Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN

“KAPAL API”
(Analisa 4P, SWOT, EFAS dan IFAS, Produk Lifecycle dan
Lima kekuatan Kompetitif)

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah manajemen Pemasaran dengan lancar.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak,
maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada teman-teman kelompok atas bantuannya baik melalui materi maupun non
materi, tanpa bantuan atau uluran tangan teman-teman makalah ini tidak dapat diselesaikan.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari teman-teman
sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis
sampaikan terimakasih.

Penulis

Rani Oktavianingsih

2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4


1.2 Profil Perusahaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1.3 Tujuan Penulisan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sistem Riset Pemasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6


2.2 Bauran Pemasaran (4P) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
2.3 Analisa SWOT, EFAS, IFAS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
2.4 Produk Life Cycle Kapal Api . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
2.5 Lima (5) Kekuatan Kompetitif KAPAL API . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
3.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

BAB I
PENDAHULUAN

3
1.1 Latar Belakang

Saat ini, pasar kopi olahan sudah menjadi industri yang sangat terfragmentasi. Dengan
lebih dari 500 perusahaan pengolahan kopi di Indonesia, maka tingkat persaingan di
industri ini sudah pasti sangat tinggi. Secara garis besar, pemain di industri ini dapat
dikategorikan ke dalam dua golongan, yaitu mereka yang menggarap pasar nasional dan
mereka yang bermain di pasar-pasar lokal.

Dari sudut pandang permintaan, pasar kopi bubuk di Indonesia masih memiliki
potensi yang cukup besar. Dibandingkan dengan Amerika Serikat, konsumsi kopi per
kapita per minggu di Indonesia hanyalah sekitar 20%-nya. Ini tentu saja merupakan
indikator bagi daya tarik pasar.

Pangsa pasar kopi bubuk instant di negara kita hingga kini masih dikuasai Kapal Api
Group yang diproduksi oleh PT. Santos Abadi Jaya. Perusahaan kopi bubuk yang
tumbuh dari sebuah industri rumah tangga sederhana di Surabaya, lebih dari 81 tahun
silam pada tahun 1927, itu kini menguasai mayoritas market share kopi bubuk domestik.
Persaingan bisnis kopi di Indonesia cukup berat karena banyaknya pemain. Namun
demikian karena tingkat konsumsi kopi Indonesia masih rendah, peluang industri ini
sangat menjanjikan.

Saat ini terdapat sejumlah pemain untuk kategori produk kopi instan. Banyaknya
kompetitor merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam persaingan dunia usaha.
Dalam memasarkan suatu produk sangat diperlukan kepaduan 4P yaitu Product, Price,
Place, Promotion. Strategi marketing mix dalam memenuhi kepuasan pelanggan dan
mempertahankan awareness produk di mata pelanggan.

1.2 Profil Perusahaan

PT Santos Jaya Abadi yang mewarisi tradisi sekental kopinya. Sebagai usaha keluarga
pemilik merk kopi terbesar di Indonesia, akar perusahaan ini mulai tumbuh dari sebuah
industri rumah tangga sederhana di Surabaya, di mana lebih dari 79 tahun silam pada
tahun 1927, Sang Pelopor Go Soe Loet memproduksi kopi terkenalnya.

Dalam rentang waktu tak terlalu lama, perusahaan mulai memproduksi kopi dengan
merk “Kapal Api” yang secara langsung mengaspirasikan simbol teknologi tertinggi dan
kemewahan pada zaman tersebut. Lebih dari itu, inspirasi untuk senantiasa mengacu

4
pada kualitas, menjadikan perusahaan mengalami kemajuan yang pesat dan
berkelanjutan.

Pada tahun 1970, perusahaan melakukan perkembangan sekaligus perubahan.


Generasi kedua mulai tampil untuk memastikan kelanjutan dan kesuksesan usaha dengan
memperkenalkan mesin dan peralatan mutakhir, mengembangkan manajemen,
meningkatkan keterampilan tenaga kerja serta memperluas penyebaran produk hingga
tersedia di seluruh Jawa Timur.

