Anda di halaman 1dari 21

STUDI KASUS MPF

KASUS 1
1.

Salah satu tugas seorang CMO adalah melakukan segmenting, targeting, dan positioning

terhadap produk yang dipasarkan. Khusus dalam melakukan positioning, sekarang ini banyak
perusahaan yang melakukan positioning, yang dikenal dengan nama Double Benefit Positioning
atau positioning dengan memberikan manfaat ganda.
Contoh :
a.

Pada obat influenza, muncul obat flu dan batuk, iklannya mangatakan Flu ? Batuk ? obat

biasa ga cukup..
b.

Pada kategori minuman energi, muncul NATURADE yang iklannya mengatakan .lelah

apapun itu karena otak ikut lelah lihat ! Nutrisi otaknya tekor, makanya jangan minum yang
hanya untuk otot saja
Kemudian ditutup dengan Nutrisi tubuh, nutrisi otak.
Ada dua manfaat yang ditawarkan.
Pertanyaan :
a.

Apakah Double Benefit Positioning cukup baik dan efektif menurut anda ? jelaskan !

b.

Apakah Double Benefit Positioning tidak menimbulkan over positioning yang menyebabkan

customer menjadi tidak percaya karena terlalu berlebihan ?


Jawaban :
Menurut Solomon dan
pasar yang menunjukkan

Elnora (2003:235) positioning ialahpenentuan

bagaimana

suatu produkdapat

dibedakan

dari

posisi
para

pesaingnya. Positioning merupakan langkah terakhir yang dilakukan suatu perusahaan dalam
memulai usaha atau langkah akhir yang harus dilalui sebelum suatu produk ada. Positioning
adalah produk diberikan suatu posisi tertentu dalam benak konsumen agar lebih mudah diingat
oleh konsumen, konsumen memiliki penilaian tertentu dan mengidentifikasikan dirinya terhadap
produk tersebut. Positioning muncul karena dalam pikiran konsumen terdapat sederatan merekmerek produk yang dikenalnya dan membentuk urutan dari yang paling diingat sampai yang
paling tidak diingat.
Positioning adalah merupakan strategi komunikasi bukan strategi produk. Persaingan
merek dipasaran adalah bagaimana konsumen memberikan penilaiannya terhadap merek produk

tersebut. Semakin diingat suatu merek produk maka cenderung semakin tinggi atau semakin
besar pembelian terhadap produk yang paling diingat tersebut, ini disebut dengan strategi
positioning. Strategi positioning adalah upaya mengatur produk agar menempati posisi yang jelas
dan khusus dibandingkan dengan pesaingnya dalam benak atau ingatan konsumen. Bentuk dari
strategi positioning ini adalah positioning statement yaitu pernyataan berupa satu kalimat yang
menyertakan posisi khusus (perbedaan/keunggulan) produk tersebut. Pernyataan positioning
harus mewakili citra (karakter) dari produk yang ingin ditanamkan dalam benak konsumen.
Pernyataan positioning harus mengandung dua unsur yaitu : pernyataan yang unik dan buktibukti yang menunjang.
Ada beberapa cara positioning :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Positioning berdasarkan karakteristik produk


Positioning berdasarkan manfaat produk bagi konsumen
Positioning berdasarkan pemakaian
Positioning berdasarkan kelas/kategori produk
Positioning berdasarkan pesaing
Positioning berdasarkan pengguna/pemakai
Positioning berdasarkan seseorang/selebriti

Dalam kasus atau dua contoh diatas adalah termasuk kedalam positioning berdasarkan manfaat
produk bagi konsumen.
a.

Double Benefit Positioning merupakan cara menempatkan merek dibenak konsumen atas

dasar manfaatnya yang ganda. Ada beberapa pertimbangan, mengapa suatu merek produk atau
perusahaan menggunakan double benefit positioning. Pertama, karena double benefit positioning
merupakan stategi alternatif untuk mengalahkan pesaing yang hanya menawarkan atau
memposisikan satu manfaat saja (single benefit positioning). Kedua, double benefit positioning
bisa menciptakan peluang pasar yang selama ini kosong.
Menurut pendapat saya, dengan semakin banyaknya produk yang beredar dan mungkin
dengan satu manfaat saja yang ditawarkan, memberikan kejenuhan terhadap konsumen, maka
double benefit positioning ini boleh-boleh saja digunakan dalam memasarkan produk karena
lebih khas. Menurut saya, double benefit positioning ini cukup baik dan efektif bagi perusahaan
dalam menawarkan produknya. Tetapi, double benefit positioning ini akan baik dan efektif jika
perusahaan menawarkan produknya dengan manfaat ganda yang memiliki hubungan dekat
(related). Maksudnya adalah, kedua manfaat yang ditawarkan saling terkait. Seperti contoh kasus

