Pada tahun 1987, FASB mewajibkan adanya Laporan Arus Kas. Laporan ini
menggantikan laporan yang dikendaki sebelumnya yaitu Laporan Perubahan Posisi
Keuangan (LPPK). Pergeseran dari laporan aliran dana ke laporan arus kas
mencerminkan kepentingan FASB dalam pelaporan berbasis kas sebagai suatu tambahan
yang penting ke laporan laba rugi berbasis akrual dan neraca. Intinya, laporan arus kas
adalah dana menurut LPPK yang didefinisikan sebagai kas. APB opinion nomer 19
mengijinkan fleksibelitas pada point ini dan banyak perusahaan memilih mendefinisikan
dana sebagai modal kerja bersih (net working capital) karena laporan arus kas merupakan
penyederhanaan dari LPPK yang bersifat lebih umum.
APB memandatkan Laporan Perubahan Posisi Keuangan untuk pelaporan
keuangan. Laporan aliran dana melaporkan perubahan dalam saldo akun aset, liabilitas,
dan ekuitas. Transisi dari Laporan Aliaran Dana ke Laporan Arus Kas merefleksikan
kepentingan FASB pada pelaporan basis kas sebagai pelengkap penting dari laporan laba
rugi dan neraca yang berdasarkan akrual. Laporan arus kas, menginformasikan perubahan
dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi
selama periode yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
Wolk, Harry. I., Michael G, Tearney., James. L. Dodd, 2001. Accounting Theory: A
Conceptual and Institutional Approach, Fifth Edition. South Western Collage
Publishing, Cincinnati, Ohio.
Memperluas Dayaguna dari Akuntansi Akrual
Harold Bierman
Cornell University