Anda di halaman 1dari 5

A.

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN FUNGSI


Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi membenankan biaya dari bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung pada produk dengan menggunakan penelusuran
langsung. Di lain pihak biaya overhead dibebankan dengan menggunakan penelusuran
penggerak dan alokasi. Secara fisik, perhitungan biaya berdasarkan fungsi menggunakan
penggerak aktivitas tingkat unit untuk membebankan biaya overhead pada produk. Tarif
perkiraan overhed berdasarkan fungsi membutuhkan spesifikasi dari penggerak tingkat
unit, yaitu suatu perkiraan dari kapasitas yang diukur peggerak dan perkiraan dari overhead
yang diharapkan. Contoh-contoh penggerak tingkat unit yang umumnya digunakan untuk
membebankan overhead meliputi: unit yang diproduksi, jam tenga kerja langsung, biaya
tenaga kerja langsung, jam mesin, dan biaya bahan baku langsung.

Setelah memiliki penggerak tingkat unit, langkah selanjutnya adalah menentukan kapasitas
aktivitas yang diukur penggerak tersebut. Meskipun tingkat kapasitas apa pun yang wajar
dapat dipilih, empat kandidat yang umum adalah kapasitas yang diharapkan, kapasitas
normal, kapasitas teoritis, dan kapasitas praktis. Kapasitas aktivitas yang diharapkan
(expected activity capacity) adalah output aktitas yang diharapkan perusahaan dapat
tercapai pada tahun mendatang. Kapasitas aktivitas normal (normal activity capacity)
adalah output aktivitas rata-rata yang dialami perusahaan dalam jangka panjang (volume
normal dihitung selama lebih dari satu periode).

Penerapan Overhead: Perhitungan Tarif Keseluruhan Pabrik


Cara tarif overhead keseluruhan pabrik dihitung dengan dua tahap. Pertama, biaya
overhead yang dianggarkan akan diakumulasi menjadi satu kelompok untuk keseluruhan
pabrik (pembebanan biaya tahap pertama). Biaya overhead yang di perkirakan muncul
dalam satu tahun. Setelah biaya diakumulasi, tarif keseluruhan pabrik dihitung dengan
menggunakan penggerak tingkat unit (biasanya pada jam tenaga kerja langsung). Terakhir
biaya overhead dibebankan pada produk dengan mengalikan tarif tersebut dengan jumlah
jam tenaga kerja langsung actual yang digunakan oleh tiap-tiap produk.

Biaya Overhead per Unit


Biaya per unit suatu produk dihitung dengan menjumlahkan biaya utama produk pada
biaya overhead yang dibebankan, kemudian membagi jumlah biaya ini dengan unit yang
diproduksi. Untuk menentukan tarif overhead adalah dasar untuk perhitungan biaya
overhead per unit.

Overhead yang Terlalu Rendah dan Overhead yang Terlalu Tinggi


Overhead yang terlalu rendah dibebankan adalah jika overhead aktual lebih besar dari pada
overhead yang dibebankan. Jika overhead aktual kurang dari overhead dibebankan, maka
variansi disebut biaya overapplied overhead (overhead yang terlalu tinggi dibebankan).

Penerapan Overhead: Tarif Departemen


Untuk tarif departemen, pada tahap pertama, biaya overhead keseluruhan pabrik dibagi dan
dibebankan pada setiap departemen produksi dan membentuk kelompok biaya overhead
departemen. Ketika biaya dibebankan pada setiap Departemen Produksi, maka penggerak
berdasarkan unit seperti jam tenaga kerja langsung (untuk departemen yang banyak tenaga
kerja) dan jam mesin (untuk departemen yang menggunakan banyak mesin) digunakan
untuk menghitung tarif departemen.
Pada tahap kedua, overhead dibebankan pada produk dengan mengalikan tarif departemen
dengan jumlah penggerak yang digunakan departemen terkait. Total biaya overhead
dibebankan adalah jumlah dari banyaknya overhead yang dibebankan pada setiap
departemen.

B. KETERBATASAN TARIF KESELURUHAN PABRIK DAN TARIF


DEPARTEMEN
Terdapat dua faktor utama yang menyebabkan keterbatasan tarif keseluruhan pabrik dan
tarif departemen untuk menetapkan biaya overhead secara akurat:
a) Biaya overhead yang tidak berkaitan dengan jumlah unit.
Penggunaan tarif keseluruhan pabrik atau tarif departemen mengasumsikan
pemakaian sumber daya overhead berkaitan erat dengan unit yang diproduksi.
Akan tetapi terdapat pula aktivitas yang tidak berkaitan dengan jumlah unit – yaitu
aktivitas-aktivitas yang tidak dilakukan setiap kali suatu unit diproduksi. Penggerak
aktivitas adalah faktor-faktor yang mengukur pemakaian aktivitas produk dan biaya
objek lainnya. Selanjutnya penggerak aktivitas dapat diklasifikasikan sebagai
penggerak aktivitas tingkat unit dan tingkat non unit. Dengan hanya menggunakan
penggerak biaya aktivitas berdasarkan unit untuk membebankan biaya overhead
yang tidak berkaitan dengan unit, distorsi biaya produk akan tercipta.
b) Keanekaragaman Produk
Keberadaan biaya overhead nonunit yang signifikan adalah suatu kondisi yang
memang harus ada tetapi bukan kondisi penentu atas timubulnya kesalahan tarif
keseluruhan pabrik dan departemen. Keanekaragaman produk juga diperlukan.
Keanekaragaan produk (product diversity) berarti produk menggunakan efektivitas
overhead dalam proporsi yang secara signifikan berbeda. Apapun bentuk
keanekaragaman produknya, biaya produk akan terdistorsi apabila jumlah overhead
berdasarkan unit yang digunakan produk, tidak berubah dalam proporsi langsung
dengan jumlah yang digunakan overhead non unit.Proporsi setiap aktivitas yang
digunakan suatu produk didefinisikan sebagai rasio konsumsi.