Tahun 1980 kami membangun pabrik yang sekarang berada di Sepanjang, Sidoarjo,
Jawa timur. Pada tahap ini, merk Kapal Api telah menjadi penyangga utama perusahaan
yang tersebar rata di seluruh Indonesia sekaligus menjadi pemimpin pasar dengan
rangkaian produk lengkapnya.

Melanjutkan sukses merk Kapal Api dan demi kepuasan pelanggan, PT Santos Jaya
Abadi memperkenalkan beberapa merk kopi lain yang juga berhasil meraih sukses di
pasaran, yaitu Kopi Susu Gingseng, Mocha, Kopi Susu, Special Mix, Kopi+Gula.
Hingga kini, PT Santos Jaya Abadi dengan rangkaian produknya telah menjadi bagian
dari keseharian dan bahkan berlangsung dari generasi ke generasi.

1.3 Tujuan penulisan


a. Mengetahui 4P yang ada di PT. KAPAL API
b. Mengetahui analisa SWOT, EFAS, IFAS PT. KAPAL API.
c. Mengetahui Produk Life Cycle PT. KAPAL API.
d. Mengetahui 5 Kekuatan Kompetitif PT. KAPAL API

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Riset Pemasaran

5
Para manajer pemasaran sering meminta perusahaan lain untuk melakukan kajian atau
riset pemasaran secara formal mengenai masalah dan peluang tertentu. Mereka biasanya
meminta survei pasar, pengujian preferensi produk, ramalan penjualan menurut wilayah, atau
evaluasi terhadap iklan. Perusahaan sendiri dapat memperoleh riset pemasaran melalui
berbagai cara. Kebanyakan perusahaan besar memiliki departemen riset pemasaran tersendiri,
tetapi riset pemasaran tidak terbatas hanya pada itu, melainkan dilakukan juga pada
perusahaan – perusahaan kecil dan bahkan oleh pelanggan juga.

2.2 BAURAN PEMASARAN (4P)


a. Produk (product)
o Kapal Api Special (kopi bubuk murni)
o Kapal Api Special Mix (kopi plus gula)
o Kapal Api Kopi Susu (kopi, gula dan susu)
o Kapal Api Mocha (kopi, gula, susu dengan campuran coklat).
b. Harga (Price)
o Kapal Api Special (kopi bubuk murni) @Rp. 900,-
o Kapal Api Special Mix (kopi plus gula) @Rp. 900,-
o Kapal Api Kopi Susu (kopi, gula dan susu) @Rp. 900,-
o Kapal Api Mocha (kopi, gula, susu dengan campuran coklat) @Rp. 900,-
c. Distribusi (Place)
o Warung-warung
o Supermarket
o Pasar Tradisional
d. Promosi (Promotion)
o Promosi Beli 2 gratis 1
o Mengadakan Bazar/Stand
o Melakukan iklan di TV
o Memasang Billboard
o Iklan di Web Radio Nagaswara
o Memperkenalkan Produk Baru Melalui Web
2.3 ANALISA SWOT
a. Kekuatan
o Kemasan produk yang inovatif dan menarik bagi masyarakat
o Penguasaan Teknologi

