Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN ARUS KAS

Pada tahun 1987, FASB mewajibkan adanya Laporan Arus Kas. Laporan ini
menggantikan laporan yang dikendaki sebelumnya yaitu Laporan Perubahan Posisi
Keuangan (LPPK). Pergeseran dari laporan aliran dana ke laporan arus kas
mencerminkan kepentingan FASB dalam pelaporan berbasis kas sebagai suatu tambahan
yang penting ke laporan laba rugi berbasis akrual dan neraca. Intinya, laporan arus kas
adalah dana menurut LPPK yang didefinisikan sebagai kas. APB opinion nomer 19
mengijinkan fleksibelitas pada point ini dan banyak perusahaan memilih mendefinisikan
dana sebagai modal kerja bersih (net working capital) karena laporan arus kas merupakan
penyederhanaan dari LPPK yang bersifat lebih umum.
APB memandatkan Laporan Perubahan Posisi Keuangan untuk pelaporan
keuangan. Laporan aliran dana melaporkan perubahan dalam saldo akun aset, liabilitas,
dan ekuitas. Transisi dari Laporan Aliaran Dana ke Laporan Arus Kas merefleksikan
kepentingan FASB pada pelaporan basis kas sebagai pelengkap penting dari laporan laba
rugi dan neraca yang berdasarkan akrual. Laporan arus kas, menginformasikan perubahan
dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi
selama periode yang bersangkutan.

LOGIKA DASAR STATEMEN TENTANG PERUBAHAN POSISI KEUANGAN


APB Opinion No. 19 menyatakan bahwa tujuan pelaporan dari LPPK adalah.
 Pengungkapan lengkap atas perubahan posisi keuangan
 Peringkasan atas aktivitas keuangan dan aktivitas investasi
 Membuat laporan aliran dana atas kegiatan operasional
Ketiga jenis informasi tersebut tidak dapat secara langsung mendukung
laporan laba-rugi dan neraca perbandingan karena datanya secara agregasi terdiri atas
dua bentuk laporan keuangan. Informasi baru yang dilaporkan dalam LPPK adalah
sebagai suatu ringkasan transaksi yang sama dalam bentuk laporan Laba-rugi dan
Neraca perbandingan. Jadi LPPK merupakan suatu cara yang berbeda untuk
pengklasifikasian dan pelaporan transaksi akuntansi serta menyusunnya menjadi
neraca dan laba-rugi.
Logika yang mendasari dapat diringkas sebagai berikut.
Transaksi-transaksi Kredit = Transaksi-transaksi Debit
Dalam persamaan di atas terdapat dua seksi keseimbangan dalam laporan
perubahan posisi keuangan yang disebut sumber dari sumber daya dan pemakaian dari
sumber daya yang secara respektif. Sumber dari sumber daya didefinisikan sebagai
transaksi kredit. Transaksi kredit muncul dari peningkatan kewajiban dan kekayaan
pemilik serta penurunan dari aktiva. Peningkatan kewajiban dan kekayaan pemilik
tersebut menyajikan modal baru yang dapat dipakai perusahaan dari sumber eksternal
seperti kewajiban dan persediaan serta sumber internal seperti pendapatan bersih.
Proses dari penurunan sumber daya juga menghasilkan sumber internal dari sumber
daya yang dapat digunakan perusahaan.
Pengguna sumber daya didefinisikan sebagai transaksi debit. Transaksi debit
timbul dari penurunan kewajiban dan kekayaan pemilik serta peningkatan
sumberdaya. Penurunan kewajiban dan kekayaan pemilik menyajikan suatu
penurunan modal perusahaan. Bentuk-bentuk transaksi ini meliputi pembayaran
kewajiban dan pengurangan modal dari banyak sumber seperti pembelian saham,
pembayaran deviden dan rugi bersih. Sumber daya meningkat yang dapat menyajikan
investasi baru, berarti juga sebagai penggunaan sumber daya perusahaan. Dalam
beberapa kasus, sumber daya yang dapat digunakan perusahaan menurun akibat hasil
dari transaksi debit.