Contoh Ilustrasi Kesalahan Tarif Overhead berdasarkan Unit


Untuk menggambarkan kegagalan tarif keseluruhan pabrik dan tarif departemen,
menurut Goodmark Company (perusahaan yang memproduksi kartu ulang tahun yang
beraroma dan yang biasa). Selain itu terdapat dua departemen produksi, yaitu divisi
pemotongan dan pencetakan. Karena jumlah kartu biasa (reguler) yang dihasilkan
adalah 10 kali besar seperti yang kartu wangi, dapat diberikan label, kartu reguler
produk volume tinggi dan kartu wangi produk volume rendah. Terdapat 4 jenis aktivitas
overhead yang dilakukan empat departemen pendukung, yaitu: penyetelan peralatan
untuk setiap batch, penggunaan mesin, peninjauan, dan pemindahan batch.

C. PERHITUNGAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS


Contoh Goodmark Company menunjukkan dengan jelas bahwa biaya utama (bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung) dibebankan dengan cara yang sama seperti
perhitungan harga pokok produk berdasarkan fungsi dengan perhitungan biaya produk
berdasarkan aktivitas. Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC), pertama,
menelusuri biaya pada aktivitas, kemudian pada produk. Oleh sebab itu ABC merupakan
proses dua tahap. Akan tetapi, sistem ABC menekankan penelusuran langsung dan
penelusuran penggerak (menekankan hubungan sebab akibat). Dalam merancang sistem
ABC, terdapat 6 langkah penting, yaitu:
a) Mengidentifikasi, mendefinisikan, dan mengklasifikasikan aktivitas dan
atribunya.
b) Menentukan biaya sumber daya untuk aktivitas ,
c) Pembebanan biaya aktivitas sekunder pada aktivitas utama,
d) Mengidentifikasi objek biaya dan menentukan jumlah setiap aktivitas yang
dikonsumsi oleh objek biaya tertentu,
e) Menghitung tarif aktivitas,
f) Menetapkan biaya aktivitas ke objek biaya.

D. MENGURANGI UKURAN DAN KOMPLEKSITAS SISTEM ABC


Kesulitan dari sistem ABC muncul ketika sejumlah kegiatan mulai meningkat. Pada
perinsipnya, terdapat satu tarif aktivitas yang dihitung untuk setiap aktivitas. Hal ini akan
menjadi masalah bagi sebuah organisasi yang memiliki ratusan aktivitas berbeda sehingga
terdapat ratusan tarif aktivitas. Walaupun teknologi informasi pasti mampu menangani
berbagai jumlah tarif tersebut, ada baiknya jika jumlah tarif tersebut dikurangi. Tarif yang
lebih sedikit bisa mengurangi kerumitan dari sistem penghitungaan biaya berdasarkan
aktivitas sehingga meningkatkan kemungkinan penerimaan oleh manajemen. Sebagai
akibatnya, organisasi berupaya untuk mengurangi ukuran dan kompleksitas dari sistem
ABC.
a) Mengurangi Jumlah Tarif melalui Aproksimasi ABC. Sistem yang relevan dan
mirip (aproksimasi) ABC bisa digunakan di beberapa organisasi dari pada sistem
ABC murni yang sulit diterapkan. Salah satu cara mengurangi jumlah tarif adalah
dengan hanya menggunakan aktivitas yang paling mahal dan menggunakan
penggeraknya untuk membebankan biaya pada produk. Biaya dari aktivitas yang
tidak terlalu mahal dialokasikan dalam kelompok biaya dari aktivitas yang mahal.
Dengan cara ini, sebagian besar biaya akan dibebankan pada berbagai produk
secara akurat. Biaya-biaya dari kebanyakan aktivitas yang biayanya tinggi
dibebankan dengan menggunakan berbagai penggerak sebab dan akibat, sedangkan
berbagai biaya aktivitas yang tidak mahal dibebankan secara lebih arbiter.
Keuntungan dari sistem ini adalah sistem ini mudah dipahami dan
diimplementasikan. Sistem ini juga kerap memberikan perkiraan yang baik dari
biaya ABC.
b) Sistem ABC yang Digerakkan oleh Waktu. Ketika seseorang mengestimasi berapa
banyak waktu yang dipakai atas suatu daftar aktivitas, mereka selalu melaporkan
persentase sampai di angka 100. Sebaagai akibatnya, tingkat biaya penggerak
dihitung mengasumsikan bahwa sumber daya bekerja pada kapasitas penuh.
Namun, operasi biasanya berjalan secara signifikan kurang dari kapasitas penuh,
berarti bahwa tingkat biaya penggerak yang diestimasi seringkali terlalu tinggi.
Pada sistim ABC yang digerakkan oleh waktu, para manajer mengestimasi
permintaan sumber daya yang timbul dari tiap-tiap produk ketimbang pertama-
tama menetapkan biaya sumber daya ke aktivitas lalu ke produk. Untuk setiap jenis
sumberdaya overhead, hanya dua parameter yang diperkirakan, yaitu: biaya per unit
waktu dalam memasok kapasitas sumber daya dan unit waktu pemakaian sumber
daya oleh produk.

Anda mungkin juga menyukai