6
o Kapasitas modal memadai
o Pasokan bahan baku milik sendiri
o Jaringan distribusi luas
b. Kelemahan
o Posisi sebagai pemain baru dalam usaha kopi instan
o Menciptakan segmen konsumen baru yang menyukai nilai kepraktisan
o Promosi produk masih kurang
o Pemasaran produk belum merata ke semua wilayah
o Image / Pencitraan produk masih kurang
c. Peluang
o Sebagai trend baru bagi pencinta kopi yang praktis dan mudah dalam penyajiannya
o Potensi pasar kopi instan yang besar
o Pengembangan kopi dengan cara praktis dan menjadi kopi instan yang terbesar di
dunia.
o Kondisi ekonomi yang tidak menentu.
d. Ancaman
o Adanya perusahaan lain yang mulai bermunculan dengan varian kopi dan rasa yang
enak
o Persaingan harga yang lebih terjangkau dari produk lain
o Banyaknya media baru dan tingginya promosi competitor
e. EFAS
o Kapal api harus mempertahankan atau meningkatkan kualitas produknya, sehingga
jika ada produk kopi lain dari competitor kapal api tetap bisa bertahan.
o Mendistribusikan produk kapal api lebih luas lagi.
o Meningkatkan promosi kepada masyarakat
o Memberikan kesan dan pelayanan yang baik kepada pelanggan
o Kapal api harus memperluas pemasaranya, jika memungkinkan sampai ke luar
negeri
o
.
f. IFAS
o Membut produk yang berkualitas dan terjangkau harganya
o Melakukan promosi untuk menarik pelanggan (contoh : memberikan sampel kopi
kedapa masyarakat)

7
o Tetap mempertahankan kualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat

2.4 Product Life Cycle

a. Pengenalan
Tingginya jenjang pendidikan bukan jaminan sukses bisnis seseorang. Soedomo
Mergonoto alias Go Tek Whie sudah membuktikannya. Cikal bakal kerajaan Kapal
Api dibesut ayah Soedomo pada 1927. Nama mereknya Kapal Api atau alat
transportasi laut lantaran kendaraan laut itulah yang berkesan bagi mereka, karena
membawa leluhur Soedomo dari Cina merantau ke Indonesia. Babak baru
perkembangan bisnis Kapal Api dimulai pada 1975, ketika Soedomo ditunjuk
mengendalikan Kapal Api. Investasi awal dibenamkan dalam bentuk sewa pabrik di
Jalan Panggung IX/12 Surabaya, beli mesin goreng lokal Rp 150 ribu dan mesin
giling Rp 10 ribu. Saat itu, Kapal Api baru mempekerjakan 10 orang. sebagai generasi
kedua yang dipercaya penuh menjadi nakhoda Kapal Api, Soedomo merasa perlu
melakukan sejumlah terobosan.
b. Pertumbuhan
Pertama, soal mesin penggorengan, harus lebih canggih guna meningkatkan kapasitas
produksi, kualitas produknya makin bagus dan aroma kopi lebih harum. Kedua,
membuat kemasan eceran. Ketiga, promosi yang agresif. Keempat, kebutuhan lahan
luas untuk pabrik dan kantor. Maka, ia pun memutuskan memperluas pabrik dan
merasa butuh kantor yang layak. Pada 1978 ia membeli tanah seluas 1 hektare di Jalan
Raya Gilang, Sidoarjo dengan harga Rp 1.250/meter2. Sekarang, total lahan industri
yang dimiliki Kapal Api mencapai 10 ha. Pabriknya sendiri menempati areal 3 ha.
c. Kematangan
Mengiringi langkah suksesnya mengerek Kapal Api (PT Santos Jaya Abadi). Pada
1986 ia mendirikan PT Sulotco Jaya Abadi, perusahaan yang memproduksi Kalosi
Toraja Coffee. Pada 1990, lahir PT Excelso Multi Rasa yang membawahkan bisnis
kedai kopi Excelso. Lantas di 1991 ia meluncurkan permen merek Relaxa dan Dorini
di bawah bendera PT Agel Langgeng. Pada 1994 mendirikan Monysaga Prima,
produsen minuman dalam kemasan, di antaranya Ice Mony, Jelly Juice, Coffee
Cream, Milk Coffee dan Soy Bean Milk. Tidak ketinggalan, ia pun menggarap ladang
distribusi consumer goods (PT Fastrata Buana), dan pada 2000 mengakuisisi PT
Inasentra Unisatya produsen aneka permen, seperti Pindy, Morello, Dreamy dan
Goldy.