Konsep aliran dana menyajikan sumber daya likuid yang bermanfaat serta
dapat dipakai. Jadi aliran dana merupakan penutup laporan operasional untuk
akuntansi arus kas daripada akuntansi akrual. Hal itu terjadi ketika fund balance
didefinisikan sebagai rekening modal kerja. Dilihat dari sumber daya dan seksi
penggunaan dari LPPK, transaksi adalah klasifikasi yang berpengaruh pada fund
balance dan sebagai akibat dari rekening lain. Efek dari pendapatan bersih pada fund
balance juga dilaporkan secara terpisah. APB Opinion No. 19 dipilih untuk
pendekatan all – inclusive dibandingkan dengan pernyataan dari laporan aliran dana
yang lebih sempit. Bagaimanapun juga hal ini memperlihatkan bahwa suatu laporan
aliran dana sebenarnya masih terkandung dalam LPPK.
Persiapan dari LPPK membutuhkan empat langkah yang berbeda. Langkah
pertama berarti rekening neraca yang membentuk rekening fund balance. APB
Opinion No. 19 mengijinkan satu dari empat definisi yaitu kas, cash plus near cash
(dalam jangka pendek merupakan sekuritas yang dapat diperdagangkan atau investasi
lain yang bersifat temporeri), quick aset dan modal kerja.
Langkah berikutnya adalah menentukan pengaruh transaksi laporan laba-rugi
pada fund balance. Laba ataupun rugi harus dianalisis secara hati-hati dan disesuaikan
pada item-item yang tidak berpengaruh pada fund balance. Langkah ketiga adalah
mempertimbangkan dua tipe kemungkinan yaitu transaksi yang meliputi satu rekening
fund dan satu rekening non fund, dan transaksi-transaksi tersebut meliputi dua
rekening non fund jika satu transaksi meliputi suatu rekening fund dan non fund
rekening.
LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN LAPORAN ARUS KAS
Dalam SFAC NO.1 disebutkan bahwa tujuan pelaporan keuangan adalah salah
satunya yaitu menghasilkan informasi tentang sumberdaya, perubahan atas
sumberdaya suatu badan usaha, serta menghasilkan informasi yang dapat
dipergunakan untuk menilai arus kas dimasa yang akan datang.
Pada SFAC No. 5, FASB membuat klaim tentang laporan arus kas.
“Laporan arus kas menyediakan secara lengkap informasi tentang suatu aktivitas
lembaga yang umumnya operasinya menggunakan kas untuk membayar kewajiban,
membagikan deviden, atau mengadakan investasi kembali atau memperluas kapasitas
operasi; tentang aktivitasnya, keduanya kewajiban dan modal; dan tentang
investasinya atau pengeluaran kas. Pentingnya penggunaan informasi tentang
penerimaan kas suatu lembaga dan pembayaran-pembayaran termasuk membantu
faktor-faktor likuiditas lembaga, fleksibilitas keuangan, profitability, dan resiko”.
Memoranda diskusi FASB mengisyaratkan bahwa arus kas dapat dipergunakan
sebagai suplemen pengungkapan dengan alasan.
1. Arus kas menyajikan informasi timbal balik
2. Dapat dipergunakan untuk melihat dan mengidentifikasi antara laba akuntansi
dengan arus kas.
3. Menyajikan informasi tentang kualitas laba.
4. Dengan membandingkan laporan keuangan akan memberikan gambaran kualitas
informasi.
