Anda di halaman 1dari 20

Contoh Kasus Riset Pemasaran

Comcast Corp, raksasa TV kabel ini mensurvei antara 10.000-15.000 pelanggan setiap bulan melalui telepon.
Umpan balik pelanggan menghasilkan jadwal instalasi yang lebih alomodatif, memungkinkan pelanggan yang
berlangganan TV kabel atau layanan internet broadband mendapat kunjungan dari teknisi pada sabtu sore atau
pada jam 7 malam pada akhir minggu. Pelanggan tidak perlu di ruah seharian untuk menunggu datangnya
“tukang kabel”

e. Data Perilaku

Pelanggan meninggalkan jejak perilaku pembelian mereka di data pemindai toko, pembelian katalog, dan
database pelanggan. Pemasar dapat belajar banyak dengan menganalisis data ini. Pembelian aktual
mencerminkan preferensi konsumen dan sering kali lebih dapat diandalkan daripada pernyataan yang mereka
berikan kepada periset pasar.

f. Riset Eksperimen

Riset ini dirancang untuk menangkap hubungan sebab akibat dengan menghilangkan berbagai penjelasan
tentang temuan yang diteliti. Jika eksperimen itu dirancang dan dilaksanakan dengan baik, manajer riset dan
pemasaran bisa 100% mengandalkan kesimpulannya.

 INSTRUMEN RISET

Periset pemasaran mempunyai tiga pilihan instrumen riset utama dalam mengumpulkan data primer :
kuesioner, pengukuran kualitaif, da perlatan teknologi.

a. Kuesioner

Kuesioner terdiri dari sekelompok pertanyaan yang diajukan kepada responden. Sejauh ini, kuesioner
menjadi instrumen paling umum yang digunakan untuk mengumpulkan data primer. Periset harus
mengembangkan, menguji, dan memilih kuesioner secara cermat sebelum mengelolanya pada skala besar.
Bentuk, kata-kata dan urutan pertanyaan akan mempengaruhi respons.

b. Pengukuran Kualitatif

Beberapa pemasar lebih menyukai metode kualitatif dalam mengukur pendapat konsumen karena
tindakan konsumen tidak selalu sesuai dengan jawaban mereka terhadap pertanyaan survei. Secara relatif,
teknik riset kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang relatif tidak terstruktur, yang memperbolehkan
adanya rentang kemungkinan respons. Keragaman ini hanya dibatasi oleh kreativitas peneliti pemasaran.

c. Peralatan Teknologi

Peralatan teknologi terkadang berguna dalam riset pemasaran. Galvanometer dapat mengukur minat atau
emosi yang timbul akiat paparan iklan atau gambar tertentu. Tachitoskop memancarkan sebuah iklan kepada
sebjek dengan interval paparan yang dapat berkisar dari seperseratus detik atau kurang sampai beberapa detik.

Teknologi telah meggantikan diari yang digunakan peserta dalam survei media untuk mencatat.
Audiometer yang ditempelkn di perangkat televisi di rumah-rumah peserta kini. Mencatat kapan perangkat itu
menyala dan saluran mana yang sedang ditonton. Peralatan elektronik dapat mencatat jumlah program radio
yang didengarkan orang sepanjang hari, atau menggunakan teknologi Global Positioning System (GPS), berapa
banyak papan iklan yang dilewati orang ketika ia berjalan kaki atau berkendara sepanjag hari. Teknologi juga
digunakan untuk menangkap reaksi konsumen terhadap isi program.

 RENCANA PENGAMBILAN SAMPEL

Setelah memutuskan pendekatan dan instrumen riset,periset pemasran harus merancang rencana
pengambilan sampel. Hal ini memerlukan tiga keputusan :

1. Unit pengambilan sampel :siapa yang harus kita survei? Dalam survei American Airlines,apakah unit pengambilan
sampel hanya boleh terdiri atas pelaku perjalanan bisnis kelas satu, pelancong liburan kelas satu,atau keduanya
? setelah mereka menentukan unit pengambilan sampel,pemasar harus mengembangkan kerangka sampel
sehingga semua orang dlam populasi sasaran mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.

2. Ukuran sampel: berapa banyak oarang yang harus kita survei? Sampel yang besar memberikan hasil yang lebih
dapat diandalkan. Tetapi sesungguhnya kita tidak harus selalu mengambil sampel dari seluruh populasi sasaran
untuk mencapai hasil yang dapat diandalkan. Ukuran sampel yang kurang dari 1% populasi sering memberikan
reliabilitas yang baik, dengan prosedur pengambilan sampel yang kredibel.

3. Prosedur pengambilan sampel: bagaimana kita harus memilih responden? Pengambilan sampel probabilitas
memungkinkan batas keyakinan tercakup salam kesalahan sampel dan membuat sampel lebih representatif..
maka setelah memilih sampel kesimpulanya mungkin adalah “interval lima sampai tujuh perjalanan yang dianbil
yang dilakukan setiap yahun oleh penumpang kelas satu yang terbang antara chicago dan tokyo.

 METODE KONTAK

Sekarang periset pasar harus memutuskan bagaimana akan menghubungi subjek lewat surat, lewat
telepon, secara tatp muka atau online.

1. Kuesioner Surat

Kuesioner surat adalah cara terbaik untuk menjangkau orang yang tidak mau memberikan wawncara pribadi.
Kuesioner surat memrlukan pertanyaan dengan kata-kata yang sederhana dan jelas.

2. Wawancara Telepon

Wawancara telepon adalah metode terbaik untuk m,engumpulkan informasi dengan cepat. Pewawancara juga
dapat mengklarifikasi pertanyaan jika responden tidak mengerti. Tingkat respon umumnya lebih tinggi dari pada
kuesioner surat, tetapi wawancara harus singkat dan tidak terlalu pribadi.

3. Wawancara pribadi

Wawancara pribadi adalah metode yang paling fleksibel. Pewawancara dapat mengajukan banyak pertanyaan
dan mencatat observasi tambahan tentang responden, seprti pakian dan bahasa tubuh. Wawncara pribadi
mempunyai dua bentuk yaitu: wawncara yang diatur,pemasar menghubungi responden untuk membuat
perjanjian dan sering menawarkan sejumlah keciluang atau insentif. Dalam wawancara yang mencegat, periset
menghentikan orang-orang di pusat perbelanjaan atau pojok jalan yang sibuk dan meminta wawancara di
tempat. Wawancara dengan mencegat harus dilakukan dengan cepat dan berisiko memasukan sampel
nonprobabilitas.

4. Wawancara Online

Ada begitu banyak cara menggunakan internet untuk melakukan riset. Sebuah perusahaan dapat mencantumkan
kuesioner dalam situs web nya dengan berbagai cara. Pemasar juga dapat mensposori ruang chat atau papan
buletin dan mengajukan pertanyaan dari waktu ke waktu. Perusahaan dapat mempelajari orang-orang yang
mengunjungi situsnya dengan melacak bagaimana alur klik mereka melalui situs web dan beralih ke situs lain.
Pengujian produk online, dimana perusahaan memberikan informasi untuk produk baru, juga semakin bamyak
dan memberikan informasi jauh lebih cepat dibandingkan teknik riset pemasran produk baru tradisional.