pada no.a yaitu iklan obat flu yang juga menawarkan manfaat ganda yaitu juga sebagai obat
batuk. Menurut saya, sesuai dengan teori double benefit positioning diatas, pada contoh kasus
no.a ini termasuk double benefit positioning yang cukup baik dan efektif karena manfaat ganda
yang ditawarkan memiliki hubungan yang dekat atau saling terkait. Yaitu manfaat sebagai obat
flu dan batuk.
b.

Double benefit positioning memang dapat menimbulkan over positioning yang dapat

menyebabkan konsumen menjadi tidak percaya lagi karena terlalu berlebihan, itu terjadi karena
double benefit positioning yang dilakukan gagal atau tidak berhasil akibat tidak memperhatikan
teori dari double benefit itu sendiri. Dalam kasus pada no.b yaitu iklan minuman energi, produk
ini terlalu berlebihan (over positioning), karena manfaat ganda yang ditawarkan tidak saling
terkait atau hubungannya tidak dekat. Kedua manfaat yang ditawarkan terlalu jauh, maka
pasarpun akan menilai tidak logis, terhadap double benefit positioning ini. Yaitu dimana manfaat
dari minuman energi yang berkhasiat untuk menambah energi pada tubuh yang lelah juga
dikaitkan dengan nutrisi untuk otak yang lelah. Menurut saya, kedua manfaat ini tidak ada
hubungan dekat atau tidak terkait sama sekali.
Disini perusahaan khususnya bagi marketer, harus dapat sebisa mungkin meyakinkan konsumen
dengan manfaat ganda yang ditawarkan dalam kenyataan yang sebenarnya atau dengan bukti
yang menunjang. Dalam hal ini iklan juga berpengaruh dalam menunjang double benefit
positioning.
KASUS 2
Indofood Sukses Makmur, baru-baru ini mengeluarkan produk baru untuk mie instant
yaitu indomie vegan dua rasa, yaitu rasa sop sayuran vegan dan mie goreng vegan. Mie instant
ini adalah mie vegetarian, artinya selain masyarakat umum, orang yang vegetarian juga dapat
mengkonsumsinya, karena tidak mengandung daging. Di pasar terdapat mie instant vegetarian
lainnya yaitu Maitri oleh PT Olagafood dan Tiptopmie yang diproduksi oleh PT Indosari
Sarana Pangan Abadi. Ketiga produk ini memiliki harga standar lokal seperti mie instant pada
umumnya. Selain itu di pasar juga terdapat mie instant vegetarian yang diimpor dari Taiwan,
Singapur, dan Malaysia dengan harga tiga kali lebih mahal dari mie lokal.
Pertanyaan :
a. Apakah anda setuju dengan pengeluaran produk yang diberi nama Indomie vegan tersebut ?

b. Setuju atau tidak setuju produk tersebut sudah diproduksi, tugas anda adalah memikirkan
bagaimana cara memasarkan produk tersebut ?
Referensi :
Orang vegetarian hanya mengkonsumsi nasi, roti, sayur dan telur.
Jumlah vegetarian di Indonesia sedikit.
Banyak orang berpenyakit.
Di India terdapat banyak orang vegetarian.
Di Malaysia banyak terdapat restoran vegetarian.
Di Taiwan, Cina, Amerika sedikit vegetarian.
Di Hongkong orang hobi makan daging.
Jawaban :
Untuk soal studi kasus pada no.2 ini yaitu mengenai perusahaan atau PTIndofood Sukses
Makmur Tbk, menurut saya perusahaan ini adalah perusahaan besar yang sudah mencapai
kesuksesannya atau sudah bisa memposisikan produknya dibenak konsumen dengan baik.
Sehingga konsumen lebih mengingat mie instant dengan merek indomie. Dan indofood pun
sudah banyak mengeluarkan jenis produk lain, seperti saus, kecap, dll. Begitu juga dengan
produk merek indomie sudah banyak variant rasa dan jenis mie instant yang ditawarkan.
Dengan penetapan posisi dan diferensiasi yang dilakukan indomie sudah tepat, tetapi produk,
pasar dan pesaing selalu berubah dari waktu ke waktu. Maka, dalam suatu usaha ada yang
namanya konsep Product Life Cycle (PLC) atau Life Cycle of Product adalah suatu upaya
untuk mengenali berbagai tahap yang berbeda dalam sejarah penjualan produk. Ada 4 hal yang
terdapat dalam konsep siklus hidup produk, yaitu :
Produk memiliki umur yang terbatas
Penjualan produk melalui tahap yang berbeda sehingga masing-masing memberikan
tantangan, peluang dan masalah yang berbeda bagi penjual
Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selam siklus hidup produk
Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian, dan SDM yang
berbeda dalam tiap tahap siklus hidupnya
Dengan adanya siklus hidup produk maka perusahaan akan membuat strategi atau perencanaan
dari setiap langkah sehingga mencapai sasaran. Kurva dari siklus hidup produk digambarkan
berbentuk lonceng yang terdiri dari :