5. Dapat dipergunakan untuk membatu melihat tingkat fleksibelitas dan likuiditas
perusahaan
6. Dapat dipergunakan untuk menaksir arus kas dimasa yang akan datang.
Selama pertimbangan FASB mengarahkan pada adopsi sebuah Laporan Arus Kas,
sebuah kesepakatan dikedepankan bahwa dana didefenisikan sebagai kas dari pada
modal kerja. Modal Kerja bersih dilihat sebagai ukuran yang jelek dari likuiditas
karena tiga alasan:
a. Biaya dan utang yang ditangguhkan dimasukkan dalam modal kerja bersih tetapi
tidak memiliki konsekuensi arus kas.
b. Konversi aset lancar menjadi kas dapat mengambil waktu satu tahun atau lebih
dalam siklus operasi yang panjang.
c. Item-item seperti persediaan dibawa pada basis biaya perolehan dan tidak secara
eksplisit mengukur potensi kas dari persediaan.

KEBUTUHAN-KEBUTUHAN ANTARA LAPORAN ARUS KAS


Struktur Laporan Arus Kas
Kas didefenisikan sebagai kas ditangan, atau deposit, ditambah setara kas.
Setara kas adalah jangka pendek, investasi yang likuid, yang dapat dikonversikan ke
jumlah yang diketahui dari kas. Seperti dalam Opini APB No.19, Laporan Arus Kas
membutuhkan seluruh transaksi investasi dan pendanaan non kas dilaporkan sebagai
pelengkap laporan arus kas dalam bentuk format skedul atau naratif. Pendekatan ini
menyajikan konsep all inclusive atau all resources dari pelaporan arus dana.
SFAS 95 menyatakan bahwa arus kas dari aktivitas operasi mungkin disajikan
menggunakan metode langsung atau tidak langsung. Metode langsung melaporkan
arus kas berhubungan dengan klasifikasi laporan laba rugi (penjualan, HPP dan
lainnya). Sedangkan metode tidak langsung atau metode rekonsiliasi dimulai dari laba
akrual dan disesuaikan dengan item nonkas lainnya. Informasi lebih harus
diungkapkan pada metode langsung dan FASB kelihatannya setuju dengan itu. Dalam
Eksposur Draft FASB menyatakan bahwa metoded langsung akan lebih memakan
biaya karena perusahaan mengorganisasikan semua data akuntansinya dengan basis
akrual.
Pertentangan Metode Langsung dan Tak Langsung
FASB menyatakan bahwa arus kas dari operasi dibedakan atas dasar
kebutuhan yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Menurut metode
langsung laporan arus kas berkaitan dengan penggolongan laporan laba-rugi
(pendapatan, biaya penjualan, dan lain-lain). Sedang metode tidak langsung dan
metode rekonsiliasi memulai dengan pendapatan akrual dan memperbaikinya di
bagian non kas.
Informasi baru lainnya dilaporkan dengan metode langsung, dan FASB tampil untuk
mendukungnya.
Permasalahan Nonartikulasi
Masalah non artikulasi hanya terjadi pada metode tidak langsung yang terjadi
ketika arus kas meningkat dari perubahan akun modal kerja dari perusahaan yang
dikonsolidasi tidak sama dengan penyesuaian akun modal kerja yang tampak pada
penyesuaian bagian operasi laporan arus kas. Non artikulasi akan membuat
kebingungan bagi bagian operasi karena bagian ini tidak sejalan dengan neraca.
Masalah non artikulasi yang terbesar adalah akuisisi anak perusahaan dalam tahun
berjalan. Ketika perusahaan memiliki anak, modal kerja awal tahun dari perusahaan
tidak dimasukkan dalam neraca konsolidasi. Untuk mengartikulasikannya, neraca
yang hilang harus dimasukkan dalam neraca awal tahun dari perusahaan yang
dikonsolidasi.
Sebagai tambahan, non artikulasi yang disebabkan oleh akuisisi tengah tahun, non
artikulasi juga disebabkan oleh transaksi dalam modal kerja yang tidak berdampak
pada kas.Transaksi tipe ini berdampak pada perusahaan non konsolidasi begitu pula
pada perusahaan konsolidasi. Beberapa contoh dari transaksi ini:
 Mencatat lebih atau mencatat kurang item modal kerja – seperti persediaan -
ketika perusahaan dibeli
 Alokasi depresiasi dalam persediaan manufaktur.