Riset online diperkirakan menduduki 33% dari keseluruhan riset berbasis survei pada tahun 2006, dan kuesioner
berbasis internet juga menduduki hampir sepertiga pengeluaran AS untuk survei riset pasar pada tahun yang
sama. Perusahaan yang cerdik menggunakan metode itu hanya sebagai tambahan dan bukan untuk mengganti
metode yang lebih tradisional. Contoh kasusnya yaitu pada kraft foods riset online menjadi suplemen bagi riset
tradisional, kata seth diamond, direktur pandangan dan strategi konsumen.

Langkah 3 Mengumpulkan Informasi

Fase pengumpulan data riset pemsaran biasanya adalah fase termahal dan paling cenderung
mengandung kesalahan. Ada 4 masalah utama yang timbul dalam survei. Beberapa responden tidak pernah ada
di rumah dan harus dihubungi kembali atau diganti. Responden lain menolak bekerja sama. Responden lainya
lagi akan memberikan jawaban yang bias atau tidak jujur. Terakhir bebrapa pewawancara mungkin bias atau
tidak jujur.

 PRO DAN KONTRA TERHADAP RISET ONLINE

Keunggulan

● Riset online itu mura. Survei email biasa menelan biaya anatara 20% sampai 50% lebih murah dibandingkan
biaya survei konvensional dan tingkat pengembalianya bisa mencapai 50%.

● Riset online itu cepat. Survei online itu cepat karena survei dapat secara otomatis mengarahkan responden
pada pertanyaan yang dapat diterapkan dan menyalurkan hasilnya dengan segera. Salah satu perkiraan
menyatakan bahwa 75% sampai 80% respons yang ditargetkan survei dapat dihasilkan dalam waktu 48 jam
menggunakan metode online, dibandingkan dengan survei telepon yang bisa membutuhkan waktu 70 hari untuk
menghasilkan 150 wawancara.

● Orang lebih cenderung jujur secara online. Perusahaan jajak pendapat online inggris. Yougov.com mensurvei
250 orang melalui interkom dalam sebuah stan dan setengah lainya secara online. Jawaban online dianggap jauh
lebih jujur.

● Riset online itu fleksibel. Semakin tingginya penetrasi broadband membuat riset online jauh lebih fleksibel dan
dapat diandalkan. Sebagai contoh piranti lunak realitas maya memungkinkan pengunjung menginspeksi model
produk 3-D seperti kamera, mobil, dan peralatan medis serta memanipulasi karakteristik produk.

Kelemahan

● Sampel bisa jadi kecil dan terdistorsi. Di amerika serikat sekitar 33% rumah tangga tidak memiliki akses
internet. Meskipun dapat dipastikan akan semakin banyak orang yang online, periset pasar online harus
menemukan cara kreatif untuk menjangkau segmen populasi disisi lain yang terhubung secara digital. Salah satu
opsinya adalah menggabungkan sunber offline dengan temuan online. Beberapa perusahaan riset menggunakan
model statistik untuk mengisi kesenjangan dalam riset pasar yang tersisa oleh segmen konsumen online.

● Riset pasar offline rentan terhadap masalah dan inkonsisten teknologi. Karena riset online relatif baru, banyak
periset pasar tidak merancang survei ini dengan benar. Periset lain menggunakan teknologi secara berlebihan,
berkonsentrasi pada bel dan peluit serta grafis sambil mengabaikan panduan desain survei dasar.

Langkah 4 Menganalisis Informasi

Satu langkah sebelum langkah terakhir adalah penyimpulan temuan dengan mentabulasikan data dan
memgembangkan distribusi frekuensi. Sekarang periset menghitung rata-rata dan mengukur dispersi variabel-
variabel utama dan menerapkan beberapa teknik statistik canggih dan model keputusan dengan harapan
menemukan temuan tambahan. Periset dapat menguji berbagai hipotesis dan teori, juga menerapakan analisis
sensitivitas untuk menguji asumsi dan kekuatan kesimpulan.

Langkah 5 Mempresentasikan Temuan

Sebagai lengkah terakhir periser mempresentasikan temuan yang relevan dengan keputusan pemasaran
utama yang dihadapi manajemen. Periset harus memperhatikan cara untuk mempresentasikan temuan riset
dalam cara yang sebisa mungkin dapat dipahami dan mendorong.

Sebagai contoh, beberapa periset berusaha menghidupkan data bagi para pemasar dalam organisasi
mereka. Delta Airlines menciptakan video tentang pelanggan bisnis utamanya, yang dipersonifikasikan dalam
sebuah karakter yang disebut “ted”, dan memperlihatkanya kepada pramugara dan pramugari seta personil
bandara. Chrysler metancang ruang untuk dua karakter fiksi, pria berusia 28 tahun bernama Robert Moore dan
perwakilan perusahaan farmasi berusia 30 tahun bernama Jenny Sieversonn dan menghias mereka untuk
mmencerminkan kepribadian, gaya hidup, dan pilihan merek sasaran kunci ini bagi mobil Dodge dan Jeep.

Penemuan survei utama bagi kasus American Airlines memperlihatkan bahwa:


1. Alasan utama menggunakan layanan internet dalam penerbangan adalah untuk melewatkan waktu sambil
berselancar serta mengirimkan dan menerima pesan dari kolega dan keluarga. Penumpang akan dikenakan biaya
dan perusahaan akan membayar.

2. Pada harga us 25, sekitar 5 dari 10 penumpang kelas satu akan menggunakan layanan internet sepamjang
penerbanagn: sekitar 6 orang akan menggunakanya pada harga us 15. Maka biaya us15 akan menghasilkan
pendapatan yang lebih kecil dibandingkan dengan harga us25.

3. Penawaran layanan internet dalam penerbangan akan memperkuat citra publik terhadap American Airlines
sebagai maskapai penerbangan yang inovatif dan progresif. American Airlines akan mendapatkan beberapa
penumpang baru dan dukungan pelanggan.

Langkah 6 Mengambil Keputusan

Manajer yang memerintahkan dilakukanya riset harus mempertimbangkan bukti. Jika kepercayaaan
mereka terhadap temuan rendah, mereka mungkin memutuskan menolak peluncuran layanan internet dalam
penerbangan. Jika mereka telah terpengaruh untuk meluncurka layanan, temuan itu akan mendorong preferensi
mereka. Bahkan, mereka dapat memutuskan untuk mempelajari masalah ini lebih lanjut dan melakukan lebih
banyak riset.

Semakin banyak organisasi yang menggunakan sistem dukungan keputusan pemasaran untuk membantu
manajer pemasaran mereka membuat keputusan yang lebih baik.