Perkenalan (introduction)
Pertumbuhan (growth)
Kedewasaan / kematangan (maturity)
Penurunan (decline)
a.

Menurut pendapat saya, perusahaan indofood dalam hal ini produk dengan merek

indomie ini termasuk dalam tahap kedewasaan/kemapanan (maturity) dimana pada periode
ini pertumbuhan penjualan mulai menurun karena produk sudah bisa diterima oleh sebagian
besar pembeli potensial. Jumlah keuntungan mantap, stabil atau menurun yang disebabkan oleh
meningkatnya biaya pemasaran untuk melawan persaingan yang ketat. Strategi dari tahap
kedewasaan (maturity) ini adalah modifikasi pasar, modifikasi produk, modifikasi bauran
pemasaran. Yang digunakan dalam contoh indomie vegan ini adalah modifikasi pasar. Yaitu
perusahaan dapat berusaha memperluas pasar bagi merek yang telah dewasa dengan mengatur
dua faktor yang membentuk volume penjualan.
Volume = jumlah pemakai merek X tingkat pemakaian per pemakai
Perusahaan dapat berusaha memperluas jumlah pemakai merek dengan cara :
Menarik orang yang bukan pemakai
Memasuki segmen pasar baru
Dalam hal ini saya setuju untuk membuat produk baru dari indomie yaitu indomie vegan yang
ditujukan untuk umum dan juga para vegetarian. Karena ini merupakan salah satu strategi dari
siklus hidup produk yang sudah mencapai tahap kedewasaan yang selanjutnya di strategikan
dengan menggunakan cara modifikasi pasar yaitu memasuki segemen pasar baru, dimana
segmen pasar baru yang dituju adalah para vegetarian. Dan dari referensi yang ada bahwa
peluang yang ada cukup baik untuk vegetarian di indonesia walau sedikit tetapi pelanggannya
bisa loyal. Dan peluang untuk di ekspor ke luar negeri juga ada. Dan positioning dari harga
produk juga sudah tepat, yaitu lebih murah dari pesaing. Jadi saya setuju dengan adanya produk
baru yaitu indomie vegan.
b.

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran,

bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang
diharapkan dan kondisi persaingan.

Untuk cara pemasaran produk baru seperti indomie vegan ini menurut pendapat saya, strategi
pemasaran yang digunakan adalah strategi kebutuhan selektif yang didalamnya terdapat strategi
dengan cara menjaring pelanggan baru (acquisition strategier) karena pelanggan baru yang akan
dijaring adalah pasar segmen baru, yaitu para vegetarian, yakni yang harus dilakukan adalah,
diantaranya :
1.

Mengambil posisi berhadapan (head to heads positioning)

2.

Mengambil posisi berbeda (differentiated position)

(1) Maksudnya adalah promosi secara langsung kepada calon pelanggan.


(2) Untuk diferensiasinya, yaitu harga yang ditawarkan berbeda dari pesaing yang ada, yakni
lebih murah.
Disamping itu juga iklan yang mengandung pernyataan posisi yang kuat merupakan pemasaran
yang penting karena konsumen butuh informasi yang jelas mengenai produk indomie vegan ini
serta kemasan dari produk indomie vegan juga harus menarik agar pemasaran menjadi efektif