 Banyak tipe reklasifikasi akun modal kerja antara kini dan non kini/ lancar dan
tidak lancar.
Terakhir, non artikulasi terjadi ketika satu akun utang digunakan untuk pembelian
baik set modal kerja (seperti persediaan), begitu pula untuk pembelian aset yang
bukan modal kerja (peralatan). Sebagai contoh: pembelian persediaan merupakan
aktivitas operasi. Ini mengarahkan peningkatan akun utang dan penyesuaian modal
kerja positif (aliran masuk kas) pada bagian operasi dari laporan arus kas. Sebaliknya,
pembelian peralatan merupakan aktivitas investasi. Ketika laporan arus kas dibentuk
pembayaran tangguhan untuk peralatan akan dimasukkan dalam aktivitas
investasi.Karenanya perubahan dalam neraca pada akun utang akan tidak sama
dengan penyesuaian utang pada bagian operasi dari laporan arus kas.
KLASIFIKASI ATAS MASALAH-MASALAH DARI SFAS NO. 95
Nurnberg menyatakan bahwa klasifikasi yang diajukan oleh FASB tidak
sejalan dengan literatur keuangan dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi
yang berguna untuk keputusan investasi dan kredit. Nurnberg mencatat bahwa
Laporan Arus Kas yang mengklasifikasikan bunga dan dividen yang diterima sebagai
arus kas masuk aktivitas operasi dan pembayaran bunga sebagai arus keluar aktivitas
operasi. Sejalan dengan literatur keuangan, ini merupakan aktivits investasi pada
situasi yang membentuknya dan aktivitas pendanaan.
Pada SFAS No.95, FASB mengikuti format dengan orientasi proprietary-
pendapatan bunga dan beban dan pendapatan dividen sebagai item operasi. Ini
berlawanan dengan aktivitas investasi (pendapatan bunga dan dividen) atau aktivitas
pendanaan (beban bunga) sebagai pendekatan teori entitas. FASB memiliki pilihan
sulit antara mengikuti pendapatan akuntansi (teori Proprietary) dan orientasi keuangan
(teori entitas), kebanyakan praktisi telah memengaruhi FASB. Institusi perbankan
mengklasifikasikan penerimaan bunga dan pembayaran bunga sebagai item operasi-
yang memungkinkan bagi bank- untuk menghindari pelaporan arus kas negatif dari
aktivitas operasi. Sedangkan pengaturan konsistensi dengan laporan rugi laba masalah
perbankan telah memengaruhi keputusan FASB untuk membagi beban bunga
(operasi) dan penerimaan dan pembayaran kembali kepada prinsipal (aktivits
pendanaan).
Fleksibilitas dalam Penyajian
Dalam SFAS No. 95, aktivitas lindung nilai dianggap kegiatan investasi.
Standar ini menyajikan klasifikasi ketat oleh sifat transaksi lindung nilai sebagai
transaksi jenis investasi (konsep keseragaman yang kaku).
Sebaliknya, SFAS No. 104, yang merevisi SFAS No. 85, memungkinkan
asosiasi dengan akun neraca yang berkaitan dengan lindung nilai. Jika diidentifikasi
dengan item neraca tertentu seperti persediaan (misalnya melindungi terhadap
kenaikan harga persediaan), SFAS No. 104 memungkinkan lindung nilai (kontrak
forward, kontrak berjangka, dan opsi atau swap) diklasifikasikan baik dengan item
yang di neraca sebagai unsur operasi atau sebagai aktivitas investasi. Nurnberg dan
Largay percaya bahwa peningkatan fleksibilitas dalam akuntansi untuk transaksi
lindung nilai dalam SFAS No. 104 umumnya akan menyebabkan perbandingan lebih
sedikit tetapi dapat dibenarkan sebagai peningkatan "kehalusan" dalam beberapa
situasi.