 Mengatasi Halangan dalam Penggunaa Riset Pemasran

Disamping pertumbuhan riset pemasaran yang pesat, banyak perusahaan masih gagal menggunakan riset
pemasaran secara memuaskan atau tepat untuk beberapa alasan :

1. Konsepsi sempit tentang riset. Banyak manajer melihat riset pemasaran sebagai operasi penemuan fakta. Mereka
mengharapkan periset merancang kuesioner, memilih sampel, mengadakan wawancara, dan melaporkan hasil.
Ketika temuan fakta tidak bermanfaat, ide manajemen tentang penggunaan riset pemasaran yang terbatas
menjadi lebih kuat.

2. Kaliber periset yang tidak seimbang. Beberapa manajer memandang riset pemasaran tidak lebih dari sekedar
kegiatan edministratif dan memperlakukanya seperti itu. Hasil yang mengecewakan mendorong kecurigaan
manajemen terhadap riset pemasaran, dan gaji yang rendah mengakibatkan munculnya berbagai masalah dasar.

3. Penentuan kerangka masalah yang buruk. Kegagalan New Coke yang terkenal sebagian besar adalah akibat dari
kegagalan menetapkan masalah riset dengan benar, dari perspektif pemasaran. Isu sebenarnya adalah apa yang
dirasakan konsumen tentang Coca Cola sebagai merek, bukan apa yang mereka rasakan tentang rasa
minumanya semata.

4. Temuan yang terlambat dan terkadang salah. Manajer menginginkan hasil yang akurat dan konklusif. Mereka
mungkin menginginkan hasilnya besok. Tetapi riset pemasran yang baik membutuhkan waktu dan uang. Manajer
akan kecewa ketika riset pemasaran menelan biaya terlalu besar atau berlangsung terlalu lama.

5. Perbedaan kepribadian dan presentasional. Bagi manajer yang menginginkan kekonkretan, kesederhanaan, dan
kepastian, laporan periset pemasaran mungkin tampak abstrak, rumit, dan tentatif.

Contoh kegagalan penggunaa riset pemasaran dengan tepat menyebabkan berbagai kesalahan, termasuk
kesalahan bersejarah dibawah ini:

STAR WARS

Pada tahun 1970-an, seorang eksekutif riset yang sukses meninggalkan General Foods untuk mencoba
suatu pertaruhan yang berani: membawa riset pasar ke Hollywood, memberikan akses kepada studio
film kepada riset yang sama yang telah mendorong keberhasilan General Foods. Sebuah studio film besar
menyerahkan satu proposal film fiksi kepadanya dan memintanya melakukan riset dan memprediksi keberhasilan
atau kegagalan film tersebut. Pandanganya akan memberi informasi kepada pengambil keputusan studio, apakah
ia akan mendukung film tersebut atau tidak. Eksekutif itu menyimpulkan bahwa film itu akan gagal .
menurutnya, salah satu alasanya adalah bahwa Wetergate telah membuat America Serikat tidak terlalu
mempercayai institusi dan hasilnya, warga negaranya pada tahun 1970-an lebih menghargai realisme dan
keotentikan dibandingkan fiksi ilmiah. Film ini juga mengandung kata-kata “WAR” dalam judulnya : ia beralasan
bahwa penonton yang sedang mengalami kesedihan pasca perang vietnam, akan meninggalkan film ini. Film
tersebut adalah Star Wars. Yang dihantarkan periset ini adalah informasi, bukan pandangan.

C. MENGUKUR PRODUKTIFITAS PEMASARAN

Salah satu tugas terpenting dalam riset pemasaran adalah menilai efesiensi dan efektifitas kegiatan
pemasaran. Salah satu survei pada pemasar terkemuka AS mengemukakan bahwa sekitar setengah pemasar
tidak puas dengan kemampuan mereka mengukur tingkat pengembalian investasi pemasaran mereka.

Dua pendekatan komplementer untuk mengukur produktivitas pemasaran adalah:

 Ukuran pemasaran untuk menilai pengaruh pemasaran

Ukuran pemasaran adalah sejumlah ukuran yang membantu pemasang menghitung , membandingkan dan
menerjemahkan kinerja pemasaran mereka. Ukuran pemasaran dapat digunakan oleh manajer merek untuk
menjustifikasi dan merancang program pemasaran dan oleh manajemen senior untuk memutuskan alokasi
keuangan.

Contoh kasus:

Tim Ambler dari London Bussines School menyarankan bahwa jika perusahaan berfikir mereka sudah mengukur
kinerja pemasaran dengan baik, mereka harus menjawab dengan jujur beberapa pertanyaan yang diajukan.
Ambler yakin perusahaan harus memprioritaskan pengukuran dan pelaporan kinerja pemasaran melalui ukuran
pemasaran. Penilaian dapat dibagi menjadi 2: hasil jangka pendek dan perubahan ekuitas merek.

Perusahaan juga dapat mengamati sejumlah ukuran ekstensif yang berifat internal bagi perusahaan, seperti
inovasi. Ambler juga merekomendasikan pengembangan ukuran dan metrik karyawan berpendapat bahwa
pengguna akhir adalah pelanggan utama tetapi staf anda sendirilah yang pertama adalah mengukur kesehatan
pasar internasional.

 Pemodelan bauran pemasaran

Model bauran pemasaran menganalisis data dari beragam sumber, seperti data pemindai pengecer, data
pengiriman perusahaan, penetapan harga, media, dan data belanja promosi. Untuk memperdalam
pemahamanya pemasar dapat mengadakan analisis multivarian.

Paling populer dikalangan pemasar barang kemasan seperti Procter dan Gamble, Clorox, dan Colgate.
Meskipun pemodelan bauran pemasaran membantu mengisolasi pengaruh, pemodelan ini tidak efektif untuk
menilai cara kerja gabungan berbagai elemen pemasaran. Dave Reibstain dari Wharton juga mencatat tiga
kelemahan lainya :

● pemodelan bauran pemasaran berfokus pada pertumbuhan tambahan dan bukan pada penjualan dasar atau
pengaruh jangka panjang.

● walau sangat penting, pemaduan ukuran seperti kepuasan pelanggan, kesadaran, dan ekuitas merek kedalam
pemodelan bauran pemasaran terbatas.

● pemodelan bauran pemasaran biasanya gagal memasukan ukuran yang berhubungan dengan pesaing
perdagangan atau tenaga penjual.

 Papan Kendali (dashboard) Pemasaran

Perusahaan juga menerapkan proses dan sistem organisasi untuk memastikan bahwa mereka memaksimalkan
nilai dari semua ukuran yang berbeda ini. Manajemen dapat merangkai rangkuman ukuran internal dan eksternal
yang relevan dalam papan kendali pemasaran untuk sintesis dan interpretasi. Papan kendali pemasaran hanya
sebagai informasi yang menjadi dasarnya.
Beberapa perusahaan juga menunjuk controller atau pengendali pemasaran untuk meninjau item anggaran dan
pengeluaran. Sebagai masukan input bagi papan kendali pemasaran, perusahaan harus memasukan dua kartu
nilai utama yang berbasis pasar, yang mencerminkan kinerja dan memberikan kemungkinan tanda peringatan
dini.

● kartu nilai kerja berlangganan mencatat seberapa baik kinerja perusahaan selama bertahun-tahun berdasarkan
ukuran berbasis pelanggan.