STUDI KASUS COCA-COLA


Studi Kasus Pemasaran Global

PROFIL THE COCA COLA COMPANY


The Coca Cola Company merupakan perusahaan minuman terbesar dunia, dengan manufaktur
terbesar, serta distributor dan pemasar yang memusatkan penjualan minuman non-alkohol dan
sirup di Dunia. Perusahaan Coca Cola mulai dikenal masyarakat melalui salah satu produknya
yang terkenal, yaitu Coca-Cola. Coca-Cola atau Coke adalah minuman bersoda kola yang dijual
di berbagai restoran, toko, dan mesin pengecer di lebih dari 200 negara. Coke adalah salah satu
merek yang paling dikenal dan paling luas penjualannya. Saingan utamanya adalah Pepsi.
Sejarah Perusahaan Coca Cola
Rasa menyegarkan Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John
Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang
pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M.
Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat
bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama
dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.
Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan
mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk
mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya
periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang
kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892. Chandler piawai dalam menciptakan
perhatian konsumen dengan cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo
Coca-Cola. Benda-benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang
berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu
gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai

untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.


Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata
Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut:
"Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong
penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan
akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama
dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun
1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.
Badan Usaha Perusahaan Coca Cola
Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu
persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari
saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan
tanpa perlu membubarkan perusahaan. Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya
modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan
pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat
memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham
mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang
perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi
tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka
keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan
memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besarkecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.
Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang diperoleh
para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau
ruginya perseroan terbatas tersebut.
Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan misi merupakan bagian yang ada cerminan apa yang dicari oleh perusahaan untuk
mencapai serta bagaimana mencapai hal tersebut semua memberikan arahan untuk memastikan

bahwa mereka yang ada di dalamnya bekerja untuk tujuan yang sama.
Vision :
People : Being a great place to work where people are inspired to be the best they can be.
Planet : Being a Responsible a global citizen that makes a difference.
Portofolio : Bringing to the world a portofolio of beverage brands that anticipate and satisty
people desires and needs.
Partners : Maximizing return to share owners while being mindful of out over all
responsibilities.
Mission
We will reinvigorate growth for our Company, and we will inspire our people. Likewise, our
strategy is simple: We will accomplish our goals by building a portfolio of branded beverages,
anchored in our icon, Coca-Cola, and by enabling superior market execution globally and
locally - aligning and leveraging the power of our global network. We are guided by shared
Values that we will live by as a company as individual.
Leadership : the courage to shape a better future
Passion : Committed in heart and Mind
Integrity : Be Real
Accountability: IF it is the it is up to me
Collaboration : Leverage Collective Genius
Innovation : Seek, imagine, create
Quality : What We do, We do well
Tujuan Perusahaan : Menjadikan perusahaan minuman bersoda no satu di dunia.
Dari Visi di atas maka dapat di simpulkan bahwa visi tersebut termasuk dalam visi strategis
perusahaan. Di dalam visi tersebut di cantumkan visi perusahaan untuk jangka panjang
perusahaan
penyataan misi dapat menjawab pertanyaan Visi pada perusahaan Coca- cola .

Logo dan Merek Coca Cola


John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang
pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M.
Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat
bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama
dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia. CocaCola logo, seperti produknya, merupakan logo dan merek paling dikenal di seluruh dunia.
Warna merah dan putuh pada logo Coca-Cola dibuat sederhana serta mudah diingat oleh
konsumen. Logo Coca-Cola pertama kali diperkenalkan di Atlanta Journal pada tahun 1915 serta
muncul pada display Pemberton farmasi. Coca-Cola logo terdaftar menjadi merek dagang pada
tahun 1887 dan semenjak itu menjadi identitas merek korporasi.
Strategi SDM
Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu focus utama manajemen coca cola
dalam menyiapkan tenaga kerja yang handal, dinamis dan penuh dedikasi. Yang sasaran coca
cola tak lain ialah memberi layanan yang prima dan memuaskan kepada lebih dari 200 juta
konsumen melalui sekitar 400,000 pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia. Coca cola
sendiri menyadari bahwa untuk meraih semua peluang yang ada, memberikan layanan yang
terbaik kepada para pelanggannya, dan untuk dapat mengahadapi tantangan lingkungan bisnis
yang kompetitif, tim-tim kami perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang
memadai, serta sikap yang tepat.
Selama sejarah keberadaan Coca-Cola di Indonesia yang cukup lama, coca cola tetap
menyelenggarakan berbagai pelatihan serta mengembangkan SDMnya untuk menjamin bahwa
kemampuan bisnis perusahaan senantiasa memenuhi tuntutan pasar, dan para karyawan mampu
menghasilkan apa yang diharapkan dari mereka. Sementara itu, coca cola juga secara
berkesinambungan merekrut tenaga-tenaga muda berpotensi untuk menduduki posisi-posisi
penting di masa mendatang.Coca cola memiliki satu tim khusus yang bertugas meningkatkan
keterampilan-keterampilan fungsi teknis, bidang manajemen dan kepemimpinan karyawan. Tim
tersebut didukung dan disertifikasi oleh sejumlah lembaga pelatihan dan pengembangan SDM
internasional. Diantaranya terdapat The Coca-Cola Company, Coca-Cola Amatil dan beberapa
lembaga internasional lainnya. Kami menghadirkan kelompok fasilitator baik dari dalam