ANALISIS TERHADAP MANFAAT LAPORAN ARUS KAS
Meskipun masalah klasifikasi dan nonartikulasi, laporan arus kas jelas
merupakan pernyataan yang sangat berguna. Ini adalah ditunjukkan dengan baik
dalam contoh unik dari penelitian oleh Ingram dan Lee, di mana mereka
menggunakan laporan laba rugi dan laporan arus kas bersama-sama. Mereka
mengemukakan bahwa dari waktu ke waktu, perusahaan-perusahaan yang bekembang
akan memiliki penghasilan lebih tinggi dan arus kas dari operasi yang lebih rendah.
Hal ini karena perusahaan berkembang akan memiliki peningkatan persediaan dan
piutang karena perusahaan mereka sedang berkembang. Untuk batas tertentu,
persediaan dan piutang akan diimbangi oleh peningkatan hutang, tetapi efek bersih
dari pertumbuhan modal kerja adalah bahwa setiap tahun perubahan pendapatan akan
melebihi perubahan arus kas operasi secara relatif aktual dan paling mungkin. Selain
itu, sebagai sebuah perusahaan berkembang, akan ada arus keluar investasi bersih
sebagai aktiva tetap yang diperoleh dan arus kas dari pembiayaan utang baru dan
sebagai ekuitas mengambang dan dividen tetap rendah atau tidak ada.
Untuk sebuah perusahaan yang adalah kontraktor, sebagian besar hubungan akan
berjalan secara terbalik, penjualan dan penurunan pendapatan tetapi arus kas biasanya
akan meningkat dengan piutang dan persediaan yang dikontrak. Selain itu, arus kas
keluar akan meningkat karena pembelian kembali saham (treasury stock), pensiun
utang, dan dividens uang tunai meningkat.
Perhatikan kesamaan antara Ingram dan Lee dan penggunaan arus kas dan akrual
untuk tujuan prediktif seperti dibahas dalam Bab 8. Analisis stastikal Ingram dan Lee,
yang melibatkan hampir 1.000 perusahaan selama periode 1974-1992, sebagian besar
didukung analisis deduktif mereka. Konsisten dengan di atas, analisis mereka juga
menemukan bahwa perusahaan memperluas lebih mungkin untuk memiliki lebih
maksimal daripada kontrak keuangan perusahaan.

RISET TERHADAP KAS DAN ARUS DANA


Dua pendukung pelaporan arus kas, Lawson dan Lee, berpendapat bahwa
laporan arus kas yang diperlukan untuk melaporkan kinerja perusahaan. Artinya,
likuiditas (arus kas) merupakan bagian integral dari kinerja perusahaan. Lee
menempatkan bahkan lebih kuat: "Arus kas dan bukan keuntungan adalah hasil akhir
dari aktivitas entitas. Laba adalah sebuah abstraksi, kas adalah sumber daya fisik."
Meskipun ada beberapa perdebatan mengenai apakah laporan aliran kas unggul
pernyataan akrual atau hanya sebuah suplemen penting bagi mereka, Lawson dan Lee
tetap membuat kasus yang kuat Seperti dibahas dalam Bab 8, arus kas penilaian
model dari literatur ekonomi keuangan menyajikan sudut pandang yang sama: Arus
kas perusahaan adalah penentu utama nilai perusahaan , bukan laba akuntansi akrual.
Namun, ada juga bukti-bukti riset pasar modal yang memberikan informasi akuntansi
akrual.
Salah satu interpretasi dari badan penelitian adalah bahwa arus kas dan akrual
lebih berguna digunkan bersama-sama daripada salah satunya yaitu, keduanya
berguna dalam mengevaluasi kinerja perusahaan dan prospek. Dari perspektif ini,
maka laporan arus kas ini melengkapi pernyataan akrual, dan dekomposisi data ke
dalam arus kas akrual dan komponen akrual menyediakan informasi baru.
