Anda di halaman 1dari 6

I.

Langkah-langkah Survei
Langkah dalam melakukan survei dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
1) Survei yang dikelola sendiri
Kuisioner yang dikelola sendiri ada di mana-mana dalam kehidupan modern.
Seringkali sebuah kuisioner pendek disiapkan untuk dilengkapi oleh peserta disebuah
lokasi yang nyaman atau dikemas bersama sebuah produk. Survei lewat pos yang
dikelola sendiri tidak hanya dikirimkan tidak hanya oleh Kantor Pos tetapi juga melalui
faksimili dan jasa kurir serta bentuk pengiriman lain termasuk studi melalui komputer
(computer-delivered) dan cegatan (intercept).
Evaluasi Survei yang Dikelola Sendiri
Kuisioner yang dikelola sendiri dan dikirim melalui komputer juga disebut computer-
assisted self-interviews menggunakan intranet organisasi, internet, atau layanan online
untuk menjangkau peserta. Peserta bisa saja ditargetkan, misalnya dengan
mengirimkan e-mail ke pembeli yang terdaftar untuk berpartisipasi dalam survei
bersamaan dengan melengkapi pesanan mereka atau pemilihan sendiri pada jendela
pop up di layar komputer yang menawarkan sebuah survei ke siapa saja yang mengklik
situs Web tertentu. Survei cegatan seperti di mall, pameran, pesta raya, tempat wisata
bahkan di perempatan jalan di kota yang ramai mungkin menggunakan kuisioner
tertulis tradisional atau survei dikirim komputer melalui sebuah kios.
Biaya
Semua jenis survei yang dikelola sendiri biasanya berbiaya lebih murah daripada survei
melalui wawancara personal. Sebuah studi yang dikirim melalui komputer dapat
berbiaya lebih rendah karena seringkali merupakan pekerjaan satu orang. Studi-studi
yang dikirim melalui komputer mengurangi biaya percetakan survei dan bagian biaya
yang cukup besar dari studi melalui surat maupun wawancara personal yang
menggunakan kuisioner tertulis.
Kemudahaan Akses Sampel
Dalam survei sebuah mail peserta dapat mengambil lebih banyak waktu untuk
mengumpulkan fakta-fakta, berbicara dengan orang lain, atau mempertimbangkan
balasan panjang lebar daripada yang mungkin dalam sebuah survei menggunakan
telepon atau wawancara pribadi. Studi yang disampaikan komputer, terutama jangka
waktu diakses melalui e-mail link ke internet sering memiliki batasan waktu akses dan
penyelesaian baik sekali dimulai.
Keanoniman
Survei lewat pos biasanya dirasakan lebih tidak personal, memberikan keanoniman
yang lebih dibandingkan cara komunikasi lain, termasuk metode-metode lain untuk
mendistribusikan kuesioner yang dikelola sendiri.
Cakupan Topik
Keterbatasan besar dari survey yang dikelola sendiri adalah pada jenis dan jumlah
informasi yang dapat diperoleh. Peserta umumnya akan menolak bekerja sama dengan
sebuah surat yang panjang dan/atau kompleks, dikirim computer atau kuesioner dengan
mencegat kecuali mereka menerima manfaat pribadi.
Memaksimalkan Partisipasi dalam Survei yang Dikelola Sendiri
Untuk memaksimalkan kemungkinan tanggapan secara keseluruhan, perhatian harus
diberikan pada setiap tahap proses survei di mana kegagalan tanggapan dapat terjadi.
Segala upaya seharusnya diarahkan untuk memaksimalkan kemungkinan tanggapan
secara keseluruhan.
Tren Survei yang Dikelola Sendiri
Perusahaan sekarang menggunakan kemampuan intranet untuk mengevaluasi
kebijakan dan perilaku karyawan. Kemudahan akses ke sistem surat elektronik
memungkinkan bagi organisasi-organisasi besar dan kecil untuk menggunakan survei
komputer dengan baik secara internal maupun eksternal kelompok peserta. Banyak
teknik survei mail tradisional dapat dengan mudah diadaptasi ke komputer.
2) Survei Melalui wawancara telepon
Survei telepon masih merupakan unggulan dari riset survey. Berbagai perusahaan
menggunakan studi omnibus dengan menggunakan telepon.
Evaluasi Wawancara Telepon
Dari berbagai keuntungan ditawarkan oleh wawancara telepon, tidak ada yang
menyaingi keuntungan adanya biaya yang lebih rendah dari Wawancara telepon
menggunakan computer atau Computer-assisted telephone interview (CATI)
digunakan dalam organisasi riset di seluruh dunia. Perangkat lain yang dapat digunakan
untuk menerima tanggapan data dengan segera adalah survei telepon yang dikelola
computer. Rasio penolakan mengacu pada rasio peserta yang dihubungi yang menolak
wawancara terhadap semua kontak potensial.