organisasi sendiri, maupun dari lingkungan luar yang memiliki kepiawaian bisnis yang tajam,
pengalaman kerja langsung dalam bidang-bidang terkait, serta yang jauh lebih penting,
"menjiwai pendidikan".
Strategi Pemasaran Coca Cola
Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak. Manajemen
pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran potensial
memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang
diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan :
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga,
promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 1997).
Manajemen Pemasaran Coca Cola :
Coca-Cola memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasaran produkproduknya. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen,
yaitu:
- Program Promosi
Mereka mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan
penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk.
- Layanan Konsumen
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan, didesain untuk
meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk
Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan
kebutuhan mereka masing-masing.
- Area Marketing Contractor
Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan daerah tertentu,

sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di sektor informal, mendorong
Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak
Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia.
Sistem Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam
dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.
- Layanan Produk Pendingin
Riset membuktikan bahwa 90% konsumen Coca-Cola ebih menyukai membeli produk dalam
keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan
pendingin) sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat
keuntungan para pelanggan.
-HoReCa
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Caf ternama, Coca-Cola
memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini
Pemasaran coca cola
Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia semakin
besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia . Melalui
riset dan pengembangan (Research & Development), Coca-Cola terus berinovasi untuk
menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih
berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri. Dengan memahami kebutuhan dan
perilaku konsumen, serta potensi kekayaan alam Indonesia , Coca-Cola berinovasi dengan
menciptakan produk-produk baru yang menjadikan produk minuman cepat saji Coca-Cola
mempunyai rasa dan pilihan yang beragam. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih
spesifik, pada tahun 2002 Coca-Cola meluncurkan AQUARIUS, minuman isotonik yang
diperuntukkan bagi mereka yang aktif dan gemar berolahraga. Pada tahun yang sama, Coca-Cola
Indonesia meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas.
Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang disebut
Fanta Oranggo, setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta Nanas. Pada tahun
ini pula, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Sunfill produk minuman Sirup dan Serbuk instan

rasa buah. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa produk-produk yang ditawarkan akan
mampu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia.
Selain berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola juga mencoba mengembangkan desain
kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Setelah meluncurkan Frestea dalam
kemasan botol, pada akhir tahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea dalam
kemasan Tetra Wedge yang lebih mudah dan praktis untuk dibawa. Pada akhir 2003, Coca-Cola,
Sprite, dan Fanta hadir dalam kemasan kaleng ramping baru yang unik. Pada tahun 2004 ini,
Coca-Cola hadir dengan inovasi terbaru yaitu botol gelas berbobot lebih ringan 30 % dengan
desain mungil, imut, tapi kuat. Inovasi kemasan produk akan terus dikembangkan sesuai dengan
perkembangan teknologi terbaru.
Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai
program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik melalui konser
musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun
2004 ini, iklan Coca-Cola versi Kabayan dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan
Pebruari dan Maret versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan
momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004. Dengan memanfaatkan event berskala
nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang
menarik masyarakat.
Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan penjualan baru
juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia
menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan.
Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara Coca-Cola Bottling Indonesia
dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan rasa baru, serta
keinginan untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai perusahaan minuman cepat saji yang
lengkap.
Pemasaran Coca Cola Di Indonesia
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan
terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari
The Coca-Cola Company. Perusahaan memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke
lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.Coca-Cola Bottling Indonesia

merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara
perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan CocaCola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produkproduk Coca-Cola di dunia.
Coca-Cola Bottling Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta,
dan Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk menjaga agar
mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar, kami menerapkan dengan ketat proses
produksi yang diakui secara internasional.
Pemberian kode-kode pada setiap produk merupakan bagian terpenting dari keseluruhan proses.
Dengan kode-kode itu kami menjaga agar para pelanggan mendapatkan minuman kami dalam
rasanya yang terbaik.
Setiap kode menunjukkan keterangan-keterangan tertentu tentang produk tersebut. Ada kode
yang menunjukkan keterangan tentang tanggal pembuatan. Ada kode yang lebih rumit, terdiri
atas huruf dan angka yang menunjukkan hari, bulan, shift, dan pabrik tempat minuman tersebut
dibuat. Ada lagi yang tidak tampak pada kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat
dibaca dengan teknologi khusus. Semua itu menunjukkan komitment kami untuk memastikan
bahwa teknologi, sumber daya manusia maupun material yang kami pergunakan, semuanya
tertuju untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen kami.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha CocaCola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini
memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada
tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya
sekitar 10.000 krat.Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan
tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan
independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The
Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan
tersebut mulai bergabung menjadi satu. Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari
perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal
sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia.Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang,
jutaan krat produk kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang
tersebar di seluruh Indonesia.

Pertanyaan:
1. Keunggulan dan Kekuatan Coca Cola Company di Indonesia dan di pasar Internasional.
A. Apakah Keunggulan bersaing yang ditawarkan Produk Coca-Cola...menurut Five Forces of
Competition...
2. Berikan analisa SWOT Coca-Cola Company
- Berikan Strategi Coca-Cola waktu memasuki Pasar Indonesia, menurut buku yang anda baca..
3. Bagaimanakah Segmenting dari Coca-Cola Company di pasar Global dan di Indonesia?
- Bagiamakah manajemen harga dari Coca-Cola
4. Bagaimanakah Strategi Pemasaran Coca-Cola Terhadap Situasi Pasar Lokal
- Saluran Distribusi apakah yang digunakan oleh Coca-Cola?
- Promosi apakah yang digunakan oleh Coca-Cola
5. Apakah menurut kelompok anda Coca-Cola akan bertahan di pasar Indonesia 10 tahun
kedepan? Jelaskan jawaban anda dan berikan alasannya

Strategi Pemasaran Minuman Isotonik Mizone

STRATEGI PEMASARAN MIZONE DENGAN MARKETING MIX


Marketing mix merupakan suatu alat marketing yang digunakan perusahaan untuk mencapai
tujuan marketing dalam pasar target. Mizone sebagai pendatang baru minuman isotonik
meunjukkan eksistensinya dengan mengoptimalkan unsur 4 P marketing mix (Produk, Harga,
Distribusi, Promosi) yang kompetitif . Launching produk pada saat yang tepat, variasi rasa yang
disukai konsumen, harga yang terjangkau semua kalangan, ketersediaannya yang merata hampir
di seluruh pelosok, serta strategi promosi yang edukatif dan kreatif mampu mereduksi pangsa
pasar market leader minuman isotonik (Pocari Sweat) sebesar 30% dan menempati urutan
kedua market share kategori minuman isotonik.
Strategi Marketig Mix PT Danone Aqua terhadap Mizone
1) Produk (product)
Mizone yang diproduksi oleh Danone Aqua merupakan kategori minuman isotonik bernutrisi.
Diluncurkan pertama kali pada 27 September 2005 di Surabaya dengan rasa orange lime yang
menyegarkan, rasa passion fruityang memanjakan selera, dan pada Juni 2008 meluncurkan
varian baru dengan rasa lychee lemon yang sensasional. Mengandung Hydromaxx yaitu :
Vitamin B1, B3, B6, dan B12 untuk membantu metabolisme karbohidrat menjadi energi, Vitamin
C, sebagai antioksidan untuk menjaga kahidupan sel dalam tubuh, dan elektrolit untuk
menggantikan mineral yang hilang akibat pengeluaran keringat. Bahan dasar Mizone
menggunakan air mineral Aqua dan sari buah alami melalui proses kristalisasi. Mizone sendiri