Sejumlah survei investor dan analis telah secara konsisten menunjukkan
bahwa kas (dana) aliran data yang digunakan untuk analisis investasi tetapi bahwa
analisis profitabilitas konvensional berdasarkan data akrual mendominasi fokus
likuiditas kas atau aliran dana. Namun, survei yang diselenggarakan oleh Financial
Accounting Foundation menemukan bahwa pentingnya dana aliran data terus
meningkat sedangkan pentingya data akrual menurun.
Analisis empiris menunjukkan pentingnya isi informasi laba akuntansi akrual
baik dan arus kas telah dibahas dalam Bab 8. Semua ini menunjukkan bahwa arus kas
memainkan peranan yang semakin meningkat dan mungkin penting dalam menilai
kinerja perusahaan secara keseluruhan dan prospek.

Peningkatan Laporan Arus Kas


Hal ini jelas bahwa laporan arus kas adalah alat penting bagi investor, kreditur,
dan manajer. Sementara pengakuan nilai dalam bentuk yang sekarang, kami yakin
bahwa ada ruang untuk perbaikan. Broome mencatat bahwa laporan arus kas
memainkan peran penting dalam analisis sekuritas. Namun, bercermin pada peristiwa
seputar penyimpangan akuntansi dari Adelphia, Dynegy, Qwest, Tyco, WorldCom,
dan lainnya, ia meyakinkan berpendapat bahwa laporan arus kas dapat dan harus
diperbaiki.
Fleksibilitas dalam SFAS No 95 mengizinkan pemakaian metode baik
langsung atau metode tidak langsung menciptakan kebingungan. "Penyesuaian rumit
diperlukan oleh metode tidak langsung yang sulit bagi pembaca untuk memahami dan
memberikan manajer perusahaan rentang yang lebih untuk memanipulasi laporan arus
kas. Dalam banyak kasus, penyesuaian ini tidak dapat didamaikan dengan perubahan
yang diamati pada akun neraca."
Isu lain, yang kita telah mencatat, berkaitan dengan klasifikasi arus kas yang
spesifik antara tiga bagian laporan arus kas itu. Mengingat kekurangan ini, Broome
membuat tiga rekomendasi utama. Pertama, dalam fakta bahwa kedua metode
langsung dan tidak langsung mungkin memiliki konten informasi yang berharga, ia
merekomendasikan bahwa "FASB memerlukan metode langsung dan rekonsiliasi
terkait dari laba bersih dengan arus kas operasi untuk bagian operasi." Kedua, FASB
harus memberikan pedoman lebih lanjut mengenai klasifikasi arus kas untuk tiga
bagian. Akhirnya, ia merekomendasikan bahwa "rekonsiliasi tambahan harus dimulai
dengan arus kas dari operasi dan lanjutkan untuk laba bersih, yang merupakan
kebalikan dari praktek saat ini di laporan arus kas."
Kami setuju dengan Broome, bahwa metode langsung harus diperlukan.
Namun, jika sistem sekarang pilihan antara metode langsung dan tidak langsung
disimpan, kita berpikir bahwa perusahaan harus diminta untuk memberikan jadwal
yang menunjukkan aliran transaksi nonkas yang mempengaruhi akun modal kerja. Hal
ini seharusnya memungkinkan pengguna untuk memahami perbedaan antara
perubahan neraca dan laporan arus kas. Selanjutnya, dalam kasus akuisisi pertengahan
tahun, perusahaan harus menyediakan jadwal yang menyatukan penyesuaian modal
kerja di bagian operasi laporan arus kas dengan perubahan neraca masing-masing.
Secara umum, perusahaan harus menjelaskan sumber dari setiap nonartikulasi yang
terjadi di bagian operasi laporan arus kas.