8
d. Penurunan
Di balik keberhasilan menelurkan produk baru, sejatinya Kapal Api juga tak luput dari
batu sandungan. Soedomo mengakui beberapa produknya gagal, seperti kopi Santos
dan permen Dorino, sehingga merugi sekitar Rp 1 miliar. "Kesalahan permen itu
ketahuan setelah disurvei. Ternyata, pasar suka permen rasa pedas (mint),"

2.5 Lima Kekuatan Kompetitif PT. KAPAL API

a. Ancaman pendatang baru


Kekuatan ini biasanya dipengaruhi besar kecilnya hambatan masuk ke dalam industri.
Hambatan masuk kedalam industri itu contohnya antara lain : besarnya biaya investasi
yang dibutuhkan, perijinan ,akses terhadap bahan mentah, akses terhadap saluran
distribusi, ekuitas merek dan masih banyak lagi. Biasanya semakin tinggi
hambatan masuk , semakin rendah ancaman yang masuk dari pendatang baru. Obat-
obatan yang di produksi oleh PT KAPAL API sudah terpercaya oleh para apotek-
apotek di seluruh Indonesia karena kualitas dari produk tersebut, sehingga PT KAPAL
AP selalu membuat produknya lebih berkualitas lagi supaya masyarakat tetap percaya
dengan produk ini.
b. Kekuatan tawar-menawar pemasok
Daya tawar dari pemasok juga digambarkan sebagai pasar input. Pemasok bahan baku,
komponen, tenaga kerja, dan jasa (seperti keahlian) kepada perusahaan dapat menjadi
sumber kekuatan di perusahaan, ketika ada beberapa pengganti. Pemasok dapat
menolak untuk bekerja sama dengan perusahaan, atau, misalnya, muatan berlebihan
harga tinggi untuk sumber daya yang unik.
c. Kekuatan tawar-menawar pembeli
Kekuatan tawar pembeli ,dimana kita bisa melihat bahwa semakin besar pembelian,
semakin banyak pilihan yang tersedia bagi pembeli dan pada umumnya akan membuat
posisi pembeli semakin kuat.
d. Ancaman produk subtitusi
Pembeli kecenderungan untuk mengganti produk karena kinerja dari produk pengganti
lebih baik dan memiliki harga relatif murah. Jumlah produknya juga lebih gampang
ditemukan di pasar. Produk pengganti dari PT. KAPAL API sangat banyak sekali,

9
misalnya dapat di ganti dari produk KOPI lainnya yang semuanya mempunyai kualitas
yang baik.
e. Persaingan di dalam industri
Untuk mengatasi persaingan dalam industri, perusahaan harus meningkatkan kualitas
yang lebih baik lagi, harga lebih terjangkau, melakukan inovasi-inovasi baru terhadap
produknya supaya masyarakat tidak mengalami kejenuhan terhadap produk tersebut.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

10
Kopi kapal Api berhasil dalam mengoptimalkan strategi marketing mix untuk memenuhi
kepuasan pelanggan. Inovasi produk terus dilakukan dengan differensiasi produk dengan
variaasi rasa dan harga yang terjangkau konsumen. Konsumen diberi kemudahan untuk
memperoleh produk di pasar dan tetap menjaga dan meningkatkan konsumen dengan
menayangkan iklan maupun mengadakan kegiatan-kegiatan yang inovatif.

4.2 Saran

Kopi kapal Api harus selalu memperhatikan kompetitor-kompetitor yang ada. Kopi kapal
Api harus tetap melakukan inovasi produk dan selalu menarik dan menjaga konsumen
melalui promosinya, sehingga jika ada ancaman dari produk competitor, Kopi Kapal Api
tetap dapat mempertahankan posisinya. Komunikasi pemasaran menjadi sangat penting
karena masing-masing competitor akan terus melakukan inovasi bahkan saling tiru-
meniru dalam rangka menaikan harga market share.

11

Anda mungkin juga menyukai