merupakan produk yang sudah terkenal di Australia, New Zealand, dan Cina (www.mizoneindonesia.com).
Pada November 2006 Mizone dilanda krisis karena tidak menantumkan salah satu bahan
pengawet (natrium benzoat) dalam kemasannya. BPOM memberikan tenggat waktu hingga
Desember 2006 agar Mizone menarik produknya dari pasaran dan memperbaiki label pada
kemasan. Pada saat itu, Mizone sudah beredar di 30 depo, 50 distributor dan 1 juta outlet di
seluruh Indonesia. Penjualan turun drastis sedikitnya Rp 35 miliar perhari. Untuk
mengembalikan kepercayaan konsumen, Mizone melakukan edukasi kepada konsumen melalui
promosi baik below the line maupun above the line.
2). Harga (Price)
Dari segi harga, Mizone sangat kompetitif sekitar Rp 2.500 untuk isi 500 mL, jika dibandingkan
dengan isotonik dalam kemasan kaleng yang yang harganya sekitar Rp 3.300 untuk isi 330 ml .
3). Distribusi (Place)
Distribusi Mizone berorientasi nasional menggunakan jalur distribusi Aqua yang sangat luas,
kuat di pasar tradisional (mudah dijumpai di warung dan toko-toko yang menjual produk Aqua).
Sampai ada suatu istilah di kalangan distributor di mana ada Aqua, disitu ada Mizone.
4). Promosi (Promotion)
Target pasar Mizone adalah semua kalangan umur, namun dalam kampanyenya lebih ditujukan
kepada kalangan usia 18-35 tahun dengan aktivtas yang dinamis. Mizone melakukan kampanye
besar-besaran lewatplacement iklan di televisi (TV), radio, media cetak, dan media luar ruang.
Belanja iklan Mizone sepanjang 2006 paling besar dibandingkan kompetitornya, yaitu sebesar
46,1 milyar. Pada Agustus 2006, Mizone mengadakan sampling road show di beberapa kota
besar pada pusat keramaian. Mizone memasuki sekolah dengan membuat iklan dan pembuatan
logo Mizone pada lapangan olahraga (lapangan basket) serta diwhite board SMA ternama di
beberapa kota besar.

Momen puasa (November 2006) menjadi peluang Mizone dalam mempromosikan produknya.
Mizone melakukan berbagai variasi program baik di radio, games pada pusat keramaian, dan 2
iklan komersial di TV. Program Its Mizone Time pada beberapa stasiun radio di Jakarta,
Surabaya dan Bandung yang menawarkan kuis yang menarik serta penerbitan buletin dengan
tema yang unik bertajuk Recharge your Body during Fasting Month yang tersebar di
beberapa supermarket/ mall, masjid, kampus, dan kantor memperkenalkan Mizone pada
masyarakat luas.
Memasuki tahun 2008, strategi pemasaran Mizone diarahkan untuk
mengomunikasikan benefit produk. Dari sisi kreatif, Mizone berusaha keluar dengan kampanye
berupa testimonial yang disebut Tantangan Mizone Jadi 100% Kamu. Konsumen dipiih secara
acak untuk minum Mizone selama 8 hari. Kemudian, merekam aktivitas minimal 5 menit setiap
hari setelah minum Mizone. Dari event itu, Mizone berhasil membuat 12 versi iklan dengan 3
konsumen berbeda. Langkah ini mampu meningkatkan interaktivitas dan customer
engangement antara konsumen dengan Mizone. Memasuki Juni 2008, Mizone tetap fokus untuk
mengomunikasikan benefit-nya. Kali ini, dengan menggunakan karakter animasi untuk
memvisualisasikan tiga aspek benefit produknya: mibody (stamina), mimind (konsentrasi), dan
mimood (semangat) (Hidayat, 2008).
PEMBAHASAN
Saat ini, dunia persaingan minuman isotonic sangat ketat. Pocari Sweat sebagai pelopor
minuman isotonik masih merajai pasar. Kemudian muncul Mizone yang mulai mengancam dan
dalam waktu satu tahun mampu merebut pangsa pasar konsumen minuman isotonik sebesar
30%. Persaingan pun makin ketat dengan munculnya berbagai merek minuman isotonik yang
menawarkan keunggulannya masing-masing. Produsen harus pandai menyusun strategi untuk
menciptakan awareness produk dan menciptakan mindset positif bagi konsumen. Sampai saat
ini, Mizone masih bertahan di peringkat kedua dan terus mengoptimalkan strategimarketing
mix-nya (Product, Price, Place, Promotion ) dalam merebut pangsa pasar lebih besar di bidang
minuman isotonik.

Dalam hal ini, Mizone sebagai pemain baru dalam minuman isotonik menunjukkan keberhasilan
strategi marketing mix yang dijalankannya. Melaunching produk pada September 2005 dalam
kondisi masyarakat telah terdukasi pentingnya minuman isotonik bagi kesehatan, Mizone
menawarkan produk minuman isotonik dengan 2 variasi rasa, orange limedan passion fruit.
Inovasi ini ternyata mendapat respon yang positif dari pasar. Tidak seperti kebanyakan pendatang
baru di pasar isotonik yang bermain di kemasan kaleng, Mizone menjadi penantang pertama
Pocari Sweat yang masuk dalam kemasan botol plastik PET berwarna biru, mudah dibawa
kemana-mana, dan dengan volume yang lebih banyak, membuat konsumen menyukai produk
Mizone. Keputusan yang cerdik karena dengan kemasan botol PET, Mizone bisa membidik
segmen konsumen yang lebih luas, yaitu konsumen air mineral dalam kemasan botol yang
jumlahnya sangat besar. Produk Pocari Sweat pun mulai meniru Mizone dengan mengemas
produk mereka yang semula kaleng menjadi botol plastik. Citra Mizone juga meningkat di mata
konsumen dengan menonjolkan logo perusahaan Aqua (Danone Aqua) yang sudah terkenal
kualitasnya.