Tren Survei melalui Telepon
Tren di masa depan dalam survei melalui telepon patut diperhatikan. Dapat dikatakan
bahwa individu dengan mesin penjawab lebih mungkin berpartisipasi, pengguna mesin
penjawab telepon lebih umum di akhir minggu daripada di malam hari-hari kerja, dan
penggunaan mesin penjawab telepon lebih umum di wilayah perkotaan daripada di
wilayah pedesaaan.
3) Survei melalui wawancara personal
Survei melalui wawancara personal adalah perkacapan dua arah di antara seorang
pewawancara terlatih dengan seorang peserta.
Evaluasi Survei Wawancara Personal
Kelebihan dan keterbatasan yang jelas dari survey melalui wawancara personal. Nilai
terbesar berada pada kedalaman informasi dan rincian yang dapat diperoleh.
Pewawancara juga dapat melakukan lebih banyak hal untuk meningkatkan kualitas
informasi yang diterima yang tidak dilakukan oleh model lain. Pewawancara dapat
mencatat kondisi wawancara, menyelidki dengan pertanyaan-pertanyaan tambahan,
dan mengumpulkan informasi pelengkap melalui observasi. Sebuah survei melalui
wawancara personal menelan biaya dan waktu yang cukup banyak untuk orang yang
sulit dijangkau. Biaya akan semakin meningkat jika studi meliputi wilayah geografis
yang luas atau membutuhkan pengambilan sampel yang sulit. Pengecualian untuk
survei melalui wawancara cegatan yang menargetkan peserta di lokasi terpusat seperti
pusat perbelanjaan.
4) Memilih metode survei yang optimal
Apabila pertanyaan investigasi menginginkan adanya informasi dari peserta yang sulit
dijangkau atau tidak dapat diakses, pertimbangkan peggunaan wawancara telepon,
survei lewat pos, atau survey yang dikirimkan computer. Akan tetapi jika data harus
dikumpulan dengan segera survei lewat pos sebaiknya ditinggalkan karena kurang
kendali terhadap pengembalian. Sebagai alternatif dapat diambil metode wawancara
personal. Jika tidak ada pilihan maka kombinasi karakteristik terbaik dari beberapa
alternatif ke dalam sebuah survei cangkokan. Rata-rata survei melalui wawancara
personal merupakan metode komunikasi paling mahal dan membutuhkan waktu
lapangan paling banyak kecuali jika menggunakan tim lapangan yang besar. Survei
telepon memerlukan biaya yang moderat dan menawarkan pilihan tercepat, terutama
jika menggunakan CATI. Kuesioner yang dikelola dengan e-mail atau internet adalah
yang paling murah. Apabila sampel yang kita inginkan tersedia di Internet, survei
internet mungkin metode komunikasi paling murah dengan ketersediaan data paling
cepat. Penggunaan computer untuk memilih peserta dan mengurangi waktu penyandian
dan pemrosesan akan berlanjut dengan meningkatkan profil biaya untuk kinerja dari
metode ini dimasa depan.
Outsourcing Layanan Survei
Outsourcing layanan survei menawarkan manfaat khusus bagi manajer. Staf riset yang
terlatih secara professional, wawancara dengan lokasi terpusat, fasilitas kelompok
focus, dan fasilitas bantuan computer adalah beberapa di antara manfaatnya.
Perusahaan-perusahaan spesialis menawarkan perangkat lunak dan bantuan berbasis
computer

II. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog
dengan responden untuk menggali informasi dari responden. Pada saat wawancara peneliti tidak
harus bertatap muka secara langsung tetapi dapat melalui media tertentu misalnya melalui
telepon, tele converence, atau chating melalui internet.
Kelebihan dari teknik ini peneliti dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya dari
responden karena proses wawancara dapat terus berkembang. Kelemahan dari teknik ini adalah
memerlukan biaya yang mahal, dan waktu yang cukup lama serta sulitnya mencar waktu yang
cocok antara peneliti dengan responden. Kelemahan lain dari teknik ini adalah karena proses
wawancara dapat terus berkembang sehingga jika wawancara tidak bisa mengendalikan alur
pembicaraan maka wawancara akan dapat menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai
sebelumnya.
Agar pokok-pokok wawancara tidak ada yang terlewatkan, maka sebelum melakukan
wawancara harus dipersiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu salah satunya adalah instrumen
wawancara. Instrumen wawancara adalah pedoman wawancara yang dapat digunakan dalam
teknik wawancara adalah pedoman yang dapat disusun dalam bentuk matriks wawancara.
Error dalam Riset Komunikasi:
Error Pewawancara
Sumber utama dari error pengambilan sampel dan bias tanggapan disebabkan oleh
beberapa tindakan, yaitu: 1) gagal mendapat kerjasama penuh peserta, 2) gagal merekam
jawaban secara akurat dan lengkap, 3) gagal menjalankan prosedur dengan konsisten, 4) gagal
menetapkan lingkungan wawancara yang tepat, 5) adanya pemalsuan jawaban, 6) faktor perilaku
pewawancara, serta 7) bias akibat keberadaan fisik.