● kartu nilai kinerja pemangku kepentingan (stakeholder) melacak kepuasan berbagai konstituen yang
mempunyai kepentingan kritis dan dampaknya bagi kinerja perusahaan yaitu karyawan, pemasok, bank,
distributor, pengecer, dan pemegang saham.

D. PERAMALAN PENGUKURAN PERMINTAAN

Alasan utama melakukan riset pemasaran adalah mengidentifikasi peluang pasar setelah riset
selesai,peramalan penjualan digunakan oleh departemen keuangan untuk meningkatkan kas yang di butuhkan
unguk investasi dan operasi sehari-hari departemen manufaktur. Peramalan penjualan didasarkan pada
permintaan , dimana seorang menejer harus mampu mendefinisikan appa yang merekamaksudkan dengan
permintaan pasar.

 Ukuran Permintaan Pasar

Ukuran pasar didasarkan pada jumlah pembeli yang mungkin ada untuk suatu penawaran pasar. Tetapi
ada cara yang produktif untuk memecah pasar, yaitu :

 Pasar potensial

Diman konsumen yang memiliki tingkat minat cukup besar terhadap penawaran pasar.

 Pasar yang tersedia

Dimana konsumen yang mempunyai minat, penghasilan, dan akses terhadap penawaran tertentu. Tetapi
biasanya ada pihak yang membatasi penjualan untuk kelomppok tertentu.

 Pasar sasaran

Pasar sasaran adalah bagian pasar tersedia berkualifikasi yang diputuskan perusahaan untuk dikejar.

 Pasar terpenetrasi

Pasar terpenetrasi yaitu kumpulan konsumen membeli produk perusahaan.

 Kosakata Pengukuran Permintaan

Kosep utama dalam pengukuran permintaan adalah permintaan pasar dan permintaan perusahaan. Dalam
konsep tersebut kita harus membedakan antara fungsi permintaan, peramalan penjualan dan potensi.

Permintaan pasar ( market dimand ) untuk sebuah produk adalah total volume yang akan dibeli oleh
sekelompok pelanggan, permintaan pasar bukan merupakan angka pasti melainkan sebuah fungsi kondisi yang
ditanyakan, yang biasanya disebut dengan fungsi permintaan pasar.

Peramalan pasar hanya satu tingkat pengeluaran pemasaran indrutri yang sebenarnya akan terjadi,
permintaan pasar yang berkorespondensi dengan tingkat ini disebut peramalan pasar ( market forcast ).

Potensi pasar ( market potensial adalah batas yank didekati oleh permintaan pasar ketika pengeluaran
pemasaran indrustri mendekati tingkat tak terbatas untuk suatu lingkungan pemasaran.

Permintaan perusahaan ( company demand ) adalah pangsa pasar yang diperkirakan perusahaan pada
tingkat alternatif dari usaha pemasaran perusahaan dalam suatu periode.

Peramalan penjualan perusahaan ( company sales forcast ) adalah tingkat penjualan yang diharapkan
berdasarkan rencana pemasaran terpilih dan lingkungan pemasaran yang diasumsikan. Ada dua konsep penting
dalam peramalan penjualan perusahaan yaitu : (1) kuota penjualan (sales quota) adalah tujuan penjualan yang
ditetapkan untuk lini produk, (2) anggaran penjualan (sales budget) adalah perkiraan konservatif tentang volume
penjualan yang di harapkan.

Potensi penjualan perusahaan (company sales potential) adalah batas penjualan yang didekati oleh
permiintaan perusahaan ketika usaha pemasaran perusahaan relatif meningkat

 Memperkirakan permintaan saat ini.

Eksekutif pemasaran yang ingin memperkirakan total potensi pasar, potensi pasar suatu wilayah, dan
total penjualan industri serta pangsa pasar.

Total potensi pasar (total market potential) adalah jumlah penjualan maksimum yang mungkin tersedia
bagi semua perusahaan dalam sebuah industri sepanjang periode di bawah tingkat usaha pmasaran industri dan
kondisi lingkungan tertentu. Cara umum untuk memperkirakan total potensi pasar adalah mengalihkan jumlah
pembeli potensial dengan harga.

Potensi pasar suatu wilayah memiliki dua metode utama untuk menilai pottensi pasar suatu wilayah
adalah metode pembetukan pasar, yang terutama di gunakan oleh pemasar bisnis dan metode indeks
multifakttor, yang terutama di gunakan oleh pemasar konsumen.

Metode pembentukan pasar (market - buildup method) memerlukan identifikasi semua pembeli potennsial
di ssetiap pasar dan memperkirakan pebelian potensial. Salah satu metode yang efissien untuk memperkirakan
potensi pasar suatu wilayah adalah yang memanfaatkan north american industry clasification (NAICS) yang di
kembangkan oleh biro sensus AS yang bekerja sama dengan pemerintah Kanada dan Meksiko.

Metode indeks multifaktor seperti pemasar bisnis, perusahaan konsumen juga harus memperkirakan
potensi pasar suatu wilayah,tetapi pelanggan konsumen terlalu banyak untuk di buat daftarnya. Metode yang
paling umum digunakan dalam pasar konsumen ini adalah metode indeks langsung.

Penjualan industri dan pangsa pasar, selain memperkirakan total potensi dan potesi wilayah, prusahaan
juga harus mengetahui penjualan industri sebenarnya yang terjaadi di pasarnya. Cara lain untuk memperkirakan
pasar adalah membeli laporan dari perusahaan riset pemasaran yang mengaudit total penjualan dan penjualan
merk.

 Memperkirakan permintaan pasar masa depan.

Sedikit produk /jasa yang membiarkan diramalkan dengan mudah biasanya manikmati tingkat abbsolut
atau tren yang cukup konstan dan persaingan yang tidak ada (utilitas publik) maupun stabil (oligopoli murni).

Survei maksud (intensi) pembeli peramalan (forecasting) adlaah seni mengantisipasi apa yang mungkin
dilakukan pembeli dalam kondisi tertentu.

Gabungan pendapat tenaga penjualan, peramalan tenaga penjualan membawa sejumlah manfaat.
Wiraniaga mungkin mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap tren yang sedang berkembang di
bandingkan kelompok lain dan peramalan dapat memberikan keyakinan yang lebih besar bagi mereka untuk
kuota penjualan mereka dan lebih banyak insentif untuk mencapainya.