Penyerangan produk kompetitor terhadap Mizone karena tidak mencantumkan salah satu
kandungan bahan pengawet (Natrium benzoat) dihadapi dengan langkah marketing yang
strategis. Saat itu, beredar isu bahwa kandungan bahan pengawet dalam Mizone membahayakan
kesehatan (menyebabkan penyakit lupus) . Sampai-sampai produk kompetitor menayangkan
iklan yang berisi pernyataan Minuman kesehatan kok mengandung bahan pengawet yang
membahayakan kesehatan?. Padahal tidak demikian kenyataannya. Kadar aman menurut
Permenkes No. 722/Menkes/IX/88 adalah natrium benzoat 600 mg/liter, dan kalium sorbat 1.000
mg/liter. Sementara kandungan kedua jenis bahan pengawet tersebut pada produk Mizone jauh di
bawahnya, yaitu masing-masing 100 mg/liter. Jadi, sebenarnya tidak ada masalah dengan

produk. Hanya pada labelnya yang kurang jelas sehingga produknya masih aman untuk
dikonsumsi.
Langkah recovery yang dilakukan Mizone cukup strategis dengan langsung menarik produk dan
menggantinya dengan produk yang telah direvisi. Dengan kata lain, Mizone tidak membiarkan
produknya kosong di pasar dan tetap mempertahankan availability dan juga terlihat menghindari
perdebatan akibat munculnya isu yang tidak benar. Isu negatif yang melanda Mizone tidak terus
dilawan, tapi disikapi dengan tindakan yang dapat mengembalikan trust konsumen. Komunikasi
pemasaran yang dilakukan Mizone semakin gencar dengan memberi edukasi konsumen melalui
media TV, koran, maupun sponsorship. Sehingga tahun 2006 Mizone membelanjakan 64,1 M
(terbesar dibandingkan produk minuman isotonik lainnya saat itu) untuk kampanye produknya.
Strategi yang dilakukan Mizone berhasil sehingga pada tahun yang sama dapat
mengembalikan image produk pada jalur yang sesuai. Bahkan pada Juni 2008 Mizone
meluncurkan varian baru dengan rasa lychee lemon yang sensasional. Selesai dengan isu bahan
pengawet, pada tahun 2008, promosi Mizone diarahkan pada pendekatan interaktif terhadap
konsumen melalui pogram Tantangan Mizone jadi 100% Kamu dan karakter animasi mibody
(stamina), mimind (konsentrasi), dan mimood (semangat) yang mencerminkan sisi manfaat
mengkonsumsi Mizone. Bahkan saat ini mizone berupaya memposisikan produknya sebagai
everyday restoration drink, artinya minuman yang baik dikonsumsi setiap hari untuk
kesehatan. Langkah promosi Mizone inilah yang menjadikan produknya kembali menjadi pilihan
konsumen.
Dalam hal distribusi, Mizone menggunakan jalur distribusi Aqua yang tersebar merata di seluruh
pelosok tanah air serta menjangkau berbagai kalangan. Survei yang dilakukan lembaga
riset Qasa Consultingmenunjukkan bahwa availibility Mizone di pasar tradisional sangat tinggi,
jauh meninggalkan kompetitorny sehingga Mizone dapat dengan mudah ditemukan di warungwarung, toko, supermarket, dan pasar tradisional.
Harga Mizone yang ekonomis yaitu Rp 2500 / botol dengan volume 500 mL mampu membidik
kebutuhan konsumen di semua kalangan, khususnya usia 18-35 tahun yang dalam kehidupannya
penuh dengan aktivitas. Bandingkan dengan harga Pocari Sweat dalam kemasan kaleng 330 mL

yang dijual seharga Rp 3300. Dengan harga sebesar itu, valueMizone menjadi lebih tinggi di
mata konsumen.

Anda mungkin juga menyukai