Error Peserta
Berasal dari dua cara, yaitu dari apakah mereka menanggapi survey dan bagaimana mereka
menanggapi survey tersebut. Tiga kondisi yang harus dipenuhi oeh peserta agar survei
mengalami keberhasilan: 1) peserta harus memiliki informasi yang ditargetkan oleh peranyaan
investigasi, 2) peserta harus memahami perannya dalam wawancara sebagai pemberi informasi
yang akurat, 3) peserta harus memiliki motivasi yang cukup untuk bekerjasama.
Error Berbasis Partisipasi
Partisipasi dipengaruhi tiga faktor, yaitu: 1) peserta harus percaya bahwa pengalaman
tersebut akan menyenangkan, 2) peserta harus percaya bahwa menjawab survey adalah
penggunaan waktu yang baik, serta, 3) peserta harus menghilangkan keberatan mental untuk
berpartisispasi.
Error Berbasis Respon/Tanggapan
Error respon disebabkan oleh dua hal, yaitu peserta gagal memberikan jawaban yang tepat
atau peserta gagal memberikan jawaban yang lengkap. Sekalinya periset menentukan bahwa
survei merupakan pendekatan pengumpulan data yang tepat, berbagai perangkat bisa dipakai
untuk memperoleh informasi dari peserta
I. Contoh Artikel Menggunakan Teknik Survei
Kualitas Data dalam Riset Akuntansi Manajemen dan Keperilakuan:
Judul
Bukti Empiris dari Metode Survei di Indonesia
Jurnal Jurnal Akuntansi dan Keuangan,
Volume Vol. 16, No. 1, Mei 2014, 1-22 ISSN 1411-0288 print / ISSN 2338-8137
Y. Anni Aryani, Setianingtyas Honggowati, Djuminah dan Agnes Utari
Penulis
Widyaningdyah
Studi ini menguji kualitas penelitian dalam bidang akuntansi manajemen
dan keperilakuan. Rerangka yang digunakan dalam studi ini merujuk pada
Tujuan Van der Stede et al. (2005) yang menguji kualitas dari seluruh mail survey
Penelitian dalam penelitian akuntansi manajemen dan keperilakuan yang
dipublikasikan dalam proceeding Simposium Nasional Akuntansi (SNA)
periode 1999-2012.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua artikel (paper)
yang dipublikasikan dalam proceeding Simposium Nasional Akuntansi
(SNA) dari tahun pertama sampai dengan tahun ke-15 (2012). Sedangkan
sampel dalam penelitian ini adalah semua artikel dalam bidang akuntansi
manajemen dan keperilakuan yang menggunakan metode survei dengan
Metode kuesioner yang dikirim melalui pos (mail questionnaire). Alasan
Penelitian digunakannya proceeding SNA adalah karena SNA merupakan ajang
bergengsi seminar nasional akuntansi pertama yang diselenggarakan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd)
bekerja sama dengan universitas di seluruh Indonesia dengan reviewer para
akuntan yang bergerak dalam bidang pendidikan dan penelitian dari
seluruh Indonesia.
Menggunakan framework dan karakteristik yang telah dijelaskan di atas,
penelitian ini menganalisis riset survei dalam bidang akuntansi manajemen
dan keperilakuan selama jangka waktu 15 tahun sejak SNA pertama hingga
SNA 15 (tahun 2012) dengan fokus analisis pada survey dengan mail
questionnaire. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perkembangan
penelitian empiris di bidang akuntansi manajemen dan keperilakuan
dengan menggunakan survei mail questionnaire relatif stabil dari tahun ke
tahun. Pada SNA 1 tahun 1997 hanya ada satu bidang penelitian yaitu
bidang akuntansi keuangan sehingga tidak ada penelitian empiris yang
Hasil Penelitian menggunakan metode survei. Metode mail questionnaire paling banyak
digunakan pada SNA 6 tahun 2003 yaitu 16 penelitian (15%) dilanjutkan
dengan SNA 9 tahun 2006 (12%) dan SNA 8 tahun 2005 (10%), selebihnya
relatif stabil dengan jumlah penelitian berkisar dari 2–9 penelitian (2%-
9%). Daftar penelitian empiris dengan mail questionnaire beserta
karakteristik untuk tiap-tiap penelitian yang meliputi: (1) populasi survei,
(2) response rate dan ukuran sampel, (3) prosedur pre-test, (4) prosedur
follow-up, (5) analisa non-response bias, dan (6) tipe ukuran dependen
variabel. Karakteristik tersebut akan dianalisis dalam pembahasan beserta
dengan data yang tidak ditabulasikan dalam tabel tersebut.
Penelitian di bidang akuntansi manajemen dan keperilakuan yang
dilakukan di Indonesia pada kurun waktu periode 1999–2012 tampaknya
juga sudah menggunakan prosedur penelitian survei yang disarankan
Kesimpulan dalam banyak artikel atau buku-buku metode penelitian sehingga kualitas
datanya dapat cukup dipertanggung jawabkan. Meskipun masih banyak
artikel yang tidak secara lengkap melakukan semua prosedur yang
disarankan dalam melakukan penelitian survei. Kami

Anda mungkin juga menyukai