DAFTAR PUSTAKA

Kolter, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga Belas. Penerbit: Erlangga : Jakarta.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat dan Karunianya
kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “Melaksanakan Riset
Pemasaran Dan Meramalkan Permintaan”.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Manajemen Pemasaran
yang dibimbing oleh Ibu Erma Hermawati . Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini kami mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang membantu dan membimbing penulisan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini
dapat bermanfaat bagi semuanya.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.3 TUJUAN PENILITIAN

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN RISET PEMASARAN

2.2 FUNGSI RISET PEMASARAN

2.3 JENIS-JENIS RISET PEMASARAN

2.4 SISTEM RISET PEMASARAN

2.5 PROSES RISET PEMASARAN

1. Mendefinisikan masalah, Alternatif keputusan, dan Tujuan riset.

2. Menyusun Rencana Riset

3. Mengumpulkan Informasi

4. Menganalisis Informasi

5. Menyajikan Hasil Temuan

6. Mengambil Keputusan

2.6 MENGATASI HAMBATAN PENGGUNAAN RISET PEMASARAN

2.7 MENGUKUR PRODUKTIVITAS

2.8 PERAMALAN DAN PENGUKURAN PERMINTAAN

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan dengan
cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan. Tujuan dari pemasaran sendiri adalah
mengtahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk dan jasa bisa sesuai dengan
kebutuhannya sehingga terjual sendiri. Pemasaran yang baik menginginkan pemahaman yang membantu
mereka menerjemahkan kinerja masa lalu dan juga merencanakan kegiatan masa depan. Mereka
memerlukan informasi yang tepat waktu, akurat dan dapat ditindaklanjuti tentang konsumen, persaingan
dan merek mereka. Mereka juga harus sebaik mungkin membuat keputusan taktis dalam jangka pendek
dan keputusan strategis dalam jangka panjang. Usaha untuk menemukan pandangan konsumen dan
memahami implikasi pemasarannya sering menghasilkan peluncuran produk yang berhasil atau
mendorong pertumbuhan suatu merek. Sehingga sangatlah penting untuk setiap perusahaan melakukan
riset pemasaran dan meramalkan jumlah permintaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud riset pemasaran?

2. Langkah apa saja yang dilakukan untuk melaksanakan riset pemasaran?

3. Bagaimana cara untuk meramalkan permintaan?

4. Langkah apa saja yang dilakukan untuk meramalkan permintaan?

1.3 TUJUAN PENILITIAN

1. Untuk mengetahui pengertian riset pemasaran

2. Untuk mengetahui langkah dalam melaksanakan riset pemasaran

3. Untuk mengetahui cara meramalkan permintaan

4. Untuk mengetahui langkah dalam meramalkan permintaan.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN RISET PEMASARAN

Riset pemasaran merupakan kegiatan penelitian dalam bidang pemasaran. Riset pemasaran harus
dilakukan secara sistematis, yakni mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan dari riset
pemasaran, pengumpulan data, pengolahan data, hingga interpretasi dari hasil riset pemasaran yang
diperoleh. Riset pemasaran dilakukan sebagai upaya memberi masukan bagi pihak manajemen. Dengan
adanya riset pemasaran, pihak manajemen akan mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki dan
strategi pemasaran apa yang masih konkrit dilakukan untuk merebut peluang.

Banyak orang yang seringkali masih bingung dengan istilah riset pemasaran. Riset pemasaran (marketing
research) seringkali masih disamakan dengan riset pasar (market research), padahal keduanya
merupakan istilah yang berbeda. Riset pasar berfokus pada pasar yang telah ditentukan secara spesifik.
Sementara itu, riset pemasaran memiliki arti yang lebih luas. Riset pemasaran tidak hanya terpaku pada
aspek pasar atau produk, namun juga mencangkup hal-hal di luar itu. Singkatnya, riset pasar bisa disebut
sebagai bagian dari riset pemasaran.

2.2 FUNGSI RISET PEMASARAN

Riset pemasaran merupakan sebuah langkah penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk
membantu menyusun perencanaan pemasaran. Program pemasaran pada tahun yang baru biasanya
turut dipengaruhi oleh hasil riset pemasaran yang dilakukan perusahaan di akhir tahun. Riset pemasaran
dapat diibaratkan sebagai mata dan telinga perusahaan untuk mengetahui bagaimana pandangan dan
keinginan konsumen terhadap perusahaan. Riset pemasaran memiliki tiga fungsi utama bagi perusahaan,
yaitu:

1. Evaluating

Fungsi riset pemasaran yang pertama adalah evaluating. Riset pemasaran yang dilakukan untuk fungsi ini
biasanya digunakan untuk mengevaluasi program-program pemasaran yang telah dilakukan sebelumnya.
Fungsi evaluating dalam riset pemasaran ini juga termasuk ketika perusahaan ingin
melakukan review terhadap brand positioning dibandingkan dengan produk
pesaing. mrajawalihutama@gmail.com

2. Understanding

Fungsi riset pemasaran kedua adalah understanding. Fungsi riset pemasaran ini menekankan pada tujuan
untuk memahami konsumen sebagai salah satu insight atau masukan yang sangat penting bagi
perusahaan. Dengan memahami konsumen, perusahaan akan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan
dan keluhan konsumen. Dalam menjalankan funsi ini, riset pemasaran yang dilakukan biasanya adalah
riset yang menggambarkan potret kebiasaan dan perilaku konsumen serta harapan dan keluhan mereka
terhadap produk.
3. Predicting

Fungsi riset pemasaran ketiga adalah predicting. Fungsi riset pemasaran yang terakhir ini merupakan
fungsi yang sebenarnya paling sulit untuk dilakukan. Dunia ini penuh dengan ketidakpastian, sehingga
prediksi yang dilakukan dalam riset pemasaran sangatlah beresiko karena sifatnya yang sangat relatif.
Ketika sebuah brand ingin membidik pasar baru, maka riset pemasaran selalu dijadikan bahan acuan
utama. Begitupun ketika perusahaan ingin menyusun strategi pemasaran baru, riset pemasaran masih
menjadi penilaian utama.

2.3 JENIS-JENIS RISET PEMASARAN

Riset pemasaran dapat diklarifikasikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan tujuannya. Meskipun begitu,
kategorisasi ini sebenarnya tidak mutlak. Riset pemasaran dapat pula dilakukan dengan bentuk kombinasi
dari ketiganya. Ketiga jenis riset pemasaran tersebut adalah:

A. Problem Solving Research

Problem solving research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk mengidentifikasi serta
memecahkan permasalahan yang sering terjadi dalam pemasaran. Riset pemasaran jenis ini berorientasi
pada masa lalu, artinya masalah pemasaran yang pernah terjadi diidentifikasi dan dievaluasi kembali.
Proses identifikasi dan evaluasi ini diharapkan akan mampu membantu perusahaan untuk mendapatkan
solusi serta mencegah terulangnya kesalahan di masa depan.

B. Controlling Research

Controlling research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk pengawasan atau pengendalian
proses bisnis serta pemasaran yang sedang terjadi. Riset pemasaran yang dilakukan secara reguler akan
mampu menjaga kinerja proses bisnis dan pemasaran. Harapannya, riset pemasaran yang dilakukan
secara berkala akan mampu menghasilkan zero deffect dalam perusahaan.

C. Planning Research

Planning research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk mendapatkan informasi sebagai
panduan dalam merencanakan kegiatan pemasaran. Sebuah perencanaan bisnis atau pemasaran
memerlukan informasi dari riset pemasaran untuk dapat mengukur secara tepat target serta strategi
yang hendak disusun. Tanpa riset pemasaran, maka perencanaan yang disusun bisa jadi tidak tepat
sasaran dan justru berpotensi merugikan perusahaan.

