dengan jelas kebutuhan dan keinginan konsumen
tersebut sesuai dengan karakteristik dari masing-masing atau tidak. Melakukan riset
pemasaran yang dilakukan terhadap konsumen, sehingga dapat diketahui kebutuhan dan
keinginan konsumen akan suatu produk mie.
DAFTAR PUSTAKA
http://asiatenggarasean.blogspot.co.id/2013/12/indomie-dari-indonesia-untuk-dunia.html
http://www.indomie.com/About/History
https://www.kaskus.co.id/thread/5208ddd4be29a0e26a000008/sejarah-berdirinya-indomie/
http://hendz-jr.blogspot.co.id/2013/02/sejarah-indomie-mie-instant-indomie.html
http://www.indomie.com/Product/Category/13
https://www.facebook.com/Indomie/videos/10155400445556501/
https://www.instagram.com/p/BVwqRBfgraB/?taken-by=indomie
http://www.indomie.com/Event/Detail/39
http://www.indomie.com/Event/Detail/40

Anda mungkin juga menyukai