DAFTAR PUSTAKA

Wolk, Harry. I., Michael G, Tearney., James. L. Dodd, 2001. Accounting Theory: A
Conceptual and Institutional Approach, Fifth Edition. South Western Collage
Publishing, Cincinnati, Ohio.
Memperluas Dayaguna dari Akuntansi Akrual
Harold Bierman
Cornell University

Masalah mendasar dan sebuah solusi


Masalah yang sangat mendasar dalam mengukur hasil operasional yang
memberikan gambaran periodisasi adalah bukan bagaimana sumberdaya digunakan
untuk jasa lebih dari satu periode, tetapi biaya setiap sumber daya harus dialokasikan
sebagai beban pada periode penggunaannya. Juga terhadap pendapatan dan sumber
daya lainnya mempertimbangkan periode waktu sebagai dasar alokasi. Sebagai
hasilnya dari jenis perkiraan diatas, beberapa analis telah menyatakan akuntansi
akrual dan arus kas lebih bermanfaat pengukurannya.
Perbedaan Antara Akuntansi Akrual dan Arus Kas
Akuntansi akrual tidak mempengaruhi arus kas kecuali terus menerus terjadi,
secara perjanjian, atau konsekuensi pajak. Anggapan akrual berikut yang
mempengaruhi akuntansi pendapatan tetapi tidak arus kas yaitu:
 Biaya penyusutan
 Bukti transaksi yang masih berlaku tapi belum dibayar
 Penjualan yang belum ditagih.
 Suatu pinjaman piutang besar yang ditutup untuk yang tidak dapat ditagih
 Bunga periodik pada surat berharga bernilai kosong.
Item berikut yang dianggap mempengaruhi arus kas:
 Penjualan suatu sumberdaya pada nilai buku secara kas
 Pembelian suatu sumberdaya secara kas
 Pengeluaran untuk kewajiban jangka panjang atau modal
 Penagihan piutang
 Pembayaran kewajiban
Penggunaan Arus Kas untuk Evaluasi Investasi
Arus kas merupakan alat penilai dan untuk mengevaluasi alternatif investasi.
Analisis yang dilakukan dengan menggunakan arus kas setiap tahun dari manfaat
sumberdaya, tetapi secara obyektif menentukan pengukuran satu-satunya untuk
investasi yang dapat diterima. Beberapa pengukuran menyeluruh bisa ditentukan,
tetapi semuanya telah memiliki karakteristik untuk pengukuran, dan tahun demi tahun
evaluasi umumnya dibatalkan.
Pendapatan Akrual dan Nilai Bersih Saat Ini untuk Pengukuran Kinerja
Tidak ada pertentangan yang penting dalam menghitung net present value
antara penggunaan arus kas dan menggunakan earning. Kita akan melihat bahwa
earning dapat menjadi indikasi yang lebih baik bagaimana keadaan investasi pada
setiap tahunnya. Sebagai catatan untuk biaya bunga berdasarkan kepada nilai buku
sumber daya. Hal itu dapat dipertanggungjawabkan untuk mengenakan biaya modal
yang digunakan. Sesungguhnya, kalau bunga tidak dibebankan, biaya periode menjadi
lebih kecil. Modal tak dapat dipercaya untuk suatu proyek tanpa ada suatu biaya
modal. Kalau dalam tahun tertentu pendapatan positif kita mengetahui bahwa
manajemen telah berhasil mencapai target yang diinginkan. Hal ini berbeda dari
menggunkan arus kas tahunan dimana kita tak dapat menutupi sesuatunya tentang
kinerja yang menggunakan pengukuran arus kas, jika tidak kita mengetahui harapan
arus kas untuk tahun tersebut.
Dampak Dari Depresiasi Ekonomi
Jalan keluar yang sangat baik terhadap isu diatas yaitu menggunakan
depresiasi ekonomi (atau present value) dimana biaya depresiasi didefinisikan
menjadi perubahan present value yang menggunakan internal rate of return sebagai
discount rate.