2.4 SISTEM RISET PEMASARAN

Riset pemasaran sebagai perancangan, pengumpulan, analisis dan pelaporan data sistematis serta
temuan yang relevan terhadap situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan. Perusahaan
biasanya menentukan anggaran riset pemasaran sebesar 1% sampai 2% dari penjualan perusahaan.
Persentase besar dari anggaran itu dihabiskan untuk jasa diluar perusahaan. Perusahaan riset pemasaran
dapat dibagi dalam tiga kategori :

1. Perusahaan riset yang terindikasi dengan jasa: perusahaan ini mengumpulkan informasi konsumen dan
perdagangan, yang mereka jual untuk mendapatkan imbalan.
2. Perusahaan riset pemasaran sesuai pesanan: perusahaan ini dipekerjakan untuk melaksanakan proyek
khusus. Mereka merancang study dan melaporkan temuan.

3. Perusahaan riset spesialis lini: perusahaan ini memberikan layanan riset yang terspesialisasi. Contoh
terbaiknya adalah perusahaan layanan lapangan, yang menjual jasa wawancara dilapangan kepada
perusahaan.

Perusahaan kecil dapat menyewa jasa dari perusahaan riset pemasaran atau mengadakan riset dalam
cara yang kreatif dan terjangkau, seperti:

1. Melibatkan mahasiswa atau professor untuk merancang dan melaksanakan proyek.

2. Menggunakan internet.

3. Memeriksa pesaing.

2.5 PROSES RISET PEMASARAN

Riset pemasaran merupakan sebuah riset yang penting dilakukan untuk membantu perusahaan
memahami konsumen dan juga pesaingnya. Maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk hati-hati dalam
melakukan riset pemasaran. Kesalahan yang dilakukan dalam riset pemasaran dapat memengaruhi hasil
riset yang berdampak pada melesetnya perencanaan pemasaran.

Riset pemasaran merupakan riset yang menggunakan metode sistematik serta objektif. Sistematik dan
objektif yang dimaksud dalam hal ini adalah riset pemasaran menggunakan beberapa tahap dengan
kesatuan logis sehingga hasil dari riset pemasaran dapat diterima dan dipahami oleh semua pihak.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang biasa dilakukan dalam riset pemasaran. Langkah ini bukanlah
tahapan yang mutlak, namun hanya sebagai kerangka yang dapat memudahkan pelaksanaan riset
pemasaran.

1. Mendefinisikan masalah, Alternatif keputusan, dan Tujuan riset.

Manajer Pemasaran harus berhati-hati agar tidak mendefinisikan suatu masalah terlalu luas atau terlalu
sempit bagi periset pemasaran. Untuk membantu memikirkan perancangan riset tersebut, manajemen
harus lebih dahulu menyatakan secara jelas keputusan yang mungkin dihadapi dan kemudian berpikir ke
belakang.

2. Menyusun Rencana Riset

Tahap kedua riset pemasaran mengharuskan penyusunan rancangan yang paling efisien untuk
mengumpulkan informasi yang diperlukan. Manajer pemasaran tersebut perlu mengetahui biaya rencana
riset tersebut sebelum menyetujuinya. Perancangan rencana riset membutuhkan keputusan tentang
sumber data, pendekatan riset, instrument riset, rencana pengambilan sampel, dan metode kontak.

 Sumber Data. Periset dapat mengumpulkan data sekunder, data primer, atau keduanya. Data Sekunder
adalah data yang dikumpulkan untuk maksud lain dan data itu telah ada di tempat tertentu. Data primer
adalah data segar yang dikumpulkan untuk maksud tertentu atau untuk proyek riset tertentu. Para
periset biasanya memulai penelitian mereka dengan mengkaji data sekunder untuk melihat
apakah masalah mereka dapat diselesaikan sebagian atau seluruhnya tanpa pengumpulan data primer
yang memerlukan biaya tinggi. Data sekunder menjadi titik awal riset dan memberikan keunggulan
karena biayanya murah dan tersedia segera.

 Pendekatan Riset. Data primer dapat dikumpulkan dengan 5 cara yaitu :

1. Riset Observasi (Observation Research). Data segar dikumpulkan dengan mengamati para pelaku dan
keadaan yang relevan.

2. Riset Kelompok (Focus Group Research). Kelompok focus adalah kumpulan dari enam sampai sepuluh
orang yang diseleksi secara cermat berdasarkan pertimbangan demografik, psikografik tertentu, atau
pertimbangan dan bersama-sama membahas berbagai topic kepentingan.

3. Riset Survei (Survey Research). Perusahaan mengadakan survey untuk mempelajari pengetahuan,
keyakinan, preferensi, dan kepuasan orang, serta mengukur besarannya dalam populasi secara umum.

4. Data Perilaku (Behavioral Data). Para pelanggan meninggalkan jejak perilaku pembelian mereka pada
data pelarikan di toko (in store scanning data), pembelian melalui catalog, dan basis data pelanggan.

5. Riset Eksperimen (Experimental Research). Riset yang paling sah secara ilmiah adalah riset eksperimen,
yang tujuannya adalah menangkap hubungan sebab akibat dengan menghilangkan penjelasan yang
kurang jelas tentang hasil pengamatan.

 Instrumen Riset. Para periset pemasaran memiliki tiga instrument riset utama dalam rangka
mengumpulkan data primer, yaitu :

1. Kuesionar. Terdiri dari sekumpulan pertanyaan yang disajikan kepada para responden. Karena
fleksibilitasnya, kuesioner merupakan instrument yang paling sering dipakai dalam pengumpulan data
primer.

2. Ukuran Kualitatif. Beberapa pemasar lebih menyukai metode kualitatif untuk mengukur opini konsumen
karena tindakan konsumen tidak selalu cocok dengan jawaban mereka terhadap pertanyaan survey.

3. Perkakas Mekanis. Jarang digunakan dalam riset pemasaran. Sebagai contoh, galvanometers mengukur
minat atau emosi yang timbul setelah melihat iklan atau gambar tertentu. Teknologi telah menggantikan
catatan harian yang digunakan para peserta dalam survey media.

 Rencana Pengambilan Sampel. Setelah menentukan pendekatan dan instrument riset, periset
pemasaran harus merancang rencana pengambilan sampel yang memerlukan tiga keputusan berikut,
yaitu :

1. Unit pengambilan sampel: siapa yang harus disurvei ?

2. Ukuran sampel: berapa orang yang harus disurvei ?

3. Prosedur pengambilan sampel: bagaimana cara memilih responden ?

 Metode Kontak. Periset pemasaran harus memutuskan bagaimana cara menghubungi subjek,
apakah melalui surat, telepon, bertemu muka, atau wawancara online.
3. Mengumpulkan Informasi

Tahap pengumpulan data umumnya merupakan tahap yang paling mahal dan paling sering terjadi
kesalahan. Dalam kasus survey, misalnya, terdapat empat masalah utama. Sebagian responden mungkin
sedang tidak ada dirumah dan harus dihubungi lagi atau diganti responden lain. Responden lain mungkin
menolak untuk bekerja sama. Juga ada responden yang memberikan jawaban biasa atau tidak jujur. Yang
terakhir, beberapa pewawancara terkadang juga bersikap bias atau tidak jujur.

4. Menganalisis Informasi

Langkah berikutnya dalam proses riset pemasaran adalah menyaring temuan-temuan yang berguna dari
data yang dikumpulkan. Peneliti membuat tabulasi dan distribusi frekuensinya. Rata-rata dan ukuran
dispersi dihitung untuk variabel-variabel utama. Peneliti juga akan menetapkan sejumlah tekhnik statistik
dan model keputusan yang lebih canggih dengan harapan dapat memperoleh temuan tambahan.

5. Menyajikan Hasil Temuan

Sebagai langkah riset pemasaran yang terakhir, para peneliti menyajikan temuan-temuan mereka.
Peneliti harus menyajikan temuan-temuan mereka yang relevan dengan keputusan pemasaran utama
yang dihadapi manajemen.

6. Mengambil Keputusan

Para manajer yang mengadakan riset perlu memberi bobot atas buktinya. Mereka tahu bahwa temuan-
temuan itu bisa mengalami berbagai kesesatan. Sejumlah organisasi yang sedang bertumbuh
menggunakan satu sistem dukungan keputusan pemasaran untuk membantu para manajer pemasaran
mereka mengambil satu keputusan yang lebih baik.

2.6 MENGATASI HAMBATAN PENGGUNAAN RISET PEMASARAN

1. Konsepsi riset pemasaran yang sempit

2. Periset pemasaran yang tidak cakap

3. Kurang baik dalam menempatkan masalah

4. Hasil temuan riset pemasaran yang terlambat dan terkadang salah

5. Perbedaan kepribadian dan penyajian

2.7 MENGUKUR PRODUKTIVITAS

Satu tugas penting riset pemasaran adalah menilai efisiensi dan efektifitas aktivitas pemasaran. Pemasar
semakin bertanggung jawab atas investasi mereka dan harus mampu menilai pengeluaran dan meminta
persetujuan dari manajemen senior. Riset pemasaran dapat membantu mengarahkan kebutuhan akan
akuntabilitas yang semakin meningkat ini. Dua pendekatan yang saling melengkapi untuk mengukur
produktivitas pemasaran adalah :

1. Matriks Pemasaran
Pemasar menggunakan banyak sekali ukuran untuk menilai efek pemasaran. Matriks pemasaran adalah
perangkat ukuran yang membantu perusahaan menghitung, membandingkan, dan menginterpretasikan
kinerja pemasaran mereka. Matriks ini dapat digunakan oleh manajer merek untuk merancang program
pemasaran dan oleh para manajemen senior untuk memutuskan alokasi keuangan. Banyak matriks
pemasaran berhubungan dengan keprihatinan tingkat pelanggan seperti sikap dan perilaku mereka yang
lain berhubungan dengan keprihatinan tingkat merek seperti pangsa pasar, harga premium relative, atau
kemampuan menghasilkan laba.

Mengukur kinerja rencana pemasaran. Manajer dapat menggunakan empat alat untuk memeriksa kinerja
rencana, yaitu :

a. Analisis Penjualan. Terdiri dari pengukuran dan evaluasi penjualan yang sesungguhnya dalam kaitannya
dengan sasaran. Ada dua alat khusus yang digunakan, yaitu Analisis selisih-penjualan dan Analisis mikro-
penjualan.

b. Analisis Pangsa Pasar. Penjualan perusahaan tidak mengungkapkan seberapa baik kinerja perusahaan
tersebut dibandingkan dengan pesaing. Diukur dengan tiga cara yaitu Keseluruhan Pangsa Pasar, Pangsa
Pasar yang Dilayani, dan Pangsa Pasar Relatif.

c. Analisis Biaya atas Penjualan Pemasaran. Pengendalian rencana tahun meminta kepastian bahwa
perusahaan tersebut tidak mengeluarkan biaya yang terlalu banyak untuk meraih sasaran
penjualan. Rasio utama yang harus diamati adalah biaya terhadap penjualan pemasaran (marketing
expense-to-sales).

d. Analisis Keuangan. Rasio biaya atas penjualan seharusnya dianalisis dalam kerangka kerja keuangan
menyeluruh untuk menentukan bagaimana dan dimana perusahaan tersebut menghasilkan
uangnya. Pemasar makin banyak menggunakan analisis keuangan untuk menemukan strategi yang
menguntungkandi luar peningkatan penjualan.

e. Analisis Profitabilitas. Perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari analisis keuangan yang lebih
mendalam, akan mengukur profitabilitas dari produk, teritori, kelompok pelanggan, segmen, saluran
dagang, dan ukuran pemasaran mereka. Informasi ini dapat membantu manajemen menentukan apakah
ada produk atau aktivitas pemasaran yang harus diperluas, dikurangi, atau dihilangkan.

f. Analisis Profitabilitas-Pemasaran. Langkah-langkah dalam analisis profitabilitas pemasaran adalah :

 Mengidentifikasikan Biaya Fungsional

 Membebankan Biaya Fungsional pada Entitas Pemasaran

 Menyiapkan Laporan Laba-Rugi untuk masing-masing Entitas Pemasaran

2. Pembentukan Bauran Pemasaran


Akuntabilitas pemasaran juga berarti bahwa para pemasar dapat lebih tepat mengestimasikan efek dari
investasi pemasaran yang berbeda. Model bauran pemasaran menganalisis data dari berbagai sumber,
seperti data pemindai pengecer, data pengiriman perusahaan, penetapan harga, media, dan data
pengeluaran promosi untuk memahami lebih tepat efek-efek dari kegiatan pemasaran khusus.

2.8 PERAMALAN DAN PENGUKURAN PERMINTAAN

Salah satu alasan utama perusahaan melakukan riset pemasaran adalah untuk mengidentifikasi peluang
pasar. Setelah riset selesai, perusahaan harus mengukur dan memperkirakan pengukuran ukuran,
pertumbuhan, dan potensi laba tiap-tiap peluang pasar. Ramalan penjualan digunakan oleh departemen
keuangan untuk menghimpun yang dibutuhkan untuk investasi dan operasi oleh bagian produksi untuk
menetapkan tingkat kapasitas dan produksi oleh departemen pembelian untuk memperoleh jumlah
perlengkapan yang tepat dan oleh bagian sumber daya manusia untuk memperkerjakan jumlah pekerja
yang dibutuhkan.

 Ukuran Permintaan Pasar

Masing-masing ukuran permintaan memenuhi tujuan tertentu. Perusahaan mungkin memperkirakan


permintaan jangka pendek produk tertentu dengan tujuan untuk pemesanan bahan mentah,
perencanaan produksi, dan peminjaman uang tunai. Para peramal juga tergantung pada jenis pasar mana
yang dipertimbangkan. Ada banyak cara produktif untuk menguraikan pasar :

1. Pasar Potensial adalah sekumpulan konsumen yang menyatakan level minat yang memadai atas tawaran
pasar tertentu.

2. Pasar yang Tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan dan akses
terhadap tawaran pasar tertentu.

3. Pasar Sasaran adalah bagian dari pasar tersedia yang memenuhi syarat dan telah diputuskan oleh
perusahaan untuk dimasuki.