Kalau depresiasi ekonomi tidak digunakan, kemudian kita mengharapkan
untuk memperoleh situasi yaitu akuntansi pendapatan akrual tidak merefleksikan
perubahan dalam kesejahteraan ekonomi pada perusahaan utuk periode tertentu.
Arus Kas Tingkat Pengembalian Investasi: Pengukuran Kinerja
Arus kas rate of return pada investasi, mengukur hampir sama untuk
perhitungan diatas adalah sangat sukar untuk menggunakan pengukuran kinerja.
Kerangka konvensional menyatakan tidak relevan. Pada saat hal itu telah
diargumentasikan bahwa investasi internal dapat dievaluasi secara sama menggunakan
arus kas atau earning, praktek umumnya menggunakan arus kas. Proses ini
kelihatannya menjadi lebih mudah untuk dipahami.
Penilaian Terhadap Suatu Perusahaan.
Menilai suatu perusahaan sama dengan mengevaluasi suatu investasi, serta
keinginan untuk mendapatkan harapan lainnya dari arus kas atau harapan earnings
untuk menilai suatu perusahaan. Kalau arus kas digunakan, satunya harus mengurangi
periode investasi yang dibutuhkan untuk menopang arus kas masa mendatang. Kalau
earnings digunakan, nilai buku sumberdaya yang dihargai harus ditambah untuk nilai
sekarang dari earnings untuk memperoleh nilai sekarang dari perusahaan.
Kesimpulan
Mustahil bagi seorang akuntan menentukan apakah suatu perusahaan dianggap
menguntungkan dalam waktu jangka pendek. Seorang akuntan menghadapi tugas
yang sulit, namun sangat bervariasi, yaitu tugas yang terakhir, menilai perbedaan
peluang-peluang ekonomis. Untuk tugas yang terakhir, arus kas adalah lebih mudah
untuk digunakan, dan karena tujuannya adalah untuk menentukan nilai dari pilihan
lebih dari kelangsungan hidup dan kesempatan, tidak terdapat kerugian dalam
menggunakan arus kas. Kekuatan dari pengukuran pendapatan akuntansi
diilustrasikan dari fakta bahwa pasar modal mampu menembus kekacauan yang
disebabkan oleh praktek akuntansi yang berbeda. Harga pasar tampaknya tidak
berpengaruh oleh praktek akuntansi yang spesifik melainkan kepada pendapatan
pokok.
Kesimpulannya adalah secara terus menerus berusaha untuk mengembangkan
pengukuran laba akuntansi sehingga godaan dapat dihilangkan dan untuk
menganjurkan penggunaan perhitungan arus kas yang lebih obyektik untuk
mengevaluasi kinerja per periode. Tidak ada riset sampai saat ini yang mampu
menerapkan akuntansi akrual dalam mengukur hasil pengoperasian suatu perusahaan
pada saat tertentu. Namun hal ini tidak berarti bahwa semua pengukuran pendapatan
untuk seluruh periode pada semua perusahaan dapat dipercaya. Nyatanya, kita yakin
bahwa akan ada situasi dimana akuntansi pendapatan mengukur dalam
mempersiapkan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum akan meminta
perbaikan jika tidak digunakan.
Dua langkah penting menuju perbaikan akuntansi earnings akrual yaitu
1) mengakui bahwa depresiasi akuntansi akan membawa suatu hubungan untuk
mengurangi nilai, dan
2) memasukkan suatu pembebanan untuk semua modal yang digunakan untuk
memperoleh suatu pengukuran pendapatan yang merefleksikan lebih tepat tentang
kinerja manajemen.
Para praktisi akuntansi keuangan boleh memilih tidak untuk memasukkan suatu beban
pada modal saham, tetapi akuntan manajemen tidak cukup kalau mereka gagal untuk
melaksanakan yang demikian.

Anda mungkin juga menyukai