4. Pasar yang Tertembus adalah sekumpulan konsumen yang telah membeli produk perusahaan.

 Perbendaharaan kata untuk pengukuran permintaan

1. Permintaan Pasar adalah volume total yang akan dibeli oleh kelompok pelanggan tertentu di wilayah
geografis tertentu, pada periode waktu tertentu, di lingkungan pemasaran tertentu, dan dengan program
pemasaran tertentu Adalah penting untuk menekankan bahwa fungsi permintaan pasar bukanlah
gambaran permintaan pasar alternative dari waktu ke waktu, melainkan kurva menunjukkan ramalan
permintaan pasar terbaru akibat dari berbagai alternative level usaha pemasaran industri yang mungkin
dalam periode terkini.
2. Ramalan Pasar hanya satu level pengeluaran pemasaran industri yang benar-benar akan
terjadi. Permintaan pasar pada level itu disebut ramalan pasar.

3. Potensi Pasar adalah batas yang didekati oleh permintaan pasar ketika pengeluaran pemasaran industri
mendekati tak terhingga, untuk lingkungan pemasaran yang sudah tertentu.

4. Permintaan Perusahaan adalah estimasi pangsa permintaan pasar perusahaan tersebut pada sejumlah
level alternative usaha pemasaran perusahaan pada periode waktu yang sudah tertentu.

5. Ramalan Penjualan Perusahaan adalah level penjualan perusahaan yang diharapkan, yakni yang dihitung
berdasarkan rencana pemasaran yang dipilih dan lingkungan pemasaran yang diasumsikan.

6. Potensi Penjualan Perusahaan adalah batas penjualan yang didekati oleh permintaan perusahaan ketika
usaha pemasaran perusahaan itu meningkat jika dibandingkan dengan para pesaingnya.

 Mengestimasi Permintaan Terkini

1. Potensi Pasar Total adalah jumlah penjualan maksimum yang mungkin tersedia bagi seluruh perusahaan
pada industri tertentu selama periode yang sudah tertentu, bila sudah diketahui level usaha pemasaran
industri dan kondisi lingkungannya.

2. Potensi Pasar Wilayah adalah estimasi potensi pasar sejumlah kota, Negara bagian, dan Negara yang
berbeda-beda. Ada dua metode utama yang digunakan untuk menilai potensi pasar wilayah, yaitu
metode pembentukan pasar (market-buildup method) dan metode indeks banyak factor (multiple-factor
index method).

3. Penjualan Industri dan Pangsa Pasar mengidentifikasi para pesaingnya dan mengestimasi penjualan
mereka.

 Mengestimasi Permintaan yang akan datang

1. Survei Maksud Pembeli adalah seni untuk mengestimasi apa yang mungkin dilakukan pembeli dalam
kondisi tertentu. Karena perilaku pembeli sangat penting, maka mereka harus disurvei terlebih dahulu.

2. Gabungan Pendapat Tenaga Penjual adalah masing-masing tenaga penjual mengestimasi jumlah masing-
masing produk perusahaan yang akan dibeli oleh masing-masing pembeli yang sudah ada dan calon
pembeli.

3. Pendapat Pakar, Perusahaan juga dapat memperoleh ramalan dari para pakar, yang mencakup dealer,
distributor, pemasok, konsultan pemasaran, dan asosiasi perdagangan. Perusahaan peralatan besar
menyurvei para dealer secara periodic untuk membuatramalan jangka pedek.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Riset pemasaran merupakan kegiatan penelitian dalam bidang pemasaran. Riset pemasaran harus
dilakukan secara sistematis, yakni mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan dari riset
pemasaran, pengumpulan data, pengolahan data, hingga interpretasi dari hasil riset pemasaran yang
diperoleh. Riset pemasaran dilakukan sebagai upaya memberi masukan bagi pihak manajemen. Dengan
adanya riset pemasaran, pihak manajemen akan mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki dan
strategi pemasaran apa yang masih konkrit dilakukan untuk merebut peluang. Riset pemasaran
merupakan sebuah langkah penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk membantu menyusun
perencanaan pemasaran.

Riset pemasaran memiliki tiga fungsi utama bagi perusahaan, yaitu : Evaluating, Understanding, dan
predicting. Riset pemasaran dapat diklarifikasikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan tujuannya. Riset
pemasaran dapat pula dilakuakan dengan bentuk kombinasi dari ketiganya. Ketiga jenis riset pemasaran
tersebut adalah: Problem solving research, Controlling Research, Planning research. Riset pemasaran
sebagai perancangan, pengumpulan, analisis dan pelaporan data sistematis serta temuan yang relevan
terhadap situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan. Riset pemasaran merupakan sebuah
riset yang penting dilakukan untuk membantu perusahaan memahami konsumen dan juga pesaingnya.
Riset pemasaran merupakan riset yang menggunakan metode sistematik serta objektif. langkah-langkah
yang biasa dilakukan dalam riset pemasaran adalah: Mendefinisikan masalah, Alternatif keputusan, dan
Tujuan riset, Menyusun Rencana Riset, Mengumpulkan Informasi, Menganalisis Informasi, Menyajikan
Hasil Temuan, Mengambil Keputusan. Salah satu alasan utama perusahaan melakukan riset pemasaran
adalah untuk mengidentifikasi peluang pasar. Setelah riset selesai, perusahaan harus mengukur dan
memperkirakan pengukuran ukuran, pertumbuhan, dan potensi laba tiap-tiap peluang pasar. Ramalan
penjualan digunakan oleh departemen keuangan untuk menghimpun yang dibutuhkan untuk investasi
dan operasi; oleh bagian produksi untuk menetapkan tingkat kapasitas dan produksi; oleh departemen
pembelian untuk memperoleh jumlah perlengkapan yang tepat; dan oleh bagian sumber daya manusia
untuk memperkerjakan jumlah pekerja yang dibutuhkan.

3.2 SARAN

Setelah mempelajari materi perkuliahan, semoga mahasiswa mampu memahami dalam melaksanakan
riset dan meramalkan permintaan Mengingat persaingan bisnis di era globalisasi ini sangat ketat, kami
menyadari pentingnya informasi dalam segala hal.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.wayankatel.com/2012/09/contoh-membuat-makalah-manajemen-pemasaran-yang-
baikbenar.html#sthash.Jy4OC50T.dpuf

http://www.academia.edu/3705331/Rangkuman_Manajemen_Pemasaran_Philip_Kotler

Kotler, Philip dan Kevin lane keller. Manajemen pemasaran. Ed.13 jil.1 penerbit: Erlangga.

Ktler, Philip dan Amstrong Gary. Prinsip – prinsip manajemen pemasaran. Ed.12.jil.1 penerbit
: Erlangga.

http://storymakerindonesia1.blogspot.com/2015/09/melaksanakan-riset-pemasaran-dan.html

Anda mungkin juga menyukai